WORKSHOP VERBATIM
PRAKTIKUM KONSELING INDIVIDUAL (FASE KE 2)
Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak
logis dan irasional. Emosi menyertai individu yang berpikir dengan penuh
prasangka, sangat personal, dan irasional. Berpikir irasional diawali dengan
belajar secara tidak logis yang diperoleh dari orangtua dan budaya tempat
dibesarkan. Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang
digunakan. Verbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah
dan verbalisasi yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat. Perasaan dan
pikiran negatif serta penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang
rasional dan logis, yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan
cara verbalisasi yang rasional.
D. Diagnosis
Dari deskripsi masalah konseli diatas maka dapat dipahami bahwa konseli
mengalami pikiran irasional yang mengganggu kelangsungan hidupnya, dapat
kita kaitkan dengan teori ABCD dari Ellis, yaitu:
A : kejadian di remehkanoleh tantenya ketika SD
B : dia harus selalu berhasil dan tidak boleh gagal dalam setiapkesempatan.
C : gelisah, panik dan tidak bisa tidur
E. Prognosis
Masalah konseli dapat diselasaikan dengan pendekatan ratinal emotive
behavior therapy yang ada proses berkelanjutan di mana konseli mendapatkan
dispute atau pertentangan dari pikiran irasionalnya yang akan menimbulkan
efect untuk berpikir positif atau rasional dan konseli akan mendapatkan new
felling atau perasaan baru yaitu memaknai kegagalan secara positif. Dalam
kasus ini konseli memiliki peluang untuk menjadi pribadi yang lebih kuat
dengan cara belajar dari kegagalan yang merupakan hal yang konseli takutkan.
F. Tujuan konseling
Tujuan layanan konseling membantu konseli agar konseli mampu berpikir
rasional sehingga tidak mengganggu keadaan konseli dalam hal psikis maupun
fisik.
begitu bu?
Iya ibu sebenarnya saya agak takut dan agak
Ki
malu untuk menceritakan bu
Baik ibu yus jadi dalam proses konseling ini
mungkin saya tidak bias membantu ibu
yuspira untuk memecahkan masalah
sepenuhnya karena pada dasarnya ibulah
yang akan menyelesaikan masalah ibu
sendiri, saya hanya membantu mengarahkan
ibu, dan didalam proses konseling nanti
saya sebagai konselor mempunyai kode etik
KO
profesi tyaitu asa kerahasiaan, dimana
dalam proses konseling ini tidak ada pihak
ketiga yang thau hanya ibu dan saya, jadi
saya rasa ibu tidak perlu khawatir untuk
membicarakan masalah ibu, dan mungkin
kita akan melakukan proses konseling
selama 30 menit, apakah menurut ibu
cukup?
Ki Baik ibu saya rasa cukup
Baik terimakasih, mungkin bias kita mulai
ibu, tadi ibu mengatakan ingin menceritakan
Ko masalah ibu, boleh diceritakan masalah ibu ,
apa yang ibu alami dan perlu kita selesaikan
bersama-sama?
Akhir-akhir ini saya sering merasa gelisah,
Ki
panic dan cemas bu
Baik ibu akhir-akhir ini sering merasa
cemas panic dan gelisah, apakah itu hanya
Ko
akhir-akhir ini saja atau sudah dari dulu ibu?