Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUGAS RUTIN
Perkembangan Konsep Diri Individu

Disusun Oleh :

* Alfia Rahma (2233151040)


* Elisabet Hulu (2233151038)
* Muhammad Adib Alfaruq (2233151008)
* Mutia Ananda (7231402405)
* Supriati Sinaga (2233151035)

Dosen Pengampu:

Ishaq Matondang, S.Psi., M.Si.

KELAS B
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini kami susun dari beberapa
referensi buku yang kami dapat, juga dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
lainnya. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik, Bpk Ishaq Matondang, S.Psi., M.Si. atas pengarahan yang telah diberikan. Dan
tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-ide dan waktunya juga ilmunya .

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan yang dapat
ditemukan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi demi kesempurnaan makalah ini. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca,

Medan, September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................3
1. Pengertian Perkembangan.................................................................................................3
2. Prinsip dan Ciri-Ciri Perkembangan.................................................................................4
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan.........................................................5
B. KONSEP DIRI INDIVIDU...............................................................................................................7
1. Pengertian dan Karakteristik Konsep Diri........................................................................7
2. Dampak Perkembangan Pada Konsep Diri.......................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. SARAN............................................................................................................................................10
B. KESIMPULAN................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara pemahaman yang sederhana perkembangan memiliki arti adanya perubahan yang
signifikan baik dalam berbagai hal. Terkait dalam setiap individu yang ada, perkembangan sering
ditampilkan berupa pertumbuhan dan perubahan. Dengan adanya perubahan fisik, usia yang semakin
bertambah, serta beberapa fase lainnya yang mendukung terkait nya perkembangan. Perkembangan
sendiri didukung dengan dasar dasar yang ada seperti mengenai prinsip, fase, serta kriteria pentahapan
individu. Mardiah (2020) mengemukakan bahwa hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan
masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli pertumbuhan sering dikaitkan dengan perubahan
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada diri individu dalam waktu yang tertentu. perkembangan adalah proses yang merujuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang baru atau bisa dikatakan tampaknya hal-hal baru bagi setiap
individu. Kita juga sering mendengar permasalahan yang dihadapi peserta didik tidak sesederhana
yang diungkapkan dengan kata-kata. Untuk permasalahan dalam perkembangan anak di lingkungan
sekolah masing-masing, penyelesaiannya tidak bisa digeneralisasi tetapi harus diperhatikan kasus per
kasus. Mungkin saja gejalanya sama, tampilan yang muncul ke permukaan sama, tetapi faktor
penyebabnya berbeda. Permasalahan peserta didik berkaitan dengan: motivasi belajar yang rendah,
ada yang terganggu pada masa perkembangan tertentu, sehingga berdampak bagi dirinya pribadi,
tidak ada dukungan orangtua karena ketidakpahaman orangtua mengenai pendidikan, ekonomi
keluarga, tidak nyaman mengikuti pendidikan di sekolah, tidak ada tempat bertanya jika ada kesulitan,
atau faktor-faktor lain dari luar yang berpengaruh terhadap siswa, misalnya lemahnya metode
mengajar guru, guru tidak menguasai materi, fasilitas yang minimal pun tidak tersedia dan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penulisan tugas rutin ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari konsep diri?

2. Apa penerapannya pada setiap individu?

1
3. Apa dampak perkembangan dari konsep diri?

C. TUJUAN

Tujuan yang ingin di capai penyusun dalam penulisan makalah tugas rutin ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penegertian terkait perkembangan pada konsep diri


2. Untuk mengetahui prinsip, ciri-ciri, dan faktor perkembangan
3. Untuk mengetahui pengertian, dampak, dan karakteristik konsep diri

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN PADA INDIVIDU

1. Pengertian Perkembangan

Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang


meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat perubahan dari adanya perbanyakan sel-sel.
Menurut Azam (2016), perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu menuju
tingkat kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik
mengenai fisik maupun psikis. Hal ini berarti bahwa perkembangan bukan sekadar penambahan
ukuran pada tinggi dan berat badan seseorang ataupun kemampuan seseorang, melainkan suatu
proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.

Sistematis berarti perubahan dan perkembangan saling memiliki kaitan satu sama lainnya
pada setiap individu (fisik dan psikis) dimana hal tersebut memiliki kesatuan yang erat. Contoh:
kemampuan berbicara anak seiring dengan terlatihnya vocal anak dalam berbicara serta
banyaknya kosakata yang diajarkan padanya atau yang boleh ia dengar dikehidupan sehari
harinya. Progresif berarti perubahan yang bersifat maju atau yang mengalami peningkatan secara
meluas. Contoh: perubahan ukuran anak secara fisik semisal tinggi atau ukuran badan yang
bertambah seiring bertambahnya usia anak juga perubahan kemampuan anak baik secara religi,
intelektual, dan sosioemosional anak. Berkesinambungan berarti perubahan yang beruntun
(beraturan) perubahannya tidak terjadi secara langsung tanpa terkaitnya akan perubahan
sebelumnya. Contoh: untuk bisa berjalan anak harus melalui tahapan awal dimana belajar untuk
duduk, mulai merangkak dengan perlahan, hingga akhirnya anak bisa berdiri secara perlahan dan
semakin lama otot kaki yang semakin kuat membuat anak akhirnya bisa berjalan.

Dalam istilah perkembangan tercakupnya hal yang mendasari usia individu itu sendiri.
Pertumbuhan berarti proses yang tampak oleh mata yang berhubungan dengan jasmani setiap
individu. Sedangkan perkembangan adalah proses dalam diri seseorang atau yang berkaitan
dengan psikis setiap individu. Adanya beberapa poin yang mendukung terkait perkembangan
yaitu: pertumbuhan, kematangan, perubahan.

1. Pertumbuhan (growth)
Menurut sukatin (2020) pertumbuhan merupakan perubahan yang menunjuk pada
perubahan kuantitatif yaitu perubahan yang dapat dihitung atau diukur seperti tinggi atau
berat badan. Maka dapat dikatakan pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu perubahan dari segi ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan,

3
kepala serta organ dalam baik jantung dan lainnya. Dengan demikian pertumbuhan
cenderung akan mengenai perubahan fisik organisme.

2. Kematangan (maturation)
Menurut suyahman (2019) kematangan merupakan terlaksananya dengan baik tugas-
tugas pertumbuhan dan perkembangan seseorang menuju struktur tingkah laku yang lebih
tinggi. Kita boleh mendengar kalimat yang berkata orang yang dewasa secara fisik belum
tentu memiliki mental yang kuat atau kematangan dan tidak jarang beberapa orang
menjadikan usia sebagai patokan untuk mengukur kedewasaan. Kematangan juga dapat
diartikan sebagai perkembangan proses mencapai kemasakan, proses perkembangan
yang dianggap berasal dari keturunan atau merupakan tingkah laku, munculnya pola
perilaku tertentu yang bergantung pada pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan saraf,
proses yang sangat bergantung pada gen, perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian
struktur pada diri individu seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh, saraf, dan
kelenjar kelenjar di dalam tubuh.

3. Perubahan (change)
menurut Sugianto (2016) suatu perkembangan mengandung perubahan tetapi bukan
berarti setiap perubahan bermakna perkembangan perubahan itu tidak pula
mempengaruhi proses perkembangan seseorang dengan cara yang sama. Pada proses
perkembangan, pertumbuhan maupun kematangan setiap diri individu mengalami
perubahan di dalamnya. Dengan kata lain perubahan yang ditampilkan sangat berdampak
penting bagi setiap individu. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk
memungkinkan orang untuk menyelesaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup,
dalam garis besarnya perubahan dalam perkembangan dapat dibagi menjadi 4 yaitu
perubahan dalam ukuran besarnya, perubahan-perubahan dalam proposisi, hilangnya
bentuk atau ciri-ciri lama, timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru.

2. Prinsip dan Ciri-Ciri Perkembangan

Beberapa prinsip perkembangan adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan dan pertumbuhan sebagai proses untuk menjadikan seseorang khusus


nya anak menjadi apa pola hidup yang ia sukai, baik mengenai kegemarannya dan
berbagai hal yang mungkin menunjang kegiatan study nya.

2. Perpaduan antara dorongan mempertahankan diri dan mengembangkan diri dimana


ketika seseorang atau seorang pelajar yang memanfaatkan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan guna modal dasar untuk pengembangan selanjutnya.
Pengalaman yang ia miliki membangun relasi yang luas bagi dirinya.

3. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process)
Menurut Hurlock (1991), proses perkembangan berlangsung secara berkelanjutan dan

4
berhenti ketika jiwa terpisah dengan raga. Seiring dengan perkembangan, setiap
individu selalu mengalami perubahan dalam berbagai aspek.

4. Semua aspek perkembangan saling memengaruhi baik dari segi fisik, social, dan
lainnya. Semisal jika seorang anak mengalami gangguan pada fisiknya maka
perkembangan untuk aspek lainnya juga akan berkurang, seperti saat anak yang
memiliki fisik yang lemah yang mengharuskannya untuk tidak mengikuti
pembelajaran selama berminggu-minggu, hhhhhhhmaka setidaknya ia akan
ketinggalan materi dan tidak menguasai materi seperti saat iya mengikuti kelas
pembelajaran.

5. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan dimana pada setiap bagian
perubahan baik fisik dan psikis anak mempunyai waktunya masing-masing, tidak
semua perubahan terjadi dalam satu waktu yang bersamaan.

Mengenai prinsip-prinsip perkembangan tersebut didapatkan secara umum


perkembangan ciri-ciri adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik, perubahan tinggi berat badan dan
perubahan organ lainnya. Aspek psikis, kematangan berpikir serta berpikir kreatif.

2. Terjadinya perubahan dalam proporsi aspek fisik, perubahan tubuh anak yang sesuai
dengan fase usia nya. Aspek psikis, pemikiran yang imajinasi berubah menjadi
berpikir lebih realita serta mulai memusatkan perhatian kepada orang disekitar dan
berbaur dengan kalangan yang seusia dengannya.

3. Lenyapnya tanda-tanda lama dalam aspek fisik, perubahan pada akar rambut yang
semkian kuat dan tergantinya gigi susu menjadi gigi tetap.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Faktor yang mempengaruhi perkembangan sangat luas cakupannya, ada pendapat bahwa
faktor utama dalam perkembangan sangat terfokus pada pertumbuhan awal atau bagaimana
didikan dan fasilitas yang anak terima semasa awal pertumbuhannnya, dan apapun hal yang ia
terima itulah yang akan menjadi penentu atau faktor kedepannya mengenai perkembangan
selanjutnya. Hal ini juga tak terlepas dari anggapan “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” dimana
bagaiman sifat atau karakteristik orang tua dari anak maka itupun juga yang akan menurun pada
anak tersebut. Tidak terlepas dari sikap tetapi keahlian yang mungkin juga sangat berkaitan
seperti ketika seorang ibu sangat mahir dalam memasak maka anak tersebut akan menjadi
seorang chef atau mengambil bagian yang berkaitan dengan memasak. Tetapi masih menjadi
suatu perbincangan apakah kesamaan tersebut mereka terdasar dari lahir atau setelah sudah
5
tumbuh dan boleh mengenal lingkungan dimana ia berada yang akan membuat ia akhirnya
merasa nyaman dari hal yang ia lihat dan menciptakan perspektif dalam dirinya untuk mulai
menyukai hingga akhirnya menjadi pilihan tetap bagi dirinya. Di dalam faktor tersebut
mencakup dua hal yaitu:

1. Faktor Internal, yang memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada manusia.


a. Genetik
Melalui penjabaran diatas faktor genetik termasuk salah satu faktor dan penentu
dalam perkembangan seorang anak yang sangat sering terkait dalam kehidupan setiap
orang.

b. Perbedaan Ras, Etnis, atau Bangsa


Daerah tempat kita tinggal terkadang menjadi penentu dalam perkembangan
seseorang semisal bagi orang yang tinggal di benua eropa memiliki ciri khas
tersendiri bagi dari segi warna rambut, postur tubuh, dan warna kulit yang mungkin
berbeda dengan kita yang tinggal di Indonesia.

c. Umur
Umur menjadi penentu kita untuk mengetahui dasar dari perkembangan seseorang
namun tidak selamanya laju pertumbuhan kita yang baik akan terus berlanjut selama
bertambahnya juga usia kita, ada batasan bagi setiap gender dimana pertumbuhan
atau perkembangan berhenti seperti tidak bisa lagi mengalami pertambahan tinggi
badan atau lainnya dengan batasan usai yang sudah ditentukan.

d. Jenis Kelamin
Sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya dimana ketika seorang anak
perempuan memiliki rambut yang lebih panjang dari laki-laki, dan seorang anak laki-
laki memiliki postur tubuh yang lebih kekar dibandingkan dengan anak laki-laki.

2. Faktor Eksternal, hal mencakup bagaimana kondisi luar atau lingkungan yang diterima
oleh anak.
a. Faktor Prenatal, atau selama kelahiran melliputi:
1) Gizi atau nutrisi dari si ibu
2) Mekanis
3) Psikologis ibu

b. Faktor kelahiran
Hal yang memungkinkan terjadi dimana kesalahan atau gangguan pada proses
kelahiran yang beresiko memicu adanya kerusakan pada jaringan tubuh.

c. Faktor Pascanatal
Hal ini mencakup bagaimana lingkungan yang didapat anak baik lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat. Serta bagaimana gizi atau makanan yang boleh ia
terima dan perlakuan sikap yang ia juga terima dari orang orang di lingkungan nya
tersebut.

6
B. KONSEP DIRI INDIVIDU

1. Pengertian dan Karakteristik Konsep Diri

Lingkungan sangat memberi pengaruh terhadap proses pembentukan konsep diri masing-
masing individu. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa kondisi yang terdapat dalam diri
individu maupun lingkungannya akan membawa pengaruh pada pembentukan konsep diri itu
sendiri. Individu akan memiliki konsep diri yang baik apabila ia didukung oleh pemahaman
terhadap dirinya yang baik pula yang ia peroleh dari dirinya sendiri maupun dari orang-orang di
sekitarnya. Sebaliknya, konsep diri akan terbentuk dengan kualitas yang buruk apabila individu
memahami dirinya sebagai sosok yang lemah, tidak berarti, buruk dan sebagainya yang
penilaian-penilaian itu ia peroleh dari dirinya sendiri maupun dari orang lain.

perkembangan diri adalah konsep diri seseorang yang terbentuk atas pengaruh dari
lingkungan di sekitarnya, bagaimana cara orang lain merespon individu tersebut dan cara menilai
individu tersebut. Tak jarang lingkungan sangat berperan besar dalam pembentukan karakter dan
bagaimana tanggapan untuk masa-masa pertumbuhan nya. Namun hal ini tidak bisa dijadikan
patokan tetap untuk mengukur bagaimana akhir dari perkembangan konsep diri seseorang karna
pada dasar nya kita bisa melihat ada beberapa anak yang bijak dalam mengatur kegiatan dan pola
lingkungannya, namun yang sering kali terjadi di khalayak ramai orang-orang sering bertumbuh
dan membentuk karakteristik dirinya dari apa yang ia dapat atau dari lingkungan yang diajarkan
padanya. Dari pengertian perkembangan konsep diri maka ditemukanlah karakteristik
perkembangan konsep diri diantaranya:

a. abstrak dan idealis (abstract and idealistic)


pada masa remaja anak-anak lebih mungkin membuat gambaran tentang diri mereka dengan
kata-kata abstrak dan idealistik. meskipun tidak semua remaja menggambarkan diri mereka
dengan cara yang idealis, namun sebagian besar remaja membedakan antara diri mereka yang
sebenarnya dengan diri yang diidamkan.

b. dibedakan (differentiated)
konsep diri remaja menjadi semakin terdeferensiasi. dibandingkan dengan anak yang lebih
muda, remaja lebih mungkin untuk menggambarkan dirinya sesuai dengan konteks atau situasi
yang semakin terdeferensiasi.

c. kontradiksi dalam diri mereka sendiri (contradiction within them self)


setelah remaja mendeferensiasikan dirinya ke dalam sejumlah peran dan dalam konteks yang
berbeda-beda maka muncullah kontradiksi antara diri-diri yang terdeferensiasi.

d. diri yang berfluktuasi (the fluctuating self )

7
sifat yang kontradiktif dalam diri remaja pada akhirnya muncul fluktuasi diri dalam berbagai
situasi. diri remaja akan terus memiliki ketidakstabilan hingga masa di mana remaja berhasil
membentuk teori tentang dirinya.

e. diri yang nyata dan ideal, benar dan salah (real and ideal, true and false selves)
munculnya kemampuan remaja untuk mengkonstruksikan diri ideal mereka di samping diri
yang sebenarnya merupakan sesuatu yang membingungkan remaja. kemampuan menyadari
adanya perbedaan antara diri yang nyata dengan diri yang ideal menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan secara kognitif.

f. sadar diri (self conscious)


remaja lebih sadar akan dirinya dibandingkan dengan anak-anak dan lebih memikirkan
tentang pemahaman diri mereka. remaja menjadi lebih introspektif dan kadang-kadang meminta
dukungan dan penjelasan dari teman-temannya.

g. melindungi diri sendiri (self protective)


merupakan mekanisme untuk mempertahankan diri, di mana di dalam upaya melindungi
dirinya remaja cenderung menolak adanya karakteristik negatif di dalam dirinya. gambaran diri
yang positif seperti menarik, suka bersenang-senang, sensitif, penuh kasih sayang, dan ingin tahu
lebih sering disebutkan sebagai bagian inti diri remaja yang penting.

2. Dampak Perkembangan Pada Konsep Diri

Melalui pemahaman perkembangan kita mengetahui bagaimana seharusnya bersikap


untuk menentukan konsep diri pada kita terutama kita bagi para pendidik yang mengetahui
dengan latar belakang pelajar yang berbeda beda bisa membuat dunia mereka ada yang berbeda,
untuk itu penguasaan akan lingkungan sekolah dan lingkungan kelas yang baik dapat
membangun konsep diri pelajar dengan sangat baik dan proses interaksi dari pembelajaran juga
berjalan dengan baik. Pemahaman akan konsep diri membuat kita lebih mengenal diri sendiri dan
bagaimana kita mengenal orang lain yang ada disekitar kita. Kita juga lebih memahami
bagaimana konsep diri yang seharusnya sebagai individu, penerapan apa yang boleh diambil atau
dilakukan dan apa yang seharusnya diri kita hindari, tentunya membangun diri lebih baik dan
lebih berkembang dari aspek prestasi dan aspek lainnya adalah membangun konsep diri yang
baik, sehingga baik kita dan banyak hal yang disekitarnya kita juga mengalami perkembangan.

Berikut beberapa tahapan penting dalam perkembangan konsep diri:

1. Konsep Diri Awal (Early Self-Concept): Pada tahap ini, bayi dan anak balita
mengalami kesadaran dasar tentang eksistensi mereka sendiri. Mereka mulai memahami
perbedaan antara diri mereka dan dunia luar.

8
2. Konsep Diri Anak-anak (Childhood Self-Concept): Saat anak-anak tumbuh, konsep
diri mereka berkembang lebih kompleks. Mereka mulai mengidentifikasi atribut fisik,
seperti jenis kelamin dan warna kulit. Mereka juga mengembangkan konsep sosial,
seperti peran dalam keluarga dan sekolah.

3. Konsep Diri pada Remaja: Ini adalah periode kritis dalam perkembangan konsep diri.
Remaja mulai menggali identitas mereka melalui eksplorasi berbagai peran, nilai, dan
preferensi. Mereka sering menghadapi pertanyaan tentang siapa mereka sebenarnya dan
apa yang ingin mereka capai dalam hidup.

4. Pengaruh Lingkungan Sosial: Teman sebaya, keluarga, guru, dan media sosial berperan
besar dalam membentuk konsep diri remaja. Interaksi dengan lingkungan sosial dapat
memengaruhi harga diri, persepsi tubuh, dan keyakinan diri.

5. Krisis Identitas: Menurut teori perkembangan Erikson, remaja menghadapi “krisis


identitas” di mana mereka mencoba mencari jati diri mereka. Ini bisa melibatkan
eksplorasi berbagai peran sosial, nilai-nilai, dan aspirasi.

6. Perkembangan Konsep Diri pada Dewasa: Konsep diri terus berkembang selama masa
dewasa. Orang dewasa menggabungkan pengalaman hidup, pekerjaan, hubungan sosial,
dan peran orangtua dalam konsep diri mereka.

7. Perubahan Konsep Diri: Peristiwa hidup signifikan seperti pernikahan, perceraian,


kehilangan pekerjaan, atau perubahan identitas gender dapat memicu perubahan dalam
konsep diri.

8. Kesejahteraan Mental: Konsep diri yang positif dan sehat sering berkorelasi dengan
kesejahteraan mental yang baik. Orang yang memiliki harga diri yang kuat dan
pemahaman yang realistis tentang diri mereka cenderung lebih bahagia dan mampu
menghadapi stres.

Perkembangan konsep diri adalah proses yang kompleks, dipengaruhi oleh faktor-
faktor psikologis, sosial, dan lingkungan. Ini berperan penting dalam membentuk identitas
individu dan memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Kesadaran
akan perkembangan konsep diri ini dapat membantu kita lebih memahami diri sendiri dan orang
lain

9
BAB III

PENUTUP

A. SARAN
Dalam pembuatan untuk makalah selanjutnya kami berharap untuk lebih maksimal
kembali dalam mengkaji materi yang kami ambil dari setiap buku sebagai referensi yang
ada. Dan lebih memaksimalkan waktu yang telah diberikan dengan efisien.

B. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa definisi diatas adalah perkembangan tidak
sebataskan pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan terdapatnya perubahan yang
berlangsung secara terus menerus baik dari fungsi fisik dan psikis, kematangan diri, dan proses
edukasi dari lingkungan sekolah maupun lingkungan social. Perkembangan membentuk ciri-ciri
kempuan tinggi seiring bagaimana setiap individu mengusahakan perkembang dari konsep diri
nya tersebut ke tahap yang lebih tinggi. Terutama berfokus pada konsep diri dimana lingkungan
apapun sekali pun bukan menjadi suatu penghambat daalam mengeksplor diri lebih lagi,
meningkat kualitas diri, dan membangun relasi seluas mungkin namun dalam ruang lingkup
linkungan yang mendukung atau memberi pengaruh yang baik. Untuk itu setiap anak boleh
mengekspresikan diri mereka masing-masing sebagaimana adanya.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyono, Y. (2021). Perkembangan Peserta Didik. DEEPUBLISH: Yogyakarta.

Rahmat, S. P. (2018). Perkembangan Peserta Didik. PT BUMI AKSARA: Jakarta.

Sutiana, C. (2021). Perkembangan Peserta Didik. Qiara Media: Pasuruan.

11
10

Anda mungkin juga menyukai