Dosen Pengampu:
Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd. Ni
Putu Ayu Hervina Sanjayanti, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
Kelompok 6
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudul
“Tugas- Tugas Perkembangan Beserta Permasalahannya” ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik pada Semester
Ganjil tahun ajaran (2022/2023).
Penulis berharap setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami
dan menambah pengetahuan yang lebih baik, sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mengalami beberapa hambatan
dan kesulitan akibat pengalaman yang masih terbatas. Namun, berkat kerja keras
dan adanya bantuan dari beberapa pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Untuk itu, ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, baik isi maupun tata penulisannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi sempurnanya karya-
karya penulis berikutnya. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tugas-tugas perkembangan adalah sebuah hal yang harus dilakukan oleh individu
yang mana menuntut keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut agar tercapai kata
kebahagiaan atau kepuasan batin oleh individu, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan
keterampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan jenjang usia individu tersebut. Pada
umur-umur tertentu seseorang dapat dengan lebih cepat dan mudah memperoleh kecekatan
dalam memperoleh keterampilan- keterampilan tertentu dalam mempelajari pola- pola
tingkah laku tertentu.
Dalam keseluruhan proses hidupnya individu akan berusaha melakukan tugas
perkembangan agar dia menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Tiap
fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan sendiri. tugas ini timbul
pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan dalam mencapai tugas
itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil dalam tugas berikutnya.
Sedangkan bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak bahagiaan dan
kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas berikutnya. Tentu saja
bentuk utama tugas perkembangan berakar pada pembentukan organ biologis yang kelak
berkembang karena pengaruh faktor biologis-psikologis-sosiologis. Kekuatan dari dalam
(biologis) dan kekuatan luar (psikologis-sosiologis) menempatkan individu kepada
serangkaian tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang berhasil.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penulis tertarik untuk
membahas tentang Tugas- tugas perkembangan, yang meliputi pengertian dari tugas- tugas
perkembangan, bahaya tugas perkembangan jika tidak terpenuhi dan kasus- kasus anak
yang mengalami hambatan. Dan juga faktor- faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-
tugas perkembangan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
Dengan dibuatnya makalah ini,kami mendapat wawasan baru terkait materi tugas-
tugas perkembangan, bahaya dan dampak jika tugas perkembangan itu tidak terpenuhi
melalui observasi dan mengontruksi sumber- sumber yang ada serta mengasah kemampuan
penulis dalam membuat makalah dalam lingkup mata kuliah perkembangan peserta didik.
1.4.2 Bagi pembaca
Dengan dibuatnya makalah ini, pembaca dapat mengetahui, memahami, dan
menguasai materi yang berkaitan dengan tugas- tugas perkembangan, bahaya, dampak dan
kasus- kasus anak yang mengalami hambatan, utamanya dalam lingkup mata kuliah
perkembangan peserta didik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3. Teori dinamisme mengatakan bahwa di dalam organisme yang hidup itu selalu ada
usaha yang positif ia akan selalu mencari pengalaman-pengalaman baru.
3
5. Havighurst (1953). Mengemukakan bahwa perjalanan hidup seseorang ditandai
oleh adanya tugas-tugas yang harus dipenuhi. Secara garis besar Havighurst
menengaskan bahwa tugas-tugas perkembangan yang dilakukan seseorang pada
masa kehidupan tertentu adalah disesuaikan dengan norma-norma sosial serta
norma-norma kebudayaan.Tugas-tugas perkembangan dituntut adanya korelasi
antara potensi diri dan pendidikan yang diterima nak, serta norma-norma sosial
budaya yang ada.
2.1.2 Sumber Tugas Perkembangan
a. Kematangan fisik, misalnya elajar berjalan pada usia antara 9 sampai 15 bulan, pada
usia ini tulang kaki, otot, dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar
berjalan. Belajar bertingkah laku, bergaul dengan teman lawan jenis pada masa
remaja karena kematangan organ-organ seksual, pada fase ini individu belajar
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan dan situasi yang baru serta teman-
teman sebayanya.
b. Tuntutan masyarakat secara kultural, seperti halnya belajar membaca, belajar
menulis, berhitung, dan berorganisasi. Pada fase ini individu berada pada usia 6-12
tahun yang biasa disebut dengan masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan
perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Untuk
dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, setidaknya anak harus tamat dalam
jenjang sekolah dasar (SD), karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh
ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
c. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri,misalkan memilih pekerjaan,
Memilih teman hidup.
d. Tuntutan norma agama misalnya, taat beribadah kepada Allah dan berbuat baik
kepada sesama manusia
2.2.1 Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Bayi dan Kanak-kanak (0,0-6,0 tahun)
1. Belajar berjalan (pada usia antara 9 sampai 15 bulan).
2. Belajar memakan makanan padat (terjadi pada tahun kedua )
3. Belajar berbicara, yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya
Kepada orang lain dengan perantaraan suara itu
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain.
8. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata
hati.
5
bayi.Misalnya: belajar memakan makanan padat, itu akan membantu menguatkan daya
gigit pada gigi seorang anak.
2.2.2 Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-kanak Akhir (6,0-12 tahun)
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
6. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
7. Mengembangkan kata hati.
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
9. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
Implikasi dalam pendidikan: Mendidik moral, spiritual, nilai sosial dan hati nurani
sangat baik dikembangkan pada masa ini, karena mereka masih bisa diberikan respon yang
baik dari stimulus yang diberikan oleh orang tua maupun guru. Untuk itu peran lingkungan
pun sangat berpengaruh pada diri individu pada masa ini, dan orang tua maupun guru harus
dapat menyaring hal-hal yang sekiranya baik atau tidak untuk perkembangan diri bagi
peserta didik.
6
dalam bertingkah laku
11. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.2.4 Masa Dewasa
1. Mulai bekerja
2. Memilih pasangan hidup
3. Belajar hidup dengan suami/istri
4. Mulai membentuk keluarga
5. Mengasuh anak
6. Mengelola/mengemudikan rumah tangga
7. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
8. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
Peran guru dan orang tua disini adalah membangun rasa kepercayaan diri pada seorang
individu agar ia lebih mudah mencapai hasil yang diinginkan. Seperti dalam realita saat ini,
masa remaja adalah masa meniru. Pada saat inilah orang tua dan guru mengarahkan mereka
agar meniru yang baik dan pantas untuk ditiru. Berikan perhatian ekstra pada masa ini,
karena bimbingan dan didikan sangat vital bagi individu. Mereka akan merasa nyaman dan
merasa dihargai keberadaanya jika orang tua dan guru membimbingnya dengan penuh
kelembutan, tetapitegas dan disiplin.
7
yaitu mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk pemainan- pemainan
yang umum sebagi silih dari tugas perkembangan yang belum dapat dipenuhinya.
c. Bahaya potensial lain yang muncul dari tugas perkembangan adalah krisis yang di
alami individu ketika melangkah dari satu tingkatan ke tingkat yang lainnya.
Sebagai contoh Ketika anak ingin mempelajari keterampilan fisik ( berlari dan
melompat ) akan tetapi anak tersebut belum dapat berjalan maka anak tersebut agak
lama memenuhi tugas perkembangan ini karena ada rasa kurang percaya diri bahwa
dia belum mampu berjalan dengan lancer, sehingga sedikit menghambat
pemenuhannya.
8
2.4 faktor yang menghalangi penguasaan tugas-tugas perkembangan
• Tingkat perkembangan yang mundur
Kemunduran dalam perkembangan akan menghambat proses pelaksanaan tugas
perkembangan yang akan dilewati sehingga tidak bisa berlanjut ke tugas
perkembangan berikutnya.
• Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada
bimbingan untuk dapat menguasainya. Dalam hal ini orang tua harus memahami
tugas apa saja yang harus dilewati anaknya sehingga anak tidak mengalami
kesulitan dalam tugas perkembanagannya.
• Tidak ada motovasi
Motivasi sangat diperlukan bagi individu agar timbulnya semangat dari dalam dirinya
untuk menyelesaikan tugas perkembangannya.
• Kesehatan yang buruk
Kesehatan yang buruk juga akan menghambat individu untuk melaksanakan tugas
perkembangannya. Kondisi tubuh lemah, akan menurunkan tingkat fokus sehingga
tugas tersebut tidak berjalan dengan baik.
• Cacat tubuh
Jika seorang individu mengalami cacat tubuh, kondisi ini akan menyebabkan tugas
perkembangan berjalan dengan lambat.
• Tingkat kecerdasan yang rendah
Kurangnya pemahaman mengenai tugas perkembangan juga akan menghambat
tertuntaskanya tugas perkembangan.
2.5 Kasus-kasus anak yang mengalami hambatan dalam tugas-tugas perkembangan
Adanya hambatan dalam perkembangan tidak selalu berarti buruk, namun sesuatu
yang perlu disadari dan dicari solusinya agar hambatan tersebut bisa segera diselesaikan
dan anak dapat mengejar pertumbuhan dan perkembangannya yang baik dan sesuai.
Berikut ini merupakan contoh hambatan perkembangan anak :
1. Hambatan Berjalan
Salah satu hambatan perkembangan pada anak adalah hambatan perkembangan motorik
yaitu berjalan. Hal ini ditemukan pada banyak anak tanpa indikasi yang buruk melainkan
pertumbuhan lambat yang cukup normal. Hal ini biasa diimbangi dengan perkembangan
lainnya yang lebih cepat sehingga masih seimbang. Namun apabila orang tua menemukan
9
hambatan berjalan pada anak, orang tua perlu segera mengkonsultasikan pada tenaga
kesehatan agar tidak ada hal yang tidak diinginkan dan hambatan berjalan ini bisa diatasi
dengan cepat. Dengan begitu, anak bisa mengejar keterlambatan perkembangannya sesuai
dengan tahapan tumbuh kembang anak.
2. Hambatan Berbicara
Beberapa anak juga mengalami hambatan berbicara. Ada beberapa anak di usianya
yang sudah menguasai banyak kosa kata, namun ada juga yang perkembangannya
terlambat sehingga belum bisa berbicara. Hal ini bisa diatasi dengan cara orang tua menjadi
aktif untuk mengajak anak berbicara.
6. Kemampuan berbahasa
Kemampuan berbahasa anak memang berbeda- beda. Hambatan perkembangan pada anak
bisa mempengaruhi kemampuan berbahasanya. Orang tua harus memberikan contoh
bagaimana cara berbahasa yang baik untuk komunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
10
Ajarkan anak untuk mencontoh kata- kata Anda yang baik dan mempraktekkannya
langsung pada orang lain.
11. Sakit
Kondisi sakit juga menjadi hambatan perkembangan anak. Anak menjadi tidak mampu
mengikuti proses pembelajaran sehingga tertinggal oleh anak seusianya. Kondisi sakit juga
11
tidak memungkinkan dirinya bermain dan belajar seperti biasanya. Segala perlengkapan,
tempat, pengobatan, serta prosedur tindakan selama sakit dapat menjadi pengalaman
berbeda yang kurang menyenangkan bagi anak dan yang seharusnya tidak perlu mereka
alami.
15. Kegemukan
Anak yang gemuk memang sangat lucu dengan pipi tembem dan badan tambunnya. Namun
anak dengan obesitas atau kegemukan berlebih tidak baik untuk perkembangan anak. Hal
ini bisa saja menjadi hambatan karena anak – anak yang seharusnya lincah bisa berlari
kesana kemari, akibat kegemukan anak menjadi malas dan tidak beraktivitas
12
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.1.1 Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-
fase atau periode kehidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya mereka akan
berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau
masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan
3.1.2 1. Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Bayi dan Kanak-kanak (0,0-6,0 tahun)
Belajar berjalan (pada usia antara 9 sampai 15 bulan).
2. Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-kanak Akhir (6,0-12 tahun)
memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
3. Tugas-tugas Perkembangan Pada Remaja (13,0-18 tahun)
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
4. Masa Dewasa
Mulai bekerja
3.1.3 Bahaya tugas- tugas perkembangan
- anak menjadi kurang percaya diri
- memiliki konsep diri yang rendah
- di kucilkan dari lingkungan
- dicemooh dan kesulitan dalam memenuhi standar social yang lain.
3.1.4 faktor yang menghalangi penguasaan tugas-tugas perkembangan
- Tingkat perkembangan yang mundur
- Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak
ada bimbingan untuk dapat menguasainya
- Tidak ada motovasi
- Kesehatan yang buruk
- Cacat tubuh
- Tingkat kecerdasan yang rendah
3.1.5 Kasus-kasus anak yang mengalami hambatan dalam tugas-tugas
perkembangan
- Hambatan Berjalan
- Hambatan Berbicara
13
- Hambatan memahami sesuatu
- Hambatan untuk fokus
- Daya ingat lemah
- Kemampuan berbahasa
- Hambatan interaksi sosial
- Kesulitan adaptasi dengan lingkungan
- Emosional anak Tingkat
- Perkembangan fisik
- Sakit
- Gangguan kepribadian
- Perilaku buruk
- Gangguan fungsi panca indera
- Kegemukan
3.2 Saran
Dalam keterbatasan yang penulis miliki, tentunya makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, masukan atau saran yang baik sangat diharapkan guna
memperbaiki dan menunjang proses pembelajaran.
14
DAFTAR PUSTAKA
15