Anda di halaman 1dari 7

Nama: Amanda Nahdla Salsabila

NPM: 2113052063
Kelas: BK A

Ujian Akhir Semester BK Traumatis

Project UAS Teori

Nama klien: AF
Usia: 21 tahun
Jenis kelamin: Perempuan

• Rangkuman hasil wawancara


AF merupakan seorang mahasiswi di salah satu Universitas yang berada di Lampung. Jadi,
selain kuliah AF ikut disalah satu organisasi yang awalnya AF mengira organisasi itu seru,
ternyata baginya tidak. Sampai akhirnya AF mencoba mengundurkan diri dengan alasan bahwa
ia tidak nyaman ada dilingkungan mereka. Meskipun sudah ia coba selama kurang lebih 5
bulan untuk ikut disetiap kegiatannya dengan harapan dapat membangun rasa nyaman terhadap
diri AF sendiri sampai akhirnya hal tersebut tetap tidak bisa ia terima. Mungkin selain tidak
nyaman karena lingkungan, AF juga belum bisa mengatur waktunya antara, sekolah,
organisasi, dan AF juga sering mendapatkan tawaran pekerjaan.

Sampai akhirnya AF mengundurkan diri, namun ketika ia mengundurkan diri alasan yang ia
berikan tidak diterima dan AF melakukan rapat bersama ketua,wakil, dan staff lainnya. Ketika
rapat tersebut berlangsung AF merasa diantara mereka justru ada yang mengintimidasi dengan
pertanyaan-pertaanyan yang kadang diluar pembahasa, dan intonasi nada bicara yang kurang
enak didengar oleh AF dan rapat itu berlangsung dengan 12 orang melawan AF yang seorang
diri. AF juga pernah disindir-sindir melalui grup chat oleh salah satu dari mereka.
Anak organisasi ini juga pernah datang ke kosan AF, karena AF waktu itu tidak ada kabar
disosial media. Mungkin niat mereka baik takut saya terjadi sesuatu, tapi hal tersebut membuat
diri saya tidak nyaman.

Dampak dari kejadian itu, ketika AF kesekolah ia merasa ketakutan karena mengingat kejadian
rapat itu, AF juga mengalami cemas, deg-degan bahkan ia sering mengalami badan yang
seketika gemetar ketika melihat mereka. Dan yang tanpa AF sadari ia dapat merugikan dirinya
sendiri karena setelag itu AF jadi jarang pergi ke kampus perkara ia takut bertemu mereka
karena masih satu dalam lingkup 1 kampus. AF juga mengalami ketakutan untuk memegang
hp dan bermain sosial media. Tidak hanya itu, AF juga terkadang sering terbawa mimpi
mengenai organisasi itu bahkan sampai pernah dimimpikannya berturut-turut seperti mereka
semua yang tiba-tiba datang ke kosan AF, karena mereka dulu pernah datang ke kosan secara
tiba-tiba. AF juga saat ini jika berada dikosan sendiri sering merasa ketakutan dan cemas yang
berlebih sampai-sampai ia sering tinggal dikosan temannya dahulu kemudian nanti jam 11
malam baru AF pulang ke kosannya. Hal tersebut, dikarenakan AF takut mereka datang lagi
secara tiba-tiba. Bahkan, ketika AF merasa ketakutan dan tertekan ia melakukan self terhadap
dirinya untuk melampiaskan perasaannya.

• Rancangan konseling yang relevan dengan klien


Berdasarkan rangkuman cerita diatas klien mengalami trauma jenis kekerasan komunitas
dengan penyebab trauma lingkungan yang tidak bersahabat dan argumen dengan efek trauma
membuat ia takut ketika bertemu dengan orang yang bersangkutan seperti jantung berdebar-
debar sehingga hal tersebut menghambat AF dalam melakukan kegiatan sehari-harinya bahkan
terkadang mengalami insomnia dan terbawa kedalam mimpi serta AF mengalami kesulitan
dalam mempertahankan kebahagiaannya.. Oleh karena itu, rancangan konseling yang relevan
dengan klien tersebut adalah konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT). Dimana pada
konseling ini terdapat kombinasi terapi kognitif dan perilaku yang fokusnya membantu
individu dalam memodifikasi perilaku, fikiran, keyakinan, dan sikap-sikap yang mendasari
perilaku tersebut. Sehingga, setelah melakukan sesi konseling ini klien diharapkan mampu
mengubah pola perubahan perilaku seperti dapat lebih berani dan percaya diri dalam
menghadapi ketakutan yang sebelumnya selalu dihindari serta mampu menenangkan pikiran
dan merilekskan tubuhnya yang sebelumnya sering mengalami kondisi badan yang seketika
gemetar ketika melihat orang bersangkutan (yang membuat trauma).

Project UAS Praktik

• Verbatim

Teori: Cognitive Behavior Therapy (CBT)


Teknik: Disentisasi Sistematik

Identitas Konseli:
Nama: AF
Usia: 21 Tahun
Jenis Kelamin: Perempuan

Ko/Ki Dialog
Konseli Assalamualaikum kak…
Konselor Waalaikumsalam, silahkan masuk mbak
Konseli Baik kak, terimakasih
Konselor Bagaimana mbak perjalanannya apakah lancar?
Konseli Alhamdulillah lancar kak
Konselor Alhamdulillah, mbak ini dari mana sebelum kesini?
Konseli Dari rumah saja kok kak
Konselor Ohh, rumahnya dimana mbak?
Konseli Di sukarame kak
Konselor Wahh, lumayan jauh ya mbak…
Konseli Iya kak hihi
Konselor Ini mbak silahkan diminum minumannya, hehe…
Konseli Hehe, terimakasih banyak kak
Konselor Okay, kita mulai sekarang saja ya mbak konselingnya
bisa?
Konseli Ohh iya kak gapapa dimulainya saja
Konselor Baik, sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak ya
mbak sudah hadir tepat waktu siang ini sesuai dengan
kesepakatan kita sebelumnya melalui via whatsapp untuk
melakukan sesi konseling individu. Untuk itu sebelum kita
mulai kegiatan kita siang ini ada baiknya jika kita berdoa
terlebih dahulu ya mbak agar sesi konseling kita pada hari
ini dapat dilancarkan oleh Allah SWT, berdoa mulai…
Konseli (Sikap berdoa)
Konselor Baik, berdoa selesai
Konseli (Duduk seperti semula)
Konselor Sebelumnya saya ingin bertanya mbak apakah sebelumnya
mbak AF pernah melakukan sesi konseling?
Konseli Belum pernah kak
Konselor Baik, saya jelaskan terlebih dahulu ya mbak terkait
konseling yang akan kita laksanakan hari ini. Jadi,
konseling individu itu merupakah suatu layanan yang
memiliki tujuan untuk membantu individu dalam
mengentaskan masalahnya secara individu dengan tetap
memandirikan konseli tersebut. Sampai disini apakah ada
yang ingin ditanyakan?
Konseli Cukup jelas kak
Konselor Baik. Selanjutnya dalam sesi konseling ini tentunya
kerahasiaan data yang disampaikan oleh klien akan terjaga
seaman mungkin namun jika terdapat hal-hal yang
memiliki unsur merugikan diri sendiri atau orang lain
maka kami berhak untuk menyampaikannya kepada orang
yang berwewenang dalam hal tersebut. Selanjutnya,
diharapkan konseli dapat melaksanakan konseling pada
hari ini dengan rasa sukarela tanpa ada paksaan dari
siapapun. Sehingga, konseli dapat dengan senang hati
untuk terbuka dalam menceritakan masalahnya. Dalam sesi
konseling ini juga diharapkan konselor dan konseli dapat
saling menghargai satu sama lain dalam hal apapun. Serta
diharapkan konseli dapat aktif dalam menceritakan atau
menyampaikan permasalahannya dan menanggapi hal-hal
yang disampaikan konselor dengan baik. Sampai sini
apakah sudah paham mbak? Atau ada yang ingin
ditanyakan mungkin?
Konseli Paham kak
Konselor Baik, dalam pelaksanaan konseling ini akan berjalan dalam
45 menit kedepan ya mbak
Konseli Baik kak
Konselor Baik kalau begitu dipersilakan kepada mbak AF untuk
menceritakan permasalahannya
Konseli Okay, sebelumnya terimakasi kak atas waktunya dalam
melaksanakan konseling kita pada hari ini. Jadi
sebelumnya saya ingin bercerita kak terkait masalah saya.
Singkat cerita saya merupakan mahasiswa kak di salah satu
univ yang ada dilampung ini. Saya juga mengikuti
organisasi yang ada didalamnya. Awalnya saya hanyalah
anggota didalamnya. Namun, di periode berikutnya saya
ditawarkan untuk menjadi ketua bidang dari organisasi
tersebut. Jujur dari awal saya merasa tidak yakin untuk
menerimanya namun beberapa orang memberikan saya
support untuk menjadi kabid tersebut. Namun, hal tersebut
tetap membuat saya tidak yakin dan ingin menolaknya dan
hal itu pun sudah saya sampaikan oleh calon ketua umum
organisasi tersebut namun saya disitu ditahan untuk tetap
menerima jabatan tersebut. Kemudian dengan dorongan
dan banyak orang yang menahan saya untuk itu akhirnya
saya dengan terpaksa mencoba untuk menjalankan tugas
tersebut awalnya saya pikir saya bisa menjalankannya dan
akan terbiasa dengan itu namun kenyataannya tidak.
Semakin saya coba untuk bertahan dan terbiasa justru saya
semakin tertekan dan jujur saya gakuat untuk
menjalankannya. Saya sempat mengajukan pengunduran
diri dengan alasan tidak nyaman berada dilingkungan
mereka. Saya juga sudah berusaha untuk bertahan kurang
lebih selama 5 bulan dengan harapan saya bisa merasakan
kenyamanan namun ternyata hal tersebut tidak berhasil.
Hal itu mungkin karena saya juga belum bisa mengatur
waktu antara kuliah, organisasi, atau bahkan pekerjaan.
Karena saya sering sekali mendapatkan tawaran pekerjaan.
Saya sempat mengundurkan diri dari jabatan dan
organisasi tersebut bahkan saya juga telah melaksanakan
rapat bersama ketua, wakil, dan staff lainnya. Namun,
alasan saya tersebut tidak diterima bahkan saya merasa
saya terintimidasi dalam rapat tersebut dimana saya
diserang oleh mereka yang 12 orang sedangkan saya
seorang diri dengan pembahasan dan pertanyaan yang
terkadang diluar pembahasan bahkan saya sangat merasa
tidak nyaman karena mereka sering sekali melontarkan
nada bicara yang tinggi yang sangat tidak enak untuk saya
dengar. Saya juga pernah disindir-sindir oleh salah satu
dari mereka di dalam grup tersebut. Bahkan, mereka
pernah secara tiba tiba datang kekosan saya untuk mencari
saya karena waktu itu saya memang tidak ada kabar sama
sekali termasuk di sosmed. Mungkin niat mereka baik
karena mengkhawatirkan saya takut terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan. Namun, jujur saya merasa sangat-sangat
tidak nyaman dengan hal tersebut. Dampak dari hal
tersebut membuat saya takut untuk pergi ke kampus karena
mengingat kejadian pada rapat tersebut bahkan saya
merasa cemas berlebih, jantung berdebar-debar hingga
saya sering sekali mengalami badan yang tiba-tiba gemetar
saat saya melihat mereka ataupun saat saya merasa takut
dan terancam. Bahkan ketakutan saya tersebut permah
sampai terbawa mimpi berturut-turut seperti mereka datang
kekosan, karena dulu mereka permah tiba-tiba datang
kekosan seperti itu. Biasanya kalo saya berada sendiri
dikosan juga saya lebih memilih untuk kekosan teman
terlebih dahulu hingga tengah malam biasanya sampai jam
11 malam, hal tersebut saya lakukan untuk menghindari
kedatangan mereka secara tiba-tiba. Dan kadang-kadanh
juga disaat saya merasa cemas, takut, dan terancam saya
biasa melampiaskan perasaan saya tersebut dengan
melakukan self harm. Hal tersebut saya lakukan karena
setelahmya saya sedikit merasakan kepuasan atau rasa lega
sedikit.
Konselor Oke jadi mbak AF ini intinya merasa tidak nyaman dan
tertekan dalam lingkup organisasi tersebut dan hal hal yang
tidak menyenangkam banyak mbak AF rasakan di
dalamnya. Betul mbak?
Konseli Iya betul sekali kak, bahkan saya merasa mengalami
trauma saat melihat atau bertemu mereka karena banyak
perasaan negatif yang muncul disaat seperti itu. Jadi,
tujuan saya untuk konseling ini adalah untuk memecahkan
masalah saya tersebut kak agar saya dapat lebih kuat dan
berani untuk ngehadapinya, kalau mungkin sebelumnya
saya menghindar saya ingin setelah ini saya punya power
untung menghadapi mereka saat bertemu
Konselor Baik. Setelah mendengar cerita yang disampaikan mbak
AF saya akan mencoba menerapkan konseling cognitive
behavior therapy atau CBT dengan teknik disentisasi
sistematik dengan harapan setelah melakukan konseling ini
mbak AF mampu mengendalikan perilaku dan juga pikiran
ketika mbak AF dihadapkan dengan masalah yang mbak
AF alami. Untuk melaksanakan konseling ini diperlukan
kekonsentrian mbak AF. Sebelumnya saya ingin bertanya
apakah mbak AF sudah siap untuk melakukan konseling
ini lebih lanjut?
Konseli Siap kak
Konselor Baik, sebelumnya mbak AF boleh duduk senyaman
mungkin dan silahkan mbak AF menutup mata dan
berkonsentrasi mbak AF bisa dengarkan apa yang saya
sampaikan dan kemudian dibayangkan
Konseli (Konseli duduk dengan nyaman dan memejamkan
matanya)
Konselor Coba mbak AF bayangkan dimana mbak AF disuatu hari
sedang berada di kosan seorang diri dimana mbak AF
sedang bersantai dan menikmati hari weekend
Konseli (Mimik wajah terlihat tenang)
Konselor Namun, disaat tidak terduga tiba tiba ada yang mengetuk
pintu kamar mbak AF
Konseli (Mimik wajah mulai berubah dan mengerutkan bagian
mata keatas menandakan klien merasa takut)
Konselor Kemudian, mbak AF mencoba mengintip terlebih dahulu
melalui jendela kamar, namun ternyata yang mengetuk
kamar mbak AF adalab mereka dari organisasi mbak AF
Konseli (Nafas terengah-engah, keringat yang muncul, mimik
wajah yang mengerut, dan tangan yang gemetar)
Konselor Tetap tenang mbak, jika tidak kuat boleh dibuka terlebih
dahulu matanya dan atur pernapasan hinggal lega
Konseli (Membuka mata dan mengatur pernapasan)
Konselor Bagaimana mbak AF? Apakah sudah lebih baik?
Konseli Sudah sedikit lebih baik kak
Konselor Apakah ingin dilanjutkan lagi mbak?
Konseli Iya kak dilanjutkan saja, sudah lebih baik dari sebelumnya
Konselor Baik, mbak AF boleh menutup matanya kembali dan mulai
berkonsentrasi dan bayangkan hal ini sedang terjadi
sekarang pada mbak AF
Konseli (Menutup mata dan mulai berkonsentrasi dengan tenang)
Konselor Setelah mbak AF lihat ternyata merekalah yang datang dan
mengetuk pintu dan mereka terus mengetuknya dan
memanggil manggil “AF AF AF”
Konseli (Sedikit tegang dan berkeringat)
Konselor Kemudian sebelum membukakan pintu tersebut mbak AF
mencoba untuk mengumpulkan keberanian dan mengatur
penapasan agar lebih tenang dan rileks untuk menghadapi
mereka dengan melawan rasa takut yang muncul di pikiran
dan perasaan mbak AF
Konseli (Terlihat sedikit tegang)
Konselor Kemudian, mbak AF membukakan pintu tersebut dan
mencoba untuk menghadapinya dengan tenang dan mbak
AF berhasil melakukannya
Konseli (Mimik wajar lebih rileks dan tenang)
Konselor Baik mbak AF diperbolehkan untuk membuka mata dan
dapat mengatur pernapasan terlebih dahulu
Konseli (Membuka mata dan mengatur pernapasan)
Konselor Bagaimana mbak AF perasaannya saat ini? Apa yang
dirasakan sekarang?
Konseli Sedikit lebih rileks, tenang, dan lega kak
Konselor Wahh syukur kalau begitu, berarti ada kemajuan yang
muncul dari diri mbak AF untuk bisa coba lebih berani
untuk melawan perasaan takut yang muncul
Konseli Alhamdulillah sepertinya iya kak, saya lebih punya
kepercayaan diri dan sedikit mampu untuk melawan
perasaan takut, cemas dan mengatasai badan gemetar
ketika saya menghadapi ketakutan tersebut. Hanya
mungkin saya perlu untuk latian lebih banyak lagi untuk
menghilangkan perasaan negatif yang muncul dalam diri
saya
Konselor Iyaa, betul sekali mbak AF, mbak AF bisa sering sering
latihan untuk mengendalikan diri mbak AF dengan cara
cara tersebut
Konseli Baik kak saya akan coba sering sering untuk melatih
mengendalikan diri dengan hal-hal kecil seperti mengatur
pernapasan dan mencoba untuk rileks
Konselor Benar sekali mbak AF, sudah bagus banget tinggal dilatih
lagi untuk kemajuan yang lebih baik lagi. Ohh iya tidak
terasa pertemuan kita hari ini sudah 45 menit berlalu ya
mbak saya rasa cukup untuk konseling kita hari ini.
Terimakasih banyak mbak AF untuk hari ini semoga
kegiatan hari ini bermanfaat untuk mbak AF kedepannya.
Jika ada sesuatu yang bisa dibantu lagi kedepannya bisa
hubungi saya kembali ya mbak, terimakasih
Konseli Baik terimakasih kembali kak
Konselor Sampai jumpa ya mbak
Konseli Iyaa kak sampai jumpa kembali

• Kesimpulannya
AF merasa tertekan dan terancam dalam kegiatan organisasi yang ia jalankan bahkan ia sampai
merasa takut, cemas berlebih, jantung berdebar-debar, badan gemetar, hingga ketakutan
tersebut terbawa kedalam mimpi. Dalam mengatasi trauma yang AF alami dengan efek diatas
maka dilakukan konseling CBT untuk dapat membantu pola pikiran dan perilaku agar lebih
rasional dari sebelumnya. Hasilnya yang didapatkan setelah pelaksanaan konseling AF
merasakan kondisinya lebih baik dari pada sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai