PENDAHULUAN
secara digital. Pemasaran digital merupakan pemasaran interaktif dan terpadu yang
memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar dan calon konsumen. Pemasaran
digital adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online
(Purwana et al., 2017). Pemasaran digital dapat membantu menyebarkan informasi mengenai
pengetahuan produk secara cepat dan lengkap serta dapat memperluas jangkauan area
Pada era kemajuan teknologi informasi saat ini, para pelaku usaha khususnya pelaku
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan dapat memanfaatkan media digital
untuk dapat memasarkan produk baik produk baru maupun produk lama demi
adalah penyumbang terbesar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja (Bahtiar & Saragih,
2020). Pelaku UMKM yang memanfaatkan pemasaran digital termasuk melalui media sosial
biasanya akan menikmati keuntungan bisnis dari sisi pendapatan, kesempatan kerja, inovasi
dan daya saing (Naimah et al., 2020). Pemasaran digital terbukti berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap peningkatan kondisi pemasaran produk UMKM (Hendrawan et al.,
2019).
Belakang ini, media sosial semakin luas digunakan sebagai saluran promosi
pariwisata. Media sosial secara sederhana diartikan sebagai salah satu platform media online
untuk mendukung komunikasi secara interaktif. Istilah media sosial melingkupi beragam
platform seperti blog, micro-blogging (seperti Twitter), jejaring sosial (seperti Facebook),
Wiki (seperti Wikipedia), berbagi foto (seperti Flickr), berbagi video (seperti Youtube),
jejaring suara (seperti Skype), berbagi musik (seperti Last FM), tinjauan produk dan jasa
(seperti TripAdvisor), dan lain sebagainya. Kunci media sosial adalah pada peluang setiap
menggunakan salah satu platform diatas atau usergenerated content (Poynter, 2010).
Media sosial menjadi salah satu media yang ampuh dalam mempromosikan produk
dimana caranya mudah tetapi memiliki efek yang luar biasa (Untari & Fajariana, 2018).
Media sosial dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga pelaku usaha dapat melakukan
pemasaran tanpa adanya batasan waktu dan wilayah. Media sosial memungkinkan pelaku
usaha untuk mencapai dan membangun hubungan yang lebih personal dengan konsumen.
Media sosial dianggap mampu untuk secara langsung meraih calon konsumen serta berbiaya
murah dan tidak perlunya keahlian khusus dalam melakukan inisiasi awal (Sulaksono &
Zakaria, 2020).
Salah satu media sosial yang digunakan dalam pemasaran digital adalah Instagram.
Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki pengaruh besar dan penting
dalam suatu bisnis (Untari & Fajariana, 2018). Instagram banyak digunakan sebagai media
pemasaran karena dianggap efektif, efisien serta tepat sasaran (Rafiah & Kirana, 2019).
Instagram menjadi salah satu media sosial populer di Indonesia dimana jumlah pengguna
Instagram hingga Juli 2021 sebesar 91.77 juta pengguna (Rizaty, 2021). Besarnya pengguna
Instagram ini memberikan peluang untuk memperluas jangkauan area pemasaran bagi para
pelaku usaha.
Meskipun demikian, masih banyak pelaku UMKM yang belum menggunakan media
digital dan mengerti manfaat serta peranan penggunaan media digital tersebut (Wardhana,
2015). Edukasi pemanfaatan media sosial seperti Instagram dalam pemasaran digital bagi
pelaku UMKM demi keberlangsungan usaha pun menjadi penting untuk dilakukan oleh
berbagai pihak diantaranya civitas akademisi. Apalagi media sosial dapat menjadi sebuah
konsep untuk mempermudah pelaku UMKM dalam memperoleh akses pemasaran yang lebih
luas (Purnomo, 2019). Penyebarluasan informasi dan promosi pariwisata menggunakan
media sosial dapat dilakukan oleh siapapun termasuk masyarakat di lokasi obyek wisata itu
sendiri.
penurunan. Salah satunya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami
tekanan akibat tidak dapat melakukan kegiatan usaha sehingga kemampuan untuk memenuhi
kewajiban kredit terganggu (Sri Mulyani, 2020). Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara.
Keberadaan UMKM memberi positif pada penyerapan tenaga kerja. Masyarakat yang
memiliki skill dapat diserap UMKM sehingga UMKM dapat mengurangi pengangguran pada
level masyarakat bawah. Dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan, Presideni RI telah
memberikan arahan untuk melakukan pengembangan UMKM naik kelas dan modernisasi
koperasi.
berarti UMKM tidak memiliki hambatan untuk tumbuh dan berkembang. Selain hambatan
dalam mengakses modal salah satu hambatan yang melingkupi UMKM adalah dalam hal
Turunnya daya beli masyarakat terhadap suatu produk menyebabkan pendapatan yang
diperoleh para pelaku UMKM pun berkurang. Melansir survei yang dilakukan Bank
Indonesia pada Bisnis.com yang menyebutkan bahwa sebanyak 87,5 persen UMKM di
Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sekitar 93,2 persen di
kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Akan tetapi, selama tahun 2020 banyak UKM yang
mengalami gulung tikar. Hal ini merupakan dampak pandemi Covid 19 yang dialami oleh
hubungan kerja (PHK) pegawai, rasa takut keluar rumah dan berkurangnya daya beli
memperoleh pembeli.
(ABDSI) melakukan survei kepada 6.000 UMKM di Indonesia. Hasil survei menunjukkan
bahwa 36,7% UMKM tidak ada penjualan, 26,6% UMKM mengalami penurunan penjualan
lebih dari 60%. Di Kota Serang sendiri lebih dari 30% masyarakatnya merupakan anggota
UMKM. Akan tetapi masih banyak UMKM di Kota/ Kabupaten Serang yang kesulitan untuk
memasarkan produknya karena keterbatasan kemampuan dan gulung tikar karena dampak
pandemi Covid-19. Di sisi lain, terdapat kesempatan baru dalam dunia usaha terkait dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk pemasaran dalam bisnis telah
berubah dengan cepat. Adanya internet saat ini membuat pelanggan dapat melakukan
transaksi melalui berbagai aplikasi. Dari hal tersebut, perlu strategi khusus yang harus
dilakukan agar UMKM, khususnya yang ada di Kota/ Kabupaten Serang dapat terus menjual
teknologi digital.
kegiatan promosi produk atau jasa melalui internet. Tiap tahun penerapan pemasaran digital
Dewasa ini banyak masyarakat menggunakan internet, termasuk para pengusaha UMKM di
daerah. Akan tetapi, penggunaan internet kurang optimal dalam mendukung manajemen
usaha. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan pelaku UMKM mengenai digital
marketing. Padahal, dengan adanya digital marketing akan membantu manajemen usaha
Dalam kegiatan pengabdian ini, kami fokus mengadakan pelatihan kepada pelaku
UMKM yang ada di kota Serang, Banten untuk melakukan pemasaran produk secara digital.
Kami akan fokus kepada UMKM yang menjalankan usaha dengan menghasilkan produk,
bukan jasa. Kendala yang terjadi adalah pelaku UMKM belum menggunakan sistem
pemasaran digital sehingga strategi pemasaran produk belum dilakukan secara maksimal dan
produk belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Pelatihan akan menjelaskan tahapan
1. Membuat dan memasarkan produk melalui Media Sosial (instagram, FB, dan
Whatsapp).
4. Membuat video iklan melalui tiktok untuk promosi melalui media sosial, dan
5. Membuat profil google bisnis. Tujuannya agar para pelaku UMKM dapat terus
Pelatihan Digital Marketing ini diperuntukkan bagi pelaku UMKM kota Serang-
Banten yang telah menjalankan usaha di bidang produk, bukan jasa. Kegiatan ini dimulai
dengan sosialisasi digital marketing, mendorong penggunaan fasilitas yang ada dan
serta mendampingi para pelaku UMKM sehingga fasilitas yang ada bisa dimanfaatkan secara
maksimal.
LANDASAN TEORI
Internet merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM sebagai
media promosi. Selain penggunaan media yang tepat, salah satu aspek yang dapat
mendukung aktivitas promosi adalah desain visual. Pemilihan elemen visual yang menarik
dapat menjadi nilai tambah bagi sebuah kegiatan promosi. Desain yang baik juga akan
membantu target audiens untuk mengenali produk atau jasanya dengan lebih baik (Hasporo,
sosial menjadi sebuah tantangan bagi pelaku UMKM untuk bisa bertahan di tengah
persaingan dan pandemi ini. Meskipun banyak pelaku UMKM ini yang berkembang
bisnisnya dengan memanfaatkan media sosial ini, pada kenyataannya masih banyak juga
dan para pelaku UMKM ini bisasanya berasal dari kalangan orang tua yang belum
memanfaatkan pemasaran secara digital melalui media sosial ini. Selain memperkenalkan
merek, menjalin komunikasi dan interaksi dengan calon pelanggan, pemasok bahkan
kompetitor dengan efisien, pelaku UMKM pada akhirnya akan meningkatkan pemasaran
sehingga meningkatkan keunggulan bersaing bagi UMKM itu sendiri Berdasarkan hasil
evaluasi tim pengabdian masyarakat para peserta pelatihan dapat mempraktekkan materi
dengan cukup baik dalam hal ini dilihat dalam penggunaan media social untuk sarana
promosi dan memasarkan produk mereka. Setelah diberikan pelatihan peserta mengakui
bahwa mereka telah bertambah pengetahuan dan ketrampilannya dalam pemanfaatan media
social seperti facebook dan instagram dalam memasarkan dan mempromosikan produknya.
Dan para peserta pelatihan menjadi lebih memahami peranan media social dalam memperluas
bahan kajian data peneliti melakukan aktivitas pencarian data melalui wawancara mendalam
dan pemberian angket kepada masyarakat setempat. Observasi telah dilakukan selama
penelitian berlangsung serta menghasilkan beberapa data yang dapat dijadikan sebagai
pengolahan data.
Berbagai data yang telah ditemukan merupakan temuan secara langsung yang terjadi
Banten. Dampak yang ditimbulkan dari objek wisata dapat menghasilkan upaya
Kemajuan teknologi membuat para pengusaha yang bergelut pada UMKM di Banten
menjangkau pembeli di luar kota, pulau, bahkan negara. Para UMKM mau tidak mau untuk
mulai mempelajari pemasaran secara online,jikalau tidak akan kalah saing dengan UMKM
lain.
PENUTUP
Marketing” dapat disimpulkan bahwa untuk merinitis masyarakat yang paham akan
optimalisasi digital marketing di Provinsi Banten diperlukan dukungan baik dari masyarakat
maupun pemerintah.
.