Anda di halaman 1dari 25

KEKUATAN BAHASA DALAM INVESTIGASI IKLAN STRATEGI

PERSUASIF PADA PRODUK SLOGAN “MS GLOW” DI TIKTOK

PROPOSAL PENELITIAN
Diusulkan dalam Pemenuhan Sebagian Persyaratan
Untuk Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )
Program Pendidikan Bahasa Inggris

Oleh:
FANNY FADILLAH
1802050025

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA
MEDAN
2022

i
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 Latar belakang penelitian ..................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ..........................................................................................4

1.3 Cakupan dan Batasan ........................................................................................4

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................5

1.5 Tujuan Studi ......................................................................................................5

1.6 Signifikansi Studi ..............................................................................................5

BAB II ....................................................................................................................7

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................7

2.1 Persuasi .............................................................................................................7

2.2 Strategi Persuasif ...............................................................................................8

2.2.1 Rasionalisasi ...............................................................................................8

2.2.2 Identifikasi ..................................................................................................9

2.2.3 Saran ...........................................................................................................9

2.2.4 Kesesuaian ..................................................................................................9

i
2.2.5 Perpindahan ..............................................................................................10

2.3 Iklan ................................................................................................................10

2.4 Cara Membujuk Konsumen ...........................................................................1 1

2.4.1Etos ............................................................................................................11

2.4.2 Pathos .......................................................................................................12

2.4.3 Logo ..........................................................................................................12

2.5 Tiktok ..............................................................................................................13

2.6 Ilmu Terkait Sebelumnya ................................................................................13

2.7 Kerangka Konseptual ......................................................................................15

BAB III .................................................................................................................17

METODE PENELITIAN ...................................................................................17

3.1 Desain Penelitian .............................................................................................17

3.2 Sumber Data ....................................................................................................17

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................18

REFERENSI ........................................................................................................19

ii
BAB I

PENGANTAR

1.1 Latar belakang pendidikan

Bahasa adalah alat komunikasi. Ini mentransfer pengetahuan dari satu orang

ke orang lain dan dari satu generasi ke generasi lainnya. Struktur bahasa dalam

iklan mempengaruhi kekuatan bahasa persuasi yang banyak dijumpai pada media

cetak dan visual ( Flergin , 2014). Daftar leksikon yang digunakan dalam iklan

digunakan untuk membujuk konsumen agar membeli produk yang dipromosikan.

Lebih lanjut, Grice telah menunjukkan bahwa berdasarkan prinsip kooperatif,

penerima komunikasi sosial mungkin memiliki harapan bahwa informasi yang

disajikan oleh pembicara relevan dan memiliki tujuan komunikasi yang dapat

diterima ( Wänke & Reutner , 2009).

Secara umum, tujuan iklan, baik secara offline maupun online, adalah untuk

membujuk penerimanya. Persuasi banyak ditemukan dalam kampanye politik,

propaganda , pidato, atau iklan, karena tujuan utamanya adalah untuk membujuk

orang untuk mengikuti peran mereka atau untuk membeli produk mereka.

Sebenarnya, salah satu cara termudah untuk mengetahui istilah persuasi itu sendiri

adalah dalam iklan.

1
Iklan ada untuk membantu menjual barang. Iklan adalah tentang promosi

komersial merek satu produk. Hal ini dirancang, sadar atau tidak sadar untuk

menciptakan dan memperkuat kesan konsumen dari merek yang diiklankan,

sehingga mereka akan lebih mungkin untuk membelinya, atau untuk membelinya

lebih sering. Doan (2017) menyatakan bahwa periklanan bertujuan untuk menarik

perhatian pelanggan, membuat kesan yang tak terlupakan dan membujuk konsumen

untuk membeli produk. Ada di majalah, koran, televisi, dan juga di internet. Iklan

menjual barang dan jasa kepada kita untuk kita gunakan di dunia ini. Dalam

memberikan informasi, iklan memiliki dua cara mereka melalui elektronik seperti

televisi, radio, internet, dan iklan bergambar yang ditemukan di surat kabar,

majalah, katalog, dan sebagainya.

Media periklanan masih merupakan cara termurah untuk memastikan bahwa

suatu merek dikenal dan diakui secara luas. Orang masih suka membeli merek yang

mereka dengar, dan yang mereka yakini populer. Dapat disimpulkan bahwa

periklanan adalah komunikasi non personal yang dibayar dari sponsor yang

teridentifikasi dengan menggunakan media massa untuk membujuk atau

mempengaruhi khalayak. Dalam iklan, produsen berusaha untuk mendesain

produknya semenarik mungkin, mulai dari kemasan, kualitas produk dan juga cara

mempromosikannya, sehingga konsumen tertarik untuk membeli atau

menggunakan produknya. Para produsen menggunakan strategi-strategi untuk

membujuk konsumen, seperti melalui kredibilitasnya yang menunjukkan bahwa

2
produknya cukup mumpuni untuk digunakan dengan memberikan fakta atau alasan

yang logis dari produk tersebut, dan juga berusaha membangkitkan emosi penonton

agar konsumen dapat merasakan betapa hebatnya produk tersebut. produk mereka.

Istilah ini biasanya terdapat pada produk kosmetik.

MS GLOW merupakan salah satu brand lokal yang menghadirkan rangkaian

skincare untuk wanita Indonesia. Didirikan pada tahun 2013, ms glow milik dua

orang teman yaitu, Shandy Purmasari dan Maharani Kemala . Produk sudah

mendapat sertifikat BPOM sehingga terbukti aman. Hal inilah yang menjadi alasan

peneliti menggunakan Ms Glow sebagai objek dalam produk dapat menjadi

penelitian. Ms Glow memiliki beberapa caption dalam mengiklankan produk

mereka misalnya: magic for skin yang memiliki strategi untuk membuat konsumen

tertarik dengan produk mereka.

Di era sekarang ini banyak media yang dapat digunakan untuk

mempromosikan produknya kepada konsumen, yaitu media sosial. Media sosial

dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk

mereka kepada publik. Salah satu media sosial adalah TikTok , karena TikTok

adalah video pendek, yaitu 30 detik hingga 3 menit, oleh karena itu durasi Tik

pendek Video Tok juga dirasa lebih praktis dan memudahkan promotor untuk

mempromosikan produk yang ingin mereka tawarkan sehingga menjadi media

dalam mempopulerkan brand melalui TikTok . Banyak produk lain yang berlomba-

lomba membuat akun Tiktok untuk mempromosikan konsumennya. Di era sekarang

3
ini segala sesuatu yang dilakukan dengan handphone, terutama caption dari

skincare beauty oleh Ms Glow dipilih dalam penelitian ini karena sangat menarik

untuk diteliti. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis strategi persuasif

dan bagaimana strategi persuasif yang digunakan dalam produk Ms Glow dalam

iklannya.

Peneliti tertarik pada penelitian ini untuk menganalisis strategi persuasi yang

digunakan oleh produsen dalam beriklan karena mereka adalah merek terkenal di

Indonesia . Selain itu, iklan juga dipasang dalam versi online, sehingga semua

orang di seluruh dunia dapat mengakses bahkan untuk membelinya kapan saja dan

di mana saja dengan mudah dari gadget mereka. Peneliti juga tertarik untuk melihat

bagaimana teks menggunakan strategi ini dapat membantu pengiklan untuk

menarik pelanggan untuk membeli produk mereka.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah penelitian ini akan mengidentifikasi sebagai berikut:

1. Orang tidak tahu strategi persuasif seperti apa yang digunakan dalam teks Ms

Glow di Tiktok

2. Orang tidak tahu bagaimana menerapkan strategi persuasif dalam membujuk

konsumen

3. Orang tidak tahu apa yang dominan dari strategi persuasif dalam teks Ms

Glow di Tiktok

4
1.3 Cakupan dan Batasan

Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada strategi persuasif dalam produk

caption Ms Glow di Tiktok . Peneliti akan fokus pada strategi persuasif yang

digunakan dalam produk caption Ms Glow di Tiktok .

1.4 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apa jenis strategi persuasif yang digunakan dalam produk teks Ms Glow di

Tiktok ?

2. Bagaimana strategi persuasif yang digunakan dalam produk caption Ms Glow

di Tiktok ?

3. Apa saja strategi dominan yang terdapat pada produk caption Ms Glow di

Tiktok ?

1.5 Tujuan Studi

Sesuai dengan permasalahan penelitian, peneliti mengharapkan hasil

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi persuasif yang digunakan dalam produk

caption Ms Glow di Tiktok

5
2. Untuk mendeskripsikan cara menerapkan strategi persuasif dalam produk

caption Ms Glow di Tiktok

3. Untuk mengetahui strategi persuasi yang dominan digunakan dalam produk

caption Ms Glow di Tiktok

1.6 Pentingnya belajar

Kajian persuasi dalam penelitian ini memberikan beberapa manfaat baik

secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

sebuah. Secara teoretis:

1. Untuk mengembangkan pengetahuan tentang persuasi. Penulis dan pembaca

memahami jenis-jenis strategi persuasi yang biasa diterapkan dalam iklan.

b. Praktis:

a. Untuk dosen

Penelitian ini akan memberikan beberapa referensi tentang strategi persuasif

dalam iklan khususnya bagi guru EFL dengan memberikan contoh nyata yang

mudah dipahami.

b. Untuk siswa

6
Penelitian ini akan memudahkan pemahaman dan penjelasan yang jelas

tentang strategi persuasif dan semoga penelitian ini dapat dilanjutkan pada

iklan lainnya.

c. Untuk universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk

diskusi mata pelajaran, khususnya mengenai studi linguistik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

SEBUAH. Kerangka Teoritis

2.1 Persuasi

O'Keefe (2016) juga mengemukakan bahwa ada persyaratan bagi pengirim,

sarana, dan penerima untuk mempertimbangkan sesuatu yang persuasif. Tujuan

utama persuasi adalah membuat seseorang atau penerima menerima dan kemudian

melakukan sesuatu dari apa yang dia dengar dari pengirim. Untuk menerima dan

melakukan sesuatu yang kita inginkan, perlu diciptakan suatu dasar yang

merupakan dasar kepercayaan. Persuasi itu sendiri merupakan upaya untuk

menciptakan kesesuaian atau kesepakatan melalui kepercayaan. Orang yang

7
menerima bujukan itu sendiri akan merasa puas dan bahagia, karena mereka

melakukan itu bukan karena ancaman. Persuasi adalah kekuatan sosial yang kuat

dan seringkali positif. Umumnya bentuk persuasi yang digunakan adalah

pendekatan emotif, artinya berusaha membangkitkan dan merangsang emosi

audiens atau konsumen.

Persuasi adalah salah satu cara bagaimana manusia berkomunikasi satu sama

lain. Bebbe (2012) menyatakan dalam karyanya bahwa persuasi adalah proses

memodifikasi dan menegaskan sikap, keyakinan, nilai, atau perilaku orang lain.

Ketika seseorang membujuk, mereka mempengaruhi sikap, keyakinan, nilai, atau

perilaku pendengarnya. Menurut Mills (2000), persuasi adalah proses mengubah

atau memperkuat keyakinan, sikap, dan perilaku. Persuasi memiliki dua tanggapan

pendengar yaitu dengan penuh pertimbangan dan tanpa berpikir. Jika tanggapannya

bijaksana, mereka akan memberikan niat seperti mendengarkan dengan seksama

apa yang dikatakan pembicara kemudian mereka akan memberikan tanggapan

seperti argumen atau mengajukan beberapa pertanyaan. Sedangkan jika respon

pendengar bersifat mindful, mereka akan mengabaikan atau tidak tertarik dengan

apa yang dikatakan pembicara dan itu membuat otak pendengar secara otomatis

terkunci. Padahal, seseorang membutuhkan bukti dan logika untuk membuat

penilaian dan itu bergantung pada otak pendengarnya.

2.2 Strategi Persuasif

8
Persuasi sangat penting dalam komunikasi karena persuasi dapat mengubah

pembenaran individu atau kelompok dengan mencoba mempengaruhi keyakinan

dan harapan mereka. Keraf (2017) menyatakan bahwa teknik persuasi dibagi

menjadi tujuh jenis. Ada rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas,

kompensasi, proyeksi, dan perpindahan.

2.2.1 Rasionalisasi

Ini adalah proses menggunakan cara berpikir untuk memberikan

pembenaran untuk masalah tertentu dengan menunjukkan alasan yang logis. Dalam

strategi ini, pengiklan harus memberikan bukti untuk membuat konsumen percaya

dan tertarik dengan apa yang dibidik oleh pengiklan. Metode ini juga menggunakan

kata-kata persuasif seperti kata tidak mungkin tetapi tetap masuk akal atau memiliki

alasan yang logis. Pengiklan harus mengetahui dengan baik tentang apa yang

dibutuhkan oleh konsumennya. Padahal, konsumen akan lebih tertarik pada sesuatu

yang menunjukkan bukti dan sesuai dengan sikap dan keyakinan mereka.

2.2.2 Identifikasi

Ini adalah proses mengidentifikasi konsumen dan situasi yang tepat. Dalam

teknik ini, pengiklan harus menganalisis khalayak atau konsumen mereka dengan

situasi yang akurat, apakah mereka anak-anak, remaja atau dewasa. Apalagi relevan

dengan pekerjaan mereka, pebisnis, atau guru untuk mendapatkan tanggapan

mereka. Dengan mengidentifikasi mereka, pengiklan akan lebih mudah untuk

9
mendapatkan daya tarik audiens dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan

konsep yang tepat dari produk atau layanan mereka.

2.2.3 Saran

Sugesti adalah suatu usaha untuk mempengaruhi atau membujuk orang agar

menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberikan dasar yang

logis kepada orang yang ingin dipengaruhi. Saran bertujuan untuk membujuk

konsumen agar mengakui keunggulan suatu produk melalui orang-orang yang

bermartabat untuk diikuti. Kesesuaian antara warna, latar belakang, gambar, kata-

kata yang menarik dan penggunaan orang-orang terkenal dalam iklan akan

mempengaruhi konsumen.

2.2.4 Kesesuaian

Kesesuaian adalah keinginan atau ukuran untuk membuat diri mereka

serupa dengan sesuatu yang lain. Dalam persuasi, orang yang melakukan persuasi

menggunakan strategi ini untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan yang ingin di

persuasi. Kesesuaian dan identifikasi sering dianggap serupa. Bedanya, pada

identifikasi pembicara hanya menghadirkan beberapa hal yang berkaitan dengan

dirinya dengan audiens, sedangkan pada konformitas pembicara menunjukkan

bahwa mereka mampu berbuat dan bertindak sebagai audiens juga. Strategi

konformitas bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana suatu

produk memiliki kemampuan nyata seperti yang diharapkan oleh calon konsumen.

2.2.5 Perpindahan

10
Displacement didefinisikan sebagai suatu proses yang berusaha

menggantikan suatu tujuan yang mengalami hambatan dengan tujuan lain yang

secara sinkron menggantikan emosi. Perubahan berusaha untuk mengambil emosi

konsumen apakah kebahagiaan atau kesedihan dan mencegah dengan objek baru.

2.3 Iklan

Iklan adalah bentuk wacana yang memberikan kontribusi kuat pada

bagaimana kita membangun identitas kita. Ini mencoba membujuk atau

mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu meskipun dalam beberapa

kasus pesannya hanya untuk membuat konsumen sadar akan produk atau

perusahaan. Menurut Wells (2015), “iklan adalah komunikasi non personal

berbayar dari sponsor yang teridentifikasi dengan menggunakan media massa untuk

membujuk atau mempengaruhi audiens”. Karena iklan memiliki kekuatan untuk

membujuk pembaca, itu pasti pekerjaan yang menantang bagi copywriter untuk

membuat iklan yang efektif.

Pada akar kata, iklan adalah kata kerja latin advertere , yang berarti berbalik

ke arah. Iklan berarti teks-teks yang berusaha keras untuk menarik perhatian kita,

membuat kita menoleh ke arah mereka, kita tidak ingin mengatakan semuanya, kita

memperhatikan iklan itu sendiri. Tujuan utama iklan adalah untuk menguntungkan

pengiklan secara materiil atau melalui beberapa keuntungan lain yang kurang nyata,

seperti peningkatan status atau citra.

11
Iklan perlu dibedakan dari bentuk representasi dan kegiatan lain yang

diarahkan untuk membujuk, dan mempengaruhi pendapat, sikap, dan perilaku orang

seperti propaganda, publisitas, dan hubungan masyarakat ( Danesi , 2010: 223).

Iklan tidak hanya memberikan informasi tentang suatu produk yang diiklankan

untuk menjual produk tersebut tetapi juga dapat mengubah cara pandang

masyarakat dalam masyarakat, dengan kata lain iklan dapat membujuk orang untuk

membeli produk yang tidak mereka butuhkan. Teks iklan dan alat promosi

memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan diri, produk, atau layanan

mereka. Agar caption iklan efektif dalam memperkenalkan suatu perusahaan atau

institusi, maka harus mudah dipahami oleh konsumen, dan diasosiasikan dengan

merek tertentu (Stewart dan Clark, 2007).

2.4 Cara Membujuk Konsumen

Menurut (Aristoteles, 1954), mendefinisikan bahwa ada tiga strategi untuk

membujuk perhatian konsumen:

2.4.1 Etos

Etos adalah daya tarik untuk kredibilitas atau karakter. Teknik persuasif etos

berkaitan dengan etika. Untuk daya tarik etis, penulis atau pembicara ingin

meyakinkan audiens bahwa mereka adalah sumber yang kredibel. Audiens

mendengarkan dan mempercayai orang-orang yang mereka yakini etis. Beberapa

penulis ahli dalam topik mereka, sehingga mereka memiliki kredibilitas yang siap.

Bagi kita semua, kita harus meyakinkan penonton. Ini adalah seberapa baik

12
presenter meyakinkan audiens bahwa dia memenuhi syarat untuk

mempresentasikan (berbicara ) tentang topik tertentu.

2.4.2 Patos

Pathos adalah daya tarik emosi penonton. Teknik persuasif pathos

berhubungan dengan daya tarik emosional, atau simpatik. Pembicara dan penulis

menggunakan pathos untuk mengumpulkan simpati dari penonton. Selain itu,

penulis yang sukses melahirkan emosi target dari audiens. Pathos bisa sangat kuat

jika digunakan dengan baik, tetapi kebanyakan pidato tidak hanya mengandalkan

pathos. Pathos paling efektif ketika penulis atau pembicara menunjukkan

kesepakatan dengan nilai yang mendasari pembaca atau pendengar. Selain itu,

pembicara dapat menggunakan pathos untuk menarik rasa takut, untuk

mempengaruhi penonton. Pathos juga dapat mencakup daya tarik imajinasi dan

harapan penonton; dilakukan ketika pembicara melukiskan skenario hasil masa

depan yang positif dari mengikuti tindakan yang diusulkan.

2.4.3 Logo

Logos adalah argumen pesan. Teknik persuasif logo berkaitan dengan

logika dan penalaran. Seruan ini berarti mengutip fakta dan statistik, mengutip

otoritas pada subjek, dan membuat analogi logis. Biasanya digunakan untuk

menggambarkan fakta dan angka yang mendukung topik pembicara. Memiliki daya

tarik logo juga lihat di atas karena informasi membuat pembicara terlihat

berpengetahuan dan siap untuk audiensnya. Namun, data dapat membingungkan

13
dan dengan demikian membingungkan audiens. Logo juga bisa menyesatkan atau

tidak akurat.

2.5 Tiktok

Tiktok adalah jejaring sosial dan platform video musik Tiongkok,

diluncurkan pada September 2016, oleh Zhang Yiming , pendiri Toutiao . Aplikasi

ini memungkinkan pengguna untuk membuat video musik pendek mereka sendiri.

Tiktok adalah aplikasi platform sosial video pendek yang didukung oleh musik.

Baik itu musik dance, freestyle, atau performance, para pembuat video didorong

untuk sekreatif mungkin dan berimajinasi secara bebas serta mengekspresikan

ekspresinya selucu mungkin. Tiktok merupakan media sosial yang memberikan

wadah kepada penggunanya untuk dapat berekspresi dan berkreasi melalui konten

video ( Abdulhakim , A., 2019).

Pengguna TikTok ini kebanyakan berasal dari kalangan remaja dan dewasa

muda (sekitar 16-24 tahun). Dimana mereka disini? audiens yang besar untuk

pemasaran di Tiktok yang sangat potensial untuk pemasaran suatu produk

( Rasyid , MH, 2020). Perusahaan bernama tedance ini menciptakan aplikasi

TikTok bagi semua orang untuk memberdayakan pemikiran kreatif sebagai bentuk

revolusi konten. Aplikasi ini diklaim sebagai tolak ukur baru dalam berkreasi bagi

para pembuat konten online di seluruh dunia.

Dengan aplikasi ini smartphone menjadi studio running yang menghadirkan

special effect yang menarik dan mudah digunakan sehingga semua orang dapat

14
membuat video yang keren. Sangat mudah menggunakan aplikasi untuk membuat

video apa yang mereka inginkan atau mereka sukai.

2.6 Ilmu Terkait Sebelumnya

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti dipengaruhi oleh peneliti lain yang

memiliki tema yang sama dengan penelitian ini.

1. Kajian relevan pertama dilakukan oleh Evin Maya Aulia Rizka (2016) dengan

judul “Teknik Persuasif yang Digunakan Dalam Iklan Nike”. Yang telah

diselesaikan oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian

ini dilakukan dengan metode kualitatif. Peneliti dari penelitian ini

menemukan bahwa iklan Nike menggunakan semua jenis teknik persuasif

berdasarkan Gorys Teori Keraf . Ada tujuh teknik yang digunakan pengiklan;

Rasionalisasi, identifikasi, cempensation , displacement, sugesti, konformitas

dan proyeksi.

2. Studi relevan kedua dilakukan oleh Ayu Atikah Sari (2018) dengan judul

“Teknik Persuasif yang Digunakan Dalam Iklan Di Instagram”. Berdasarkan

penelitiannya, ia menemukan bahwa sebagian besar teknik yang digunakan

dalam iklan di Instagram adalah teknik realisasi dan saran persuasif. Dengan

teknik tersebut bahasa yang digunakan dalam iklan lebih menarik konsumen

untuk membeli produk tersebut. Dalam periklanan, suatu produk harus

menggunakan teknik bahasa yang dapat menarik perhatian konsumen.

15
3. Kajian relevan ketiga dilakukan oleh Fauzan (2013) berjudul “Strategi

Persuasif yang Digunakan Dalam Caption Iklan Rokok”. Dalam penelitiannya

ia menggunakan teori Aristoteles yaitu Ethos, Pathos dan Logos. Berdasarkan

penelitiannya, ia menemukan bahwa dalam penggunaan strategi persuasif,

teks iklan rokok menggunakan beberapa cara untuk membujuk pemirsa.

Caption iklan rokok menunjukkan kebaikan dan kredibilitas produknya

dengan menggunakan karakter baik yang memiliki pengetahuan yang

komprehensif dalam captionnya. Setelah itu, mereka menerapkan strategi

Pathos untuk merebut emosi penonton. Mereka menggunakan kata perintah

dan membuat penonton menjadi bagian dari mereka. Selain itu, caption pada

iklan rokok dapat menggugah khalayak melalui strategi Logos, mereka

memberikan bukti dan alasan logis kepada khalayak dengan menampilkan

teknologi baru seperti innovate double filter dan Tritek Technology.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dapat sangat membantu

peneliti untuk memahami tentang teknik persuasif yang digunakan dalam iklan.

Perbedaan antara penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah

pada detail penelitian dan subjek penelitian. Pada penelitian sebelumnya yang

relevan hanya menjelaskan tentang jenis-jenis strategi persuasif yang digunakan

dalam iklan. Namun dalam penelitian ini, peneliti akan menyelidiki tentang jenis-

jenis strategi persuasif dan cara membujuk konsumen yang digunakan dalam

caption Ms Glow di TikTok .

16
2.7 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian kualitatif adalah gambaran tentang

bagaimana variabel dengan posisi spesifiknya akan meninjau dan memahami terkait

dengan variabel lain. Tujuannya adalah menggambarkan bagaimana kerangka

konseptual yang peneliti gunakan untuk mengkaji dan memahami masalah yang

diteliti.

Strategi persuasif dalam periklanan merupakan bagian penting dari proses

pemasaran untuk membujuk konsumen. Dalam penelitian ini mengkaji tentang

jenis-jenis strategi persuasif dan cara membujuk konsumen dalam caption iklan Ms

Glow di TikTok . Pada postingan gambar terdapat jenis strategi persuasif dan cara

membujuk konsumen yang akan diteliti.

Persuasive Strategy in Capton


Advertisement Ms Glow on
TikTok

The types of The way to Persuade


Persuasive Strategies Consumers

1. Ethos
1. Rationalization 2. Pathos
2. Identification 3. Logos
3. Suggestion
4. Conformity
5. Displacement 17
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. (Miles,

Huberman, & Saldana, 2014) menjelaskan bahwa analis kualitatif menafsirkan apa

yang dimaksud dengan mencatat pola, penjelasan, arus kausal dan proporsi.

Artinya, metode kualitatif berfokus pada penjelasan tentang subjek penelitian.

Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis strategi persuasif yang

digunakan dalam iklan Ms Glow. Prosedur penelitian metode kualitatif dengan data

deskriptif. Sehingga hasil analisis berupa variasi bahasa dan makna yang digunakan

dalam caption strategi persuasif.

18
3.2 Sumber Data

Penelitian ini akan mengambil data dari caption produk Ms Glow di TikTok .

Dari penelitian ini, peneliti menemukan semua iklan Ms Glow di TikTok dari akun

resmi Ms Glow (@ msglowbeauty ) dari tautan (

https://www.tiktok.com/@msglowbeauty ).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data asli dan data yang valid. Pertama, peneliti akan

menelusuri caption iklan dari Ms Glow dengan mencari di akun resmi Ms Glow di

TikTok , mengubahnya menjadi bentuk teks. Kedua, peneliti akan mengidentifikasi

caption iklan Ms Glow yang akan dianalisis. Ketiga, peneliti akan

mengklasifikasikan caption, memahami apa saja jenis-jenis strategi persuasif yang

digunakan dalam caption dan cara atau modus untuk meyakinkan konsumen bahwa

bagaimana yang digunakan dalam iklan ini berdasarkan masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Analisis Data

Prosedur sistematis dalam melakukan analisis adalah sebagai berikut:

19
1. Kumpulkan gambar tentang caption dalam iklan Ms Glow di TikTok , lalu

identifikasi strategi persuasif yang digunakan dalam iklan caption Ms Glow.

2. Mengklasifikasikan data berdasarkan jenis strategi persuasif, makna dan cara

membujuk konsumen.

3. Menganalisis data caption berdasarkan jenis-jenis strategi persuasif, makna

dan cara membujuk konsumen .

REFERENSI

Abdulhakim , A. (2019). memahami Pengalaman Komunikasi Orang Tua – Anak

ketika Menyaksikan Tayangan Anak-anak di Media Sosial Tik Tok (Disertasi

Doktor, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Aristoteles. (1954). Retorika dan Puisi. New York: Random House Inc.

Bebbe , SA, & Bebbe , SJ 2012. Public Speaking: Sebuah Pendekatan yang

Berpusat pada Audiens Edisi ke-8. Boston: Pearson Education, Inc

Danesi , Marcel. 2010. Pengantar memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalasutra .

Doan, VX (2017). Retorika dalam Periklanan. Jurnal Sains: Studi Kebijakan dan

Manajemen, 30-35.

20
Fauzan . (2013). Strategi Persuasif yang Digunakan dalam Slogan Iklan Rokok.

Flergin , A. (2014). Bahasa persuasi : Pendekatan Wacana pada Bahasa Iklan.

Jurnal Penelitian Ilmu Terkini, 3 (ISC-2013), 62–68

Keraf , G. (2017). Argumentasi dan Narasi . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama .

Miles, MB, Huberman, AM, & Saldana, J. (2014). Analisis Data Kualitatif.

Amerika Serikat: Publikasi SAGE

O'Keefe, DJ (2016). Persuasi: Teori dan Penelitian ( edisi ke-3 ). Inggris Raya:

Sage Publications

Rasyid , MH (2020). Pembelajaran puisi Secara Daring Dengan Media

Pembelajaran Berbasis Aplikasi ( Tik Tok ) Kelas X SMA Negeri 3 Pati .

Dalam Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PRO SNAMPAS) (Vol. 3,

No. 1, hlm. 352-358)

Rizka , EM (2016). Teknik Persuasif yang Digunakan dalam Iklan Nike.

Sari, AA (2018). Teknik Persuasif yang Digunakan dalam Iklan di Instagram.

Simons, HW 1986. Persuasi: Pemahaman, Praktek, Analisis (2nded.). New York:

McGraw-Hill.

Stewart, J., Clark, M. 2007. Pengaruh Kompleksitas Sintaksis, Perbandingan Sosial,

dan Teori Hubungan terhadap Slogan Periklanan. Ulasan Bisnis, Musim

Panas , 7(1), 113-118.

Villarino , P., & Marina, L. (1997). Wacana iklan radio dan fungsi persuasi.

Beberapa Kecerdasan Bermacam-macam Berkumpul Bersama , 197-204.

21
Wänke , M., & Reutner , L. (2009). Persuasi Pragmatis atau Paradoks Persuasi.

Basel.

Wells, W. Moriarty, S dan Mitchell, N. (2015). Periklanan & IMC: Prinsip dan

Praktik ( Edisi ke-10 ). Amerika Serikat: Pendidikan Pearson.

https://www.tiktok.com/@msglowbeauty

22

Anda mungkin juga menyukai