Anda di halaman 1dari 22

Proposal Skripsi

PENGARUH DAYA TARIK PESAN IKLAN DI MEDIA

SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI

(Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan Berrybenka di Media Sosial

Instagram Terhadap Minat Beli pada Perempuan Dewasa Muda)

Oleh:

Sotya Pulastha / 13 09 05126

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komunikasi merupakan proses sosial dimana individu menggunakan sebuah

simbol untuk menginterpretasikan dan menciptakan makna dalam lingkungannya

(West, R. & Turner, L., 2008 : 5). Komunikasi sangat penting untuk memenuhi

kebutuhan seseorang. Seluruh aspek kehidupan juga memerlukan adanya

komunikasi untuk kebutuhan kehidupan sosial. Bentuk komunikasi sendiri banyak

digunakan dalam dunia bisnis, hubungan suatu kelompok dengan pihak lain yang

nantinya berguna untuk mencapai sebuah tujuan yang sama.

Kebutuhan dan keinginan manusia bertambah sejalan dengan perkembangan

yang ada di lingkungan masyarakat baik teknologi maupun gaya hidup.

Masyarakat dapat mencari isu-isu terbaru atau informasi dengan menggunakan

teknologi yang semakin berkembang. Kecanggihan teknologi yang ada membuat

masyarakat dapat mengakses informasi dari mana saja dan di mana saja. Fasilitas

yang diberikan juga mendorong masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan

tren dan teknologi. Tidak hanya untuk perkantoran dan pendidikan, saat ini anak

diajarkan dan dikenalkan dengan kecanggihan teknologi sejak dini seperti

internet.

Pada jaman sekarang ini banyak aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan

internet. Peningkatan penggunaan internet berdampak besar pada perilaku atau

gaya hidup masyarakat baik orang tua, anak muda, maupun anak di bawah umur.
Gaya hidup masyarakat Indonesia sendiri juga sudah banyak dipengaruhi oleh

fasilitas yang ada di internet. Menurut data survei yang dilakukan oleh Asosiasi

Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) sepanjang 2016 menemukan

bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung dengan internet. Adapun total

penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Terdapat kenaikan 51,8

persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada tahun 2014 yaitu hanya ada

88 juta pengguna internet (Kompas.com, 2016). Kenaikan penggunaan internet di

Indonesia juga berdampak pada pola sosial masyarakat. Pada awalnya internet

hanya dilakukan oleh beberapa kalangan saja seperti perkerja kantor, pelajar, dan

mahasiswa yang ingin mencari materi mengenai pendidikan. Namun, pada jaman

sekarang masyarakat dapat menggunakan internet sebebas mungkin dengan waktu

dan tempat yang tidak terbatas. Masyarakat dapat menggunakan internet di

sekolah, kantor, tempat umum seperti halte, restoran, dan bahkan tidak sedikit

masyarakat yang menggunakan internet di jalan saat sedang berkendara.

Maraknya penggunaan internet sangat berpengaruh pada kebiasaan dan perilaku

tiap individu.

Internet memberikan banyak layanan terhadap masyarakat atau penggunanya

dengan selalu update dan berlomba-lomba memberikan pengetahuan dan

pengalaman yang menarik. Contoh dari layanan internet adalah media sosial.

Media sosial merupakan aplikasi berbasis online yang sedang marak digunakan

masyarakat untuk melakukan banyak aktivitas termasuk promosi. Media sosial

sendiri merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia

maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi,


saling kirim pesan, dan saling berbagi, yang kemudian terbentuk jaringan

(networking) (Romelteamedia.com, 2014). Melalui media sosial, masyarakat atau

pengguna dapat melihat fenomena-fenomena atau isu yang sedang terjadi di

kehidupan nyata. Media sosial sendiri dapat berupa Facebook, Twitter, Instagram,

Snapchat, Path, dan masih banyak lagi. Penggunaan internet yang mengalami

peningkatan, dipengaruhi juga oleh penggunaan aplikasi dengan angka yang tidak

sedikit. Media sosial digunakan para pebisnis untuk memasarkan mereknya salah

satunya adalah aplikasi Instagram.

Instagram merupakan aplikasi platform media sosial yang saat ini banyak

diminati masyarakat karena keunikannya. Masyarakat pengguna Instagram dapat

berbagi gambar atau video yang akan diposting untuk publik. Platform Instagram

memiliki keunikan dari fasilitas baik filter atau pemilihan mode agar masyarakat

dapat berbagi konten dengan sisi kreatif masing-masing. Instagram didirikan pada

tahun 2010 dan secara cepat dapat meraih popularitas. Pada tahun 2012, Instagram

mencatat jumlah pengguna aktif sebanyak 100 juta. Melihat hal tersebut,

Facebook tergiur untuk mengakuisisi Instagram yang kini telah menjadi bagian

Facebook dengan mahar sebesar USD 1 Miliar atau sekitar Rp 9,5 Triliun

(Techinasia.com, 2014). Pada akhir Desember 2016, Instagram mengalami

pertumbuhan pengguna aktif yaitu sebanyak 100 juta. Sehingga saat ini, Instagram

mengklaim telah memiliki 700 juta pengguna aktif bulanan (Detik.com, 2017).

Ketika awal berdiri 6 Oktober 2010 lalu, Instagram merupakan media sosial yang

fokus untuk berbagi gambar atau video. Namun kini mereka telah merambah fitur
baru, yaitu Instagram Stories yang memungkinkan pengguna berbagi konten

video ataupun gambar yang hilang dalam waktu 24 jam (Detik.com, 2017).

Aplikasi Instagram dapat diunduh melalui Google Playstore atau iOs.

Instagram sendiri sering digunakan oleh berbagai merek produk sebagai media

pemasaran baik di Indonesia maupun di luar negeri. Penggunaan Instagram dalam

menjadikannya sebagai strategi pemasaran dapat mempermudah suatu merek

produk agar calon konsumen aware dan sampai ke tahap minat beli. Banyak

produk yang memiliki atau menggunakan Instagram sebagai strategi

pemasarannya, salah satunya adalah perusahaan startup. Notabene perusahaan

startup merupakan perusahaan paling dekat dengan kehidupan masyarakat,

sehingga tidak menutup kemungkinan startup berkembang dalam banyak hal di

sekitarnya termasuk di bidang fashion atau sandang.

Startup sendiri menurut David McClure merupakan perusahaan yang

belum menemukan target konsumen, produk, dan cara menjualnya. Hal tersebut

berarti perusahaan startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi.

Perusahaan-perusahaan startup sendiri sebagian besar merupakan perusahaan

yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk

menemukan pasar yang tepat (Cahyadi, 2014). Startup di Indonesia sangatlah

berperan dalam mempengaruhi pola atau gaya hidup masyarakat. Terdapat

beberapa startup di Indonesia menjelma menjadi perusahaan ternama dengan

memiliki valuasi US$ 1 miliar bahkan lebih (Kontan.co.id, 2017).

Startup di Indonesia yang saat ini mengalami perkembangan, memiliki

berbagai bidang seperti jasa akomodasi, kuliner, teknologi, riset, bahkan fashion,
dan masih banyak lagi. Pada dasarnya terdapat alasan yang kuat dari segi

konsumen untuk melakukan pembelian produk fashion secara online. Dilihat dari

fasilitas yang disediakan oleh berbagai perusahaan startup, mendorong calon

konsumen untuk mencapai tahap minat beli. Perusahaan startup juga berusaha

memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tertanam pada masyarakat saat ini yaitu

kemudahan dan praktis dalam melakukan sesuatu sampai pada membeli suatu

produk atau jasa. Pilihannya saat ini semakin banyak, bahkan setiap merek produk

hampir memiliki kanalnya sendiri, atau minimal menjalin kerja sama khusus

dengan layanan marketplace tertentu. Namun, persaingan bisnis fashion

commerce tidak hanya dihadapkan pada persaingan vertikal antar bisnis sejenis

melainkan persaingan dengan toko ritel offline di pusat perbelanjaan

(DailySocial.id, 2017).

Startup fashion di Indonesia sendiri sangatlah berkembang karena tren

pakaian di tiap tahunnya pun juga mengalami perkembangan. Salah satu startup

fashion di Indonesia yang juga memiliki gerai offline di beberapa tempat di

Indonesia adalah Berrybenka. Situs belanja online fashion dan kecantikan di

Indonesia yaitu Berrybenka menjual berbagai produk dari merek lokal dan

internasional, termasuk produk in-house label dari Berrybenka itu sendiri.

Berrybenka menawarkan kombinasi produk fashion dan kecantikan terkini untuk

setiap gaya personal yang beragam. Berrybenka menyediakan berbagai produk

berkualitas untuk wanita dan pria, bervariasi dari pakaian, aksesori, sepatu, tas,

produk olahraga dan kecantikan. Strategi pemasaran Berrybenka pun dilakukan

tidak hanya dengan memasang iklan di situs-situs website, melainkan di media


sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain-lain. Penggunaan media

sosial tersebut memberikan kesan yang dapat dilihat dari daya tarik pesan iklan

Berrybenka di media sosial itu sendiri. Daya tarik pesan iklan yang muncul, dapat

memberikan pengaruh pada masyarakat untuk sampai ke tahap minat beli.

Startup di Indonesia mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.

Perkembangan teknologi yang diiringi oleh kenaikan keinginan dan permintaan

konsumen, menjadi peluang bagi perusahaan startup di Indonesia baik dalam

bidang pangan, sandang, teknologi, dan lain-lain. Contoh perusahaan startup di

Indonesia

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh daya tarik pesan iklan Berrybenka di media sosial

Instagram terhadap minat beli pada perempuan dewasa muda?

C. TUJUAN

1. Mendeskripsikan pengaruh daya tarik pesan iklan Berrybenka di media

sosial Instagram terhadap minat beli pada perempuan dewasa muda.

2. Mengetahui sumber-sumber informasi yang diterima oleh perempuan

dewasa muda mengenai daya tarik iklan Berrybenka di media sosial

Instagram.

D. MANFAAT
1. Manfaat akademis:

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan

mengenai pengaruh daya tarik pesan iklan Berrybenka di media sosial

Instagram terhadap minat beli pada perempuan dewasa muda di

Yogyakarta.

2. Manfaat praktis:

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk perusahaan Berrybenka

dalam memberikan informasi terkait pengaruh daya tarik pesan iklan

Berrybenka di media sosial Instagram terhadap minat beli pada perempuan

dewasa muda di Yogyakarta.

E. KERANGKA TEORI

1. Iklan

Iklan bukan hal baru dalam sejarah perekonomian yang ada di negara

Indonesia. Iklan sendiri merupakan bagian bauran promosi (promotion mix) dan

bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Iklan

didefinisikan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang ditujukan

kepada masyarakat atau khalayak menggunakan suatu media. Pembeda dari iklan

sendiri adalah lebih diarahkan untuk membujuk target audience atau target pasar

untuk membeli. Menurut Frank Jefkins, iklan bertujuan untuk mempersuasi orang

agar sampai tahap minat beli (Khasali, 1992: 9). Dalam bauran pemasaran atau

marketing mix, ada komponen lain selain iklan atau advertising yaitu personal
selling, sales promotion, sponsorship marketing, dan public relation atau publicity

(Shimp, 2003).

Efektif atau tidaknya sebuah pesan dalam iklan ditentukan oleh proses

komunikasinya. Komunikasi baiknya dilakukan dengan menggunakan prinsip-

prinsip tertentu, menurut David Bersten terdapat prinsip dalam komunikasi

pemasaran yaitu VIPS yang merupakan singkatan dari Visibility (Visibilitas),

Identity (Identitas), Promise (Janji), Singlemindedness (Pikiran yang terarah).

Dapat disimpulkan, iklan dibuat agar mudah dilihat yang nantinya mudah

memikat target pasar, lalu di dalam sebuah iklan harus terdapat identitas produk

atau perusahaan yang jelas, kemudian janji atau suatu hal yang ditawarkan juga

harus jelas dan fokus agar nantinya pesan yang akan disampaikan mudah diolah

oleh target pasar pengiklan (Triadi, D. & Bhatara, A., 2010: 4).

Dalam periklanan, terdapat media yang digunakan yaitu Below The Line dan

Above The Line. Below The Line merupakan segala aktivitas pemasaran atau

promosi penjualan yang sifatnya jangka pendek, yang nantinya bertujuan untuk

merangkul target pasar agar tertarik pada suatu produk yang ditawarkan. Below

The Line dikategorikan sebagai iklan cetak yang contohnya adalah banner,

spanduk, brosur, dan lain-lain (Triadi, D. & Bhatara, A., 2010: 5). Selain Below

The Line, terdapat Above The Line yang merupakan kegiatan promosi yang

melibatkan televisi, radio, internet, surat kabar, majalah, dan luar ruang melalui

billboard (Royan, 2007: 196).

Iklan memiliki manfaat sebagai pembawa pesan yang ingin disampaikan

oleh produsen kepada masyarakat atau target pasar. Produsen menentukan target
pasar mereka sesuai dengan konsep segmentasi pasar (Kasali, 1992: 11).

Segmentation atau segmentasi pasar merupakan suatu metode perusahaan tertentu

dalam memandang target market secara kreatif. Perusahaan perlu secara kreatif

untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di dalam

pasarnya (Kartajaya, 2006: 17). Segmentasi pasar merupakan hal yang penting di

dalam bisnis dan pemasaran yang harus dipelajari dalam membangun sebuah

usaha. Peranan segmentasi dalam pemasaran yaitu:

1. Memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada target market yang

sesuai dengan keunggulan kompetitif perusahaan tersebut.


2. Mendapatkan input mengenai struktur kompetisi dan posisi perusahaan di

dalam pasarnya.
3. Basis bagi perusahaan untuk mempersiapkan dan mematangkan strategi

marketing selanjutnya.

Suatu perusahaan harus melihat dari sudut yang unik dan cara yang

berbeda dalam memandang target market atau target pasar. Terdapat beberapa

faktor yang menjadi kunci dalam mengalahkan pesaing dengan memandang pasar

dari sudut unik dan cara yang berbeda, yaitu:

1. Static attribute segmentation yaitu, perusahaan menggunakan cara

pandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti

melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi atau kota).

Sedangkan demografi melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia,

pekerjaan, agama, dan pendidikan.


2. Dinamic attribute segmentation, yaitu cara memandang pasar berdasarkan

sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Dalam


segmentasi ini, perusahaan melihat pasar berdasarkan psikografis yang

berupa lifestyle dan kepribadian. Selain psikografis terdapat perilaku pasar

yang berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk

(Kartajaya, 2006: 19).

2. Komunikasi Pemasaran

Adanya banyak faktor yang mempengaruhi proses berjalannya

komunikasi, perusahaan didesak agar selalu mengembangkan cara

berkomunikasinya menggunakan startegi-strategi yang ada. Komunikasi

pemasaran adalah suatu aspek yang penting yang ada di dalam keseluruhan misi

pemasaran serta penentu berhasil atau tidaknya proses pemasaran. Proses

pemasaran sendiri sekarang telah dianggap sangat penting baik di dalam suatu

perusahaan maupun di luar perusahaan. Bahkan ada yang mengklaim bahwa

komunikasi adalah pemasaran di era 1990-an. Berbagai perusahaan sudah

menggunakan bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang

mereka tawarkan dan mencapai tujuan baik finansial maupun nonfinansial.

Bentuk dari komunikasi pemasaran sendiri adalah iklan, papan nama toko atau

perusahaan, tenaga penjualan, kemasan produk, kupon, publisitas, produk gratis

atau sample, bahkan display di tempat pembelian, dan masih banyak lagi.

Komunikasi pemasaran dilakukan sebuah perusahan karena memiliki fungsi

(Shimp, 2003), yaitu:


a. Membangkitkan keinginan target pasar terhadap kategori produk.

Setiap perusahaan mempunyai strategi pemasaran yang bertujuan untuk

meraih konsumen agar memilih produknya dan bukan produk pesaingnya.

b. Menciptakan kesadaran terhadap target market akan merek. Setelah

keinginan akan suatu kategori produk muncul, para pemasar bersaing satu

sama lain untuk mendapatkan bagian dari jumlah total pengeluaran

konsumen, setiap pemasar berusaha menciptakan permintaan sekunder

untuk merek tertentu.

c. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi niat untuk membeli (tahap

action). Setiap pemasar perlu mengarahkan penciptaan kesadaran akan

merek dan mempengaruhi sikap serta niat positif akan merek pada target

market.

d. Memfasilitasi Pembelian. Iklan yang efektif, display yang menarik di

dalam tempat pembelian, serta variabel pemasaran lainnya berfungsi untuk

memfasilitasi pembelian dan memberikan solusi atas persoalan yang

ditimbulkan oleh variabel bauran pemasaran non promosi seperti produk,

harga, dan distribusi.

Aktivitas-aktivitas yang sudah disebutkan tersebut merupakan bauran dari

pemasaran atau disebut marketing mix yang terdiri dari 4P yaitu:

1) Product, merupakan barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan kepada pasar sasaran (Kotler & Armstrong, 2001). Terdapat

karakteristik produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan meliputi

produk fisik dan semua perangkat berupa layanan tambahan Produk


berkaitan erat dengan sebuah program pemasaran dalam perusahaan.

Kebijakan mengenai produk tergantung pada banyak faktor seperti

kondisi pasar, persaingan pasar, harga, saluran distribusi dan tentunya

atribut produk itu sendiri. Umumnya perusahaan membuat produk

yang bervariasi dan terus mengalami perubahan yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan (Dolan, R. J., 1991).

2) Price yaitu harga berapa yang pantas dicantumkan yang sesuai

dengan kualitas produk. Penentuan sebuah harga harus disesuaikan

dengan nilai yang ada pada produk atau jasa tersebut. Seringkali harga

dijadikan indikator bagi konsumen sebagai kualitas produk atau jasa

tersebut yang dalam penyampaian pesannya mengenai nilai suatu

produk atau jasa tentu akan berbeda-beda disesuaikan dengan nilai

yang dimiliki produk atau jasa tersebut (Dolan, R. J., 1991).

3) Place (Distribution) yang merupakan bagaimana suatu produsen

mendistribusikan produknya dan memasarkan di tempat seperti apa.

Place atau distribusi meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah

didapatkan oleh konsumen sasarannya. Tidak semua produk dijual

dengan sistem massal dan tidak semua produk dijual kepada konsumen

akhir secara langsung. Beragam cara dipilih oleh pemasar dalam

menjual produk dan jasa mereka kepada konsumen tergantung pada

tujuan perusahaan dan sasaran perusahaan itu sendiri. Dengan begitu

banyaknya variasi tempat, pendistribusian produk tidak dapat


ditentukan semaunya hanya berdasarkan keinginan pemasar (Kotler &

Amstrong, 2001).

4) Promotion yaitu bagaimana produsen menggunakan starategi

pemasarannya dalam mengatasi persaingan. Jika komunikasi

digabungkan dengan pemasaran, maka komunikasi pemasaran akan

merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran

merek, yang nantinya memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan

menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada kosumen atau

target market-nya (Shimp, 2003).

Komunikasi pemasaran dapat menjadi baik dengan memahami bentuk-

bentuk utama dari komunikasi pemasaran itu sendiri yaitu:

1) Personal Selling, yaitu merupakan bentuk komunikasi individu di

mana tenaga atau penjual menginformasikan dan mempersuasi target

market untuk melakukan pembelian produk atau jasa suatu produk

perusahaan.

2) Iklan (Advertising), yaitu dapat berupa komunikasi massa yaitu surat

kabar, majalah, radio, televisi, internet, billboard, dan media lainnya.

Selain itu, iklan juga dapat berupa komunikasi langsung yang didesain

khusus untuk konsumen antar bisnis (business to business).

3) Sales Promotion, yaitu merupakan semua kegiatan pemasaran yang

mencoba mempersuasi target market untuk melakukan langkah

berikutnya yaitu action (pembelian). Contoh-contoh dari sales

promotion dapat berupa pembagian kupon, hadiah gratis yang di-


display di samping produk, potongan harga untuk pembelian

berikutnya, undian, dan lain-lain.

4) Sponsoship Marketing, yaitu merupakan aplikasi dalam

mempromosikan perusahaan dan merek produk yang diasosiasikan

dengan kegiatan tertentu. Contohnya seperti perlombaan atau

kompetisi yang tentunya berhubungan dengan lingkungan mengenai

perusahaan suatu produk.

5) Public Relations atau Publicity yang hampir sama seperti iklan.

Publisitas atau publicity biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau

komentar editorial mengenai produk atau jasa dari sebuah perusahaan.

Bentuk-bentuk itulah yang nanti akan dimuat di media massa baik

cetak atau televisi dengan gratis karena informasi yang disampaikan

dianggap penting dan layak disampaikan oleh khalayak media massa

tersebut.

6) Komunikasi di tempat pembelian (Point of Purchase

Communication) yang merupakan strategi mempengaruhi keputusan

target market untuk melakukan action (pembelian) dengan cara

melibatkan poster, peraga, dan material lainnya yang di-display di luar

maupun dalam sebuah toko pembelian dari suatu perusahaan (Shimp,

2003).

Komunikasi pemasaran memiliki struktur organisasi yang dalam hal ini

merupakan sebuah instrumen penentu seberapa baik perusahaan tersebut dapat

mengelola lingkungannya, mengimplementasikan keputusan komunikasi


pemasaran yang efektif, dan memuaskan permintaan konsumen (Shimp, 2003).

Banyak perusahaan yang mengubah struktur pemasarannya dalam rangka:

a. Melakukan tugas yang lebih baik dalam memuaskan kebutuhan

utama konsumen.

b. Melayani pelanggan langsung mereka dengan lebih baik (wholesaler,

pengecer, dan broker).

c. Mengungguli para pesaing.

3. Perilaku Konsumen

F. KERANGKA KONSEP

Peneliti menggunakan kerangka konsep untuk dapat menganalisis data yang

sudah diperoleh dengan baik. Berdasarkan kerangka teori, iklan sangat

berpengaruh pada minat beli calon konsumen yang nantinya dapat berlanjut ke

tahap action atau keputusan pembelian. Munculnya minat beli pada calon

pembeli atau target pasar dipengaruhi oleh iklan yang dikemas semenarik

mungkin yang nantinya akan berefek untuk pemasukan pada suatu produk. Iklan

sendiri dibuat oleh produsen agar calon konsumen yang merupakan target pasar

menangkap isi pesan dalam iklan tersebut dan akan aware terhadap iklan suatu

produk atau jasa dari merek tertentu. Produsen sendiri tentunya sangat

memperhatikan proses iklan dari bagaimana pembuatannya hingga hasil akhirnya

ke target pasar suatu merek produk atau jasa yang dibuat.


Selain produsen yang selalu memperhatikan proses iklan dalam produk atau

jasanya, seorang produsen juga melakukan atau menggunakan komunikasi untuk

menjalankan strategi-strategi lain dalam pemasaran produk atau jasa tersebut.

Dalam hal ini yang dilakukan oleh produsen adalah komunikasi pemasaran.

Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh seorang produsen berbeda-

beda yang disesuaikan oleh target pasar mereka.

G. DEFINISI OPERASIONAL

Berdasarkan kerangka konsep yang telah ditetapkan, variabel penelitian

dari penelitian mengenai ‘Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan di Media Sosial

Instagram Terhadap Minat Beli’ sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variables)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat menyebabkan, mempengaruhi, atau

memberikan efek pada hasil (Creswell, 2010: 77). ditambahin lagi

Hal tesebut guna mengetahui pengaruh daya tarik pesan iklan di media sosial

Instagram Berrybenka terhadap minat beli. Variabel bebas ini dinamakan atau

diberi huruf X, dimana peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh daya tarik

pesan iklan terhadap minat beli.

Variabel bebas adalah daya tarik pesan iklan di media sosial Instagram

Berrybenka.(ditambahin lagi bab iklan bagian interest).

2. Variabel Terikat (Dependent Variables)

Variabel terikat adalah variabel yang bergantung pada variabel-variabel

bebas. Variabel terikat merupakan hasil dari pengaruh variabel bebas. Maka dalam
hal ini yan menjadi variabel terikat adalah minat beli yang diberi huruf atau notasi

Y (Creswell, 2010: 77). ditambahin lagi

H. HIPOTESIS

Pengertian Hipotesa

Dilihat dari rumusan masalah, kerangka teori, dan kerangka konsep yang

telah diuraikan peneliti, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini

adalah:

Hipotesis pengaruh daya tarik terhadap minat beli.

I. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode

Metodologi penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian

kuantitatif merupakan

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

3. Lokasi Penelitian

Dalam fenomena media sosial, secara general hampir seluruh masyarakat

menggunakan media sosial khususnya aplikasi Instagram. Oleh karena itu,

peneliti akan melakukan penelitian pada mahasiswa di FISIP UAJY sebagai salah
satu lapisan masyarakat yang dapat merepresentasikan masyarakat yang

menggunakan media sosial Instagram. Peneliti mengambil lokasi penelitian di

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan

pertimbangan di mana karakteristik mahasiswa yang paham mengenai isu-isu

sosial atau informasi mengenai perkembangan media sosial. Peneliti merupakan

mahasiswa aktif Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang mengetahui dan melihat langsung mengenai penggunaan smartphone

pada saat beraktivitas di kampus. Sehingga tidak menutup kemungkinan

penggunaan media sosial khususnya Instagram untuk memenuhi kebutuhan tiap

individu. Peneliti melakukan penelitian di FISIP UAJY terutama mahasiswa aktif

pada angkatan 2013, 2014, 2015, 2016

4. Metode Pengumpulan Data

4. Populasi dan Sampling

a. Populasi

b. Sampel

6. Skala Pengukuran Data

7. Metode Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

b. Uji Reliabilitas

8. Teknik Analisis Data

a. Uji Perbandingan Nilai Rata-Rata

b. Analisis Regresi
c. Uji Signifikansi Hipotesis

d. Uji Beda

DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, A. (2014). Definisi “Startup Company” dan Indikator Sebuah Perusahaan

Sudah Bukan “Startup”. Diambil dari: http://agungcahyadi.com/definisi-startup-

company-dan-indikator-sebuah-perusahaan-sudah-bukan-startup/. Diakses pada:

19 September 2017.
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

DailySocial.id. (2017). Tentang Zalora dan Iklim Bisnis Fashion Commerce di

Indonesia. Diambil dari: https://dailysocial.id/post/tentang-zalora-dan-iklim-

bisnis-fashion-commerce-di-indonesia. Diakses pada: 24 September 2017.

Detik.com. (2017). Pengguna Aktif Instagram Tembus 700 Juta. Diambil dari:

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3485230/pengguna-aktif-instagram-tembus-700-

juta. Diakses pada: 19 September 2017.

Kartajaya, H. (2006). Hermawan Kartajaya on Segmentation Seri 9 Elemen Marketing.

Bandung: Mizan.

Kompas.com. (2016). 2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta. Diambil

dari:

http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.in

donesia.capai.132.juta. Diakses pada: 26 Agustus 2017.

Kontan.co.id. (2017). Menabuh Benih Ekosistem Startup di Indonesia. Diambil dari:

http://fokus.kontan.co.id/news/ekosistem-startup-lokal-butuh-waktu-berkembang.

Diakses pada 24 September 2017.

Romelteamedia.com. (2014). Media Sosial: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis.

Diambil dari: http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-

karakteristik.html. Diakses pada: 26 Agustus 2017.


Royan, F. (2007). Smart Launching New Product: Strategi Jitu Memasarkan Produk

Baru Agar Meledak di Pasar. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Techinasia.com. (2014). Serba - Serbi Instagram. Diambil dari:

https://id.techinasia.com/serba-serbi-instagram. Diakses pada: 19 September

2017.

Triadi, D., & Bharata, A. (2010). Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori & Praktek Iklan

Media Lini Bawah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

West, R. & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi

Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai