MAKALAH
PERKEMBANGAN INDIVIDU
Oleh :
Agussalim
i
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tak terhingga kepada Zat Yang Maha Agung, Penulis
panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala karunia dan nikmat-
Nya, kesehatan jasmani dan rohani, serta kekuatan lahir dan batin. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul : “Perkembangan Individu”.
Shalawat teriring salam tak lupa penulis haturkan kepada suri tauladan umat
Islam, baginda Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, sahabat dan para
pengikutnya yang telah memberikan tuntunan menuju jalan yang terang (ilmu
pengetahuan) dengan akhlak yang mulia.
Suksesnya penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini karena bantuan
banyak pihak yang telah memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi penulis baik
moril maupun materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Alhamdulillah atas jasa dan bantuan semua pihak, baik nasehat maupun
kritikan penulis panjatkan do’a semoga Allah SWT membalasnya dengan imbalan
pahala yang berlipat ganda dan menjadikan sebagai amal jariah yang tidak pernah
surut mengalir pahalanya, dan mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat dan berkah bagi penulis dan semua pihak. Amiin.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu dalam kehidupannya mengalami perkembangan, mulai dari masa
bayi hingga orang tua. Setiap tahap perkembangan terdapat tugas-tugas
perkembangan khusus yang harus dicapai oleh individu tersebut. Tugas-tugas ini
berkaitan erat dengan perubahan kematangan, motorik, bahasa, kognitif, sprititualitas,
sosioemosional dan sebagainya sebagai syarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan
hidupnya. Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang
muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas
itu berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan sukses denganya, tugastugas
perkembangan selanjutnya, namun apabila mengalami kegagalan akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan.
Perkembangan adalah perubahan fungsi yaitu, aspek-aspek psikis, bersifat
kualitatif dan berjalan terus hingga akhir hayat. Perkembangan adalah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah.
Penekanan artinya terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang
oleh organ-organ fisik. Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan
pada diri individu yang dipengaruhi banyak hal, baik dari faktor internal seperti
hereditas dan gen, hingga faktor luar seperti asupan makanan, pergaulan, olahraga
dan sebagainya. Begitu banyak hal yang terjadi selama masa perkembangan,
merupakan suatu dinamika yang pastinya ditentukan oleh berbagai faktor, seperti
yang disebutkan diatas. Berhasil tidaknya suatu tugas perkembangan juga merupakan
andil besar dari faktor-faktor tersebut.
Dalam perkembangan setiap individu sejak lahir hingga akhir hayatnya pasti
akan mengalami proses belajar dan akan menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya baik secara langsung maupun tidak langsung, Dalam proses ini
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan prinsip perkembangan ?
2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ?
3. Bagaimana tahapan perkembangan ?
4. Bagaimana aspek-aspek perkembangan ?
5. Bagaimana tugas-tugas perkembangan secara umum ?
6. Bagaimana arti penting perkembangan bagi proses pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip perkembangan ?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ?
3. Untuk mengetahui tahapan perkembangan ?
4. Untuk mengetahui aspek-aspek perkembangan ?
5. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan secara umum ?
6. Untuk mengetahui arti penting perkembangan bagi proses pembelajaran ?
3
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam rangka untuk
menerapkan pengembangan ilmu pengetahuan bimbingan konseling khususnya di
bidang perkembangan individu/peserta didik dalam psikologi pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Bagi Guru BK/Calon Guru BK (untuk mengetahui apa saja perkembangan
individu/peserta didik).
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
5
6
seseorang dalam disposisi atau potensi yang bersifat relative tetap dan tidak
disebabkan oleh pertumbuhan.
d. Teori Interaksionisme
Teori ini sering disebut teori perkembangan kognitif piaget. Menurut
piaget, perkembangan adalah suatu proses perubahan sebagai hasil dari proses
belajar yang merupakan kombinasi atau interaksi dari pembelajaran, pengalaman,
dan kematangan.
2. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Pada dasarnya, setiap fase perkembangan satu dengan lainnya saling berkaitan
erat. Hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh.
Adapun tujuan perkembangan adalah untuk menjadikan individu manusia dewasa
yang mandiri. Sedangkan prinsip perkembangan itu adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan tidak terbatas pada pertumbuhan secara fisik, namun mencakup
rangkaian perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren, dan
berkesinambungan.
b. Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan integrasi.
c. Perkembangan dimulai dari respon-respon yang sifatnya umum menuju
khusus.
d. Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara
berantai.
e. Setiap individu mempunyai tempo kecepatan perkembangannya sendiri-
sendiri.
f. Di dalam perkembangan, dikenal adanya irama atau naik turunnya proses
perkembangan.
g. Setiap individu seperti halnya organisme lainnya memiliki dorongan dan hasrat
mempertahankan diri dari hal-hal yang negatif seperti rasa sakit, rasa tidak
aman, kematian, dan sebagainya.
7
Selain apa yang dijelaskan diatas terdapat pula beberapa konsep lain tentang prinsip-
prinsip yang menyertai didalam pertumbuhan dan perkembangan yang ada
sebagaimana berikut :
a. Perkembangan Melibatkan Perubahan.
Perkembangan diartikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang
teratur dan koheren, maksutnya perubahan yang terjadi terarah maju dan
menunjukkan hubungan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi
baik yang telah mendahului atau perubahan yang akan mengikutinya.
Menurut Maslow dalam. Hurlock (2007) tujuan perubahan perkembangan
adalah upaya untuk menjadi orang terbaik secara fisik dan mental (aktualisasi diri).
Namun berhasil tidaknya mencapai tujuan tersebut, tergantung pada hambatan
yang dihadapinyadan bagaimana cara menanggulanginya. Hambatan-hambatan
dating dari lingkungan dan diri sendiri.
b. Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Pada Perkembangan Selanjutnya.
Sebuah kenyataan menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama sekolah
merupakan saat yang kritis bagi perkembangan anak. Beberapa ahli juga
mengutarakan pendapatnya diantaranya Milton, Erikson, dan Glueck: Milton
dalam Hurlock (2004)menyatakan bahwa “Masa kanak-kanak meramalkan masa
dewasa, sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru”.
Erikson dalam Hurlock (2004) juga menyimpulkan bahwa “masa kanak-
kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai manusia, tempat di mana
kebaikan dan sifat buruk akan berkembang mewujudkan diri, meskipun lambat
tetapi pasti”. Ia juga menerangkan, apa yang akan dipelajari seorang anak
8
karena berasal dari keturunan orang tuanya maupun karena memang ditakdirkan
demikian. Jika individu pembawaannya baik, maka akan baik pula individu tersebut
begitu juga sebaliknya. Menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat diubah dan
senantiasa berkembang dengan sendirinya.
2. Aliran Empirisme
Salah satu tokoh aliran ini adalah John Locke, yang mengembangkan teori
“tabula rasa”. Menurutnya manusia bagaikan “tabula rasa”, yakni meja lilin yang
putih bersih belum tergoreskan apapun. Mau dijadikan gambar gambar apa saja meja
lilin tersebut terserah pelukisnya. Meja lilin di sini diibaratkan sebagai bayi yang baru
lahir yang akan berkembang, sedangkan pelukis adalah lingkungan yang akan
membentuk jadi apapun anak yang baru lahir ini. Dengan kata lain, aliran empirisme
sangat yakin bahwa perkembangan individu ditentukan oleh lingkungan.
3. Aliran Konvergensi
Tokoh aliran konvergensi adalah William Stern. Aliran ini meyakini bahwa
baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama penting bagi perkembangan
individu. Dengan kata lain aliran ini mempercayai bahwa faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia tidak hanya berasal dari lingkungan (pengalaman) saja atau
pembawaan saja, tapi dipengaruhi oleh keduanya. Faktor pengalaman tidak berarti
apa-apa tanpa faktor pengalaman begitu juga sebaliknya. Perkembangan yang sehat
akan berkembang jika ada kombinasi dari fasilitas yang diberikan oleh lingkungan
dan potensial kodrati anak bisa mendorong berfungsinya segenap kemampuan anak.
Berdasarkan ketiga aliran yang dijelaskan oleh para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa factor yang mempengaruhi kualitas perkembangan anak
ditentukan oleh :
1. Faktor internal
Faktor internal adalah factor yang mempengaruhi perkembangan yang berasal
dari dalam individu itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa hal yang diduga
10
C. Tahap Perkembangan
Tahap perkembangan dapat diartikan sebagai fase atau periode perjalanan
kehidupan anak yang diwarnai dengan ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu.
Secara umum menurut Papalia dkk (Dariyo, 2007) membagi perkembangan manusia
menjadi sembilan tahapan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Masa Pra-natal
Masa pra-natal atau lebih dikenal dengan masa sebelum lahir, ditandai dengan
proses pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-organ fisik. Pertumbuhan dan
perkembangan dimulai sejak terjadinya pertemuan sel sperma dengan sel telur yang
bakal menjadi calon manusia. Proses perubahan tersebut berlangsung secara cepat
yakni 9 bulan 10 hari atau 42-43 minggu.
2. Masa bayi dan anak tiga tahun pertama (Atitama/Toddler)
Saat janin berusia 9 bulan 10 hari seluruh organ fisiknya telah matang dan
bayi siap dilahirkan ke dunia, setelah dilahirkan bayi segera menangis sebagai tanda
berfungsinya perasaan dan panca-indra dalam menghadapi penyesuaian diri dengan
lingkungan hidupnya yang baru. Bayi akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dibawah pengasuhan dan bimbingan orangtua, pada masa ini anak
akan belajar mengembangkan kemampuan motoriknya dengan cara merangkak,
berjalan, bahkan berlari.
11
dimiliki anak sejak lahir, namun perkembangan emosional berikutnya tidak berjalan
dengan sendirinya tetapi sangat dipengaruhi oleh peran pematangan dan peran proses
belajar (Poerwanti dkk, 2002).
Maksudnya, bahwa tugas perkembangan itu adalah suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesa dalam menuntaskan tugas
berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada
diri individu yang bersangkutan menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-
kesulitan dalam menuntaskantugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau
keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai
social expectations. Dalam arti setiap kelompok budaya mangharapkan anggotanya
menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang
disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Pada dasarnya, perkembangan merupakan suatu proses perubahan kearah yang
lebih maju. Perubahan tersebut adalah perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses
15
pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan
proses belajar. Pakar psikologi perkembangan Indonesia, Nuryoto (1994)
menggolongkan fase-fase kehiduoan manusia atas 3 kategori utama, yaitu (a) masa
progresif umur 0-25 tahun, (b) masa statis umur 25-50 tahun dan (c) masa regresif
umur >50 tahun. Pada masa progresif, inidvidu akan tumbuh dan berkembang dalam
segi fisik,psikis, maupun social dari kondisi yang sangat sederhana menuju kearah
yang sempurna.
Pada masa progresif ini perubahan yang dialami individu sangat menonjol dan
diharapkan pada umur 25 tahun sudah mencapai tahap kematangan. Artinya, secraa
fisik sudah mencapai ukuran dewasa, tinggi badannya tidak akan bertambah,
meskipun berat mengikuti pola makan. Cara berpikir dan bertindak sudah tidak
kekanak-kanakan, tidak emosional, dan mau bertanggung jawab terhadap sikap yang
dipilihnya. Pada masa ini anak berusaha untuk mempersiapkan diri mencapai status
dalam bermasyarakat, mulai dari menentukan pilihan sekolah, dan menyelesaikan
sekolahnya. Berdasar bekal pendidikan yang dimiliki, anak berusaha memperoleh
pekerjaan untuk mencari nafkah, dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
Pada masa statis individu telah mencapai kematangan perkembangan secara
menyeluruh dan sempurna. Kondisi yang dimiliki itu akan dipertahankan hingga fase
berikutnya. Pada masa statis, seseorang biasanya telah bekerja dan mungkin juga
sudah berkeluarga sehingga tanggung jawabnya meningkat. Individu tersebut selain
mengurus dirinya sendiri juga mengurus keluarga serta tugas pekerjaannya. Individu
berusaha untuk meningkatkan dirinya sehingga prestasi kerja dan kariernya akan
semakin meningkat. Pada umumnya seseorang yang berada pada akhir masa statis
telah mencapai karier tertentu, atau bahkan mungkin mendekati puncak karier yang
didambakan.
Selanjutnya, usia 50 tahun merupakan terjadinya masa regresif. Pada tingkat usia
tersebut seseorang secara alami mulai mengalami kemunduran, khususnya
kemampuan fisik. Kemunduran fisik pada umumnya tidak terjadi secara statis,
sedangkan kemmapuan psikis bagi sebagian orang mungkin masih meningkat atau
16
mungkin masih dipertahankan. Hal ini dapat dijumpai bagi sebagian besar
cendekiawan yang tampak makin tajam daya analisanya seiring dengan makin
meningkatnya usia dan pengalaman mereka.
F. Arti Penting Perkembangan Bagi Proses Pembelajaran
Antara perkembangan dan belajar terdapat hubungan sangat erat, sehingga
hampir semua proses perkembangan memerlukan belajar. Pengetahuan tentang proses
perkembangan dengan segala aspeknya sangat banyak manfaatnya, antara lain
(Muhibbin, 2004) :
1. Guru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada para
siswa, relevan dengan tingkat perkembanganya.
2. Guru dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan
belajar siswa tertentu, seterusnya segera mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk menanggulanginya.
3. Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas proses
belajar mengajar tertentu.
4. Guru dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran dan
pengajaran materi pembelajarn tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan yang progresif yang
terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisma lainnya. Jadi perkembangan
adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu menuju tingkat
kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan.
Berdasarkan ketiga aliran yang dijelaskan oleh para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa factor yang mempengaruhi kualitas perkembangan anak
ditentukan oleh faktor internal adalah factor yang mempengaruhi perkembangan yang
berasal dari dalam individu itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa hal yang
diduga sebagai faktor internal yang memepengaruhi proses perkembangan yaitu
genetika/hereditas (keturunan) dan hormon. Faktor eksternal merupakan factor yang
mempengaruhi perkembangan anak yang berasal dari luar individu. Berikut ini
merupakan beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan dari lingkungan yaitu
keluarga, kelompok teman sebaya, pengalaman hidup, dan kesehatan lingkungan.
Tahap perkembangan dapat diartikan sebagai fase atau periode perjalanan
kehidupan anak yang diwarnai dengan ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu.
Aspek perkembangan pada anak terdiri dari perrkembangan fisik, perkembangan
intelegtual/kognitif, perkembangan emosi, serta perkembangan psikososial. Keempat
aspek tersebut sangat penting bagi perkembangan anak, karena aspek-aspek tersebut
saling terkait satu dengan yang lain sehingga semua aspek perkembangan tersebut
harus mendapat perhatian yang sama.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran.
17
DAFTAR PUSTAKA
18