Anda di halaman 1dari 6

TRANSLITERA, Vol. No.

March or September p-ISSN : 2088-2432


DOI : https://doi.org/10.35457/translitera.v11i2.2373 e-ISSN : 2527-3396

Pengaruh Studi Media Berupa Instagram Terhadap Motif Berwirausaha


Di Kalangan Masyarakat Umumnya

The Effect of Media Studies in the Form of Instagram on Entrepreneurial Motives


Among the General Public

Voni Salwa1, Ismandianto2

1
Universitas Riau,Pekanbaru, Indonesia
2
Universitas Riau,Pekanbaru, Indonesia
E-mail:
voni.salwa0141@student.unri.ac.id

Artikel Info ABSTRAK


Genesis Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran melalui
media sosial instagram. Media sosial digunakan sebagai strategi kegiatan
pemasaran dengan Instagram. Karena media sosial merupakan salah satu
cara yang ampuh untuk mempromosikan produk barang dan jasa melalui
internet marketing. Studi media, dan budaya lahir sebagai respon atas
munculnya berbagai media massa berupa instagram ini. Pada awalnya,
studi difokuskan pada media yang sarat dengan arogansi kebudayaan
tinggi eropa terhadap kebudayaan lain. Studi media dilanjutkan pada
aspek analisis terhadap media itu sendiri dengan berbagai perangkatnya
seperti formalism, semiologi, narratologi. Selanjutnya studi media
berkembang kepada studi kebudayaan masyarakat sebagai audien.
Kebudayaan populer dikonstruksi oleh media massa atas kepentingan para
kapitalis yang menawarkan berbagai kebutuhan dan keinginan palsu
dalam iklan yang menggunakan simbol-simbol untuk membangkitkan
keinginan masyarakat untuk terus membeli produk yang membeli produk
yang di pasarkan di instagram tersebut .
Kata Kunci: Studi Media, Instagram, Kebudayaan, Produk, Penjualan dan
Berwirausaha

ABSTRACT
Keywords: The purpose of this study was to determine marketing strategies through
Media Studies, Instagram social media. Social media is used as a strategy for marketing
Instagram, Culture, activities with Instagram. Because social media is a powerful way to
Products, Sales and promote goods and services through internet marketing. Media and
Entrepreneurship cultural studies were born as a response to the emergence of various mass
media in the form of Instagram. Initially, the study focused on the media
which was full of European high culture's arrogance towards other
cultures. Media studies are continued with aspects of analysis of the media
itself with various tools such as formalism, semiology, and narratology.
Furthermore, media studies develop into the study of society's culture as
an audience. Popular culture is constructed by the mass media in the
interests of capitalists who offer various false needs and desires in
advertisements that use symbols to arouse people's desire to continue or
buying the product marketed on Instagram.
Voni Salwa, |1
@2023 Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media
TRANSLITERA, Vol. No. March or September p-ISSN : 2088-2432
DOI : https://doi.org/10.35457/translitera.v11i2.2373 e-ISSN : 2527-3396

PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan zaman saat ini, teknologi semakin lama semakin maju. Begitupun
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang berkembang sangat cepat. Semakin
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan setiap manusia memperoleh informasi
dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber-sumber yang dapat diakses. Sehingga perkembangan
dunia teknologi saat ini menjadikan internet (Interconnected Network) sebagai alat komunikasi,
pertukaran data, dan media pencari informasi yang banyak diminati oleh setiap kalangan khususnya
bagi kaum milenial. Saat ini dunia perindustrian telah memasuki era baru yaitu revolusi 4.0 ditandai
dengan segala sesuatu yang dilakukan serba online. Mulai dari belajar, membayar makanan atau
minuman, membeli barang, mengikuti berita terbaru, bersosialisasi, hingga berjualan produk pun bisa
melalui internet. Karena segala aktivitas sehari-hari masyarakat tidak luput dari penggunaan internet.
Internet memiliki sisi positif dan sisi negatif yang sangat berdampak langsung bagi para
penggunanya.
Menurut Turban (dalam Fikrian, 2018:28), “Media sosial adalah media yang melibatkan
penggunanya dalam menghasilkan konten berupa pesan, gambar, audio, dan video yang disampaikan
melalui perantara piranti Web 2.0.” Menurut Kaplan dan Haenlein (dalam Fikrian, 2018:28), “Media
sosial adalah kelompok berbasis internet aplikasi yang dibangun di atas pondasi ideologi dan
teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat penggunanya.”
Menurut Zarella (dalam Aditya, 2015:3), “Media sosial adalah situs yang menjadi tempat orang
berkomunikasi dengan teman yang mereka kenal di dunia nyata maupun dunia maya.” Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan media berbasis internet untuk berbagi ide,
menciptakan kreasi, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, dan membangun sebuah
komunitas melalui konten berupa pesan, gambar, video dengan perantara piranti Web 2.0. Instagram
menjadi golongan aplikasi media sosial yang mampu menarik perhatian pengguna dengan latar
belakang dan usia yang sangat variatif. Instagram mampu menjadi alat silaturahim digital, sarana
usaha, penyebar informasi yang cepat dana menjangkau khalayak yang luas dan tidak terbatas,
Instagram salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan saat ini yaitu mencapai 79% pengguna,
dikarenakan aplikasi yang berfokus pada penggunaan gambar dan video memiliki berbagai fitur yang
dapat menunjang gambar dan video tersebut. Dengan menggunakan Instagram tentunya produk yang
diiklankan akan memiliki nilai lebih ketika diperlihatkan dalam akun Instagram yang memiliki banyak
followers. Para influencer memanfaatkan akun Instagram mereka untuk memasarkan produk sendiri
maupun produk orang lain. Sehingga semakin banyak followers yang dimiliki, maka semakin banyak
peluang para konsumen untuk membelinya. Selain itu, Instagram juga mempunyai label foto yang
dapat digunakan sebagai kata kunci yang berhubungan dengan gambar tersebut. Semakin banyak kata
kunci yang dimasukkan juga akan semakin mudah melakukan pencarian mengenai foto tersebut. Like
atau tombol suka juga dapat memberikan pesan bahwa foto yang telah diunggah dan disukai oleh
banyak orang maka tentunya akan semakin populer gambar atau video tersebut. Sehingga seiring
berjalannya waktu seorang wirausaha menyadari bahwa Instagram dapat dimanfaatkan sebagai media
untuk memasarkan produknya dan memperoleh peluang bisnis melalui media sosial tersebut.
Menurut Wirasamita (dalam Suryana dan Bayu, 2010:25), “Kewirausahaan dan wirausaha adalah
faktor produksi aktif yang dapat menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya lainnya seperti
sumber daya alam, modal, dan teknologi sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran
melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.” Dalam
berwirausaha, seseorang harus memiliki minat berwirausaha terlebih dahulu karena minat dapat
membuat seseorang melakukan sesuatu dengan maksimal. Jika seseorang sudah memiliki minat
berwirausaha maka jangan sampai menunda untuk membuka usaha karena akan mengakibatkan
hilangnya minat berwirausaha. Dengan adanya minat seseorang akan merencanakan dengan baik
usahanya dimulai dari awal pembukaan usaha sampai masa yang akan datang. Saat ingin melakukan
usaha seseorang harus merubah pola pikir dalam menjalankan usahanya yaitu dengan cara
memanfaatkan peluang serta menggunakan teknologi dalam berwirausaha. Berwirausaha melalui
internet khususnya dengan menggunakan media social. Instagram hanya membutuhkan modal yang

Voni Salwa, |2
@2023 Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media
TRANSLITERA, Vol. No. March or September p-ISSN : 2088-2432
DOI : https://doi.org/10.35457/translitera.v11i2.2373 e-ISSN : 2527-3396

sangat kecil sehingga kita dapat memangkas biaya seminimal mungkin dan tidak perlu menyewa
tempat usaha, membuat banner ataupun memasang iklan di koran dengan biaya yang mahal. Hal
terpenting dalam berwirausaha melalui internet yaitu konsisten dalam melakukan usaha dan
memasarkan produk dengan penetapan waktu yang tetap. Generasi saat ini dituntut untuk berinovasi,
membuka serta memperluas lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi penggangguran yang ada.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan Peneliti dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan mencari tujuan dan kegunaan tertentu, lalu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan untuk meneliti pada sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau
kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi dan terakhir
metode deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing
variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel yang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Muncul nya perkembangan teknologi internet saat ini, hal ini menyebabkan masyarakat
menggunakan kencanggihan internet menjadi sarana berjualan dan mempromusikan suatu produk
yang akan mereka jual melalu jejaring media internet berupa instagram. adanya filter digital
menjadikan Instagram sebagai aplikasi bisnis online yang dapat digunakan untuk mempromosikan
suatu produk agar produk yang ditawarkan terlihat menarik. Dengan menggunakan aplikasi Instagram
dapat mengambil foto dan mengunggahnya dengan jaringan internet sehingga informasi diterima
dengan cepat. Selain itu Branding menjadi keunggulan dari Instagram, agar brand dapat diterima di
tengah-tengah masyarakat maka yang perlu dilakukan yaitu memberi informasi dan pelayanan yang
optimal terlebih dahulu bagi follower salah satu trik untuk mendapat kan minat pembeli dengan
keuntungan yang lumayan. Berikut adalah salah satu hasil penelitian yang di lakukan. Akun penjualan
case handphone yang di pasarkan melalui instagram @casepku_lucu

Voni Salwa, |3
@2023 Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media
TRANSLITERA, Vol. No. March or September p-ISSN : 2088-2432
DOI : https://doi.org/10.35457/translitera.v11i2.2373 e-ISSN : 2527-3396

Gambar 1. Akun Instagram Olshop Case

Dalam gambar 1 tersebut tampak sebuah akun olshop yang sudah tersusun rapi dengan beberapa
postingan-postingan produk case handphone yang akan di jual untuk di pasarkan di akun instagram,
salah satu minat pembeli yaitu feeds instagram yang menarik perhatian pembeli tentunya. Jika feeds
instagram biasa saja tentunya menjadi kurang minat dalam ketertarikan pembeli. Bisa di liat dari akun
olshop case tersebut. Postingan-postingan di edit semenarik itu untuk meningkatkan minat pembeli.
Tentunya agar case handphone yang akan di jual laku. Dan postingan yang di lihat pun tidak akan
membosankan tentunya. Setelah pembahasan mengenai feeds pada akun olshop followers juga salah
satu daya Tarik pembeli sebab, jika follower nya sudah mencapai 200 lebih tentunya tidak hanya 1
atau 2 orang yang tertarik tetapi juga sudah hampir ratusan oranh yang memantau akun olshop case
handphone tersebut.

Voni Salwa, |4
@2023 Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media
TRANSLITERA, Vol. No. March or September p-ISSN : 2088-2432
DOI : https://doi.org/10.35457/translitera.v11i2.2373 e-ISSN : 2527-3396

Gambar 2. Bukti Pelanggan Dalam Pembelian Case Melalui Akun Instagram

Dalam gambar 2 tersebut tampak sebuah gambar beberapa orang yang berbeda. gambar tersebut
adalah gambar dari pelanggan yang sudah membeli case handphone di akun instagram
@casepku_lucu . salah satu alasan penjual selalu mengambil atau memotret pembeli case sebab itu
adalah salah satu hal yang penting juga dalam berjualan, salah satunya sebagi bukti bahwa akun
instagram dari case handphone tersebut tidak fake, dan yang kedua case handphone yang di jual sesuai
dengan gambar yang telah di posting , ini juga adalah salah satu bentuk dalam upaya pemasaran
produk dalam bentuk promosi gambar yang sudah ada bukti nyatanya. dan membuat pembeli tidak
ragu pada akun instagram tersebut, sehingga meningkatkan penjualan case handphone secara online
yang bisa naik drastis tentunya. Jika tidak ada bukti tersebut bisa saja pembeli yang memantau akan
ragu dalam pemesanan case pada akun @casepku_lucu tersebut, itulah penting nya juga selalu
mengabadikan momen setiap pelanggan yang membeli case, dan menjadikan momen itu kedalam
sorotan Instagram pada akun @casepku_lucu agar bisa di lihat oleh setiap pelanggan yang akan
membeli.

Voni Salwa, |5
@2023 Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media
TRANSLITERA, Vol. No. March or September p-ISSN : 2088-2432
DOI : https://doi.org/10.35457/translitera.v11i2.2373 e-ISSN : 2527-3396
KESIMPULAN DAN SARAN
Media sosial dipilih sebagai sarana digital marketing karena biaya promosinya yang terjangkau. Para
pelaku bisnis tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar untuk beriklan bahkan juga dengan usaha
sendiri lalu kita mempromosikan dengan cara membuat akun sendiri serta menjual produk dan di
bantu teman-teman dengan mempromosikan nya, itu sudah menjadi suatu hal pemasaran yang akan
menghasilkan tentunya. Dan instagram adalah salah satu media sosial yang sangat efektif untuk
memperluas capaian pemasaran serta dalam membangun engagement dengan para pelanggannya.
Instagram menjadi alat pemasaran kuat dalam mempromosikan produk dan meningkatkan visibilitas
produk. Dalam memulai media sosial instagram cukup mudah.
Peran media sosial dalam meningkatkan minat berwirausaha bertujuan agar masyarakat menyadari
bahwa menjadi wirausaha dapat di mulai dari kapan saja sehingga dapat lebih produkif serta
membawa banyak manfaat baik bagi diri masing-masing maupun bagi orang lain dengan menciptakan
lapangan pekerjaan. Dari sini dapat kita ketahui bahwa berjualan tidak hanya bisa di lakukan secara
langsung dan bertatap muka tetapi melalui via online, dan transaksi secara online juga bisa menciptkan
lapangan kerja bagi diri kita sendiri dan juga orang lain, semua itu punya keuntungan nya masing-
masing dan juga punya nilai positif bahkan negatif nya juga, sekarang zaman sudah makin maju
adanya perkembangan media sosial yang moderen ini tentunya dapat memudah kan kita dalam segala
hal.

REFERENSI

Adinda, S., & Pangestuti, E. (2019). Pengaruh Media Sosial Instagram @exploremalang
Terhadap Minat Berkunjung Followers Ke Suatu Destinasi (Survei Pada
Followers @exploremalang). Jurnal Administrasi Bisnis, 72 (1) hlm. 176-183.

Nordiana, E. (2014). Peran Jejaring Sosial Sebagai Media Peningkat Minat Berwirausaha
Untuk Berbisnis Online (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi
Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2 (2) hlm. 1-12.

Uswaturrasul, Y., & Sisillia, K. (2015). Analisis Minat dan Motivasi Berwirausaha
Mahasiswa (Studi pada Program Studi Administrasi Bisnis Telkom University
Angkatan 2011). E-proceeding of Management, 2 (3) hlm. 3586–3596.

Fikrian, M. (2018). Analisis Peran Media Sosial Instagram terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa dalam Perspektif Ekonomi Islam. (Skripsi). Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.

Akbar, Djuni. 2005. Marketing di Era Posmodernisme. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Volume IV No. 3, , .Jakarta: UI. November.
Alan D. Albarran. 1996. Media Economics: Understanding Markets, Industries, and
Concepts.

Voni Salwa, |6
@2023 Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media

Anda mungkin juga menyukai