PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Dosen Pengampu:
Yolpin Durahim, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Seftiyani Lihawa (411422044)
Widya Mahmud (411422050)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................2
1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.3.Tujuan.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
2.1. Pengertian Perkembangan..........................................................................4
2.2. Prinsip-Prinsip Perkembangan...................................................................5
2.3. Implikasi prinsip-prinsip Perkembangan...................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
3.1. Kesimpulan................................................................................................13
3.2. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari perkembangan
adalah proses perubahan kualitatif yang berfungsi untuk
mencapaipenyempurnaan fungsi psikologis dalam menunjukkan cara peserta
didik tersebut bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan.
Meskipun antara pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
perbedaan pengertian, tetapi selalu harus dipahami bahwa antar keduanya
merupakan proses yang saling tergantung dan saling mempengaruhi, misalnya
ketika membahas perkembangan kecerdasan anak tidak akan terlepas dari
pembahasan tentang berfungsinya sel-sel otak sebagai faktor fisiologis yang
menunjang manifestasi kecerdasan itu sendiri. Pertumbuhan dan
perkembangan manusia mengikuti pola yang bersifat umum, tetapi irama dan
tempo perkembangan bersifat individual, irama pertumbuhan dan
perkembangan menyangkut urutan dari kemampuan spesifik seseorang
termasuk sikap dalam menerima perubahan tersebut sedangkan tempo
perkembangan menyangkut waktu atau satuan waktu untuk memperoleh
perubahan. (Agustina, N. 2018)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perkembangan. Suatu pertumbuhan aspek tertentu akan berakhir, apabila telah
mencapai tingkat kematangannya, sedang perkembangan terus berlangsung
sampai akhir hidupnya. Perkembangan berisi suatu rentetan masa-masa
kematangan. Dalam uraian selanjutnya untuk kedua istilah tersebut akan
digunakan satu istilah saja, yaitu perkembangan yang di dalamnya juga
tersangkut makna kematangan. (Nana Syaodih Sukmadinata. 2009)
Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalamstruktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teraturdan dapat diramalkan
sebagai hasil proses pematangan. Perkembanganmenyangkut adanya proses
pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh,organ-organ, dan sistem organ yang
berkembang dengan menurut caranya,sehingga dapat memenuhi fungsinya.
(Masganti Sit. 2012)
Perkembangan adalah meningkatnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi organ tubuh menjadi lebih kompleks dalam pola yang benar, sebuah
hasil suatu proses pematangan sehingga organ tersebut dapat menjalankan
fungsinya. Perkembangan peserta didik merupakan bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan organ tubuh anak dalam proses menuju lebih kompleks
dengan pola yang sesuai sebagai hasil proses yang harus diketahui orang tua.
Ada lima perspektif teoritis utama dalam perkembangan : Teori
perkembangan Psikoanalisis, Kognitif, perilakudan sosial kognitif, etologi dan
ekologis.(Rudy Irwansyah.dkk. 2021)
Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko fisik sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsipsikis dan fisik pada anak, ditunjang
oleh faktorlingkungan dan proses belajar dalam fase waktu tertentu, menuju
kedewasaan. (Ida Ayu. G. Y.2021)
4
beberapa pemikiran yang perlu dipedomani dalam usaha memahami
perkembangan.
Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan
tersebut meliputi:
1. Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan
Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yang bersifat
progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan dengan cara realisasi diri dan pencapaian kemampuan
genetik karena pertumbuhan dan perkembangan merupakan istilah yang
tidak terpisahkan. Oleh karena itu, perubahan dalam arti perkembangan
termasuk perubahan dalam ukuran, baik tinggi, berat badan, memori,
penalaran, dan sebagainya. Perubahan juga terjadi dalam proporsi, baik
dalam bentuk tubuh maupun kemampuan. Perubahan juga meliputi
hilangnya ciri lama untuk mendapatkan ciri baru.
2. Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya
Perkembangan merupakan proses kontinum, di mana
perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya. Oleh karena itu, kesalahan ataupun gangguan pada
perkembangan awal akan terus mempengaruhi perkembangan-
perkembangan berikutnya. Sikap, kebiasaan, pola perilaku yang dibentuk
pada tahun-tahun pertama akan menentukan seberapa jauh individu dapat
menyesuaikan diri dalam kehidupan pada tahap-tahap berikutnya.
Demikian pula kegagalan dalam tugas perkembangan sebelumnya akan
mempengaruhi penyesuaian terhadap tugas perkembangan selanjutnya.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan awal adalah hubungan pribadi
yang menyenangkan, keadaan emosi, metode melatih anak, peran yang
dini, struktur keluarga di masa kanak-kanak, serta rangsangan lingkungan.
3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar
Dalam kehidupan sering sulit dibedakan perubahan yang
merupakan hasil belajar dengan perubahan karena kematangan. Hasil
antara keduanya sering terintegrasi, hanya dapat ditandai bahwa perubahan
karena belajar diperoleh dengan usaha sadar atau latihan. Perkembangan
5
individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai sejak masa pertemuan sel
ayah dengan ibu dan berakhir pada saat kematiannya. Seperti telah
disebutkan pada uraian sebelumnya, perkembangan individu manusia
bersifat dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat tetapi bisa juga
cepat, hanya berkenaan dengan salah satu aspek atau beberapa aspek
berkembang serempak. Perkembangan tiap individu juga tidak selalu
sama, seorang berbeda dengan yang lainnya. Meskipun demikian, para ahli
terus berusaha mengadakan penelitian tentang kecenderungan-
kecenderungan perkembangan.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan
Pola perkembangan manusia mengikuti pola umum. Oleh karena
itu, dengan melakukan pengamatan longitudinal sejak awal perkembangan
anak, akan dapat diramalkan pola perkembangan berikutnya, baik yang
menyangkut pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis.
Perkembangan Mempunyai Karakteristik yang Dapat Diramalkan , tidak
hanya pola perkembangan yang dapat diramalkan, tetapi juga karakteristik
tertentu dari tingkat perkembangan juga dapat diramalkan, baik dalam hal
ukuran, dan kapan kematangan atau yang sering di sebut dengan masa
peka (masa yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan tertentu)
akan muncul, perencanaan pendidikan, persiapan untuk tahapan
berikutnya, serta perencanaan pekerjaan maupun untuk kepentingan
adopsi.
5. Dalam Perkembangan, Ditemui Perbedaan Individual
Meskipun perkembangan manusia mengikuti pola umum, tetapi
tempo dan irama perkembangan bersifat individual, dalam pengertian
kecepatan, urutan perkembangan, serta kualitas kemampuan yang dapat
dicapai setiap individu tidak sama, hal tersebut menyangkut sifat manusia
yang unik. Pemahaman terhadap perbedaan irama dan tempo yang
individual tersebut dapat dipakai untuk landasan dalam menentukan
harapan yang berbeda, dasar individualitas (perlakuan yang berbeda), serta
kemungkinan yang mengharuskan pendidikan anak harus bersifat
perorangan.
6
6. Setiap Periode Perkembangan Mengandung Harapan Sosial
Penelitian membuktikan bahwa manusia dapat mempelajari pola
peri- laku dan keterampilan tertentu dengan lebih baik dan berhasil pada
usia tertentu dibanding pada tingkat usia yang lain. Berdasarkan hal
tersebut, kelompok sosial tertentu kemudian mengharapkan setiap individu
dalam kelompoknya dapat bersikap sama, dan mempunyai kemampuan
khusus yang sama pada tahapan perkembangan tertentu, itulah yang
disebut dengan harapan sosial: Harapan sosial sering pula dipakai oleh
kelompok masyarakat sebagai cerita untuk menetapkan apakah
perkembangan seseorang termasuk perkembangan yang normal atau tidak.
7. Setiap Bidang Perkembangan Mengandung Bahaya Sosial
Walaupun pola perkembangan bergerak normal, selalu perlu
diwaspadai adanya gangguan, baik yang berasal dari dirinya sendiri
ataupun lingkungan. Gangguan akan dapat mempengaruhi penyesuaian
fisik, psikologis, maupun sosial. Akibatnya, secara tidak sengaja
memungkinkan anak mengubah pola perkembangan sehingga
menghasilkan daerah mendatar atau bahkan menurun pada grafik
perkembangan anak. Jika tidak di- waspadai, hal tersebut akan merugikan
keseluruhan perkembangan anak.
8. Kebahagiaan Bervariasi pada Berbagai Fase Perkembangan Kebahagiaan
merupakan pengalaman subjektif yang tidak mungkin digambarkan
dengan ukuran dan prosedur objektif. Subjektivitas rasa bahagia tersebut
menyangkut perbedaan individual yang berbeda antara satu dengan yang
lain, juga menyangkut subjektivitas pada setiap tahapan perkembangan.
Sesuatu yang menimbulkan kebahagiaan akan bergeser pada setiap
tahapan perkembangan. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa hal
yang membahagiakan pada tahap perkembangan tertentu mungkin bukan
lagi merupakan penyebab kebahagiaan pada periode- periode
perkembangan selanjutnya.
Dengan pemahaman terhadap prinsip perkembangan tersebut, baik
secara langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi penyikapan
orang dewasa terhadap anak pada periode perkembangan tertentu, sesuai
7
dengan ciri yang mereka miliki. Penyikapan dan pelayanan yang tepat
sesuai dengan kondisi yang ada pada mereka akan sangat membantu anak
dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dan mempersiapkan
diri untuk menyesuaikan dengan tugas perkembangan selanjutnya.(Hartina
Sitti. 2008)
8
dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara
individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-altivitas
seperti mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan
beberapa kata menjadi satu kalimat, menghafal doa, memecahkan soal-
soal matematika, dan menceritakan pengalaman kepada orang lain
merupakan proses intelektual dalam perkembangan anak.
3. Implikasi Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Pada dasarnya bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara,
melainkan juga dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau
anggota tubuh lainnya yang memiliki aturan sendiri. Bahasa sangat erat
kaitannya dengan perkembangan pikiran individu tampak dalam
perkembangan bahasanya, yaitu kemampuan membentuk pengertian,
menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan.
Implikasi perkembangan bahasa pada peserta didik :
a. Apabila kegiatan pembelajaran yang diciptakan bersifat efektif, maka
perkembangan bahasa peserta didik dapat berjalan secara optimal.
Sebaliknya apabila kegiatan pembelajaran kurang efektif, maka dapat
diprediksi bahwa perkembangan bahasa peserta didik akan mengalami
hambatan.
b. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan
sosial. Jika ingin menghasilkan pembelajaran yang efektif untuk
mendapatkan hasil pendidikan yang optimal, maka sangat diperlukan
bahasa yang komunikatif dan memungkinkan peserta didik yang
terlibat dalam interaksi pembelajaran dapat berperan secara aktif dan
produktif.
c. Meskipun umumnya anak SD memilik kemampuan potensial yang
berbeda-beda, namun pemberian lingkungan yang kondusif bagi
perkembangan bahasa sejak dini sangat diperlukan (Hasbullah, 2009,
hal. 63)
4. Implikasi Perkembangan Kreativitas
9
Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan
berpikir dan bersikap tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak
biasa guna menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap persoalan.
Kreativitas merupakan suatu aktivitas otak yang terorganisasikan,
komprehensif, imajinatif tinggi untuk menghasilkan sesuatu yang orisinal.
Oleh karena itu, kreativitas lebih dikatakan sebagai suatu yang lebih
inovatif dari pada produktif.
5. Implikasi Perkembangan Sosial
Manusia menurut pembawaannya adalah makhluk sosial, sejak
dilahirkan, bayi sudah termasuk ke dalam masyarakat kecil yang disebut
keluarga. Ketika kecil, mulanya anak-anak hanya mempunyai hak saja, di
dalam rumah tangga ia mempunyai hak untuk dipelihara dan dilindungi
oleh orang tuanya, namun lama-kelamaan keadaan itu berubah. Anak-anak
yang pada mulanya hanya mempunyai hak saja, berangsur-angsur
mempunyai kewajiban. Lingkungan sosial merupakan pengaruh luar yang
datang dari orang lain. Selain itu, yang termasuk lingkungan sosial ialah
pendidikan. Yang dimaksud dengan pendidikan adalah pengaruh-pengaruh
yang disengaja dari anggota berbagai golongan tertentu, seperti pengaruh
ayah, nenek, paman, dan guru-guru. Perkembangan sosial merupakan
proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral, tradisi atau meleburkan diri menjadi satu kesatuan yang saling
berkomunikasi dan bekerja sama.
6. Implikasi Perkembangan Emosional
Emosi merupakan keadaan pada diri seseorang yang disertai warna
efektif, baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Contoh
tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu dalam pembelajaran,
diantaranya adalah:
a. Memperkuat dan melemahkan semangat apabila timbul rasa senang
atau kecewa atas hasil belajar yang dicapai
b. Menghambat konsentrasi belajar apabila sedang mengalami ketegangan
emosi
10
c. Mengganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri
hati.
d. Suasana emosional yang dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya dikemudian hari.
Emosi mempengaruhi cara belajar anak, yaitu : (a) menyiapkan tubuh
untuk melakukan tindakan, (b) reaksi emosional apabila diulang-ulang
akan berkembang menjadi kebiasaan, (c) emosi merupakan suatu
bentuk komunikasi, (d) suasana emosional yang dialami individu
semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari
7. Implikasi Perkembangan Moral
Moral bukan hanya memilik arti bertingkah laku sopan santun,
bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja,
melainkan lebih luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak
konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa dan sesama manusia,
mengabdi kepada rakyat dan negara, berkemauan keras, berperasaan halus,
dan sebagainya, termasuk pula ke dalam moral yang perlu dikembangkan
dan ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak. Perkembangan moral anak
dapat berlangsung yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah
laku yang benar-salah atau baik-buruk oleh orang tua dan gurunya.
8. Implikasi Perkembangan Spiritual
Anak-anak sebenarnya telah memilik dasar-dasar kemampuan
spiritual yang dibawanya sejak lahir. Untuk mengembangkan kemampuan
ini, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu,
untuk melahirkan manusia yang ber-SQ tinggi dibutuhkan pendidikan
yang tidak hanya berorientasi pada perkembangan aspek IQ dan SQ saja.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yang menempatkan perilaku dan
hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya (Hasbullah,
2009:71-72).
Berikut ini juga merupakan beberapa implikasi prinsip-prinsip (hukum)
perkembangan terhadap pendidikan, yaitu:
11
1. Pengembangan (penyusunan, pemilihan, penggunaan) materi, strategi,
metodologi, sumber, evaluasi belajar mengajar hendaknya memperhatikan
periode perkembangan peserta didik.
2. Program (kurikulum) belajar mengajar disusun secara bertahap dan
berjenjang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik,
ketentuannya seperti:
a. Dari sederhana menuju yang kompleks.
b. Dari mudah menuju sukar.
c. Sistem belajar mengajar diorganisasikan agar terlaksana prinsip mastery
learning (belajar tuntas) dan continous progress (maju berkelanjutan)
3. Sampai batas tertentu, program dan strategi belajar mengajar seyogianya
dikembangkan dan diorganisasikan perlakuan (intervensi) yang dapat
merangsang dan mempercepat laju perkembangan peserta didik
(Syamsuddin, 2004:85).Dalam merancang pendidikan, seorang manager
pendidikan haruslah mengerti tentang proses perkembangan peserta didik
dan menyesuaikannya dengan proses tersebut, hal ini sangat urgen karena
untuk mengefektifkan, mengefisienkan dan memaksimalkan pencapaian
tujuan dari pendidikan tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengertian perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, meskipun
keduanya tidak berdiri sendiri pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak menjadi
lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur dalam otak meningkat
Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan yang lebih
besar anak belajar, mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan
berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan
deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren Progresif
menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan
bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata
antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya.
Adanya keterkaitan antara belajar dan perkembangan sehingga
terjadilahimplikasi prinsip perkembangan terhadap pendidikan,
diantaranya implikasi terhadap perkembangan biologis dan Perseptual,
perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan
kreativitas, perkembangan sosial, perkembangan emosional,
perkembangan moral dan perkembangan spiritual. Dengan demikian,
dengan adanya ciri-ciri perkembangan yang diatur dalam prinsip (hukum)
perkembangan tersebut, maka selaku kepala sekolah atau guru haruslah
menyesuaikan program pembelajaran berdasarkan tahapan perkembangan
peserta didik.
3.2. Saran
Disarankan kepada para mahasiswa khususnya mahasiswa
Pendidikanyang notabene akan menjadi seorang pendidik untuk lebih
mengembangkanpengetahuannya dalam masalah perkembangan psikologi
anak didik. Karenhal itu tidak bisa tidak akan sangat berguna untuk
mengetahui kondisi anakdidik dan bahan ajar apa yang seharusnya
13
diberikan kepada peserta didik tersebut sehingga tujuan pendidikan dapat
dicapai secara maksimal.
14
Daftar Pustaka
15
Lampiran
1. Yang bertanya: Agnes Aditha Tinaweng
Pertnyaannya, bentuk pola yang dapat di ramalkan
2. Yang bertanya: Novalina Ngabito
Pertanyaannya, Perkembangan spritual itu seperti apa?
16