Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA

MASA DEWASA
 

NAMA : NGATIMIN
KELAS : 3D
NIM : 2019151104
MK : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
TAHUN AJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI
Bab i
Pendahuluan…………………….1
Latar Belakang……………………1
Rumusan Masalah……………………1
BAB II
Pembahasan……………. ..2
Karakteristik perkembangan orang dewasa…….2
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang
dewasa……………………………..2
Perbedaan individual orang dewasa………..2
Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa……………4
BAB III
Penutup………………………………….5
Kesimpulan……………………………….5
Daftar Pustaka………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Masa dewasa merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai
aspek gejolak perkembangan pada masa remaja.Masa dewasa juga merupakan
masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa
remaja.Usia di atas 20 tahun dikelompokkan sebagai usia dewasa. Kelompok
usia dewasa dibagi lagi menjadi kelompok dewasa muda (20 tahun sampai 40
tahun) dan dewasa (40 tahun sampai 65 tahun ke atas).
Tiap rentang usia memiliki karakteristik sendiri, tetapi karakteristik
tersebut tidak sedinamis dan beragam seperti karakteristik perkembangan
pada rentang-rentang usia sebelumnya. Hampir seluruh aspek kepribadian
mencapai puncak kematangannya pada akhir masa adolesen, atau awal masa
dewasa muda. Pada usia dewasa, terutama dewasa muda perkembangan
masih berlngsung, pada usia dewasa ada aspek-aspek lainnya berjalan lambat
atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang mulai menunjukkan terjadinya
kemunduran-kemunduran.
Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur
menurun. Aspek-aspek psikis (intelektual-sosial-emosional-nilai) masih terus
berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan
kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir
masa dewasa muda (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek-aspek psikis ini pun
secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastis
pada akhir usia dewasa.

B.    Rumusan Masalah
·         Bagaimana karakteristik perkembangan orang dewasa?
·         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa?
·         Apa saja perbedaan individual orang dewasa?
·         Apa saja kebutuhan-kebutuhan orang dewasa?

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa

 
1.      Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik telah lengkap dan mencapai puncaknya pada masa
adolesen. Pada dewasa muda tinggi badan orang maksimal naik sekitar 2-3 cm
kecuali dengan latihan-latihan yang luar biasa, tinggi badan orang dewasa bias
naik sedikit lebih tinggi lagi. Perkembangan berat badan terus berjalan dan bias
tidak beraturan sesuai dengan kebiasan hidup, terutama kebiasaan makan,
mengonsumsi makanan, latihan fisik serta pola-pola kebiasaan hidup lainnya.
Perkembangan kekuatan tulang dan otot mulai berkurang dan melemah
setelah usia 30-35 tahun, tetapi kecekatan, keterampilan, dan kelenturan
masih bias bertahan sampai usia 35-40 tahun, setelah itu fungsi aspek-aspek
fisik mulai berkurang.
Usia dewasa muda merupakan usia yang secara fisik sangat sehat, kuat,
dan cekatan, dengan tenaga yang cukup besar. Masa dewasa muda juga
merupakan masa untuk berumah tangga dan melahirkan keturunan. Fungsi-
fungsi pengembangan keturunan yang sudah matang pada akhir masa remaja,
direalisasikan pada masa dewasa muda. Masa ini merupakan masa yang cukup
baik untuk membina rumah tangga, melahirkan, dan membina keturunan.
2.      Perkembangan Intelek
Beberapa ahli psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa
dewasa muda tidak ada peningkatan IQ yang berarti. Paling tinggi pada masa
ini IQ meningkat 5 point. Walaupun demikian, kualitas kemampuan berpikir
kelompok dewasa muda masih terus berkembang, lebih meluas atau
komprehensif dan mendalam. Keluasan dan kedalaman kemampuan berpikir
ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dikuasai. Makin tinggi
dan luas ilmu, pengetahuan dan informasi yang dimiliki makin tinggi kualitas
kemampuan berpikir.
3.      Perkembangan Moral
Tentang perkembangan moral pada pria dan wanita, ada yang
menyatakan sama tetapi ada juga yang menyatakan berbeda. Sigmun Freud,
berpendapat bahwa perkembangan moral pada wanita lebih rendah
dibandingkan dengan pria. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh
Kohlberg pengembang teori moral kognitif. Namun demikian, beberapa
penelitian, menyimpulkan, bahwa tidak ada perbedaan yang nyata tentang
perkembangan moral pada pria dengan wanita. Perbedaan yang ada bukan
disebabkan oleh faktor jenis kelamin, tetapi lebih banyak disebabkan oleh
tingkat pendidikan dan profesi.

4.      Pengembangan Karier
Orang bekerja bukan hanya untuk mendapatkan nafkah, tetapi juga
untuk mengembangkan karier. Dalam pengembangan karier, pemilihan dan
perencanaan karier menjadi hal yang sangat penting, sebab hal ini menentukan
karier seseorang selanjutnya, bahkan menentukan kehidupannya. Sejalan
dengan berlangsungnya proses perubahan persepsi tentang hak dan derajat
wanita, dewasa ini pengembangan karier bukan hanya milik kaum pria, tetapi
juga kaum wanita. Dewasa ini telah lebih banyak jumlah wanita yang berkarier
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Banyak kaum wanita yang
menunda pernikahan, menunda punya anak, bahkan tidak menikah demi
pengembangan karier.

B.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa


Ada beberapa faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang
akan mempermudah perkembangan orang dewasa tersebut. Faktor yang
paling berpengaruh tersebut adalah: (1) kekuatan fisik; (2) kemampuan
motorik; (3) kemampuan mental; (4) motivasi untuk berkembang; dan (5)
model peran.
1.      Kekuatan Fisik
Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka
untuk optimal dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan
mengelola kehidupan keluarganya. Sebaliknya kekuatan fisik yang tidak prima
menghambat orang dewasa untuk mengerjakan apa yang seharusnya
dilakukan orang dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau secara total
tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
2.      Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan
kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan
kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-
keterampilannya secara lebih baik. Dengan bekal kemampuan motorik yang
sangat baik, orang dewasa dapat melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan
dalam lingkup tugas-tugas perkembangannya. Orang dewasa yang mempunyai
kemampuan motorik yang baik akan dengan cepat menguasai keterampilan-
keterampilan dalam berolahraga dan berkarya. Hal ini memudahkan mereka
untuk bergaul dan berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat maupun di
lingkungan pekerjaan.

3.      Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada
situasi-situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah
dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini
mencapai puncaknya dalam usia duapuluhan, kemudian sedikit demi sedikit
menurun. Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting
kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan,
jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik. Kemampuan mental seperti
penalaran dengan menggunakan analogi, mengingat kembali informasi yang
telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam
mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan-keterampilan dan
kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas-tugas perkembangan orang
dewasa.
4.      Motivasi untuk Berkembang
Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam
perkembangan orang dewasa. Individu yang merasa butuh dan perlu untuk
menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan
perilakunya kea rah tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Sebaliknya
individu yang tidak memiliki motivasi untuk berkembang menjadi orang
dewasa individu tersebut cenderung mengabaikan tugas-tugas perkembangan
orang dewasa yang harus dikuasainya.
5.      Model Peran
Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh
terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi
dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani.
Karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh
motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
dianut oleh masyarakat orang dewasa. Sebaliknya orang dewasa yang masih
berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis-garis perilaku remaja akan
tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang dewasa. Jika
mereka tetap dalam status ketergantungan, mereka hampir tidak memperoleh
kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang
dewasa.

C.      Perbedaan Individual Orang Dewasa

A.    Perbedaan Dalam Minat

1.      Minat Pribadi

a.       Penampilan
Minat terhadap penampilan sangat kuat bagi pria dan wanita dewasa
pada umumnya. Banyak hal yang dipelajari oleh pria dan wanita deawasa
untuk memperoleh penampilan yang memuaskannya dan untuk memperoleh
manfaat yang lebih besar daripadanya. Penampilan fisik yang diminati meliputi
tinggi dan berat badan serta raut wajah. Untuk keperluan penampilan fisik
itulah maka banyak orang dewasa yang mempelajari cara-cara diet, melakukan
olahraga, dan mempelajari cara-cara penampilan diri yang menarik.

b.      Pakaian dan Perhiasan


Perhatian terhadap pakaian dan perhiasan tetap berperan kuat dalam
masa dewasa. Orang-orang dewasa sangat sadar bahwa keberhasilan dalam
banyak hubungan sosial dan berbagai bidang kegiatan, banyak dipengaruhi
oleh penampilan pakaian dan perhiasannya.
c.       Uang
Orang dewasa lebih tertarik pada uang karena uang dapat memenuhi
kebutuhannya. Berbagai masalah yang ditimbulkan uang berasal dari
kurangnya pengetahuan bagaimana memanfaatkan uang secara bijaksana atau
karena terbawa kebiasaan sewaktu masih remaja.
d.      Agama
Orang dewasa umumnya menaruh cukup perhatian pada agama, orang tua
sering merasa bahwa mengajarkan dasar-dasar agama yang dianut kepada
anak-anak merupakan tanggung jawab moral sebagai orang tua, dan kewajiban
untuk member teladan kepada anak-anaknya.
2.      Minat Rekreasi
Istilah rekreasi diartikan sebagai kegiatan yang memberikan kesegaran atau
mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja atau
sesudah mengalami keresahan psikologis. Fungsi rekreasi sama dengan fungsi
bermain pada masa kanak-kanak. Meskipun demikian rekreasi orang dewasa
lain dari permainan kanak-kanak ataupun remaja. Meskipun demikian,
terdapat banyak kesempatan, banyak orang dewasa tidak mendapatkan
kepuasan dari kegiatan rekreasi mereka. Salah satu masalah penyesuaian
utama ialah bahwa mereka masih harus belajar bagaimana menggunakan
waktu luang secara menyenangkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa. Beberapa
faktor tersebut adalah:
a.       Kesehatan,
b.      Waktu,
c.       Status perkawinan,
d.      Status sosial ekonomi,
e.       Jenis kelamin,
f.       Penerimaan sosial.

3.      Minat Sosial
Semua orang dewasa mesti memiliki posisi dalam kehidupan sosial,
entah itu dalam lingkungan sosial secara luas, atau lingkungan sekolah atau
perguruan tinggi, atau pun lingkungan keluarganya. Posisi-posisi tersebut
menantang orang dewasa untuk berperan di dalamnya dan mengadakan
aktivitas tertentu seirama dengan peranannya tersebut. Para orang dewasa
jelas memiliki peranan, apakah sebagai pemimpian atau yang lainnya. Orang
dewasa pada umumnya mempunyai cita-cita atau arah tujuan hidup
bermasyarakat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang
dewasa adalah sebagai berikut:
a.       Mobilitas Sosial
b.      Status sosial ekonomi
c.       Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat
d.      Kelas sosial
e.       Lingkungan
f.       Jenis kelamin
g.      Umur kematangan seksual
h.      Urutan kelahiran
i.        Keanggotaan dari tempat beribadah.

B.     Kepribadian
Kualitas perilaku orang dewasa itu bersifat khas sehingga dapat
dibedakan individu orang dewasa yang satu dari yang lainnya. Keunikan
tersebut didukung oleh struktur organisasi ciri-ciri jiwa raganya yang terbentuk
secara dinamis. Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam
interaksinya dengan lingkungannya, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Karakter, yang mengacu pada teguh tidaknya dalam memegang pendirian
atau pendapat, dan sebagainya.
2.      Termperamen, yang mengacu pada cepat atau lambatnya bereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang dating dari lingkungannya.
3.      Sikap, yang mengacu pada positif atau negative atau ambivalensinya
sambutannya terhadap objek-objek.
4.      Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah,
menangis, atau putus asa.
5.      Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau
melarikan diri dari resiko, atas tindakan dan perbuatannya.
6.      Sosiabilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta
kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.

C.     Kecakapan
Kecakapan orang dewasa yang satu dengan yang orang dewasa lainnya
berbeda. Orang dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan
dengan mudah, lazim dikenal orang yang cakap. Dalam istilah psikologis orang
tersebut disebut sebagai orang yang berperilaku inteligen.

D.    Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa


Teori Biologis (biogenic theories) yang menyangkut proses biologis yang
lebih menekankan pada mekanisme pembawaan biologis, seperti instink dan
kebutuhan-kebutuhan biologis. Dan teori sosiologis (sosiogenetic theories)
lebih menekankan pada pengaruh kebudayaan atau kehidupan masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa orang dewasa melakukan aktivitas karena
didorong oleh adanya faktor-faktor biologis serta adanya pengaruh
perkembangan budaya manusia
Murray dan Edwards mengungkapkan limabelas aspek kebutuhan orang
dewasa, yaitu sebagai berikut:
1.      Kebutuhan berprestasi (achievement)
Mengacu pada doronganuntuk mencapai hasil sebaik mungkin, dan lain
sebagainya.
2.      Kebutuhan rasa hormat (deference)
Mengacu pada dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, dan
lain sebagainya.
3.      Kebutuhan keteraturan (order)
Mengacu pada dorongan untuk melakukan pekerjaan secara rapi serta
teratur dan lain sebagainya.
4.      Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition)
Mengacu pada dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat
perhatian orang dan lain sebagainya.
5.      Kebutuhan otonomi (autonomy)
Mengacu pada dorongan untuk menyatakan kebebasan diri dalam
berbuat atau mengatakan apapun dan lain sebagainya.
6.      Kebutuhan afiliasi (affiliation)
Mengacu pada dorongan untuk setia kawan, dan lain sebagainya.
7.      Kebutuhan intrasepsi (intraception)
Mengacu pada dorongan untuk menganalisis motif dan perasaan diri dan
lain sebagainya.
8.      Kebutuhan berlindung (succorance)
Mengacu pada dorongan untuk memperoleh bantuan orang lain apabila
mendapat kesulitan dan lain sebagainya.
9.      Kebutuhan dominan (dominance)
Mengacu pada dorongan untuk membantah pendapat orang lain dan
lain sebagainya.
10.  Kebutuhan merendah (abasement)
Mengacu pada dorongan untuk mengakui berdosa apabila berbuat keliru
dan lain sebagainya.
11.  Kebutuhan memberi bantuan (nurturance)
Mengacu pada dorongan untuk menolong kawan yang kesulitan dan lain
sebagainya.
12.  Kebutuhan perubahan (change)
Mengacu pada dorongan untuk menggarap hal-hal yang baru dan lain
sebagainya.
13.  Kebutuhan ketekunan (endurance)
Mengacu pada dorongan untuk bertahan pada suatu pekerjaan hingga
selesai dan lain sebagainya.
14.   Kebutuhan heteroseksualitas (heterosexuality)
Mengacu pada dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang
berlawanan jenis kelamin dan lain sebagainya.
15.  Kebutuhan agresi (aggression)
Mengacu pada dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda
dan lain sebagainya.
Di antara kebutuhan utama dan kuat yang mendorong individu orang
dewasa untuk hidup berkeluarga adalah kebutuhan material, kebutuhan
seksual, dan kebutuhan psikologis. Tetapi dari segi psikologi, kebutuhan utama
dan terkuat untuk berkeluarga bagi orang dewasa adalah kebutuhan akan
cinta, rasa aman, pengakuan, dan persahabatan.
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Masa dewasa adalah masa tenang setelah mengalami berbagai aspek
gejolak perkembangan pada masa remaja. Masa dewasa juga merupakan masa
pematangan kemampuan dan  karakteristik yang telah dicapai pada masa
remaja.
Karakteristik perkembangan orang dewasa terbagi menjadi 4
perkembangan, yaitu:
1.      Perkembangan fisik,
2.      Perkembangan intelek,
3.      Perkembangan moral,
4.      Pengembangan karier.
Adapun yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
orang dewasa adalah sebagai berikut:
1.      Kekuatan fisik,
2.      Kemampuan motorik,
3.      Kemampuan mental,
4.      Motivasi untuk berkembang,
5.      Model peran.
Sementara yang menjadi perbedaan individual orang dewasa dengan
yang lainnya, adalah:
1.      Perbedaan dalam minat,
2.      Kepribadian,
3.      Kecakapan.
Dan kebutuhan orang dewasa, menurut Murray dan Edwards terdapat
limabelas aspek, yaitu sebagai berikut:
1.      Kebutuhan berprestasi
2.      Kebutuhan rasa hormat
3.      Kebutuhan keteraturan
4.      Kebutuhan memperlihatkan diri
5.      Kebutuhan otonomi
6.      Kebutuhan afiliasi
7.      Kebutuhan intrasepsi
8.      Kebutuhan berlindung
9.      Kebutuhan dominan
10.  Kebutuhan merendah
11.  Kebutuhan memberi bantuan
12.  Kebutuhan perubahan
13.  Kebutuhan ketekunan
14.  Kebutuhan heteroseksualitas
15.  Kebutuhan agresi.

Anda mungkin juga menyukai