Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

OLEH KELOMPOK 5 :
1. I GUSTI NYOMAN MERTA SEPTIADI (2215051087)
2. I KADEK ROSSY SEPTIANA (2215051092)
3. I KOMANG DIMAS ADI WINATA (2215051020)
4. I KOMANG PEDRO SUJANA (2215051088)
5. I GEDE AGUS SUJANA (2215051089)
6. I PUTU AGUS HENDRI WIARTAWAN (2215051090)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat karunia dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kedudukan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi” ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas “MPK Bahasa Indonesia)”.
Saya menyadari sangatlah bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak awal
penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini. Bersama ini kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Universitas Pendidikan Ganesha yang memberikan sarana dan prasarana
untuk penyusunan makalah.
2. Kakak pendamping kelompok yang senantiasa membimbing dan memberi
arahan dan petunjuk yang jelas sehingga dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, Saya sangat terbuka pada kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu di kalangan
Universitas Pendidikan Ganesha bahkan masyarakat luas.

Singaraja, 15 November 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Tugas-tugas Perkembangan................................................3
2.2 Tugas-Tugas Perkembangan masa kanak – kanak, masa anak, masa
remaja, dan masa remaja........................................................................4

BAB III PENUTUP........................................................................................ 7


3.1 Kesimpulan.........................................................................7
3.2 Saran....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada umur-umur tertentu seseorang dapat dengan lebih cepat dan mudah memperoleh
kecekatan dalam memperolek ketrampilan-ketrampilan tertentu dalam mempelajari pola
pola tingkah laku tertentu.
Dalam keseluruhan proses hidupnya individu akan berusaha melakukan tugas
perkembangan agar dia menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Tiap
fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan sendiri. Tugas ini timbul
pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan dalam mencapai
tugas itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil dalam tugas berikutnya.
Sedangkan bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak bahagiaan
dan kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas berikutnya.
Tentu saja bentuk utama tugas perkembangan berakar pada pembentukan organ biologis
yang kelak berkembang karena pengaruh faktor biologis-psikologis-sosiologis. Kekuatan
dari dalam (biologis) dan kekuatan luar (psikologis-sosiologis) menempatkan individu
kepada serangkaian tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang
berhasil.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tugas tugas perkembangan?
2. Jelaskan tugas-tugas Perkembangan pad masa kanak – kanak masa anak,masa
remaja, dan masa dewasa?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuan dari dibuat makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu tugas-tugas perkembangan
2. Mengetahui tugas-tugas masa kanak – kanak,masa anak, masa remaja, dan masa
remaja
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tugas-tugas Perkembangan


A. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan
Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan hidupnya melalui
periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian
tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh individu. Faktor
keberhasilan sangat penting bagi individu agar kebahagiaan atau kepuasan di dalam hati
diperoleh, apabila gagal dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada fase
tertentu maka akan berakibat tidak baik pada kehidupan fase berikutnya. Kegagalan
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat yang menjalar
pada perjalanan individu untuk kehidupan yang selanjutnya, dan individu akan
mengalami depresi yang hebat.
Robert Havirghurst berpendapat bahwasannya tugas perkembangan adalah suatu
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila
tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas berikutnya, dan apabila tugas yang dilakukan oleh individu gagal
maka akan menyebabkan kesengsaraan bagi individu yang bersangkutan, menimbulkan
penolakan masyarakat, dan akan mengakibatkan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku,
atau ketrampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya. Sedangkan menurut Hurlock tugas-tugas perkembangan ini sebagai
social expectations, yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya
menguasai ketrampilan tertentu yang penting dan memperoleh perilaku yang disetujui
oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Jadi tugas-tugas perkembangan adalah sebuah hal yang harus dilakukan oleh
individu yang mana menuntut keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut agar
tercapai kata kebahagiaan atau kepuasan batin oleh individu, yang berkaitan dengan
sikap, perilaku, dan ketrampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan jenjang usia
individu tersebut.
Tugas-tugas perkembangan memiliki tiga tujuan, adalah sebagai berikut :
1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
dari mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan
oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan
tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat
perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan adakalanya yang dapat diselesaikan dengan baik, ada
juga yang mengalami hambatan. Tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas
yang dilakukan oleh individu dapat menjadi suatu bahaya potensial. Setidaknya ada tiga
macam bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan,
yaitu :
1. Harapan-harapan kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial
mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan
menguasai tugas-tugas tertentu.
3. Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan ke tingkatan
yang lain.

4
B. Sumber Tugas Perkembangan

Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya tugas-tugas perkembangan


adalah sebagai berikut :
a.    Kematangan fisik, misalnya a). Belajar berjalan pada usia antara 9 sampai 15
bulan, pada usia ini tulang kaki, otot, dan susunan syarafnya telah matang untuk
belajar berjalan. b). Belajar bertingkah laku, bergaul dengan teman lawan jenis
pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual, pada fase ini individu
belajar melakukan penyesuaian terhadap lingkungan dan situasi yang baru serta
teman-teman sebayanya.
b.    Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya a). Belajar membaca, b). Belajar
menulis, c). Belajar berhitung, d). Belajar berorganisasi. Pada fase ini individu
berada pada usia 6-12 tahun yang biasa disebut dengan masa sekolah karena
pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk
menerima pengajaran. Untuk dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya,
setidaknya anak harus tamat dalam jenjang sekolah dasar (SD), karena dari
sekolah dasar anak sudah memperoleh ketrampilan dasar dalam membaca,
menulis, dan berhitung.
c.    Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya a). Memilih
pekerjaan, b). Memiliki teman hidup.
d.   Tuntutan norma agama, misalnya a). Taat beribadah kepada Allah, b). Berbuat
baik kepada sesama manusia.

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan masa kanak – kanak, masa anak, masa


remaja, dan masa remaja
A. Masa Kanak- Kanak
1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)
Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada
periode prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai
“problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode
ini orang tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras
kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati,
ketakutan yang irationil (tidak masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.
Problem tingkah laku ini, menyebabkan pada periode ini anak-anak tersebut
kurang menarik penampilannya bagi orang tua dibandingkan ketika berada pada
periode bayi. Keadaan ini menyebabkan periode anak-anak prasekolah merupakan
masa yang tidak menarik (not appealing) bagi orang tua. Sifat “ketergantungan”
anak pada periode bayi merupakan hal yang menarik bagi orang tua dan saudara-
saudaranya. Sekarang si anak mulai tidak mau atau menolak tingkah laku kasih
sayang orang tua atau saudara-saudaranya. Para guru atau pendidik menyebut
periode ini sebagai usia pra sekolah (preschool age), yaitu periode persiapan untuk

5
masuk sekolah dasar. Biasanya anak-anak usia 2-6 tahun memasuki Taman
Kanak-Kanak. Sedangkan para psikolog memberikan istilah kepada periode
prasekolah ini, sebagian usia pra gang (pregang age). Dikatakan demikian, karena
pada periode ini, anak-anak harus mulai belajar dasar-dasar tingkah laku sosial
sebagai persiapan untuk penyesuaian dirinya terhadap kehidupan sosial yang lebih
tinggi nanti setelah dewasa. Selain itu para psikolog menyebut pula periode
prasekolah sebagai periode eksplorasi. Hal ini disebabkan karena perkembangan
yang utama pada periode ini ialah menguasai dan mengontrol lingkungannya.
Mereka selalu ingin mengetahui apa dan bagaimana lingkungannya itu,
bagaimana mereka dapat merupakan bagian dari lingkungan tersebut. Lingkungan
yang dijelajahi tersebut, baik yang merupakan manusia maupun benda-benda.
Cara umum yang dilakukan anak-anak usia 2-6 tahun yaitu dengan bertanya sebab
itu sering pula dikenal sebagai usia bertanya (Questioning age). Tugas-tugas
Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep
sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat
hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah
maupun di luar rumah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal
menurut Robert J. Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995;
Andrissen, 1974; havighurst adalah sebagai berikut:
Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-Kanak
1. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil
dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil
dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapatmenguasai dirinya, mendapatkan
pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training
Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child
received. The stamp of the first moral training that child later character”
2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang
berbeda jenis kelamin satu dengan lain
3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil
jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan
dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan
terhadap perubahan.
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial
5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang lain,
menghubungkan diri sendiri secara emosional
6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata
hati

Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal adalah:


1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain

6
2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang
individu yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan kemampuan
diri
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang
berkembang di masyarakat
4. Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung
6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7. Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan
masyarakat
8. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri
sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.
Ciri-ciri Kanak-Kanak Awal Ciri ciri kanak-kanak awal adalah:
Menurut orangtua masa kanak-kanak awal merupakan masa yang
mengandung masalah atau usia sulit, masa bermain. Menurut pendidik masa
kanak kanak awal merupakan masa atau usia prasekolah atau preschool age.
Menurut Psikolog masa kanak-kanak awal merupakan masa negatif, masa usia
belajar berkelompok, masa menjelajah, masa bertanya, masa meniru, masa kreatif.
Dengan
demikian ciri-ciri masa kanak-kanak awal tidak bisa dipisahkan antara
yang satu dengan yang lain, adapaun kekurangan dari salah satuciri-ciri tersebut
merupakan suatu kondisi yang harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh orangtua
ataupun masyarakat.

2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)


Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam
menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa
intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson
menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di
mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat
timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi
inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian
untuk bersekolah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut
Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:
1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan
yang umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang
sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat

7
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-
lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
Ciri Kanak-Kanak Akhir Label yang digunakan oleh orangtua usia kanak-
kanak akhir adalah usia yang menyulitkan di mana anak tidak mau menuruti
perintah dan di mana anak banyak dipengaruhi oleh teman sebaya dan anggota
keluarga lain. Dalam keluarga yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan
saling mengejek dan sering terjadi pertengkaran dan sering terjadi serangan fisik.
Label yang digunakan oleh pendidik, para pendidik melabelkan usia
kanka-kanak adalah adalah usia sekolah. Masa ini para pendidik memandang
sebagai periode kritis
Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-Kanak
dalam dorongan berprestasi, di mana anak membentuk kebiasaan untuk
mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk kebiasaan
untuk bekerja di bawah, diatas atau sesuai dengan kemampuan cenderung
menetap sampai dewasa. Ahli psikologi menganggap usia kanak-kanak akhir
adalah usia berkelompok suatu masa dimana perhatian pertama anak tertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok, terutama
kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya. Para psikolog
menemukan masa akhir kanak-kanak adalah masa kreatif, masa dalam rentang
kehidupan dimana akan menentukan apakah anak-anak akan menjadi konformis
atau pencipta karya yang baru dan original.
B. Masa Anak
C. Salah satu dasar untuk menentukan apakah seorang anak telah mengalami
perkembagan dengan baik adalah memulai apa yang disebut dengan tugas-
tugas perkembangan atau Development Task. Tugas perkembangan masa
anak menurut Munandar (1985) adalah belajar berjalan, belajar mengambil
makanan yang padat, belajar berbicara, toilet training, belajar membedakan
jenis kelamin dan dapat kerja kooperatif, belajar mencapai stabilitas
fisiologis, pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai
kenyataan sosial dan fisik, belajar untuk mengembangkan diri sendiri secara
emosional dengan orang tua, sanak saudara dan orang lain serta belajar
membedakan baik dan buruk.
D. Menurut Havighurts (dalam Gunarsa, 1986) tugas-tugas perkembangan pada
anak bersumber pada tiga hal, yaitu : kematangan fisik, rangsangan atau
tuntutan dari masyarakat dan norma pribadi mengenai aspirasi-aspirasinya.
Tugas-tugas perkembangan tersebut adalah sebagai berikut: tugas-tugas
perkembangan anak usia 0-6 tahun, meliputi belajar memfungsikan visual
motoriknya secara sederhana, belajar memakan makanan padat, belajar

8
bahasa, kontrol badan, mengenali realita sosial atau fisiknya, belajar
melibatkan diri secara emosional dengan orang tua, saudara dan lainnya,
belajar membedakan benar atau salah serta membentuk nurani. Tugas-tugas
perkembangan anak usia 6-12 tahun adalah menggunakan kemampuan
fisiknya, belajar sosial, mengembangakan kemampuan-kemampuan dasar
dalam membaca, menulis, dan menghitung, memperoleh kebebasan pribadi,
bergaul, mengembangkan konsep-konsep yang dipadukan untuk hidup
sehari-hari, mempersiapkan dirinya sebagai jenis kelamin tertentu,
mengembangkan kata nurani dan moral, menentukan skala nilai dan
mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial atau lembaga (Havighurts
dalam Gunarsa, 1986).
E. Menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan pada masa
anak-anak adalah sebagai berikut: a) Mempelajari ketrampilan fisik yang
diperlukan untuk permainan-permainan yang umum. b) Membangun sikap
yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh. c)
Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya d) Mulai
mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat e)
Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis
dan berhitung f) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan
untuk kehidupan sehari-hari g) Mengembangkan hati nurani, pengertian
moral, dan tata dan tingkatan nilai h) Mengembangkan sikap terhadap
kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga i) Mencapai kebebasan
pribadi.
F. Perkembangan seorang anak seperti yang telah banyak terurai di atas, tidak
hanya terbatas pada perkembangan fisik saja tetapi juga pada perkembangan
mental, sosial dan emosional. Tugas-tugas pada masa setiap perkembangan
adalah satu tugas yang timbul pada suatu periode tertentu dalam hidup
seseorang, dimana keterbatasan dalam menyelesaikan tugas ini
menimbulkan perasaan bahagia serta keberhasilan pada tugas berikutnya,
sedangkan kegagalan akan menimbulkan ketidak bahagiaan dan kesulitan
atau hambatan dalam menyelesaikan tugas berikutnya.

Havigusrt menjabarkan delapann tugas perkembangan anak pada periode usia 6-


12 tahun. Delapan tugas perkembangan tersebut adalah sebagi berikut.
1. Belajar keterampilan fisik yang dibutuhkan dalam permainan Selamaa
waktu ini annak belajar menggunakan otot-ototnya untuk mempelajari brbagaii
keterampilan. Oleh karena itu , pertumbuhan otot dan tulang anakk berlangsung
dengann cepat. Mereka memilikii kebutuhan yangg sangat tinggi untuk
beraktivitas dan bermainn. Mereka dapat melakukan permainan dengann aturann
tertentu. Makin tinggi tingkat kelas anak di sekolah, makin jelas ciri khas aturann
permainan yang harus mereka patuhi.
2. Pengembangann sikap terhadapp diri sendiri sebagai individuu yang
sedang berkembang. Tugas perkembangan ini anak sudah paham dan mampu
mengembangkan kebiasaan hiidup sehat dengan membiasakan dirii memelihara
kebersihan, kesehatan, dan keselamatan diri serta lingkungannya atau mengetahuii

9
akibat yang akan didapatnyaa, jika merekaa bertingkah laku yang dapat
membahayakann diri dan lingkungannya.
3. Berkawan dengan teman sebaya. Dengan masuknya anak kesekolah,
akann menuntut anak untuk melakukan interaksi sosiall dengan teman sebaya.
Anak usia SD hendaknyaa sudah mampu berteman dengann orang lain di luarr
lingkungan keluarganya, khususnya teman sebaya sebagai bentukk interaksi
sosial.
4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki dan wanita. Pada
usia 9-10 tahun anak mulai menyadarii perann sesuaii dengan jenis kelaminnya.
Anak perempuan menunjukkan tingkah laku sebagai perempuan, demikian pula
dengann anak laki-laki. Pada masaa ini anak sudah menunjukkan ketertarikan
terhadapp sesuatu sesuai dengann jenis kelaminn mereka. Misalnya, anak
perempuan senangg bermainn boneka dengan anak perempuan lainnya, dan anak
laki-laki senang bermain bola dengan teman laki-lakinya.
5. Belajar menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, dan
berhitungg. Masa ini anak SD sudah mampu untuk membacaa dasar, menulis, dan
berhitungg. Karena perkembangann kognitif dan biologis anak sudah matang
untuk bersekolahh, makaa anak telah mampu belajarr di sekolahh dan anak sudah
mampu mengenali simbol-simbol sederhanaa.
6. Pengembangan konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan anakk. Pada
masa ini anak hendaknya mempunyai berbagai konsep yang diperlukan dalam
kehidupan seharihari. Seperti konsepp warnam konsep jumlah konsep
perbandingan dan lainnya.
7. Pengembangan moral, nilai dan kata hati. Pada usia SD anak hendaknya
diajar mengontrol tingkah laku sesuai nilai dan moral yang berlaku. Anakk
hendaknyaa dapat mentaati perauran, menerima tanggung jawab dan mengakui
adanya perbedaan antara dirinya dan orang lain.
8. Mengembang sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.
Anak telah mampu belajar untuk menyadarii keanggotaannya dalamm keluarga
dan masyarakatt sekolah. Anak harus belajar mentaati peraturan-peraturan yang
ada dalam keluarga dan sekolah

G. Masa Remaja
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik.
Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik,
remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan
untuk fase-fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan

10
tugas-tugas perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan
sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagaimana
dikutip Gunarsa18, sebagai berikut:
1. Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan dapat
melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan merasa puas terhadap
keadaan tersebut.
2. Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis
maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
3. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang dewasa
lainnya.
4. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang kehidupan
bermasyarakat.
5. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang
ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan kesanggupannya.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
8. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
9. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah.
Mengingat tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan relatif
berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan
baik, remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan supaya dapat
mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kondisinya. Di samping tugas-tugas
perkembangan, remaja masih mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang tentu saja
menuntut pemenuhan secepatnya sesuai darah mudanya yang bergejolak.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut, menurut Edward, sebagaimana dikutip Hafsah,19
adalah meliputi: (1) kebutuhan untuk mencapai sesuatu, (2) kebutuhan akan rasa
superior, ingin menonjol, ingin terkenal, (3) kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan, (4) kebutuhan akan keteraturan, (5) kebutuhan akan adanya
kebebasan untuk menentukan sikap sesuai dengan kehendaknya, (6) kebutuhan
untuk menciptakan hubungan persahabatan, (7) adanya keinginan ikut berempati,
(8) kebutuhan mencari bantuan dan simpati, (9) keinginan menguasai tetapi tidak
ingin dikuasai, (10) menganggap diri sendiri rendah, (11) adanya kesediaan untuk
membantu orang lain, (12) kebutuhan adanya variasi dalam kehidupan, (13)
adanya keuletan dalam melaksanakan tugas, (14) kebutuhan untuk betgaul dengan
lawan jenis, dan (15) adanya sikap suka mengkritik orang lain.

11
Intensitas kebutuhan-kebutuhan di atas tidak semua sama antara individu
yang satu dengan yang lain, karena kondisi pribadi yang berbeda, situasi
lingkungan yang berlainan, dan ada individu yang ingin segera kebutuhannya
terpenuhi, namun kenyataannya banyak yang tidak terpenuhi. Dari uraian ini
nampak bahwa tugas perkembangan dan kebutuhan merupakan sesuatu yang
muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan remaja. Apabila tugas dan
kebutuhan dapat terpenuhi, maka membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Sebaliknya apabila gagal,
maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugas-tugas perkembangan peridode-periode berikutnya.
H. Masa Dewasa
Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa Muda Pada akhir masa remaja, hampir
seluruh aspek kehidupan individu telah berkembang dan siap untuk melaksanakan
tugas-tugas sebagai orang dewasa Havinghurts membagi kehidupan masa dewasa
atas tiga fase, yaitu dewasa muda, dewasa, dan usia lanjut7. Pada dewasa muda
tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikan individu adalah :
1. Memilih pasangan hidup.
2. Belajar hidup bersama pasangan hidup.
3. Memulai hidup berkeluarga.
4. memelihara dan mendidik anak.
5. Mengelola rumah tangga.
6. memulai kegiatan pekerjaan.
7. bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara
8. menemukan persahabatan dalam kelompok sosial.
Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa Dan Usia Lanjut:
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa merupakan pengembangan lebih
lanjut dan pematangan dari tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa muda.
Pada akhir masa dewasa, realisasi dari semua tugas-tugas perkembangan tersebut
mencapai puncaknya dan masing-masing memperlihatkan bentuk hasilnya yang
khas. Pada usia lanjut, apa yang dicapai pada masa usia dewasa mungkin tetap
dipertahankan, tetapi beberapa hal lain mungkin mulai menurun, bahkan
menghilang. Tugas baru yang masih berkembang adalah kesiapan menghadapi
status pension, penurunan kekuaaan, penurunan kemampuan dan kekuatan fisik,
serta menghadapi kematian8. Secara rinci, tugas-tugas perkembangan pada usia
dewasa adalah :

12
a. memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa.
b. mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi.
c. membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia
d. mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu tenggang sebagai orang dewasa,
hubungan dengan pasangan- pasangan keluarga lain sebagai pribadi
e. menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai
orang setengah baya
f. menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Usia Lanjut adalah :
1) menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun
2) menyesuaikan diri dengan situasi pension dan penghasilan yang semakin
berkurang
3) menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup
4) membina hubungan dengan sesame usia lanjut
5) memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan
6) memelihara kondisi dan kesehatan
7) kesiapan menghadapi kematian.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.    Tugas-tugas perkembangan merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh
individu yang mana menuntut keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut
agar tercapai kata kebahagiaan atau kepuasan batin oleh individu, yang berkaitan
dengan sikap, perilaku, dan ketrampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan
jenjang usia individu tersebut.
2.    Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya tugas-tugas perkembangan adalah
sebagai berikut : Kematangan fisik, tuntutan masyarakat secara kultural, tuntutan
dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, tuntutan norma agama.
3.    Tugas-tugas perkambangan pada setiap fase
a.    Tugas-tugas perkembangan fase bayi dan kanak-kanak (0,0-6,0 tahun)

13
Tugas–tugas perkembangannya diantaranya yaitu: Belajar berjalan, belajar makan
makanan padat, belajar berbicara, belajar buang air kecil dan buang air besar,
belajar mengenal perbedaan jenis kelamin, mencapai kestabilan jasmaniah
fisiologis.
b.    Tugas-tugas Perkembangan Masa Sekolah Dasar (6,0-12,0 tahun)
Tugas-tugas perkembangannya meliputi : Belajar memperoleh ketrampilan fisik
untuk melakukan permainan, belajar membentuk sikap yang sehat terhadap
dirinya sendiri sebagai makhluk biologis, mengembangkan kebiasaan memelihara
badan, mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya dan juga
menerima dirinya  secara positif, belajar bergaul dengan teman sebaya, belajar
memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya, belajar ketrampilan dasar.
c.    Tugas-Tugas  Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)
(13-18 tahun)
Tugas-tugas perkembangannya meliputi: Mencapai hubungan pertemanan dengan
lawan jenis secara lebih matang, mencapai perasaan seks yang diterima sosial,
menerima keadaan badannya dan digunakan secara efektif, mencapai kebebasan
emosional dari orang  dewasa, mencapai kebebasan ekonomi, memilih dan
menyiapkan suatu pekerjaan, menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
d.   Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal (20-40 tahun)
Tugas-tugas perkembangannya meliputi: Memilih calon suami atau istri, belajar
hidup bersama suami atau istri, memulai hidup bersama keluarga, mengasuh anak-
anak.
e.    Tugas-tugas perkembangan pada masa setengah baya (40-60 tahun)
Tugas-tugas perkembangannya diantaranya yaitu: Mendapatkan tanggung jawab
sebagai orang dewasa yang menjadi warga negara dan hidup bermasyarakat,
menentukan dan hidup sesuai standart hidup yang berhubungan dengan ekonomi.
f.     Tugas tugas perkembangan pada masa tua (60-meninggal dunia)
Tugas-tugas perkembangannya diantaranya yaitu: Menyesuaikan diri ada
berkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan, menyesuaikan diri pada masa pensiun
dan penghasilan yang berkurang.
4.    Peranan Sekolah dalam Mengembangkan Tugas-tugas Perkembangan
Peran sekolah dalam mengembangkan tugas-tugas perkembangan ialah
untuk mengembangkan kepribadian anak, baik dalam cara berfikir, bersikap
maupun berperilaku. Secara sistematik sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.

3.2 Saran
Agar semua itu tidak menjadi dampak negatif bagi anak-anak, anak-anak
harus selalu mendapat pengawasan dari orang tuanya saat online dan juga sesuai
kebutuhan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Tugas-
tugas+perkembangan+Masa+dewasa&btnG=

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Tugas-
tugas+perkembangan+Masa+remaja&btnG=

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Tugas-
tugas+perkembangan+Masa+kanak-kanak&btnG=

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Tugas-
tugas+perkembangan+Masa+anak&btnG=

15

Anda mungkin juga menyukai