Abstrak
Abstract
49
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
looking for various references about the involvement of Indonesian millennial and gen z
voters from books and scientific articles. This study concludes that the participation of
millennials and gen z greatly influences the electoral level of candidates who are promoted
and maintains the spirit of democracy, and several strategies are needed to increase voters in
the millennial and gen z sectors.
50
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
berumur 17 tahun dan apabila sudah Indonesia, terutama pada pemilihan umum
menikah (Undang- Undang, 2003). Mereka di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
yang merupakan Warga Negara Indonesia,
sudah berusia 17, atau sudah/pernah
menikah memiliki hak untuk menyuarakan II. METODOLOGI PENELITIAN
suaranya dalam Pemilihan Umum, aturan Metode yang digunakan dalam
ini juga umumnya berlaku pada Pemilu penelitian adalah pendekatan kualitatif,
Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah. dengan studi kasus budaya politik
Pemilu pada Tahun 2024 yang akan milineal pada pemilu serentak 2024 di
datang merupakan kali kedua Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu.
menyelenggarakan Pemilihan umum yang Informan dalam penelitian ini adalah
diadakan serentak dengan menggabungkan Informan 1 Ketua HMI dan Informan 2
pemilihan Presiden dan wakil Presiden Ketua BEM di Universitas Baturaja.
sebagai badan Eksekutif, serta memilih Dan Ketua KPU Kabupaten Ogan
anggota Legislatif. Bila kita hitung, yang Komering Ulu. Metode yang digunakan
menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024 dalam penelitian adalah depth interview
yang akan datang adalah generasi yang dan in depth interview. Selain penulis
lahir sekitar tahun 2003 sampai dengan menggunakan studi pustaka dan
2007. dokumentassi untuk memberikan
Kajian terdahulu tentang generasi informasi terkini yang dapat
milenial ini pernah di teliti oleh (Komariah memberikan kontribusi dalam
and Kartini, 2019) meneliti tentang media memecahkan masalah. .
dan budaya generasi milenial dalam
politik, Sacipto and Rufaida (Sacipto and III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rufaida, 2020) meneliti tentang Karakteritik generasi milineal,
pengetahuan generasi milenial tentang berbeda dengan generasi sebelumnya,
surat suara dan penelitian yang dilakukan khususnya pada penggunaan teknologi dan
oleh (Fauzi, 2020) pengaruh media sosial digital seperti penggunaan gadget atau
youtube terhadap faktor keputusan android, dan pemanfaatan penggunaan
pemilihan pemimpin generasi milenial, media dalam berbagai konteks dan
dari beberapa penelitian tentang generasi pekerjaan (Naldo & Satria, 2018; Betz,
milenial belum ada yang melakukan 2019; dan Komariah & Kartini, 2019).
penelitian tentang partisipasti milenial dan Generasi ini berkembang dengan
gen Z pada pesta demokrasi seperti pada cepat, banyak hal high-quality dan bad
pemilihan umum, untuk itu fokus pada proses perkembangan generasi ini,
penelitian ini untuk diri melihat partisipasi dimana kemajuan teknologi membuat
dan budaya politik milineal di Kabupaten genarasi milineal cepat menyerap
Ogan Komering Ulu. informasi yang ada pada setiap lini masa,
Pemilihan umum serentak menjadi pengunaan komunikasi on line seperti
momen yang akan menjadi bahan whatsapp, line dan Instagram merupakan
penelitian ini untuk mengukur, seberapa salah satu sumber informasi yang meraka
besar partisipasi para pemilih yang kami gunakan dalam menentukan calon
fokuskan pada pemilih milenial dan gen z pempimpin nantinya. Berbicara tentang
untuk menggunakan hak pilihnya. Dengan politik tidak akan terlepas dari ke generasi
tujuan melihat dampak dari partisipasi millennial (Tarsidi et al., 2019).
pemilih milenial dan gen z bagi pesta Menurut Potehadi (2019) dalam
demokrasi yang dilaksanakan oleh tulisannya di Kompasiana.com, Pada tahun
2019 menjadi sebuah momentum politik
51
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
yang sangat membutuhkan peran dari KPU mencatat, pada pemilu 2019,
generasi milenial yang cakap dalam media, usia pemilih 21-30 sebanyak 42.843.792
tanggap, kreatif, dan advokatif orang, dan usia 31- 40 tahun 43.407.156
Generasi Milenial sebagai generasi orang. Jika jumlah ini ditambah pemilih
penerus bangsa, sangat amat diperlukan di usia 17-20 tahun, maka persentase pemilih
bidang politik, apabila partisipasi mereka muda yang terdiri dari generasi milenial
sangat rendah, siapa yang akan (lahir tahun 1981-1999) dan generasi Z
meneruskan perpolitikan dalam suatu (lahir tahun 1997-2012) mencapai 50%.
Negara?. Penelitian yang dilakukan oleh BPS menyebut, jumlah penduduk usia
Christiany Juditha dan Josep Darmawan muda (0-14 tahun) sebanyak 63,03 juta
yang berjudul ―Penggunaan Media Digital jiwa (23,33%) dan penduduk lanjut usia
dan Partisipasi Politik Generasi Milenial‖ (65 tahun ke atas) 16,07 juta jiwa (9,78%).
menunjukan penggunaan media yang Buku terbitan BPS "Proyeksi Penduduk
sering kali digunakan untuk mengakses Indonesia 2010-2035" menyimpulkan,
informasi umum ataupun berita politik pada tahun 2024 jumlah penduduk usia
oleh generasi milenial yaitu media online produktif angkanya masih mendekati
dengan 80,5% 100% responden. tahun 2020. Survei Litbang Kompas yang
Untuk itu, agar meraih pasrtisipasi dirilis Oktober 2021 mengungkapkan,
generasi milenial pada bidang politik perlu generasi milenial dan generasi Z lebih
mengikuti teknologi yang instant dan mendominasi ketimbang generasi lainnya,
maju. Dalam penelitian selanjutnya, dan berhak mengikuti pemilu pada 2024.
Partisipasi Politik pada Pemilihan Umum Mengutip hasil sensus penduduk 2020
Legislatif dan Presiden 2019 mendatang yang diolah Litbang Kompas/DDY,
menunjukan Mayoritas responden milenial proporsi jumlah penduduk Indonesia
(91,1%) mengaku akan memberikan suara berdasarkan generasinya yang dijelaskan
mereka (Juditha & Darmawan, 2018). dengan tabel berikut
Tabel 1. Persentase Jumlah Penduduk
Peran Serta Politik Pemilih Milineal Berdasarkan Generasi
Pada pemilihan Umum 2024 di N Generasi Umur Persenta
Kabupaten Ogan Komering Ulu o se
1 Post Gen < 8 Tahun 10,88%
Sejumlah survei menunjukkan, Z
pemilih gen z dan generasi milenial 2 Gen Z 8 – 23 Tahun 27,94%
diprediksi menjadi kelompok pemilih 3 Millenial 24 - 39 25,87%
dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024. Tahun
Hal itu ditunjukkan oleh hasil survei 4 Gen X 40 – 55 21,88%
Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Tahun
pada Januari 2021, dan diperkuat oleh 5 Baby 56 – 74 11,56%
hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Boomer Tahun
pada Oktober 2021.Survei BPS mencatat 6 Pre- >74 1,87%
jumlah usia muda produktif (15-64 tahun) boomer Tahun
pada 2020 mencapai 191,08 juta jiwa atau
sekitar 70,72% dari jumlah total penduduk Dan menurut data BPS Kab. OKU pun,
Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Ini jumlah generasi milenial dan generasi Z
lebih tinggi dari angka pemilu 2019, di sangat mendominasi dibandingkan dengan
mana setengah dari jumlah Daftar Pemilih generasi lain, hal ini dapat kita lihat dari tabel
Tetap (DPT) terdiri dari pemilih muda berikut:
(usia 17-40 tahun).
52
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
53
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
politik. Pada satu sisi sangat bersemangat Selain itu, penyimpangan etika privat dan
dan ingin mengetahui seputar Pemilu, etika publik dalam bernegara mengalami
khususnya melalui media sosial. Namun, peningkatan dan kekacauan norma seakan-
belum tentu antusiasisme tersebut simetris akan terus terjadi dalam praktik
dengan realitas perilaku politiknya. pengelolaan negara sehingga dalam
Bahkan tidak sedikit kalangan pemilih gen suasana globalisasi kita gamang
z, termasuk mahasiswa, lebih memilih menghadapinya, dengansikap responsif.
tidak menyalurkan hak pilihnya alias Tindakan politik yang senantiasa
Golput. mendasarkan diri pada etika tentu akan
Dengan kata lain antusiasisme selalu menghasilkan kebaikan-kebaikan
politik kalangan muda, khususnya pemilih bersama yang lebih besar dari pada
gen z di politik lebih merefleksikan suatu sekedar tindakan politik yang
fenomena romantisme politik atau sensate hanyamementingkan kepentingan sesaat.
democracy. Keempat, pemilih gen z sering Karena etika pada hakikatnya memiliki
menjadi sasaran empuk politik landasan pemikiran kritis berkaitan dengan
transaksional, atau politik uang. Politik ajaran-ajaran maupun
uang dalam konteks pemilih gen z bisa pandanganpandangan tentang moral dalam
berangkat atas inisiatif dari partai politik, konteks kehidupan sebagai umat manusia
tim kampanye, dan para calo politik yang memiliki potensi kebaikan. Memilih
(political broker). Tetapi, bisa juga berasal untuk golput sama saja dengan
dari inisiatif pemilih gen z itu sendiri. mengabaikan nilai-nilai etika dalam
Jangan lupa, di antara pemilih gen z juga bernegara. Oleh karena itu diharapkan
sudah mengenal politik uang serta sumber- kepada generasi milenial danpemilih
sumber dari politik uang tersebut. Hanya pemula untuk menerapkan nilai-nilai etika
saja politik uang di kalangan pemilih gen z dengan ikut berperan aktif dan tidak golput
cenderung hanya dalam jumlah terbatas, dalam pesta demokrasi. Mereka jadi
recehan atau eceran. Bukan dalam jumlah segmen yang sangat strategis untuk
besar, glosiran, partaian, atau kardusan. dilibatkan partisipasinya dalam
Kelima, pemilih gen z belum memberikan kontribusi bagi Indonesia.
berpengalaman dalam mengikuti kegiatan Membangun persepsi bahwa politik yang
Pemilu, khususnya pemberian suara di baik dan sehat itu adalah hal penting
Tempat Pemungutan Suara (TPS). menjadi mendesak dilakukan. Jangan
Kegiatan ini gampang-gambang sampai para pemilih pemula ini terus
susah. Terlebih pada Pemilu Serentak terjebak pada apatisme politik yang
2024 nanti di mana surat suara (ballot membuat mereka memilih untuk golput
paper) yang harus 'dicoblos' oleh pemilih dan kehilangan selera untuk berpartisipasi
cukup banyak, yakni: (1) untuk Capres dan dalam politik pada umumnya dan pemilu
Cawapres, (2) anggota DPR, (3) anggota pada khususnya.
DPD, (4) anggota DPRD Provinsi dan (5) Milenial dan gen z sangat
untuk anggota DPRD di tambah lagi pada diperhitungkan tentang partisipasinya di
tahun 2024 nanti pemilukada akan di pemilu 2024 yang akan datang, karena
lakukan secara serentak Di era modern ini mereka menjadi salah satu penentu sukses
dunia mengalami kegoncangan nilai dan tidaknya pemilu 2024. Milenial dan gen z
norma yang cukup kuat. Krisis moral dan menguasai 40-50% pemilih, sehingga
etika kehidupan berbangsa terutama krisis sangat besar pengaruhnya terhadap
nilai pada aspek politik begitu terasa, keputusan. pemimpin masa depan. Dalam
contohnya saja peningkatan angka golput konteks ini, partisipasi politik kaum
pada setiap penyelenggaraan pemilu. milenial sangat tinggi, karena kaum
54
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
55
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
dilakukan dengan beberapa cara seperti Use Of Digital Media And Political
promosi calon – calon pimpinan dari setiap Participation Milenial generation.
partai atau pun materi dengan Jurnal Penelitian Komunikasi Dan
menggunakan media elektronik seperti Opini Publik Vol, 22(2), 94–109
youtube, istagram, facebook, dan media Komariah, K., & Kartini, D. S. (2019).
komunikasi seperti whatsaap dan line. Media Sosial dan Budaya Politik
Dikarenakan karakteristik pemilih milenial Generasi Milineal dalamPemilu.
lebih menonjol dengan melihat track ARISTO, 7(2), 228–248.
record calon yang disusung melalui media Laksmitha, N., & Susanto, E. H. (2019).
teknolog Partisipasi Politik Generasi Milenial
di Instagram dalamPemilu 2019.
VI. DAFTAR PUSTAKA Koneksi, 3(1), 250–254
Abdi, A. P. (2018). Hasil Survei LIPI: Lalo, K. (2018). Menciptakan generasi
40 Persen Suara di Pemilu milenial berkarakter dengan
Didominasi Milenial Ilustrasi Kotak Pendidikan karakter
suara KPU. Tirto.Id. gunamenyongsong era globalisasi.
https://tirto.id/hasil-survei-lipi-40- Jurnal Ilmu Kepolisian, 12(2), 8.
persen-suara-di- pemilu- Nasir, I. (2020). Analisis Hukum
didominasi-milenial-dbGF Penanganan Pelanggaran
Ahmad, J. (2018). Desain penelitian Adminitrasi Pemilu/Pemilihan.
analisis isi (Content analysis). Khazanah Hukum, 2(1), 41–50.
Research Gate, 5, 1–20. Nindyati, A. D. (2017). Pemaknaan
Andiraharja, D. G. (2020). Politik Loyalitas Karyawan Pada Generasi X
Hukum pada Penanganan Tindak Dan Generasi Y (StudiPada Karyawan
Pidana Pemilu. Khazanah Hukum, Di Indonesia). Journal of
2(1), 24–31. Psychological Science and Profession,
Budiardjo, M. (2015). Dasar-Dasar 1(3), 59– 66.
Ilmu Politik cetakan 5. Jakarta. Potehadi, M. (2019). Peran Generasi
PT. Gramedia Pustaka Utama. Milenial dalam Ruang Politik.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. Kompasiana.Com.
(2017). Research design: https://www.kompasiana.com/melkian
Qualitative, quantitative, and uspotehadi/5d85c264097f367be43d55
mixedmethods approaches. Sage 72/peran generasi-mileneal-dalam-
publications. ruang-politik
Fauzi, A. (2020). Pengaruh media sosial Sacipto, R., & Rufaida, K. K. (2020).
Youtube terhadap generasi milenial Analisa Pengetahuan Generasi
dalam menentukan pilihan Milenial Terhadap WarnaSurat Suara
presidenpada pemilu 2019. Pemilu 2019 Kabupaten Semarang.
Universitas Pelita Harapan ADIL Indonesia Journal, 2(1)
Jaelani, L. (2019). Implementation Of Septiadi, M. A., Joharudin, A., Lestari, N.
Aqidah Akhlak Learning Using The G., Fajri, R. R., & Khendra, M.
Contextual Learning Model In Ma (2020). Halal Politics Role in the
An-Nur Malangbong Garut Fight against Vote-Buying and
District. International Journal of Hoaxes. Indonesian Journal of Halal
Islamic Khazanah, 9(2), 48–60. Research, 2(2), 33–39.
Juditha, C., & Darmawan, J. (2018). Sule, B., & Sambo, U. (2020). THE
Penggunaan Media Digital Dan 2019 general election and the
Partisipasi Politik Generasi Milenial
56
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Terbit online pada http://journal.unbara.ac.id/index.php/jipu
57