1. Topik Permasalahan : Siswa yang sering terlambat masuk sekolah
2. Bidang Layanan : Sosial-pribadi 3. Jenis Bimbingan : Konseling Individu 4. Fungsi Layanan : Penyembuhan 5. Standar Kompetensi : Keterampilan Melangsungkan dan Menyelamatkan : Hidup 6. Kompetens Dasar : Menerapkan peserta didik untuk mamiliki ketrampilan datatang tepat waktu 7. Tujuan : Peserta didik dapat mengatasi kebiasaan terlambat masuk sekolah Para peserta didik mampu memahami pentingnya masuk sekolah tepat waktu 8. Indikator: a. Kognitif 1. C1 Perserta didik dapat menyatakan rasa bosan terhadap kebiasaannya yang sering terlambat 2. C2 Peserta didik dapat menceritakan kebiasaannya yang sering terlambat masuk sekolah 3. C3 Peserta didik mampu mengimplementasikan pentingnya masuk sekolah tepat waktu 4. C4 Peserta didik dapat menerima pendapat dari konselor menegenai pembentukan tingkah laku baru yaitu sering terlambat menjadi tidak terlambat. 5. C5 Peserta didik mampu mengevaluasi kebiasaannya yang sering terlambat masuk sekolah dengan teman di SMA b. Afektif 1. A1 Peserta didik mampu memilih kebiasaan yang baik saat masuk sekolah 2. A2 Para peserta didik dapat memilih cara yang paling efektif bagi mereka masing- masing dalam upaya agar tidak terlabat masuk sekolah 3. A3 Peserta didik mampu membedakan mana cerita yang bisa diceritakan dalam hubungan pertemanan (bersosialisasi) 4. A4 Peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru yaitu masuk sekolah tepat waktu 5. A5 Peserta didik mampu memperhatikan mana teman yang penting terlambat atau masuk sekolah tepat waktu c. Psikomotor 1. P1 Peserta didik mampu mereplikasi kebiasaan yang sering terlambat masuk sekolah 2. P2 Peserta didik mampu membangun pikiran positif dalam membentuk tingkah laku baru 3. P3 Peserta didik mampu menunjukkan sikap baik dalam membentuk tingkah laku baru 4. P4 Peserta didik mampu mengatasi kebiasaan yang sering terlambat masuk sekolah 5. P5 Peerta didik mampu menciptakan pikiran positif dalam membentuk tingkah laku baru 9. Strategi: a. Dialog 10. Sasaran Layanan : Siswi Kelas X SMA 11. Tempat Penyelenggaraan : Lab Konseling 12. Waktu Penyelenggaraan : 30 menit 13. Penyelenggara Layanan : Calon Guru Bimbingan dan Konseling 14. Pihak-Pihak yang Dilibatkan : Hanya 1 Peserta Didik 15. Alat Perlengkapan : Kertas dan Pena 16. Metode dan Teknik : Diskusi dan Shaping (Pembentukan) 17. Langkah-Langkah 1) Membuat analisis ABC.
2) Menetapkan target perilaku spesifik yang akan dicapai bersama konseli.
3) Tentukan bersama jenis reinforcement positif yang akan digunakan. 4) Membuat perencanaan dengan membuat rahapan pencapaian perilaku mula dari perilaku awal sampai perilaku akhir (misalnya bolos menjadi tidak bolos). 5) Perencanaan dapat dimodifikasi selama berlangsungnya program shaping 6) Penetapan waktu pemberian reinforcement pada setiap tahap program, misal setelah berapa kali percobaan perilaku target dalam satu tahap VERBATIM
Konselor : waalaikumsalam warahatullahi wabarakatuh (nama), gimana kabar kamu? Konseli : alhamdulillah sehat kak Konselor : baik, untuk puasa gimana lancar? Konseli : alhamdulillah lancar kak Konselor : syukur alhamdulillah, bagaimana aktivitas kamu pagi ini? Konseli : seperti sebelum-belumnya kak, tadi suhur bangun kesiangan, abis sholat subuh ketiduran lagi terus bangun jam setengah 8 terus langsung siap-siap buat kesini Konselor : baik, masih bangun kesiangan ya. Oke jadi disini kita akan melakukan sesi konseling yang keempat yakni pelaksanaan teknik shaping yang telah kita bahas dan kita diskusikan pada sesi ketiga dan kita akan melakukan sesi konseling ini selama 40 menit sesuai kesepakatan kita diawal sesi. Konseli : baik kak Konselor : okey, langsung saja. Kita masuk pada teknik yang telah kita sepakati bersama. Apakah kamu siap? Konseli : saya siap kak Konselor : oke, mohon perhatikan disini saya telah melakukan analisis ABC. Dari permasalahan tingkah laku yang telah kamu terangkan kepada saya pada sesi sebelumnya. Konseli : iya kak Konselor : baik, jadi permasalahan tingkah laku yang kamu alami adalah sering terlambat masuk sekolah karena kamu selalu terlambat bangun pagi sehingga membuat kamu tidak dapat mengikuti mata pelajaran yang pertama Konseli : iya kak benar sekali Konselor : jadi seperti kesepakatan pada sesi sebelumnya. disini target tingkah laku yang akan kita capai bersama adalah membentuk kebiasaan terlambat masuk sekolah menjadi masuk tepat waktu dan jika kamu berhasil melakukannya, reinforment yang akan kita gunakan adalah contingency reinforment. Sudah pahamkan apa yang saya maksud? Konseli : sudah kak, jadi disini saya akan membentuk tingkah laku baru dari yang sebelumnya saya suka terlambat menjadi tidak terlambat kak, dan apabila saya berhasil saya akan mendapatkan sebuah reward. Seperti yang telah kakak terangkan di sesi sebelumnya. Konselor : bagus sekali, okee disini saya akan bertanya penyebab kamu sering terlambat masuk sekolah karena kamu terlambat bangun pagi dan hal ini disebabkan karena kamu terlalu sering tidur terlalu larut malam. Jadi apakah saya benar? Konseli : benar kak, saya sering begadang untuk bermain game karena menurut saya itu bisa membuat saya rileks dari penatnya aktivitas yang saya lakukan seharian kak Konselor : baik, disini kita akan melakukan tahapan pencapaian tingkah laku secara bertahap. jadi kita akan menghilangkan kebiasaan tidurmu yang terlalu larut malam terlebih dahulu, bagaimana? Konseli : baik kak Konselor : jadi (nama) tolong perhatikan disini saya mempunyai sebuah kertas dan pena. Dan disini kamu harus mencatat perencanaan-perencanaan untuk membentuk tingkah laku baru. Bagaimana apa kamu paham? Konseli : saya paham kak Konselor : oke menurutmu bagaimana cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan tidurmu yang terlalu larut malam dan kemudian bisa membentuk tingkah laku baru yakni tidur tepat waktu? Konseli : yang pertama saya harus mengurangi porsi bermain game kak dan tidur lebih awal Konselor : apakah hanya itu saja? Konseli : emm iya kak Konselor : baik (nama), kamu benar sekali. Kamu bisa memulainya dengan mengurangi waktu bermain game walaupun hal tersebut bisa membuat kamu rileks, tapi kamu bisa merilekskan pikiran dan tubuh dengan cara lain seperti memperbanyak membaca al-Quran dan tidur lebih awal karena itu lebih baik untuk kesehatan juga. Konseli : baik kak akan saya usahakan Konselor : okee jadi kamu apakah kamu sudah mencatat apa yang perlu kamu catat untuk membantu kamu membentuk tingkah laku kamu Konseli : sudah kak Konselor : baik, selanjutnya kita akan menetukan penetapan waktu untuk percobaan tingkah laku ini, bagaimana? Konseli : iya kak setuju Konselor : jadi bagaimana menurutmu, harus kita lakukan selama beberapa hari? Konseli : kalo menurutku dalam seminggu kak Konselor : baik kita lakukan selama seminggu dan kamu bisa mulai tidur maksimal pukul 9 malam, bagaimana sepakat? Konseli : iyaa kak saya sepakat Konselor : dan akan kita lihat apakah percobaan pembentukan tingkah laku berhasil mencapai pada tahapan pencapaian yang kita sepakati Konseli : baik kak Konselor : baik kita cukupkan untuk sesi konseling ini, sampai bertemu di sesi konseling selanjutnya Konseli : baik kak, terima kasih, saya izin pamit. Assalamualaikum kak Konselor : waalaikumsalam warahmtallahi wabarakatuh, hati-hati di jalan VERBATIM
Konselor : waalaikumsalam warahatullahi wabarakatuh (nama), gimana kabar kamu? Konseli : alhamdulillah sehat kak Konselor : baik, untuk puasa gimana lancar? Konseli : alhamdulillah lancar kak Konselor : syukur alhamdulillah, bagaimana aktivitas kamu pagi ini? Konseli : seperti sebelum-belumnya kak, tadi suhur bangun kesiangan, abis sholat subuh ketiduran lagi terus bangun jam setengah 8 terus langsung siap-siap buat kesini Konselor : baik, masih bangun kesiangan ya. Oke jadi disini kita akan melakukan sesi konseling yang keempat yakni pelaksanaan teknik shaping yang telah kita bahas dan kita diskusikan pada sesi ketiga dan kita akan melakukan sesi konseling ini selama 40 menit sesuai kesepakatan kita diawal sesi. Konseli : baik kak Konselor : okey, langsung saja. Kita masuk pada teknik yang telah kita sepakati bersama. Apakah kamu siap? Konseli : saya siap kak Konselor : oke, mohon perhatikan disini saya telah melakukan analisis ABC. Dari permasalahan tingkah laku yang telah kamu terangkan kepada saya pada sesi sebelumnya. Konseli : iya kak Konselor : baik, jadi permasalahan tingkah laku yang kamu alami adalah sering terlambat masuk sekolah karena kamu selalu terlambat bangun pagi sehingga membuat kamu tidak dapat mengikuti mata pelajaran yang pertama Konseli : iya kak benar sekali Konselor : jadi seperti kesepakatan pada sesi sebelumnya. disini target tingkah laku yang akan kita capai bersama adalah membentuk kebiasaan terlambat masuk sekolah menjadi masuk tepat waktu dan jika kamu berhasil melakukannya, reinforment yang akan kita gunakan adalah secondary reinforcer . Sudah pahamkan apa yang saya maksud? Konseli : sudah kak, jadi disini saya akan membentuk tingkah laku baru dari yang sebelumnya saya suka terlambat menjadi tidak terlambat kak, dan apabila saya berhasil saya akan mendapatkan sebuah reward. Seperti yang telah kakak terangkan di sesi sebelumnya. Konselor : bagus sekali, okee disini saya akan bertanya penyebab kamu sering terlambat masuk sekolah karena kamu terlambat bangun pagi dan hal ini disebabkan karena kamu terlalu sering tidur terlalu larut malam. Benar? Konseli : benar kak, seperti yang telah saya ceritakan disesi sebelumnya, saya sering begadang untuk bermain game karena menurut saya itu bisa membuat saya rileks dari penatnya aktivitas yang saya lakukan seharian kak Konselor : baik, disini kita akan melakukan tahapan pencapaian tingkah laku secara bertahap. Untuk sesi konseling sebelumnya kita telah melakukan pembentukan tingkah laku yang sebelumnya kamu sulit tidur lebih awal menjadi tidur lebih awal, benar? Konseli : benar kak Konselor : jadi apakah proses pembentukan tingkah laku berjalan dengan lancar? Konseli : alhamdulillah lancar kak, walaupun pas awal-awal kerasa sulit masih tergoda buat main game sampe malem Konselor : baik jadi dapat dikatakan berhasil ya, dan saat ini kita akan masuk pada tahap pencapaian perilaku selanjutnya Konseli : baik kak Konselor : okee seperti sesi konseling sebelumnya, disini saya telah menyiapkan sebuah kertas dan sebuah pena, jadi apakah kamu faham yang saya maksud? Konseli : emm iya kak saya faham, saya akan mencatat hal-hal yang akan membuat tahapan pencapaian tingkah laku untuk berhasil Konselor : baik (nama), kamu benar jadi menurutmu bagaimana cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan terlambat bangun pagi dan kemudian bisa membentuk tingkah laku baru yakni bangun lebih pagi Konseli : yang pertama saya menyetel alarm lebih dari sekali kak Konselor : baik apakah hanya itu saja? Konseli : emm iya kak ada lagi saya bisa meminta tolong pada ibu saya untuk lebih keras lagi untuk membangunkanku Konselor : baik kamu benar sekali, kamu bisa mencoba kedua hal tersebut. Jadi apakah kamu mampu melakukannya? Konseli : mampu kak akan saya usahakan Konselor : okee jadi kamu apakah kamu sudah mencatat apa yang perlu kamu catat untuk membantu kamu membentuk tingkah laku kamu Konseli : sudah kak Konselor : baik, selanjutnya kita akan menetukan penetapan waktu untuk percobaan tingkah laku ini, bagaimana? Konseli : iya kak setuju Konselor : jadi bagaimana menurutmu, harus kita lakukan selama beberapa hari? Konseli : kalo menurutku dalam seminggu lagi kak Konselor : oke lalu bagaimana dengan waktu aksimal kamu bangun pagi? Konseli : em maksimal bangun pukul 5 pagi kak Konselor : baik jadi kita lakukan selama seminggu dan bangun maksimal pukul 5 pagi, dan akan kita lihat apakah percobaan berhasil mencapai pada tahapan pencapaian yang kita sepakati Konseli : iyaa kak Konselor : oke berhubung pada tahapann pembentukan tingkah laku sebelumnya kamu berhasil kamu berhak mendapatkan hadiah Konseli : baikk kak terima kasih banyak Konselor : sama-sama baik kita cukupkan untuk sesi konseling ini, sampai bertemu di sesi konseling selanjutnya Konseli : baik kak, terima kasih, saya izin pamit. Assalamualaikum kak Konselor : waalaikumsalam warahmtallahi wabarakatuh, hati-hati di jalan