Anda di halaman 1dari 21

Makalah

PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT DI INSTAGRAM


TERHADAP MINAT BELI MAHASISWA/I UNIVERSITAS
PRASETIYA MULYA ANGKATAN 2019

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester


Pada Mata Kuliah Reading and Writing

Dosen Pengampu: Ibnu Wahyudi, S.S., M.A

CHAVELLA ASHLYN TIARA


13131910052
  

S1 Finance & Banking Kelas 1B


Universitas Prasetiya Mulya
2019
ABSTRAK

Penulis : Chavella Ashlyn Tiara


Judul : Pengaruh Celebrity Endorsement di Instagram Terhadap Minat Beli
Mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya Angkatan 2019

Penelitian ini membicarakan tentang


Menggunakan metode ...
Hasilnya adalah ...

2
I. PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Media sosial merupakan salah satu media yang tidak bisa terlepas dari
kehidupan zaman sekarang, terutama bagi generasi millenial atau generasi Y 1 dan
generasi Z2. Generasi ini sering disebut generasi praktis, karena untuk
mendapatkan informasi cukup dengan mengakses internet. Kehidupan mereka
cenderung bergantung pada teknologi. Seiring berkembangnya teknologi, media
sosial menjadi salah satu yang memiliki peranan yang penting bagi kehidupan
kita. Salah satu peranannya yaitu dalam mendirikan usaha atau berbisnis. Media
sosial dianggap sebagai sarana jitu untuk memasarkan produk atau jasa
secara online.
Media sosial merupakan sarana yang efektif serta komunikatif untuk
mempromosikan barang, salah satunya yaitu melalui Instagram. Instagram adalah
aplikasi berbagi foto video yang memungkinkan pengguna mengambil foto,
mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya kepada publik.
Fitur yang menarik didalamnya menjadikan Instagram sebagai media sosial yang
paling diminati setelah Facebook. Di tengah kepopulerannya, kini Instagram
banyak dimanfaati oleh penggunanya untuk membuka usaha atau berbisnis.
Membuka usaha online di Instagram sangatlah mudah. Strategi
pemasarannya pun cukup mudah, hanya dengan membuat konten akun tersebut
menjadi menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli atau dengan
melakukan kegiatan celebrity endorsement. Celebrity endorsement merupakan
suatu bentuk iklan yang melibatkan orang terkenal yang memanfaatkan ketenaran
mereka untuk membantu mempromosikan produk atau layanan tersebut. Artis,
entertainer, atlet, dan publik figur atau yang biasa disebut
celebrity endorser memberikan dukungan terhadap produk yang
dipromosikannya. Celebrity endorser diharapkan menjadi juru

________________
1
Generasi millenial atau generasi Y adalah orang-orang yang3lahir diantara tahun 1981 sampai dengan 1996
2
Generasi Z adalah orang-orang yang lahir diantara tahun 1997 sampai dengan 2010
bicara merek agar cepat melekat di benak konsumen, sehingga
konsumen mau membeli barang tersebut. Namun, dalam
prosesnya tidaklah sedikit celebrity endorser yang memberikan
review dengan komentar yang palsu. Mereka diminta oleh pihak
penjual hanya untuk memberikan review, komentar, atau
tanggapan yang bersifat positif agar produknya cepat melekat di
hati konsumen.
I. 2 Rumusan Masalah
Diperkirakan sebesar 50% dari mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019 pernah membeli barang secara online di Instagram. Maka dari itu,
dalam karya tulis ini penulis menentukan beberapa pokok masalah yang akan
menjadi inti pembahasan, yaitu:
1. Apakah keterkaitan antara expertise (keahlian), trustworthiness
(kepercayaan), attractiveness (daya tarik) yang dimiliki celebrity
endorser dan minat beli mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019?
2. Apakah kegiatan celebrity endorsement dapat meningkatkan minat beli
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019?
3. Apakah mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019
memiliki cara lain untuk mendapatkan informasi produk jika tidak
menggunakan celebrity endorsement?

I. 3 Tujuan
Diperkirakan sebesar 50% dari mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019 pernah melakukan belanja online di Instagram. Maka dari itu,
penulis menentukan tujuan yang disusun berdasarkan rumusan masalah yang ada:
a. Mengetahui keterkaitan antara kejujuran, daya tarik, dan keahlian
celebrity endorser dengan pengaruh terhadap minat beli mahasiswa/i
Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019
b. Mengetahui pengaruh adanya kegiatan celebrity endorsement terhadap
minat beli mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019

4
c. Mengetahui cara lain yang dilakukan mahasiswa/i Universitas
Prasetiya Mulya angkatan 2019 untuk mendapatkan informasi produk
jika tidak menggunakan celebrity endorsement

II. LANDASAN TEORI


II. 1 Periklanan
Menurut Suyanto (2003: 8), periklanan merupakan salah satu tahapan
dalam pemasaran dan instrumen promosi penting. Produk barang atau jasa, baik
penamaan, pengemasan, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam
kegiatan periklanan. Tanpa adanya periklanan berbagai produk tidak akan dapat
mengalir secara lancar ke para distributor atau penjual, bahkan sampai ke tangan
konsumen atau pemakainya. Iklan tidak saja digunakan oleh perusahaan bisnis,
tetapi oleh lembaga pendidikan, rumah sakit, organisasi amal, museum,
pemerintah, partai politik, untuk membidik sasarannya. Pesan lebih efektif jika
disampaikan lewat iklan, baik pesan untuk membangun preferensi merek ataupun
mendidik penduduk suatu negara.
Menurut Morissan (2010: 100), tujuan strategi iklan dan promosi adalah
untuk meningkatkan kemungkinan suatu merek produk agar dapat masuk ke
dalam daftar pilihan konsumen dan dapat dipertimbangkan selama proses
evaluasi. Pemasar menggunakan iklan untuk menciptakan kesadaran tertinggi bagi
konsumen agar merek produk mereka dapat menjadi salah satu pilihan konsumen.
Pemasar suatu merek baru atau merek dengan pangsa pasar rendah perlu
menimbulkan kesadaran diantara konsumen dan memasukkan merek itu ke dalam
pertimbangan konsumen melalui, misalnya, iklan perbandingan (comparative
advertising). Di sini, keunggulan merek baru itu diperbandingkan dengan merek
yang menjadi pemimpin pasar.
Secara umum, tujuan periklanan adalah sebagai berikut:

5
1. Memposisikan merek, melalui periklanan perusahaan pasar dapat
memposisikan produknya dengan membedakan diri dengan produk
pesaing.
2. Mendorong konsumen untuk mencoba, dengan menyampaikan pesan-
pesan yang persuasif, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan
produk atau merek yang ditawarkan.
3. Membina loyalitas, dengan beriklan akan semakin memantapkan
keberadaan pelanggan yang loyal. Artinya, perusahaan ingin
menyampaikan bahwa merek dan produk yang pernah digunakan
konsumen masih tetap ada dipasar.
4. Mengumumkan cara baru pemanfaatan, inovasi atau cara baru
pemanfaatan dapat diketahui khalayak melalui iklan.
5. Meningkatkan citra, dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merek
maupun perusahaan.

II. 2 Pemasaran Interaktif


Sejak memasuki abad ke-21 kita menyaksikan perubahan yang paling
dinamis sekaligus revolusioner sepanjang sejarah pemasaran termasuk juga
sejarah periklanan dan promosi. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi
komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif
melalui media massa. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi
timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan
memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga. Tidak seperti bentuk
tradisional komunikasi pemasaran seperti iklan yang komunikasinya bersifat satu
arah, media interaktif memungkinkan pengguna melakukan berbagai fungsi
seperti menerima dan mengubah informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan pembelian.
Menurut Morissan (2010: 24), internet saat ini sudah menjadi media iklan
yang menarik. Banyak praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di
web site sendiri maupun di web site milik perusahaan lain. Dapat dikatakan
internet merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk melaksanakan

6
seluruh elemen bauran promosi. Selain digunakan untuk beriklan, internet juga
dapat digunakan untuk melakukan kegiatan promosi bentuk lainnya, seperti
promosi penjualan dengan kupon, kontes dan undian secara online. Internet juga
dipandang sebagai suatu instrumen berkomunikasi pemasaran yang bersifat
mandiri. Karena sifatnya yang interaktif, internet menjadi cara yang efektif untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Hal ini dibenarkan oleh banyak perusahaan
yang mengaku mendapat banyak keuntungan sebagai akibat dari berkomunikasi
melalui internet.

II. 3 Celebrity Endorsement


Endorsement berasal dari kata endorse. Endorsement yang banyak dipakai
saat ini adalah celebrity endorsement. Definisi celebrity endorsement yaitu
menggunakan atau membayar artis untuk memakai suatu produk tertentu, artis
tersebut dibayar dan terikat kontrak untuk menjadi duta besar atas produk tersebut
dan tidak boleh terlibat iklan lainnya dalam produk sejenis dalam periode waktu
tertentu. Shimp membagi jenis endorser menjadi 3, yaitu orang biasa, selebriti,
dan para ahli. Pelaku celebrity endorsement sendiri disebut sebagai celebrity
endorser.
Menurut Shimp (2003:459), endorser adalah pendukung iklan atau yang
dikenal juga sebagai bintang iklan untuk mendukung suatu produk. Sedangkan
selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal karena
prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari produk yang didukungnya
(Shimp, 2003:460). Selebriti dipandang sebagai individu yang disenangi oleh
masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakannya
dari individu lain. Shimp (2003:460) berpendapat bahwa
celebrity endorser adalah menggunakan artis sebagai bintang iklan di media-
media, mulai dari media cetak, media sosial, maupun media telivisi. Beberapa
karakteristik bintang iklan atau celebrity endorser antara lain:
1. Keahlian (Expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau
keterampilan yang dimiliki oleh seorang pendukung yang berhubungan
dengan topik iklannya

7
2. Kepercayaan (Trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas dan
dapat dipercayai khalayak sebagai seorang sumber
3. Daya Tarik (Attractiveness) bukan hanya daya tarik fisik melainkan
sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung;
sifat-sifat, kepribadian, gaya hidup, dan lain sebagainya
Selebriti bisa menjadi alat pemasaran suatu produk yang sangat penting,
daya tariknya yang luar biasa dan memiliki penggemar yang banyak bisa menjadi
hal yang tidak dimiliki orang lain. Selebriti memiliki inner beauty, kharisma dan
kredibilitas. Selebriti memiliki daya tarik yang dapat dijadikan strategi yang
efektif bila digunakan oleh pengiklan dalam mempromosikan produk maupun
jasa.
II. 4 Instagram
Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata
"insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya
lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Sedangkan untuk kata "gram" berasal
dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada
orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah
foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin
disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram
merupakan lakuran3 dari kata instan dan telegram.
Roesma dan Mulya (2018: 26) mengatakan bahwa penggunaan media
sosial Instagram menempati posisi ke-2 setelah Facebook. Menurut survei yang
diadakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada Oktober 2016,
pengguna Instagram mencapai angka 19,9 juta. Instagram hadir di tahun 2010 dan
mulai meledak di Indonesia pada tahun 2012. Menurut data dari Statista yang
adalah portal statistik Indonesia, pengguna Instagram melonjak menjadi 45 juta di
bulan Juli 2017 yang berarti menempati peringkat tertinggi di Asia Pasifik. Selain
itu, hal ini diperkuat dengan adanya data dari Global Web Index 2016 yang
mencatat bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan 2,5 jam per hari untuk
menggunakan ponsel dan 95% waktu tersebut digunakan untuk berinternet atau
bermedia sosial.

8
Kini, Instagram telah menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang,
khususnya influencer (sosok yang memberi pengaruh), buzzer (sosok yang
menciptakan), KOL (Key Opinion Leader)4, selebgram. Keempat hal tersebut
merupakan istilah untuk mereka yang terkenal atau naik daun akibat postingan
foto dan video di media sosial, terutama Instagram. Sebelum era video hadir, para
influencer harus pintar merangkai kata agar dapat menyampaikan product
knowledge dengan sempurna. Kemudian hadirlah era Instagram yang kekuatan
visualnya membuat berbagai pihak semakin menggeser alokasi beriklannya dari
TV yang mahal ke media sosial yang semakin banyak menarik penggemar.
Untuk dapat dikategorikan selebgram, pemilik akun media sosial harus
memiliki setidaknya 10.000 followers. Maka dari itu, keterlibatan atau
engagement-nya juga harus tinggi. Idealnya, jumlah like yang didapatkan
setidaknya mencapai sepuluh persen dari jumlah followers. Pemilik produk alias
________________
brand
3
membutuhkan
Lakuran adalah influencer
kata yang menggabungkan dua/ lebihuntuk create
kata atau bagian awareness
kata untuk atau
menghasilkan menciptakan
arti gabungan
4
KOL (Key Opinion Leader) adalah sosok individu yang ide, pemikiran, dan ucapannya dipercaya oleh sekelompok
kesadaran
orang yang adasekaligus
di sekitarnya merangkul massa secara viral. Viewers belum tentu membeli

produk tersebut, tetapi setidaknya mereka mengenal dan tahu bahwa produk itu
ada. Karena di-repost dan menjadi viral, sekelompok orang yang mampu membeli
akan sadar keberadaan produk tersebut dan penasaran untuk mencoba. Kegiatan
ini dapat dikategorikan sebagai digital marketing.

II. 5 Minat Beli


Minat (interest) digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum
melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi
perilaku atau tindakan tersebut. Minat beli merupakan perilaku yang muncul
sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian (Kotler 2005: 15)
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004: 470), indikator-indikator dari minat
beli sebagai berikut:
1. Ketertarikan untuk mencari informasi yang lebih tentang produk
2. Mempertimbangkan untuk membeli
3. Tertarik untuk mencoba

9
4. Keinginan untuk mengetahui produk
5. Keinginan untuk memiliki produk

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berkaitan dengan judul penulisan yang diambil oleh penulis, penulis telah
menetapkan 3 rumusan masalah. Penulis telah melakukan penelitian melalui buku
referensi, sumber materi di internet dan membagikan 80 angket online kepada
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019 dan didapat hasil bahwa
67 mahasiswa/i pernah berbelanja online di instagram, sementara 13 mahasiswa/i
lainnya tidak pernah. Didapat juga data bahwa hanya 43 mahasiswa/i yang
menggunakan celebrity endorsement sebagai sarana untuk mendapatkan informasi
produk/ jasa sebelum membelinya melalui media sosial instagram dan 37
mahasiswa/i lainnya tidak memanfaatkan celebrity endorsement. Bedasarkan data
tersebut, penulis akan membahas jawaban dari angket online yang telah penulis
bagikan lebih mendetail dan menghubungkan dengan teori yang tertulis pada
landasan teori yang penulis pilih. Berikut ini adalah pembahasan dari rumusan
masalah yang penulis susun:

III. 1 Keterkaitan antara expertise, trustworthiness, attractiveness yang


dimiliki celebrity endorser dengan pengaruh terhadap minat beli
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019
Menurut Shimp, expertise merupakan salah satu dari dimensi
celebrity endorser yang merupakan keahlian yang mengacu pada

10
pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang
pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya.

Pengetahuan yang dimiliki seorang celebrity endorser dapat


meyakinkan saya untuk menggunakan produk yang dipromosikannya

Dari 43 mahasiswa yang menggunakan celebrity endorsement


untuk mencari informasi tentang produk yang akan dibeli, 9 mahasiswa
(20,9%) sangat setuju jika pengetahuan yang dimiliki seorang celebrity
endorser dapat meyakinkannya untuk menggunakan produk yang
dipromosikan
Diagram III.1.1 tersebut, sementara 21 mahasiswa (48,8%) menjawab
setuju, 10 mahasiswa (23,3%) kurang setuju, dan 3 mahasiswa (7%) tidak
setuju. Berdasarkan jawaban responden, terlihat rata-rata mahasiswa
menjawab setuju jika pengetahuan yang dimiliki celebrity endorser dapat
meningkatkan minat beli. Hal ini mengacu pada salah satu karakteristik
celebrity endorser yaitu keahlian atau expertise yang mencakup tentang
pengetahuan. Dari data ini terbukti bahwa pengetahuan seorang celebrity
endorser dapat meningkatkan minat beli sebagian besar mahasiswa/i
Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019

Tampilan foto yang menarik dapat membuat saya tertarik untuk


membeli

Diagram III.1.2

11
Sebanyak 19 mahasiswa (44,2%) sangat setuju jika tampilan foto
yang dibuat oleh celebrity endorser dapat meningkatkan minat belinya,
sementara 16 mahasiswa (37,2%) menjawab setuju, 7 mahasiswa (16,3%)
kurang setuju, dan 1 mahasiswa (2,3%) tidak setuju. Berdasarkan jawaban
responden, terlihat rata-rata mahasiswa menjawab sangat setuju jika
celebrity endorser dengan tampilan foto yang menarik dapat
meningkatkan minat beli. Hal ini berkaitan dengan kemampuan celebrity
endorser dalam berestetika untuk membuat iklan yang paling menarik agar
dapat meningkatkan minat beli konsumen. Hal ini juga sesuai dengan salah
satu indikatior celebrity endorser menurut Royan, yaitu Power yang
berhubungan dengan kemampuan celebrity dalam menarik konsumen
untuk membeli. Sehingga berdasarkan data yang didapat, terbukti bahwa
tampilan foto yang menarik sangat dapat meningkatkan minat beli
sebagian besar mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019.

Caption/ judul foto yang diberikan oleh celebrity endorser dapat


membuat saya tertarik untuk membeli

Diagram III.1.3

Sebanyak 4 mahasiswa (9,3%) sangat setuju jika caption/ judul


foto yang diberikan oleh celebrity endorser dapat membuatnya tertarik
untuk membeli, sementara 23 mahasiswa (53,5%) menjawab setuju, 11
mahasiswa (25,6%) kurang setuju, dan 5 mahasiswa (11,6%) tidak setuju.
Berdasarkan jawaban responden, terlihat rata-rata mahasiswa menjawab
setuju jika caption yang menarik dapat meningkatkan minat beli. Hal ini
sesuai dengan salah satu indikatior celebrity endorser menurut Royan,

12
yaitu Power yang berarti kemampuan celebrity dalam menarik konsumen
untuk membeli. Sehingga, dari data di atas terbukti bahwa caption/ judul
foto yang menarik dapat meningkatkan minat beli sebagian besar
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019.
Menurut Shimp, trustworthiness juga merupakan salah satu dari
dimensi celebrity endorser yang mana mengacu pada kejujuran, integritas
dan dapat dipercayai khalayak sebagai seorang sumber.

Celebrity endorser menyampaikan pesannya dengan jujur

Diagram III.1.4

Sebanyak 1 mahasiswa (2,3%) sangat setuju jika celebrity


endorsement menyampaikan pesannya dengan jujur, sementara 17
mahasiswa (39,5%) menjawab setuju, 22 mahasiswa (51,2%) kurang
setuju, dan 3 mahasiswa (7%) tidak setuju. Berdasarkan jawaban
responden, terlihat rata-rata mahasiswa menjawab kurang setuju jika
celebrity endorser menyampaikan pesannya dengan jujur. Hal ini
mencerminkan bahwa rendahnya nilai kejujuran dalam beriklan. Sehingga,
berdasarkan data di atas terbukti bahwa tingkat kejujuran celebrity
endorser dalam menyampaikan pesan iklan dan pendapatnya masih
rendah. Ketidakjujuran ini dapat menurunkan minat beli sebagian besar
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019.

Menurut Shimp, attractiveness merupakan salah satu dari dimensi


celebrity endorser yang merupakan daya tarik yang dapat mencakup
popularitas, citra, jumlah pengikut, engagement, dan lain sejenisnya.

13
Popularitas seorang celebrity endorser dapat meningkatkan minat beli
saya

Diagram III.1.6

Dari 43 mahasiswa yang mengunakan


celebrity endorsement untuk mencari informasi tentang produk yang akan
dibeli, 5 mahasiswa (11,6%) sangat setuju jika popularitas seorang
celebrity endorser dapat meningkatkan minat belinya, sedangkan 24
mahasiswa (55,8%) menjawab setuju, 12 mahasiswa (27,9%) kurang
setuju, dan 4 mahasiswa (4,7%) tidak setuju. Berdasarkan jawaban
responden, terlihat rata-rata mahasiswa menjawab setuju jika popularitas
seorang celebrity endorser dapat meningkatkan minat beli. Hal ini sesuai
dengan salah satu indikatior celebrity endorser menurut Royan, yaitu
Visibility yang berarti popularitas celebrity. Sehingga, terbukti bahwa
popularitas seorang celebrity endorser berperan dalam meningkatkan
minat beli sebagian besar mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019.

Celebrity endorser dengan followers yang banyak dapat meningkatkan


minat beli saya

Diagram III.1.3

14
Sebanyak 6 mahasiswa (14%) sangat setuju jika celebrity endorser
dengan image yang bagus dapat meningkatkan minat belinya, sedangkan
14 mahasiswa (46,5%) menjawab setuju, 18 mahasiswa (16,3%) kurang
setuju, dan 3 mahasiswa (7%) tidak setuju. Berdasarkan jawaban
responden, terlihat rata-rata mahasiswa menjawab kurang setuju jika
celebrity endorser dengan followers yang banyak dapat meningkatkan
minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa dari sekian banyaknya pengikut
belum tentu menjamin kesempurnaan atau keaslian suatu produk yang
dipromosikannya. Celebrity endorser dapat berbohong atau berbicara
sesuatu yang palsu tentang produk yang dipromosikannya. Dari data di
atas, terbukti bahwa celebrity endorser dengan followers yang banyak
kurang dapat meningkatkan minat beli mahasiswa/i Universitas Prasetiya
Mulya angkatan 2019.
III. 2 Pengaruh kegiatan celebrity endorsement terhadap minat beli
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019

Celebrity endorsement bertujuan mendukung efektifitas


penyampaian pesan produk yang di iklankan. Selebriti bisa menjadi alat
pemasaran suatu produk yang sangat penting, daya tariknya yang tinggi &
memiliki banyak penggemar bisa menjadi hal yang tidak dimiliki orang
lain. Daya tarik yang dimiliki tersebut dapat dijadikan strategi yang efektif
bila digunakan oleh pengiklan dalam mempromosikan produk maupun
jasa. Berdasarkan kuisioner yang penulis edarkan diperoleh hasil sebagai
berikut:

15
7%

9%

Ya
Tidak
Kadang-kadang

84%

Celebrity endorsement dapat meningkatkan minat beli saya

Diagram III.2.1

Berdasarkan hasil yang didapat, 36 mahasiswa (84%) menjawab


bahwa celebrity endorsement dapat meningkatkan minat belinya,
sementara 4 mahasiswa (9%) menjawab tidak, dan 3 mahasiswa (7%)
menjawab kadang-kadang. Hasil tersebut menyatakan bahwa celebrity
endorsement memberi pengaruh yang besar bagi proses pencarian
informasi produk yang dilakukan oleh konsumen sehingga dapat
memperlancar serta mempercepat proses itu sendiri. Konsumen menjadi
lebih yakin untuk membeli barang tersebut. Bagi toko online itu sendiri,
jumlah penjualannya dapat meningkat karena adanya kegiatan celebrity
endorsement tersebut sehingga pada akhirnya menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan celebrity endorsement
dapat meningkatkan minat beli mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019.

16
III. 3 Cara lain yang dilakukan mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019 untuk mendapatkan informasi produk jika tidak
menggunakan celebrity endorsement

Berdasarkan data yang didapat, sebanyak 37 mahasiswa tidak


menggunakan celebrity endorsement sebagai sarana pecarian informasi
produk/ jasa yang akan dibeli. Sehingga, mahasiswa memiliki cara
masing-masing untuk mendapatkan informasi produk/ jasa. Berdasarkan
data yang diperoleh, cara-cara tersebut antara lain:
Cara lain

Iklan TV 2 bagi
Review (di google/ youtube/ blog) 25 konsumen
Mengunjungi toko 16 yang tidak
Pengalaman orang lain 24
Tags photo di instagram 1
Iklan lain di instagram 2
Tidak mencari lebih lanjut 1
Tidak pernah berbelanja online 1
0 5 10 15 20 25 30

menggunakan celebrity endorsement

Diagram III.3.1

Masing-masing mahasiswa memiliki beberapa cara dalam mencari


informasi produk yang akan dibeli. Dari 37 mahasiswa yang tidak
mengunakan celebrity endorsement untuk mencari informasi tentang

17
produk/ jasa, 2 mahasiswa (5,4%) menggunakan iklan TV untuk mencari
informasi produk, 25 mahasiswa (67,6%) menggunakan review di google,
youtube, blog, atau situs lainnya, 16 mahasiswa (43,2%) melihat produk
secara langsung di toko offline, 24 mahasiswa (64,9%) mencari tahu
melalui pengalaman orang lain, 1 mahasiswa (2,7%) menggunakan foto
bertanda di instagram, 2 mahasiswa (5,4%) menggunakan iklan di
instagram, dan 2 data tidak valid karena menjawab tidak mencari lebih
lanjut dan tidak pernah belanja online. Tiga puluh tujuh mahasiswa ini
tidak menggunakan celebrity endorsement karena tidak percaya sebab
celebrity endorser dibayar untuk mempromosikan produk tersebut
sehingga tidak murni pendapatnya sendiri. Menurutnya, celebrity endorser
juga sering mengpromosikan secara asal, hanya menyalin caption foto, dan
tidak memastikan produk yang dipromosikan tersebut benar-benar bagus.
Cara yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa Universitas Prasetiya
Mulya angkatan 2019 yaitu melihat review di google, youtube, atau blog.

18
IV. PENUTUP
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian serta pembahasan yang
telah penulis susun, penulis dapat memberi kesimpulan dan saran atas
pengambilan data yang telah penulis lakukan. Berikut ini adalah kesimpulan dan
saran yang penulis tarik dari data yang telah didapat:

IV. 1 Kesimpulan
1. Expertise seorang celebrity endorser dapat dipercaya untuk
meningkatkan minat beli, trustworthiness dari celebrity endorser
belum dapat diyakini untuk dapat menjadi acuan pencarian informasi
produk, & attractiveness yang dimiliki celebrity endorser dapat
meningkatkan minat beli mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
angkatan 2019.
2. Kegiatan celebrity endorsement dapat meningkatkan minat beli
mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019 yaitu sebesar
84% dari mahasiswa/i.
3. Mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2019 memiliki cara
lain dalam memperoleh informasi produk/ jasa yaitu antara lain,
dengan iklan TV, review di google, youtube, blog, dan situs lainnya,
melihat produk secara langsung di toko offline, dari pengalaman orang
lain, foto bertanda di instagram, dan iklan lain di instagram.

IV. 2 Saran
Berdasarkan data yang diperoleh, banyak celebrity endorser yang tidak
jujur dalam menyampaikan pesan iklannya. Oleh karena itu, penulis dapat

19
memberikan saran atas hasil penelitian. Berikut ini saran yang penulis
utarakan:
1. Bagi konsumen, mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang
produk yang akan dibeli sehingga tidak salah membeli suatu produk.
2. Bagi perusahaan, menciptakan iklan yang paling kreatif agar menarik
perhatian konsumen untuk membeli dengan memperhatikan
kepercayaan, daya tarik, dan keahlian seorang endorser sehingga dapat
meningkatkan citra perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Morissan. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:

Prenadamedia Group.

2. Roesma, Joy, dan Nadia Mulya. (2018). Media Sosialita. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

3. Suyanto, M. (2003). Strategi Periklanan pada e-Commerce Perusahaan Top

Dunia. Yogyakarta: Andi.

4. Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta:

Ekonisia.

5. http://bayu-andella.blogspot.com/2016/05/landasan-teori-pengaruh-

celebrity.html diunduh pada tanggal 7 Desember 2019

6. http://blogger-viens.blogspot.com/2013/01/kualitas-produk.html diunduh pada

tanggal 6 Desember 2019

7. https://bukuteori.com/2018/09/14/pengertian-peran-dan-indikator-celebrity-

endorser/ diunduh pada tanggal 7 Desember 2019

20
8. http://nthatembem.blogspot.com/2010/11/pengertian-tujuan-fungsi-dan-

syarat.html diunduh pada tanggal 5 Desember 2019

9. http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dan-fungsi-

periklanan.html diunduh pada tanggal 5 Desember 2019

10. http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-endorsement/ diunduh

pada tanggal 7 Desember 2019

21

Anda mungkin juga menyukai