NPM : 18411127
Review FORDIS
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
tinggi mengapa tidak diwajibkan saja, seperti di negara lain seperti Australia.”
ujarnya. Namun KPU mendesak warga untuk menggunakan hak pilih karena bagian
dari upaya agar hasil pemilu memiliki legitimasi yang lebih baik. Mengingat jumlah
partisipasi pemilu nasional 2019 mencapai angka 81% membuktikan tingginya angka
partisipasi pemilu di Indonesia. Menurut Drajat, tingkat partisipasi pemilih di
Indonesia tidak mempengaruhi keabsahan pemilu bahkan sudah lumayan meningkat,
namun masih memiliki kelemahan. KPU telah melakukan upaya membangun pemilih
cerdas, salah satunya dengan meminta para mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
mensosialisasikan dan memberikan pencerahan pada masyarakat agar demokrasi di
negara kita semakin baik. KPU secara regulatif mencoba untuk mendesain pemilu
pilkada agar lebih memberikan pendidikan politiknya.
Tantangan penyelenggaraan pemilu bertambah dengan adanya pandemi Covid-19
yang belum selesai, maka seluruh regulasi KPU harus menyesuaikan dengan situasi
sesuai protokol kesehatan termasuk mengatur penyelenggaraan pemilu, tahapan,
bahkan peserta pemilu meliputi paslon, tim kampanye, sampai ke pemilih termasuk
lokasi TPS dengan standart protokol yang ketat. Dalam satu TPS maksimal 500
pemilih kemudian dilanjut dengan pengaturan waktu kedatangan pemilihan agar tidak
terjadi penumpukan juga penambahan jumlah bilik untuk mencoblos. Dari
penuturannya beeliau menghimbau pada masyarakat untuk tidak takut dalam
mencoblos dan menggunakan hak suara, karena sudah disesuaikan dengan protokol
Covid-19. Selanjutnya Hendry Wahyono selaku DKPP berkomentar tentang adanya
sentralisasi parpol yang menimbulkan ekspektasi berlebih. Beliau mengajukan
pertanyaan pada Mbah Roso tentang prosentase orang yang akan datang ke TPS.
Berbeda dengan Dekan FISIP UNISRI Budy Riyanto yang berpendapat bahwa
partisipasi di Indonesia aman-aman saja khususnya di Jawa. Namun kita tidak bisa
meramalkan apa yang akan terjadi pada tanggal 9 Desember mendatang. Kemudian
ada pula pertanyaan dari mahasiswa tentang kemungkinan terjadinya penambahan
jumlah kasus Covid-19 setelah penyelenggaraan pemilu pilkada nanti.
Roso Prajoko menanggapi dengan hasil surveinya dengan tim relawan di Klaten
yang dilakukan secara independen, bahwasanya dari 425 responden dengan tingkat
kepercayaan 95%, responden menyatakan 65% datang ke TPS. Menjadi fenomena
positif bagi KPU agar terus meningkatkan parmasnya (partisipasi masyarakat) dengan
menjamin kesterilan TPS. Masukan dari beliau yaitu, pembagian sarung tangan dan
masker secara langsung sebagai last minute socialization pada masyarakat.
NAMA : Astrid Feliesa Putri
NPM : 18411127