2022
BAB I
PENDAHULUA
N
Gambar 1-2 Indonesia Most Used Social Media Platform Report 2020
Sumber : https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-
report-2020/
3
Saat ini Instagram tidak hanya digunakan sebagai sarana pemuas
kebutuhan hiburan saja, Instagram juga merupakan media sosial yang
mempunyai peluang besar dalam kegiatan bisnis. Bahkan setelah
Instagram diresmikan ditahun 2010 membuat banyak pebisnis yang mulai
memberikan informasi seputara produk atau jasa yang mereka berika di
media sosial Instagram. Mengingat semakin ramainya khalayak yang
menggunakan media sosial ini membuat banyak orang mencoba
memanfaatkannya sebagai alat penunjang promosi bisnis. Bahkan
dikalangan para pebisnis online, pemasaran melalui Instagram kini kian
terkenal. Kini Instagram sukses menjadi aplikasi yang diminati oleh
banyak pengguna dilihat dari peningkatan pengguna Instagram tiap
bulannya, Instagram bisa dimanfaatkan menjadi media komunikasi
pemasaran melalui share foto-foto produk penjual, dan mempnerbanyak
followers. Instagram memudahkan konsumen untuk melihat produk yang
dijual dan dapat langgsung memberikan tanggapan berupa komentar
dibawah foto atau video yang diminati. Sekarang ini banyak pebisnis
dibidang kuliner yang menggunakan media sosial Instagram, hal ini
berkaitan langsung dengan maraknya pengguna Instagram yang semakin
hari semakin bertambah (Nisrina, 2015:129-130).
4
dalam berkunjung ,selain itu Café ini menghandirkan konsep indoor dan
outdoor.
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan, konten yang diberikan oleh Instagram
@coffeesius cukup beragam, mulai dari konten feeds yang menampilkan produk,
memberikan informasi terkait alamat lokasi dalam bentuk video IG Tv @coffeesius juga
memberikan konten story yang interaktif berupa give away berupa kuis berhadiah.
Selain itu @coffeesius juga memberikan konten feeds dan story berupa informasi
entertaiment live music yang rutin diadakan setiap hari Jumat hingga hari Minggu.
5
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, fokus penelitian ini dibatasi pada permasalahan
1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran coffeesius dalam mempromosikan produk
melalui media sosial Instagram @coffeesius ?
2. Apa hambatan yang dihadapi Coffeesius dalam mempromosikan produk di
Instagram?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang sebelumnya
telah dipaparkan, yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Coffeesius dalam mempromosikan
produk di Instagram.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi Codalam mempromosikan produk di
Instagram.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Martinho A pemasaran kopi penyajian data maupun
tjangkir 13 pembahasan berdasarkan
wawancara
dan observasi, diketahui bahwa
Kedai Kopi Tjangkir 13 Malang
menerapkan konsep strategi
komunikasi pemasaran langsung,
promosi penjualan, penjualan
personal dan hubungan
masyarakat.
2.2.1. AISAS
Ketika pelanggan membutuhkan barang dengan involvement yang tinggi, pelanggan
akan melakukan pencarian yang lebih detail dibandingkan barang dengan involvement yang
rendah. Oleh karena itu, Dentsu mengemukakan sebuah model perilaku pembelian yang didapat
dari perkembangan teknologi, yang diberi nama dengan AISAS Model. Model ini merupakan
proses komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan hingga konsumen. Model AI.S.A.S
telah muncul dari dunia baru multimedia dan komunikasi online, Komunikasi silang menjadi
lebih dikenal sebagai cara baru untuk membuat pemasaran bekerja di lingkungan yang
berevolusi dan lebih kompleks ini. (Sugiyama,Kotaro,2011:83).
AISAS adalah proses seseorang konsumen yang memperhatikan produk, layanan, atau
iklan (Attention) dan menimbulkan ketertarikan (Intertest) sehingga muncul keinginan untuk
mengumpulkan informasi (Search) tentang barang tersebut. Pencarian dapat dilakukan di
Internet pada blog yang ditulis oleh orang lain, situs produk perbandingan, dan halaman Web
resmi perusahaan, atau dengan berbicara dengan keluarga atau teman-teman yang benar-benar
telah menggunakan produk atau jasa yang sesuai. Konsumen kemudian membuat penilaian
secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan informasi yang disajikan oleh
perusahaan, dengan mempertimbangkan komentar dan pendapat dari orang-orang yang telah
membeli dan menggunakan produk atau jasa. Apabila berhasil, kemudian menjadi sebuah
keputusan untuk melakukan pembelian (Action). Setelah pembelian, konsumen menjadi
penyampai informasi (word of mouth), dengan berbicara pada orang lain atau dengan mengirim
komentar dan tayangan di Internet (Sharing) (Sugiyama, 2011).
AISAS dinilai lebih relevan dengan perubahan signifikan pada perilaku konsumen
dalam perkembangan zaman di mana teknologi sudah mengarah pada era internet dan digital
bila dibandingkan dengan pola perilaku konsumen yang sebelumnya dijelaskan oleh model
AIDMA (Attention, Interest, Desire, Memory, Action). Jika dibandingkan model ini ke
AIDMA, maka akan dilihat bahwa proses transformasi psikologis (Action, Interest, Desire,
Memory) telah disederhanakan menjadi Action dan Interest saja. Perubahan pola perilaku ini
didorong oleh perkembangan pesat teknologi internet sehingga menciptakan era digital atau
online. Intinya, pertama, pendekatan IMC Dentsu disusun berdasarkan studi mendalam terhadap
8
ide-ide yang muncul dari konsumen. Kedua, tidak hanya fokus pada jangkauan dan frekuensi
penyampaian pesan kepada target audience (kuantitas) tapi juga dengan melibatkan konsumen
(kualitas). Ketiga, strategi komunikasi diarahkan pada penciptaan skenario yang mengarahkan
konsumen untuk secara sukarela mencari informasi mengenai produk, membeli produk, dan
kemudian menyebarkan positive word-of-mouth ke konsumen lain. Keempat, komunikasi harus
melihat titik koneksi konsumen dengan merek (Sugiyama, 2011,79).
2. Interest
Tahap ini adalah tahapan dimana publik tertarik dengan konten yang perusahaan
ciptakan. Pada tahap interest, pesan komunikasi membangkitkan minat khalayak untuk
mengetahui dan mengenal lebih lanjut tentang pesan tersebut atau tentang produk yang
dikomunikasikan. Sebuah pesan yang efektif, adalah pesan yang memancing
keingintahuan dan menimbulkan rasa penasaran khalayak, yang kemudian termotivasi
untuk lebih jauh terlibat. Oleh sebab itu, daya tarik konten harus sangat diperhatikan
oleh perusahaan. Hal ini terlihat dari seperti hal nya caption-caption pada konten
terutama sosial medianya.
3. Search
Konsumen biasanya langsung menuju berbagai search engine, seperti Google ataupun
9
YouTube untuk mencari informasi lebih lanjut. Dengan berbekal informasi yang
didapat. Contohnya dari tahap interest tadi dapat dimanifestasikan dalam bentuk
penelusuran di internet, yang dimana pengguna internet mulai menuliskan keywords
dari bekal informasi yang di dapat. Ini adalah tahapan dimana publik akan mencari tahu
lebih jauh tentang informasi dari perusahaan/produk tersebut. Publik bisa melakukan
pencarian di akun dan platform perusahaan tersebut, melihat konten-konten lain dan
feedback/review dari para konsumennya sebelum memutuskan untuk membeli produk
tersebut. Dan menjadi tugas perusahaan untuk mengarahkan pada titik akhir yang tepat.
4. Action
Pada tahap ini, pesan telah berhasil mendorong khalayak untuk melakukan tindakan
tertentu, yang pada akhirnya dan efek terutama yang diharapkan dari setiap kegiatan
komunikasi sebuah perusahaan adalah tindakan atau keputusan untuk membeli.
Keberhasilan proses ini terletak pada kerelaan khalayak sebagai visitor untuk
meninggalkan data dan kontak yang dimilikinya.
5. Share
Jika informasi yang didapat cukup baik dan menarik minat dari konsumen, maka
konsumen akan berbagi kepada orang-orang di sekitarnya mengenai pengalamannya
terhadap sebuah produk, disinilah akan tercipta word of mouth, serta perbincangan
mengenai informasi tersebut baik di media social maupun secara langsung. Publik akan
membagikan pengalamannya kepada masyarakat baik melalui testimoni, komentar dan
lainnya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, dapat dilakukan dengan memberikan
komentar di jejaring sosial. Publik bahkan dapat merekomendasikan ke orang lain
melalui fasilitas dan fitur yang tersedia di masing-masing medium.
Bersumber dari teori AISAS, maka perilaku pembelian melalui media online
lebih tergambar jelas karena melalui internet orang lebih mudah untuk pencarian
informasi (search), serta lebih mudah untuk membagikan baik pengalaman maupun hasil
evaluasinya (share). Model AISAS sangat penting dipelajari oleh suatu perusahaan, agar
perusahaan dapat menetapkan strategi yang lebih baik dan terfokus terhadap audiensnya.
Perusahaan juga dapat memperoleh feedback yang cepat dari audience-nya sebab di
dalam proses AISAS, audiens akan lebih aktif dalam menanggapi pesan dari
perusahaan. Perusahaan atau pelaku usaha harus mampu memberikan sesuatu yang
positif dan bermanfaat bagi publik.
10
sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara
lentur), dan sistem pengendalian (oleh komputer). Ciri utama yang membedakan media
baru dengan media lama adalah desentralisasi (pengadaan dan pemilihan berita tidak
lagi sepenuhnya berada di tangan komunikator), kemampuan tinggi. (pengantaran
melalui kabel atau satelit mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh
pemancar siaran lainnya), komunikasi timbal balik (komunikan dapat memilih,
menjawab kembali, menukar informasi dan dihubungkan dengan penerima lainnya
secara langsung), kelenturan (fleksibelitas bentuk, isi dan penggunaan (Ibid,16-17).
11
Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar
memperluas hubungan pertemanan atau pengikut (follower) semata, tetapi harus
dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut.
5. Simulasi Sosial (simulation of society)
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat
(society) di dunia virtual. Media sosial memiliki keunikan dan pola yang dalam
banyak kasus berbeda dan tidak dijumpai dalam tatanan masyarakat yang real.
6. Konten oleh pengguna (user-generated content)
Di Media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi
pengguna atau pemilik akun. UGC merupakan relasi simbiosis dalam budaya media
baru yang memberikan kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi.
Hal ini berbeda dengan media lama (tradisional) dimana khalayaknya sebatas
menjadi objek atau sasaran yang pasif dalam distribusi pesan.
2.3.3. Instagram
12
2.3.3.2. Karakteristik Instagram
Menurut atmoko dalam azlima instagram memiliki lima menu utama yaitu
sebagai berikut:
1. Home page
Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) fotofoto terbaru
dari sesama pengguna yang telah diikuti. cara untuk melihat foto yaitu hanya dengan
menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Instagram
hanya akan menampilkan foto-foto terbaru.
2. Comment
Instagram menyediakan fitur komentar, foto-foto yang ada di instagram dapat
dikomentari di kolom komentar. Caranya tekan tombol ikon bertanda balon komentar di
bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan
setelah itu tekan tombol send.
3. Explore
Explore merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling banyak disukai
para pengguna instagram. Baik foto yang berasal dari pengguna yang diikuti ataupun
yang belum diikuti.
4. Profil
Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna,
baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna lainnya. Halaman profil bisa diakses
melalui ikon kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan
jumlah foto yang telah diupload, jumlah followers dan jumlah following.
5. News Feed
News Feed merupakan fitur yang menampilkan notifikasi terhadap bebagai
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna intagram. News Feed memiliki dua jenis tab
yaitu “following” dan “news”. Tab “following” menampilkan aktivitas terbaru pada user
yang telah pengguna follow, sedangkan tab “news” menampilkn notifikasi terbaru
terhadap aktivitas para pengguna instagram terhadap foto pengguna, memberikan
komentar atau follow maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.
13
sesuai kebutuhan masing-masing pemustaka. Di samping gambar terdapat pula caption
yang dapat dituliskan oleh akun instagram perpustakaan guna memperjelas maksud
unggahan gambar, dan pemustakapun dapat menuliskan komentar sebagai bentuk
respon akan interaksi keduanya.
Fitur yang ada pada instagram dalam berbagi informasi melalui gambar, foto,
video, siaran langsung dan instastory dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi
mengenai layanan, fasilitas, dan aktivitas perpustakaan. Fitur yang ada pada instagram
juga dapat dimaksimalkan untuk berbagi informasi, seperti koleksi dan aktivitas
pemustaka. Agustyniak dan Orzechowki juga menuturkan bahwa dengan berbagi
koleksi perpustakaan pada media sosial adalah cara yang efektif untuk memberikan
informasi kepada pemustaka tentang profil perpustakaan.
2.3.4. Promosi
Promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi aktivitas penjualan, karena promosi dapat mempengaruhi tingkat
penjualan suatu produk barang ataupun jasa. Promosi yang dikemas dengna baik dan
menarik dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk barang ataupun jasa
yang ditawarkan. Promosi Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip oleh
Simamora (2003:285), “Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan
untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan
orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah
tangga”. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui
pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness),
ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang
dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan. Perusahaan biasanya
menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenagatenaga penjualan, dan public
relations sebagai alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat
menarik perhatian dan minat masyarakat (Kotler, 2003:22). Tujuan promosi secara
sederhana (Kotler, 2003:29) terbagi menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi
pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi
pelanggan untuk membeli merek orang lain, dan mengingatkan pelanggan tentang
merek yang termasuk memperkuat penetapan ancangan merek. Pada dasarnya, tujuan
promosi mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi, mempengaruhi dan
mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang ditawarkan.
Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan
sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication
mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode
komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, public relations, personal
selling, dan direct selling (Kennedy dan Soemanagara,2006:1).
Adapun beberapa definisi dan pengertian promosi yang dikemukakan oleh
beberapa alhli, berikut diantaranya ialah:
14
1. Basu Swastha mengemukakan, promosi adalah arus informasi atau persuasi satu-arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
2. Menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat bauran pemasaran (marketing
mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya
membujuk
3. Fandy Tjiptono mengemukakan bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang maksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
4. Gitosudarmo menyatakan bahwa promosi adalah merupakan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi
senang lalu membeli produk tersebut
Jadi, promosi dapat diartikan sebagai suatu upaya atau alat komunikasi untuk
memperkenalkan suatu produk dari suatu perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik dan
menarik minat pembeli sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.
15
Garis besar dari kerangka pemikiran penelitian ini telah tersusun dalam alur
sistematika tersebut :
Produk COFFESIUS
Media Promosi
Model AISAS
COFFEESIUS
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut (Umar 2013:22) bahwa metode deskriptif adalah sebagai berikut: “Metode
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa ,melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa metode deskriptif yaitu suatu metode untuk menggambarkan objek atau sampel yang
telah dikumpulkan dan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan dari data dan fakta yang
telah didapatkan.
Pengertian sumber data menurut (Arikunto 2013:172) adalah sebagai berikut: “Sumber
data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber
data di bagi dua bagian, yaitu :
17
disimpulkan bahwa sumber data primer merupakn sumber data yang langsung
memberikan data dari pihak pertama kepada pengumpul data yang biasanya
melalui wawancara.
2. Data Sekunder Menurut (Sugiyono 2012:7) mendefinisikan data sekunder
adalah sebagai berikut: “Sumber Sekunder adalah sumber data yang diperoleh
dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang
bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen”. Menurut (Silalahi
2012:289) bahwa: “Data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari
sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan suatu
cara membaca, mempelajari dan memahami dengan tersedianya sumber-sumber lainnya
sebelum penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis
adalah sumber data primer dan sekunder. Dimana sumber data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung ke Coffeesius
melalui wawancara kepada bagian Marketing dan data-data yang diperoleh dari hasil
wawancara. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum penulis melakukan penelitian, yaitu
melalui buku-buku tinjauan pustaka.
3.5.2. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi sebagai seorang informan harus memiliki
banyak pengalaman yang berhubungan dengan latar penelitian. Informan penelitian pun
adalah orang yang memberikan informasi tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu
kejadian atau suatu hal kepada peneliti atau pewawancara secara mendalam (Afrizal,
2016).
Berdasarkan pengertian di atas, informan yang peneliti ambil sesuai dengan
penelitian ini adalah owner Coffeesius dan konsumen atau pembeli sekaligus followers
aktif akun Instagram Susu Mbok Darmi berjumlah 2 orang.
18
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan cara
bertatap muka (face to face) atau lewat telepon terhadap orang yang akan di wawancara guna
mendapatkan informasi langsung dan jelas yang akan dimasukan kedalam penelitian. Menurut
Sugiyono (dalam Febriana and Setyanto 2019) wawancara digunakan untuk mengetahui atau
menemukan permasalahan yang diteliti dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang
mendalam. Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancara Bapak Nuga Nugraha Sebagai
Digital Marketing Coffeesius Pusat, Ibu Sonya Chairunnisa sebagai PIC Coffeesius
Observasi
Dalam penelitian, diharuskan adanya observasi yang dilakukan oleh peneliti, menurut
Supardi (dalam Febriana and Setyanto 2019) metode observasi yaitu sebuah metode dalam
pengumpulan yang dilakukan peneliti untuk mengamati serta mencatat sesuatu yang diselidiki
atau diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung yang dilakukan di
Coffeesius Harapan Indah, yang bisa juga disebut Observasi Partisipan.
Observasi Partisipan
Menurut Hariwijaya (dalam Febriana and Setyanto 2019) Observasi partisipan
merupakan aktivitas yang dilakukan peneliti untuk dapat terjun langsung berpartisipasi dalam
penelitian itu sendiri. Hal ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan sumber informasi langsung
dari Pemilik Coffeesius sehingga penulis dapat menganalisa strategi komunikasi pemasaran
Coffeesius dalam meningkatkan jumlah pelanggan secara langsung.
Dokumentasi
Menurut Kristanto (dalam Febriana and Setyanto 2019) metode dokumentasi dilakukan
peneliti untuk mengumpulkan dokumen-dokumen sehingga data yang diteliti dapat diperoleh.
Dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengambil foto tempat Coffeesius.
2. Pengujian Transferbility
Transferbility merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif, validitas
eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke
populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenan dengan pertanyaan,
19
hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi
peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai sehingga manakala hasil
penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain menurut. Maka
peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas atas hasil
penelitian tersebut.
3. Pengujian Depenability
Dalam penelitian kualitatif, depenability disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang
reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian
tersebut. Dalam penelitian kualitatif , uji depenability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kalau proses penelitian tidak dilakukan
tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau dependable.
4. Pengujian Konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak
orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji depenability,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability
berarti menguji hasil penelitian, dikaitakan dengan proses yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.
20
penelitian sehingga hasil penelitian dan kesimpulan penelitian tersebut dapat dipercaya sebagai
suatu kebenaran umum
Konsep reliabilitas, dijelaskan Bandur (2016: 19) dalam buku (Budiastuti and Bandur
2018:196) bahwa konsep reliabilitas dalam periode modern diartikan sebagai konsistensi
metode dan hasil penelitian. Suatu penelitian kualitatif dikatakan reliabel jika hasil penelitian
tersebut dapat direplikasi oleh para peneliti lainnya. Untuk menghasilkan penelitian kualitatif
yang reliabel, para peneliti kualitatif mendokumentasi catatan lapangannya baik dalam bentuk
jurnal harian (log book) maupun catatan-catatan lapangan lainnya dalam bentuk memo.
21