Anda di halaman 1dari 5

Nama : Desta Cahya

Npm : 2111080022
Dosen Pengampu : Eka Putri Rahmadhani, S.Gz., M.Gz.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

Topik Pembahasan : Masyarakat kota yang sedang bersiap menjadi kota ramah
lingkungan (green city)
Bidang Layanan : Layanan Informasi
Jenis Bimbingan : Sosial-Pribadi
Strategi : Bimbingan Kelompok
Standar Kompetensi : Keterampilan Melangsungkan dan Menyelamatkan
Hidup
Tujuan : Masyarakat dapat memperoleh pemahaman tentang
keterampilan menyelamatkan dan melangsungkan hidup
dengan bersiap menjadi kota ramah lingkungan (green city)
Kompetensi Dasar : Menguraikan beberapa konsekuensi yang muncul dari
keterusikan masyarakat yang tidak ramah lingkungan untuk
menjadi masyarakat yang ramah lingkungan (green city)
Waktu Penyelenggaraan : 30 menit
Indikator :

Kognitif
C1 Masyarakat dapat menyatakan bersiap menjadi kota ramah lingkungan
(green city).
Masyarakat dapat memberi contoh bagaimana kota yang siap menjadi kota ramah
C2
lingkungan (green city)
Masyarakat dapat membuktikan kota yang siap menjadi kota ramah lingkungan (green
C3
city).
Masyarakat dapat menganalisis kota yang siap menjadi kota ramah lingkungan (green
C4
city).
Masyarakat dapat memberi saran terkait kota yang siap menjadi kota ramah
C5
lingkungan (green city)..
Masyarakat dapat merancang bagaimana kota yang siap untuk menjadi kota
C6
ramah lingkungan (green city).
Afektif
A1 Masyarakat dapat menyatakan bahwa siap menjadi kota ramah lingkungan
(green city).
Masyarakat dapat menyatakan setuju menjadi kota ramah lingkungan
A2
(green city).
Masyarakat dapat membenarkan pentingnya menjadi kota ramah lingkungan
A3
(green city).
Masyarakat dapat mempertahankan pentingnya menjadi kota ramah lingkungan
A4
(green city).
A5 Masyarakat dapat bertindak untuk menjadi kota ramah lingkungan (green city).
Psikomotor
P1 Masyarakat dapat mempersiapkan untuk menjadi kota ramah lingkungan
(green city).
Masyarakat dapat mempersiapkan untuk menjadi kota ramah lingkungan
P2 (green city).
Masyarakat dapat menyempurnakan kota yang sedang bersiap menjadi kota
P3
ramah lingkungan (green city)
Masyarakat dapat mengatasi permasalahan lingkungan untuk menjadi kota ramah
P4
lingkungan (green city).
P5 Masyarakat dapat membangun kota ramah lingkungan (green city)

Tempat Penyelenggaraan : Balai Kota Gisting


Sasaran : Masyarakat Kota Gisting
Penyelenggaraan
Pihak yang Diajak : Jesilia Kartina, S.Pd., Masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot)
Bekerjasama/Dilibatkan Gisting, Komunitas Peduli Lingkungan BPC HIPMI, dan
Komunitas Pecinta Alam Lainnya
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023
Teori : Pendekatan person-centered
Metode dan Teknik : Diskusi dan initiating
Alat/Bahan : pc/laptop, proyektor, papan tulis

Materi:

Green city adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan. Green
city diwujudkan dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi,
kehidupan sosial, dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni
tidak hanya bagi generasi masa kini tapi generasi selanjutnya.

 8 Elemen untuk Mewujudkan Green City

 Green Planning & Green Design

Elemen pertama green city adalah perencanaan dan perancangan yang berbasis


lingkungan namun tetap memperhatikan fungsi dan unsur estetika. Dalam
merancang green city, pembangunan harus meliputi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) atau masterplan
kawasan yang telah mempertimbangkan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

 Green Community

Ketika membangun green city, komunitas atau masyarakat memegang peranan


penting dalam mencegah permasalahan lingkungan. Berbagai aksi nyata dapat
dilakukan mulai dari tidak membuang sampah di sungai sampai memilah sampah
demi mewujudkan konsep kota hijau yang berkelanjutan.

 Green Open Space

Setiap kota atau daerah yang hendak menerapkan konsep green city, harus


meningkatkan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau. Di tengah lalu lintas
padat dengan kendaraan berasap, RTH seperti taman kota mampu menjadi angin
sejuk dan menyediakan tempat rekreasi bagi masyarakat. Diharapkan, jumlah RTH
minimal 30 persen dari luas daerah.

 Green Building

Demi melestarikan alam, jumlah bangunan ramah energi harus diperbanyak. Tanpa
mengabaikan fungsi dan kenyamanan bagi manusia, konsep green building dapat
diwujudkan dengan menggunakan material daur ulang, memakai tembok roster
sebagai alternatif ventilasi, dan memasang bukaan jendela besar guna menghemat
pemakaian AC serta lampu di siang hari.
 Green Water

Elemen ini ingin menjaga keberlangsungan air dengan langkah penghematan dan
menciptakan air yang berkualitas. Melalui bantuan teknologi, kota dengan konsep
green city diharap mampu menghemat penggunaan blue water (air segar/air baku),
menyediakan air siap minum, mendaur ulang serta mengolah grey water (air yang
telah digunakan), dan menjaga kualitas green water (air yang tersimpan dalam
tanah).

 Green Waste

Masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan pemilahan sampah. Padahal langkah


tersebut mampu membantu sampah kering dan basah agar tak tercampur sehingga
pemanfaatan kembali bisa lebih maksimal.

Jika menerapkan green city, maka pengolahan sampah harus berprinsip


pada reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (daur
ulang). Tidak berhenti sampai di situ, pengelolaan sampah juga harus didukung
teknologi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.

 Green Transportation

Untuk menuju green city, elemen green transportasi harus diterapkan dengan


memperbanyak pembangunan transportasi umum ramah lingkungan guna
mengurangi emisi kendaraan dan menciptakan ruang jalan tambahan bagi pengguna
sepeda serta pejalan kaki.

 Green Energy

Terakhir, ada elemen green energy yang berfokus pada pengurangan penggunaan


energi melalui penghematan dan meningkatkan pemakaian energi terbarukan
seperti cahaya matahari. Untuk mendapatkan listrik, alternatif energi terbarukan
yang bisa digunakan antara lain Pembangkit Tenaga Angin, dan Pembangkit
Tenaga Air.
 Prosedur Pembangunan Green City

Melalui pembahasan sebelumnya, ternyata ada cukup banyak elemen yang harus coba
dipenuhi kota yang ingin mengusung konsep green city. Untuk penerapannya, sebuah
kota bisa memulai strategi awal dengan perencanaan tata ruang. Tidak sembarangan,
dasar perencanaan tata ruang dapat mengacu pada UU No.26 Tahun 2007 yang
mengamanatkan tiap kota mengalokasikan minimal 30 persen dari luas daerah sebagai
Ruang Terbuka Hijau (RTH). Angka tersebut dibagi lagi menjadi 2 yakni 20 persen untuk
RTH Publik sisanya sebagai RTH Privat. Setelah rancangan tata kota sudah dirasa ideal,
pemerintah kota selanjutnya bisa mengembangkan infrastruktur yang memperhatikan
keberlangsungan lingkungan.

Pada proyek pembangunan gedung dan rumah, pemerintah bisa menetapkan untuk
menggunakan material ramah lingkungan atau daur ulang serta memasang panel surya
untuk unit perkantoran dan ruang publik lainnya. Sambil pembangunan terus berjalan,
pengembangan saran transportasi umum yang berkualitas juga bisa dilakukan agar makin
banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi. Menyediakan ruang khusus bagi
pesepeda dan pengguna jalan kaki yang dihiasi aneka tanaman juga jadi langkah penting
mengurangi polusi. Untuk mewujudkan semua itu, diperlukan peran aktif masyarakat
dalam mengimplementasikan konsep green city. Pemerintah harus memberikan
sosialisasi tegas agar elemen kota hijau benar-benar dijalankan mulai dari lingkungan
rumahtangga.

Anda mungkin juga menyukai