Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENELITIAN

KELOMPOK 3

PENGARUH PROMOSI DI MEDIA SOSIAL


TERHADAP MINAT BELI SISWA XI MIPA 7
SMAN 1 TEMANGGUNG TAHUN 2023

Oleh :

Chaska Kalika Zarathustra (08)

Fina Auliya (14)

Heru Ristiyanto (18)

Hisminnisa’I Az-Zahra (19)

Nida Aura Hasna (23)

Suci Qoonita Yumna Nafiisah (32)

SMAN 1 TEMANGGUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan karunia beserta rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Minat Beli Siswa

XI MIPA 7 SMAN 1 Temanggung Tahun 2023”.

Laporan penyusunan penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

siswa dalam tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penyusun tentu menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,

penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini

nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada

laporan ini penyusun mohon maaf.

Laporan penelitian ini disusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Sri Rita Dewi Kartika Sari S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

XI MIPA 7 SMAN 1 Temanggung.

2. Bapak Isman, selaku narasumber wawancara penelitian.

3. Teman-teman XI MIPA 7 yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini.

Temanggung, 9 Maret 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bisnis, promosi adalah sebuah strategi yang dilakukan untuk menginformasikan

serta memengaruhi target konsumen untuk akhirnya membeli produk. Promosi penting untuk

dilakukan agar calon konsumen tertarik untuk melakukan pembelian produk barang atau jasa

yang ditawarkan. Dalam kegiatan usaha, pasti kita memerlukan suatu promosi. Promosi

tersebut berupa iklan, brosur, flyer, dan lain-lain, yang dilakukan oleh seorang wirausaha dalam

menjalankan usahanya. Adapun promosi melalui media sosial yang terbukti ampuh dengan

penghasilan yang lebih meningkat dan berkembang dari waktu ke waktu. Semua orang

mempunyai media sosial, ini menjadikan produk mudah dikenal minimal dalam lingkaran

pertemanan yang ada. Bagi perusahaan dan pebisnis yang lebih besar maka kekuatan media

sosial pun bisa digunakan untuk melakukan promosi produk juga jasa sehingga banyak

khalayak yang mampu mengenali juga tertarik untuk membeli produk dan jasa tersebut

Untuk dapat mengetahui secara nyata pengaruh promosi melalui media sosial, kajian

mendalam melalui penelitian merupakan langkah strategis yang harus segera dilakukan.

Harapannya, melalui sebuah penelitian akan ditemukan suatu pengaruh dan dampak promosi

itu sendiri bagi siswa kelas XI MIPA 7 yang nantinya juga dapat menambah wawasan, serta

sebagai referensi siswa yang ingin menjadi wirausaha di masa depan.

B. Identifikasi Masalah

1. Mengapa kegiatan promosi penting untuk dilakukan?

2. Apa saja pengaruh promosi melalui media sosial?


C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh promosi melalui media sosial terhadap minat beli siswa kelas XI

MIPA 7?

2. Apakah ada perbedaan yang dirasakan dari promosi melalui media sosial dengan media

lainnya?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penyebab minat beli barang media sosial sisw kelas XI MIPA 7 tinggi.

2. Mengetahui perbedaan yang dirasakan dari promosi melalui media sosial dengan media

lainnya.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah referensi bagi

pembaca.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, kajian yang

menarik dan dapat menambha wawasan cakrawala keilmuan, khususnya bagi penulis,

umumnya bagi pembaca.


BAB II
LANDASAN TEORI

Kotler (2013:129) mengemukakan bahwa Promosi adalah semua kegiatan yang

dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar

sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting

adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk

bertindak dalam membeli suatu produk.

Menurut Kotler (2013:265) promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk

memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan permasaran

tertentu yang baru ditetapkan perusahaan misalnya pemberian bonus pembelian atau

pemotongan harga.

Beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara

berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon

konsumen agar membeli produk atau jasa yang dipasarkan atau dapat juga disimpulkan bahwa

promosi merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk, agar konsumen mau

membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan promosi itu sendiri merupakan suatu alat yang

dipakai untuk menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan kepada konsumen akan

produk yang ditawarkan perusahaan.

Pada umumnya perusahaan yang ingin mempercepat proses peningkatan volume

penjualan akan melakukan kegiatan promosi melalui iklan, personal selling, pemasaran

langsung ataupun yang lainya. Apabila penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang

diinginkan serta cukup mantap, biasanya perusahaan 6 menurunkan kegiatan promosi atau

sekedar mempertahankannya. Akan tetapi seringkali terjadi penurunan penjualan sewaktu

perusahaan menghentikan atau mengurangi kegiatan promosi. Hal ini disebabkan karena
beberapa kemungkinan, misalnya konsumen kehilangan daya tarik, produk mulai terlupakan

dan tergeser oleh produk pesaing yang masih gencar melakukan promosi dan lain-lainya.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Berapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya
dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
pernah membelinya. Promosi berfungsi untuk merangsang konsumen agar melakukan
pembelian sehingga dapat meningkatkan penjualan. Kegiatan pemasaran memang
sangat kompleks dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, seperti
promosi dan penjualan hendaknya dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan
perusahaan, yaitu laba atau keuntungan yang semaksimal mungkin (Tjiptono,
2014:219).

A. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen

Minat beli di artikan sebagai sebuah keinginan konsumen untuk membeli sebuah

produk atau jasa. Minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang

cukup mengenai produk yang diinginkan Model yang relevan digunakan untuk mengukur

minat beli adalah model AIDA yang merupakan akronim dari Attention (awaranes),

Interes, Desire, dan Action. Tahap-tahap dalam pengukuran menggunakan model AIDA,

yaitu:

1. Awareness

Adalah tahap pertama dari model hierarki atau tahapan dimana kita harus bisa

membuat para konsumen sadar akan keberadaan produk kita, dalam mengenalkan

produk kita kepada konsumen bisa melalui berbagai media seperti media sosial, Tv,

surat kabar, majalah, radio dan lain sebagainya. Dalam hal ini konsumen mulai timbul

kesadaran mengenai sebuah produk, dalam tahap ini, pemasar memperkenalkan produk

jasa dan berbagai informasi mengenai produk, agar produk mendapat perhatian. dalam

hal ini kita harus mencari tahu dan membuat strategi agar konsumen bisa tertarik untuk

melihat produk yang kita tawarkan seperti membuat iklan video yang unik dan lucu

serta menghibur, jika menggunakan tulisan maka kita dapat menciptakan headline yang

menarik agar konsumen mulai membaca tulisan tersebut. Sebuah alat promosi haruslah
menghipnotis konsumen, baik barang ataupun jasa yang kita tawarkan bisa tembus satu

tujuan, yaitu terjual. Pasalnya media sosial adalah lalu lintas masyarakat untuk

berkomunikasi yang mulai merabah sebagai lalu lintas pasar. Skenario promosi yang

seolah mengikat konsumen untuk menaruh perhatian dengan produk maupun jasa di

media sosial adalah wajib hukumnya. Iklan akan dilirik oleh calon konsumen yang

awalnya penasaran dan kemudian memancing keingintahuan calon konsumen untuk

melihat produk maupun jasa yang dipasarkan. Elemen ini penting untuk calon

konsumen ke tahap selanjutnya.

2. Interest

Tahap ketertarikan (interest), setelah berhasil meraih perhatian konsumen, harus

dilakukan follow up yang baik. Yaitu tahapan lebih dalam memberikan informasi

produk, membujuk dan mampu memberikan alasan kenapa konsumen harus membeli

produk yang kita tawarkan. Beralih setelah menarik perhatian calon konsumen tertarik

atau interest dalam konsep AIDA. Ketertarikan disini dimaksud ketika calon konsumen

mengumpulkan informasi tentang barang atau jasa yang dipasarkan. Paparkan produk

atau jasa kita dibandingkan produk maupun jasa lain yang sealiran. Suguhkan profil

barang atau jasa dengan begitu gamblang. Bisa dipertajam lagi dengan sisipan pesan,

pesan positif dari konsumen yang telah memakai produk kita dengan maksud untuk

meyakinkan pada calon konsumen bahwa produk atau jasa yang dipasarkan memang

lebih berkualitas dan berbeda dari yang lain. Jadi Iklan dari sebuah produk atau jasa

bertujuan untuk menciptakan ketertarikan atau interest oleh pembaca karena

menciptakan ketertarikan adalah prioritas pemasar. Sebuah iklan yang menarik mampu

membuat konsumen minat terhadap produk yang di iklankan,


3. Desire

Tahap berhasrat / berniat (Desire) adalah tahapan memberikan penawaran yang

tidak dapat ditolak si konsumen, dimana agar timbul keinginan dan hasrat untuk

membeli produk kita. Belum cukup sampai disini untuk standar pemasaran, konsep

AIDA selanjutnya Desire, yang berarti berniat. Alat pemasaran yang dipilih lewat

media sosial akan menjadi lebih potensial dan jauh lebih tepat ketika bisa mendorong

keinginan calon konsumen untuk memakai barang atau jasa yang dipasarkan. Rasio

persaingan pemasaran di media sosial memang sangat tinggi. Sebagai calon konsumen

tentu akan menganalisa lebih dari satu produk dari pesaing lain, sederhananya,

konsumen butuh pendorong atau motivasi untuk berhasrat memilih membeli produk

kita. Dari sini tonjolkan bahwa calon konsumen memang membutuhkan produk kita.

Kesimpulannya tingkat keinginan konsumen mulai muncul karena telah melihat produk

yang telah di iklankan yang menunjukan tahap pembentukan keinginan konsumen

untuk membeli sebuah produk atau jasa.9

4. Action

Tahap memutuskan untuk aksi beli (Action), tahapan dimana konsumen agar

mengambil tindakan untuk mulai membeli produk kita sekarang. Proses pemasaran

terbilang sukses ketika respon calon konsumen sesuai goal, membeli. Dimana konsep

AIDA disebut Action. Penawaran nilai tambah biasanya menjadi panggilan calon

konsumen untuk melakukan tindakan membeli, tidak berhenti disini, senantiasa

menjaga kepuasan konsumen dan kontinyu dalam berpromosi akan senantiasa menarik

pelanggan sebanyak- banyaknya. Dalam tahap keempat dari model hierarki ini,

keinginan konsumen sudah mantap terhadap produk, konsumen mulai sadar akan

keinginannya terhadap produk yang dibutuhkannya dan konsumen sudah siap

melakukan transaksi langsung untuk memenuhi keinginan terhadap produk tersebut.


B. Sosial Media

Brogran (2010) mendefinisikan sosial media sebagai suatu alat baru untuk

berkomunikasi dan berkolaborasi serta memungkinkan adanya banyak jenis interaksi yang

sebelumnya tidak tersedia secara umum dimasyarakat. Sosial media didefinisikan sebagai

media bagi penggunanya untuk dapat berpartisipasi didalamnya, membuat dan

membagikan pesan. Blog, jejaring sosial, wiki/ensik lopedia online, forum online termasuk

dalam sosial mediasi dunia maya. Sedangkan Kotler & Keller (2012) mendefinisika sosial

media sebagai saran untuk konsumen agar bisa menyampaikan informasi baik berupa teks,

gambar, audio, maupun video dengan perusahaan dan sebaliknya. Dari ketiga definisi

sosial media diatas, dapat disimpulkan secara umum sosial media dapat diartikan sebagai

tempat atau wadah untuk menyampaikan dan menerima informasi, dimana penggunanya

dapat melakukan interaksi dan berpartisipasi di dalam sosial media. Pengguna sosial media

yang dapat berinteraksi tersebut bisa merupakan konsumen maupun perusahaan.

C. Social Media Marketing

Pemasaran melalui sosial media merupakan bentuk pemasaran yang dipakai untuk

meciptakan kesadaran, pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan terhadap suatu merek,

produk, bisnis, individu, atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan menggunakan alat dari web sosial seperti blogging, micro blogging, dan jejaring

sosial. Pemasaran bentuk ini meliputi taktik promosi dan publikasi penjualan dijejaring

sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Tujuannya adalah untuk membangun

merek dengan cara membuat konten menarik untuk di publikasikan dan berkomunikasi

dengan para pengguna. Pemasaran sosial media dapat menjadi kesempatan bagi

pengusaha, baik usaha kecil maupun besar untuk membangun merek dan bisnis agar lebih

dikenal secara luas.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Data didapat mengukur nilai satu

atau lebih variabel dalam sampel. Semua data merupakan cerminan suatu variabel yang

diukur menurut klasifikasinya. Data berperan sebagai masukan yang akan diolah

menjadi informasi yang jelas, kemudian di analisis dan menghasilkan output untuk

penentuan rencana lebih lanjut.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif. Dalam penelitian

ini menjelaskan dan menghitung pengaruh media sosial terhadap minat beli konsumen.

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada tahun 2023 dimulai dari observasi

awal yang dilakukan pada bulan Februari sampai selesai.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Temanggung lebih tepatnya siswa

siswi kelas XI MIPA 7. Alasan penulis memilih objek penelitian tersebut karena

menurut penulis, mereka mempunyai minat beli melalui media sosial yang cukup

tinggi.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 35 orang siswa siswi kelas XI MIPA 7 di

SMAN 1 Temanggung.
D. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder yang didapat dari siswa siswi SMAN 1 Temanggung kelas XI MIPA 7.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang bertujuan

mengamati langsung objek penelitian. Teknik ini untuk menjelaskan dan merinci

gejala yang terjadi di lapangan.

b. Wawancara

Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang

karakteristik atau berbagai aspek populasi yang terkait dengan permasalahan yang

dikaji, sehingga metode survei sangat diperlukan.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk mencari

atau mengenal hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat

kabar, majalah dan sebagainya.

d. Angket

Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan, promosi melalui media

sosial sangat berpengaruh pada minat beli siswa kelas XI MIPA 7 karena mayoritas

siswa kelas XI MIPA 7 pernah membeli barang melalui media sosial. Hal ini dapat

disimpulkan karena pada hari tertentu banyak dari siswa yang membeli makanan

melalui promosi WhatsApp oleh salah satu siswa XI MIPA 7 yaitu Fina Auliya. Dan

juga pada saat pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, semua siswa memilih

menggunakan media sosial sebagai sarana untuk promosi produk.

2. Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 20 Februari 2023

Narasumber : Isman (pengusaha makanan)

Hasil Wawancara :

P : Penanya

N : Narasumber

P : Mengapa memilih melakukan promosi melalui media sosial?

N : Alasannya karena memudahkan mencari informasi tentang produk-produk yang

kita buat, dan karena generasi sekarang sudah banyak yang menggunakan HP dan

media sosial.

P : Apakah pengaruhnya cukup besar dan efisien?

N : Pengaruh sangat signifikan, besar, dan kompleks. Di era sekarang ini digital

marketing merupakan skill yang harus dibutuhkan karena mayoritas pelanggan-


pelanggan kita ada di ruah digital. Di era marketing 4.0 media digital sudah hal

yang harus dikuasai untuk live skill kedepan. Saat membuat story, lalu membuat

orang lain kepo dan akhirnya membuka di google tentang produk tersebut sehingga

dapat meningkatkan efektivitas produk untuk lebih mudah diacri pelanggan. Jadi,

intinya digital itu memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan pelanggan-

pelanggan kita baik yang bertemu secara verbal maupun nonverbal.

3. Dokumentasi

Berikut adalah dokumentasi kegiatan promosi melalui media sosial dan

pembelian yang dilakukan siswa XI MIPA 7 :


4. Angket

a. Kepemilikan media sosial siswa kelas XI MIPA 7

Berdasarkan data tersebut dengan jumlah responden 35 siswa, 100% memiliki akun

media sosial.

b. Melihat iklan melalui media sosial

Berdasarkan data tersebut dengan jumlah responden 35 siswa, 100% sudah pernah

melihat iklan melalui media sosial.

c. Kesudahan membeli barang atau jasa melalui media sosial


Berdasarkan data tersebut dengan responden 35 siswa, 85,7% sudah pernah

membeli barang atau jasa melalui media sosial dan 14,3% belum pernah membeli

barang atau jasa melalui media sosial.

d. Tabel presentase seringnya siswa kelas XI MIPA 7 membeli barang melalui

media sosial

No Nama Presentase (%)


1. Aldabaran Deta Avian Gumina 40
2. Alikaputri Albirasufi 75
3. Amelinda Vedyan Larasati 10
4. Annisa Firda Al-Humaira 60
5. Annisa Rizqika Putri Prasetio 10
6. Arin Distalia 20
7. Chaska Kalika Zarathustra 70
8. Dhea Anggun Lestari Widyani 30
9. Dinda Ayu Sekar Tanjung 20
10. Diva Novita Ramadhani 30
11. Fauzan Sakinata 10
12. Febriyani Amalia Rahayu 80
13. Fina Auliya 90
14. Hafizhna Erniasari 50
15. Haidar Abyan Putra Arfianto 50
16. Hanif Ariyanto 10
17. Heru Ristiyanto 40
18. Hisminnisa’I Az-Zahra 50
19. Inaya Azzahra 30
20. Jesa Malsuria Arafat 50
21. Muhammad Farkhan Amriyanto 0
22. Nida Aura Hasna 80
23. Nisa Hana Lathifah 25
24. Pradhita Sekarsari 90
25. Ricky Khrisna Winata 0
26. Rizq Affan Dwi Kartiko 20
27. Shakila Ramadanish Ara 20
28. Shayna Freya Feriyanto 50
29. Sochiful Ma’arif 10
30. Steven Krisna Putra 0
31. Suci Qoonita Yumna Nafiisah 50
32. Syahira Aulia Najwa 70
33. Syifa Salsabila 10
34. Windy Wijayanti 20
35. Zulfa Rizqi Pratiwi 50

Berdasarkan data tersebut dengan responden 35 siswa, presentase rata-rata seringnya


siswa membeli barang atau jasa melalui media sosial sebesar 37,71%.
e. Alasan promosi melalui media sosial disebut menarik
1) Karena Kreatif
2) Karena barangnya bagus, kreatif, packagingnya kadang menarik jadi pengen
beli
3) Biasanya orang yang promosi melalui media sosia; memberikan harga yang
lebih murah (banyak promo)
4) Karena menggunakan konsep yang unik serta mempunyai tampilan yang
menarik sehingga menarik minat beli
5) Harga miring
6) Karena iklan
7) Lebih praktis, menarik dan sering dijumpai
8) Sangat gampang untuk membelinya karena tidak perllu ketempatnya
9) Ada testimoni, penjualnya fast respon
10) Gambarnya menarik
11) Karena iklannya, iklan yang menarik sangatlah menggiurkan bagi konsumen
untuk membeli barang dagangan yang ditawarkan
B. Pembahasan

1. Pengaruh promosi melalui media sosial terhadap minat beli barang melalui

siswa kelas XI MIPA 7

Sesuai pernyataan yang ditulis Tjiptono (2014:219) Promosi merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Berapapun berkualitasnya

suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa

produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Promosi berfungsi untuk merangsang konsumen agar melakukan pembelian sehingga

dapat meningkatkan penjualan. Kegiatan pemasaran memang sangat kompleks dan

saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, seperti promosi dan penjualan

hendaknya dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu laba atau

keuntungan yang semaksimal mungkin. Pendapat ini diperkuat dari hasil angket yang

telah disebarkan kepada responden ternyata 85,7% siswa kelas XI MIPA 7 pernah

membeli barang melalui media sosial dengan presentase seringnya rata-rata 37,71%.

Seperti yang dijelaskan pada landasan teori bahwa faktor yang memengaruhi minat beli

salah satunya adalah Awareness. Awarness merupakan tahapan dimana kita harus bisa

membuat para konsumen sadar akan keberadaan produk kita.

Dijelaskan juga media sosial adalah lalu lintas masyarakat untuk berkomunikasi

yang mulai merabah sebagai lalu lintas pasar dengan adanya iklan video yang unik dan

lucu serta menghibur, juga headline yang menarik dapat menghipnotis konsumen. Hal

tersebut juga cocok dengan alasan siswa XI MIPA 7 tertarik membeli barang melalui

media sosial karena kreativitas dan inovasi iklan yang dilakukan. Maka terbukti

promosi melalui media sosial berpengaruh terhadap minat beli siswa.


2. Perbedaan yang dirasakan dari promosi melalui media sosial dengan media

lainnya

Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, khususnya pada bagian

wawancara. Perbedaan promosi melalui media sosial dengan media lainnya dirasakan

baik penjual maupun pembeli. Promosi melalui media sosial lebih memudahkan

pembeli mencari informasi tentang produk-produk yang penjual buat. Hal tersebut

membuat penjual dapat meningkatkan efektivitas produk untuk lebih mudah diacri

pembeli.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa

kegiatan promosi sangat diperlukan dan berpengaruh untuk mengenalkan produk

kepada pembeli. Di era digital seperti sekarang, promosi melalui media merupakan

salah satu strategi yang dinilai efektif dan efisien karena hamper semua orang memiliki

media sosial. Semakin berkembangnya marketing digital, penjual terus membuat iklan-

iklan yang menarik dan inovatif agar dapat menarik minat pembeli. Promosi melalui

media sosial memiliki jangkauan yang besar dan lebih menguntungkan penjual. Serta

memudahkan pembeli.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah kami lakukan, maka ada beberapa saran yang

ingin kami sampaikan. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang perlu

dipertimbangkan oleh pewirausaha dan institusi pendidikan.

1. Penjual harus dapat meningkatkan mutu produk beriringan dengan promosi melalui

media sosial yang dilakukan dan senantiasa mengedepankan kepuasan pembeli.

2. Pembeli harus bijak dan lebih berhati-hati dalam membeli barang atau jasa melalui

media sosial agar tidak terkena penipuan.

Anda mungkin juga menyukai