Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH”

Disusun Oleh :

Cilsa Nabila Hilal Mandaliko 190384205058

Nathania Cress Dachi 190384205008

Rara Mulia Syani 1903842050

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Psikologi Pendidikan yang
berjudul “Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik di Sekolah”. Dalam proses
penyusunan makalah ini tentu nya ada hambatan. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak
baik secara langsung dan tidak langsung akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Untuk dukungan yang telah diberikan, kami mengucapkan terimakasih. Kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah wawasan teman-teman mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali
Haji, khusunya mahasiswa program studi Pendidikan Biologi. Kami menyadari makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun agar pembuatan makalah selanjutnya jauh lebih baik.

Batam, 14 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………...……………..... 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 4

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………… 4

B. RUMUSAN MASALAH…………….…………………………………...…… 6

C. MANFAAT & TUJUAN PENULISAN……….……………………………… 6

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 7

A. PENGERTIAN TUGAS PERKEMBANGAN...……………………………… 7

B. KONSEP TUGAS PERKEMBANGAN………………………………………. 8

C. HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN………………………………………17

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………...18

A. KESIMPULAN…………………………………….…………………………... 18

B. KRITIK & SARAN.…………………………………….…………………….....18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai fase usia
tua. Dalam menempuh setiap fase tersebut, terdapat tugas-tugas perkembangan yang
seyogianya setiap individu harus dapat menuntaskannya. Setiap fase atau tahap pada
perkembangan individu meliputi kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai oleh
anak pada periode perkembangan tertentu. Jika setiap anak yang berada dalam periode
perkembangan itu dapat memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri
khas kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut memiliki
perkembangan yang sempurna.

Perkembangan merupakan proses dimana seorang individu mengalami perubahan


dalam aspek psikologis dan sosialnya.Setiap individu dalam proses hidupnya selalu akan
mengalami,tumbuh,berkembang baik dalam hal psikologis maupun sosialnya dengan melaui
beberapa periode/tahapan-tahapan perkembangan. Adapun tahapan-tahapan perkembangan
suatu individu memiliki beberapa dan tugas-tugas yang harus dicapai demi keberhasilan
perkembangan pada fase tersebut.Keberhasilan mencapai fase tersebut sangat mempengaruhi
individu untuk melalui tahapan perkembangan selanjutnya dan memperlancar pelaksanakan
tugas-tugas perkembangan pada tahap selanjutnya.Sebaliknya,jika seseorang individu gagal
melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada tahapan tersebut akan berakibat tidak baik bagi
perkembangan psikologis maupun sosialnya.

Salah satu tahapan perkembangan yang harus dilalui oleh individu dalam rentang
kehidupan nya adalah masa remaja. Remaja adalah masa dimana pada individu berusia antara
11-17 tahun yang ditandai dengan sifat-sifat yang idealis,berkhayal, memiliki ego yang tinggi
dan mulai berpikir tentang masa depan. Hal tersebut menunjukkan remaja bahwa mereka telah
berada dalam masa perkembangan yang disebut adolensi.

Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang sempurna,
permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka menginjak usia remaja,
pada masa remaja itulah mereka mulai mengenal lingkungan atau masyarakat yang lebih luas
yang selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang yang lebih rumit yang

4
memerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi peserta didik usia remaja
timbul baik dari intern ataupun ekstern yang keselurahannya sangat mengganggu pada proses
belajar dan pembelajaran peserta didik di usia seperti itu. Keingin tahuan pada usia remaja
sangatlah besar karena pada masa itu mereka masih mencari jati diri dan figur yang di idolakan
oleh mereka.

Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya dan
harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif sehingga peserta didik pada usia remaja akan
terarah pada hal-hal yang positif, pendidik juga harus mengetahui gejala-gejala yang terdapat
pada peserta didik usia tersebut dan bisa memberikan solusi yang terbaik dalam menghadapi
keadaan peserta didik seperti itu maka oleh karena itu diperlukan konsep dan tugas
perkembangan peserta didik.

5
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan?


2. Bagaimana konsep tugas perkembangan ?
3. Hukum apa saja mengatur pertumbuhan dan perkembangan?
4. Apa saja tugas perkembangan peserta didik pada masa remaja?
5. Bagaimana cara mengimplikasikan tugas-tugas perkembangan peserta didik pada usia
remaja?

C. Manfaat dan Tujuan

Tujuan dan manfaat pembahasan yang dapat diuraikan dalam konsep dan tugas perkembangan
ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengertian tugas perkembangan


2. Untuk memahami tentang konsep tugas perkembangan
3. Untuk mengetahui hukum apa saja yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan peserta didik pada masa remaja
5. Untuk mengetahui cara mengimplikasikan tugas-tugas perkembangan peserta didik
pada usia remaja

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TUGAS PERKEMBANGAN

Pengertian tugas perkembangan remaja secara umum tugas perkembangan masa remaja
difokuskan pada upaya mengurangi atau bila mungkin menghilangkan sama sekali sikap dan
perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk menepati kemampuan bersikap dan
berperilaku secara dewasa.

Salah satu prinsip perkembangan bahwa setiap individu akan mengalami fase
perkembangan tertentu, yang merentang sepanjang hidupnya. Pada setiap fase perkembangan
ditandai dengan adanya sejumlah tugas-tugas perkembangan tertentu yang seyogyanya dapat
dituntaskan. Tugas–tugas perkembangan ini berkenaan dengan sikap, perilaku dan
keterampilan yang seharusnya dikuasai sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan


individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya
mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang
tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.

Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut
Havighurst adalah: Kematangan fisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan
aspirasi individu.

7
B. KONSEP PERKEMBANGAN

Perkembangan mencakup seluruh aspek kepribadian, dan satu aspek dengan yang
lainnya saling berinteraksi. Sebagian besar dari perkembangan aspek – aspek kepribadian itu
terjadi melalui proses belajar, baik proses belajar yang sederhana dan mudah maupun yang
kompleks dan sukar. Suatu proses perkembangan yang bersifat alami, yaitu yang berupa
kematangan, berintegrasi dengan proses penyesuaian diri dengan tuntutan dan tantangan dari
luar, tetapi keduanya masih dipengaruhi oleh kesediaan, kemauan dan aspirasi individu untuk
berkembang. Ketiganya mempengaruhi penyelesaian tugas – tugas yang dihadapi individu
dalam perkembangannya. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang
harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil
mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa
dan dicela orangtua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas selanjutnya. Jadi penyelesaian tugas – tugas
perkembangan dalam suatu periode atau tahap tertentu akan mempengaruhi penyelesaian tugas
– tugas pada tahap berikutnya.

Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut
Havighurst adalah kematangan fisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai – nilai dan
aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu pada
tahap perkembangan yaitu ada empat tahap besar perkembangan individu yaitu masa bayi dan
kanak – kanak, masa anak, masa remaja, yang terbagi lagi atas dewasa muda, dewasa, dan usia
lanjut.

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal
maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya
(Yusuf 1992:3).

a. Sumber Tugas Perkembangan

Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:

8
• Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki ; (b)
belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja
karena kematangan organ-organ seksual.
• Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belaar membaca, (b) belajar menulis
(c) belajar berhitung, (d) belajar berorganisasi.
• Tuntutan dari dororngan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan
(b) memilih teman hidup.
• Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Allah SWT, (b) berbuat
pada sesama manusia.

Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan
seseorang.

1. Teori dorongan (motivasi) dikemukakan Morgan, bahwa segenap tingkah laku


distimulir dari dalam. Bahwa motivasi adalah merupakan dorongan keinginan sekaligus
sebagai sumberdaya penggerak melakukan sesuatu yang berasal dari dalam dirinya.
2. Teori dinamisme mengatakan bahwa di dalam organisme yang hidup itu selalu ada
usaha yang positif ia akan selalu mencari pengalaman-pengalaman baru.
3. Kartono berpendapat bahwa ekstensi anak dipastikan oleh adanya : a) Segenap kualitas
hereditas; b) Pengalaman masa lampau dan masa sekarang, dalam suatu lingkungan
sosial tertentu dan sebagai produk proses belajar secara kontinyu.
4. Havighurst (1953). Mengemukakan bahwa perjalanan hidup seseorang ditandai oleh
adanya tugas-tugas yang harus dipenuhi.Secara garis besar Havighurst menengaskan
bahwa tugas-tugas perkembangan yang dilakukan seseorang pada masa kehidupan
tertentu adalah disesuaikan dengan norma-norma sosial serta norma-
norma kebudayaan.Tugas-tugas perkembangan dituntut adanya korelasi antara potensi
diri dan pendidikan yang diterima nak, serta norma-norma sosial budaya yang ada.
Perkembangan fisik pada siswa usia sekolah menengah ditandai dengan adanya
perubahan bentuk, berat, dan tinggi badan. Selain hal itu, perkembangan fisik pada usia
ini ditandai pula dengan munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Hormon
testoterone dan estrogen juga turut mempengaruhi perkembangan fisik. Perkembangan
intelektual siswa SLTP ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir formal
operasional. Selain itu, kemampuan mengingat dan memproses informasi cukup kuat
berkembang pada usia ini Perkembangan pemikiran sosial dan moralitas nampak pada
sikap berkurangnya egosentrisme. Siswa SLTP dan SMU juga telah mempunyai

9
pemikiran politik dan keyakinan yang lebih rasional. Terdapat berbagai mazhab atau
aliran dalam pendidikan yang membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak. Di antaranya adalah aliran nativisme, empirisme, dan
konvergensi. Papalia dan Olds (1992:7-8) menyebutkan faktor internal dan eksternal
yang telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan anak.Urie Bronfenbrenner
menyatakan ada 4 tingkatan pengaruh lingkungan seperti, sistem mikro, meso dan exo
yang membentuk pribadi anak.Sedangkan pandangan konvensional menyatakan bahwa
ada 3 faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan siswa SLTP dan SMU, yaitu
pembawaan, lingkungan dan waktu. Inventori Tugas Perkembangan manusia sepanjang
hidupnya selalu mengalami perkembangan.Perkembangan tersebut berlangsung dalam
beberapa tahap yang saling berkaitan.Gangguan pada salah satu tahap dapat
mengakibatkan terhambatnya perkembangan secara keseluruhan. Untuk
mengidentifikasi masalah perkembangan, diperlukan pengukuran kuantitatif tentang
tingkat-perkembangan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi. Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
perkembangan peserta didik adalah ITP (Inventori Tugas Perkembangan) yang
dikembangkan oleh Sunaryo, dkk.Dengan alat ITP, Guru Bimbingan dan Konseling
(Konselor) dapat memahami tingkat perkembangan individu maupun kelompok,
mengidentifikasi masalah yang menghambat perkembangan dan membantu peserta
didik yang bermasalah dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.

1. Pengertian Peserta Didik Usia Remaja

Penggunaan istilah peserta didik usia remaja, untuk menghindari kesimpangsiuran dan
kesalah pahaman istilah peserta didik usia remaja maka dalam makalah ini akan dijelaskan
istilah peserta didik remaja. Istilah asing yang sering digunakan dalam istilah peserta didik usia
antara lain :

✓ Puberteit yang dimaksud adalah usai kedewasaan atau masa pertumbuhan rambut di
daerah tulang
✓ Adolestensia maksudnya adalah masa muda usia antara 12 – 22 Tahun. Pubertas dan
adolestensia akhir-akhir ini diartikan sama Karena sulitnya membedakan proses psikis
pada pubertas dan awal proses psikis pada adolestensia.
✓ Youth Remaja sangat sulit diartikan secara mutlah, dibawah ini pengertian remaja
menurut berbagai pandangan :

10
• Remaja menurut Hukum Dalam undang-undang perkawinan no. 1/1974 pasal 7
menjelaskan usia minimal untuk suatu perkawinan 16 tahun untuk wanita dan 19
tahun bagi pria, walaupun undang-undang tidak menyebutkan anak yang berusia di
atas yang disebutkan tadi bukan anak-anak lagi dan juga tidak bisa dianggap sebagai
orang dewasa penuh karena dalam usia tersebut mereka masih dianjurkan meminta
izin dulu pada orangtua mereka.
• Remaja ditinjau dari sudut perkembangan fisik Dalam ilmu kedokteran istilah
remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik di mana alat-alat kelamin
manusia mencapai kematangannya. Masa pematangan fisik ini berjalan kurang
lebih 2 tahun dan biasanya dihitung mulai menstruasi (haid) pertama pada anak
wanita (mulai umur 9 tahun) atau anak pria mengalami mimpi basah (mengeluarkan
air mani pada waktu tidur/kira-kira usia 15 tahun) yang pertama, masa ini disebut
masa pubertas.
• Batasan remaja Menurut Who, Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan
perkembangan dimana: individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya saat ia mencapai kematangan seksual.
Diantaranya:
a. individu mengalami perkembangan psikologi dan pola indentifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa
b. terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri (muangman, yang dikutip oleh sarlito,
1991:9)
✓ Remaja ditinjau dari faktor sosial psikologis Salah satu ciri remaja di samping tanda-
tanda seksualnya adalah: “ perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa”. Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses
perubahan dari kondisi “entropi” yaitu keadaan di mana kesadaran manusia masih
belum tersusun rapi, ke kondisi “negen-tropi” yaitu keadaan dimana isi kesadaran
tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan atau sikap
(sarlito, 1991:11).
✓ Definisi remaja menurut masyarakat Indonesia Sebagai pedoman umum untuk remaja
Indonesia dapat digunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah.
Pertimbangan-pertimbangannya adalah sebagai berikut:

11
• usia 11 tahun adalah usia yang pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai
tampak (criteria fisik)
• kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap usia11 tahun sudah akil balik, baik
menurut adat atau agama (criteria sosial)
• pada usia 11 tahun mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa
seperti tercapainya identitas diri (ego identity: Erik Erikson), tercapainya fase
genital dari perkembangan kognitif (piaget) maupun moral (Khohlberg).
• usia 24 adalah batas maksimal, member peluang bagi mereka yang masih
menggantungkan pada orang lain (secara tradisi), golongan ini masih banyak
terdapat di Negara Indonesia.
• status pernikahan, seorang yang telah menikah di usia berapapun di anggap dan
diperlakukan sebagai seorang dewasa penuh, baik secara hukum, maupun dalam
kehidupan bermasyarakat dan keluarga.

2. Tugas Perkembangan Masa Remaja

Tugas perkembangan yang harus dikuasai peserta didik pada masa remaja diantaranya yaitu :

✓ Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
✓ Mencapai kematangan berperilaku etis
✓ Mencapai kematangan emosi
✓ Mencapai kematangan intelektual
✓ Mencapai kesadaran tanggung jawab social
✓ Mencapai kematangan perkembangan pribadi
✓ Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
✓ Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
✓ Mencapai kematangan dalam pemilihan karier
✓ Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga
(khususnya remaja akhir)
✓ Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock dalam Mappiare (1992)
adalah berusaha agar:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya.

12
Pada periode pra-remaja, anak tumbuh demikian cepat yang mengarah pada bentuk
orang dewasa, diiringi perkembangan sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapat
menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri, bukan
khayalan dan impian.
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
Dalam masa remaja diharapkan mereka menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita
dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-masing. Sering kali terjadi ada
remaja yang menyesali diri sebagai pria atau wanita, terutama jika bentuk tubuh mereka
tidak memuaskan.
3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
Akibat adanya kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja, para remaja
mengadakan hubungan sosial terutama hubungan dengan lawan jenis merupakan suatu
kewajaran. Dalam hal ini, seorang remaja haruslah mendapat penerimaan dari
kelompok teman sebaya lawan jenis atau sesama jenis agar memperoleh rasa
dibutuhkan dan rasa berharga.
4. Mencapai kemandirian emosional.
Tugas perkembangan yang harus dihadapi remaja adalah bebas dari ketergantungan
emosional seperti dalam masa kanak-kanak mereka. Dalam masa remaja, seseorang
dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung semacam itu.
5. Mencapai kemandirian ekonomi.
Kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang berhubungan dengan ekonomi merupakan
tugas perkembangan remaja yang penting, karena mereka akan hidup sebagai orang
dewasa kelak.
6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk
melakukan peran sebagai anggota masyarakat. Sebagai hasil dari perpaduan unsur-
unsur pertumbuhan biologis dan keragaman pengalaman dengan lingkungan, remaja
dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Remaja sudah memiliki kemampuan
untuk berfikir atau nalar tentang sesuatu yang berada di luar pengalamannya atau sistem
nilai yang dimilikinya. Dengan kata lain , remaja sudah dapat memikirkan
kemungkinan sesuatu yang abstrak secara sistematis untuk memecahkan suatu
persoalan atau masalah.
7. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki
dunia dewasa Proses pengikatan individu kepada kelompok sosialnya telah
13
berkembang sejak lahir. Proses ini diperluas selama masa anak dan remaja. Remaja
yang mengikuti kegiatan keagamaan akan dapat mengembangkan sikap batin atau sikap
keterikatan sosialnya terhadap orang lain.
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
Sikap remaja terhadap pernikahan ternyata beragam, sebagian remaja bersifat
antagonistik (menentang dan merasa takut) dan sebagian lainnya menerimanya dengan
sikap positif.
10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Tugas-tugas fase perkembangan remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan
kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan
sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu
dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan,
diperlukan kemampuan kreatif remaja yang diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.

3. Klasifikasi Tugas Perkembangan Remaja

Tugas-tugas perkembangan remaja terdiri dari 3 bagian yaitu, tugas perkembangan


remaja berkenaan dengan kehidupan pribadi sebagai individu, pendidikan dan karier, serta
dalam kehidupan berkeluarga kelak. Berikut ini merupakan uraian dari masing-masing bagian
tersebut beserta karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

✓ Kehidupan pribadi sebagai individu


Kehidupan pribadi sangat rumit dan kompleks sehingga sulit untuk dirumuskan.
Sebagai makhluk individu, seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki
kebutuhan yang diperuntukkan bagi kepentingan diri secara pribadi, baik fisik maupun
nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan
tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi;i fisik amat penting dalam
perkembangan dan pembentukan pribadi seoseorang. Kehidupan pribadi seorang
individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan
unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek
emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual. Faktor
utama yang mempengaruhi perkembangan aspek tersebut adalah kehidupan keluarga
beserta berbagai aspeknya, yang meliputi:
a. Status sosial keluarga

14
b. Filsafat kehidupan keluarga
c. Pola hidup keluarga

Selain itu faktor lain yang berpengaruh yaitu faktor keturunan dan lingkungan yang sesuai
dengan aliran nativisme, empirisme, dan konvergensi.

a. Aliran nativisme menyatakan bahwa perkembangan seorang individu


ditentukan oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak dilahirkan
b. Aliran empirisme menyatakan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh
lingkungan tempat ia berkembang, jadi bisa dikatakan seorang individu akan
berkembang sesuai dengan kehendak lingkungan.
c. Aliran konvergensi menyatakan bahwa perkembangan seorang individu
dipengaruhi oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak lahir dan lingkungan
tempat ia dibesarkan, dengan kata lain aliran ini merupakan penggabungan
antara aliran nativisme dan aliran empirisme.
✓ Kehidupan Pendidikan dan Karier
Pada hakikatnya manusia selalu ingin tahu, maka atas dasar hakikat tersebut manusia
senantiasa belajar untuk mencari tahu hal-hal yang ada di sekitarnya. Banyak bangsa
yang mengikuti prinsip pendidikan seumur hidup, yang artinya adalah manusia itu
senantiasa belajar sepanjang hayatnya.
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayatI sepanjang
hidupnya, baik melalui badan pendidikan formal maupun nonformal. Berkaitan dengan
perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan yang dimaksud adalah sesuatu
yang dialami oleh remaja sebagai peserta didik dalam lingkungan keluarga, sekolah,
dan kehidupan masyarakat. Sedangkan kehidupan karier merupakan pengalaman
seseorang dalam dunia kerja. setiap tahun terdapat jutaan pemuda dan pemudi
memasuki dunia kerja di seluruh dunia. Peristiwa seseorang rernaja masuk ke dunia
kerja itu merupakan awal pengalaman dalam kehidupan berkarya (berkarier). Pada
hakikatnya kehidupan remaja dalam pendidikan merupakan awal kehidupan kariemya.
Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang merupakanfaktor penting
dan merupakan langkah awal dalam kehidupan pendidikan dan kariernya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan pendidikan dan karier adalah:
a. Faktor sosial-ekonomi, kondisi sosial yang menggambarkan status
orang tua dan kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya
b. Faktor lingkungan, terdiri atas 3 hal:

15
a) Lingkungan kehidupan masyarakat, hal ini akan membentuk sikap anak
dalam menentukan pola kehidupan dan mempengaruhi pola pikirnya
tentang pendidikan dan kariernya
b) Lingkungan kehidupan sekolah, kondisi sekolah merupakan lingkungan
yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan karier
remaja
c) Lingkungan teman sebaya, pergaulan teman sebaya akan berpengaruh
secara langsung terhadap kehidupan pendidikan masing masing remaja
c. Faktor pandangan hidup, merupakan bagian yang terbentuk karena lingkungan.
✓ Kehidupan Keluarga
Tugas perkembangan remaja dalam hubungannya dengan persiapan merekauntuk
memasuki kehidupan baru, yaitu kehidupan berkeluarga. Pada pembahasan sebelumnya
telah diuraikan bahwa secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan
seksual dan telah siap melakukan fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual tersebut
berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan mulai tertarik kepada lawan jenis.
dorongan seksual pada masa remaja cukup kuat, sehingga perlu dipersiapkan secara
mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut
mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya. Berkenaan
dengan upaya untuk menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan sosial
psikologis remaja ditandai dengan upaya menarik lawan jenis dengan berbagai cara
yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku. Dalam situasi pergaulan yang khusus atau
berkencan, seorang gadis hendaknya bersikap pasif dan perjaka yang lebih bersikap
aktif. Pada umumnya remaja, khususnya wanita, tidak mengalami kesulitan untuk
menerima tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka mengalami sedikit
kesulitan. Hampir setiap remaja mempunyai dua tujuan utama, pertama menemukan
jenis pekerjaan yang sesuai, kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga
(keluarga). Hal ini tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu
diketahui bahwa seorang remaja akan mengalami “jatuh cinta” di dalam kehidupannya
setelah mencapai usia belasan tahun.

16
C. HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN

Hukum pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu kecenderungan umum dalam


pertumbuhan dan perkembangan manusia, yang mempengaruhi karakteristik setiap individu.
Adapun hukum-hukum perkembangan adaah sebagai berikut:

1. Hukum Cephalocoundal
Menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kearah kaki. Bagian pada
kepala tumbuh terlebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Misalnya kepala bayi yang
baru lahir tumbuh lebih “matang” daripada bagian tubuh lainnya.
2. Hukum Proximodistal
Menyatakaan bahwa pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Alat-alat tubuh yang berada di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan
lebih dahulu berfungsi daripada yang ada di tepi.
3. Perkembangan terjadi dari Umum ke Khusus
Menyatakaan bahwa proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,
kemudian sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang lebih khusus. Seperti yang
dikemukakan oleh Werner bahwa anak lebih dahulu mampu menggerakkan lengan atas,
lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu daripada menggerakan jari-jari tangannya.
4. Perkembangan Berlangsung dalam tahapan-tahapan Perkembangan
Menyatakaan bahwa dalam proses perkembangan terjadi tahapan yang terbagi ke dalam
masa-masa perkembangan, dimana di setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri
perkembangan yang berbeda. Contoh penahapan pada manusia antara lain meliputi
masa pra-lahir, masa jabang bayi (0-2 minggu), masa bayi (2-1 bulan), masa pra-
sekolah (1-5 tahun), dan seterusnya.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Menyatakan bahwa tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus, dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta berlaku umum.
Perbadaan cepat lambatnya suatu penahapan perkembangan menampilkan perbedaan
individual, tidak banyak yang bisa dilakukan guru atau orangtua untuk mempercepat
atau memperlambat tempo dan irama perkembangan tersebut.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang berhasil atau tidaknya sangat berperan terhadap kehidupan
individu. Tugas-tugas ini dipengaruhi oleh faktor fisik, kultural, cita-cita hidup, dan norma
agama.Tugas-tugas perkembangan anak mulai bayi hingga usia sekolah adalah cenderung
kepada proses pembelajaran awal tentang tata cara dasar berperilaku dan bermasyarakat.
Sedangkan pada masa remaja, cenderung terjadi pencarian jati diri individu dan proses-proses
pendewasaan baik fisik maupun psikis.

Pada masa dewasa awal dan setengah baya, individu mulai mencapai kematangan dalam
berpikir dan berperilaku. Di masa ini, tanggung jawab seorang individu sangat
diimplementasikan, terutama mengenai kehidupan berumah tangga. Sedangkan saat mencapai
usia tua, individu banyak mengalami degradasi, terutama secara fisik. Kemampuan umum dan
kesehatan umumnya menjadi menurun.

B. Kritik dan Saran

Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa
perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Di Masa inilah peserta didik itu mulai
gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Di
masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak
hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di
waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas. mereka
akan mulai mengetehui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Disini orang tua berperan
sebagai penasihat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga
tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad., Asrori, M. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT Bumi Aksara

Fatimah, Enung. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Pustaka Setia

Ali, Muhammad. Psikologi Perkembangan. Aksara

Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga,

Suryabrata, Sumadi. 1991.Psikologi Pendidikan. Jakarta : C.V. Rajawali

Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangann Peserta Didik. Jakarta: Rajawali
Pers

Yusuf, Syamsu. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya

19

Anda mungkin juga menyukai