Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

KONSELING INDIVIDUAL

Dosen Pengampu:
Drs. Amir Husin Pangaribuan, M.Pd.,Kons

Disusun Sebagai Tugas Individu Dalam Mengikuti Mata kuliah Workshop RPL
Oleh :
Mahara Pinte Nate/1702080012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2019
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)

Format Individual

I. IDENTITAS
1. Satuan Pendidikan : SMA
2. Tahun Pembelajaran : 2019-2020
3. Sasaran Pelayanan :Siswa Yang Memiliki Prilaku Suka Tidur Dikelas dan
Suka Membolos Waktu Jam Pelajaran
4. Pelaksanaan : Mahara Pinte Nate
5. Pihak Terkait :-
II. WAKTU DAN TEMPAT
1. Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
2. Waktu Pelayanan : les 2
3. Volume Waktu : 1x45 menit
4. Tempat Layanan : Ruangan BK
III. TUGAS PERKEMBAGAN
Memahami dan memiliki prilaku yang sesuai dengan norma dan aturan-aturan pada
lingkungan sekolah ataupun masyarakat
IV. TUJUAN/ARAH PERKEMBANGAN
1. Pengembangan KES
a. Peserta didik memiliki pemahaman baru tentang cara agar tidak suka tidur dikelas
pada saat jam pelajaran
b. Peserta didik merasa senang dan lega setelah melakukan kegiatan konseling
c. Peserta didik memilik komitmen untuk mengubah prilakunya kerah yang lebih baik
lagi setelah berakhirnya proses konseling
2. Penanganan KES-T
a. Untuk memecahkan permasalahan konseli dengan menambah pengetahuan atau
kompetensinya atas permasalahan yang dihadapi
b. Memberikan dorongan pada peserta didik agar mampu melakukan komitmen
V. JENIS LAYANAN DAN KEGIAAN PENDUKUNG
1. Jenis Layanan : Konseling Individual
2. Kegiatan Pendukung : Absensi kelas serta catatan guru
VI. SARANA
1. Alat :
VII. SASARAN PENILAIAN HASIL LAYANAN
Diperolehnya hal-hal baru oleh peserta didik tentang bagaimana bersikap sebagai siswa
disekolah maupun dirumah
VIII. LANGKAH KEGIATAN
1. Tahap Pengantaran
a. Penerimaan konseli dengan baik seperti menyapa, menyalam dengan sikap
penerimaan yang baik dari konselor
b. Mempersilakan duduk dengan sikap dan cara duduk konselor dalam menerima
konseli
c. Kontak Psikologis yakni menerima keadaan konseli dengan membuka topik netral
agar konseli merasa diterima dengan apa adanya oleh konselor
2. Tahap Penjajakan
Melakukan teknik-teknik konseling agar konseli dapat menceritakan keseluruhan
permasalahannya, seperti konselor melakukan pertanyaan terbuka, dorongan minimal,
refleksi, ajakan terbuka untuk berbicara, kesegaran dan sebagainya. Intinya konselor
lebih banyak menerima data sedangkan konseli yang lebih aktif.
3. Tahap Penafsiran
a. Diagnosa : Menentukan factor penyebab konseli bermasalah yakni konselor
menyatakan berdasarkan data yang diterima dikaitkan dengan masalah yang
dialaminya
b. Prognosis : Konselor memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah
4. Tahap Pembinaan
Konselor menjelaskan alternatif yang diberikannya dengan menggunakan teknik
pendekatan konseling sehingga konseli menjadi paham dan jelas dengan permasalahan
yang sedang dialaminya.
5. Langkah Penilaian dan Tindak Lanjut
a. Penilaian Segera
1. Berpikir : siswa berpikir bahwa masalah yang ia hadapi adalam masalah untuk
mengubahnya ke prilaku yang lebih baik lagi
2. Merasa : siswa merasa senang dan lega setelah menceritakan masalahnya pada
guru pembimbing
3. Bersikap : siswa menyikapi permasalahan ini dengan terus berpikir dengan
positif
4. Bertindak : siswa akan bertindak sesuai dengan saran dari guru pembimbing
untuk pengentasan masalahnya
5. Bertanggung Jawab: siswa bertanggungjawab untuk dapat mengatasi masalahnya
sesuai dengan keputusannya
b. Penilaian Laijapen dan Laijapang

Catatan Khusus:

Tindak Lanjut:

Mengetahui, Medan, 15 Januari 2020


Dosen Pamong Calon Guru Pembimbing

Drs. Amir Husin Pangaribuan, M.Pd.,Kons Mahara Pinte Nate


NPM:1702080012
PERCAKAPAN ANTARA KONSELOR DAN KONSELI

Siswa : Assalamualaikumm.... (sambil mengetuk pintu)

Guru BK : Walaikumsalam (pergi ke pintu untuk menyambut konseli yang datang) Mari

masuk dan silakan duduk nak ( guru mepersilakan siswa untuk duduk dalam

kondisi sikap duduk proses konseling. Dari mana ini nak? Siapa namanya?

Siswa : Nama saya DH bu. Dari kelas bu

Guru Bk : Oww gimana kabarnya DH?

Siswa : Baik bu,

Guru Bk : Alhamdulillah. DH datang kesini atas kemauan sendiri atau disuruh oleh orang

lain nak?

Siswa : BU..... Bu mina sih bu

Guru Bk : ada apa disuruh kemari nak?

Siswa : Gatau saya bu, pokoknya dia tadi marah-marah sama saya bu. Dan saya disuruh
kesini bu

Guru Bk : loh kok ibu mina nya marah-marah nak?

Siswa : Tadi saya tidur bu dikelas, dan dia marah suruh saya keluar kesini bu

Guru Bk : oooo..... jadi tadi DH tidur waktu pelajaran bu minanya. DH menggantuk ya?

Siswa : Iya bu, saya ngantuk

Guru Bk : oo begitu. Jadi nak, kamu disuruh untuk mengikuti konseling sama ibu nak. DH

tau gak apa itu konseling?

Siswa : enggak bu!


Guru Bk : jadi nak. Konseling itu adalah proses tatap muka antara konseli dan

konselor yaitu kamu sebagai konseli dan ibu sebagai konselor nya dengan

tujuan mengentasan masalah yang anak ibu sedang hadapi. Nanti kita

disini sama-sama mencari solusi untuk meyelesaikan masalah yang DH

alami. Jadi dalam bimbingan konseling itu memiliki 3 asas. Yang pertama

adalah asas kerahasiaan, dimana segala hal yang DH ceritakan sam ibu

nantinya akan ibu rahasiakan ke khalayak atau pihak lain. Cerita yang DH

ceritakan nanti hanya dikonsumsi oleh ibu dan Dh saja. Kemuadian ada

asas kesukarelaan, yaitu diah harus dengan suka rela mengikuti kegiatan

konseling ini tanpa ada paksaan. Dan yang terakhir itu ada asas

keterbukaan, dimana DH harus menceritakan masalah yang diyah hadapi

tanpa ada yang DH tutup-tutupi ya nak. Jadi bagaimana? Apakah DH

sudah siap untuk mengikuti proses konseling

Siswa : iya bu, siap. Tapi ini beneran rahasia kan bu?

Guru Bk :iya nak, ini akan ibu rahasiakan. Jadi apa yang anak ibu ingin ceritakan

sekarang?

Siswa : ini bu tadi bu Mina. Marah-marah sama saya pas saya tidur bu

Guru Bk : apakah DH gak suka sama pelajaran ibunya?

Siswa : Suka sih bu, tapi saya capek bu.

Guru Bk : oww DH capek kenapa?

Siswa : gini bu jadi drmah saya beraktivitas juga bu. Ibu saya punya warung padang
dirumah bu. Jadi setiap saya pulang sekolah bantu orang tua saya jaga warung
sampe malem bu, belum lagi malamnya saya ngerjain tugas bu sampe begadang
bu.

Guru Bk : o gitu,jadi DH jaga warung sampe malem jadinya paginya diyah mengantuk.

jadi apakah DH baru tidur dikelas baru sekali atau sudah sering?

Siswa : kalo pelajaran bu mina sering bu, karena kan waktu jam pagi ya bu, jadi saya

masih mengantuk bu karena juga harus bangun pagi-pagi kali bu, bantu orang

tua saya masak untuk warung. Tapi kalo pelajaran guru lain jarang kok bu saya

tidur. Kemudian bu mina kan ngajar matematika bu, saya gak suka bu, makanya

saya tidur aja bu. Jadi gimanalah bu saya juga binggung

Guru Bk : jadi nak, DH tidak boleh berprilaku seperi itu, diyah kan sekolah untuk

belajar kan. Nanti kecewa dong orang tua DH kalo tau DH tidak serius

belajarnya.

Siswa : iya bu saya juga mengakui kalo saya yang slah bu

Guru Bk : jadi DH harus bisa memanajemen waktunya dirumah nak. Misalkan sambil jaga

warung pas sepinya pembeli, diyah mengerjakan tugas sekolah, biar nanti waktu

malam setelah sholat isya diah bisa langsung tidur dan tidak ada pikiran ke

tugasnya lagi, supaya nantinya anak ibu bisa tidur dengan cukuo, kan kita tidur

minimal 8 jam kan nak, jadi waktu diyah tu efektif supaya tidak mengantuk lagi

nak waktu disekolah.

Siswa : oo iya ya bu, kenapa saya gak kepikiran seperti itu. Nanti saya akan

melakukannya lah bu supaya saya tidak ngantuk dikelas lagi.


Guru Bk : nah jadi bagaimana perasaan DH setelah melakukan proses konseling

dengan ibu?

Siswa : saya merasa lega bud an senang udah bisa cerita sama ibu

Guru Bk : baiklah diyah harus janji ya bakal berubah ke yang lebih baik lagi. Nanti DH ada

masalah atau ada hal yang dapat diceritakan sama ibu, jumpain aja lagi ibu kesini

ya nak. Ibu disini aja kok

Siswa : iya bun anti saya akan kesini aja untuk bercerita kalo saya ada masalah lagi bu,

makasih ya bu atas saran yang ibu berikan

Guru Bk : iya nak sama-sama

Siswa : kalo gitu saya balik ke kelasa lagi ya bu ( bangkit dari duduk sambil

bersalaman). Assalamualaikum bu...

Guru Bk : iya waalakumsalam nak,...

Anda mungkin juga menyukai