Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DAN FAKTOR-FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI SERTA STUDI KASUS
BERDASARKAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

(Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Anak
dan Remaja)

Dosen Pengampu : Mega Aria Monica, M.Pd

Disusun oleh kelompok 7:

1. Desta Cahya (2111080022)


2. Nabila Az-zahra (2111080152)
3. Nur Eka Oktaviana Putri (2111080062)
4. Sarlinda Wita (2111080080)

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan dialam dunia ini, lebih lagi pada kehidupan
akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi
lebih mudah dan penuh manfaat. Kami mengucapkan terima kasih sebelum dan
sesudahnya kepada dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik
bantuan moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian. Harapan yang paling
besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini
penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Bandar Lampung, 26 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Bayi, Akhir Masa Kanak- Kanak hingga
Remaja Menurut Havighrust......................................................................................3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas Perkembangan.........10
C. Pandangan BK Tentang Tugas Perkembangan Dan Layanan Yang Diberikan
12
BAB III........................................................................................................................19
PENUTUP...................................................................................................................19
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang
terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang
dikatakan oleh Van den Daele "perkembangan berarti perubahan secara
kualitatif". Ini berarti bah wa perkembangan bukan sekedar penambahan
beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur
dan fungsi yang kompleks.
Manusia dalam perjalanan hidupnya banyak mengalami perubahan
yang mengarah pada suatu perkembangan jasmani maupun rohani.
Perkembangan manusia menurut Hurlock (1997) dibagi dalam beberapa
tahap, tahap pertama disebut prenatal, yaitu perkembangan masa bayi, lalu
pada masa kanak-kanak.
Masa remaja, awal masa dewasa, masa usia pertengahan dan masa tua.
Setiap masa perkembangan memiliki tugas perkembangan yang harus
dipenuhi atau dikuasai oleh setiap manusia. Seperti diungkapkan oleh Hurlock
(1997), cepat atau lambat semua orang akan sadar bahwa mereka diharapkan
menguasai tugas-tugas tertentu pada berbagai periode sepanjang hidup
mereka. Kesadaran inilah yang mempengaruhi sikap dan perilaku mereka
sendiri, demikian pula sikap orang lain terhadap mereka. Masih meurut
Hurlock (1997), konsekuensi yang serius dari kegagalan menguasai tugas-
tugas tersebut adalah dasar untuk penguasaan tugas-tugas berikutnya dalam
perkembangan berikutnya menjadi tidak adekuat. Sehingga individu tertinggal
terus dari kelompok sebayanya dan keadaan ini menambah perasaan tidak

1
adekuat mereka. Sama seriusnya, mereka harus mencoba menguasai tugas-
tugas yang tepat bagi tahap perkembangan berikutnya dan pada saat yang
sama mereka seharusnya sudah menguasai tugas-tugas yang tepat untuk
tingkat usia yang baru saja ia lewati. Hal ini jika berlangsung secara terus
menerus dan tidak ditangani secara tepat akan mengakibatkan krisis yang
menimbulkan kecemasan bagi individu tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan
sebelumnya, maka permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana tugas-tugas perkembangan masa bayi, akhir masa kanak- kanak
hingga remaja menurut Havighrust?
2. Bagaimana faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penguasaan tugas-
tugas dalam perkembangan?
3. Bagaimana Study kasus menurut pandangan BK tentang tugas
pekembangan dan layanan apakah yang dapat diberikan untuk membantu
menyelesaikan tugas perkembangan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan masa bayi,
akhir masa kanak- kanak hingga remaja menurut Havighrust.
2. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi penguasaan tugas-tugas dalam perkembangan.
3. Untuk mengetahui dan memahami Study kasus menurut pandangan BK
tentang tugas pekembangan dan layanan apakah yang dapat diberikan
untuk membantu menyelesaikan tugas perkembangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Bayi, Akhir Masa Kanak- Kanak


hingga Remaja Menurut Havighrust
Menurut Havighurst mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,
yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan
dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila
gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan
dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.1

Tujuan tugas dalam perkembangan tugas-tugas dalam perkembangan


mempunyai tiga macam tujuan yang sangat berguna. Pertama, sebagai
petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
dari mereka pada usia-usia tertentu. Misalnya, orang tua dapat dibimbing
dalam mengajari anak-anak mereka yang masih kecil untuk menguasai
berbagai keterampilan. Dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan
anak- anak menguasai keterampilan-keterampilan tersebut pada usia-usia
tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka akan sangat dipengaruhi oleh
seberapa jauh mereka berhasil melakukannya. Kedua, dalam memberi
motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari
mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan
mereka.

1
Miftahul Jannah, “Tugas Tugad Perkembangan Pada Usia Kanak Kanak,” Gender Equality:
Internasional Journal of Child and Gender Studies 1 (2015): 88.

3
Dan akhirnya, menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang
akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau
sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.2
1. Masa Bayi dan Awal Masa Kanak-kanak
Masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai masa
dasar. Namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola
ekspresi emosi terbentuk. Bayi berkembang pesat, baik secara fisik
maupun psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak
hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan.3
Masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6
tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi
secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan
keluarganya. Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika,
masa indera dan masa menentang orang tua.
Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris karena merasa
dirinya berada di pusat lingkungan yang ditunjukkan anak dengan sikap
senang menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang
disekitarnya. Perkembangan yang seperti itu disebabkan oleh kesadaran
anak, bahwa dirinya memiliki kemampuan dan kehendak sendiri, yang
mana kehendak tersebut berbeda dengan kehendak orang lain.4
Adapun tugas perkembangan pada masa ini ialah sebagi berikut:
a. Belajar berbicara : Bicara merupakan alat berpikir dan berkomunikasi
dengan orang lain. Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi
yang mengandung arti dan berusaha mengkomunikasikannya dengan

2
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Edisi keli. (Jakarta: Erlangga, 1991), 9.
3
Ibid., 76.
4
Murni, “Perkembangan Fisik,Kognitif,Psikososial Pada Masa Kanak Kanak Awal,” Bunayya, Jurnal
Pendidikan Anak 3 (2017): 21.

4
orang-orang di sekitarnya. Melalui penguasaan akan tugas ini anak
akan berkembang pula kecakapan sosial dan intelektualnya.
b. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.Pengontrolan
kotoran tubuh bukan hanya berfungsi menjaga kebersihan, tetapi juga
menjadi indikator utama kemampuan berdiri sendiri, pengendalian
diri dan sopan santun. Anak yang sudah menguasai cara-cara buang
air dengan baik, termasuk tempat dan pemeliharaan kebersihannya,
pada tahap selanjutnya akan mampu mengendalikan diri dan bersopan
santun.
c. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya. Dalam masyarakat
akan selalu ditemui individu dengan jenis kelamin pria atau wanita,
walaupun ada juga yang berkelainan. Anak harus mengenal jenis-jenis
kelamin ini baik ciri-ciri biologisnya maupun sosial kulturalnya serta
peranan-peranannya. Pengenalan tentang jenis kelamin sangat penting
bagi pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk perlakuan
dan interaksi baik dengan jenis kelamin yang sama maupun berbeda
dengan dirinya.
d. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati
nurani.Pergaulan hidup selalu beriisi dan berlandaskan moral. Sesuai
dengan kemampuannya anak dituntut telah mengetahui mana
perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Lebih jauh ia dituntut
untuk melakukan perbuatan yang baik dan menghindarkan perbuatan
yang tidak baik. Diharapkan kebaikan kebaikan ini menjadi bagian
dari hati nuraninya.5

5
Intan Giri Indah P, Floren Aoulia Jen Clara. Periodesasi Perkembangan Pada Masa Bayi.( Fakultas
Agama Islam, Program Studi Pendidikan).hlm 11.

5
2. Masa Akhir Anak-anak
Havighurst (1961) mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas
yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan individu,
pencapaian sukses yang mengarah pada kebahagiaannya dan untuk sukses
dengan tugas selanjutnya. sementara kegagalan mengarah pada
ketidakbahagiaan pada individu, ketidaksetujuan oleh masyarakat, dan
kesulitan dengan tugas-tugas selanjutnya.
Tugas pengembangan utama pada tahap anak akhir adalah (Erikson,
1987) konsep inisiatif dan industri Erikson. Terlibat melakukan suatu
pekerjaan demi menjadi aktif dan hergerak. Inisiatif membutuhkan
kepercayaan diri dan energi berlebih untuk bangkit kembali dari
kekalahan dan melupakan kegagalan dengan cepat. Ini adalah kualitas
menanggapi tantangan dengan ketahanan, sumber daya, dan antusiasme.
Tugas perkembangan pada anak akhir yaitu:
a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan yang umum. Anak pada masa ini sangat senang sekali
bermain. Maka dari itu, anak perlu di ajarkan keterampilan fisik
seperti melempar bola, menendang,menangkap, berenang, dan
mengendarai sepeda.
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk
yang sedang tumbuh.Pada masa ini, anak dituntut untuk mengenal
dirinya sendiri dan dapat memelihara kesehatan dan keselamatan
dirinya, menyanyangi dirinya. senang berolaraga. dan berrekreasi
untuk menjaga kesehatan dirinya.dan juga memiliki sikap yang tepat
tehadap lawan jenis.
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman- teman seusianya.Pada masa
ini, anak dituntut untuk dapat bergaul, berkerjasama, dan membina
hubungan baik dengan teman sebayanya,dan saling tolong menolong.

6
d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat .Anak
dituntut melakukan peranan-peranan sosial yang diharapkan
masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya. Seperti, anak laki-laki
bermain dengan anak laki-laki dan juga sebaliknya.
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
menulis, dan berhitung.Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut. Pada
masa awal ini anak dituntut untuk menguasai kemampuan membaca,
menulis dan berhitung..
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan seharihari.Agar dapat menyesuaikan diri dan perilaku yang
sesuai denga tuntutan dari lingkungannya.
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan
nilai.Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani. Pada masa ini, anak
ditintut untuk dapat menghargai perbuatan perbuatan yang sesuia
dengan moral. Dan diharapkan pada masa ini akan mulai tumbuh
pemikiran akan sekala nilai dan pertimbangan-pertimbangan yang
didasarkan atas kata hati.
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok- kelompok sosial dan
lembagalembaga.Pengembangan sikap terhadap lembaga dan
kelompok sosial. Anak diharapkan dapat memiliki sikup tepat
terhadap lembaga-lembaga dan unit kelompok-kelompok sosial yang
atau terdapat dalam masyarakat.
i. Mencapai kebebasan pribadi.Anak untuk mampu merencanakan, dan
melakukan pekerjaan dituntut memilih, kegiatan tanpa tergantung
pada orang tuanya.6

6
Nurul Azizah. Kurniawati, “Tugas Perkembangan Pada Anak Akhir,” Journal of Innovative
Counseling : T heory, Practice & Research. 3 (2019): 89.

7
3. Masa Remaja
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah masa (fase) remaja.
Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus
perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat
diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Untuk dapat
melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus menjalankan tugastugas
perkembangan pada usinya dengan baik.
Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik,
remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
perkembangan untuk fasefase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja
gagal menjalankan tugas-tugas perkembangannya akan membawa akibat
negatif dalam kehidupan sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan
ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan
penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugastugas perkembangan berikutnya.7
Menurut Robert Y. Havighurst (didalam Huma Development and
Education) menyebutkan adanya sepuluh tugas perkembangan remaja,
yaitu:
a. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman
sebayanya, baik dengan teman sejenis maupun dengan jenis kelamin
lain. Artinya para remaja memandang gadis-gadis sebagai wanita dan
laki-laki sebagai pria, menjadi manusia dewasa diantara orang-orang
dewasa. Mereka dapat bekerjasama dengan orang lain dengan
tujuantujuan bersama, dapat menahan dan mengendalikan perasan-
perasaan pribadi dan belajar memimpin orang lain dengan atau tanpa
dominasi.

7
Khamim Zarkasih Putro, “Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja,” APLIKASIA:
Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama 17 (2017): 29.

8
b. Dapat menjalankan peran sosial menurut jenis kelamin masing-
masing, artinya mempelajari dan menerima peranan masing-masing
sesuai dengan ketentuanketentuan/norma-norma masyarakat.
c. Menerima kenyataan (realita) jasmaniah serta mengunakan
keefektifefektifnya dengan perasaan puas.
d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa
lainnya. Ia tidak kekanak-kanakan lagi, yang selalu terikat dengan
orang tuanya. Ia membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap
orang tua atau orang dewasa lainnya.
e. Mencapai kebebasan ekonomi. Ia merasa sanggung untuk hidup
berdasarkan usaha sendiri. Ini terutama sangat penting bagi laki-laki.
Akan tetapi dewasa ini bagi kaum wanita tugas ini berangsur-angsur
menjadi bertambah penting.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan.
Artinya memilih satu pekerjaan sesuai dengan bakatnya dan
mempersiapkan diri untuk pekerjaan tersebut.
g. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah
tangga. Mengembangkan sikap positif terhadap kehidupan keluarga
dan memiliki anak. Bagi wanita hal ini harus dilengkapi dengan
pengetahuan keterampilan bagaimana mengurus rumah tangga (home
management) dan mendidik anak.
h. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang
diperlukan untuk kepentingan hidup bermasyarakat. Maksudnya ialah,
bahwa untuk menjadi warganegara yang baik perlu memiliki
pengetahuan tentang hukum, pemerintahaan, ekonomi, politik,
geografi, tentang hakikat manusia dan lembagalembaga
kemasyarakatan.
i. Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat
mempertanggung jawabkannya. Artinya ikut serta dalam kegiatan

9
kegiatan sosial sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab,
menghormati serta menaati nilai-nilai sosial yang berlaku
dilingkungannya, baik yang regional maupun nasional.
j. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam
tindakantindakannya dan sebagai pandangan dihidupnya.8

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas Perkembangan


Dalam rentan kehidupan manusia, ada tugas-tugas perkembangan yang
harus dilewati oleh setiap individu. Tugas perkembangan tersebut harus
dituntaskan oleh setiap individu agar bisa melanjutkan ke tugas berikutnya.
Jika individu tidak berhasil menuntaskan tugas perkembangannya maka akan
timbul kegagalan yang akan menyebabkan perilaku menyimpang. Untuk itu
perlunya penguasaan terhadap tugas-tugas perkembangan agar individu lebih
mudah untuk menghadapinya. Faktor yang menghalangi penguasaan tugas-
tugas perkembangan:
1. Tingkat perkembangan yang mundur.Kemunduran dalam perkembangan
akan menghambat proses pelaksanaan tugas perkembangan yang akan
dilewati sehingga tidak bisa berlanjut ke tugas perkembangan berikutnya.
2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas.perkembangan atau
tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya. Dalam hal ini orang tua
harus memahami tugas apa saja yang harus dilewati anaknya sehingga
anak tidak mengalami kesulitan dalam tugas perkembanagannya.
3. Tidak ada motovasi.Motivasi sangat diperlukan bagi individu agar
timbulnya semangat dari dalam dirinya untuk menyelesaikan tugas
perkembangannya.

8
Melly Sri Sulastri Rifai, Psikologi Perkembangan Remaja Dari Segi Kehidupan Sosial (Jakarta: PT Bina
Aksara, 1987), 2.

10
4. Kesehatan yang buruk.Kesehatan yang buruk juga akan menghambat
individu untuk melaksanakan tugas perkembangannya. Kondisi tubuh
lemah, akan menurunkan tingkat fokus sehingga tugas tersebut tidak
berjalan dengan baik.
5. Cacat tubuh.Jika seorang individu mengalami cacat tubuh, kondisi ini
akan menyebabkan tugas perkembangan berjalan dengan lambat.
6. Tingkat kecerdasan yang rendah.Kurangnya pemahaman mengenai tugas
perkembangan juga akan menghambat tertuntaskanya tugas
perkembangan.

Yang membantu penguasaan tugas-tugas perkembangan, yaitu:


1. Tingkat perkembangan yang normal atau yang
diakselerasikan.Perkembangan fisik maupun psikis yang normal akan
memudahkan individu untuk menuntaskan tugas perkembagannya.
2. Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam
perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya. Dengan mempelajari
serta diadakannya bimbingan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan,
individu sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang harus
dilakukannya.
3. Motivasi.Adanya dorongan yang timbul dari diri sendiri untuk
mempelajari tugastugas perkembangan akan memberikan semangat bagi
individu untuk menuntaskannya.
4. Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh.Kondisi tubuh yang sehat
akan memudahkan individu untuk menjalani tugas perkembagannya.
5. Tingkat kecerdasan yang tinggi.Kemampuan berpikir cerdas juga akan
memudakan individu untuk menjalani tugas perkembangannya.
6. Kreativitas.Kreativitas sangat diperlukan untuk memudahkan individu
dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangannya.9
9
Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, 11.

11
C. Pandangan BK Tentang Tugas Perkembangan Dan Layanan Yang
Diberikan
Layanan bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif,
logis, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh konselor/co-counsellor untuk
memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian, dalam
wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab Sehingga
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Secara umum
layanan BK bertujuan untuk membantu peserta didik atau mahasiswa
mencegah dan menanggulangi berbagai masalah yang mungkin dan yang
dialami oleh peserta didik ataupun mahasiswa.10
Layanan bimbingan dan konseling mencakup sembilan layanan, dari
mulai layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan
belajar, layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling
kelompok, instrumentasi bimbingan dan konseling dan layanan pendukung
yaitu seperti kunjungan rumah, konferensi kasus, himpunan data, alihtangan
kasus, tampilan kepustakaan. Empat bidang layanan meliputi layanan pribadi,
sosial, belajar, karir, tetapi dalam pemberian layanan Bimbingan dan
konseling diserahkan kepada para guru BK yang berada di masing-masing
sekolah.11

1. Layanan BK untuk Tugas Pekembangan Bayi dan Awal Kanak-Kanak

10
Universitas Negeri Surabaya, “Tim Pusat Pengembangan Karakter Dan Layanan Bimbingan Dan
Konseling,” in Buku Panduan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling, 2019, 35,
https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/fio/file/3f9785b4-d04f-4e28-a696-
391a7c2384ae.pdf.
11
Fatmah K, “Strategi Layanan Bimbingan Konseling Dalam Bimbingan Akademik Di SMP Negeri 1
Purwosari,” Al-Isyrof: Jurnal Konseling 2 (2019): 120.

12
Layanan BK (Bimbingan dan Konseling) dapat memberikan berbagai
dukungan dan bantuan kepada orangtua dan anak dalam mengembangkan
masa bayi dan awal kanak-kanak. Beberapa layanan BK yang dapat
diberikan antara lain:
a. Konseling Keluarga: Layanan ini bertujuan untuk membantu keluarga
dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam
pengasuhan dan perkembangan anak, seperti masalah kesehatan,
keuangan, dan sosial. Konseling keluarga juga dapat membantu
membangun komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak.
b. Pendidikan Orang tua: Layanan ini membantu orangtua untuk
memahami tahapan
c. perkembangan anak mereka dan memberikan strategi untuk membantu
anak tumbuh dan berkembang. Pendidikan orangtua dapat mencakup
topik-topik seperti pengasuhan bayi, stimulasi awal, dan penanganan
perilaku anak.
d. Konseling Individu: Layanan ini bertujuan untuk membantu anak yang
mengalami masalah dalam perkembangan, baik itu masalah kognitif,
emosional, maupun sosial. Konseling individu dapat membantu anak
untuk mengatasi rasa takut, cemas, atau sulit beradaptasi dengan
lingkungan sekitar.
e. Terapi Okupasi: Layanan ini membantu anak untuk mengembangkan
keterampilan motorik, koordinasi, dan kegiatan sehari-hari seperti
makan, berpakaian, dan bermain. Terapi okupasi dapat membantu
anak yang mengalami keterlambatan perkembangan dalam area
tersebut.
f. Stimulasi Awal: Layanan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan
atau pengalaman yang diperlukan untuk membantu perkembangan
otak dan kemampuan kognitif anak. Stimulasi awal dapat mencakup

13
aktivitas-aktivitas seperti bercengkerama, menyanyi, dan membaca
buku.12
Contoh kasus : Adi berusia 6 tahun.Adi adalah anak tunggal dari pasangan
suami istri yang bekerja sebagai pegawai negeri. Adi lahir di kota besar dan
tinggal di apartemen bersama kedua orang tuanya. Adi tumbuh dan
berkembang secara normal dan masuk sekolah dasar pada usia 6
tahun.Selama beberapa minggu terakhir, Adi sering menunjukkan perilaku
agresif terhadap teman-temannya di sekolah. Dia sering memukul dan
menendang teman-temannya jika tidak mendapatkan apa yang dia
inginkan. Selain itu, Adi juga sulit berkonsentrasi di kelas dan sering kali
mengganggu teman-temannya dengan tingkah lakunya yang nakal.
Penyelesaian: Orang tua Adi memutuskan untuk membawa Adi ke
psikolog anak untuk mendapatkan evaluasi dan bantuan. Setelah sesi
konseling, psikolog menyarankan agar Adi diberikan terapi perilaku untuk
mengatasi perilaku agresif dan gangguan perhatian. Orang tua Adi juga
diminta untuk membantu mengembangkan keterampilan sosial dan
emosional Adi melalui latihan bermain peran dan interaksi sosial dengan
teman-temannya. Setelah beberapa minggu menjalani terapi, Adi
menunjukkan kemajuan dalam perilaku dan keterampilan sosialnya. Dia
mulai lebih sabar dan menghargai pendapat teman-temannya, serta lebih
fokus di kelas dan tidak lagi mengganggu teman-temannya. Orang tua Adi
juga mendapat dukungan dan bimbingan dari psikolog dalam mengatasi
masalah yang dihadapi anak mereka.

2. Layanan BK Untuk Tugas Pekembangan Masa akhir Kanak-Kanak


Layanan BK sangat penting untuk membantu anak-anak dalam tugas
pengembangan masa akhir kanak-kanak, yang biasanya terjadi antara usia

12
Muhamad Rozikan, “Penguatan Karakter Anak Usia Dini Melalui Bimbingan Dan Konseling,” Jurnal
Fokus Konseling 4 (2018): 204.

14
7-12 tahun. Pada tahap ini, anak-anak mengalami banyak perubahan fisik,
psikologis, dan sosial. Mereka membutuhkan bantuan untuk mengatasi
masalah seperti kecemasan, kekhawatiran, stres, atau kesulitan belajar.
Layanan BK dapat membantu anak-anak dalam beberapa cara, antara
lain:
a. Menyediakan bantuan dalam pengembangan keterampilan sosial dan
emosional, seperti kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik,
memahami perasaan orang lain, dan mengontrol emosi.
b. Memberikan dukungan untuk mengatasi masalah akademik, seperti
kesulitan belajar atau kecemasan ujian.
c. Mengajarkan teknik-teknik relaksasi dan meditasi untuk membantu
anak-anak mengatasi stres dan kecemasan.
d. Memberikan bimbingan tentang gaya hidup sehat, termasuk pola
makan, aktivitas fisik, dan tidur yang cukup.
e. Memberikan bimbingan tentang keselamatan dan kesehatan, seperti
cara menghindari kekerasan atau pelecehan.
Dengan demikian, layanan BK dapat membantu anak-anak dalam
memperoleh keterampilan dan strategi untuk mengatasi masalah dan
mengembangkan diri mereka secara positif.13
Contoh Kasus :Masa kanak-kanak akhir adalah seorang anak laki-laki
berusia 10 tahun yang mengalami kesulitan dalam belajar dan
berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah. Anak ini juga cenderung
mempunyai perilaku yang impulsif dan agresif di rumah. Setelah
dilakukan evaluasi psikologis, ternyata anak tersebut mengalami
gangguan belajar dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

13
E Cristiano Anggraini Adha, “Peran Konselor Untuk Meningkatkan Perilaku Percaya Diri Pada Anak
Usia Dini Kelompok A Berdasarkan Perspektif Perkembangan Psikososial Di TK Aisyiyah Busthanul
Athfal (Aba) 31 Wiyung,” Jurnal BK 4 (2014).

15
Ia juga memiliki masalah dalam mengatur emosi dan bereaksi terlalu
keras terhadap situasi yang sulit dihadapi.
Penyelesaian: Sebagai intervensi, anak tersebut akan mendapatkan terapi
perilaku dan konseling untuk membantu mengatasi masalah-masalah
yang dihadapinya. Orang tua dan guru juga akan diberikan edukasi dan
keterampilan dalam menangani anak dengan ADHD dan gangguan
belajar. Selain itu, anak tersebut juga akan diberikan dukungan yang tepat
dan penghargaan ketika ia berhasil melakukan sesuatu yang baik. Hal ini
dapat membantu meningkatkan rasa percaya dirinya dan mengurangi
perilaku impulsif dan agresifnya. Dengan intervensi yang tepat, anak
tersebut diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajarnya, meningkatkan
kemampuan sosialnya, dan mengelola emosinya dengan lebih baik.

3. Layanan BK untuk Tugas Pekembangan Masa Remaja


Layanan BK atau Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu
bentuk layanan yang penting dalam pembinaan dan pengembangan
remaja. Berikut beberapa layanan BK yang dapat membantu tugas
perkembangan masa remaja:

a. Konseling individual: Layanan ini bertujuan untuk membantu remaja


mengatasi masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapinya. Dalam
konseling individual, remaja dapat berbicara secara terbuka dengan seorang
konselor yang terlatih dan berpengalaman untuk menyelesaikan masalah atau
konflik yang dihadapinya.
b. Konseling kelompok: Layanan ini bertujuan untuk membantu remaja dalam
memahami dan mengatasi masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam
kelompok atau lingkungan sekitarnya. Dalam konseling kelompok, remaja
akan bertemu dengan teman sebaya yang juga mengalami masalah yang sama
dan bersama-sama mencari solusi terbaik.

16
c. Penyuluhan: Layanan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan tentang topik-topik yang relevan dengan perkembangan masa
remaja seperti kesehatan reproduksi, keterampilan sosial, dan pilihan karir.
d. Tes psikologi: Layanan ini bertujuan untuk membantu remaja mengetahui
potensi dan bakat yang dimilikinya. Dengan tes psikologi, remaja dapat
mengetahui kemampuan intelektual, kepribadian, minat, dan bakat yang
dimilikinya.
e. Pengembangan keterampilan: Layanan ini bertujuan untuk membantu remaja
mengembangkan keterampilan tertentu seperti keterampilan berkomunikasi,
keterampilan berorganisasi, dan keterampilan interpersonal. Dengan
pengembangan keterampilan ini, remaja akan lebih siap menghadapi
tantangan dan mempersiapkan diri untuk masa depannya.
Dalam melakukan layanan BK untuk tugas perkembangan masa
remaja, konselor BK perlu memperhatikan kebutuhan, minat, dan potensi
remaja secara individu dan kelompok. Dengan demikian, layanan BK
dapat membantu remaja dalam mengatasi masalah, memahami dirinya
sendiri, dan mencapai potensi terbaiknya.
Contoh kasus : tentang seorang remaja perempuan yang mengalami
kesulitan dalam mengelola emosinya. Remaja tersebut sering merasa
cemas, sedih, dan marah dengan mudah tanpa alasan yang jelas. Hal ini
membuatnya sulit berkonsentrasi di sekolah dan memengaruhi hubungan
sosialnya dengan teman-temannya. Setelah melakukan wawancara dan
observasi, ditemukan bahwa remaja tersebut memiliki masalah keluarga
yang kompleks. Orang tua remaja tersebut sering bertengkar dan berpisah
selama beberapa bulan. Selain itu, remaja tersebut sering merasa kesepian
dan tidak dihargai oleh orang tuanya.
Penyelesaian: Dalam rangka membantu remaja tersebut, beberapa
tindakan yang dapat dilakukan adalah:

17
a. Membantu remaja untuk mengenal dan mengelola emosinya dengan
cara memberikan edukasi tentang strategi coping yang baik dan sehat.
b. Memberikan dukungan emosional dan mendengarkan keluhannya
dengan baik.
c. Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi remaja, seperti
tempat bermain, belajar, dan berkumpul bersama teman sebaya.
Membantu remaja dalam memperkuat hubungan dengan orang tua,
misalnya dengan memberikan edukasi dan dukungan dalam
komunikasi yang efektif.
d. Dengan bantuan dan dukungan yang tepat, remaja tersebut dapat
mengatasi kesulitan emosinya dan memperbaiki hubungan sosialnya
dengan teman- temannya. Hal ini juga dapat membantu remaja untuk
memperbaiki hubungan dengan orang tua dan meningkatkan kualitas
hidupnya secara keseluruhan.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan
sebagai “tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu
yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-
kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Dalam rentan kehidupan manusia, ada tugas-tugas perkembangan yang
harus dilewati oleh setiap individu. Tugas perkembangan tersebut harus
dituntaskan oleh setiap individu agar bisa melanjutkan ke tugas berikutnya.
Jika individu tidak berhasil menuntaskan tugas perkembangannya maka akan
timbul kegagalan yang akan menyebabkan perilaku menyimpang.
Sehingga layanan bimbingan dan konseling ini bertujuan agar individu
tersebut dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung
jawab, individu yang kreatif dan pekerja produktif. Layanan yang dapat
diberikan untuk membantu klien dalam menyelesaikan tugas perkembangan
salah satunya ialah dengan layanan informasi dengan topik tugas
perkembangn untuk jenis layanan yang dominan digunakan sebagai media
penyampaian informasi.

19
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah diatas terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis nanti akan segera perbaikan susunan makalah itu dengan
mengguanakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bias
membangun dari para pembaca.
A.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Adha, E Cristiano. “Peran Konselor Untuk Meningkatkan Perilaku Percaya Diri
Pada Anak Usia Dini Kelompok A Berdasarkan Perspektif Perkembangan Psikososial Di
TK Aisyiyah Busthanul Athfal (Aba) 31 Wiyung.” Jurnal BK 4 (2014).
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Edisi keli. Jakarta: Erlangga, 1991.
Jannah, Miftahul. “Tugas Tugad Perkembangan Pada Usia Kanak Kanak.” Gender Equality:
Internasional Journal of Child and Gender Studies 1 (2015): 88.
K, Fatmah. “Strategi Layanan Bimbingan Konseling Dalam Bimbingan Akademik Di SMP
Negeri 1 Purwosari.” Al-Isyrof: Jurnal Konseling 2 (2019): 120.
Kurniawati, Nurul Azizah. “Tugas Perkembangan Pada Anak Akhir.” Journal of Innovative
Counseling : T heory, Practice & Research. 3 (2019): 89.
Murni. “Perkembangan Fisik,Kognitif,Psikososial Pada Masa Kanak Kanak Awal.” Bunayya,
Jurnal Pendidikan Anak 3 (2017): 21.
Putro, Khamim Zarkasih. “Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.”
APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama 17 (2017): 29.
Rifai, Melly Sri Sulastri. Psikologi Perkembangan Remaja Dari Segi Kehidupan Sosial. Jakarta:
PT Bina Aksara, 1987.
Rozikan, Muhamad. “Penguatan Karakter Anak Usia Dini Melalui Bimbingan Dan Konseling.”
Jurnal Fokus Konseling 4 (2018): 2014.
Universitas Negeri Surabaya. “Tim Pusat Pengembangan Karakter Dan Layanan Bimbingan
Dan Konseling.” In Buku Panduan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling, 35,
2019. https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/fio/file/
3f9785b4-d04f-4e28-a696-391a7c2384ae.pdf.

21
22

Anda mungkin juga menyukai