Anda di halaman 1dari 6

: Universitas Diponegoro

Nama Universitas

Nama Tim : Social Squad

Nama Anggota : 1. Muhammad Jindan


2. Fatinatuzzahro
3. Sinta Dewi Permatasari

[Voters One Submitting guna Mengurangi Angka GOLPUT


di Kalangan Mahasiswa Rantau]

Indonesia sebagai negara demokrasi mengupayakan pelaksanaan kekuasaan tertinggi berada


di tangan rakyat. Pelaksanaan kedaulatan rakyat, biasa diidentikkan dengan penyelenggaraan
pemilihan umum (pemilu). Hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang-undang dasar” yang dimana rakyat menjadi penentu untuk melaksanakan demokrasi dalam
pemilihan Presiden, Wakil Presiden, DPR serta DPRD. 1Dalam hal ini demokrasi di Indonesia
merupakan bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan mereka dalam mencapai kebutuhan serta
kesejahteraan dalam masyarakat, sehingga demokrasi menginzinkan warga negaranya untuk
berpatisipasi dalam pesta demokrasi.
Menurut Wikipedia Pemilihan Umum adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-
jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari Presiden, Wakil
Presiden di berbagai tingkat pemerintahan sampai desa. Pemilihan umum pertama kali di
selenggarakan pada tahun 1955 hingga sekarang yang dimana peraturannya sering
diperbaharui. 2Dalam hal ini pemilihan umum juga sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar
1945 pada pasal 22 E yang mempunyai 6 ayat yaitu : (1) Pemilihan umum dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. (2) Pemilihan umum
diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (3) Peserta Pemilihan umum
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
adalah partai politik. (4) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Daerah adalah perseorangan. (5) Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan
umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. (6) Ketentuan lebih lanjut tantang pemilihan
umum diatur dengan undang-undang. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk dapat
berpartisipasi dalam pemilihan umum, dimana hak tersebut merupakan bagian dari h akasasi
manusia.3Sebagai mana telah diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan secara
lebih rinci dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Pemilukada sebagai pesta demokrasi idealnya dapat dinikmati dan diikuti oleh semua rakyat tanpa

1Republik Indonesia, Bab I Bentuk dan KedaulatanUndang – Undang Dasar 1945 pasal 1ayat2, hlm
1.
2
Wikipedia,“PemilihanUmum”, Wikipedia.org,
diaksesdarihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum , pada tanggal 15 Maret 2019 pukul
15:54.
3Republik Indonesia, Bab VII B PemilihanUmumUndang – Undang Dasar 1945 pasal 22 E, hlm. 6.
kecuali. Salah satu yang dari pemilu ke pemilu masih belum dapat memberikan hak secara optimal
adalah para perantau yang memiliki kesulitan dan keterbatan untuk mengurus perpindahan TPS.
Tidak terpenuhinya hak pilih para perantau akibat keterbatasan dan kurangnya sosialisasi atau
informasi yang berkaitan dengan Pemilukada dan fasilitas administratif KPU. Hal ini merupakan
tanggung jawab pemerintah untuk melakukan pemenuhan hak asasi manusia dan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) sebagai lembaga independen penyelenggara Pemilu. Komisi Pemilihan Umum
memiliki tanggung jawab penuh untuk mengawal proses jalannya Pemilu mulai dari awal persiapan,
penyelenggaraan hingga pada proses guna memastikan masyarakat ikut penghitungan suara dan
penentuan pemenang Pemilu. Berkaitan dengan masalah golput, tanggung jawab KPU berpartisipasi
memberikan suara dalam Pemilu seperti yang tercantum dalam point berikut ini: KPU memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang KPU kepada masyarakat.
Sering kali masih ditemui berbagai persoalan terkait penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
Salah satu persoalan yang perlu dipandang serius yaitu tingka tpartisipasi masyarakat dalam Pemilu.
Dimana tingkat partisipasi masyarakat inilah menjadi tolak ukur legitimasi suatu penyelenggraan
Pemilu.4Angka golput yang selalu ada dalam setiap penyelenggaraan Pemilu di Indonesia,
menunjukan bahwa belum adanya upaya yang serius untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Salah satu yang menjadi faktor dari persoalan tersebut ialah kurangnya pelembagaan good
governance dalam penyelenggaraan Pemilu. Menurut UNDP (1994) terdapat Sembilan prinsip
antara lain partisipasi, rule of law, transparansi, equality, responsif, strategic vision, akuntabilitas,
efisien dan efektif, dan consensus orientation. 5Dalam kaitannya dengan peningkatan partisipasi
masyarakat dalam proses Pemilu yaitu dengan menyediakan suatu sistem pelayanan yang efektif
dan efisien kepada para pemilih khususnya para perantau yang karena keterbatansannya tidak dapat
kembali ke tempat tinggal asalnya untuk melalukan pencoblosan. Untuk dapat melakukan
pencoblosan di daerah rantau, mereka diharuskan mengajukan perpindahan tempat pencoblosan atau
sering disebut dengan pengajuan formulir A5. Namun dalam proses pengajuan formulir A5 mereka
mengalami berbagai kesulitan karena rumitnya mechanism pengajuan A5. Hal tersebut
menyebabkan mereka untuk lebih memilih tidak datang mencoblos atau golput. Sudah menjadi
kewajiban penyelenggara Pemilu untuk menciptakan layanan yang efektif dan efisien. Dalam hal ini
penyelenggara pemilu khususnya KPU mampu menyediakan layanan dengan mengetumakan
prinsip – prinsip dalam good governance, sehingga pelayanan tersebut mampu mempermudah
masyarakat bukan sebaliknya. Apabila good governance telah melembaga dalam penyelenggara
pemilu mampu mengurangi angka golput dan mampu meningkatkan partisipasi masyrakat di
dalamnya.
Salah satu perantau yang jumlahnya cukup banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia
adalah Mahasiswa Perantau mereka pergi ke daerah lain dengan alasan pendidikan dan mencari
ketrampilan. Bagi para pemilih tambahan yang nantinya pada Pemilu 2019 tidak bisa mencoblos di
TPS asal dan ingin menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos di tempat tinggal sekarang, maka
wajib mengurus formulir A5, dengan mengurusnya di KPU kota asal dengan membawa KTP dan
KK, proses antrian yang panjang dan sistem yang bertingkat melalui kecamatan hingga KPU
Kota/Kabupaten membuat sebagian perantau enggan untuk mengurusnya selain itu juga
keterbatasan waktu untuk dapet mengurus formulir A5 di KPU juga dapat meningkatkan angka
GOLPUT (golongan putih) di Pemilu 2019 ini, Jumlah mahsiswa perantau di Indonesia cukuplah

4Bambang
Eka Cahya Widodo, Awang Darumurti, Achmad Nurmandi, Strategi Pelembagaan Good
Governance dalam Proses Pemilu di Indonesia (Study Kasus Penyelenggaraan Pemilu di Provinsi
Jawa Tengah), (repository.umy.ac.id, diakses pada tanggal 15 Maret 2019 pukul 16:00), hlm. 3.
5Ibid., hlm. 6.
banyak, Mahasiswa saat ini merupakan generasi milenial yang lahir di tahun kisaran 1981 hingga
2000. Generasi milenial banyak dibahas karena dianggap unik. Generasi ini tidak bisa lepas dari
teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Namun sering juga dianggap sebagai
generasi yang paling tidak peduli dengan persoalan politik dan tidak mau menggunakan hak pilih
dalam Pemilu. Padahal mereka memiliki potensi karena jumlahnya besar serta sebagai penerus
pemimpin bangsa, partisipasi politik mereka sangat dibutuhkan Generasi milenial memiliki potensi
yang besar bagi kekuatan politik karena jumlahnya yang banyak. Jumlah populasi penduduk
Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun saat ini mencapai 34,45% (BPS, 2010). Namun Milenial
juga sering dianggap sebagai generasi yang paling tidak peduli dengan persoalan politik. Data dari
EACEA (2012) menyebutkan generasi ini relatif sangat sedikit yang mau bergabung dalam partai
politik. Mereka juga cenderung memilih menjadi warga negara yang tidak ikut menggunakan hak
pilih mereka dalam Pemilu.6 Disamping itu, generasi ini merupakan generasi penerus yang nantinya
akan menjadi bagian dari pemimpin bangsa sehingga partisipasi politik mereka terhadap negara ini
dari sekarang sangatlah dibutuhkan. Karena itu penelitian tentang generasi milenial dan partisipasi
politiknya sangat penting untuk dilakukan
Proses administratif dalam mengurus perpindahan TPS masih dirasa belum efisien
dikalangan milenial melihat dari Kehidupan generasi milenial tidak bisa lepas dari teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. Generasi milenial hidup pada era informasi yang
diperoleh secara terbuka dari internet. Penelitian lain dari Alvara Research Center (2014)
menyebutkan bahwa konsumsi internet penduduk kelompok usia 15 hingga 34 tahun jauh lebih
tinggi dibanding kelompok usia yang lebih tua. Hal ini menunjukkan ketergantungan generasi ini
terhadap internet sangat tinggi. Indonesia perlu menerapkan teknologi untuk meningkatkan tingkat
partisipasi masyarakat khususnya dalam hal ini adalah generasi milenial. Teknologi internet saat ini
sudah dimanfaatkan diberbagai bidang, baik dibidang bisnis, pemerintahan, kesehatan, pendidikan
dan lain sebagainya. Dibidang pemerintahan, pemanfaatan teknologi internet dikenal dengan
sebutan electronic government atau e-government. Pentingnya e-government ini antara lain (1)
mendorong pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat; (2)
mendorong sisi pemanfaatan dari keterbukaan informasi; dan (3) mendorong tingkat partisipasi
publik didalam sistem penyelenggaraan pemerintahan. 7 Di Indonesia, inovasi e-government sudah
diinisiasi sejak beberapa tahun belakangan ini. Karena adanya kebutuhan, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah akan sebuah sistem yang terintegrasi.
Berbelitnya proses pengurusan formulir A5 oleh KPU serta jarak dan waktu yang terbatas
menjadi hambatan bagi para perantau untuk mengurus formulir A5 maka perlu adanya inovasi
dibidang teknologi untuk meningkatkan partisipasi politik perantau di Indonesia khususnya generasi
milenial yang merupakan generasi pengguna internet dalam pesta demokrasi ditahun 2019 ini Selain
itu, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi di Indonesia, e-government semakin berperan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik serta membantu proses penyampaian informasi
secara lebih efektif kepada masyarakat., One Submitting Program adalah Proses pengurusan ijin
dengan website yang bisa memudahkan masyarakat untuk mengurus perijinan tanpa melalui proses

6ChristianyJuditha,
Josep J Darmawan, Penggunaan Media Digital dan Partisipasi Politik Generasi
Milineal, (https://media.neliti.com/media/publications/272787-none-be596b32.pdf, diakses pada
tanggal 13Maret 2019 pukul 13:54), hlm. 92.
7Vit a Elysia, Ake Wihadanto ,Implementasi E-government untukMendorongPelayananPublik yang

Terintegrasi di Indonesia, (https://id.123dok.com/document/q5opo1gz-implementasi-e-government-


untuk-mendorong-pelayanan-publik-yang-terintegrasi-di-indonesia-universitas-terbuka-
repository.html, diakses pada tanggal 13 Maret 2019 pukul 13:58), hlm. 354.
birokrasi yang rumit, satu sistem yang telah terintegrasi dan mempersempit terjadinya kecurangan
dan waktu yang digunakan lebih efisien. Mekanisme dalam pengajuan pemindahan pemilih melalui
Voters One Submitting dapat mempermudah para pemilih untuk mengakses serta mempercepat
proses pemindahan TPS asal ke TPS tempatnya memilih. Para pemilih cukup mengakses melalui
website, dimana pemilih perlu melakukan login terlebih dahulu dengan menggunakan Nomor Induk
Kependudukan sebagai username, dan tanggal lahir sebagai password. Kemudian pemilih mengisi
identitas pribadi di formulir online yang telah disediakan dan melampirkan scan bukti Kartu Tanda
Penduduk, scan Kartu Kerluarga, scan bukti aktif bekerja dari kantor atau bagi mahasiswa bukti
aktif kuliah dari Universitas, setelah identitas terverifikasi maka langkah berikutnya pemilih dapat
memilih pemindahan TPS kedaerah yang diinginkan. Sistem ini merupakan sistem terintegrasi yang
memastikan setiap pemilih yang telah terverifikasi dapat langsung mengetahui dimana TPS
tempatnya mencolos dan secara otomatis terblokir dari TPS asal oleh sistem, melalui sistem Voters
One Submitting Program ini dapat mermangkas proses pengurusan formulir A5 yang panjang
berbelit dan harus melalui kecamatan dan juga mengantri di Kantor KPU Kota asal, dengan adanya
Voters One Submitting program diharapkan perantau khususnya mahasiwa yang membutuhkan
kemudahan dalam mengurus perpindahan TPS dapat menggunakan haknya dalam pesta demokrasi
dan sistem ini dapat mengurangi tingkat golput di masyarakat perantau terlebih mahasiswa yang
merupakan generasi pengkonsumsi internet terbesar.
Sistem ini terinspiransi dari sistem Online Single Submision (OSS), dimana sistem tersebut
merupakan Layanan Terpadu Satu Pintu guna mempermudah proses perizinan usaha dan inverstasi,
serta mengurangi kecurangan dan transparansi dalam proses pengajuan perizinan, dimana
penggunan OSS dapat meringkas proses perizinan usaha yang rumit menjadi lebih mudah dan cepat
dengan adanya OSS sistem ini memangkas proses birokrasi Indonesi yang berbelit, Maka penulis
melihat adanya potensi dari adanya penggunaan internet dan kemajuan teknologi seperti yang telah
dimanfaatkan oleh sitem OSS, dan melihat fenomena mahasiswa rantau yang lebih memilih golput
karena enggan mengurus pemindahan TPS atau pengajuan formulir A5 karena proses yang lama dan
berbelit. Diharapkan melalui Voters One Submitting ini para perantau khusunya mahasiswa rantau
dapat merasakan kemudahan, kecepatan, serta ketepatan sistem ini, sehingga dapat mengurangi
angka GOLPUT dan menciptakan Pemilu yang legitimate, serta dapat menjadi rekomendasi
kebijakan bagi Penyelenggara Pemilu di Indonesia.
FORMULIR PENDAFTARAN NGD 2019
LOMBA INOVASI KEBIJAKAN PUBLIK

ASAL UNIVERSITAS : Universitas Diponegoro

ALAMAT UNIVERSITAS : Jalan Prof.H. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang


JUDUL ESAI : Voters One Submitting guna Mengurangi Angka GOLPUT di
Kalangan Mahasiswa Rantau

DATA PESERTA
KETUA TIM :
: Muhammad Jindan
NAMA
NIM :1410117120006

FAKULTAS : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


JURUSAN : Departemen Politik dan pemerintahan
NO.HP & EMAIL
: 082223317706/
Muhammadjindan99@gmail.com

ANGGOTA I
NAMA : Fatimatuzzahro
NIM : 14010117120022

FAKULTAS : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


JURUSAN : Departemen Politik dan pemerintahan
NO.HP & EMAIL : 085878320679/ azzahro504gmail.com

ANGGOTA II

NAMA : Sinta Dewi Permatasari


NIM : 14010117120024

FAKULTAS : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


JURUSAN : Departemen Politik dan pemerintahan
NO.HP & EMAIL :081353719345/ sintadewip762@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai