Anda di halaman 1dari 11

PEMANFAATAN MEDIA INSTAGRAM SEBAGAI

KOMUNIKASI PEMASARAN PADA THRIFTNOM SHOP

Disusun oleh:

Kaniyah Diva Dahlia 2020210029


Khansa Hamidah Sariyyah 2020210016
Kurnia Dewi 2020210033

PROGRAM DIPLOMA TIGA


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BINA INSANI
BEKASI

2021
PEMANFAATAN MEDIA INSTAGRAM SEBAGAI
KOMUNIKASI PEMASARAN PADA THRIFTNOM SHOP

Kaniyah Diva Dahlia 1,*, Khansa Hamidah Sariyyah 1, Kurnia Dewi 2


1
D3 Akuntansi; Universitas Bina Insani; Jl. Raya Siliwangi No.6, RT.001/RW.004, Sepanjang Jaya,
Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17114, (021) 82436886 /(021) 82400924; e-mail:
info@binainsani.ac.id
* Korespondensi: e-mail: xxxx@xxxx.xxx

Abstrak:

Kata kunci:

Abstract:

Keywords:
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Dewasa ini kita telah berada didalam era industry teknologi 4.0 yang dimana
kemajuan teknologi telah menjadi kebutuhan yang sangat dibutuhkan bagi manusia
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Teknologi tersebut diawali dengan
perkembangan industry yang terus melalui tahap permbaruan hingga saat ini mencapai
pundak dari kemajuan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi bertujuan untuk
memudahkan segala aspek kegiatan manusia dari segala bidang seperti pekerjaan,
pendidikan, hingga kegiatan rumah tangga. Teknologi tidak dapat lepas dari
kehidupan manusia saat ini karena dengan bantuan teknologi segala sesuatu akan
menjadi mudah dilakukan.
Perkembangan teknologi tersebut berkaitan dengan media baru atau new
media. Saat ini media baru berkembang dan menjadi acuan bagi manusia untuk
mencari serta mendapatkan segala informasi yang berkaitan dengan kehidupan
manusia. Menurut pendapat Hammer (1976) dalam penelitian Ahmad (2012)
informasi telah menjadi hal yang paling penting bagi manusia, sebab informasi dapat
menjadikan acuan untuk melakukan suatu tindakan baik positif atau negatif tergantung
individu menerima dan menelaah informasi tersebut. Pendapat tersebut berarti bahwa
sebuah informasi dapat menjadi informasi yang baik dan berguna untuk masyarakat
banyak tetapi dapat juga tidak baik tergantung dari masyarakat tersebut mengolah
informasinya seperti apa dan bagaimana cara mereka mengimplementasikan pada
kehidupannya.
Teknologi saat ini berkembang pada media digital atau media sosial yang
semakin banyak penggunanya karena media digital atau media sosial dapat
mempermudah manusia dalam mengolah informasi dan menerima informasi juga
dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Media sosial ini juga sangat membantu segala aspek kegiatan manusia dalam
kesehariannya. Contohnya untuk berjualan atau bisnis, karena dengan memanfaatkan
media sosial sebagai wadah atau penyalur informasi terkain sebuah produk yang
dijual, dengan memanfaatkan media sosial ini pun banyak sector UMKM yang
melakukan kegiatan bisnis nya melalui media sosial dan hasil penjualan tersebut
secara signifikan meningkat.
Media sosial yang kerap sering di gunakan untuk menjalankan bisnis yaitu
Instagram, karena media sosial Instagram memiliki beberapa fitur yang dapat di
gunakan sebagai media promosi bisnis bagi pelaku usaha. Dalam promosi bisnis
biasanya pelaku usaha akan memposting beberapa foto dan video dari produk yang
akan di jual melalui Instagram tersebut, sehingga dengan menggunakan Instagram
pelaku usaha akan dengan mudah memasarkan dan mempromosikan produk yang
akan di jual nya kepada khalayak pengguna Instagram. Tujuan penggunaan Instagram
yaitu memudahkan pelaku usaha bisnis dalam memasarkan, mempromosikan, dan
menginformasikan produk mereka kepada khalayak pengguna Instagram itu sendiri
yang dimana akan menjadi calon konsumen dari pelaku usaha.
Media Instagram ini memang sudah menjadi aplikasi yang banyak digunakan
oleh masyarakat, terutama generasi muda yang dimana mereka senang menyebarkan
atau membagikan foto dan video melalui aplikasi Instagram tersebut. Selain berfungsi
sebagai menyebarkan foto dan video, aplikasi Instagram ini pun dapat menjadi sebuah
media yang menyalurkan hobi berbisnis atau sebagai tempat pemasaran suatu produk.
Saat ini Instagram banyak digunakan sebagai wadah promosi atau berjualan, dimana
para produsen-produsen produk menjualnya melalui aplikasi Instagram tersebut. Hal
ini bertujuan untuk mempromosikan suatu produk yang dijualnya agar pengguna
Instagram sendiri dapat melihat serta menarik minat beli dari masyarakat. Hal tersebut
didasari oleh banyaknya pengguna Instagram sehingga membuat produsen suatu
produk beralih tempat berjualan ke aplikasi Instagram.
Peran bisnis yang telah beralih ke apliskasi Instagram ini dibuktikan dari
banyaknya iklan-iklan produk yang ditawarkan melalui media Instagram.
Pemanfaatan media digital ini tidak memungkiri bahwa terdapat beberapa lapak atau
produsen yang menjual produknya di aplikasi Instagram mengalami peningkatan
dalam penjualannya. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian Kurniawan (2017)
dalam penelitiannya mengatakan bahwa penggunaan media Instagram sebagai media
untuk berbisnis sangat efektif. Pasalnya dengan menggunakan media Instagram,
masyarakat atau khalayak pengguna aplikasi tersebut dapat dengan mudah mencari
dan membeli sebuah produk di dalamnya, hal ini akan menjadi suatu keuntungan bagi
penjual atau pelaku usaha bisnis dalam mempromosikan produknya.
Selain itu menurut Sholihah (2018) dalam penelitiannya mebgatakan pada era
modernisasi seperti saat ini, penggunaan media Instagram menjadi salah satu langkah
efektif dalam mempromosikan suatu produk untuk di jual kepada khalayak. Di tambah
karena pada saat ini masyarakat di tuntut untuk dapat menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi karena berkaitan dengan perkembangan zaman yang seiring
berdampingan dengan penggunaan teknologi digital.
Berkaitan dengan media Instagram yang di gunakan untuk melakukan promosi
usaha, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah komunikasi bisnis.
Komunikasi bisnis sendiri dapat di definisikan sebagai bentuk komunikasi yang di
jalin antara dua pihak atau lebih yang berkaitan dengan bisnis dan usaha. Dalam media
Instagram kita dapat melihat bahwa banyak terjadi komunikasi bisnis di dalamnya, hal
ini di karenakan media Instagram selain di gunakan sebagai tempat mengekspresikan
diri melalui foto dan video, saat ini kerap di jadikan sebagai lading bisnis dan usaha
bagi sebagian pelaku usaha mandiri di Indonesia.
Menurut Afridayani dkk (2020) dalam buku berjudul “Komunikasi Bisnis”
mengatakan bahwa tujuan dari komunikasi bisnis itu sendiri yaitu memberikan
informasi atau deskripsi mengenai suatu produk yang akan di jual kepada konsumen
melalui bentuk komunikasi secara verbal atau pun non verbal. Apabila di kaitkan
dengan komunikasi bisnis dalam sebuah perusahaan, komunikasi bisnis biasanya
terjadi pada atasan dan bawahan dalam suatu perusahaan. Dalam bisnis melalui media
Instagram atau media Online lainnya, komunikasi bisnis biasanya terjadi pada
produsen dan konsumen yang berinteraksi secara lisan atau tulisan yang berkaitan
dengan bisnis atau jual beli. Maka dari itu bentuk komunikasi bisnis menjadikan suatu
peluang besar bagi setiap pelaku usaha mandiri yang mempromosikan produk mereka
kepada konsumen dengan mudah.
Pengguna media Instagram di Indonesia menjadi mayoritas terbesar, pasalnya
masyarakat Indonesia memiliki karakter yang ingin memudahkan segala sesuatu, salah
satunya yaitu dalam hal belanja dan berbisnis. Hal ini di karenakan dengan
menggunakan media Instagram setiap pelaku usaha apapun dapat dengan mudah
memulai bisnis mereka tanpa ada batasan apapun dan tuntutan apapun seperti halnya
yang di lakukan oleh pelaku usaha lainnya. Maka dari itu banyak dari masyarakat
Indonesia yang memulai bisnis mereka melalui media Instagram.
Tentunya seorang pembisnis harus memiliki banyak strategi pemasaran untuk
menjual produk-produknya pada masyarakat media atau pengguna media Instagram
itu sendiri. Karena apabila pembisnis atau produsen produk tertentu tidak memiliki
strategi pemasaran yang baik, maka akan menimbulkan ketidaktertarikan terhadap
produk yang dipasarkan. Sudah banyak pelaku bisnis online yang tidak laku menjual
produknya sebab mereka tidak memiliki strategi pemasaran yang baik dan promosi
yang mereka lakukan kurang menarik minat pembeli. Sehingga menyebabkan mereka
tidak dapat menjual produk mereka sesuai dengan target yang harus mereka capai.
Strategi bisnis yang biasa dilakukan dalam promosi melalui media sosial
terutama Instagram yaitu membuat sebuah foto dan video yang menarik terkait dari
produk yang dijual sehingga membuat konsumen dapat tertarik minat belinya terhadap
produk yang dijual. Oleh sebab itu produsen penjual produk tersebut membuat
beberapa konten kreatif yang bertujuan untuk menarik minat konsumen dan menarik
minat beli terhadap produk yang dijualnya. Tetapi permasalahan yang dialami oleh
mayoritas penjual di Instagram yaitu terdapat beberapa konsumen yang tidak merasa
yakin terhadap penjual, karena maraknya kasus penipuan yang dilakukan oleh para
penjual melalui media online. Hal itulah yang menyebabkan konsumen tidak
mempercayai produk yang dijual tersebut.
Proses komunikaasi dimana seorang komunikator menyampaikan pesannya
kepada seorang komunikan. Sedangkan didalam Komunikasi Bisnis terdapat beberapa
tahapan yaitu : Pengirim memiliki ide atau gagasan, pengirim pesan meng-encode ide
atau gagasan sebagai sebuah pesan, pengirim pesan merumuskan pesan, pengirim
pesan memilih media komunikasi, pengirim pesan mengirimkan pesan melalui media
komunikasi, penerima pesan menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan,
penerima pesan meng-decode pesan, penerima pesan menanggapi pesan, penerima
pesan meng-encode ide atau gagasan sebagai pesan umpan balik, penerima
memberikan merumuskan pesan umpan balik, penerima pesan mengirimkan pesan
umpan balik melalui media komunikasi, pengirim pesan menerima pesan umpan balik,
pengirim meng-decode pesan umpan balik, pengirim pesan menanggapi pesan umpan
balik yang diberikan, Pengirim pesan memberikan umpan balik kepada penerima
pesan (Purwanto,2006:60).
Komunikasi adalah salah satu strategi dalam mnyampaikan informasi berupa
pesan kepada pihak satu ke pihak lainnya. proses komunikaasi dimana seorang
kominikator menyampaikan pesannya kepada seorang komunikan. Didalam suatu
bisnis juga terdapat istilah komunikasi. Dimana komunikasi yang dimaksud adalah
Komunikasi Bisnis. Komunikasi Bisnis adalah suatu pertukaran ide yang mempunyai
tujuan tertentu yang difokuskan untuk bisnis. Agar Komunikasi tersebut berjalan
secara Efektif jika proses komunikasi tersebut telah memenuhi syarat-syarat
komunikasi, Unsur-unsur komunikasi serta sesuai dengan tahapan-tahapan dalam
komunikasi. Didalam komunikasi juga sering terjadi adanya kesalaah pahaman, baik
dalam hal penafsiran maupun dalam hal yang lain. Upaya mengatasi kesalah pahaman
dalam berkomunikasi : berusaha untuk menerima komunikasi atau pesan seseorang
tersebut, saling menyatuhkan perbedaan satu sama lain.
Dari pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan
teknologi membawa peran penting dalam kehidupan manusia, perkembangan
teknologi menciptakan beberapa media yang menjadi hal baru di tengah kehidupan
masyarakat seperti media baru. Media baru merupakan media elektronik dan media
digital yang dimana penggunaannya dapat digunakan apabila terkoneksi dengan
internet. Media baru tersebut melahirkan beberapa platform terbaru seperti contohnya
platform aplikasi Instagram, yang dimana aplikasi tersebut memberikan fitur
pembuatan foto dan video yang berdurasi 10-30 detik dan dapat diberikan caption
tambahan sebagai penjelasan infomasi dalam bentuk kata-kata. Selain sebagai aplikasi
foto dan video, platform Instagram pun saat ini telah digunakan oleh pelaku bisnis
dalam kegiatan bisnisnya, pemanfaatan platform Instagram sebagai media yang
menyalurkan informasi sebagai salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh
pelaku usaha bisnis.
Maka dari itu perkembangan teknologi yang memunculkan istilah media baru
pada saat ini sangat di gandrungi oleh masyarakat. Salah satu media yang banyak di
manfaatkan yaitu Instagram, karena selain dapat digunakan sebagai media ekspresi
diri, Instagram pun kerap di gunakan sebagai media bisnis. Istilah belanja Online saat
ini sudah sangat lumrah terjadi di tengah masyarakat Indonesia, penggunaan media
Instagram dapat menjadikan komunikasi antara penjual dengan konsumen menjadi
mudah dan efektif tanpa perlu pergi jauh ke toko untuk berbelanja, dengan
menggunakan media Instagram konsumen dapat membeli sebuah produk dengan
mudah.
B. Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini yaitu akan memfokuskan pembahasan pada
permasalahan apakah penggunaan media Instagram dapat menjadikan konsumen
merasa puas atau tidak ketika berbelanja. Selain itu penggunaan media Instagram akan
membuat komunikasi antara penjual dan konsumen menjadi efektif atau tidak. Karena
di dalam bisnis Online dengan menggunakan media Instagram kerap terjadi penipuan,
hal ini yang akan di bahas di dalam penelitian ini.
Tujuan peneliti membahas permasalahan tersebut yaitu bertujuan untuk
mengetahu apakah dengan menggunakan media Instagram dapat membuat
komunikasi bisnis antara penjual dengan konsumen dapat berjalan efektif atau tidak.
Selain itu peneliti ingin mengetahui apakah dengan menggunakan media Instagram
dapat mengurangi penipuan atau tidak, karena kerap terjadi di tengah masyarakat yaitu
penipuan secara Online. Peneliti pun akan mencari solusi bagi setiap konsumen yang
akan melakukan transaksi bisnis online melalui media Instagram.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian
kualitatif. Karena penelitian ini tidak menggunakan data angka serta tidak
menggunakan kuisioner sebagaimana penelitian kuantitatif, serta penelitian ini
bertujuan untuk mencari fakta mengenai suatu peristiwa yang terjadi dengan
menggunakan persepsi serta pandangan dari peneliti. Dalam buku Anggito dan
Setiawan (2018) penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang diproses
dengan menggunakan teknik wawancara serta mencari fakta dan kebenaran melalui
studi pustaka dan dokumentasi. Sedangkan menurut Denzin dan Lincoln dalam
Anggito dan Setiawan (2018) kualitatif merupakan penelitian dengan latar belakang
ilmiah yang menguak segala fenomena yang sedang terjadi ditengah masyarakat.
Sehingga fenomena tersebut dirancang dalam sebuah penelitian dengan menggunakan
dokumentasi serta tinjauan pada objek dan subjek terkait untuk menemukan fakta
kebenarannya.
Menurut Rukin (2019) dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif
mengatakan penelitian kualitatif memiliki sejarah yang panjang dalam proses
pembentukannya, penelitian kualitatif sendiri menggabungkan beberapa disiplin ilmu
dalam satu teori yang membahas mengenai fenomena serta peristiwa yang tengah
terjadi. Penelitian kualitatif ini menilai suatu peristiwa dari sudut pandang peneliti
sehingga dalam penelitiannya, peneliti menuangkan pemikirannya dari persepsi yang
telah peneliti dapatkan dan analisa terhadap peristiwa yang terjadi. Menurut Rukin
sendiri penelitian kualitatif bersifat penelitian sosial, berbeda dengan sosiologi yang
ilmu pengetahuannya tidak stagnan, oleh karena itu penelitian kualitatif ini harus
menyeimbangkan antara hubungan sosial dengan ilmu sosiologi sehingga tercapai
tujuan sosial dalam penelitian tersebut.
Menurut Suwendra (2018) dalam buku “Metode Penelitian Kualitatif”
mengatakan terdapat capaian atau tujuan dalam penelitian kualitatif sendiri, capaian
tersebut yaitu dapat memandang bahwa penelitian kualitatif dapat digunakan
tergantung dari permasalahan, situasi, serta tujuan penelitian yang akan dicapai. Juga
penelitian kualitatif mampu memberikan penilaian terhadap suatu norma serta hukum
yang ada dalam permasalahan dengan menggunakan berbagai pendekatan yang ada
dalam penelitian kualitatif.
Saryono (2010) menegaskan bahwa penelitian kualitatif sendiri yaitu mencari
fakta serta kebenaran terhadap peristiwa, menyelidiki, menemukan, serta
menggambarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa yang tidak dapat
didapatkan dengan unsur angka serta data seperti penelitian kuantitatif. Sehingga
penelitian menggunakan kualitatif tidak dapat dibandingan atau ditemukan dengan
unsur angka atau hitungan serta data-data yang berupa angka karena penelitian
kualitatif menggunakan unsur persepsi serta pandangan peneliti untuk
menggambarkan dan menilai suatu peristiwa yang sedang terjadi.
Penelitian kualitatif menurut peneliti sendiri dapat disimpulkan sebagai sebuah
penelitian yang menggambarkan kejadian atau peristiwa dalam bentuk narasi,
argument, serta deskripsi mengenai peristiwa tersebut yang dihubungkan dengan teori
yang telah ditentukan. Penelitian kualitatif tidak menggunakan unsur data dan angka
karena penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap subjek terkait dan
melampirkan hasil studi pustka dan dokumentasi untuk menguatkan penelitian. Maka
dari itu tujuan peneliti menggunakan metode kualitatif guna membahas mengenai
komunikasi bisnis melalui media Instagram, dimana hasil dari penelitian akan dibahas
secara deskriptif tanpa ada unsur angka.
Penelitian ini pun menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang
merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk menemukan teori atau pengetahuan
dalam waktu tertentu (Muchtar,2013). Metode deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk
mencari atau menemukan teori bukan untuk menguji teori jadi metode ini mengamati
sebuah gejala yang terjadi di lapangan serta menganalisnya dan menilai permasalahan
tersebut dan menuangkan penilaian tersebut dalam sebuah tulisan dengan meberikan
gambaran dan situasi di lapangan dengan rinci.
Metode deskriptif kualitatif dapat diartikan sebagai sebuah penelitian yang
menggunakan pendekatan secara mendeskripsikan suatu permasalahan atau peristiwa
yang terjadi dalam bentuk gambaran atau bahasa. Metode ini memberikan kemudahan
pada peneliti karena penelitian menggunakan teknik sampling pada subjek dan objek
penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria penelitian agar
penelitian ini dapat relevan. Dalam penelitian deskriptif kualitatif peneliti harus
melakukan observasi secara mendalam ke lapangan untuk menganalisis secara
mendalam serta mampu mengembangkan pernyataan yang relevan. Karena metode ini
merupakan pendekatan penelitian yang mengumpulkan data–data dengan
menggunakan kata–kata bukan angka (Moleong,2015).
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif terdiri dari
empat komponen, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi Menurut
Sugioyono (2012). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data triangulasi dengan menggabungkan ketiga kompenen yaitu (observasi,
wawancara, dan dokumentasi).
D. Rumusan Masalah
Dari pembahasan di atas, maka dari itu peneliti telah merumuskan beberapa
rumusan masalah, yaitu :
1. Kenapa thriftnom shop memilih instagram sebagai media untuk online
shop?
2. Manfaat dari media instagram untuk online shop yang kamu jalani saat ini?
3. Keuntungan dan kekurangan apa saja yang ada dari media instagram untuk
online shop yang kamu jalani saat ini?
4. Kendala apa yang kamu alami saat menggunakan instagram?
Referensi

Referensi dari artikel jurnal :

Afridayani, Y. C. (2020). Komunikasi Bisnis . Tangerang Selatan: Unpam Press .

Ahmad, A. (2012 ). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi . Jurnal Dakwah Tabligh Vol.1
No.1, 137-149.

Kurniawan, P. (2017 ). Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Komunikasi Pemasaran Modern
Pada Batik Burneh . Jurnal Kompetensi Vol.11 No.2 .

Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.

Muhktar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press.

Purwanto, D. (2006). Komunikasi Bisnis Edisi 3 . Jakarta : Erlangga .

Rukin. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendikia Indonesia.

Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. . Bandung: Alfabeta.

Setiawan, A. d. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Sholihah, A. (2018). Penggunaan Instagram Sebagai Media Promosi . Skripsi Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,R&D. Bandung : Alfabeta.

Suwendra, I. W. (2018). Metode penelitian Kualitatif. . Badung Bali: Nilacakra.

Anda mungkin juga menyukai