SKRIPSI
Oleh :
NIM : 2020187203P0058
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
jejaring sosial lainnya Ryan dan Jones pada lidyawati mengatakan bahwa
digital Instagram adalah orang yang mempunyai pengaruh yang besar disosial
media. Pengguna akun ini berpengaruh sudah memiliki kepercayaan dari
pengikut online-nya dan pendapat mereka bisa memiliki pengaruh luar biasa
untuk reputasi online, termasuk bagi produk atau juga brand.
Konsep dari pemasarannya Instagram mendeskripsikan suatu produk atau
brand buatan penjual dan menyebar luaskan kepada khalayak ramai melalui
2.3 Influencer
Influencer menggambarkan jenis baru dari sebuah kebebasan, pihak
ketiga yang membentuk perilaku audience lewat blog, tweet, dan penggunaan
media sosial lainnya (Freberg et al., 2011). Influencer membuat konten untuk
memasarkan merek tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan follower dan
pengakuan terhadap merek tersebut (Glucksman, 2017). Ewers (2017)
mengkategorikan influencer ke dalam dua tipe, yaitu celebrity dan micro-
celebrity. Celebrity adalah seseorang yang sudah terkenal lebih dahulu melalui
media televisi dan sudah memiliki basis penggemar yang besar, sedangkan
micro-celebrity merupakan sebutan bagi seseorang yang muncul melalui media
sosial, berasal dari berbagai macam latar belakang, tidak memiliki kepopuleran
sebelumnya melalui media televisi, serta memiliki basis penggemar yang tidak
sebesar celebrity (Sutriono & Haryatmoko, 2018). Menurut Oddie Randa, Chief
Operations Officer Gushcloud Marketing Group, dalam Hestianingsih (2019),
ada empat jenis influencer berdasarkan jumlah follower.
Nano influencer adalah jenis influencer yang pertama dengan jumlah
follower di bawah 20.000. Micro influencer adalah jenis yang kedua dengan
jumlah follower 20.000 hingga 100.000. Macro influencer adalah jenis
influencer ketiga dengan jumlah follower di atas 100.000. Sedangkan influencer
dengan jumlah follower lebih dari 1 juta dapat disebut sebagai premium
influencer atau celebrity.
Gambar 2.1
“Pengaruh Influencer Instgram Marketing Lokal Terhadap Niat Beli
Masyarakat Pada Produk Es Teler Sultan Jember”
3.2.2 Sampel
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota
populasi. Subset ini diambil karena dalam dalam banyak kasus tidak mungkin
kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah
perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand.2014). Metode yang ,
digunakan adalah probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Survei ini dilakukan terhadap
responden 26 orang masyarakat orang rnasyarakat Perum. Arjasa Asri, Kec.
Arjasa, Kab. Jember dan tentunya yang memiliki akun Instagram, dan
mengikuti akun @makanananakosjember. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin :
N
n=
Keterangan : 1+ N (e)
2
n = Jumlah sampel
N = Ukuran Popupalsi
e = Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang masih dapat
ditoleransi (10%)
95
n= 2
1+ 95(0 , 1)
95
n= 2
1+ 95 x ( 0 , 1 )
n=25 , 6
n=26
1) Dokumentasi
Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010), "Dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan
sebagainya". Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data mengenai “Pengaruh Influencer Instagram
Marketing Lokal Terhadap Niat Beli Masyarakat Pada Produk Es Teler
Sultan Jember”.
2) Kuesioner
Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawab oleh respon (Sugiyono, 2004 ).
Dal am penelitian ini metode angket digunakan untuk memperoleh
informasi dari 26 orang masyarakat Perum. Arjasa Asri 3
pengguna Instagram yang mengikuti akun Instagram
@makanananakkosjember, pertanyaan mengungkap tentang
pengaruh influencer instagram marketing lokal terhadap niat beli
masyarakat Perum. Arjasa Asri Kec. Arjasa Kab. Jember pada produk Es
Teler Sultan Jember. Metode angket atau kuesioner merupakan suatu
daftar yang berisi suatu rangkaian pernyataan mengenai suatu hal
atau dalam suatu pertanyaan untuk memperoleh data berupa
jawaban-jawaban dari pada responden.
Pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala likert,
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dana persepsi
seseorang atau kelompok tentang fenomesa sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka
variabel yang akan yang akan diukur dijabarkan menjadi di indikator
variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berubah pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradiasi yang sangat positif sampai sangat negatif yang dapat
berupa kata-kata berikut (Sugiono,2018):
Tabel 3.1 Alternatif Jawaban dengan Skala Likert
b. Data Sekunder
Data yang sudah tersedia pada perusahaan atau data yang sudah diolah
pihak lain. Data sekunder juga dapat diperoleh dari studi kepustakaan
yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terdiri dari literatur-
literatur dan buku-buku yang mendukung penelitian.
3.6 Metode Analisa Data
a. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan
terhadap isi dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur
ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji yang
digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu alat ukur, sehingga dapat
mengukapkan data dari variabel. Cara pengujian validitas dengan
menghitung korelasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor
total dengan menggunakan rumus korelasi produk moment. Jika nilai r
> 0,30 maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid dan sebaliknya
apabila nilai r <0.30 maka instrumen tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut (Khairinal, 2016) Reliabilitas adalah istilah yang
dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif
konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih berulang kali
hasilnya tetap sama disebut reliabel. Menurut (Sugiyono, 2019) Hasil
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda. lnstrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen
tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang
sama di lain ternpat. Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas adalah
untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar
baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid.
Penggunaan pengujian reliabilitas adalah untuk menilai konsistensi
pada objek dan data. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan
bantuan SPSS Release 20.0 for windows. lndeks pengukuran
reliabilitas angket menurut (Khairinal, 2016) yaitu:
1. Jika alpha> 0.90 maka reliabilitas sempurna.
2. Jika alpha antar 0.70-0.90 maka reliabilitas tinggi.
3. Jika alpha 0.50-0.70 maka reliabilitas moderat.
4. Jika alpha <0.50 maka reliabilitas rendah.
5. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak
reliabel.
3. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan regresi sederhana karena penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh Influencer Instagram (X)
terhadap Niat Beli konsumen (Y).
Y= β 0+ β 1 X+e
Keterangan :
Y = Variabel terikat (Niat Beli)
β 0 = Konstanta
X = Variabel bebas (Influencer Instagram)
β 1 = Koefisiensi variabel X
e = Kesalahan pengganggu
2. Uji t (persial)
Teknik uji ini digunakan untuk menguji dan mengetahui apakah
variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Jika hasil perhitungan menunjukan bahwa
Sig < alpha 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan
demikian variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya
secara parsial. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh.