Anda di halaman 1dari 38

“EFEKTIVITAS FITUR TOPADS TOKOPEDIA SEBAGAI

MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN EPIC MODEL


(SURVEY PADA FOLLOWERS ONLINE SHOP
ANDALUS PILLOW)”

SEMINAR PROPOSAL
Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Satu (S-1)
Komunikasi bidang studi Komunikasi Pemasaran

Disusun Oleh :

MOCHAMMAD BAGAS PRATAMA


44319010067

BIDANG STUDI KOMUNIKASI


PEMASARAN FAKULTAS ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU
BUANA
JAKARTA SELATAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan Perkembangan teknologi ternyata berdampak


luasterhadap berbagai aspek. Tidak terkecuali dalam aspek pemasaran.
Internet sudah menjadi salah satu sarana utama bagi para pemasar dalam
upaya mempromosikan produk mereka.
Dikarenakan fenomena pengguna internetsangatberkembang pesat dan
telah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang ini. Hal tersebut tentu
memunculkan ide para penjual untuk menjadikan pengguna internet menjadi
sasaran potensial untuk menjual atau mempromosikan produknya
secaraonline.
Gambar 1.1
Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

Sumber: wearesocial.com

Berdasarkan Laporan We Are Social mencatat, jumlah pengguna


internet di Indonesia telah mencapai 212,9 juta pada Januari 2023. Ini berarti
sekitar 77% dari populasi Indonesia telah menggunakan internet. Jumlah
pengguna internet pada Januari 2023 lebih tinggi 3,85% dibanding setahun
lalu. Pada Januari 2022, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat
sebanyak 205 juta jiwa. Dari Data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi

1
peningkatan setiap tahunnya jumlah pengguna internet secara aktif.

Berdasarkan penjelasan dari data diatas maka bisa ditarik kesimpulan


bahwa Fenomena berbelanja online bukan lagi hal yang tabu, terlebih
dikalangan masyarakat Indonesia saat ini, Mayoritas masyarakat pernah
setidaknya belanja online melalui platform marketplace. Hal ini terangkum
dalam laporan Survei Status Literasi Digital di Indonesia.

Gambar 1.2
Persentase Berbelanja Online

Sumber : Katadata Insight Center (KIC)

Adapun survei hasil kolaborasi Katadata Insight Center (KIC) dengan


Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini menyaring informasi
dari 10 ribu responden yang tersebar di 34 provinsi. Hasil survei juga
menunjukkan 37,9 persen responden belanja secara daring beberapa bulan
sekali. Sekitar 27 persen responden mengaku belanja online sebulan sekali. Di
tingkat yang lebih intens sekitar 14 responden mengaku belanja online dua
hingga tiga kali sebulan. Di bawahnya, ada sekitar delapan persen responden
yang mengaku belanja online seminggu sekali. Dan paling kecil, hampir dua
persen responden mengaku melakukannya setiap hari.

Karena Fenomena inilah banyak pemasar yang kini beralih dari

2
berjualan secara Offline menjadi serba Digital dengan menggunakan salah
satu media Plstform penjualan secara elektronik (e-commerce) yang sangat
populer dikalangan penggunanya. Melalui sistem ini para pemasar berusaha
merangsang para pengguna internet agar tertarik membeli produk mereka.

Perkembangan penggunaan (e-commerce) Di Indonesia tercatat dari


2017 hingga saat ini terus mengalami peningkatan, menurut Tempo.co tercatat
180,6 juta jiwa masyarakat indonesia menggunakan (e-commerce) sebagai alat
atau media untuk memenuhi kebutuhannya.

Gambar 1.3
Data Pengguna E-Commerce di Indonesia

Sumber : Tempo.co

Pertumbuhan transaksi jual beli dalam jaringan atau online di Indonesia pada
saat ini sangat pesat, penduduk Indonesia yang menurut Bank Dunia pada 2013
mencapai 249,9 juta jiwa jumlah pengguna internet. MenurutKementrian Komunikasi
dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2014 perkembangan data e-commerce
mencapai 82 juta atau setara dengan peringkat ke-8 dunia, Indonesia menjadi salah
satu Negara berkembang dengan potensi “E-Commerce” tersebar di dunia selain
Tiongkok, India, Brasil dan Rusia. Menurut Kemendag, seluruh transaksi jual-beli
“online” atau “e- commecre” dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen meskipun transaksi melalui e- commerce.
Menurut Hidayat (2008:5) perdagangan eletronik (E-Commerce : electronic
commerce) adalah bagian dari e- lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli
dilakukan secara online dari sudut tempat manapun.

3
Gambar 1.4
Data Ecommerce di Indonesia

Sumber : iPrice

Berdasarkan Survey dari iPrice Terdapat Dua perusahaan e-commerce


terbesar di Indonesia, Yakni Tokopedia dan Shopee. Keduanya memiliki
pangsa pasar terbesar jika dilihat berdasarkan rata-rata jumlah kunjungan per
bulan. Berdasarkan data iPrice, Tokopedia berada di puncak dengan rata-rata
trafik mencapai 158,1 juta kunjungan per bulan selama kuartal III-2021.
Angka tersebut naik 7% dari kuartal sebelumnya sebanyak 147,8 juta
kunjungan. Sementara Shopee memiliki rata-rata trafik sebesar 134,4 juta
kunjungan. Jumlah kunjungan tersebut naik 5,8% dari kuartal II-2021 yang
sebanyak 127 juta kunjungan.

Menyimpulkan dari data diatas Tokopedia.com menjadi salah satu e-


commerce terkemuka di indonesia yang memiliki kunjungan terbanyak,
Tokopedia.com didirikan pada tanggal 17 Agustus 2009 dengan visi
membangun indonesia lebih baik melalui internet. Baru-baru ini
Tokopedia.com memunculkan fitur terbarunya yakni Top Ads atau Tokopedia
Adsence, TopAds merupakan fitur promosi dari Tokopedia, yang menerapkan
sistem pembayaran Cost Per Click (CPC) yang dimana pengiklan akan
membayar jika ada yang mengklik iklan tersebut, Andalus Pillow merupakan
salah satu dari banyaknya Online Shop yang menggunakan fitur Top Ads pada
Tokopedia sebagai media promosi produknya.

4
Gambar 1.5
Fitur TopAds Tokopedia

Sumber : Tokopedia.com

Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang dapat digunakan dalam


meningkatkan sesuatu (produk atau jasa) ke arah yang lebih baik, salah
satunya adalah penjualan. Menurut Laksana (2019:129) promosi adalah suatu
komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya
tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap
mengingat produk tersebut.

Promosi Produk atau Jasa dapat dilakukan dengan berbagai macam


cara salah satunya adalah dengan mengiklankan Produk.Menurut Jaiz (2014:
4) Iklan didefinisikan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang
disampaikan lewat media, ditunjukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat. Menurut Fatihudin dan Firmansyah (2019: 164) Iklan merupakan
model komunikasi yang dapat menjangkau publik secara luas.

5
Gambar 1.6

Andalus Pillow Official Store

Sumber : Aplikasi Tokopedia

Andalus Pillow merupakan Home Industri yang memproduksi bantal


dan guling tidur yang menggunakan Tokopedia sebagai media atau tempat
berjualannya, baru-baru ini Andalus Pillow juga menggunakan salah satu fitur
dari Tokopedia yakni TopAds untuk mempromosikan produknya
menggunakan fitur tersebut.

Berdasarkan Pemaparan yang telah dipaparkan diatas maka penulis


ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh Efektifitas penggunaan Fitur
Top Ads pada Tokopedia dalam mempromosikan Produk atau Jasa pada
Online Shop Andalus Pillow, dengan menggangkat judul penelitian
“Efektivitas Fitur Topads Tokopedia Sebagai Media Promosi
Menggunakan EPIC Model (Survey Pada Followers Online Shop
Andalus Pillow)”

6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan Latar Belakang diatas maka penulis mendapati
Rumusan Masalah pada Penelitian ini adalah
“Bagaimana Efektivitas Fitur Topads Tokopedia Sebagai Media
Promosi Menggunakan EPIC Model (Survey Pada Followers Online Shop
Andalus Pillow)”

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan pemaparan Rumusan Masalah diatas maka penulis
mendapati Tujuan dibuatnya pada Penelitian ini adalah
“Untuk mengetahui Efektivitas Fitur Topads Tokopedia Sebagai
Media Promosi Menggunakan EPIC Model (Survey Pada Followers
Online Shop Andalus Pillow)”

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoretis
Untuk mengetahui Teori terkait Efektivitas Iklan Topads Tokopedia
Sebagai Media Promosi Online Shop Andalus Pillow.

1.4.2 Manfaat Praktis


Untuk memahami secara langsung Efektivitas Iklan Topads Tokopedia
Sebagai Media Promosi Online Shop Andalus Pillow.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan
penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis
mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian
pada penelitian penulis.Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa
jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul Teori / Metode Hasil
Jurnal Konsep Penelitian Penelitian
Pengembangan Pada Metode Penelitian Gambaran Kondisi dan
Usaha Umkm Di Penelitian ini pada penelitian Tingkat Pengetahuan
Masa Pandemi Teori yang ini menggunakan Peserta Sebelum
Melalui digunakan metode penbadian Pelatihan.
Optimalisasi adalah pada masyarakat a. Media sosial
Penggunaan Dan Konsep yang diketahui
Pengelolaan UMKM, mitra
Media Digital . Media Online, b. Media sosial
Sam'un Jaja Sosial Media yang digunakan
Raharja dan Sari dan mitra UMKM
Usih Natari. Pemasaran c. Hal penting yang
Jurnal Digital. harus ada dalam
Pengabdian media sosial

8
Kepada d. Manfaat media
Masyarakat 2021. sosial yang
digunakan mitra
file:///C:/Users/As UMKM
us/Downloads/32 e. Hal penting
361-115045-2- dalam
PB.pdf pengelolaan
media sosial
yang digunakan
mitra UMKM.

Penelitian dengan Judul Pengembangan Usaha Umkm Di Masa Pandemi


Melalui Optimalisasi Penggunaan Dan Pengelolaan Media Digital, Jurnal Pengabdian
Masyarakat tahun 2021 memiliki persamaan dengan penelitian yang saya tulis yakni,
teori yang digunakan adalah Media Online, Sosial Media dan Pemasaran Digital
namun terdapat beberapa perbedaan yakni, pada penelitian ini fokus utama yang
diteliti yakni mengenai Efektifitas Fitur pada sebuah applikasi E-commers sedangkan
pada penelitian diatas fokus utamanya adalah pelatihan UMKM Melalui Optimalisasi
Penggunaan Dan Pengelolaan Media Digital.
Lalu adapun metode penelitian yang digunakan pun berbeda, pada penelitian
ini penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif. Yakni, penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis yang berlandaskan dengan Teori
yang digunakan. Sedangkan pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan
adalah metode penbadian pada masyarakat.

9
Judul Teori / Metode Hasil
Jurnal Konsep Penelitian Penelitian
Fitur Tokopedia Konsep yang Penelitian ini Hasil dari penelitian yang
Sebagai Media digunakan menggunakan dilakukan penulis
menggunakan metode
Promosi Pada PT. penulis dalam pendekatan
wawancara dengan 2
Saafir Prisma menunjang kualitatif narasumber yaitu
Indonesia. Arief penelitian ini Direktur Utama dan
Marketing. Dalam
Maulana Malik, yaitu:Komuni
wawancara dengan
Adiella Yankie kasi Direktur Utama
Lubis, Fizzy Pemasaran, Perusahaan dikatakan
bahwa Tokopedia adalah
Andriani, Anggia dan semua
marketplace yang sangat
Hesti Benjamin. elemen- membantu dalam segi
Jurnal Cyber PR, elemen penjualan produk PT.
Saafir Prisma Indonesia,
Volume 2, No. 2, promosi
walaupun pada awalnya
Desember 2022. dari Perusahaan
marketing menggunakan semua
file:///C:/Users/As mix. marketplace yang ada di
Indonesia, namun
us/Downloads/24
nyatanya Tokopedia
32-7640-1- PB sangat membantu,
%20(1).pdf Direktur Utama
Perusahaan juga
menambahkan bahwa
dari awal dipilih nya
Tokopedia sebagai media
promosi dan penjualan
PT. Saafir setiap bulan
adanya pertumbuhan
yang sangat signifikan,
karena menurutnya
secara target market
memang produk PT.

10
Saafir sangat cocok dan
tepat dengan pengguna
Tokopedia, karena
ditambah dengan data
bahwa pengguna
Tokopedia adalah pria.
Respon dari pembeli pun
sangat positif dengan
produk yang dijual PT.
Saafir, selain itu dengan
fitur yang di sediakan
Tokopedia kepada para
seller hal itu lah yang
dimanfaatkan Perusahaan
dalam meningkatkan
transaksi.

Penelitian dengan Judul Pengembangan Fitur Tokopedia Sebagai Media


Promosi Pada PT. Saafir Prisma Indonesia, Jurnal Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 2,
Desember 2022 memiliki persamaan dengan penelitian ini yakni, Konsep/teori yang
digunakan adalah Komunikasi Pemasaran,. Namun terdapat beberapa perbedaan
yakni, pada penelitian menggunakan metode wawancara dengan 2 narasumber
sedangkan pada penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini adalah Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
adalah dengan menggunakan kuesioner.
Metodologi yang digunakan pada penelitian diatas menggunakan metode
yang berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian diatss menggunakan pendekatan
kualitatif sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan
Kuantitatif. Lalu adapun perbedaan lainnya. Yakni, Variabel penelitian diatas
merupakan sebuah perusahaan atau Perseroan Terbatas sedangkan pada penelitian ini
Variabel yang diteliti adalah Followers pada Andalus Pillow Online Shop.

11
Judul Teori / Metode Hasil
Jurnal Konsep Penelitian Penelitian
Teknologi Media Konsep yang Penelitian ini Dari penelitian ini dapat
Baru Dalam menggunakan disimpulkan bahwa PT
digunakan
Mengembangkan metode studi Euro
Komunikasi penulis dalam kasus. Melalui Manajemen Indonesia
Internal pendekatan membangun komunikasi
menunjang
Organisasi Yang kualitatif yang efektif, ditemukan
Efektif. Nur penelitian ini bahwa pola komunikasi
Kholisoh dan Ria di
Teori
Sulastri. Jurnal komunikasi internal
Binus 2017. Komunikasi organisasi PT Euro
Management Indonesia
dan Teori
https://journal.bin menggunakan tiga
us.ac.id/index.php New Media. percakapan
/Humaniora/articl polanya, yaitu:
e/view/3693/3028 (1) komunikasi vertikal
yaitu komunikasi kepada
atasan perusahaan dan
kepada bawahan.
(2) komunikasi
horizontal
(3) komunikasi silang.
Percakapan
pola menunjukkan
beberapa interaksi
seimbang dalam
penyebaran informasi
dan memberikan
kesempatan
proses umpan balik.
Selain itu, untuk
komunikasi kepada
atasan perusahaan juga
menggunakan alokasi
pola di mana karyawan
perusahaan memberikan
laporan harian secara
rutin di grup Whatsapp.
Namun, itu tidak terjadi
dalam semacam umpan

12
balik. Itu juga terjadi
pada komunikasi
diagonal, yang mana
menggunakan dua pola
komunikasi, yaitu pola
percakapan dan pola
musyawarah dimana
karyawan perusahaan
menanyakan informasi di
grup Whatsapp.

Penelitian dengan Judul New Media Technology In Developing Effective


Organizational Internal Communication, Jurnal Binus tahun 2017 karya Nur Kholisoh
dan Ria Sulastri memiliki persamaan dengan penelitian ini yakni, Fokus pada
penelitian mengenai Efektifitas Media Baru, Konsep/teori yang digunakan pada
penelitian diatas menggunakan teori Komunikasi dan Media Baru,. Adapun
perbedaan pada penelitian diatas dengan penelitian ini yakni, , pada penelitian
menggunakan metode studi kasus namun pendekatan pada penelitian diatas
menggunakan pendekatan kualitatif berbeda dengan penelitian ini yakni
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lalu adapun perbedaan lainnya. Yakni, Variabel penelitian diatas merupakan
sebuah perusahaan atau Perseroan Terbatas sedangkan pada penelitian ini Variabel
yang diteliti adalah Followers pada Andalus Pillow Online Shop. pada penelitian
diatas focus yang diambil dari Komunikasi Media baru yakni mengenai Fitur pada
aplikasi Whatsapp.sedangkan pada penetian ini focus yang diambil dari Komunikasi
Media baru yakni mengenai Fitur pada aplikasi Tokopedia.

13
Judul Teori / Metode Hasil
Jurnal Konsep Penelitian Penelitian
Strategi Konsep yang Penelitian ini Komunikasi pemasaran
Komunikasi digunakan menggunakan adalah suatu proses
Pemasaran komunikasi yang
penulis dalam metode
Produk Kopi dilakukan dalam konteks
Kawa Daun menunjang Metodologi aktivitas pemasaran
Tanah Datar penelitian ini Penelitian seperti jual beli produk
dalam oleh produsen kepada
adalah teori Kualitatif
Membangun konsumen melalui pesan
Brand Awareness. Komunikasi yang disampaikan berupa
Engga Probi pemasaran, persuasi/membujuk,
Endri dan informasi, sehingga
bauran
Kurniawan mampu menarik minat
Prasetyo. Jurnal Komunikasi konsumen untuk
Audiens Vol. 2, pemasaran membeli. PT Tanah
No. 1 (2021): Datar Persada melakukan
dan IMC
March 2021. kegiatan komunikasi
pemasaran produk kopi
file:///C:/Users/As kawan daun harus
us/Downloads/98 didasari dengan aturan
36-39965-1- PB
dan dengan bahasa yang
%20(1).pdf
efektif dan strategi
komunikasi yang tepat.
Seperti berbahasa dengan
ramah,santun dan akurat.

Penelitian dengan Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Kopi Kawa


Daun Tanah Datar dalam Membangun Brand Awareness, Jurnal Audiens Vol. 2, No.
1 (2021): March 2021 karya Engga Probi Endri dan Kurniawan Prasetyo. memiliki
persamaan dengan penelitian ini yakni, Konsep/Teori penelitian yang digunakan
adalah teori Komunikasi Pemasaran.
Adapun perbedaan dari penelitian diatas dengan penelitian ini adalah Fokus
pada penelitian diatas adalah Strategi Komunikasi Pemasaran sebagai brand

14
awareness sedangkan focus pada penelitian ini adalah Efektifitas Fitur pada applikasi
E-commers.
Lalu adapun perbedaan lainnya. Yakni, Variabel penelitian diatas merupakan sebuah
perusahaan atau Perseroan Terbatas sedangkan pada penelitian ini Variabel yang
diteliti adalah Followers pada Andalus Pillow Online Shop. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian diatas menggunakan metode pendekatan kualitatif
sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan Kuantitatif.

Judul Teori / Metode Hasil


Jurnal Konsep Penelitian Penelitian
Efektifitas iklan Konsep yang Penelitian ini Hasil pada penelitian ini
pada Media digunakan menggunakan mencakup tentang
Sosial Instagram kararteristik Followers
penulis dalam metode
Kojama Shop pada akun Instagram
dengan menunjang Metodologi Kojama Shop dengan
pendekatan AIDA penelitian ini Penelitian menyebarkan 100
Model. Shilla kuisioner dapat diambil
adalah teori Kuantitatif
N.P, Pandi kesimpulan bahwa
Pardian, Lucyana Komunikasi beriklan pada Media
Trimo dan pemasaran, Sosial Instagram menurut
Angreani H.S. pendekatan AIDA Model
promosi
Jurnal Pemikiran didapatkan sangat efektif.
Masyarakat Media Sosial
berwawasan dan Iklan
Agribisnis, Digital
Januari 2021.

https://media.nelit
i.com/media/publi
cations/516183-
none-
8dc903ee.pdf

15
Pada Penelitian diatas dengan Judul Efektifitas iklan pada Media Sosial
Instagram Kojama Shop dengan pendekatan AIDA Model., Jurnal Pemikiran
Masyarakat berwawasan Agribisnis, Januari 2021. karya Shilla N.P, Pandi Pardian,
Lucyana Trimo dan Angreani H.S. memiliki persamaan dengan penelitian ini yakni,
dari judul Penelitian yakni mengenai Efektifitas penggunaan sosial Media, lalu
Konsep/Teori penelitian yang digunakan pada penelitian diatas yakni teori teori
Komunikasi pemasaran, promosi Media Sosial dan Iklan Digital hingga Metodologi
penelitian yang digunakan pun sama-sama menggunakan metode pendekatan
Kuantitatif.
Adapun perbedaan dari penelitian diatas dengan penelitian ini terdapat pada
Studi Kasus penelitian, jika penelitian diatas menggunakan Model AIDA, berbeda
dengan penelitian ini yang menggunakan EPIC Model dalam mengukur Efektifitas
Iklan yang diteliti .

2.2. Komunikasi Pemasaran


Komunikasi merupakan merupakan proses sosial yang terjadi antara paling
tidak dua orang dimana seseorang mengirimkan simbol tertentu kepada orang lain
(Kennedy dan Soemanagara, 2006:4). Sedangkan menurut Kotler (2004:5),
“Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan
laba”.
Menurut pendapat Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009) menjelaskan
bahwa “Komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana sebuah perusahaan
berusaha untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik
secara langsung maupun secara tidak langsung, tentang produk maupun merek yang
perusahaan jual”.
Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan bahwa
komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik
terutama konsumen saran mengenai perbedaan produk di pasar. Kegiatan komunikasi
pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide,
dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising),
penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),
hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran
langsung (direct marketing).
William G. Nickles dalam buku Amir Purba,dkk (2006: 126) mendefiniskan
komunikasi pemasaran sebagai proses pertukaran informasi yang dilakukan secara
persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan efektif dan efisien.

16
Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang ditujukan untuk
memperkuat strategi pemasaran guna meraih segmentasi yang luas (Soemanagara,
2006: 4- 5 ). Beberapa literatur menyamakan arti istilah promosi dengan komunikasi
pemasaran. Crosier menjelaskan bahwa istilah tersebut disamaartikan karena terdapat
konteks pengertian yang sama dalam memahami untuk konteks pijakan 4P atau
Product, Price, Place, dan Promotion.

2.3 Bauran Komunikasi Pemasaran


Komunikasi pemasaran bukanlah kegiatan tunggal yang sederhana, namun
pemasaran merupakan serangkaian kegiatan yang terpadu menjadi satu bauran
kegiatan. Kotler & Keller (2007) menguraikan kegiatan pemasaran ke dalam enam
kegiatan utama, yang meliputi:
1. Iklan (advertising), Kegiatan periklanan merupakan setiap bentuk
presentasi yang berupa promosi, gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang telah
ditentukan. Iklan dalam dunia pemasaran memiliki peranan yang sangat penting
karena dalam periklanan memliki beberapa fungsi. Shimp (2000) menjelaskan
periklanan memiliki beberapa fungsi sebagai Informing,. Persuading,
Reminding,.Adding Value dan Assisting,
2. Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan merupakan
berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli
produk atau jasa. (Shimp, 200). Promosi penjualan dapat dilakukan dengan cara
memberikan kupon, pameran, potongan harga dan insetif-insetif lain.
3. Acara Khusus dan pengalaman (special event & experiences), Acara khusus
merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan melalui mensponsori
kegiatan dan programprogram yang dirancang untuk menciptakan interaksi setiap
hari atau interaksi yang berkaitan dengan merek (Kotller dan Keller, 2007). Kegiatan
khusus dapat memperkenal merek kepada publik. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan sponsorship sebuah even, pameran, CSR, seminar ataupun kegiatankegiatan
lainnya yang menunjang pemasaran.
4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan (public relations & publicity),
Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan berbagai program dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
(Kotller dan Keller, 2007). Hubungan masyarakat dan publisitas ini bertujuan untuk
membangun reputasi perusahan terhadap publik sehingga dapat menghilangkan
rumor, berita negatif, cerita dan peristiwa negatif.
5. Pemasaran langsung (direct marketing) Kegiatan pemasaran langsung
merupakan kegiatan pemasaran pemasar berhadapan langsung dengan konsumen

17
sehingga mendapatkan respon secara langsung. (Kotller dan Keller, 2007) Kegiatan
ini dapat dilakukan melaui surat, telepon, faksimili, email, atau internet untuk
berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
6. Penjualan pribadi (personal selling) Penjualan pribadi merupakan kegiatan
pemasaran dengan interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli
dangan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan memperoleh
pesanan (Kotller dan Keller, 2007).

2.4 Periklanan
Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani yang artinya kurang lebih
adalah ‘menggiring orang pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara
komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor
tertentu” (Durianto, 2004).
Sedangkan, Wells, Burnett dan Moriarty 1998 (dalam Sutisna, 2003),
mendefinisikan iklan sebagai berikut: “Advertising is paid nonpersonal
communication from an identified sponsor using mass media to persuade or influence
an audience”. Sehingga menurut penulis, yang dimaksud dengan iklan ialah kegiatan
yang digunakan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi atau
mengarahkan pikiran orang lain pada suatu tujuan tertentu dengan menggunakan
media tertentu. Periklanan merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan
oleh perusahaan maupun perseorangan. Dalam periklanan, pihak yang memasang
iklan (disebut sponsor) harus mengeluarkan sejumlah biaya pada media. Jadi menurut
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1999: 223)
Menurut Lupiyoadi (2006:120) periklanan adalah “komunikasi non-individu,
dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan perusahaan, lembaga
nonlaba, serta individu-individu”. Di sini pihak sponsor berusaha menyebarluaskan
berita kepada masyarakat. Berita inilah yang disebut iklan atau advertensi. Jadi
periklanan berbeda dengan iklan. Periklanan adalah prosesnya, sedangkan iklan
adalah beritanya. Sedangkan Lingga Purnama (2001: 156) menyatakan bahwa:
“Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi nonpersonal atau massal dan promosi
ide, barang, dan jasa dalam media massa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu”

2.5 Efektifitas Periklanan


Menurut Durianto, Darmadi, dan Liana (2003) Efektifitas Periklanan adalah
Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik sangat tergantung pada ukuran

18
efektivitas periklanan. Iklan yang efektif adalah iklan yang dibuat sedemikian rupa
sehingga pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat
dan mengandung informasi yang benar sehingga mekanisme pasar berhasil bekerja
untuk menjadikan pesan suatu iklan dapat tertanam secara mendalam dalam benak
konsumen dan konsumen mencermatinya dengan sudut pandang yang benar .
Menurut Kotler (2005) dalam merencanakan media harus mengetahui
kapasitas jenis-jenis media utama dalam menyampaikan jangkauan, frekuensi dan
dampak. Keunggulan dan kendala media iklan bahwa internet merupakan media yang
relatif baru dengan jangkauan audiens yang luas dan mempunyai interaktivitas yang
tinggi. Terlebih dengan adanya jejaring sosial. Jejaring sosial adalah layanan berbasis
web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial melalui
dunia maya seperti membangun suatu profil hingga melakukan pemasarn produk atau
jasa secara online, yang biasa disebut dengan Digital Advertising atau pemasaran
secara digital.

2.5.1 Digital Advertising


Digital advertising adalah pemasaran yang dilakukan sebuah
perusahaan atau brand untuk mempromosikan produk atau jasanya
menggunakan media digital atau internet yang bertujuan untuk menjangkau
konsumen atau calon konsumen secara cepat dan lebih luas.
Menurut Heidrick & Struggles (2009), digital advertising
menggunakan perkembangan teknologi dan dunia digital untuk melakukan
promosi atau periklanan yang tidak digembar-gemborkan secara langsung,
akan tetapi memiliki efek yang sangat berpengaruh. Situs seperti Facebook,
Youtube, Instagram, ataupun media sosial jenis lainnya yang sering
digunakan untuk melakukan digital advertising. Keuntungan atau kelebihan
dari digital advertising adalah mendapatkan exposure atau penyebaran yang
sangat cepat dan luas. Selain itu, digital advertising dapat diukur secara
realtime dan tepat. Dengan menggunakan media digital, hasil dari kegiatan
pemasaran juga langsung dapat diketahui dan dapat langsung dievaluasi.
Digital advertising juga hanya memakan biaya yang dapat dijangkau dan jauh
lebih efektif. Menurut Gartner’s Digital Marketing Spend Report, biaya yang
dihemat dapat mencapai 40%.

2.6 EPIC Model


Menurut Durianto (2003:86) EPIC Model adalah salah satu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur efektifitas iklan dengan pendekatan

19
komunikasi yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan
peneliti bagian pemasaran terkemuka di dunia. Dalam metode EPIC Model
terdapat empat di-mensi kritis, yaitu : empati, persuasi, dampak, dan
komunikasi (Empathy, Persuation, Impact, and Communication ( EPIC ).
Terdapat beberapa model untuk mengukur efektifitas iklan. (Durianto,
2003:15) menjelaskan dalam mengukur efektifitas iklan maka digunakan
model dengapertimbangan konsumen didalam lingkungan yang komplek.
EPIC Model menurut Durianto (2003:86) adalah salah satu alat ukur
efektifitas iklan dengan pendekatan komunikasi yang dikembangkan oleh AC
Nielsen- salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka yang mencakup
empat dimensi kritis yaitu:

2.6.1 Dimensi Empathy


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip Durianto
(2003: 86) empati merupakan keadaan mental yang membuat seorang
mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada perasaan atau
pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dimensi empati
melibatkan afeksi dan kognisikonsumennya. Konsumen bisa
merasakan empat tipe respon afektif yaitu emosi, perasaan khusus,
suasana hati, dan evaluasi, penilaian positif atau negatif. Sedangkan
kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang
dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Aspek
kognisi meliputi proses berpikir, sadar, tak sadar, otomatis. Dalam
bahasa sederhana afeksi melibatkan perasaan dan kognisi melibatkan
pemikiran.

2.6.2 Dimensi Persuasion


Persuasi adalah perubahan kepercayaaan, sikap, dan keinginan
berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Dimensi
persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk
peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang
iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap
keinginan konsumen. Dalam menuju proses persuasi menggunakan
dua proses kognitif, yaitu: jalur sentral dan jalur periferal. Pada jalur
sentral konsumenmemfokuskan diri pada pesan produk alam iklan.
Konsumen menerjemahkan pesan produk dalam iklan tersebut lalu
membentuk kepercayaan tentang ciri- ciri dan konsekuensi produk,

20
serta mengintegrasikan makna tersebut untuk membentuk sikap dan
keinginan. Dalam jalur periferal, konsumen tidak memfokuskan diri
pada pesan produk dalam sebuah iklan tetapi pada perangsang
periferal seperti selebriti atau musik yang populer dan menarik.

2.6.3 Dimensi Impact


Menurut Durianto, 2003 Dimensi Impact menunjukkan apakah
suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada
kategori serupa; dan apakah iklan mampu menarik perhatian
konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan
dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product
knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan
(involvement) konsumen dengan produk atau proses pemilihan.
Konsumen memiliki empat tingkat pengetahuan produk (level of
product knowledge), yaitu: kelas produk, bentuk produk, merek dan
model. Konsumen juga mempunyai tiga jenis pengetahuan produk,
yakni: pengetahuan tentang ciri atau karakter produk, konsekunsi, atau
manfaat positif menggunakan produk dan nilai yang akan dipuaskan
atau dicapai suatu produk. Keterlibatan mengacu pada persepsi
konsumen tentang pentingnya atau relevansipersonal suatu objek,
kejadian atau efektifitas. Keterlibatan suatu produk tinggi, maka orang
akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat, seperti emosi
dan perasaan yang kuat. Keterlibatan adalah status motivasi yang
menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku
konsumen pada saat mereka membuat keputusan

2.6.4 Dimensi Communication


Menurut Durianto, 2003 Dimensi komunikasi memberikan
informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan
utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan
yang ditinggalkan pesan tersebut. Dalam keberhasilan penerapan
strategi promosi, sangat membutuhkan dua tahap model komunikasi.
Tahap pertama terjadi ketika pasar menciptakan komunikasi promosi
untuk meng-enkoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-
dekodingan, yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam
komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka
tehadap makna yang ditangkap

21
2.7 Promosi
Sitorus dan Utami (2017) menyatakan bahwa strategi promosi pemasaran
merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atas penggunaan elemen-elemen
promosi yang dilakukan atau diharapkan dapat berjalan secara optimal; seperti
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan langsung dengan
cara mempengaruhi konsumen-konsumen agar tertarik melakukan transaksi,
pembelian, atau pertukaran barang maupun jasa sehingga pada akhirnya tercapai
tujuan-tujuan perusahaan tersebut. Variabel –Variabel Strategi Promosi
Menurut Kotler dan Keller (2016, 47), “various marketing activities into
marketing-mix tools of four broad kinds, which he called the four Ps of marketing:
product, price, place, and promotion.” Berikut ini adalah elemen-elemen bauran
pemasaran (marketing mix) yang dirujuk dari Kotler dan Armstrong (2018, 77-78):

 Product, merupakan kombinasi barang dan layanan yang ditawarkan oleh


perusahaan kepada target pasar guna memenuhi berbagai kebutuhan dan
keinginan dari konsumen sendiri.
 Price, merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen
untuk dapat memperoleh suatu produk.
 Place, merupakan bagian dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan
demi membuat produk yang disediakan untuk konsumen.
 Promotion, merupakan kegiatan yang mengacu pada aktivitas-aktivitas
perusahaan dalam mengkomunikasikan kelebihan produk-produk serta
mengajak target-target pasarnya untuk dapat membeli produk-produk
tersebut.

2.7.1 Promosi Online


Kegiatan promosi sebagai sarana komunikasi antara produsen dan
konsumen untuk memperkenalkan produk, baik jenis, warna, bentuk dan
harga, maupun kualitas produk yang ditawarkan atau yang dihasilkan
perusahaan.
Menurut Swastha (2002:237) promosi merupakan informasi kepada
tindakan penukaran dan pembelian atau alat informasi satu arah bagi
seseorang. Pada dasarnya promosi merupakan usaha dalam bidang informasi,
menghimbau, membujuk dan komunikasi dan dapat dikatakan bahwa promosi
merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak – pihak yang terlibat.
Bagi perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa maka interaksi yang
terjadi antara perusahaan dengan konsumen hanya terwujud melalui proses
komunikasi. Promosi online adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh pihak
(perusahaan) dalam menawarkan produk barang atau jasa yang dikenalkan

22
atau diiklankan melalui media online (internet), sehingga tidak terjadi
tatap muka langsung antara pemebeli dan penjual.

2.8 Electronic Commerce (Ecommerce)


Nugroho (2006:1) mengatakan, “Electronik Commercw (e-commerce)
merupakan konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli
barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau prose jual beli atau
pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk
internet. E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan secara
elektronik melalui jalur komunikasi digital.”.
Dian (2003:1) mengatakan, “E-Commerce merupakan suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online yang memanfaatkan fasilitas
internetdimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan informasi
dan pesan.”.. Devinisi dari Ecommerce sangatlah beragam, yang pada intinya
adalah bahwa e-commerce merupakan sarana jual beli yang saling bertukar
informasi berupa pembelian jasa atau produk dari kedua belah pihak dan
proses transaksi yang dilakukan melalui komputer satu ke komputer lain yang
saling berkaitan melalui internet dalam sebuah website.

2.8.1 Tokopedia
Tokopedia.com merupakan salah satu e-commerce terkemuka
di indonesia.Tokopedia.com didirikan pada tanggal 17 Agustus 2009
dengan visi membangunindonesia lebih baik melalui internet.Sebagai
Marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia terus menghadirkan
Fitur-Fitur terbaru guna Untuk meningkatkan kreadibilitasnya.
Salah satu Fitur yang baru-baru ini diperkenalkan kepada
Khalayak Luas ialah Fitur Top Ads atau Tokopedia Adsence.TopAds
merupakan fitur promosi dari Tokopedia, yang menerapkan sistem
pembayaran Cost Per Click (CPC) yang dimana pengiklan akan
membayar jika ada yang mengklik iklan. Cost per click (CPC)
merupakan metode yang digunakan website untuk menagih biaya
iklan berdasarkan berapa kali pengunjung mengklik iklan tersebut.
Menurut Investopedia, CPC merujuk pada jumlah biaya satuan yang
diterima penerbit website ketika iklan berbayar dalam situs tersebut
diklik.

23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah Paradigma
Positivisme yakni suatu keyakinan dasar yang meruapakan akar dari paham ontologi
realisme yang dapat diartikan bahwa semua benda di alam ini tidak ada yang
memeliki roh. Paradigma positivistik dinyatakan sebagai paradigma tradisional,
eksperimental atau paradigma empiristatis yang dikembangkan oleh Auguste Comte.
Menurut Ulber Silalahi (2009: 71) Pendekatan positivistik mengarah pada
metode kuantitatif dengan teknik statistiknya yang mendominasi analisis penelitian.
Pendekatan ini bersumber dari wawasan filsafat positivisme. Positivisme merupakan
paradigma ilmu pengetahuan yang paling awal muncul dalam dunia ilmu
pengetahuan. Paradigma positivisme merupakan paradigma yang melihat segi
objektif.
Menurut Agus Salim (2001; 139) Paradigma penelitian berupaya untuk
mengungkapkan kebenaran dengan berpikir secara perhitungan dan pertimbangan,
dan bagaimana cara berpikir tersebut berjalan dengan susbtansial.
Menurut Burhan Bungin (2008;10) Paradigma merupakan Pandangan dunia
berdasarkan pengalaman bersifat rasional dalam memandang pengetahuan tersebut
mengalami puncaknya terhadap aliran filsafat.

3.2 Metode Penelitian


Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif,
dengan metode ekplanasi survei, karena dengan menggunakan pendekatan dan
metode tersebut akan lebih terarah dan sesuai dengan target tujuan yang telah
diuraikan diatas. Pendekatan kuantitatif dipergunakan untuk mengelola beberapa data
yang telah didapatkan dari hasil penelitian yang nantinya dalam bentuk angka.
Pendekatan kuantitatif juga dapat diartikan sebagai proses penelusuran data atau
informasi dari kenyataan sebuah permasalahan yang telah ditentukan dengan

24
menunjuk pada pembuktian konsep atau teori yang digunakan.
Menurut Sugiyono (2012:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.

3.3 Populasi & Sampel


3.3.1 Populasi
Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2009;43) Populasi di
dalam sebuah penelitian semestinya disebutkan secara tersurat berkelanjutan dengan
total besarnya anggota populasi serta mencakup wilayah penelitian. Populasi
mempunyai sebuah tujuan yakni menentukan besarnya jumlah anggota sampel yang
diambil melalui anggota dari populasi itu sendiri.
Menurut Sugiyono (2013: 389) mengartikan populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini yang diambil ialah Followers atau Pengikut dari
akun Tokopedia Andalus Pillow yakni Andalus Pillow Official Store. Dalam akun
tersebut terdapat 1240 ribu pengikut / Followers yang menjadi Populasi dalam
penelitian ini.

3.3.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi yang pengambilannya
digunakan teknik tertentu yang dikenal dengan teknik sampling. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya Followers atau Pengikut dari akun Tokopedia Andalus
Pillow yakni Andalus Pillow Official Store sebanyak 1240 ribu.

25
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari Followers atau
Pengikut dari akun Tokopedia Andalus Pillow yakni Andalus Pillow Official Store
yang memiliki aplikasi Tokopedia dan aktif dalam penggunaanya. Pengambilan
sampel ini ditentukan dengan menggunakan “Purposive Sampling”. Menurut
Sugiyono (2010) “Purposive Sampling” adalah teknik untuk menentukan sampel
penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang
diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Dengan jumlah populasi sebanyak 1240
ribu maka untuk menentukan Sampel dihitung dengan menggunakan teknik Slovin
menurut Sugiyono, 2011.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut,

Keterangan :
n = ukuran sampel/jumlah responden
N = ukuran populasi
e = persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa
ditolerir
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut :
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

26
Dari penjelasan diatas maka penulis mendapatkan hasil menggunakan rumus Slovin
dari jumlah populasi sebanyak 1240 populasi maka didapatkan Sampel sebanyak
92,53 lalu jika dibulatkan menjadi 93 responden yang akan diteliti pada penelitian
ini.

3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep


3.4.1 Definisi Variabel
Menurut Umar (2004:51) konsep adalah sejumlah teori yang berkaitan
dengan suatu objek. Konsep diciptakan dengan menggolongkan dan
mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Maka
dari itu konsep merupakan generaliasasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena dengan ciri atau
kekhasan yang sama.

3.4.2 Operasionalisasi Variabel


Definisi Operasional Variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati (Azwar, 2010). Penelitian ini terdiri dari tiga jenis, yaitu independent
variable atau variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010), dependent variable atau
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas,
dan variabel mediasi (intervening variable) atau variabel antara yang
menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel dependen yang
dianalisis (Ferdinand, 2006). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel dependen yaitu Empathy, Persuasion, Impact & Communication.


2. Variabel independen yaitu Efektivitas Iklan

27
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Dimensi
N
Variabel Pengukuran Definisi Operasional Item
No
Variabel
Yang dimaksud Empathy 1. Mudah
dalam penelitian ini adalah dimengerti
perasaan seseorang atas 2.Berkesan/
iklan yang ditayangkan / disukai
1 Empathy
dipublikasikan 3. Mudah
menggunakan Fitur Top- diingat
ads pada akun Tokopedia
Andalus Pillow.
Yang dimaksud Persuasi 1. Meyakinkan
dalam penelitian ini adalah 2. Dapat
ketertarikan konsumen dipercaya
2 Persuation untuk membeli atau
menggunakan Fitur Top-
ads pada akun Tokopedia
Efektifitas, Andalus Pillow.
(Durianto; Yang dimaksud Impact 1. Kreatif
2003) dalam penelitian ini adalah 2. Memberikan
bagaimana konsumen Pengetahuan
dapat berasumsi mengenai
3 Impact 3. Tampil beda
keunggulan atau
pengetahuan yang terdapat
pada iklan Top-ads
Tokopedia Andalus Pillow.
Yang dimaksud 1.
Communication dalam Memaparkan
penelitian ini adalah informasi
konsumen dapat 2. Mudah
4 Communication
memahami serta dimengerti. 3.
mengingat pesan utama Simbol dan
iklan Top-ads Tokopedia warna jelas
Andalus Pillow.

3.4.3 Karakteristik Sampel


Pada penelitian ini, penulis memiliki beberapa karakteristik khusus untuk
sampel penelitian penulis, diantaranya:

28
a. Jenis kelamin
Penelitian ini tidak berfokus pada gender tertentu maka penulis tetap
memasukan kedua jenis kelamin sebagai karakteristik sampel.
b. Usia
Dalam penelitian ini penulis tidak berfokus pada usia Responden namun
penulis tetap memasukan pernytaan ini sebagai Identitas dari responden.
c. Apakah Pengikut / Followers dari akun Andalus Pillow Official Store
Kategori atau kriteria berikutnya adalah Pengikut / Followers dari akun
Andalus Pillow Official Store

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2016: 62) Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui Teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

3.5.1 Data Primer


Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data Primer adalah
dengan menggunakan kuesioner, Kuisioner atau angket merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pernyataan kepada
responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut.
Daftar pernyataan dapat bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan
sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat tertutup, yaitu alternatif jawaban telah
ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk
memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang- orang yang menjawab
atas pertanyaan yg diajukan untuk kepentingan penelitian), terutama pada penelitian
survei.
Cara penyebaran kuesioner ini adalah dengan penyebaran secara langsung
menggunakan Google Formulir, Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner

29
tertutup dimana kuesioner yang sudah disediakan untuk merekam data tentang
keadaan yang dialami oleh responden, kemudian responden telah diberikan alternatif
jawaban jadi responden memilih jawaban yang telah tertera dalam kuesioner tersebut
dengan member tanda checklist. Adapun skala pengukuran yang dipakai adalah skala
Likert.
Menurut Sugiyono (2009:93-94) jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS), diberi skor 5


2. Setuju (S), diberi skor 4
3. Kurang Setuju (TS), diberi skor 3
4. Tidak Setuju (TS), diberi skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS), diberi skor 1

Tabel 3.3
Skala Likert
No Pertanyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan


dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik.

3.5.2 Data Sekunder


Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data

30
primer. Sumber data sekunder ini diperoleh melalui dokumentasi dan studi
kepustakaan dari buku–buku, media cetak dan internet.

3.6 Validitas & Reabilitas


3.6.1 Validitas
Menurut Juliansyah Noor (2011:132) validitas/kesahihan adalah suatu indeks
yang mewujudkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur.
Validitas ini menyangkut akurasi instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner
yang disusun tersebut itu valid/sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor
(nilai) tiap-tiap butir pernyataan dengan skor total kuesioner tersebut. Adapun teknik
korelasi yang biasa dipakai adalah korelasi tiap-tiap pernyataan itu significant, maka
dapat dilihat pada tabel nilai productmoment atau menggunakan SPSS untuk
mengujinya. Untuk butir pernyataan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai
sebagai instrument pernyataan.
Adapun pengukuran alat ukur yang benar-benar mengukur apa yang diukur,
ada 3 tipe pengukuran yang harus diketahui, yaitu: (Noor, 2011:133)
a. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi memastikan bahwa skala
item-item telah cukup memasukkan sejumlah item yang representatif
dalam mencerminkan domain konsep.
b. Validitas Konsep/Konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk
berkaitan dengan tingkatan di mana skala mencerminkan dan berperan
sebagai konsep yang sedang diukur. Dengan kata lain validitas ini
merupakan analisis butir kuisioner untuk membuktikan seberapa bagus
hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori yang
hendak diukur.
c. Validitas Kriteria (Criterion Validity) Validitas kriteria menyangkut
masalah tingkatan di mana skala yang sedang digunakan mampu
memperkirakan suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria.

31
Untuk menguji validitas instrument dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan validitas konstruk, untuk menyusun instrument berdasarkan indikator
dari variabel yang akan diteliti, yaitu Efektifitas Fitur Top-ads pada akun Tokopedia
Andalus Pillow. Pengujian validitas dan reliabiitas dilakukan terhadap item-item
pertanyaan dalam kuesioner yang telah disusun khusus untuk mengukur variabel
tersebut.
Untuk mengukur validitas instrument dalam penelitian ini digunakan rumus
Pearson Product Moment, sebagai berikut:

Gambar 3.1
Rumus Pearson Product Moment
(Singarimbun, Effendi 1989:137)

r xy=N ¿¿¿
Keterangan :
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item.
Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item.
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X.
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y.
2
∑X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X.
2
∑Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y.
N = Banyaknya responden.
3.6.2 Reabilitas
Bajari, Atwar (2015:87) reabilitas alat ukur digunakan untuk mengetahui
sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan. Kemudian dalam penelitian ini, uji
reabilitas dilakukan dengan cara test-retest. Hal tersebut dilakukan agar dapat
mengetahui apakah penelitian ini telah valid dan memiliki hasil yang terus
konsisten.Untuk teknik penghitungan reliabilitas pada penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengukuran ulang (Test-Retest).
Sudjana, Nana, dan Ibrahim (2007:120-121), menyebutkan bahwa uji
reabilitas adalah ketetapan/keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang

32
diukurnya. Artinya kapan pun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur
yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur alat ukur peneliti yang berupa
kuisioner yang dapat diandalkan. Suatu alat ukur dapat diandalkan apabila alat ukur
tersebut ketika digunakan berulang kali akan menghasilkan hasil yang sama. Untuk
melihat andal tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian dengan
melakukan pendekatan secara statistika yaitu melalui koefisien reliabilitas dan apabila
koefisien reliabilitasnya lebih besar 0.60 maka secara keseluruhan pertanyaan
tersebut dinyatakan andal (reliabel)
Untuk mengukur tingkat reliabilitas kuisioner peneliti menggunakan
menggunakan rumus alpha cronbach untuk menguji reliabilitas penelitian (Sugiyono,
2006), sebegai berikut:
Gambar 3.2
Rumus Alpha Cronbach

[ ][∑δ
]
2
n
r 11= 1− 2 t
n−1 δt
Keterangan:
r11 : reliabilitas yang dicari
n: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknyasoal
∑ δ2t : total varians butir
Dan rumus untuk mencari variansnya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3
Rumus mencari Variabel

(∑ x 2 )
∑x −
2
n
∑δ = 2
t
n

Berikut Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha :

33
Tabel 3.2
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas


0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel
> 0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
> 0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
> 0,60 s/d 0,80 Reliabel
> 0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
menggunakan skala Likert. Tahapan dalam menganalisis data, Analisis ini digunakan
untuk mengetahui profil responden. Metode yang digunakan adalah dengan
mempresentasikan jawaban responden atas pernyataan yang akan diajukan pada kuisioner
bagian pertama, yaitu mengenai data diri responden.
Ukuran presentase jawaban responden akan menunjukkan karakteristik dari
responden:
Gambar 3.4
Rumus Likert

X 100%

Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih jawaban
N = jumlah seluruh responden

Sedangkan untuk data ordinal baik yang menggunakan skala likert, semantic
differensial, atau rating scale perhitungannya menggunakan rumus (Sugiono, 2005: 88)

34
Jawaban sangat setuju = n1 X 5 = 5n
Jawaban setuju = n2 X 4 = 4n
Jawaban kurang setuju = n3 X 3 = 3n
Jawaban tidak setuju = n4 X 2 = 4n
Jawaban sangat kurang setuju= n5 X 1 = 1n ∑ xxx

Dimana N = (n1+n2+n3+n4+n5)
Nilai tertinggi adalah 5 X N = 5N
Nilai terendah adalah 1 X N = 1N
Kesimpulan (∑ xxx / 5N) X 100%

35
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal:

A. Muri Yusuf. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif&


Penelitian Gabungan. Jakarta:Prenadamedia Group.
Ali, Sambas Muhidin, dan Abdurrahman, M.2007. Analisis Korelasi, Regresi
Dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Alharbie, A. (2015). Business Growth thru SocialMedia Marketing. International
Journal of Innovation and Applied Studies, 13(4), 873–880.
Anshori, S Iswati. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif: edisi 1.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Cet. I. Jakarta: Kencana, 2006.
Dahnil, M. I., Marzuki, K. M., Langgat, J., & Fabeil, N. F. (2014). Factors
Influencing SMEs Adoption of Social Media Marketing. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 148, 119–126.
Defrianto, R. L. (2019). Efektivitas Social Media Marketing E-Commerce
dalam. Vol. 3, No. 2, Desember 2019, Hal 505–511, 505-511.
Fathudin, M. M. (2021). Advertising Business Pada Google AdSense di Youtube
Perspektif Ekonomi Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021,
1722-1729.
Nurul, M. (2019). Pengaruh Jumlah Pengunjung, Ulasan Produk, Reputasi Toko
Dan Status Gold. Vol. 28 No. 3, 1855-1865.
https://www.hestanto.web.id/e-commerce-
Maulana, S. M. (2015). Implementasi E-Commerce Sebagai Media Penjualan
Online. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 29(1).
Harmayani, H., Marpaung, D., Hamzah, A., Mulyani, N., & Hutahaean, J. (2020).
E-Commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital. Yayasan Kita Menulis.
Defrianto, D., & Loisa, R. (2019). Efektivitas Social Media Marketing E-

36
Commerce dalam Meningkatkan Brand Image Perusahaan (Survei Pada
PelangganTokopedia). Prologia, 3(2), 505-511.
Yulistia, Y. (2017). Analisis Pengaruh Efektivitas Dan Manfaat E-Commerce
TerhadapSikap Dan Perilaku Pengguna Dengan Menggunakan Metode
TAM (Studi Kasus: UKM Kota Palembang). JATISI (Jurnal Teknik
Informatika dan SistemInformasi), 4(1), 93-100.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
Sutomo, Harwan. Metode Penelitian. Yogyakarta: Deepublish, 2012.
Syam, N. K. (2006). Sistem Media Massa Indonesia di Era Reformasi: Perspektif
TeoriNormatif Media Massa.Mediator: Jurnal Komunikasi, 7(1), 71-76.
Vardiansyah, Dani. (2004). Pengantar IlmuKomunikasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
West, Richard dan Lynn H. Turner. (2017). Pengantar Teori Komunikasi Analisis
dan Aplikasi Introducing Communication Theory Analysis dan
Application. Jakarta: Salemba Humanika.

Buku :
Lindawati, S., Hendri, M., & Hutahaean, J. (2020). Pemasaran Digital. Yayasan
KitaMenulis.
Napitupulu, D., & Hutabarat, Y. P. (2022). Manajemen Pemasaran Digital
(Perpaduan Teori dan Aplikasi). Yayasan Kita Menulis.

37

Anda mungkin juga menyukai