Konselor: oke kita mulai dari menghargai diri kak lily sendiri dengan apa adanya, sebelumnya
kak lily menjelaskan bahwa bercerita ke teman itu merupakan hal baik namun karena teman
tidak selalu ada kak lily mencari jalan lain dengan melukai diri. Disini saya memiliki pilihan
yang lebih menguntungkan kak lily , kak lily membuat diary, nantinya setiap kak lily merasa
sedih atau tsayat atau tidak tenang kak lily silahkan menulis di diary tersebut. Kita akan
memulai semua ini dari diri kita, kita tidak bisa memilih keluarga yang akan kita tempati, kita
juga tidak bisa mengendalikan orang lain, maka dari itu kita mulai dari mengendalikan diri
sendiri. Menurut kak lily dengan diary ini apakah akan membantu kak lily ?
Konseli: sepertinya iya, saya dari kemarin belum kepikiran untuk menulis diary, sepertinya saya
juga bisa merasa lega karena mencurahkan isi hati saya dalam bentuk tulisan.
Konselor: Okey, tahap selanjutnya yang akan kita lsayakan adalah simple, jadi kita akan review
lagi perkataan kak lily , dimana kak lily merasa bahwa ayah dan ibu udah ga sayang lagi dengan
kak lily dan adik kak lily , yuk coba kita lihat media sosial ayah dan ibu kak lily , disini ada foto
kak lily dan adik kak lily dengan caption yang sangat menyentuh. Menurut kak march aini
bagaimana?
Konseli: Hmmmm iya, mungkin mereka sayang yaa Cuma gatau cara ngungkapinnya seperti apa
Konselor: Yaa betul, orang tua terkadang memang tidak mengetahui bagaimana mereka harus
mengekspresikan rasa sayangnya, mereka sayang sama kak lily dan adik kak lily namun
caranya yang kurang tepat.
Konseli: Iyaa… saya jadi bisa belajar kalau nanti saya jadi orang tua nanti gamua seperti orang
tua saya yang sekarang, saya mau jauh jd lebih baik dari mereka.
Konselor: Wah betul banget kak lily , selain itu kak lily juga harus fokus ya sama diri kak lily
dan masa depan kak lily dengan pertama untuk berpikir rasional, coba ya kak lily kita buat
perumpamaan, misalnya saya ini ternyata bersuku bugis dimana tadi kak lily bilang orang yang
bersuku bugis itu pasti kasar seperti orang tua kak lily , hal itu menurut kak lily masuk akal tidak
kak?
Konseli: iyaa kayanya ngga yaa karena orang yang jahat juga belum tentu bersuku bugis dan
orang yang baik bisa jadi bersuku bugis.
Konselor: Yap betul kak lily , jadi yuk kak kita fokus sama diri kak lily dan masa depan kak
lily , nah saya ingin menantang kak lily untuk menuliskan harapan-harapan kak lily apapun itu
dari segi akademik maupun non akademik kak lily yang ingin kak lily capai dengan membuat
pohon harapan. Kak lily cita-citanya ingin jadi apa?
Konseli: wah menarik banget ya, saya baru kepikiran buat pohon harapan gitu, cita cita saya
ingin jadi duta besar.
Konselor: Wah cita-cita nya keren banget ya kak lily , cita-cita keren juga dibarengi sama
aktuliasasi diri yang keren juga, nah kita sama sama yuk kak untuk mengurangi dan
mengendalikan rasa tsayat kak lily dengan fokus ke diri kak lily dengan berbagai kegiatan yang
tadi saya udah rekomendasikan ke kak lily . Menurut kak lily dengan kegiatan tersebut
dampaknya nanti kedepan bagaimana kak?
Konseli: Kalau saya melsayakannya dengan konsisten dan juga pantang menyerah saya yakin
banget ini efektif buat mengendalikan dan mengurangi rasa tsayat saya.
Konselor: Okey, bisakah kita mencoba rencana ini kak? Apakah kak lily merasa dapat
berkomitmen untuk melsayakannya?
Konseli: Ya, tentu saja, saya rasa saya bisa berkomitmen untuk melsayakannya.
Konselor: baik, saya ingin memastikan sekali lagi, apakah kak lily yakin dengan pilihan ini dan
dapat melsayakannya? Apakah menurut kak lily hal ini realistis untuk dicapai?
Konseli: Ya, saya yakin saya bisa jika saya mau dan berusaha. Saya akan bekerja keras untuk hal
ini.
Konselor: Baiklah, kak lily telah menyadari tanggung jawab yang kak lily punya serta peka
dengan apa yang kak lily butuhkan dan inginkan. Hal ini sangat baik untuk diri kak marhca yaaa
untuk mengenali diri kak lily lebih jauh yang nantinya akan bisa mengurangi dan mengontrol
rasa tsayat yang dialami. Oke, saya rasa apa yang perlu dan telah kita diskusikan bersama sudah
cukup. apakah ada yang ingin kak lily sampaikan kembali kepada saya?
Konselor: Okay baik, nah dalam seminggu ini, kak lily coba untuk melsayakan kegiatan sesuai
rencana yang telah kita bicarakan. Kita lihat apakah rencana-rencana tersebut akan berhasil atau
membuat perubahan. Kita akan bertemu seminggu lagi untuk mengevaluasi apa yang telah kak
lily lsayakan dan bagaimana proses dan hasilnya. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk
mengikuti sesi konseling ini dan memberikan saya kesempatan untuk membantu kak lily , saya
sangat mengapresiasinya. Semoga apa yang akan kak lily lsayakan berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang baik pula.
Konseli: Baik, terima kasih banyak kak Hazel atas sesi konseling yang sangat membantu.