Anda di halaman 1dari 49

Hubungan Motif Penggunaan Media Terhadap Kepuasan Followers Akun

Instagram @Berrybenka Dalam Mengakses Informasi Mengenai


Produk Fashion

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Selamet Riyadi
Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:
Galuh Suci Resmi
17410048

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada era sekarang ini khususnya teknologi

informasi berkembang sangat cepat sehingga mengubah cara pandang, cara kerja,

sekaligus implementasi dalam segala bidang. Informasi menjadi kebutuhan pokok

setiap orang untuk pengembangan pribadi dan lingkungannya. Maka manusia

memiliki hak untuk mendapatkan informasi. Untuk memenuhi kebutuhan dan hak

akan informasi, manusia menggunakan berbagai cara maupun berbagai media

yang ada.

Penggunaan media tentu memiliki motif yang berbeda-beda Menurut

McQuail dalam (Kriyantono, 2010:216) terdapat empat motif dalam

menggunakan media, yaitu motif informasi, motif identitas pribadi, motif

integrasi dan interaksi sosial serta motif hiburan. Di era digital sekarang ini,

media terus mengalami perkembangan, salah satunya adalah internet atau media

online. Internet atau media online ini merupakan jenis media baru (new media).

Perkembangan internet sebagai new media memberi kemudahan bagi para

penggunanya mengakses informasi secara sistem online. Sistem yang dapat

diakses dimanapun dan kapanpun pengguna berada. Dengan adanya internet atau

media online, dapat menghemat waktu dan biaya dalam memenuhi kebutuhan dan

memperoleh kepuasan individu.


Teori uses and gratifications menyatakan bahwa pola penggunaan media

didorong oleh kesadaran penuh pengguna akan kebutuhan dan motivasi mereka

dan cara setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan

menggunakan media. Dengan demikian, pengguna yang berbeda dapat

menggunakan media yang sama dengan cara yang sangat berbeda tergantung pada

motivasi dan tujuan masing-masing (Eungo, 2017). Untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan orang lalu memilih, media apa yang hendak digunakan, kemudian

juga memilih pesan apa yang hendak dinikmat. Tindakan memilih atau

menggunakan tersebut dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan akan

terpenuhinya keinginan. Teori ini merupakan kerangka teori yang digunakan

dengan baik untuk menjelaskan berbagai motif dan alasan di balik penggunaan

media apa pun. Teori ini juga mengasumsikan bahwa khalayak aktif, selektif, dan

termotivasi untuk menggunakan media yang diberikan. Selain itu, teori uses and

gratifications diterapkan untuk menjelaskan mengapa orang cenderung

menggunakan media tertentu untuk memenuhi kebutuhan mereka (Kaur, 2019).

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

periode 2019-kuartal II/2020 mencatat, jumlah pengguna internet di Indonesia

mencapai 196,7 juta jiwa atau 65% dari total populasi penduduk indonesia. Dari

data tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan internet di Indonesia sangatlah

tinggi.
Dewasa ini, internet mengalami perkembangan pesat. Berkembang

pesatnya internet menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya

ecommerce. E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli

secara elektronik melalui media internet. Perkembangan ecommerce diatur di

dalam undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik yag disingkat UU ITE. Sebagai konsumen, kita harus jeli dalam

membeli suatu barang. Biasanya di dalam suatu transaksi jual-beli secara online

di e-commerce terdapat suatu perjanjian antara pelaku usaha dan konsumen.

Penjualan produk busana secara online merupakan salah satu model bisnis

e-commerce yang sangat menguntungkan dan memudahkan bagi setiap

penggunanya. Ada beberapa macam e-commerce yang khusus menyediakan

produk busana, di antaranya Berrybenka dan Tees. Namun, jika dibandingkan

dengan Tees, Berrybenka memiliki keunggulan yaitu Berrybenka memegang

brand yang cukup luas jangkauannya seperti produk lokal Indonesia, Western,

Korea, dan Jepang. Tidak jarang ditemukan, beberapa produk hanya bisa

didapatkan di Berrybenka. Berrybenka.com merupakan e-commerce berbasis

Business to Costumer (B2C) di Indonesia yang menawarkan berbagai produk

busana original dengan tagline yang dimilikinya yaitu Shop anytime, easier than

ever!.
Berdasarkan data yang didapat dari iPrice (diakses pada 9 Juni 2021, dari

Peta E-Commerce Indonesa: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/) pada

Q4 2020 akses ke situs web Berrybenka.com memasuki angka 118 ribu

pengunjung, dan Berrybenka.com telah berhasil masuk sepuluh besar dalam peta

e-commerce busana Indonesia. Dikutip dari website resminya (diakses pada 9

Juni 2021, dari About Us: https://berrybenka.com/), Berrybenka sangat

memperhatikan keaslian serta kualitas produk yang dijual. Berrybenka juga

mendukung produk-produk busana lokal dilihat dari beberapa produk lokal yang

hanya tersedia di Berrybenka dan tidak tersedia di e-commerce lain. Bekerja sama

dengan distributor resmi baik di Indonesia maupun luar negeri tidak membuat

Berrybenka lepas kontrol. Produk Berrybenka merupakan produk yang dijamin

kualitasnya sehingga customer tidak perlu khawatir akan produk yang dibelinya

mengalami cacat major. Hal ini dikarenakan Berrybenka memiliki tim fashion

yang menjaga kualitas produk yang dijual di Berrybenka.. Berrybenka hadir untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berbelanja kebutuhan busana

secara online. Tidak hanya itu, Berrybenka juga memastikan bahwa setiap produk

dari Berrybenka asli dan otentik sehingga konsumen terhindar dari produk palsu.

Selain keaslian produk, Berrybenka memberikan jaminan pengiriman yang cepat

dan aman. Bahkan pengembalian produk pun bisa di lakukan dengan mudah dan

gratis biaya pengiriman. Performa pelayanan menjadi hal yang diutamakan dalam

belanja online.
Berrybenka didirikan pada tahun 2011 oleh Claudia Widjaja dan Yenti

Elizabeth dan sekarang telah berkolaborasi dengan lebih dari 250 produk fashion

merek lokal yang sudah dipilih oleh tim fashion buyer Berrybenka.com dan saat

ini sudah ada produk merek internasional seperti nike, addidas women, converse,

New balance, rebook, sketcher active, dan speedo kategori produk sports. Situs

belanja online ini menyediakan fashion dan aksesoris untuk wanita dan

belakangan mulai merambah industri fashion anak-anak, dimana setiap bulannya

situs ini berhasil menarik sekitar lebih dari 100 ribu pengunjung. Bermula dari

facebook sebagai media awal penjualan produk Berrybenka tersebut. Berrybenka

memberanikan diri untuk membangun platform e-commerce sendiri agar dapat

dengan mudah mengelola customer Berrybenka dan mudah untuk melakukan

promosi. Situs online shop dengan tagline “Shop anytime, easier than ever!”

menjanjikan pengalaman belanja yang menyenangkan, mudah dan murah kepada

customer maupun calon customer Berrybenka. Toko online ini yakin dengan

adanya e-commerce ini, customer tidak akan sulit untuk menjadi fashionable.

Produk yang dijual pun masih terjangkau yaitu kisaran Rp.100.000,00 sampai

Rp.300.000,00.

Media yang melakukan penawaran seperti foto, audio, dan video yang

didasarkan pada hypermedia dan hypertext dalam hal ini perkembangannya

dinilai sangat pesat merupakan pengertian dari media online (Pasaribu, 2017).
Media online ini memiliki potensi untuk menggunakan beberapa fitur baru

dunia dengan mencampurkannya dengan digital media. Sebuah situs media online

harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: (1) Tampilan situs, (2)

frekuensi, (3) Aktualis, (4) Bahasa. Begitupun dengan situs Berrybenka harus

memperhatikan aspek-aspek tersebut.

Aspek yang pertama adalah tampilan situs. Tampilan situs yang dimaksud

disini adalah layout yang ditampilkan dalam website tersebut, berikut ini tampilan

situs Berrybenka:

Gambar 1. Tampilan Situs Berrybenka.com


Gambar 2. Tampilan Situs Berrybenka.com
Berdasarkan hasil dari pra-survey yang telah dilakukan, followers

Berrybenka menyatakan tampilan situs Berrybenka.com ini tampilan template

(layout) sangat menarik. Aspek yang kedua adalah periodesitas situs atau

frekuensi. Periodesitas disini dimaksudkan bahwa apakah situs Berrybenka.com

sering terupgrade. Pada, mahasiswa menyatakan bahwa perodesitas situs

Berrybenka.com cukup lengkap dan beragam. Aspek yang ketiga adalah aktualis.

Aktualis disini artikan sebagai informasi yang disajikan merupakan benar-benar

aktual dan sesuai dengan kenyataan. Pada situs Berrybenka.com, menyajikan

produk yang sebenarnya dan merupakan produk yang kekinian atau baru (up to

date). Dan aspek yang telakhir adalah bahasa. Bahasa disini diartikan sebagai

bagaimana bahasa yang digunakan dalam suatu berita. Dalam situs

Berrybenka.com menggunakan bahasa dalam artian jelas dan pengguna yang

menggunakanya mudah paham. Dimana followers menyatakan bahwa

Berrybenka.com menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami bagi

pembacanya.

Adanya media online Berrybenka.com pada hakikatnya bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh informasi khususnya dalam

hal ini informasi mengenai busana atau fashion. Dalam rangka pemenuhan

kebutuhan informasi ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu baik itu

meliputi cognitive needs (kebutuhan kognitif), affective needs (kebutuhan afektif),

personal integrative needs (kebutuhan integratif personal), sosial integrative

needs (kebutuhan integratif sosial), dan escapist needs (kebutuhan pelepasan).


Berrybenka membidik semua elemen yang memiliki kecintaan pada

produk busana yang selalu mengikuti tren terbaru dan gaya yang populer. Apalagi

situs ini menyediakan banyak promo, diskon, gratis ongkir, voucher belanja

dimana hal tersebut dapat menarik perhatian. Fenomena tren busana populer

bahkan sudah menjamur di semua kalangan. Maka dari itu, followers Berrybenka

dipilih sebagai subyek penelitian karena followers Berrybenka termasuk khalayak

yang mempunyai ketertarikan akan produk-produk busana populer. followers

Berrybenka dipilih berdasarkan presepsi yang ada di masyarakat bahwa sebagian

besar dari mereka sangat memperhatikan penampilan luar, di antaranya suka

berpenampilan rapi, menarik, dan mengikuti tren gaya busana populer. Hal

tersebut didasari oleh bidang pekerjaaan yang nantinya akan dihadapi oleh para

followers Berrybenka seperti halnya pekerjaan dalam bidang kehumasan,

jurnalistik, dan periklanan yang paling tidak menganjurkan pelakunya untuk

berpenampilan rapi, menarik dan modis agar dapat menarik perhatian masyarakat

karena kebutuhan pekerjaan yang bertemu dan berhubungan langsung dengan

publik. Berdasarkan hasil dari pra-survey yang telah dilakukan, followers

Berrybenka yang mempunyai ketertarikan akan produk busana populer menjadi

terbantu dengan adanya media online Berrybenka.com yang memberikan

kemudahan dalam mencari informasi mengenai produk busana yang mereka

inginkan dan sesuai dengan apa yang mereka cari.


Berdasarkan fenomena dan uraian yang ada, maka peneliti ingin

mengetahui Hubungan Motif Penggunaan Media Terhadap Kepuasan Followers

Akun Instagram @Berrybenka Dalam Mengakses Informasi Mengenai Produk

Fashion.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas

dapat dikemukakan suatu perumusan masalah Apakah ada hubungan yang

signifikan antara Motif Penggunaan Media Terhadap Kepuasan Followers Akun

Instagram @Berrybenka Dalam Mengakses Informasi Mengenai Produk Fashion?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka adapun

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara

Motif Penggunaan Media Terhadap Kepuasan Followers Akun Instagram

@Berrybenka Dalam Mengakses Informasi Mengenai Produk Fashion.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan

penelitian di bidang disiplin ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan

dengan media online khususnya bidang ecommerce. Dan juga penelitian ini

diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan

komunikasi, untuk dijadikan acuan penelitian lanjutan dan dapat memberikan

sumbangan bagi perkembangan Ilmu Komunikasi.


2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan maupun pertimbangan bagi

penulis untuk penelitian selanjutnya yang sejenis secara lebih mendalam dan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penerapan

teori uses and gratification dalam menentukan motif, penggunaan dengan

tingkat kepuasan dalam menggunakan media online.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Komunikasi Massa

Informasi menjadi kebutuhan pokok setiap orang untuk

pengembangan pribadi dan lingkungannya. Maka manusia memiliki hak untuk

mendapatkan informasi. Untuk memenuhi kebutuhan dan hak akan informasi,

manusia menggunakan berbagai cara maupun berbagai media yang ada.

Beragam bentuk media informasi yang dihasilkan oleh perkembangan

teknologi saat ini menjadikan komunikasi massa memiliki eksistensi yang

kuat dalam pola komunikasi masyarakat yang modern.

Komunikasi massa di definisikan sebagai proses penggunaan media

massa untuk mengirim pesan kepada khalayak yang luas dengan tujuan untuk

memberikan informasi, menghibur, atau membujuk khalayak. Joseph A.

Devito, sebagaimana dikutip (Nida, 2014) mendefinisikan komunikasi massa

adalah komunikasi yang ditujukkan kepada massa pada ilmu yang sangat luas

dan komunikasi massa adalah komunikasi yang dimediasi oleh pemancar

audio dan/atau visual. Hal senada juga dikemukakan Jay Black dan Federick

C. Whitney (1988) dalam (Nida, 2014) ia mengatakan bahwa komunikasi

massa adalah proses di mana pesan yang diproduksi secara massal dikirimkan

ke penerima yang besar, anonim, dan heterogen.


Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, di antaranya (Nida,

2014):

a. Fungsi Informasi

Menyampaikan informasi secara cepat kepada khalayak massa merupakan

fungsi pokok dari komunikasi massa. Melalui media yang digunakan,

informasi yang telah dikumpulkan dan dikemas kemudian disebarluaskan

kepada khalayak luas.

b. Fungsi Hiburan

Hiburan juga merupakan salah satu fungsi lainnya dari komunikasi massa

yang menggunakan media. Seperti halnya seorang individu menggunakan

media untuk mencari sebuah hiburan dan mendapatkan hiburan

c. Fungsi Persuasi

Persuasi sebagai salah satu fungsi komunikasi massa yakni kemampuan

media dalam mempengaruhi khalayaknya agar berbuat sesuatu sesuai apa

yang ditawarkan media yang bersangkutan. Persuasi bisa datang dalam

berbagai bentuk: (1) mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan,

atau nilai seseorang; (2) mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai

seseorang; (3) menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan (4)

memperkenalkan etika, atau menawarkan nilai tertentu

d. Fungsi Transmisi Budaya

Terjadinya perubahan ataupun pergeseran budaya atau nilainilai budaya

dalam suatu masyarakat, tidak terlepas dari keberhasilan media massa


dalam memperkenalkan budayabudaya global kepada audiens massa. Hal

ini juga seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang merambah ke berbagai area kehidupan masyarakat,

termasuk budaya.

e. Fungsi untuk Mendorong Kohesi Sosial

Kohesi sama dengan penyatuan. Kohesi sosial sebagai salah satu fungsi

komunikasi massa, maksudnya media ikut berperan dalam mendorong

masyarakat untuk bersatu. Misalnya: ketika media massa memberitakan

tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama, secara tidak langsung

media tersebut berfungsi untuk mewujudkan terjadinya kesatuan secara

sosial bagi masyarakat.

f. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh media massa adalah untuk

mengontrol aktivitas masyarakat secara keseluruhan. Pengawasan dapat

dilakukan media massa dalam bentuk kontrol sosial, peringatan, dan atau

persuasif. Contohnya: pemberitaan tentang terorisme di Indonesia

merupakan salah satu bukti peringatan kepada khalayak akan bahaya dan

ancaman terorisme. Pemberitaan tentang kasus mafia peradilan juga

merupakan salah satu contoh kontrol sosial yang dilakukan media massa.

2. Teori Uses and Gratifications

Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut orang lalu

memilih, media apa yang hendak digunakan, kemudian juga memilih pesan
apa yang hendak dinikmat. Tindakan memilih atau menggunakan tersebut

dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan akan terpenuhinya

keinginan.

Teori ini merupakan kerangka teori yang digunakan dengan baik untuk

menjelaskan berbagai motif dan alasan di balik penggunaan media apa pun.

Teori ini juga mengasumsikan bahwa konsumen aktif, selektif, dan

termotivasi untuk menggunakan media yang diberikan. Selain itu, teori uses

and gratifications diterapkan untuk menjelaskan mengapa orang cenderung

menggunakan media tertentu untuk memenuhi kebutuhan mereka (Kaur,

2019).

Teori ini menyatakan bahwa pola penggunaan media didorong oleh

kesadaran penuh pengguna akan kebutuhan dan motivasi mereka dan cara

setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan menggunakan

media. Dengan demikian, pengguna yang berbeda dapat menggunakan media

yang sama dengan cara yang sangat berbeda tergantung pada motivasi dan

tujuan masing-masing (Eungo, 2017).

Model Uses and Gratification adalah pendekatan untuk memahami

mengapa dan bagaimana khalayak secara aktif menggunakan media dalam

memenuhi kebutuhan dan atau membahas mengenai pengguna secara aktif

menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, seperti

meningkatkan pengetahuan, hiburan, relaksasi, integrasi dan interaksi sosial

(Dolan, 2015).
Katz, Gurevitch, Haas, sebagaimana dikutip (Tanta, 2014)

mengkategorisasikan kebutuhan individu yang terdapat dalam teori uses and

gratifications menjadi lima grup yaitu:

a. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan

pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat

untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa

penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.

b. Affective Needs (Kebutuhan Afektif)

Kebutuhan ini berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang

estetis, menyenangkan dan emosional.

c. Personal Identity (Identitas Personal)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,

stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan

harga diri.

d. Integration and Social Interaction (Integrasi dan Interaksi Sosial)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,

teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk

berafilitasi.

e. Excapism Needs (Kebutuhan Pelepasan/Diversi)

Kebutuhan ini berkaitan dengan upaya pelepasan dari tekanan dan

kebutuhan akan hiburan


Konsep dasar teori uses and gratifications menurut Katz, Blumber &

Gurevitch adalah; (1) asal sosial dan psikologis dari; (2) kebutuhan yang

menghasilkan; (3) harapan-harapan; dari (4) media massa atau sumber lain

yang mengarah pada; (5) pola diferensial dari paparan media (atau

keterlibatan dalam kegiatan lain); yang mengakibatkan (6) pemenuhan

kebutuhan dan; (7) konsekuensi lainnya (Rosengren, Wenner, & Palmgreen,

1985).

Menurut Katz, Blumber & Gurevitch dalam (Rakhmat, 2012)

menjelaskan mengenai asumsi dasar Teori Uses and Gratification, yaitu:

a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai penting dari

penggunaan media mass diasumsikan mempunyai tujuan.

b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan

kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak

c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk

memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah

bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana

kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada

perilaku khalayak yang bersangkutan

d. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan

anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk

melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu


e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan

sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak

Untuk lebih jelasnya model Uses and Gratification dapat digambarkan

sebagai berikut:

TEORI USES AND GRATIFICATION

Antiseden Motif Penggunaan media Efek

-Variabel Individu -Kognitif -Jumlah Isi -Kepuasan

-Variabel lingkungan -Diversi -Macam Isi -Pengetahuan

-Personal -Hubungan dengan -Dependensi

-identity -isi

Sumber: Rakhmat (2001:65)

Berdasarkan model di atas, variabel individual yang terdiri dari data

demografis seperti organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. motif dapat

dioperasionalisasikan dengan berbagai cara, tetapi operasionalisasi Blumer

menyebutkan 3 orientasi: orientasi kognitif (kebutuhan akan informasi,

surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi (kebutuhan akan pelepasan dari

tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal (penggunaan isi

media untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau

situasi khalayak sendiri).

Media digunakan ke dalam seluruh siklus kehidupan memiliki implikasi

untuk berbagai konsep termasuk audiens, efek media, alternatif fungsional, dan

ketergantungan media. Kegiatan penggunaan media secara berulang tidak lepas dari
kegiatan khalayak dalam mengelola intensitas. Penggunaan media berperan sebagai

penghubung antara keduanya, di mana media dianggap berusaha memenuhi motif

khalayak, jika motif yang diharapkan terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan

sebuah kepuasan juga terpenuhi dengan adanya penggunaan media sebagai

perantara (Rosengren, Wenner, & Palmgreen, 1985).

3. Media Online

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini semakin canggih,

sehingga informasi dapat berpindah dengan sangat cepat karena munculnya

media komunikasi baru yaitu internet sebagai media online. Dengan media

online manusia memenuhi kebutuhannya akan berbagai hal, salah satunya

kebutuhan akan informasi.

Media online (atau digital) adalah semua media yang dikodekan dan

dapat dilihat, didistribusikan, atau disimpan pada perangkat elektronik digital.

Teknologi ini memunculkan metode yang baru bagi pemasar untuk

menjangkau konsumen (Erkan & Evans, 2016)

Romli (2015) mengartikan media online adalah media massa yang

tersaji secara online di situs web (website) internet. Masih menurut Romli

dalam buku tersebut, media online adalah media massa “generasi ketiga”

setelah media cetak (printed media)-koran, tabloid, majalah, buku- dan media

elektronik (electronik media) –radio, televisi, dan film/video.

Menurut Ashadi Siregar dalam (Kurniawan, 2005), media online dapat

diartikan sebagai sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis
telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Di dalamnya terdapat

portal berita, website (situs web), e-commerce, radio online , pers online, dan

lain sebagainya dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas

yang memungkinkan pengguna atau konsumen memanfaatkannya.

Media online memiliki beberapa karakteristik yang dapat dijadikan

pembanding dengan media konvensional, diantaranya sebagai berikut

(Saputri, 2016):

a. Kecepatan (aktulitas) informasi

Kejadian atau peristiwa dapat langsung diposting atau diunggah (upload)

dalam hitungan detik. Kehadiran media online mempercepat publikasi dan

distribusi informasi ke publik dengan jangkauan global dalam waktu

bersamaan.

b. Adanya pembaruan (updating) informasi

Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan

(updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan

tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan

informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau

mengaksesnya.

c. Interaktivitas

Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya

dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang

digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan


bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan

media online bersifat dua arah dan egaliter. Berbagai fitur yang ada seperti

chatroom, e-mail, online polling/survey, games, merupakan contoh

interactive options yang terdapat di media online.

d. Personalisasi

Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi

mana yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap

pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan

menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi

dan sensor berada di tangan pengguna (self control).

e. Kapasitas muatan dapat diperbesar

Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media

penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global.

Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat

ditambah kapan saja, dan pembaca dapat mencarinya dengan mesin

pencari (search engine)

f. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)

Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan

sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau

disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari

sumber-sumber luar.
Perkembangan internet atau media online yang semakin maju

merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya e-commerce. E-

commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat

ini yang berhubungan dengan internet atau media online. Perdagangan

elektronik atau yang biasa disebut juga e-commerce, adalah penggunaan

jaringan komunikasi untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer

dari e-commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser

Web untuk membeli dan menjual produk.

Manfaat e-commerce Berrybenka.com untuk pelanggan yaitu

memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi

kapanpun dan dimanapun konsumen itu berada. Pelanggan juga dapat

memiliki banyak pilihan produk busana yang ingin dibeli pada saat

mengunjungi situs. Pada saat membeli barang secara online, pelanggan tidak

perlu mengantri untuk mendapatkan barang, cukup melakukan transaksi

dengan cara mengirimkan sejumlah uang sesuai yang dibeli kemudian barang

atau produk akan dikirim langsung ke alamat pelanggan.

4. Motif Penggunaan Media

Motif merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk

bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif sendiri berasal

dari Bahasa Latin yaitu movere yang berarti bergerak atau dalam Bahasa

Inggris adalah to move. Maka dari itu motif dapat dikatakan sebagai kekuatan

yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong orang lain berbuat
sesuatu atau driving force. Motif untuk mendorong melakukan sesuatu dapat

dikaitkan dengan motivasi. Motivasi ini yang mengarahkan diri individu

untuk bergerak mencapai tujuan yang diinginkan (Innes, Yoseph, 2019).

Menurut Ardianto (2014), motif merupakan suatu pengertian yang

meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri

manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu.

Dalam definisi tersebut motif jika dihubungkan dengan penggunaan

media dapat diartikan sebagai alasan yang mendorong seseorang untuk

menggunakan suatu media. Kebutuhan seseorang yang dipengaruhi oleh

keadaan psikologis dan lingkungan sosial tertentu akan memunculkan motif

untuk menggunakan media. Motif penggunaan tersebut memicu seseorang

untuk menggunakan media dalam rangka memenuhi kebutuhan atau tujuan

penggunaan medianya.

Dalam hal ini, dianggap bahwa seseorang aktif dan menggunakan

media untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Selain itu, diasumsikan bahwa

setiap orang dapat menggunakan media untuk mencapai tujuan motivasi yang

berbeda. (Juan-Jose, Isabel, 2016).

Dennis McQuail membagi kepuasan khlayak berdasarkan empat motif

kebutuhan yaitu:

a. Information Seeking (Informasi), yaitu penggunaan isi media untuk

mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum.


b. Entertainment (Hiburan), yaitu menggunakan isi media unuk

mendapatkan hiburan.

c. Personal Identity (Identitas pribadi), yaitu menggunakan isi media untuk

memenuhi kebutuhan identitas pribadi.

d. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial), yaitu

menggunakan isi media untuk memperkuat hubungan sosial dan kegiatan

kemasyarakatan.

Dalam menggunakan media massa, seseorang didorong oleh motif-

motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa.

Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain

selain media massa (Rakhmat, 2012:205). Dari berbagai motif yang

mendorong menggunakan media, akan tumbuh harapan yang dicarikan

pemuasnya melalui media tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola atau

aktivitas perilaku penggunaan media sebagai perwujudan dari motif yang ada.

Penggunaan media juga akan berlangsung secara terus menerus apabila media

mampu mampu memenuhi kebutuhan individu.

5. Kepuasan Penggunaan Media

Kepuasan adalah hasil dari penilaian khalayak bahwa media massa

telah memberikan apa yang menjadi kebutuhan khalayak. Berdasarkan teori

uses and gratification bahwa teori ini menjelaskan mengenai bagaimana

pengguna secara aktif menggunakan media dalam memenuhui kebutuhan.


McQuail (1996:72) dalam Kriyantono menyebutkan kategori kepuasan

berdasarkan empat motif pengguna media, yaitu:

a. Informasi: mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan

dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia, memuaskan rasa ingin

tahu dan minat umum, belajar dan pendidikan diri sendiri, memperoleh

rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

b. Identitas diri: menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, menemukan

model perilaku, mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam

media), meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

c. Integrasi dan interaksi sosial: memperoleh pengetahuan tentang keadaan

orang lain; empati sosial, menemukan bahan percakapan dan interaksi

sosial, memperoleh teman selain manusia, membantu menjalankan peran

sosial.

d. Hiburan: melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan, bersantai,

memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, mengisi waktu, penyaluran

emosi.

B. Peneliti Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Setyo Budi yang berjudul Motivasi

Penggunaan Media Online dan Tingkat Kepuasan (Studi Hubungan Antara

Motivasi Penggunaan Media Online Detik.com Terhadap Tingkat Kepuasan

Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Berita Olahraga di Kalangan Siswa

Laki-laki SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten Tahun 2014).


Dijelaskan bahwa dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian

Explanatory Research. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Laki-laki

SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten Tahun 2014 yang mempunyai

ketertarikan dengan berita olahraga dan pernah menggunakan media online

Detik.com.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat hubungan yang

signifikan antara motivasi penggunaan media online detik.com terhadap pola

konsumsi media detik.com untuk pemenuhan kebutuhan informasi berita

olahraga di kalangan siswa laki-laki SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten

Klaten tahun 2014, sehingga hipotesa I dapat diterima. Hal ini berdasarkan

perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dengan t tabel yaitu 6,964 >

1,991 serta hasil derajat hubungan koefisien antara kedua variabel sebesar

0,624. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi online

detik.com terhadap tingkat kepuasan untuk pemenuhan kebutuhan informasi

berita olahraga di kalangan siswa laki-laki SMA Negeri 1 Karanganom

Kabupaten Klaten tahun 2014, sehingga hipotesa dapat diterima. Hal ini

berdasarkan perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dengan t tabel yaitu

6,655 > 1.991 serta hasil derajat hubungan koefisien antara kedua variabel

sebesar 0,607. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi penggunaan media

online detik.com dan pola konsumsi media detik.com terhadap tingkat


kepuasan untuk pemenuhan kebutuhan informasi berita olahraga di kalangan

siswa laki-laki SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten tahun 2014,

sehingga hipotesa dapat diterima. Hal ini berdasarkan perbandingan nilai t

hitung yang lebih besar dengan t tabel yaitu 6,713 > 1.991 serta hasil derajat

hubungan koefisien antara ketiga variabel sebesar 0,610. Dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Sativa yang berjudul Media Online Dan

Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasi Antara Aktivitas

Menggunakan Media Online Kompas.com dengan Pemenuhan Kebutuhan

Informasi Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Swadana

Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS). Dijelaskan bahwa dalam penelitian ini

menggunakan tipe penelitian Explanatory Research. Populasi dalam penelitian

ini adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Swadana Transfer Angkatan

2008 FISIP UNS yang pernah menggunakan media online Kompas.com.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut hasil analisa data antara aktivitas

menggunakan media online Kompas.com (variabel X) dengan pemenuhan

kebutuhan informasi (variabel Y) dikalangan mahasiswa jurusan Ilmu

Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS, dari hasil tersebut

diketahui bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu 3,579 > 1,697 dan

3,579 > 1,684. Jadi kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang

signifikan. Sedangkan hasil analisa data antara motivasi menggunakan media

online Kompas.com (variabel Z) dengan aktivitas menggunakan media online


Kompas.com (variabel X) dikalangan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi

Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS, dari hasil tersebut diketahui

bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu 2,513 > 1,697 dan 2,513 >

1,684. Jadi kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan.

C. Hipotesis

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. H0 (The Null Hypothesis)

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Motif Penggunaan Media

Terhadap Kepuasan Followers Akun Instagram @Berrybenka Dalam

Mengakses Informasi Mengenai Produk Fashion.

2. Ha (The Alternative Hypothesis)

Terdapat hubungan yang signifikan antara Motif Penggunaan Media Terhadap

Kepuasan Followers Akun Instagram @Berrybenka Dalam Mengakses

Informasi Mengenai Produk Fashion.

D. Definisi Konsepsional dan Operasional

1. Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional adalah definisi yang menggambarkan konsep

dengan penggunaan konsep-konsep lain atau mendefinisikan suatu konstruk

dengan menggunakan konstruk-konstruk lain (Silalahi, 2012:118). Definisi

konsepsional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Motivasi mengakses informasi


Motif adalah dorongan yang datang dari dalam untuk berbuat itu.

Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang

mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force (Walgito,

2010:240). Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong

seseorang atau sekelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan

sesuatu (Irianto, 2005:53).

Pengertian mengakses menurut RibotPeluso (2003) adalah

aktivitas untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu atau hak untuk

memperoleh sesuatu kekuasaan. Informasi adalah suatu pesan yang

disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya

merupakan hal yang baru diketahui (Onong, 1989:177).

Maka yang dimaksud dengan motivasi mengakses informasi dalam

penelitian ini adalah suatu keadaan tertentu pada diri manusia dalam

bentuk dorongan untuk melakukan aktivitas mengakses informasi

mengenai produk busana menggunakan media online Berrybenka.com.

b. Kepuasan mengakses

Menurut Rakhmat (2001:207) kepuasan merupakan efek dari

penggunaan media atau sumber-sumber lain yaitu berupa pemenuhan

kebutuhan, baik berupa informasi, hiburan, ketenangan, hubungan sosial

dan lain-lain. Sedangkan menurut Nasution (2005) kepuasan adalah suatu

keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat

terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.


Pengertian mengakses menurut RibotPeluso (2003) adalah

aktivitas untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu atau hak untuk

memperoleh sesuatu kekuasaan.

Maka yang dimaksud dengan kepuasan mengakses dalam

penelitian ini adalah tingkat pemenuhan kebutuhan pada diri manusia

karena mendapatkan informasi, hiburan dan hubungan sosial setelah

menggunakan media online Berrybenka.com dalam mengakses informasi

mengenai produk busana.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang menyatakan seperangkat

petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus

diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan yang

empiris (Silalahi, 2012:120). Definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Motivasi mengakses informasi media online Berrybenka.com

Motivasi penggunaan media online Berrybenka.com dalam

penelitian ini adalah suatu keadaan tertentu pada diri manusia dalam

bentuk dorongan untuk melakukan aktivitas penggunaan media online

Berrybenka.com dalam mengakses informasi mengenai produk busana.

Hal tersebut dapat diukur dengan empat orientasi motif penggunaan media

menurut McQuail (1996:72). Berikut indikator motif dalam penelitian ini:

1) Motif untuk memperoleh informasi


Indikator-indikator adalah sebagai berikut:

a) Keinginan untuk mengetahui informasi brand produk busana

b) Keinginan untuk mengetahui harga produk busana secara cepat

dan lengkap

c) Keinginan untuk mendapatkan informasi menarik lainnya (seperti

diskon, promo, dll)

2) Motif untuk mencari identitas diri

Indikator-indikator adalah sebagai berikut:

a) Keinginan dapat memiliki produk busana favorit

b) Keinginan untuk menentukan produk busana mana yang sesuai

dengan harga, selera, jenis produk busana yang di sukai

c) Keinginan untuk mengetahui perkembangan/update produk busana

terbaru

3) Motif untuk dapat berintegrasi dan berinteraksi sosial

Indikator-indikator adalah sebagai berikut:

a) Keinginan menemukan topik untuk percakapan dan interaksi sosial

dengan lingkungan sekitar

b) Keinginan memperkuat hubungan dengan anggota

keluarga/teman/pasangan

c) Keinginan melabeli diri sebagai anggota keluarga/teman/pasangan

4) Motif untuk memperoleh hiburan

Indikator-indikator adalah sebagai berikut:


a) Keinginan bersantai dan mengisi waktu luang

b) Keinginan menghilangkan rasa bosan

c) Keinginan mendapatkan hiburan dan kesenangan

Variabel ini diukur menggunakan alat ukur sebegai berikut:

- Sangat Penting (SP) :4

- Penting (P) :3

- Tidak Penting (TP) :2

- Sangat Tidak Penting (STP) :1

b. Tingkat kepuasan setelah menggunakan media online Berrybenka.com

Kepuasan menggunakan media online Berrybenka.com dalam

penelitian ini adalah tingkat pemenuhan kebutuhan pada diri manusia

karena mendapatkan kepuasan informasi, identitas diri, hiburan dan

hubungan sosial setelah menggunakan media online Berrybenka.com

dalam mengakses informasi mengenai produk busana.

Hal tersebut dapat diukur melalui empat acuan orientasi kepuasan

penggunaan media menurut McQuail (1996:72). Berikut indikator

kepuasan dalam penelitian ini:

1) Kepuasan untuk memperoleh informasi

Responden dikatakan memiliki kepuasan untuk memperoleh informasi

apabila mereka:

a) Terpenuhinya keinginan mengetahui informasi brand produk

busana
b) Terpenuhinya keinginan mengetahui harga produk busana secara

cepat dan lengkap

c) Terpenuhinya keinginan mendapatkan informasi menarik lainnya

(seperti diskon, promo, dll)

2) Kepuasan untuk mencari identitas diri

Responden dikatakan memiliki kepuasan untuk memperoleh identitas

diri apabila mereka:

a) Terpenuhinya keinginan memiliki produk busana favorit

b) Terpenuhinya keinginan menentukan produk busana mana yang

sesuai dengan harga, selera, jenis produk busana yang disukai

c) Terpenuhinya keinginan mengetahui perkembangan/update produk

busana terkini/terbaru

3) Kepuasan untuk dapat berintegrasi dan berinteraksi sosial

Responden dikatakan memiliki kepuasan untuk dapat berintegrasi dan

berinteraksi sosial apabila mereka:

a) Terpenuhinya keinginan mendapatkan bahan untuk percakapan

dan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar

b) Terpenuhinya keinginan memperkuat hubungan dengan anggota

keluarga/teman/pasangan

c) Terpenuhinya keinginan mendapatkan label sebagai anggota

keluarga/temen/pasangan

4) Kepuasan untuk memperoleh hiburan


Responden dikatakan memiliki kepuasan untuk memperoleh hiburan

apabila mereka:

a) Terpenuhinya keinginan untuk bersantai dan mengisi waktu luang

b) Terpenuhinya keinginan untuk menghilangkan rasa bosan

c) Terpenuhinya keinginan mendapatkan hiburan dan kesenangan

Variabel ini diukur menggunakan alat ukur sebegai berikut:

- Sangat Penting (SP) :4

- Penting (P) :3

- Tidak Penting (TP) :2

- Sangat Tidak Penting (STP) :1

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian ini adalah menggunakan pedekatan kuantitatif,

dimana bentuk penelitian yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, serta

terperinci. Serta dalam pelaksanaannya, metode riset ini berfokus pada

penggunaan angka, tabel, grafik, dan diagram untuk menampilkan hasil data/

informasi yang diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan

penelitian penjelasan ataun explanatory. Penelitian Explanatory menjelaskan

hubungan antara variable-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah

dirumuskan sebelumnya. Untuk metode penelitiannya, peneliti menggunakan

metode survey dimana informasi dikumpulkan dari responden menggunakan

kuesioner.
2. Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

dengan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk

memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili

populasi tertentu.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di Followers Instagram Berrybenka.

4. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Followers Instagram Berrybenka, dengan

alasan sebagai berikut:

a. Followers Instagram Berrybenka merupakan khalayak yang sudah akrab

dengan internet sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi pada

zaman sekarang.

b. Berdasarkan pra-survey Followers Instagram Berrybenka mempunyai

ketertarikan akan produk busana.

c. Followers Instagram Berrybenka merupakan khalayak yang sudah familiar

dengan media online Berrybenka.com dan mengakses media online

Berrybenka.com.
5. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

maupun subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitan ini

adalah Followers Instagram Berrybenka yang berjumlah 798.000

responden.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. (Arikunto, 2014). Teknik yang digunakan untuk

penarikan sampel pada penelitian ini adalah teknik acak sederhana atau

simple random sampling dimana setiap anggota populasi mempunyai

peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Berdasarkan populasi

yang ada maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Slovin

dengan presisi 10% sebagai berikut:

N
n=
( N . e 2 ) +1

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N= Jumlah Populasi

e2= Persen kelonggaran, tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel

n = 798.000 /1+798.000(0.12)
n = 99.98

Jadi jumlah sampel sebanyak 99.98 atau dibulatkan menjadi 100

6. Jenis Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil kuesioner yang

disebar di lapangan (pengisian kuesioner oleh responden yang menjadi

sampel penelitian). Data primer dalam penelitian ini didapatkan langsung

dari hasil kuesioner yang disebar secara online melalui Google Form.

b. Data sekunder, yaitu data yang perolehannya dari penelitian kepustakaan

atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan penelitian. Data

sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari berbagai buku, jurnal,

maupun internet yang relevan dengan masalah yang diteliti.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

Pertanyaan peniliti seputar penelitian dan jawaban responden dapat

dilakukan dalam bentuk kuesioner lembaran tertulis atau tercetak.

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner tertutup, dimana

responden hanya diperkenankan memilih dari sejumlah alternatif jawaban

yang sudah peneliti sediakan. Penyebaran kuesioner dapat dilakukan

dengan menggunakan online kuesioner dari google form yang dapat

diberikan kepada responden atau peneliti mendatangi secara langsung

responden
b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi yang dipakai adalah untuk

mencari data Followers Instagram Berrybenka, yaitu jumlah Followers

Instagram Berrybenka yang menjadi responden penelitian. Alasan

menggunakan dokumentasi ini adalah memperoleh data yang akurat dan

dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatul, catatan-catatan, dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

Dalam penelitian ini sumbersumber kepustakaan diperoleh dari buku,

jurnal, skripsi dan internet.

8. Teknik Analisis Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur itu

mengukur sesuatu (Ardianto, 2010, Hal 188). Uji Validitas dilakukan

untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian dan mengukur apa

yang seharusnya diukur (Cooper dalam Bahri dan Zamzam, 2015, hal 33).

Peneliti menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment. Korelasi

Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui derajad hubungan

antar variabel bebas dengan variabel terikat (Unaradjan, 2019, hal 202):

r =N ¿ ¿
Keterangan:

r = Korelasi Pearson Product Moment

n = Jumlah Data

∑ X = Jumlah Skor tiap item

∑Y = Jumlah Skor total

(Widiyanto, 2013, hal 183)

Pengujian Validitas instrument dalam penelitian menggunakan

korelasi product moment perlu mengetahui setiap butir pertanyaan apakah

valid atau tidak dengan persyaratan:

1) Jika (r hitung ) ≥ (r tabel ) dengan signifikansi 95%, maka instrumen tersebut

dinyatakan valid.

2) Jika r hitung ≤ r tabel dengan signifikansi 95%, maka instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2013, hal 213).

b. Uji Realibilitas

Uji Reliabilitas adalah uji kekonsistenan instrument untuk

mengukur data, instrument yang reliabel adalah instrument yang

menghasilkan ukuran yang konsisten (Sarmanu, 2017, hal 9). Reliabilitas

mempunyai arti sifat dapat dipercaya (Rakhmat, 2001, hal 17).

Pengukuran reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus teknik analisa

Alpha Croncbach, yaitu:

k ∑a 2 b
r11 = ( ) (1 -
k−1 a2 )
Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya soal dalam pertanyaan

∑a 2b = Jumlah varian butir

a2t = Varian Total

Teknik Uji Reliabilitas dengan teknik analisis Alpha Cronchbach dapat

digunakan untuk melihat sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya

atau dapat diandalkan, Jika nilai dari Croncbach Alpha > 0,60 maka dapat

dipastikan variabel tersebut reliabel (Ghozali, 2015, hal 44).

c. Uji Spearman

Uji Spearman merupakan metode korelasi yang dikemukakan oleh

Carl Spearman pada tahun 1904. Metode ini diperlukan untuk mengukur

keeratan hubungan antara dua variabel. Kedua variabel itu tidak harus

mengikuti distribusi normal dan kondisi variabel tidak diketahui sama.

Korelasi rank dipergunakan apabila pengukuran kuantitatif secara eksak

tidak mungkin dilakukan. Data kedua variable berpasangan, misalnya

mungukur tingkat moral, tingkat kesenangan,tingkat motivasi dan

sebagainya (Sugiyono, 2010: 232).

Perhitungan koefesien korelasi rank dinotasikan dengan ρ.

langkah-langkah perhitungan tersebut sebagai berikut:


1) Nilai pengamatan dari dua variable yang akan diukur hubungannya

diberi jenjang. Apabila ada nilai pengamatan yang sama dihitung

jenjang rata-ratanya.

2) Setiap pasang jenjang dihitung perbedaannya.

3) Perbedaan setiap pasang jenjang tersebut dikuadratkan dan

dihitung jumlahnya.

4) Nilai ρ (koefesien korelasi Spearman) dihitung dengan rumus:

Keterangan:

ρ : koefisien korelasi Spearman.

bi : menunjukkan perbedaan setiap pasang rank

n : menunjukkan jumlah pasangan rank

Hitopesis Ho yang akan diuji menyatakan bahwa dua variabel yang

diteliti dengan nilai jenjang itu independen artinya tidak ada hubungan

antara variabel yang satu dengan yang lainnya.

Kriteria pengambilan keputusan adalah

Ho diterima apabila ρ hitung ≤ ρ tabel

Ho ditolak apabila ρ hitung > ρ tabel

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Korelasi Spearman:

1) Jika nilai sig. < 0.05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.


2) Sebaliknya, jika nilai sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang

dihubungkan.

Sedangkan untuk kriteria tingkat hubungan koefisien korelasi antara

variabel berkisar antara ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda + adalah positif

dan tanda – adalah negative. Adapun kriteria penafsirannya adalah:

1) 0,00 sampai 0,20 artinya hampir tidak ada korelasi

2) 0,21 sampai 0,40 artinya korelasi rendah

3) 0,41 sampai 0,60 artinya korelasi sedang

4) 0,61 sampai 0,80 artinya korelasi tinggi

5) 0,81 sampai 1,00 artinya korelasi sempurna


DAFTAR PUSTAKA

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). 2020. SURVEI APJII:


Penetrasi Internet di Indonesia Capai 197 Juta Jiwa.

Berrybenka 2021.Tentang Kita. Diambil dari https://berrybenka.com/home/about


(diakses pada 12 Juli 2021)

Dian Sativa. 2010. Media Online Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi
Korelasi Antara Aktivitas Menggunakan Media Online Kompas.com dengan
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS). Jurnal Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Dolan, R., Conduit, J., Fahy, J., & Goodman, S. 2015. Social media engagement
behaviour: a uses and gratifications prespective. Journal of Strategic
Marketing, 24(3), 1-17. https://doi.org/10.1080/0965254X.2015.1095222

Erkan, I. & Evans, C. 2016. Social media or shopping websites? The influence of
eWOM on consumers’ online purchase intentions. Journal of Marketing
Communications. http://dx.doi.org/10.1080/13527266.2016.1184706

Erma, A. F. S. 2012. Hubungan Antara Intensitas Menonton Sinetron Televisi


Terhadap Perilaku Imitasi Gaya Hidup Artis pada Remaja. Jurnal Ilmu
Komunikasi, Yogyakarta.

Iprice. 2020. Peta E-Commerce Indonesia. Diambil dari


https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/ (diakses pada 13 Juni 2020)

Iwan Setyo Budi. 2014. Motivasi Penggunaan Media Online & Tingkat Kepuasan
(Studi Hubungan Antara Motivasi Penggunaan Media Online Detik.com
Terhadap Tingkat Kepuasan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Berita
Olahraga di Kalangan Siswa Laki-laki SMA Negeri 1 Karanganom
Kabupaten Klaten Tahun 2014). Jurnal Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kaur, P., Dhir, A., Chen, S., Malibari, A., & Almotairi, M. 2019. Why do people
purchase virtual goods? A uses and gratification (U&G) theory perspective.
Elsevier (Telematics and Informatics).
https://doi.org/10.1016/j.tele.2020.101376
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Pubic Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

McQuail, D. 1996. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga

McQuail, Denis. 2011. TeoriKomunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta:


SalembaHumanika.

Nida, F. L. K. 2014. Persuasi dalam Media Komunikasi Massa. At-Tabsyir. Jurnal


Komunikasi Penyiaran Islam Dakwah dan Komunikasi STAIN Kudus.

Rakhmat, J. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ribot, Jesse C. and Nancy Lee Peluso, A Theory of Access, Rural Sociology, Vol. 68,
No. 2, June, Rural Sociology Society, 2003

Romli, A. S. M. 2015. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.


Bandung: Nuansa Cendekia.

Rosengren, K. E., Wenner, L. A., & Palmgreen, P. 1985. Media Gratifications


Research. USA: Sage Publications Inc.

Saputri, R. N. 2016. Pembingkaian Isu Pengesahan Perpu Kebiri Melalui


Pemberitaan di Portal Berita Online (Analisis Framing pada Portal Berita
Online Republika.co.id dan Detik.com Periode 27 Mei-14 Juni 2016).
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakults Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadiyah Malang.

Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif R&D. Bandung:


Alfabeta.

Tanta, I., Maja, M., & Sablic, Z. 2014. Uses and Gratifications Theory – Why
Adolescents Use Facebook. Medij, izstraz, 85-110.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik


KATA PENGANTAR

Kepada Yth.
Sdr/i. Followerss
Berrybenka

Dengan hormat,

Saya mengharapkan kesediaan Sdr/i. Pengguna Berrybenka.com untuk dapat


memberikan jawaban yang benar sesuai dengan hati nurani, atas daftar pernyataan
yang saya ajukan di bawah ini. Adapun daftar pernyataan yang saya ajukan untuk
membantu penyusunan skripsi yang berjudul :
Hubungan Motif Penggunaan Media Terhadap Kepuasan Followers Akun

Instagram @Berrybenka Dalam Mengakses Informasi Mengenai Produk

Fashion.

Jawaban yang Sdr. berikan akan sangat bermanfaat bagi kepentingan ilmu

pengetahuan. Data yang kami peroleh bersifat terbatas dan tidak dipublikasikan. Atas

kerjasama yang saudari berikan saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

GALUH SUCI RESMI


Petunjuk pengisian :
Jawablah beberapa pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda  pada kolom
yang telah disediakan
PERTANYAAN UNTUK BIODATA RESPONDEN
1. Jenis kelamin anda adalah:
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Umur anda saat ini:
a. 15 th – 25 th
b. 26 th – 35 th
c. 36 th – 45 th
3. Lama Follow:
a. < 1 bulan
b. 1-6 bulan
c. 6 bulan – 1 tahun
Pertanyaan Untuk Variabel Independen (Motivasi Menggunakan Media Online
@Berrybenka dalam Mengakses Informasi Mengenai Produk Busana)
No Pertanyaan SP P TP STP
Motif untuk memperoleh informasi
Apakah Informasi brand produk busana bisa
1
didapat melalui @Berrybenka?
Apakah Harga produk busana secara cepat dan
2
lengkap dapat diketahui melalui @berrybenka?
Apakah informasi menarik lainnya (seperti
3 diskon, promo, dll) dapat diketahui melalui
@berrybenka?
Motif untuk mencari identitas diri
Apakah produk busana favorit dapat dimiliki
4
melalui @berrybenka?
Apakah melalui @Berrybenka dapat
menentukan produk busana mana yang sesuai
5
dengan harga, selera, jenis produk busana yang
di sukai?
Apakah melalui @Berrybenka dapat
6 mengetahui perkembangan/update produk
busana terbaru?
Motif untuk dapat berintegrasi dan
berinteraksi sosial
Apakah melalui @Berrybenka dapat
memperoleh topic pembicaraan untuk
7
percakapan dan interaksi sosial dengan
lingkungan sekitar mengenai produk busana?
Apakah melalui @Berrybenka dapat
8 memperkuat hubungan dengan Anggota
keluarga/teman/pasangan?
Apakah melalui @Berrybenka dapat melabeli
9
diri sebagai anggota keluarga/teman/pasangan?
Motif untuk memperoleh hiburan
Apakah melalui @Berrybenka dapat mengisi
10
waktu luang dan bersantai?
Apakah melalui @Berrybenka dapat
11
menghilangkan rasa bosan?
Apakah melalui @Berrybenka dapat
12
mendapatkan hiburan dan kesenangan?
Pertanyaan Untuk Variabel Dependen (Tingkat Kepuasan Setelah
Menggunakan Media Online @Berrybenka dalam Mengakses Informasi
Mengenai Produk Busana)
No Pertanyaan SP P TP STP
Motif untuk memperoleh informasi
Melalui @Berrybenka saya dapat memperoleh
1
informasi mengenai brand produk busana?
Melalui @Berrybenka saya dapat Memperoleh
2 informasi mengenai harga produk busana
secara cepat dan lengkap?
Melalui @Berrybenka saya dapat Memperoleh
3 informasi mengenai Penawaran (seperti diskon,
promo, dll)?
Motif untuk mencari identitas diri
Melalui @Berrybenka saya dapat memiliki
4
produk busana favorit?
Melalui @Berrybenka saya dapat menentukan
5 produk busana mana yang sesuai dengan harga,
selera, jenis produk busana yang saya sukai?
Melalui @Berrybenka saya dapat mengetahui
6
perkembangan/update produk busana terbaru?
Motif untuk dapat berintegrasi dan
berinteraksi sosial
Melalui @Berrybenka saya dapat Mendapatkan
topik pembicaraan untuk percakapan dan
7
interaksi sosial dengan lingkungan sekitar
mengenai produk busana?
Melalui @Berrybenka saya dapat memperkuat
8 hubungan dengan Anggota
keluarga/teman/pasangan?
Melalui @Berrybenka saya dapat label sebagai
9
anggota keluarga/teman/pasangan?
Motif untuk memperoleh hiburan
Melalui @Berrybenka saya dapat bersantai dan
10
mengisi waktu luang
Melalui @Berrybenka saya dapat
11
menghilangkan rasa bosan
Melalui @Berrybenka saya mendapatkan
12
hiburan dan kesenangan

Anda mungkin juga menyukai