Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEECIUS

DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK MELALUI MEDIA


SOSIAL INSTAGRAM @COFEECIUS UNTUK
MENINGKATKAN PENJUALAN

Nama : Willy Stefanus Lantang


NIM : 20180501068
Peminatan : Komunikasi Pemasaran

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2022
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang


demikian pesatnya telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi
kehidupan umat manusia. Kini teknologi menjadi hal yang tidak bisa
dijauhkan bahkan dipisahkan dari kehidupan umat manusia, hal ini
disebabkan oleh masyarakat yang sudah menganggap teknologi sebagai
kebutuhan pokok dijaman modern ini.

Komunikasi telah menjadi bagian sangat penting dari kehidupan


manusia dimanapun dan kapanpun, karena komunikasi dibutuhkan untuk
berinteraksi dan menjalin hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, keluarga, bahkan masyarakat luas. Dengan berkomunikasi
manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup serta mencapai tujuan-tujuan
hidupnya.

Komunikasi menggunakan media internet secara teknis dan fisik


merupakan fenomena baru proses komunikasi yang dilakukan oleh
manusia pada akhir abad 20 dan telah menjadi bagian keseluruhan dari
masyarakat, pendidikan, industri, dan pemerintahan (Strauss & Frost,
2014). Secara teknis internet merupakan perpaduan antara komputer,
telekomunikasi, dan media dalam bentuk digital.

Kemunculan internet yang merupakan media massa kontemporer


karena memenuhi persyaratan sebagai media massa, seperti antara lain:
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim
serta melewati media cetak atau media elektronik, sehingga pesan
informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh
khalayaknya (Rusman, 2012: 306).

Sejak munculnya internet yang merupakan jaringan global, dimana


kumpulan dari jaringan-jaringan computer diseluruh dunia dan
penggunaanya pun semakin meningkat. Perkembangan jumlah pengguna
internet diseluruh dunia mencapai 3 miliar orang pada tahun 2015. Tiga
tahun setelahnya, pada tahun 2018 diperkirakan sebanyak 3,6 miliar.
Sedangkan pada tahun 2020, menurut data dari WeareSocial dan Hootsuite
pengguna internet diseluruh dunia mencapai 4,5 miliar yang menunjukan
1
bahwa pengguna internet telah mencapai angka lebih dari 60 persen
penduduk dunia atau lebih dari separuh populasi bumi.

Hal ini juga terjadi di Indonesia. Dimana pengguna internet di


Indonesia mengalami peningkatan yang sangat drastis, berdasarkan
perhitungan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada
tahun 2017 terdapat sekitar 143 juta pengguna internet. Satu tahun
setelahnya pada tahun 2018 pengguna internet diperkirakan menjadi 171
juta jiwa, sedangkan pada tahun 2019 angka pengguna internet di
Indonesia kembali bertambah menjadi 196 juta penduduk.

Media sosial adalah sebuah media yang memudahkan manusia


saling bersosialisasi secara online yang memungkinkan manusia untuk
saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Seiring semakin
mudahnya mengakses koneksi internet maka semakin banyak manusia
yang bermunculan menggunakan media sosial. Adapun fungsi media
sosial diantaranya untuk berbagi pesan, berita (informasi), gambar (foto),
dan video. Media sosial tidak hanya dapat diakses diperangkat komputer
saja, adanya perangkat smartphone atau telepon pintar semakin
memudahkan masyarakat untuk mengakses media sosial secara mobile
sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

Gambar 1-1 Indonesia Digital Report 2020


Sumber : https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-
report-2020/

Gambar diatas menunjukan laporan terbaru We Are Social pada


tahun 2020 jumlah populasi negara Indonesia sebanyak 272,1 juta jiwa,
sebanyak 160 juta orang atau sekitar 59% diantaranya merupakan
2
pengguna aktif media sosial. Jenis media sosial yang dikenal oleh
masyarakat Indonesia sangat beragam. Dengan jumlah penggunaan media
sosial yang banyak terlibat maka perusahaan pun memanfaatkan hal
tersebut untuk dapat membangun brand awareness dengan menggunakan
berbagai macam bentuk fitur yang dihasilkan oleh media sosial.
Perusahaan melakukan pemasaran melalui media sosial secara langsung
atau tidak langsung guna membangun sebuah brand lewat media sosial.

Gambar 1-2 Indonesia Most Used Social Media Platform Report 2020
Sumber : https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-
report-2020/

Menurut hasil riset oleh We Are Social diantara ragamnya jenis


media sosial tersebut, dan 5 media sosial yang paling diminati saat ini
diantaranya Youtube, Whatsapp, Facebook, Instagram dan Twitter.
Meskipun dari data menunjukkan bahwa Instagram merupakan peringkat
ketiga namun pertumbuhan penggunaan social networks Instagram adalah
yang terbesar (Kemp, 2018).

Menurut data yang dirilis Napoleon Cat, pada periode Januari –


Mei 2020, pengguna Instagram di Indonesia mengalami peningkatan
jumlah pengguna pada Januari tercatat sekitar 62,2 juta pengguna, lalu
naik pada Februari menjadi 62,4 juta pengguna kemudian di bulan
berikutnya penggunanya kian bertambah menjadi 64 juta pengguna, di
bulan April bertambah hingga 65,7 juta pengguna, hingga ditutup pada
bulan Mei dengan catatan 69,2 juta pengguna. Pengguna Instagram di
Indonesia 63% adalah anak muda usia 18-24 tahun.

3
Saat ini Instagram tidak hanya digunakan sebagai sarana pemuas
kebutuhan hiburan saja, Instagram juga merupakan media sosial yang
mempunyai peluang besar dalam kegiatan bisnis. Bahkan setelah
Instagram diresmikan ditahun 2010 membuat banyak pebisnis yang mulai
memberikan informasi seputara produk atau jasa yang mereka berika di
media sosial Instagram. Mengingat semakin ramainya khalayak yang
menggunakan media sosial ini membuat banyak orang mencoba
memanfaatkannya sebagai alat penunjang promosi bisnis. Bahkan
dikalangan para pebisnis online, pemasaran melalui Instagram kini kian
terkenal. Kini Instagram sukses menjadi aplikasi yang diminati oleh
banyak pengguna dilihat dari peningkatan pengguna Instagram tiap
bulannya, Instagram bisa dimanfaatkan menjadi media komunikasi
pemasaran melalui share foto-foto produk penjual, dan mempnerbanyak
followers. Instagram memudahkan konsumen untuk melihat produk yang
dijual dan dapat langgsung memberikan tanggapan berupa komentar
dibawah foto atau video yang diminati. Sekarang ini banyak pebisnis
dibidang kuliner yang menggunakan media sosial Instagram, hal ini
berkaitan langsung dengan maraknya pengguna Instagram yang semakin
hari semakin bertambah (Nisrina, 2015:129-130).

Terjadi perubahan gaya hidup di Harapan Indah yang menjadi


salah satu penyebab pertumbuhan café semakin tinggi, keberadaan cafe
dalam keseharian masyarakat Harapan Indah khususnya bagi anak muda
telah mendapatkan posisi sebagai alternatif untuk memanfaatkan waktu
luang atau bahkan melakukan tujuan yang lebih penting. Tidak dipungkiri
hal ini kian berpengaruh terhadap kehidupan anak-anak muda di kota ini
sebagai ajang sosialisasi dengan komunitasnya seperti nongkrong,
hangout, atau sekedar menikmati pertunjukan musik yang disediakan oleh
cafe tersebut.

Pasar bisnis di Indonesia khususnya yang bergerak dibidang


kuliner saat ini tak lepas dari pemanfaatan media sosial. Salah satunya
adalah Coffeesius yang berlokasi di Ruko Asia Tropis AT 16 No. 9, Kota
Harapan Indah , Bekasi. Coffeesius ini sudah berdiri sejak Oktober 2019
dan alasan mengapa owner dan founder memilih lokasi di Harapan Indah
karena selain Cafe sedang berkembang dan di gemari oleh masyarakat
Harapan Indah tetapi juga karena Cafe ini menempati salah satu tempat
yang cukup strategis dengan pilihan Harapan Indah dengan tema Cafe
yang memungkinkan konsumen merasakan kenyamanan dan ketenangan

4
dalam berkunjung ,selain itu Café ini menghandirkan konsep indoor dan
outdoor.

Cofeesius menyewa seorang pekerja dengan bayaran khusus untuk


mengelola media sosial Instagram, ini merupakan bentuk sebuah
keseriusan owner Coffeesius dalam menggunakan media sosial Instagram
untuk mempromosikan produk – produk yang dijual di Coffeesius.
Coffeesisus memiliki akun instagram yaitu @coffeesius dengan followers
berjumlah 797 pengikut. Untuk saat ini jumlah pengikut di Instagram
belum terlalu banyak, tetapi si pemilik merasakan dampak ketika
Instagram Coffeesius mulai lebih aktif setiap harinya.

Gambar 1-3 Instagram @coffeesius


(Sumber : Instagram @coffeesius)

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan, konten yang diberikan oleh Instagram
@coffeesius cukup beragam, mulai dari konten feeds yang menampilkan produk,
memberikan informasi terkait alamat lokasi dalam bentuk video IG Tv @coffeesius juga
memberikan konten story yang interaktif berupa give away berupa kuis berhadiah.
Selain itu @coffeesius juga memberikan konten feeds dan story berupa informasi
entertaiment live music yang rutin diadakan setiap hari Jumat hingga hari Minggu.

5
1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, fokus penelitian ini dibatasi pada permasalahan
1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran coffeesius dalam mempromosikan produk
melalui media sosial Instagram @coffeesius ?
2. Apa hambatan yang dihadapi Coffeesius dalam mempromosikan produk di
Instagram?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang sebelumnya
telah dipaparkan, yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Coffeesius dalam mempromosikan
produk di Instagram.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi Codalam mempromosikan produk di
Instagram.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan komunikasi


pemasaran terutama mengenai strategi promosi sosial media.
2. Penerapan dari Teori – Teori yang didapatkan dikampus.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1. Bagi Peneliti


Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang strategi
komunikasi pemasaran yang digunakan Coffeecius Harapan Indah .

1.4.2.2. Bagi Perusahaan


Dapat berguna sebagai pertimbangan dan tambahan informasi untuk
Coffeecius untuk menunjang praktek promosi melalui media sosial yang
efektif.

1.4.2.3. Bagi Masyarakat


Dapat digunakan oleh masyarakat menjadi refrensi dalam membangun bisnis
yang sama.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Dalam kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti menggunakan beberapa
refrensi penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Beberapa penelitian tersebut
diantaranya :
Table 1 Penelitian Terdahulu

No.  Nama Judul Metode Hasil


Peneliti Penelitian 
1. Kennia STUDI KASUS Kualitatif  Penggunaan Instagram
Aline DESKRIPTIF dimanfaatkan oleh KOZI sebagai
Pradita, STRATEGI media komunikasi pemasaran
Lucy KOMUNIKASI dengan melakukan dua strategi
Pujasari PEMASARAN di dalamnya, yaitu strategi pesan
Supratman COFFEE SHOP yang disampaikan melalui
MELALUI MEDIA Instagram @kozi.coffee
SOSIAL mencakup isi informasi
INSTAGRAM komunikasi dan bentuk kreatif
pesan. Sedangkan strategi media
nya mencakup pemilihan media
Instagram dan target audiens
Instagram KOZI.
2. Febriana, Strategi Komunikasi Kualitatif Dalam penelitian ini, peneliti
Bunga Pemasaran Coffee menyimpulkan bahwa Coffee
Setyanto, Broker dalam Broker dalam
Yugih Meningkatkan Jumlah menetapkan Strategi
Pelanggan Komunikasi Pemasaran Coffee
Broker dalam Meningkatkan
Jumlah Pelanggan adalah
menggunakan bauran
komunikasi pemasaran yang
meliputi Iklan, Promosi
Penjualan, Hubungan
Masyarakat, Pemasaran dari
Mulut ke Mulut, dan Penjualan
Personal. Dan peneliti
menganalisa bahwa strategi
pemasaran Coffee Broker yang
paling efektif adalah Pemasaran
dari Mulut ke Mulut yang
bertujuan untuk meningkatkan
jumlah pelanggan. 
3. Gama, Strategi komunikasi Kualitatif Berdasarkan pemaparan baik

7
Martinho A pemasaran kopi penyajian data maupun
tjangkir 13 pembahasan berdasarkan
wawancara
dan observasi, diketahui bahwa
Kedai Kopi Tjangkir 13 Malang
menerapkan konsep strategi
komunikasi pemasaran langsung,
promosi penjualan, penjualan
personal dan hubungan
masyarakat. 

2.2 Landasan Teoretis

2.2.1. AISAS
Ketika pelanggan membutuhkan barang dengan involvement yang tinggi, pelanggan
akan melakukan pencarian yang lebih detail dibandingkan barang dengan involvement yang
rendah. Oleh karena itu, Dentsu mengemukakan sebuah model perilaku pembelian yang didapat
dari perkembangan teknologi, yang diberi nama dengan AISAS Model. Model ini merupakan
proses komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan hingga konsumen. Model AI.S.A.S
telah muncul dari dunia baru multimedia dan komunikasi online, Komunikasi silang menjadi
lebih dikenal sebagai cara baru untuk membuat pemasaran bekerja di lingkungan yang
berevolusi dan lebih kompleks ini. (Sugiyama,Kotaro,2011:83).
AISAS adalah proses seseorang konsumen yang memperhatikan produk, layanan, atau
iklan (Attention) dan menimbulkan ketertarikan (Intertest) sehingga muncul keinginan untuk
mengumpulkan informasi (Search) tentang barang tersebut. Pencarian dapat dilakukan di
Internet pada blog yang ditulis oleh orang lain, situs produk perbandingan, dan halaman Web
resmi perusahaan, atau dengan berbicara dengan keluarga atau teman-teman yang benar-benar
telah menggunakan produk atau jasa yang sesuai. Konsumen kemudian membuat penilaian
secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan informasi yang disajikan oleh
perusahaan, dengan mempertimbangkan komentar dan pendapat dari orang-orang yang telah
membeli dan menggunakan produk atau jasa. Apabila berhasil, kemudian menjadi sebuah
keputusan untuk melakukan pembelian (Action). Setelah pembelian, konsumen menjadi
penyampai informasi (word of mouth), dengan berbicara pada orang lain atau dengan mengirim
komentar dan tayangan di Internet (Sharing) (Sugiyama, 2011).
AISAS dinilai lebih relevan dengan perubahan signifikan pada perilaku konsumen
dalam perkembangan zaman di mana teknologi sudah mengarah pada era internet dan digital
bila dibandingkan dengan pola perilaku konsumen yang sebelumnya dijelaskan oleh model
AIDMA (Attention, Interest, Desire, Memory, Action). Jika dibandingkan model ini ke
AIDMA, maka akan dilihat bahwa proses transformasi psikologis (Action, Interest, Desire,
Memory) telah disederhanakan menjadi Action dan Interest saja. Perubahan pola perilaku ini
didorong oleh perkembangan pesat teknologi internet sehingga menciptakan era digital atau
online. Intinya, pertama, pendekatan IMC Dentsu disusun berdasarkan studi mendalam terhadap

8
ide-ide yang muncul dari konsumen. Kedua, tidak hanya fokus pada jangkauan dan frekuensi
penyampaian pesan kepada target audience (kuantitas) tapi juga dengan melibatkan konsumen
(kualitas). Ketiga, strategi komunikasi diarahkan pada penciptaan skenario yang mengarahkan
konsumen untuk secara sukarela mencari informasi mengenai produk, membeli produk, dan
kemudian menyebarkan positive word-of-mouth ke konsumen lain. Keempat, komunikasi harus
melihat titik koneksi konsumen dengan merek (Sugiyama, 2011,79).

Gambar 2.1. diagram model,sumber:Sugiyama,Kotaro,2011:83.

Berikut adalah penjabaran dari model AISAS menurut Sugiyama :


1. Attention
Tahap attention adalah tahap yang terjadi ketika sebuah pesan komunikasi tiba sebagai
stimulus yang diterima oleh indera manusia. Pada tahap ini, iklan dilihat, ditonton atau
didengar. Diharapkan bahwa pesan tersebut tidak sekedar didengar atau dilihat, tetapi
juga diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak terhadap iklan atau pesan komunikasi
pemasaran dapat diukur dari sejauh mana khalayak melihat/atau mendengar stimulus
yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan lain sebagainya. Dapat
dikatakan tahap ini adalah tahap paling penting karena tahap ini membuka jalan bagi
pesan iklan untuk memiliki efek berikutnya pada diri khalayak. Dalam dunia digital,
konten dapat dibuat dimana perusahaan membuat suatu konten yang dapat menarik
perhatian masyarakat agar publik tertarik untuk mengikuti lebih jauh.

2. Interest
Tahap ini adalah tahapan dimana publik tertarik dengan konten yang perusahaan
ciptakan. Pada tahap interest, pesan komunikasi membangkitkan minat khalayak untuk
mengetahui dan mengenal lebih lanjut tentang pesan tersebut atau tentang produk yang
dikomunikasikan. Sebuah pesan yang efektif, adalah pesan yang memancing
keingintahuan dan menimbulkan rasa penasaran khalayak, yang kemudian termotivasi
untuk lebih jauh terlibat. Oleh sebab itu, daya tarik konten harus sangat diperhatikan
oleh perusahaan. Hal ini terlihat dari seperti hal nya caption-caption pada konten
terutama sosial medianya.

3. Search
Konsumen biasanya langsung menuju berbagai search engine, seperti Google ataupun

9
YouTube untuk mencari informasi lebih lanjut. Dengan berbekal informasi yang
didapat. Contohnya dari tahap interest tadi dapat dimanifestasikan dalam bentuk
penelusuran di internet, yang dimana pengguna internet mulai menuliskan keywords
dari bekal informasi yang di dapat. Ini adalah tahapan dimana publik akan mencari tahu
lebih jauh tentang informasi dari perusahaan/produk tersebut. Publik bisa melakukan
pencarian di akun dan platform perusahaan tersebut, melihat konten-konten lain dan
feedback/review dari para konsumennya sebelum memutuskan untuk membeli produk
tersebut. Dan menjadi tugas perusahaan untuk mengarahkan pada titik akhir yang tepat.

4. Action
Pada tahap ini, pesan telah berhasil mendorong khalayak untuk melakukan tindakan
tertentu, yang pada akhirnya dan efek terutama yang diharapkan dari setiap kegiatan
komunikasi sebuah perusahaan adalah tindakan atau keputusan untuk membeli.
Keberhasilan proses ini terletak pada kerelaan khalayak sebagai visitor untuk
meninggalkan data dan kontak yang dimilikinya.

5. Share
Jika informasi yang didapat cukup baik dan menarik minat dari konsumen, maka
konsumen akan berbagi kepada orang-orang di sekitarnya mengenai pengalamannya
terhadap sebuah produk, disinilah akan tercipta word of mouth, serta perbincangan
mengenai informasi tersebut baik di media social maupun secara langsung. Publik akan
membagikan pengalamannya kepada masyarakat baik melalui testimoni, komentar dan
lainnya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, dapat dilakukan dengan memberikan
komentar di jejaring sosial. Publik bahkan dapat merekomendasikan ke orang lain
melalui fasilitas dan fitur yang tersedia di masing-masing medium.
Bersumber dari teori AISAS, maka perilaku pembelian melalui media online
lebih tergambar jelas karena melalui internet orang lebih mudah untuk pencarian
informasi (search), serta lebih mudah untuk membagikan baik pengalaman maupun hasil
evaluasinya (share). Model AISAS sangat penting dipelajari oleh suatu perusahaan, agar
perusahaan dapat menetapkan strategi yang lebih baik dan terfokus terhadap audiensnya.
Perusahaan juga dapat memperoleh feedback yang cepat dari audience-nya sebab di
dalam proses AISAS, audiens akan lebih aktif dalam menanggapi pesan dari
perusahaan. Perusahaan atau pelaku usaha harus mampu memberikan sesuatu yang
positif dan bermanfaat bagi publik.

2.3. Landasan Konseptual

2.3.1. New media


Denis McQuail (1987:16) mendefinisikan new media atau media baru sebagai
perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.
Media elektronik baru ini beberapa sistem teknologi seperti: sistem transmisi (melalui
kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi,

10
sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara
lentur), dan sistem pengendalian (oleh komputer). Ciri utama yang membedakan media
baru dengan media lama adalah desentralisasi (pengadaan dan pemilihan berita tidak
lagi sepenuhnya berada di tangan komunikator), kemampuan tinggi. (pengantaran
melalui kabel atau satelit mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh
pemancar siaran lainnya), komunikasi timbal balik (komunikan dapat memilih,
menjawab kembali, menukar informasi dan dihubungkan dengan penerima lainnya
secara langsung), kelenturan (fleksibelitas bentuk, isi dan penggunaan (Ibid,16-17).

2.3.2. Sosial media


Sosial media merupakan bagian dari new media, yang meiliki arti alat yang
digunakan untuk bertukar informasi dengan menggunakan tenologi internet. Sosial
media menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016) adalah media yang
digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video informasi baik
dengan orang lain maupun perusahaan dan vice versa. Media sosial secara sederhana
diartikan sebagai pengguna isi bersama yang menggunakan teknologi penyiaran berbasis
internet berbeda dari media cetak dan media siaran tradisional (M.Terry :2009).
Sedangkan menurut Dave Kerpen (2011) media sosial adalah teks, gambar, video, dan
kaitan secara daring yang dibagikan diantara orang-orang dan organisasi. Dari
pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh beberapa alhi yang telah disebutkan
diatas, dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan alat yang digunakan untuk
berbagi informasi kepada orang lain yang dimana informasi tersebut dapat berupa
teks,gambar,video, dan suara dengan menggunakan teknologi internet. Dengan media
sosial siapapun dapat terhubung dengan para pengguna media sosial lainnya diseluruh
dunia. Media sosial tidak jauh berbeda dengan media siber dikarenakan media sosial
merupakan salah satu platform dari media siber.Namun demikian, menurut Nasrullah
(2015) media sosial memiliki karakter khusus, yaitu:
1. Jaringan (Network)
Jaringan adalah infrasturktur yang menghubungkan antara komputer dengan
perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika
antar komputer terhubung, termasuk di dalamnya perpindahan data.
2. Informasi (Informations)
Informasi menjadi entitas penting di media sosial karena pengguna media
sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan
melakukan interaksi berdasarkan informasi.
3. Arsip (Archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses kapanpun dan
melalui perangkat apapun.
4. Interaksi (Interactivity)

11
Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar
memperluas hubungan pertemanan atau pengikut (follower) semata, tetapi harus
dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut.
5. Simulasi Sosial (simulation of society)
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat
(society) di dunia virtual. Media sosial memiliki keunikan dan pola yang dalam
banyak kasus berbeda dan tidak dijumpai dalam tatanan masyarakat yang real.
6. Konten oleh pengguna (user-generated content)
Di Media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi
pengguna atau pemilik akun. UGC merupakan relasi simbiosis dalam budaya media
baru yang memberikan kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi.
Hal ini berbeda dengan media lama (tradisional) dimana khalayaknya sebatas
menjadi objek atau sasaran yang pasif dalam distribusi pesan.

2.3.3. Instagram

2.3.3.1. Pengertian Instagram


Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan
membagikannya keberbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instragram sendiri.
Istilah dari instagram merupakan gabungan dari kata instan dan telegram yang memiliki
arti sebagai aplikasi pengirim informasi secara cepat berupa foto, video dan berbagi
share. Instagram merupakan layanan jejaring sosial yang memberikan kemudahan
berbagi foto dan video sekaligus informasi secara online kepada teman atau pengguna
lain. Foto dan video ini selanjutnya bisa dijadikan dokumen bersama yang bisa
ditanggapi dengan like maupun komentar dari pengguna lainnya. Karakteristik dari
instagram adalah setiap postingan harus menggunakan foto atau video. Instagram dapat
digunakan pada iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS
7.0 atau yang terbaru, telepon genggam apapun dengan sistem operasi versi 2.2 (Froyo)
ke atas, dan Windows Phone 8, aplikasi ini dapat diunduh melalui Apple App Store dan
Google Play. Kemudahan instalisasi instagram menjadi salah satu alasan instagram
sebagai media sosial paling banyak digunakan baik sekedar media informasi maupun
profil bisnis.
Instagram adalah salah satu produk dari facebook. Platform media sosial ini
dipimpin oleh Adam Mosseri sebagai pemimpin instagram yang bertugas mengawasi
semua fungsi bisnis dari instagram termasuk dari sisi teknis, produk, dan pengoperasian.
Adam mempunyai keinginan bagaimana untuk menyeimbangkan antara desain dengan
strategi produk yang dapat menciptakan pengalaman menyatukan orang-orang sehingga
mereka dapat saling berkomunikasi.

12
2.3.3.2. Karakteristik Instagram
Menurut atmoko dalam azlima instagram memiliki lima menu utama yaitu
sebagai berikut:
1. Home page
Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) fotofoto terbaru
dari sesama pengguna yang telah diikuti. cara untuk melihat foto yaitu hanya dengan
menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Instagram
hanya akan menampilkan foto-foto terbaru.
2. Comment
Instagram menyediakan fitur komentar, foto-foto yang ada di instagram dapat
dikomentari di kolom komentar. Caranya tekan tombol ikon bertanda balon komentar di
bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan
setelah itu tekan tombol send.
3. Explore
Explore merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling banyak disukai
para pengguna instagram. Baik foto yang berasal dari pengguna yang diikuti ataupun
yang belum diikuti.
4. Profil
Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna,
baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna lainnya. Halaman profil bisa diakses
melalui ikon kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan
jumlah foto yang telah diupload, jumlah followers dan jumlah following.
5. News Feed
News Feed merupakan fitur yang menampilkan notifikasi terhadap bebagai
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna intagram. News Feed memiliki dua jenis tab
yaitu “following” dan “news”. Tab “following” menampilkan aktivitas terbaru pada user
yang telah pengguna follow, sedangkan tab “news” menampilkn notifikasi terbaru
terhadap aktivitas para pengguna instagram terhadap foto pengguna, memberikan
komentar atau follow maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.

2.3.3.3. Pentingnya Media Sosial Instagram


Menurut Indika dan Jovita bahwa hal yang menarik dari melakukan promosi
melalui instagram adalah memberikan keuntungan baik bagi pelaku usaha maupun calon
pembeli. Dalam dunia perpustakaan pihak perpustakaan yang merupakan pelaku usaha
yang menawarkan produk jasa, lewat instagram perpustakaan dapat menginformasikan
mengenai produk perpustakaan yang ditawarkan. Buku baru, koleksi perpustakaan,
pemanfaatan perpustakaan yang lainnya. Di sini perpustakaan menginformasikan
kepada pemustaka sebagai calon pengguna jasa lewat instagram. Pemustaka dapat
melihat secara langsung apa saja produk yang ditawarkan perpustakaan sehingga tidak
asing dengan produk-produk tersebut dan tahu apa yang berguna dan bisa dimanfaatkan

13
sesuai kebutuhan masing-masing pemustaka. Di samping gambar terdapat pula caption
yang dapat dituliskan oleh akun instagram perpustakaan guna memperjelas maksud
unggahan gambar, dan pemustakapun dapat menuliskan komentar sebagai bentuk
respon akan interaksi keduanya.
Fitur yang ada pada instagram dalam berbagi informasi melalui gambar, foto,
video, siaran langsung dan instastory dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi
mengenai layanan, fasilitas, dan aktivitas perpustakaan. Fitur yang ada pada instagram
juga dapat dimaksimalkan untuk berbagi informasi, seperti koleksi dan aktivitas
pemustaka. Agustyniak dan Orzechowki juga menuturkan bahwa dengan berbagi
koleksi perpustakaan pada media sosial adalah cara yang efektif untuk memberikan
informasi kepada pemustaka tentang profil perpustakaan.

2.3.4. Promosi
Promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi aktivitas penjualan, karena promosi dapat mempengaruhi tingkat
penjualan suatu produk barang ataupun jasa. Promosi yang dikemas dengna baik dan
menarik dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk barang ataupun jasa
yang ditawarkan. Promosi Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip oleh
Simamora (2003:285), “Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan
untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan
orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah
tangga”. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui
pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness),
ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang
dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan. Perusahaan biasanya
menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenagatenaga penjualan, dan public
relations sebagai alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat
menarik perhatian dan minat masyarakat (Kotler, 2003:22). Tujuan promosi secara
sederhana (Kotler, 2003:29) terbagi menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi
pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi
pelanggan untuk membeli merek orang lain, dan mengingatkan pelanggan tentang
merek yang termasuk memperkuat penetapan ancangan merek. Pada dasarnya, tujuan
promosi mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi, mempengaruhi dan
mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang ditawarkan.
Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan
sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication
mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode
komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, public relations, personal
selling, dan direct selling (Kennedy dan Soemanagara,2006:1).
Adapun beberapa definisi dan pengertian promosi yang dikemukakan oleh
beberapa alhli, berikut diantaranya ialah:

14
1. Basu Swastha mengemukakan, promosi adalah arus informasi atau persuasi satu-arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
2. Menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat bauran pemasaran (marketing
mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya
membujuk
3. Fandy Tjiptono mengemukakan bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang maksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
4. Gitosudarmo menyatakan bahwa promosi adalah merupakan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi
senang lalu membeli produk tersebut
Jadi, promosi dapat diartikan sebagai suatu upaya atau alat komunikasi untuk
memperkenalkan suatu produk dari suatu perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik dan
menarik minat pembeli sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

2.4. Kerangka Pemikiran Peneliti


Salah satu media sosial yang digunakan oleh “Coffeesius” untuk melakukan
kegiatan promosi adalah Instagram. Penggunaan media sosial Instagram dapat
memberikan manfaat sebagai sarana kontak personal dengan konsumen, sarana
promosi, mendata kebutuhan konsumen, menyampaikan respon ke konsumen dan
sebagai pengambilan keputusan bisnis. Terdapat tiga manfaat yang dapat dirasakan
ketika pelaku bisnis menggunakan media sosial, diantaranya, media komunikasi
yang efektif dengan konsumen dan pemasok, meningkatkan pemasaran, dan
memperluas pangsa pasar.
Efektivitas promosi menyatakan keberhasilan dan kinerja dari segi tercapai
tidaknya tujuan pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas
media promosi dapat diukur dengan menggunakan model AISAS. AISAS
merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action dan Share dimana seorang
konsumen yang memperhatikan produk, layanan, atau iklan (Attention) dan
menimbulkan ketertarikan (Interest) sehingga muncul keinginan untuk mengumpulkan
informasi (Search) tentang barang tersebut. Konsumen kemudian membuat penilaian
secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kemudian membuat
sebuah keputusan untuk melakukan pembelian (Action). Setelah pembelian, konsumen
menjadi penyampai informasi dengan berbicara pada orang lain atau dengan mengirim
komentar dan tayangan di Internet (Sharing).

15
Garis besar dari kerangka pemikiran penelitian ini telah tersusun dalam alur
sistematika tersebut :

Produk COFFESIUS

Pemanfaatan Media Sosial


Instagram

Media Promosi

Model AISAS

COFFEESIUS

16
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 


Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut definisi (Sugiyono, 2018),
metode penelitian kuantitatif artinya metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positivis,
diperuntukkan untuk melakukan penelitian terhadap populasi atau sampel yang ditentukan,
teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan secara acak, alat penelitian digunakan untuk
mengumpulkan data dan analisa data dilakukan. kuantitatif / statistik

3.2 Jenis Penelitian 


Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang berudaha untuk menuturkan masalah yang ada berdasarkan data – data. Dengan
metode tersebut membantu untuk mengetahui serta memahami strategi komunikasi pemasaran
Coffeesius. 

Menurut (Umar 2013:22) bahwa metode deskriptif adalah sebagai berikut: “Metode
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa ,melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa metode deskriptif yaitu suatu metode untuk menggambarkan objek atau sampel yang
telah dikumpulkan dan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan dari data dan fakta yang
telah didapatkan.

3.3 Jenis Data 


Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut
dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut
dan bagaimana data tersebut diolah. Sumber data yang diperoleh penulis merupakan data yang
didapat langsung dari bagian marketing di Coffeesius yang merupakan data sekunder dan
primer. 

Pengertian sumber data menurut (Arikunto 2013:172) adalah sebagai berikut: “Sumber
data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber
data di bagi dua bagian, yaitu : 

1. Data Primer Menurut (Sugiyono 2012:7) bahwa : “Sumber primer adalah


sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2012:7) pengertian data primer adalah: “Data
primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat
melalui wawancara, jejak dan lain-lain”. Dari pengertian diatas dapat

17
disimpulkan bahwa sumber data primer merupakn sumber data yang langsung
memberikan data dari pihak pertama kepada pengumpul data yang biasanya
melalui wawancara. 
2. Data Sekunder Menurut (Sugiyono 2012:7) mendefinisikan data sekunder
adalah sebagai berikut: “Sumber Sekunder adalah sumber data yang diperoleh
dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang
bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen”. Menurut (Silalahi
2012:289) bahwa: “Data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari
sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan”. 

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan suatu
cara membaca, mempelajari dan memahami dengan tersedianya sumber-sumber lainnya
sebelum penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis
adalah sumber data primer dan sekunder. Dimana sumber data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung ke Coffeesius
melalui wawancara kepada bagian Marketing dan data-data yang diperoleh dari hasil
wawancara. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum penulis melakukan penelitian, yaitu
melalui buku-buku tinjauan pustaka. 

3.4 Bahan Penelitian 


Penelitian ini dilakukan di Coffeesius. Bahan penelitian peneliti melakukan wawancara
secara langsung dengan informan. Peneliti melakukan wawancara juga dengan key informan.
Bahan penelitian yang digunakan peneliti yaitu hasil wawancara dengan key informan
dan informan utama Coffeesius. Serta bahan dokumentasi yang peneliti dapatkan saat
melakukan pengamatan langsung di Coffeesius. 

3.5. Sumber Data


3.5.1. Key Informan
Menurut Mukhtar (2013:95), key informan adalah orang yang menjadi pimpinan
sebuah lembaga, pemimpin masyarakat, atau orang yang dipandang lebih tahu tentang
situasi dan kondisi yang berkaitan dengan penelitian. Maka peneliti memilih admin akun
Instagram Coffeesius untuk dijadikan sebagai key informan dalam penelitian ini.

3.5.2. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi sebagai seorang informan harus memiliki
banyak pengalaman yang berhubungan dengan latar penelitian. Informan penelitian pun
adalah orang yang memberikan informasi tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu
kejadian atau suatu hal kepada peneliti atau pewawancara secara mendalam (Afrizal,
2016).
Berdasarkan pengertian di atas, informan yang peneliti ambil sesuai dengan
penelitian ini adalah owner Coffeesius dan konsumen atau pembeli sekaligus followers
aktif akun Instagram Susu Mbok Darmi berjumlah 2 orang.

18
3.6 Teknik Pengumpulan Data 
Wawancara 
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan cara
bertatap muka (face to face) atau lewat telepon terhadap orang yang akan di wawancara guna
mendapatkan informasi langsung dan jelas yang akan dimasukan kedalam penelitian. Menurut
Sugiyono (dalam Febriana and Setyanto 2019) wawancara digunakan untuk mengetahui atau
menemukan permasalahan yang diteliti dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang
mendalam. Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancara Bapak Nuga Nugraha Sebagai
Digital Marketing Coffeesius Pusat, Ibu Sonya Chairunnisa sebagai PIC Coffeesius  

Observasi 
Dalam penelitian, diharuskan adanya observasi yang dilakukan oleh peneliti, menurut
Supardi  (dalam Febriana and Setyanto 2019) metode observasi yaitu sebuah metode dalam
pengumpulan yang dilakukan peneliti untuk mengamati serta mencatat sesuatu yang diselidiki
atau diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung yang dilakukan di
Coffeesius Harapan Indah, yang bisa juga disebut Observasi Partisipan.
Observasi Partisipan 
Menurut Hariwijaya (dalam Febriana and Setyanto 2019) Observasi partisipan
merupakan aktivitas yang dilakukan peneliti untuk dapat terjun langsung berpartisipasi dalam
penelitian itu sendiri. Hal ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan sumber informasi langsung
dari Pemilik Coffeesius sehingga penulis dapat menganalisa strategi komunikasi pemasaran
Coffeesius dalam meningkatkan jumlah pelanggan secara langsung.

Dokumentasi 
Menurut Kristanto (dalam Febriana and Setyanto 2019) metode dokumentasi dilakukan
peneliti untuk mengumpulkan dokumen-dokumen sehingga data yang diteliti dapat diperoleh.
Dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengambil foto tempat Coffeesius.

3.7 Uji keabsahan data 


Keabsahan Data Untuk menentukan keabsahan data perlu adanya teknik pemerikasaan
yang berdasar sejumlah kriteria tertentu. Disini terdapat empat kriteria yang digunakan, yaitu:
menurut Sugiono 2016 ( Dalam Sondak et al. 2019).

1. Derajat Kepercayaan (Kredibility) 


Kriteria ini berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat
kepercayaan penemuannya dapat dicapai, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-
hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang
sedang diteliti. 

2. Pengujian Transferbility
Transferbility merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif, validitas
eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke
populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenan dengan pertanyaan,

19
hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi
peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai sehingga manakala hasil
penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain menurut. Maka
peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas atas hasil
penelitian tersebut.

3. Pengujian Depenability
Dalam penelitian kualitatif, depenability disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang
reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian
tersebut. Dalam penelitian kualitatif , uji depenability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kalau proses penelitian tidak dilakukan
tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau dependable.

4. Pengujian Konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak
orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji depenability,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability
berarti menguji hasil penelitian, dikaitakan dengan proses yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

3.7.1 Triangulasi Data


Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
pada yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data
tersebut. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai cara dan waktu. Terdapat triangulasi sumber yaitu triangulasi teknik pengumpulan
data dan waktu. 
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.
Triangulasi teknik dilakukan dengna cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda.
Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi atak teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda (Sondak et al. 2019).

3.8 Teknik Analisis Data 


Konsep validitas dan reliabilitas dalam konteks penelitian kualitatif telah dijelaskan
banyak pakar baik dalam bidang kajian psikologi maupun bidang pendidikan dan ilmu - ilmu
sosial lainnya dalam buku (Budiastuti and Bandur 2018:130) bahwa ‘validity is the correctness
or credibility of a description, conclusion, explanation, interpretation’’. Konsep ini
menekankan validitas sebagai suatu ketepatan atau kredibilitas suatu deskripsi, kesimpulan,
penjelasan dan interpretasi hasil penelitian. 
Konsep validitas, dijelaskan Mareceki dalam buku (Budiastuti and Bandur 2018:130)
menjelaskan validitas sebagai ‘evaluation of an extent to which the research evidence supports
or justifi es the interpretations and conclusions that are based on it’. Dalam konsep ini,
validitas dilihat sebagai evaluasi untuk menentukan apakah interpretasi dan kesimpulan
penelitian didukung oleh bukti-bukti atau data yang ada. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa validitas dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan ketepatan prosedur melakukan

20
penelitian sehingga hasil penelitian dan kesimpulan penelitian tersebut dapat dipercaya sebagai
suatu kebenaran umum
Konsep reliabilitas, dijelaskan Bandur (2016: 19) dalam buku (Budiastuti and Bandur
2018:196) bahwa konsep reliabilitas dalam periode modern diartikan sebagai konsistensi
metode dan hasil penelitian. Suatu penelitian kualitatif dikatakan reliabel jika hasil penelitian
tersebut dapat direplikasi oleh para peneliti lainnya. Untuk menghasilkan penelitian kualitatif
yang reliabel, para peneliti kualitatif mendokumentasi catatan lapangannya baik dalam bentuk
jurnal harian (log book) maupun catatan-catatan lapangan lainnya dalam bentuk memo.

3.8.1 Tiga Tahapan Teknik Analisis Data


Analisis Data Menurut Basrowi dan Suwandi dalam buku Memahami Penelitian
Kualitatif  (Suwandi and Basrowi 2011: 209-210), analisis data kualitatif dikemukakan oleh
Miles dan Huberman pada prinsipnya analisis kualiatif dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman teknik analisis data mencakup tiga tahapa
yaitu:
a. Reduksi Data 
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstrasikan dan
pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian, dari awal
hingga akhir penelitian. Produk dari reduksi data adalah berupa ringkasa dari catatan 
Pada proses ini penulis melakukan pengumpulan data melalui proses awal yaitu
melakukan observasi kelapangan, wawancara dan berbagai dokumen berdasarkan kategorisasi
yang sesuai dengan masalah penelitian kemudia dikembangkan penajaman data melalui
pencarian data selanjutnya.
b. Penyajian Data 
Penyajian data dalam penelitia kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif
c. Penarikan Kesimpulan Atau Verfikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi, dalam pandangan Miles dan Huberman, hanyalah
sebagian dan satu kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan kseimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung.

21

Anda mungkin juga menyukai