Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan peserta didik

Dr. Hj. Darmiany, M. Pd. & Iva Nurmawanti, M. Pd

KELOMPOK 1 :

1. RIRIN FERANITA (E1E022171)


2. USMUHARDINI (E1E022195)3.
3. WARDA HILYA FIRDAUZI (E1E022197)
4. YANTI FUSPAWATI [E1E022202)
5. YULIA DEWI INDRIANI (E1E022203)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah, senantiasa kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah tentang “Konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan peserta didik”. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah perkembangan peserta didik.

Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas ini
hingga selesainya makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan pada ibu Iva
Nurmayanti,m.Pd. selaku dosen pengampu atas bimbingan dan tugas yang diberikan. Pada
makalah ini akan membahas mengenai Konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna serta
kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Mataram, 15 September 2022

Penulis,

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Bab 1........................................................................................................................................4
Pendahuluan........................................................................................................................4
Latar Belakang..................................................................................................................4
Rumusan masalah:...........................................................................................................5
Tujuan:.............................................................................................................................5
Bab 2........................................................................................................................................6
Isi..........................................................................................................................................6
A.Penggertian perkembangan dan pertumbuhan............................................................6
B.Perbedaan dan persamaan pertumbuhan dan perkembangan....................................8
C.Karakteristik perkembangan dan pertumbuhan yang sehat.......................................10
D. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan......................12
E. Mengapa guru harus memahami konsep perkembangan dan pertumbuhan............20
Peserta didik...................................................................................................................20
BAB 3......................................................................................................................................22
Kesimpulan.........................................................................................................................22
F. Hasil Observasi dan wawancara.................................................................................24
Dokumentasi..........................................................................................................................25
Daftar tugas anggota kelompok.............................................................................................27
Daftar Pustaka........................................................................................................................28

3
Bab 1

Pendahuluan

Latar Belakang
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan
informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan
dan jenis pendidikan tertentu.Peserta didik adalah pembelajar sejati.Semua orang bisa
belajar dan menjadi peserta didik karena belajar adalah hak dan kewajiban kita
sebagai seorang manusia yang hidup didunia ini.Kita harus belajar agar kualitas kita
sebagai seorang manusia terus meningkat.

Perkembangan dunia semakin hari semakin tidak terbayangkan oleh akal


pikiran kita, begitupun dengan dampak yang akan terjadi ketika perkembangan dunia
tersebut masuk ke dalam diri pesserta didik. Dengan demikian, memahami
perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan faktor penting agar anak dapat
dibimbing dan difasilitasi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam menghadapi
dunia yang semakin modern ini.

Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu pengembangan diri


anak dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya,Kami pun menyusun
makalah ini agar dapat memahami dan memperhatikan pribadi peserta didik dalam
konteks perkembangan dan pertumbuhan mereka agar kami sebagai calon guru
dimasa depan dapat memperlakukan mereka dengan benar dan baik.

4
Rumusan masalah:
1. Apa perbedaan perkembangan dan pertumbuhan?
2. Apa Karaktersitik perkembangan dan pertumbuhan
yang sehat
3. Apa faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan
4. Mengapa guru perlu memahami konsep perkembangan
dan pertumbuhan

Tujuan:

1. Untuk mengetahui perbedaan perkembangan dan


pertumbuhan?
2. Untuk mengetahui Karaktersitik perkembangan dan
pertumbuhan yang sehat
3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan
4. Untuk mengetahui mengapa guru perlu memahami
konsep perkembangan dan pertumbuhan

5
Bab 2

Isi

A.Penggertian perkembangan dan pertumbuhan


Perkembangan merupakan proses perubuhan kuatitatif dan kualitatif individu
dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-
kanak, masa remaja sampai masa dewasa. Dengan demikian,perkembangan dapat
diartikan sebagai “ Suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik
fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau
kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan.1

Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang dengan
menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya2.

Hurlock (1980: 2) menyatakan perkembangan sebagai rangkaian perubahan


progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Daele
sebagaimana dikutip Hurlock (1980: 2) menyatakan “perkembangan berarti
perubahan secara kualitatif.” Berkembang merupakan salah satu perubahan
organisme ke arah kedewasaan dan biasanya tidak bisa diukur oleh alat ukur.
Contohnya pematangan sel ovum dan sperma atau pematangan hormon-hormon
dalam tubuh.3

1
Drs. E. Makaruku BUKU AJAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
2
Dr. Masganti Sit, M.Ag. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PERDANA PUBLISHING:2012) hal.1-2
3
Dr. Masganti Sit, M.Ag. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PERDANA PUBLISHING:2012) hal.2

6
Jadi dapat disimpilkan bahwa perkembangan adalah proses perubahan progresif
yang bersifat kualitatif fungsional dan yang terjadi pada aspek fisik dan psikis.
Contohnya: berjalan, berfikir, berimajinasi, dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui pengertian perkembangan sekarang kita akan membahas


tentang pengertian pertumbuhan.

Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi secara kuantitatif yang meliputi


peningkatan ukuran dan struktur. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun
individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang, dan
keseimbangan metabolik. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel
tubuh suatu organism yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan
lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme yang kecil menjadi lebih besar
seiring dengan pertambahan waktu.

Contoh pertumbuhan pada manusia antara lain, perubahan dari janin hingga
menjadi bayi dan dewasa, bertambah tinggi, pertumbuhan rambut dan gigi, serta
bentuk tubuh yang membesar ketika dewasa. Sedangkan contoh perkembangan pada
manusia, yaitu bayi yang bisa tengkurap, kemudian duduk, merangkak, kematangan
organ reproduksi, perubahan pola pikir, serta peningkatan kondisi emosional atau
psikologis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan adalah proses perubahan progresif


yang bersifat kuantitatif dan yang terjadi pada aspek fisik.Contoh pertumbuhan :
munculnya gigi-gigi baru, bertambahnya tinggi badan,dan lain sebagainya.

7
B.Perbedaan dan persamaan pertumbuhan dan perkembangan
Perkembangan dan pertumbuhan adalah 2 proses yang penting dalam kehidupan
anak.Istilah perkembangan dan pertumbuhan selalu digunakan secara bersamaan
karena proses ini adalah proses yang berlangsung secara interdependensi,yang
artimya proses ini saling berkegantungan dan saling melengkapi kekurangan.Namun
perkembangan dan pertumbuhan memiliki perbedaan dan persamaan berikut kami
akan tampilkan perbedaan dan persamaan antara perkembangan dan pertumbuhan.

1.Persamaan perkembangan dan pertumbuhan

Perkembangan dan pertumbuhan merupakan proses perubahan progresif, dimana


kedua proses ini meningkat dan berjalan secara bersamaan,bersifat maju, dan menjadi
lebih baik.

2. Perbedaan perkembangan dan pertumbuhan

a. Sifat perubahan

Sifat perubahan pada pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif,dimana


Perubahan kuantitatif adalah perubahan berdasarkan angka dan jumlah atau dengan
kata lain perubahan yang dapat diukur.

Sementara sifat perubahan pada perkembangan adalah kualitatif


fungsional.perubahan ini adalah perubahan fungsional yang tidak dapat diukur atau
dinyatakan dalam bentuk pengukuran, melainkan suatu proses integrasi dari banyak
struktur dan fungsi yang kompleks.

b.Aspek yang berubah

Pada perkembangan aspek yang berubah adalah aspek fisik dan


psikis.Sementara pada pertumbuhan aspek yang berubah adalah aspek fisik saja.

8
Di buku yang ditulis oleh Dr. Masganti Sit, M.Ag. dengan judul
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK terdapat tabel yang merincikan tentang
perbedaan perkembangan dan pertumbuhan seperti gambar dibawah ini

9
C.Karakteristik perkembangan dan pertumbuhan yang sehat
Perkembangan dan Pertumbuhan yang sehat artinya anak-anak berkembang
sesuai dengan kemampuan dan usianya. Anak yang sehat juga tidak hanya sehat
secara fisik, melainkan tercukupi juga kebutuhan sosial, emosional, dan
pendidikannya. Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
normal dan wajar, jiwanya berkembang sesuai tingkat umurnya, aktif, gembira,
makanannya teratur, bersih, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak dimana


kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan
juga untuk pertumbuhan, kecukupan makanan adalah penyebab langsung yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak (Santosa dan Ranti, 2004). Kami telah
mengumpulkan beberapa karakteristik atau ciri ciri perkembangan dan pertumbuhan
anak yang sehat yaitu sebagai berikut:

a.Pertumbuhan fisik sesuai dengan usianya

10
Salah satu ciri anak yang sehat adalah ia mengalami pertambahan tinggi badan
sesuai dengan usianya. Begitu pun dengan berat badannya. Kedua hal ini menjadi
indikator bahwa anak sehat secara fisik.

b.aktif bergerak,ceria dan lincah

Anak masuk kategori aktif jika ia bermain dan bergerak aktif setidaknya
selama beberapa kali dengan durasi 15 menit pada siang, sore, ataupun malam. Anak
yang aktif bergerak mengindikasikan bahwa ia memiliki kondisi fisik yang sehat.

c.postur tubuh yang baik

Penampilan fisik yang baik bisa menjadi ciri anak memiliki pertumbuhan
yang sehat. Salah satu hal yang bisa menjadi indikasinya adalah anak memiliki postur
tubuh yang baik. Selain itu, postur tubuh yang baik juga mengindikasikan anak
mendapatkan cukup nutrisi.

d.nafsu makan yang baik

Anak yang sehat memiliki semangat untuk mengonsumsi sekelompok


makanan. Jika anak tidak memiliki gairah untuk makan makanan sehat dan malah
lebih doyan jajan, orangtua perlu mewaspadai hal tersebut. Segera lakukan perubahan
ataupun penetapan pola makan sehat dan teratur supaya kebiasaan tidak sehat tersebut
menjadi berkepanjangan.

e.fisik yang kuat

Banyak hal yang bisa menjadi pertanda fisik anak yang sehat dan bugar. Anak
yang sehat diikuti dengan perkembangan otot, organ, anggota tubuh, dan kemampuan
fisik.Sebuah penelitian dari Universitas Nebraska menjelaskan bahwa setiap tingkat
usia diikuti dengan implikasi yang berbeda. Seperti peningkatan kemampuan motorik,
berbicara, hingga melakukan hal baru.Kita juga mampu mengindikasikan tumbuh
kembang anak yang sehat dari tampilan fisik si buah hati. Seperti postur tubuh yang
baik, gigi yang kuat dan bersih, pencernaan lancar, hingga otot yang semakin kuat.

11
f.berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik

Berinteraksi sosial dengan orang lain merupakan hal yang tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia selaku makhluk sosial sehingga penting bagi orang tua untuk
mengajari sang anak untuk belajar berinteraksi sosial sedari kecil dengan lingkungan
sekitarnya.Anak-anak yang sejak dini telah dibekali dengan kemampuan sosial yang
baik biasanya akan mampu menghadapi segala situasi dan berbagai macam jenis
orang.

g. mudah beradaptasi dengan lingkungan

Kemampuan untuk menyesuaikan diri atau adaptasi dapat digunakan sebagai


indikasi kesehatan mental anak. Secara umum, kita dapat melihat kemampuan dan
kemauan untuk sosialisasi. Anak juga seharusnya tidak canggung dalam beraktivitas
dan bermain bersama dengan teman sebaya.

Dilansir dari ssitus Greatschools.org, gambaran ciri ciri anak sehat dalam


dunia pendidikan berkaitan dengan temperamen anak yang dibagi menjadi sembilan
dasar. Dasar tersebut adalah fisik, sensitivitas, kebiasaan, reaksi, adaptasi, suasana
hati, intensitas respons, kegigihan, dan distraksi.Tidak hanya itu saja, penyesuaian
diri anak juga bisa dikaitkan dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Pada dasarnya, balita
dan anak pada umumnya punya rasa penasaran yang tinggi. Hal ini menuntutnya
untuk terus aktif dan memahami hal baru.

12
D. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Sebagaimana diketahui, tidak ada manusia langsung menjadi besar, tetapi
melalui proses yang membutuhkan waktu dan kesempatan untuk dapat mengalami
kerubahan yang akhirnya berdampak secara kualitatif dan kuantitatif dalam proses
perkembangannya. Pada setiap tahap perkembangan dan pertumbuhan tidak menutup
kemungkinan ada masa krisis, ada masa dimana terjadi masalah, yang menyebabkan
individu yang sedang masa tumbuh kembang mungkin sakit, atau mengalami
gangguan,yang dapat berdampak bagi tumbuh kembangnya.

Menurut Soetjiningsih (2012) faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan


dan perkembangan anak secara umum digolongkan menjadi dua yaitu:

1.Faktor genetik

Faktor genetic merupakan modal dasar dalam pencapaian hasil akhir proses
tumbuh kembang anak.Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor
bawaan yang normal dan patologik,jenis kelamin,suku bangsa atau bangsa.

2.Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan atau tidaknya


potensi bawaan.Lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaaan,sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.

Dalam buku Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang ditulis oleh
Mesta Limbong disebutkan bahwa dalam proses tumbuh kembang yang dialami

13
setiap individu ada kontribusi faktor internal maupun eksternal yang berdampak
terhadap tumbuh kembangnya.

1. Faktor internal

a. Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan dalam diri
tiap individu. Sebagai makhluk hidup yang memiliki kemampuan luar biasa dan telah
terbukti dari berbagai penemuan yang dilakukan manusia itu sendiri dan manfaatnya
bagi manusia lainnya. Para ahli mulai membuat instrumen untuk mengukur
kecerdasan. Instrumen baku diharapkan dapat memberikan gambaran psikogram yang
menggambarkan aspek-aspek psikis, seperti mengukur kecerdasan: mengukur tingkat
kecerdasan, daya analisis, daya tangkap, daya abstraksi, daya ingat. Aspek psikis
yang berkaitan dengan sikap kerja, seperti: daya tahan kerja, ketelitian, ketekunan,
kecepatan kerrja, prestasi kerja. termasuk dapat mengukur kepribadian, yang
berkaitan dengan kemandirian, keadaan emosi, penyesuaian diri, sikap sosial,
kepercayaan diri, inisiatif, dinamika, motif berprestasi, kesabaran/toleransi, dan rasa
tanggung jawab.kecerdasan adalah bagian dari diri manusia yang tertutup dan belum
tampil kepermukaan secara optimal, jika tidak didukung dengan adanya peluang dan
kesempatan untuk berkembang.

b.Bakat khusus

Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat tertentu. Dua anak bisa sama-
sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol dari yang lain
bahkan saudara sekandung dalam satu keluarga bisa mempunyai bakat yang berbeda-
beda. Anak yang satu mempunyai bakat untuk bekerja dengan angka-angka, anak

14
yang lain dalam bidang olahraga, yang lainnya lagi berbakat menulis (mengarang).
Artinya, setiap anak memiliki bakat khusunya dan dengan kapasitas yang berbeda.

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa setiap anak mempunyai bakat tertentu,
hanya berbeda dalam jenis dan derajatnya. Yang dimaksud dengan anak berbakat
ialah yang mempunyai bakat-bakat dalam derajat tinggi dan bakat-bakat yang unggul.
Ada anak yang berbakat intelektual umum, biasanya mereka mempunyai taraf
intelegensi yang tinggi dan menunjukkan prestasi sekolah yang menonjol. Adapula
yang mempunyai bakat akademis khusus, misalnya dalam matematika atau dalam
bahasa, sedangkan dalam mata pelajaran lainnya belum tentu mereka menonjol. Ada
anak yang intelegensinya mungkin tidak terlalu tinggi tetapi unggul dalam
kemampuan berpikir kreatifproduktif. Ada pula anak yang bakatnya dalarn bidang
olahraga, atau dalam salah satu bidang seni seperti melukis atau musik. Ada anak
yang di sekolah tidak termasuk siswa yang pandai, tetapi menonjol dalam
keterampilan teknik. Kita juga mengenal anakanak yang oleh teman-temannya atau
oleh guru selalu dipilih menjadi pemimpin, karena mereka berbakat dalam bidang
psikososial.

2.Faktor Eksternal

a. Kesehatan dan nutrisi

Faktor eksternal yang mungkin terjadi yaitu saat kehamilan ibu mengalami
keracunan makanan, terkena penyakit berbahaya yang menyebabkan janin mengalami
gangguan, atau mengalami kecelakaan yang secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kehamilan dan pertumbuhan-perkembangan janin. Kita mengetahui bahwa
pengaruh nutrisi dan stimuli yang diberikan dari luar juga berpengaruh. Artinya,
selama kehamilan asupan makanan dan perawatan selama ibu hamil 36 sangat
berpengaruh terhadap tumbuhnya janin dengan baik.

Pemeriksaan secara rutin maupun adanya vitamin ekstra yang harus


dikonsumsi oleh ibu (tentunya sesuai dengan anjuran dari dokter). Selain adanya

15
nutrisi, ketenangan dalam masa hami sangat diperlukan. Tidak memikirkan hal-hal
yang tidak diperlukan. Karena dapat berdampak terhadap perkembangan janin.
Seorang ibu memiliki pengalaman, selama kehamilan ada rasa khamatir dalam
dirinya. Karena pada proses kehamilan suaminya tidak mengakui bahwa anak dalam
kandunganya tidak diakui sebagai anaknya. Tentu hal ini menimbulkan tekanan
psihologis . Selama masa hamil beberapa kali mengalami demam tinggi. Dapaknya,
setelah lahir, ada bagian dari tangan tidak mengalami perkembangan fisik yang baik.
Dapat dipastikan masa kahamilan diharapkan setiap ibu hamil harusnya tenang.

Salah satu dari faktor eksternal lainnya adalah pola asuh dalam keluarga yang
dilakukan orang tua. Seperti perbedaan dalam penerapan pola asuh dalam
membesarkan dan mendidik anak. Pola asuh yang diberikan kepada anak dalam usia
sekolah tentunya tidak bisa disamakan dengan remaja. Bagaimanapun pemahaman
mereka berbeda dalam penerapan pengasuhan. Namun untuk hal yang mendasar bisa
sama, seperti penerapan disiplin sejak dini sehingga menjadi pola kebiasaan yang
nantinya membentuk karakternya.

b.peran keluarga

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh terhadap


pembentukan karakter anggota keluarga. Apakah keluarga memberikan perhatian,
kasih saying, tanggung jawab yang menjadi kewajibannya dalam membesarkan anak-
anaknya. Tentunya tidak semua melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara utuh
terhadap anak-anaknya. Karena ada orangtua justru tidak memberikan kenyamanan
terhadap anak-anaknya, karena dipicu oleh banyak faktor. Karena keluarga memiliki
fungsi : ekonomi, pendidikan, biologis, perlindungan, tempat bersosialisasi, religius,
serta fungsi rekreatif. Fungsi ekonomi berpengaruh terhadap kehidupan anak. Salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia 37 untuk membantu
keluarga yang ekonominya terbatas, ada bantuan berupa pendidikan gratis. Atau di
DKI ada bantuan untuk orang tua yang anak-anaknya usia sekolah mendapat bantuan

16
dana yang diperoleh setiap tiga bulan sekali secara langsung dan dana ini salah
satunya untuk digunakan memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Begitu juga dengan
kehidupan sosial anak dimulai dari rumah. Karena rumah dan keluarga idealnya
menciptakan hubungan relasi antar orangtua, anak sebagai hubngan yang dapat
mengatasi ketidak nyamanan, artinya dikondisikan untuk menjalin komunikasi yang
dapat membangun hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.

Hal lain yang perlu diperhatikan, awalnya keluarga adalah tempat hadirnya
generasi baru. Tetapi generasi yang dapat mandiri, bukan yang memberatkan dan
menjadi beban. Untuk itu, harus diperhatikan jumlah anggota keluarga, apa hak
mereka sebagai anak, hal ini tidak boleh luput dari perhatian orangtua. Nilai-nilai
religius yang harus ditanamkan sesuai dengan keyakinannya, bagaimana hidup saling
menghargai dengan orang lain, bukan kerena satu agama atau satu keyakinan. Tetapi
nilai-nilai religiusnya ditampilkan dalam proses bersosialisasi dalam kehidupan
sehari-hari. Fungsi lainnya yang tidak kala pentingnya adalah bagaimana keluarga
mampu menciptakan fungsi rekreatif. Artinya, dijalin kehidupan yang membuat
anggota keluarga untuk mendapat tempat menggali kapasitasnya untuk berkarya. Ada
peluang dan tempat untuk mengespresikan dirinya.

c.Faktor Lingkungan

Sekolah sebagai salah satu faktor lingkungan yang memberikan kontribusi


terhadap perkembangan peserta didik . Seperti relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, relasi orang tua dan guru. Tersediakah wadah yang memberikan
peluang bagi guru-guru maupun orang tua dan siswa untuk melakuka aktivitas
bersama. Ini 39 memang tidak mudah dilakukan, tetapi dapat dikondisikan sesuai
kebutuhan. Termasuk aktivitas ekstra kurikuler juga dapat sebagai salah satu wadah
bagi siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas dirinya.

Faktor lingkungan eksternal berpengaruh dan berkontribusi terhadap


perkembangan kehidupan setiap individu. Pada saat ada individu yang memberikan
penguatan dan menjelaskan dengan tepat dengan cara yang tepat dapat merubah

17
perilaku maupun sikap dalam menghadapi kehidupan. Sebagai contoh, Azie Taylor
Morton, adalah orang kulit hitam pertama yang tanda tangannya ada dalam dollar
Amerika sampai saat ini. Ibu yang bisu tuli, dan lahir dari korban pemerkosaan dan
hidup dengan sangat miskin dan menderita. Cercaan dari kawan-kawan seusianya
membuatnya kecewa dengan hidupnya. Taylor bangkit dari keterpurukan karena
pengaruh seorang pendeta yang menekankan hidup adalah karunia. Mau bangkit atau
hanya hidup dalam penyesalan. Wejangan yang tepat dan waktu yang tepat membuat
Taylor mulai merubah cara fikirnya. Seiring dengan bertambahnya pengalaman dan
semangat yang mengalir dalam dirinya, membuatnya berhasil. Sulit untuk dipahami,
tapi itulah kenyataannya. Pengaruh orang lain dapat begitu kuat mengalir dalam diri
seseorang, pada saat ada keterbukaan dalam dirinya dan melihat harapan, bahwa
hidup dapat dibentuk dan di ubah, tapi yang pertama harus muncul adalah cara
berfikir dan menerima kehidupan yang kadangkal tidak sesuai dengan yang kita
harapkan.

Pengaruh lingkungan ada yang positif dan ada juga yang negatif. Misalnya,
melihat orang lain yang hidup berkecukupan dapat menjadi pendorong untuk diri
seseorang berusaha, atau mungkin sebaliknya tidak ada dampak positifnya. Sebagai
contoh, seperti ruang guru. Pendiri ruang guru Delva Syah Devara adalah pribadi
yang sangat menyadari artinya pengorbanan orang tuanya (Ibu), bagaimana dirinya
termotivasi untuk dapat menjadi contoh dan berjuang mengisi diri dan belajar dengan
serius. Hingga menghasilkan buah yang luar biasa untuk menolong dan menopang
orang lain. Program ruang guru, memberikan peluang bagi orang tua untuk
melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan program tersebut, orang tua dapat
mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, tidak harus kursus/privat dengan biaya
besar. Para orang tua, berusaha untuk memanfatkan ruang guru untuk Pendidikan
anak-anaknya dengan harga terjangkau. Ini menunjukkan perngaruh
ekternal/lingkungan yang positif.

Lingkungan dibagi ke dalam 3 jenis lingkungan yaitu:

18
1) Lingkungan sosial masyarakat.
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi perkembangan anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar
siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi,
atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
2) Lingkungan sosial keluarga.
Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan perkembangan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas
belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau
adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan
baik.
3) Lingkungan sosial sekolah
Guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi
proses perkembangan belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di
sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan
memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara
lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak
untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.

19
E. Mengapa guru harus memahami konsep perkembangan dan pertumbuhan
Peserta didik
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang
bertugas sebagai pendidik guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar
anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi
berhasil tidaknya proses belajar dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip
belajar di samping menguasai materi yang disampaikan dengan kata lain guru harus
menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik baiknya bagi peserta didik, inilah yang
tergolong kategori peran guru sebagai pengajar. Disamping peran sebagai pengajar,
guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap
individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuan diri secara maksimal terhadap sekolah. Guru mempunyai
tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk
membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah
merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang
dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan dan pertumbuhan siswa.

Dalam keberhasilan peserta didik, guru harus mampu beradaptasi dengan


berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru pada
saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar
mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus
mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran,
pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang
objektif, sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing
peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah
satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada
siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah .
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi.

Sebagai calon guru hendaknya memiliki pengetahuan mengenai perkembangan


dan pertumbuhan peserta didik, karena nantinya calon guru akan berperan dalam

20
pembentukan karakter anak. Calon guru harus memahami dan peka terhadap masalah
yang dihadapi peserta didik. Guru juga ditekankan untuk memahami pada usia berapa
peserta didik mampu berfikir abstrak. Selain itu calon guru harus mampu memahami
setiap tingkahlaku peserta baik dari segi positif maupun negatif dan mampu
memahami setiap kondisi psikologi peserta didik.  Hal ini perlu diperhatikan karena
akan berpengaruh terhadap proses belajarnya nanti.

Dengan memahami konsep ini, maka calon guru nantinya diharapkan mampu
mengambil tindakan saat menghadapi peserta didiknya. Calon guru juga dapat
mengetahui cara menghadapi, memahami, serta menyelesaikan masalah-masalah
yang sering timbul pada peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas nanti.
Dalam mata pelajaran ini juga di jelaskan mengenai prinsip- prinsip perkembangan
peserta didik baik dalam segi pertumbuhan maupun perkembangannya. Beberapa hal
dalam proses atau tahap untuk mengetahui faktor perkembangan dan penghambat
peserta didik dengan cara meninjau dari faktor lingkungan, faktor keluarga, maupun
faktor sosial dari peserta didik.

Oleh karena itu, Jika kurangnya pengetahuan calon guru mengenai perkembangan
peserta didik maka guru akan kesulitan saat mengajar di kelas nanti, karena salah satu
hal yang akan terjadi adalah adanya ketidaksesuain dalam penyampaian materi
dengan kemampuan berfikir dan tingkat pemahaman peserta didik dalam menangkap
pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu penting bagi calon guru untuk memahami
konsep pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

21
BAB 3

Kesimpulan

Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi
saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah
atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat
kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan
panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen dalam tubuh).

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses


pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada anak normal.
Perkembangan(development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi
sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1998; Tanuwijaya, 2003).
Perkembangan adalah perubahan psiko. Fisik sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi psikis dari fisik, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar
dalam kurun waktu tertentu, menuju dewasa.

Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran, perubahan


proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru. Keunikan
pertumbuhanadalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di setiap kelompok
umur dan masingmasing organ juga mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda.

Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga


setiappertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya.
Perkembangan fase awal meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu
kognitif, motorik, emosi, sosial, dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan

22
menentukan perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek
perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.

Ada beberapa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan yaitu:

1. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan bersifat kualitatif.


Pertumbuhan dapat diukur dengan angka dan konstan ketika diukur oleh orang alat
yang berbeda. Namun, perkembangan tidak dapat diukur dengan konstan seperti
pertumbuhan, seperti perkembangan bahasa yang dapat dilihat dengan meningkatnya
nilai tes individu Lembaga Bahasa.

2. Pertumbuhan akan berhenti pada usia tertentu sedangkan perkembangan akan


berlangsung seumur hidup. Pertumbuhan akan berhenti pada usia tertentu dan akan
tetap untuk selanjutnya, seperti pertumbuhan tinggi badan yang akan berhenti
bertambah ketika sudah menginjak dewasa. Sedangkan perkembangan tidak akan
pernah berhenti, seperti perkembangan kognitif, dimana manusia akan terus belajar
sepanjang hidupnya dan menambah pengetahuan dan pemahamannya tentang sesuatu.

3. Pertumbuhan dapat diamati secara kasat mata sedangkan perkembangan


berlangsung di dalam diri individu. Seperti pertambahan tinggi badan individu akan
dapat diamati secara kasat mata, sedangkan perkembangan Bahasa hanya dapat
dirasakan tanpa dilihat.

4. Pertumbuhan mempengaruhi tampilan tubuh sedangkan perkembangan tidak ada


pengaruh terhadap penampilan fisik. Anak yang semakin tinggi akan mengubah
penampilan fisiknya, dimana dia membutuhkan baju dan celana baru. Namun,
perkembangan tidak mempengaruhi penampilan fisik seseorang.

23
F. Hasil Observasi dan wawancara

Tempat wawancara : SDN 8 Cakranegara


Waktu: Selasa,27 September 2022
Hasil wawancara:
Kami melakukan observasi dan wawancara di Sekolah Dasar Negeri 8
Cakranegara disini kami mewawancarai 13 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki
dan 10 siswa perempuan dimana siswa-siswa ini ada yang kelas 2 dan kelas
3.Keadaan para siswa yang kami wawancarai saat itu dalam keadaan sehat semua dan
satu kurang sehat.Rata-rata semua siswa yang telah kami wawancarai menyukai
pelajaran matematika dan olahraga.Mereka mengatakan bahwa sekolah sangat
menyenangkan.Mereka juga mengatakan guru-guru yang mengajari mereka juga
menyenangkan.
Ada 2 anak yang mengangkat tangan ketika kami menanyakan perihal siapa
yang sering tidak masuk sekolah karena sakit, kedua anak ini mengatakan sering
mengalami sakit panas atau demam selama masa sekolah.Selama mereka sakit,
mereka tidak masuk sekolah/ izin karena kondisinya, dikarenakan kalau mereka
memaksakan untuk sekolah mereka tidak bisa fokus belajar.

24
Dokumentasi

25
D
a
f
t
a
r tugas anggota kelompok

Nama Tugas

26
Ririn Feranita Membuat meteri tentang perbedaan
perkembangan dan pertumbuhan

Usmuhardini Membuat materi tentang pengertian


perkembangan dan pertumbuhan

Warda Hilya Firdauzi Membuat materi tentang karakteristik


perkembangan dan pertumbuhan yang
sehat

Yanti Fuspawati Membuat materi tentang mengapa guru


harus mememahami konsep
perkembangan dan pertumbuhan

Yulia Dewi Indriani Membuat materi tentang faktor-faktor


yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan

27
Daftar Pustaka

Dr. Masganti Sit, M.Ag. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PERDANA


PUBLISHING:2012)

Drs. E. Makaruku BUKU AJAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Mesta Limbong Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (UKI Press:2020)


Jakarta

https://spada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3326

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4604/2/BAB%201.pdf

https://www.academia.edu/22605333/
faktor_faktor_yang_Mempengaruhi_Perkembangan_Peserta_Didik

https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-peserta-didik

https://summareconbekasi.com/whatson/detail/yuk-mengajari-anak-kemampuan-
sosial-yang-baik-

Indah Rohmawati PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA

28

Anda mungkin juga menyukai