Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan petunjuk-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.dengan
tepat pada waktu yang telah diberikan.
Penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, karena masih
banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya.
Hal tersebut disebabkan oleh karena kemampuan dan pengalaman penulis masih
sangat terbatas. Maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna
perbaikan dan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sejak ratusan tahun sebelum masehi manusia telah menjadi salah satu objek
filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek
materiil yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan
berbagai kondisinya. Sebagaimana manusia dikenal sebagai mahluk yang berfikir
atau “Homo Sapiens”, mahluk yang dapat dididik atau “Homo Educandum”, dan
seterusnya. Hal-hal tersebut merupakan pandangan tentang manusia yang dapat
digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap
manusia tersebut.
Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses
pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa
belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik.
Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses
pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi
antara pendidik dan peserta didik. Tentu saja, optimasi pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diragukan perwujudannya, tanpa kehadiran guru yang
profesional.
1
Berbagai uraian tentang manusia dan peserta didik di atas perlu kita pahami
untuk mengetahui karakter dari masing-masing peserta didik. Maka dari itu kami
menyusun makalah dengan judul Konsep Dasar Pengembangan Peserta Didik
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pertumbuhan
3
berlangsung paling lambat pada masa anak-anak tetapi mengalami percepatan
pada masa pubertas. Sebaliknya, pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung
pada akhir masa anak-anak dan berhenti pada masa pubertas.
B. Definisi Perkembangan
Secara umum perkembangan adalah suatu proses yangf bersifat progesif dan
menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru.
Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar
hanyalah mungkin berhasil bila jika ada kematangan. Contohnya berkembangnya
intelek dan daya pikir seseorang yang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya,
berkembangnya kemampuan berbahasa.
4
menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kualitatif. Akan tetapi, perubahan
kualitatif itu sulit untuk diamati dan diukur.
5
2.3 Karakteristik dan Perbedaan Individu
A. Karakteristik Individu
Setiap individu memilki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity)
dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menayngkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada
keyakinan bahwa pembawaan (heredity)dan lingkungan merupakan dua faktor
terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu
dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang
dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan
anatara apa yang ada diantara faktor-faktor bbiologis yang diturunkan dan
pengaruh-pengaruh lingkungan.
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dua garis keluargga, yaitu
garis keluarga ayah dan garis keluarga ibu. Sejak saat terjadinya pembuahan atau
konsepsi kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi oleh
6
banyak dan bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang. Masing-
masing rangsangan tersebut, baik secara terpisah atau terpadu dengan rangsangan
yang lain, semuanya membantu perkembangan potensi-potensi biologis demi
terbntuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak lahir. Hal itu akhirnya
membentuk suatu pola karakteristikk tingkah laku yang dapat diwujudkan oleh
sesorang sebagai individu yang berbeda dengan individu-individu lain.
B. Perbedaan Individu
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol,
yaitu (1) semua diri manusia mempuyai unsur-unsur kesamaan didalam pola
perkembangannya dan (2) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang
membentuk warisan manusia-secara biologis dan sosial tiap-tiap individu
mempunyai kecenderungana berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara
keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana
individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-
kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.
Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini
disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Makna “perbedaan” dalam
“perbedaan individual” menurut Lindgreen (1980) menyangkut variasi yang
terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Seorang ibu yang
memiliki seorang bayi, bertutur bahwa bayinya banyak menangis, bergerak, dan
kuat minum. Ibu lain yang juga memiliki seorang bayi, menceritakan bahwa
bayinya pendiam, banyak tidur, tetapi kuat minum. Cerita kedua ibu itu telah
menunjukkan bhawa kedua bayi itu memiliki ciri dan sifat yang berbeda satu
sama lainnya.
Seorang guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa yang
berbeda satu sama lain. Siswa yang berada di dalam sebuah kelas, tidak terdapt
seorangpun yang sama. Kemungkinan ada dua orrang kelihatannya jika diamati
benar-benar antara keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang segera
dapat dikenal oleh guru tentang siswanya adalah perbedaan fisiknya : seperti
tinggi badan, bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, dan semacamnya. Dari
7
fisik, seorang guru cepat mengenal sisiwa di kelasnya satu persatu. Ciri lain yang
segera dapat dikenal adalah tingkah laku masing-masing siswa, begitu pula suara
mereka. Ada siswa yang lincah, banyak bergerak, pendiiam, dan sebagainya. Ada
siswa yang nada suaranya kecil atau tinggi dan ada yang besar atau rendah, ada
yang jika berbicara cepat dan dan ada pula yang pelan-pelan. Apabila ditelusuri
secara cermat siswa yang satu dengan yang lain memiliki sifat-sifat psikis yang
berbeda-beda.
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi
besar dan panjang yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dewasa.
Berikut masa-masa pada pertumbuhan fisik.
8
periode tenang sampai tahap dewasa lalu tua. Tinggi badan manusia akan tetap,
namun berat badan bisa berubah-ubah.
2. Perkembangan Intelektual
Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan
aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik
terhadap rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti refleks
mencari putting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget, dan lain-lain. Refleks-
refleks ini kemudian berkembang menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih,
misalnya berjalan.
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan simbol
yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang
anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah
dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah melihat dokter sedang praktik, ia
akan bermain dokter-dokteran.
9
c. Masa Konkreto Pra-Rasional (7,0-11,0 tahun)
Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret. Ia
mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi (mengenali
sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), dan reprokasi (mencari hubungan timbal-
balik antara beberapa hal).
Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu berpikir abstrak
dan hipotesis. Pada tahap ini, ia mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin
terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya mainan
A lebih mahal daripada mainan B dan mainan C lebih murah daripada mainan B,
maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling mahal dan yang paling murah.
3. Bakat Khusus
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang
memerlukan rangsangan atau latihan agar berkembang dengan baik. Seseorang
yang memiliki bakat akan mudah diamati karena kemampuan yang dimilikinya
berkembang dengan pesat. Sedangkan menurut Guilford, bakat mencakup tiga
dimensi, yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.
Ketiga dimensi tersebut mengilustrasikan bahwa bakat mencakup kemampuan
dalam penginderaan, ketepatan dan kecakapan menangkap makna, kecepatan dan
ketepatan bertindak, serta kemampuan berfikir intelegen. Atas dasar bakat yang
dimilikinya seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam
bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah dibandingkan dengan orang
lain. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti
bidang seni, olahraga, atau keterampilan.
4. Sosial
Manusia adalah makluk social. Manusia tidak mampu hidup seorang diri
tanpa bantuan orang lain. Sejak lahir manusia yang belum mengenal orang-orang
di sekitarnya, berangsur- angsur mulai berkembang untuk mengenal dunia luar,
meresponnya dan akhirnya saling kenal mengenal saling membantu satu sama lain.
10
5. Bahasa
11
yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik
yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen
merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
1. Kecerdasan
2. Temperamen
Tinggi rendahnya mutu hasil perkembangan peserta didik terdiri dari faktor-
faktor sebagai berikut. (Ngalim Purwanto, 1999: 55).
a. Pembawaan
Pembawaan di tentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang di bawa sejak lahir.
b. Kematangan
12
c. Pembentukan
4. Kebebasan
13
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagian perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang
merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangannya, sedangkan sebagian
lagi dari perubahan-perubahan itu tidak ada kaitannya sama sekali.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Hari, Dayu. 2013. Hakikat Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak, [online]
(http://haridayu.blogspot.com/2013/05/makalah-hakikat-pertumbuhan-
dan.html?m=1) diakses pada 2 maret 2019
15