JOSEPH
OLEH
KELOMPOK IV
MARLIATI : A1L1180
FITRIANI : A1L1180
ASRIA : A1L118010
KENDARI
2019
Kata Pengantar
telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................i
Daftar isi.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................
Daftar pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
sampai fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase tersebut, terdapat tugas-tugas
fase atau tahap pada perkembangan individu meliputi kemampuan bertingkah laku
yang seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu. Jika setiap
anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat memperoleh kemampuan
bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas kemampuan bertingkah laku pada
Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang sempurna,
permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka menginjak usia
remaja, pada masa remaja itulah mereka mulai mengenal lingkungan atau masyarakat
yang lebih luas yang selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang yang
lebih rumit yang memerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi
peserta didik usia remaja timbul baik dari intern ataupun ekstern yang keselurahannya
sangat mengganggu pada proses belajar dan pembelajaran peserta didik di usia seperti
itu. Keingin tahuan pada usia remaja sangatlah besar karena pada masa itu mereka
masih mencari jati diri dan figur yang di idolakan oleh mereka.
Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya
dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif sehingga peserta didik pada usia
remaja akan terarah pada hal-hal yang positif, pendidik juga harus mengetahui gejala-
gejala yang terdapat pada peserta didik usia tersebut dan bisa memberikan solusi yang
terbaik dalam menghadapi keadaan peserta didik seperti itu maka oleh karena itu
apendidikan ?
Tujuan dan manfaat pembahasan yang dapat diuraikan dalam konsep dan tugas
PEMBAHASAN
pada fase-fase atau periode kejidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya,
mereka akan bahagia, tetatpi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela
orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya akan mengalami kesulitan
hidup baru, belajar untuk memiliki cita-cita yang tinggi, mencari identitas diri
Segenap kualitas hereditas dan pengalaman masa lalu dann masa sekarang
dalam suatu lingkungan sosial tertentu serta sebagai produk proses belajar
secara kontinyu.
segenap tingkah laku distimulir dari dalam. Bahwa motivasi adalah merupakan
Dari pengertian beberapa ahli dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
pola-pola baru dalam hidupnya untuk belajar agar memiliki cita-cita yang tinggi yang
bersumber dari dalam diri sendiri untuk menemukan identitas dirinya, yang
b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda
c) kesiapan fisik balita membuatnya mulai belajar berjalan dan bicara.
Masa remaja disebut juga masa untuk menentukan identitas diri. Usaha
perilaku imitasi atau identifikasi. Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam
kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan
pikir, sikap, perasaan, kemauan dan perilaku nyata. Remaja diharapkan dan dituntut
untuk bersikap, berpikir dan berperilaku yang sesuai atau cocok dengan tuntutan
merasa bangga atau paling tidak menghargai tubunya dan mempergunakan serta
kelamin.
ityu sejenis maupun lawan jenis adalah untuk belajar memandangg anak wanita
sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai laki-laki, menjadi dewasa diantara orang
dewasa lainnya, nelajat bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai satu tujuan,
3. Menerima keadaan sesuai dengan jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti
kaumnya.
adalah untuk menerima dan mempelajari peranan sosial sebagai laki-laki dan sebagai
4. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
kehidupan.
5. Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang bersangkutan dengan
ekonomi/keuangan.
nilai-nilai ini, menentukan tempat manusia dalam alam kebendaan dan dalam
hubungannya dengan manusia lainnya, membentuk kesimbangan(harmoni) antara
1) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita.
lainnya.
kompetensi kwarganaegaraan.
10) Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman
tingkah laku.
sama semua tindakan pendidikan klasikal ini berarti memberlakukan sama semua
tindakan pendidikan kepada semua remaja yang tergabung di dalam kelas, sekalipun
sifat dan kebutuhan umum remaja, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin
kemampuann remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antar lain adalah:
a. Bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan
lokal.
perlu dilakukan :
b. Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam keluarga,
dapat terlepas dari lingkungan remaja tersebut. Dimulai dari lingkungan keluarga
sampai lingkungan masyarakat sangat memberikan andil besar dalam implikasi
permasalahan yang timbul pada masa remaja, maka perlu diperhatikan usaha-usaha
a) Hendaknya seorang pendidik mengadakan program dan perlakuan layan khusus
bagi siswa remaja pria dan wanita (misalnya dalam pelajaran anatomi, fisiologi dan
pendidikan olahraga) yang diberikan pula oleh para guru yang dapat
b) Memperhitungkan segala aspek selengkap mungkin dengan data atau informasi
secermat mungkin yang menyangkut kemampuan dasar intelktual (IQ), bakat khusus
(aptitudes) , disamping aspirasi atau keinginan orang tuanya dan siswa yang
bersangkutan. Terutama pada masa penjurusan atau pemilihan dan penetuan program
yang mungkin timbul dan bertalian dengan perkembangan bahasa dan perilaku
kognitif.
c) Seorang guru harus bisa mengaitkan hubungan rumah dengan sekolah untuk
saling mendekatkan dan menyelaraskan sistem nilai yang dikembangkan dan cara
pendekatan terhadapa siswa remaja serta sikap dan tindakan perlakuan layanan yang
d) Seorang guru atau pendidik untuk memahami dan mengurangi masalah-masalah
yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fungsi kognitif, afektif dan
b) Membantu remaja putra dan putri yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya
d) Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaaan yang sesuai
dengan minat dan keinginnya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya,
masalah yang timbul pada masa remaja harusn dilakukan pemecahan masalah yang
timbul pada masa remaja harus dilakukann secara interdispliner dan antar lembaga.
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
Perkembangan manusia yang terjadi secara bertahap sesuai dengan masa
perkembangannya, dan adanya implikasi bagi setiap individu untuk melakukan tugas
perkembangan sesuai dengan tahapan usianya, membuat setiap individu harus
memahami dan berusaha untuk dapat melakukan tugas perkembangan sesuai dengan
tahapan masing-masing sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan budaya
masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik dalam kehidupan
nyata. Tugas perkembangan adalah suatu perjalanan hidup seseorang terhadap pola-
pola baru dalam hidupnya untuk belajar agar memiliki cita-cita yang tinggi yang
bersumber dari dalam diri sendiri untuk menemukan identitas dirinya, yang
prosesnya berlangsung secara kontinyu dan disesuaikan dengan norma-norma sosial
serta kebudayaan yang berlaku. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda
dengan individu yang lain. Karakteristik ini dibentuk oleh faktor pembawaan dan
lingkungan.