Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

“Evaluasi Kurikulum”

Di susun Oleh:
Rezkyanti (A1D518066)
Sari Agustin (A1D5180)
Astri Danola Padang (A1D5180)

Dosen Pengampu:
Dr. Yantoro, M.Pd
Bradley Setiyadi, S.Pt, M.Pd

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2020

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah ucap syukur kami kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
Evaluasi Kurikulum ini.

Penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, karena masih
banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya. Hal
tersebut disebabkan oleh karena kemampuan dan pengalaman penulis masih sangat
terbatas. Maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan dan untuk
pembuatan makalah di hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, serta harapan kami semoga makalah ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Atas semua ini kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu dan kepada semua pihak yang telah ikut dalam
menyelesaikan makalah

Jambi, 25 Februari 2020

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membahas mengenai perkembangan dalam dunia pendidikan, tentu kita semua
tahu bahwa perkembangan pendidikan akan terus berjalan seiring dengan dinamika
masyarakatnya yakni selalu berkembang. Namun dalam perkembangan ini ada
yang dalam penegembangannya mengalami proses cepat dan ada juga yang
lambat. Semua hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pengaruh teknologi,
komunikasi dan telekomunikasi yang ada.
Hal tersebut tentu menjadi pengaruh terhadap perubahan-perubahan di
masyarakat yang terjadi pada semua aspek kehidupan. Adapun efek dari perubahan
masyarakat tersebut adalah akan berimbas pada setiap individu warga masyarakat,
pengetahuannya, kecakapannya, sikapnya, kebiasaannya bahkan pola
kehidupannya.
Mengenai hal tersebut tentu ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan yang
diterapkan, penetapan kurikulum yang hanya dipandang sepihak dan terus saja
berganti-ganti tersebut tentu mengakibatkan system pendidikan Indonesia menjadi
tidak konsisten. Perubahan-perubahan yang dipandang akan memajukan
pendidikan Indonesia yang dimana yakni melalui proses berubahnya kurikulum
pendidikan, namun kenyataannya justru tidak pernah sesuai dengan harapan.
Sebenarnya system yang dibuat oleh pemerintah telah bagus, namun system
yang dibuat tidak disertai dengan kecakapan dari sumberdaya manusianya itu
sendiri ataupun pelaku pendidikannya dan juga fasilitas serta sarana prasarananya
yang kurang mendukung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Kurikulum

Pengertian evaluasi kurikulum adalah bahwasannya merupakan salah satu


komponen kurikulum yang dimana sangat perlu untuk dikuasai oleh guru sebagai
pelaksana kurikulum.

Kurikulum merupakan sebuah alat untuk mencapai tujuan dari pendidikan, dan
dalam mengevaluasi pendidikan berarti juga harus mengevaluasi kurikulumnya
tersebut. Jadi dengan demikian evaluasi kurikulum adalah bagian dari evaluasi
pendidikan yang memusatkan perhatiannya pada program-program untuk peserta
didiknya, sedangkan evaluasi itu sendiri berperan penting dalam proses pengembangan
kurikulum, baik itu dalam pembuatan kurikulum yang baru, memperbaiki kurikulum yang
ada atau mungkin menyempurnakannya.

Menurut Grounlund (Rusman, 2009:93) Evaluasi adalah suatu proses yang


sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk menentukan
sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.

Mengevaluasi kurikulum juga merupakan serangkaian tindakan sistematis di dalam


mengumpulkan sebuah informasi, pemberian pertimbangan serta keputusan dalam
mengenai nilai dan makna kurikulum. Adapun pertimbangan dan keputusan yang
dimaksud mengenai dengan kejelasan ide, gagasan, desain, implementasi dan hasil
kurikulum tersebut. Serta pertimbangan dan keputusan yang dimaksud itu juga
berkenaan dengan dampaknya kurikulum tersebut terhadap masyarakat (Dampak yang
dimaksud positif). Jadi secara singkat dapat diartikan bahwasannya evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara menyeluruh dan itu ditinjau
dari kriteria.
2.2 Peranan Evaluasi Kurikulum
Berikut Perananan dari adanya evaluasi kurikulum:
1. Evaluasi sebagai Moral judgement. Jadi konsep utama dalam evaluasi adalah
masalah nilai. Sedangkan hasil dari suatu evaluasi yang berisi suatu nilai
yang dimana akan digunakan dalam tindakan selanjutnya.
2. Evaluasi dan penentuan keputusan. Dalam pelaksanaan pengambilan
keputusan di dunia pendidikan yakni kurikulum, banyak orang yang berperan
didalam pengambilan keputusan tersebut, yakni guru, siswa, kepala sekolah,
orang tua siswa, para inspektur, tim pengembang kurikulum dan lan
sebagainya. Intinya tiap individu yang tersebutkan diatas akan ikut andil
dalam pengambilan keputusan sesuai dengan posisinya dan lingkup
tanggung jawabnya.
3. Evaluasi dan concensus nilai. Dalam berbagai situasi di pendidikan serta
kegiatan pelaksanaan evaluasi kurikulum, maka sejumlah nilai-nilai
dibawakan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan penilaian tersebut.

2.3 Fungsi Evaluasi Kurikulum


Berikut fungsi evaluasi Kurikulum terbagi menjadi dua macam yakni:
1. Evaluasi Fomatif yang dilaksanakan apabila kegiatan evaluasi tersebut
diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu dari kurikulum yang sedang
dikembangkan.
2. Evaluasi Sumatife yang dimana dilaksanakan apabila kurikulum telah
dianggap selesai dalam pengembangannya atau telah didapat hasil dari
kurikulum tersebut.

2.4 Dimensi Evaluasi Kurikulum

Dalam dimensi evaluasi kurikulum mencakup beberapa dimensi program (tujuan,isi,


kurikulum dan pedoman kurikulum) adapun dimensi pelaksanaannya meliputi input,
proses, output, dan dampak.

1. Dimensi Program
a) Tujuan (institusional, kurikuler, instruksional) yang dimana terdiri dari:
Lingkup abilitas/kompetensi atau kesinambungan antar tujuan.
b) Isi kurikulum (struktur, komposisi, jumlah mata pelajaran, alokasi
waktu) yang terdiri dari: kesesuaian dengan tujuan, scope dan
sequence, sifat isi, esensi, keseimbangan dan kegunaan.
c) Pedoman pelaksanaan yang terdiri dari: Proses belajar mengajar,
system penilaian, administrasi dan supervise dan sumber belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai