Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Real Riset

ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263


http://
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
R
10.47647/jrr

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH


PEMULA PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019
(Studi pada Mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh)
Abdullah Sani1, M. Yusuf Al-Qardhawy2
Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
1
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jabal Ghafur Sigli.

ABTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh media sosial terhadap pemilih pemula pada
pemilihan presiden tahun 2019 dan signifikansinya terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Politik
Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh. Pemilu adalah sarana sirkulasi kekuasaan dari satu rezim
kepada rezim lainnya. Seharusnya sistem demokrasi tidak dimaknai sebagai ajang kompetisi, tetapi
sebagai wujud kontestasi untuk memilih dan menentukan leader politik yang membawa masyarakat,
bangsa, dan negara sesuai tujuan dari konstitusi suatu negara. Masyarakat sebagai penentu arah
kebijakan negara dengan suara mereka seharusnya mampu merubah kehidupan politik ke arah yang
lebih baik. Keberadaan komponen masyarakat khususnya para pemilih pemula yang persentasenya di
atas 50% suara mereka pada setiap kontestasi demokrasi lima tahunan adalah penentu besar lahirnya
pemimpin-pemimpin bangsa di setiap level menjadi salah satu suprastruktur politik penting. Mahasiswa
adalah komponen bangsa yang merupakan generasi penerus bangsa bukan hanya menjadi agent of
change di negeri ini, tetapi mereka sebagai lokomotif perbaikan bangsa. Pada pemilu 2019 silam
mahasiswa yang memberikan hak politik mereka bukan angka sedikit, diperkirakan tidak kurang
50% suara mahasiswa sebagai penentu lahirnya pemimpin bangsa. Salah satu infrastruktur yang
lazim saat ini digunakan oleh mahasiswa sebagai pemilih pemula adalah mediasi sosial. Media sosial
dalam varian bentuk informasi yang diterima oleh pemilih pemula mencapai angka 30% hingga 40%
persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden 2019. Mereka menjadikan
media sosial sebagai sumber informasi politik yang mudah diakses. Informasi dari media
sosial ini mendorong peningkatan partisipasi pemilih pemula untuk mengambil sikap politik
mereka terhadap pasangan calon presiden pada pemilu 2019. Para pemilih pemula dapat
mengenal dan mengetahui visi-misi yang disampaikan para calon. Hal ini dibuktikan dari
saat wawancara hampir semuanya merujuk kepada jawaban bahwa media sosial berhasil
mempengaruhi partisipasi mereka sebagai partisipasi pemula. Media sosial terutama
Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok sangat mempengaruhi sikap politik mahasiswa
Fakultas Ilmu Politik UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada pemilihan presiden tahun 2019.
Kata Kunci: Media Sosial, Pemilih Pemula, dan Pemilihan Presiden

PENDAHULUAN berkomunikasi dalam berbagai dimensi


Saat ini media sosial merupakan salah satu kehidupan, antara lain masalah politik,
intrumen saluran informasi yang sering hukum, ekonomi, bahkan dalam hal tindak
digunakan oleh masyarakat. Teknologi pidana termasuk tindak pidana dalam
yang berkembang semakin memudahkan pemilu. Perbuatan hukum yang yang
penggunaan media sosial untuk berimplikasi hukum terjadi dalam
1
Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
2
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jabal Ghafur Sigli.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024 92


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
masyarakat bukan hanya dilakukan oleh
Pemilih Pemula menurut Pasal 1 ayat (28)
mereka yang tergolong sudah tua atau yang
Peraturan Komisi Pemilih Umum (PKPU)
sudah berpengalaman dalam peristiwa-
Nomor 11 Tahun 2018 tentang Penyusunan
peristiwa politik, tetapi paling sering
Daftar Pemilih Dalam Negeri dalam
dilakukan oleh pemuda-pemudi yang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum adalah
terklasifikasi sebagai pemilih pemula. Para
”Warga Negara yang sudah genap berumur
pemilih adalah subjek hukum ynag paling
17 tahun atau lebih atau sudah kawin atau
aktif menggunakan media sosial dan
pernah kawin”. Pemilih pemula ini bukan
menjadikannya sebagai sumber informasi
hanya warga negara yang disebutkan di
utama mereka.3
norma hukum di atas, tetapi termasuk
Cara berpikir pemilih pemula sangat
anggota TNI dan Polri yang sudah pensiun
ditentukan oleh media sosial, apalagi pada
dan dinyatakan dapat memilih dengan
tahun-tahun politik. Informasi yang belum
berdasarkan ketentuan undang-undang
tentu kebenarannya juga menjadi konsumsi
pemilu.5
pemilih pemula apalagi terkait informasi
Angka pemilih pemula terutama kaum
negatif terhadap calon peserta pemilu
milenial tidak sedikit, mereka umumnya
tertentu. Hal ini bukan hanya menjadi salah
pengguna media sosial, maka karenanya
budaya politik dalam membentuk image
cukup banyak para peserta pemilu yang
yang tidak baik (negative campaign)
memanfaatkan media sosial sebagai
bahkan hoaks (black campaign) kepada
intrumen kampanye mereka. Menurut data
lawan-lawan politik mereka.
yang ada, pemilih pemula yang
Pada pemilu 2019 silam terdapat satu narasi
menggunakan media sosial umumnya
yang selalu diperbincangkan oleh banyak
berusia berkisar antara 17-21 tahun. Para
pihak termasuk media massa yakni
pemilih pemula yang angkanya secara
mengenai pemilih milinial yang menguasai
keseluruhan mencapai 60%, mengakses
60% (enam puluh) persen suara. Mereka
berita politik melalui internet itu dalam tiga
adalah generasi bangsa yang pertama kali
kategori intensitas, antara lain sebanyak
menentukan hak politiknya pada pemilu
36% mengakses berita politik melalui
2019. Pemilih pemula memiliki kedudukan
internet, namun jarang, sebanyak 22,3%
penting dalam sebuah pesta demokrasi
sering mengakses berita politik melalui
mengingat jumlah mereka pada
media sosial dan sisanya 2,3% sangat
pileg/pilpres selalu konstan, yakni 20%
sering.6
hingga 30% dari jumlah pemilih.4
3
Noviyanti, Ubaidullah, Ardiansyah,
“Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Pemilih 5
H. Basuki Rachmat & Esther, ”Perilaku
Pemula pada Pilpres 2019 di Kabupaten Aceh Pemilih Pemula dalam Pilkada Serentak di
Utara (Studi Penelitian di Kecamatan Dewantara),” Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang Tahun 2015”,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume Jurnal llmu Pemerintahan Ll/idyapraja, l/ol XLII
6. No. 1 Maret 2021, hlm. 2. No. 2, Tahun 2016.
4
Diyah Mustika Anggraeni dan Sunarso, 6
Ahmad Nurcholis & Tri Rizki Putra,
”Persepsi tentang Kampanye Politik melalui Media ”Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Pemilih
Sosial dan Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemula pada Pemilihan Presiden 2019 yang
Pilkada Kabupaten Sleman tahun 2020,” Jurnal E- Difokuskan kepada Mahasiswa FISIPOL UGM”,
CIVICS_ Student UNY: Jurnal Pendidikan Jurnal PolGov, Vol. 2 No. 1/2020, hlm.195. Lihat
Kewaraganegaraan dan Hukum Vol. 11 No. 03 juga: Muhammad Arif Laemang, ”Pengaruh Media
Tahun 2022, hlm. 19. Sosial terhadap Perilaku Pemilih Pemula dalam
Menghadapi Pilkada Serentak pada Tahun 2020 di

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
Merespon hal di atas perlu kiranya
informasi penting terhadap hal-hal baru saja
pemerintah mengatasi peredaran berita atau
terjadi, tetapi pada tahapan pemilu
informasi palsu di media sosial. Tidak
digunakan oleh peserta pemilu sebagai
kurang 16,8% pemilih pemula sering
intrumen kampanye untuk
membicarakan mengenai politik melalui
memperkenalkan diri dan visi-misinya.
media sosial atau secara langsung.
Maka suatu realita empiris pada pemilu
Persentase ini lebih tinggi daripada pemilih
2019 tidak banyak kontestan pemilu
usia di atas 24 tahun, hanya 15,1% yang
memanfaatkan metode kampanye lapangan
sering berdiskusi politik.7
dengan memobilisasi masyarakat. Bagi
Akibat dari maraknya penggunaan media
peserta pemilu, mereka telah memanfaatkan
sosial di Indonesia banyak konten tentang
media sosial sebagai intrumen
politik yang dibagikan di media sosial
menyampaikan visi-misinya dan program-
apalagi menjelang pemilu. Para politisi
program andalan apabila mereka terpilih
memanfaatkan media sosial sebagai
nantinya.
platform untuk melakukan sosialisasi atau
Mahasiswa adalah warga bangsa yang telah
kampanye. Selain itu, sebagian besar media
memiliki hak politik mereka yang
memanfaatkan media sosial sebagai alat
umumnya sebagai pemilih pemula. Di
untuk menyebarkan artikel atau konten
Fakultas Ilmu Politik UIN Ar-Raniry Banda
berita untuk dibaca oleh konsumen.
Aceh paling tidak terdapat 50% pemilih
Semakin mudahnya mengakses sosial
pemula. Mereka masih mudah dipengaruhi
media, semakin mudah pula setiap
oleh kepentingan-kepentingan tertentu,
masyarakat dalam mendapatkan konten
terutama oleh orang terdekat seperti
tentang politik dan terpengaruh secara
anggota keluarga, mulai dari orangtua
langsung.8 Seperti peristiwa yang memicu
hingga kerabat dan teman dan juga media
perang politik di media sosial. Pendukung
sosial menjadi hal yang dapat berpengaruh
Jokowi dan Ma’ruf Amin menilai
terhadip pilihan dari pemilih pemula.
keputusan politik mereka tepat dan
Pemilih pemula bisa mencapai 79 juta
menganggap lawannya pembohong.
pengguna aktif media sosial. Oleh karena
Namun, pendukung Prabowo juga tak mau
itu menarik dikaji mengenai: (1) bagaimana
kalah argumentasi. Akibat perang politik di
pengaruh media sosial terhadap partisipasi
media sosial, banyak pemilih pemula yang
pemilih pemula pada pemilu 2019 dan (2)
menjadi swing votters karena terpengaruh
seberapa signifikansinya pengaruh media
oleh berita dan sikap politisi di media sosial.
tersebut terhadap mahasiswa FISIP UIN Ar-
Dinamika dibalik pengaruh penggunaan
Raniry Banda Aceh.
media sosial terhadap partisipasi pemilih
pemula pada pemilihan presiden 2019 suatu METODE PENELITIAN
kajian yang cukup menarik dibahas. Hal ini Metode penelitian dalam penelitian ini
bukan saja media sebagai sarana informasi- adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
Kabupaten Barru”, Skripsi, Universitas
8
Muhammadiyah Makassar, 2021, hlm. 4-6. Ahmad Nurcholis & Tri Rizki Putra,
7
Devianti Anggraini, Aang Wahyu Ariesta, “Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Pemilih
dan Eka Wenats Wuryanta, “Pengaruh Media Pemula pada Pemilihan Presiden 2019 yang
Instagram terhadap Partisipasi Politik Pemilih Difokuskan kepada Mahasiswa FISIPOL UGM”,
Pemula Pemilihan Umum Presiden RI 2019”, Jurnal Jurnal PolGov Vol. 2 No. 1, 2020, hlm.196.
Ilmu Komunikasi Vol. 11, No. 1, Juni 2022, hlm.5.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
merupakan penelitian yang bermaksud
Indonesia sebagai salah satu negara dengan
untuk memahami fenomena tentang apa
jumlah penduduk terbesar di dunia, semakin
yang dialami oleh subjek penelitian
mengalami pertumbuhan yang signifikan
misalnya prilaku, persepsi, motivasi,
dalam penggunaan teknologi digital, salah
tindakan dan lain-lain secara holistik
satunya media sosial. Menurut riset yang
dengan cara mendeskripsikannya dalam
dilakukan oleh Hootsuite (We Are Social)
bentuk kata-kata dan bahasa.9 Boghdan dan
yang dirilis pada bulan Januari 2019
taylor mendefinisikan penelitian kualitatif
mengungkapkan bahwa pengguna media
adalah sebagai prosedur penelitian yang
sosial di Indonesia berada di peringkat
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kelima yang paling sering menggunakan
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
internet di dunia. Hootsuite (We Are Social)
perilaku yang dapat diamati.10
mengungkapkan bahwa penggunaan media
HASIL DAN PEMBAHASAN sosial di Indonesia per Januari 2019 adalah
Pengaruh Media Sosial Terhadap sebanyak 150 juta orang dengan tingkat
Partisipasi Pemilih Pemula pada Pemilu penetrasi mencapai 56% dari keseluruhan
2019 populasi.
Adapun data yang diterbitkan oleh
Media sosial pada umumnya adalah sebuah Datareportal.com pada laporan Digital 2023
alat pengakses informasi yang digunakan Indonesia menunjukkan bahwa jumlah
untuk bersosialisasi (berhubungan, baik pengguna internet di Indonesia terus
secara personal, kelompok dan lainnya) meningkat secara signifikan, dan
sesama pengguna. Kemajuan akan diperkirakan akan terus berkembang hingga
kegunaan media sosial tidak hanya sebagai mencapai 215 juta pengguna pada tahun
platform komunikasi dan sosialisasi, tetapi 2023.12 Menurut riset yang dilakukan We
juga digunakan untuk kepentingan khalayak Are Social menunjukan jumlah pengguna
ramai seperti kepentingan politik, aktif media sosial di Indonesia sebanyak
pemerintahan, dan lainnya. Andreas Kaplan 167 juta orang per Januari 2023. Jumlah
dan Michael Haenlein mendefinisikan tersebut setara dengan 60,4% dari populasi
media sosial sebagai sebuah kelompok di dalam negeri. Adapun, waktu yang
aplikasi berbasis internet yang membangun dihabiskan bermain media sosial bisa
di atas dasar ideologi dan teknologi Web mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya.13
2.0, dan yang memungkinkan penciptaan Saat ini, generasi muda sangat
dan pertukaran user-generated content. ketergantungan terhadap media sosial.
Media sosial yang paling banyak digunakan Mereka selalu identik dengan smartphone
di antaranya whatsapp sebanyak 92,1%, yang hampir 24 jam berada di tangan dan
instagram sebanyak 86,5%, dan facebook sangat sibuk berselancar di media sosial
sebanyak 83,8%,11 seakan-akan tidak pernah berhenti. Apalagi
kini untuk mengakses media sosial bisa
9
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi 11
Revisi, (STAIN Jurai Siwo Metro, 2010), https://andi.link/hootsuite-we-are-social-
hlm.20. indonesian-digital-report-2023/, akses pada 10 Juni
10
Moleong, Metodologi Penelitian Suatu 2021.
12
Pendekatan, (Bandung: Remaja Rosda https://andi.link/hootsuite-we-are-social-
Karya, 2009), hlm.3 indonesian-digital-report-2023/
13
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
internet-di-indonesia-sentuh-212-juta-pada-2023

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya
oleh siapapun terlebih pemilih pemula yang
dengan menggunakan sebuah mobile
sengaja mencari tahu bagaimana keadaan
phone. Dengan media sosial, generasi muda
politik di Indonesia.
semakin mudah mengakses ribuan
Jika dikaitkan dengan patisipasi politik
informasi selama terhubung dengan
anak muda masa kini lebih terbuka dan
jaringan internet. Berbagai informasi yang
dipengaruhi oleh media sosial yang mereka
terjadi di berbagai belahan dunia dapat
gunakan. Salah satu sebabnya karena
tersebar dengan cepat di media sosial.
intensitas yang besar dalam menggunakan
Persentase pemilihan pada generasi muda
media sosial. Tanpa disadari, sebagian
menunjukan sebagian besar sangat setuju
besar kaum muda sudah membicarakan hal-
jika kandidat politik menggunakan media
hal yang berkaitan dengan politik sehingga
sosial sebagai sarana untuk kampanye.
membuat mereka ingin mengetahui
Berdasarkan hasil wawancara, penggunaan
perkembangan politik terkini. Para pemilih
media sosial ini dapat memudahkan pemilih
pemula ternyata menggunakan media sosial
pemula untuk mengetahui dan menilai para
sebagai preferensi untuk memilih dalam
calon kandidat pada saat pemilihan umum
pilkada dan pilpres oleh karena aktifitas
dalam penggunaan media sosial itu untuk
yang banyak dihabiskan di sosial media.14
kampanye politik sebernarnya efektif.
Rendahnya tingkat partisipasi politik dalam
Karena kita lebih mudah untuk
suatu negara bisa diupayakan meninggi.
mempromosikannya karena setiap
Ada beberapa pengaruh yang membuat
masyarakat pasti punya media sosial seperti
masyarakat sebagai pemilih memutuskan
whatsapp, facebook, instagram, tiktok
untuk mengubah keputusannya dari tidak
maupun twitter. Kampanye pemilu
atau enggan untuk berpartisipasi menjadi
menggunakan alat peraga kampanye tentu
ikut untuk berpartisipasi, salah satunya
menghabiskan banyak modal, maka opsi
media sosial. Pengaruh media sosial
yang menguntungkan bagi peserta pemilu
terhadap kehidupan manusia sudah
adalah memanfaatkan media sosial.
sangatlah besar, saat ini media sosial tidak
Penggunaan media sosial untuk
hanya digunakan untuk sekedar meluapkan
berkampanye atau menyampaikan visi-misi
perasaan saja. Banyak orang yang
oleh calon tertentu (tim sukses) dapat
memanfaatkan media sosial sebagai media
menguntungkan para kontestan, tetapi di
informasi, media pembelajaran bahkan juga
sisi lain lawan politik juga akan
banyak yang memanfaatkan media sosial
menggunakan kesempatan ini untuk
sebagai media untuk berkampanye.
menjelek-jelekan lawannya, bahkan tidak
Pengaruh partisipasi pemilih pemula tidak
tertutup kemungkinan bersifat hoaks atau
terlepas dari bagaimana cara para kandidat
black campaign. Rohim & Wardana
menyampaikan informasi kepada pemilih
mengemukakan bahwa pemilih pemula ini
pemula, baik itu kampanye secara langsung
dapat cepat menerima informasi dari
maupun dalam bentuk kampanye di media
internet yang sangat dikuasai oleh generasi
sosial.
muda. Berbagai macam isu politik muncul Media sosial saat ini telah merubah bentuk
di berbagai media sosial yang dapat diakses dari komunikasi politik pada masyarakat
14
Wa Ode Mudiani, “Persepsi Pemilih
Pemula terhadap Penggunaan Media Sosial sebagai Education Volume 06, No. 01, September-Desember
Sarana Kampaye pada Pemilu 2024”, Journal on 2023, hlm. 3273- 3278.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
modern. Perkembangan teknologi dalam
semuanya memiliki sisi positif, apalagi
komunikasi mempengaruhi kehidupan
disampaikan oleh lawan politik tertentu.
manusia baik dari segi ekonomi, sosial,
Informasi dari media sosial penyebarannya
budaya dan politik. Bidang politik cukup
berlangsung secara cepat. Media sosial
dipengaruhi oleh teknologi komunikasi itu
dapat memudahkan pemilih pemula
sendiri. Komunikasi sangat penting dan
mendapatkan dan membagikan informasi
perlu dalam politik dan merupakan bagian
tentang calon kandidat tertentu. Jejaring
dari aktivitas politik itu sendiri. media
sosial telah menghilangkan jarak geografis
sosial sebagai produk teknologi komunikasi
dan psikologis antara calon pemimpin
cukup banyak digunakan dalam kampanye
dengan para pemegang suara. Siapapun bisa
pemilu. Penggunaan media sosial tidak
menyapa dan berkeluh kesah dengan sosok
dibatasi oleh bagaimana status sosial
pemimpin yang biasanya seperti menara
seseorang. Media sosial memiliki
gading. Mungkin hal inilah yang membuat
kemampuan untuk menyampaikan
calon pemimpin yang berkampanye di
informasi dengan cepat kepada khalayak
jejaring sosial menjadi terdongkrak
atau pengguna media sosial lainnya.
Pergeseran era digital saat ini menuntut popularitasnya. Sedangkan sisi negatif dari
masyarakat mengikuti arus digitalisasi. media sosial menunjukkan bahwa
Dengan hadirnya media sosial di tengah- bersemayam di dunia maya, siapapun
tengah masyarakat sangat membantu dalam dengan akun anonim dapat melakukan
memperoleh informasi tentang visi dan misi kampanye hitam atau melemparkan isu
dan bagaimana kampanye yang dilakukan negatif mengenai calon-calon pemimpin
calon kandidat yang hendak dipilih. atau partai politik manapun. Dan respon
Masyarakat kini sudah terbiasa dengan terhadap isu-isu ini juga bisa terjadi dengan
mengakses berbagai platform informasi di sangat cepat, termasuk penyebarannya.
media sosial apalagi pada tahun-tahun Masyarakat lebih berani berkomentar di
politik. Informasi yang disampaikan oleh media sosial, namun tidak berani
media massa tentu akan dapat mempertanggungjawabkan pendapatnya di
mempengaruhi pilihan politik dari para dunia nyata. Mahasiswa FISIP UIN Ar-
pemilih pemula yang cenderung Raniry lainnya mengemukakan bahwa
menggunakan sosial media. Mahasiswa posisi pertama media sosial yang paling
semester akhir ini menyatakan tertarik banyak dibuka oleh oleh mahasiswa adalah
kepada salah satu paslon kepada pemilu instagram, twitter posisi kedua dan
2019 karena sering membuka instagram. facebook ketiga.16
Jenis media sosial bervariasi, mulai
Melalui instagram ini ia banyak tahu
instagram, tiktok, twitter hingga facebook.
mengenai visi-misi capres sehingga
Para kontestan atau peserta pemilu
memutuskan memilih Prabowo Subianto menggunakan instagram untuk
saat itu.15 berkampanye cukup tinggi. Mereka
Penggunaan media sosial yang tidak
menggunakan media ini karena
selektif memiliki konsekuensi tertentu
memudahkan menyampaikan materi
karena informasi yang disajikan tidak
kampanyenya. Mahasiswa pun memilih

15
Wawancara Dengan Monica Saiputri 16
Wawancara dengan Nurul Raudhah pada 5
Mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry pada 5 Desember
Desember 2023.
2023.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
media ini karena mudah diakses.17 Media
penghubung antar mahasiswa terhadap
sosial yang tinggi juga penggunanya adalah
informasi seputar politik dan jalannya
facebook. Media ini dimanfaatkan oleh
pemerintahan di negeri ini. Twitter dan
mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry karena
tiktok merupakan media yang memang
selain mudah diakses juga sudah familiar di
tepat apabila ingin mengetahui seputar
kalangan meraka. Hal ini karena facebook
informasi politik dan isu-isu hangat di
lebih dahulu lahir dibandingkan media
dalamnya. Media sosial ini memiliki
sosial yang lainnya. Penggunaan media
karakteristik pergantian topik yang
sosial facebook juga berpengaruh signifikan
tercermin dari pesan-pesan yang dikirim
terhadap efektivitas kampanye politik, di
oleh para penggunanya, twitter dan tiktok
mana fitur-fitur media ini memperluas
menjadi sebuah informasi “real time” yang
ruang publik untuk menjadi media promosi
menggambarkan minat dan pemikiran serta
yang melibatkan publik lewat agenda
perhatian para penggunanya. Sebagai
politiknya yang dibagikan di media sosial
dampaknya, twitter menjadi sumber yang
ini. Popularitas calon kandidat juga dapat
dapat digali lebih jauh untuk melihat
terdongkrak dengan adanya pemanfaatan
perhatian dan minat jutaan penggunanya.
media sosial facebook, di mana kandidat
Isu-isu negatif yang disebarluaskan melalui
dapat mengunggah pesan politik sehingga
media sosial twitter dan whatsApp
mendapatkan dan mempertahankan
digunakan untuk mempengaruhi opini
pendukung yang membuat popularitas
publik. pada media sosial twitter
mereka semakin tinggi. Jika pesan yang
mengungkap isu-isu yang menjadi sentral
disampaikan kandidat di facebook dianggap
perputaran hoax, fake news, dan
menarik, maka pendukung dapat dengan
disinformasi. Fenomena maraknya
mudah membagikan kepada temannya
penyebaran dengan pesan politik yang
sehingga menambah popularitas dari
penuh dengan kebohongan namun diyakini
kandidat politik ke publik. Salah satu
sebagai kebenaran inilah yang dianggap
konten kampanye yang disampaikan capres
sebagai era post-truth. Isu-isu negatif ini
pada pemilu 2019 adalah mengenai
merupakan penyebaran dalam bentuk
pertahanan negara. Bagi mahasiswa yang
cerita, rumor, dan mitos yang dimanipulasi
baru pertama kali mencoblos ini memilih
untuk mempengaruhi opini publik di media
pasangan Prabowo sebagai presiden pada
sosial. Sebagian masyarakat mempercayai
2019. Hal ini karena informasi yang
ini sebagai kebenaran karena didasarkan
disampaikan melalui media sosial
keyakinan secara emosional bukan dari
khususnya instagram cukup intens
melihat fakta secara rasional.19
mengenai pentingnya mempertahankan Kampanye pemilu di media sosial jenis
NKRI, dan figur yang tepat adalah Prabowo instagram, twitter dan tiktok jauh lebih
karena ia mantan militer.18 murah karena tidak ada biaya yang
Media lain yang sering dimanfaatkan oleh
berhubungan langsung dengan media ini.
mahasiswa adalah tiktok dan twitter. Media
Twitter dan tiktok tentunya merupakan
ini memiliki fungsi menjadi jembatan
media sosial yang sangat cocok untuk
17
Farhan Nurikhsan, K.Y.S Putri,
18
”Efektivitas Instagram Sebagai Media Kampanye Wawancara dengan Maulidar Fitri pada 5
Nadia Fransiska dalam Meningkatakan Desember 2023.
19
Ketertarikan Masyarakat,” Jurnal Ilmu Komunikasi Cakrawala, “Pemilihan Presiden
Volume 3, Nomor 2, September 2021, hlm. 67-75. Indonesia 2019: Propaganda di Era Post-Truth”,
diakses tanggal 15 Oktober 2023.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
dibuat sebuah penggiringan opini publik.
Signifikansi Pengaruh Media Sosial
Media ini juga merupakan suatu komoditas
terhadap Mahasiswa FISIP UIN Ar-
yang bisa dilakukan oleh sekelompok atau
Raniry Banda Aceh pada Pemilu 2019
seseorang untuk membentuk suatu citra,
seperti yang ada di dalam kampanye politik Sejak varian jenis media sosial hadir di
media sosial instagram, twitter dan tiktok muka bumi seperti instagram, facebook,
berhasil membuat media ini sebagai media twitter dan lain-lain memudahkan semua
untuk berkampanye dengan membuat suatu pihak khususnya para peserta pemilu
pesan atau narasi sehingga membuat berkampanye melalui media sosial.
masyarakat Indonesia berkomentar. Kampanye yang menarik diharuskan dalam
Mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry asal Pidie penyebarannya, hal ini ditujukan agar para
lain juga menyatakan, sosial media pemilih pemula lebih menaruh perhatian
instagram menjadi andalan informasi yang atas apa yang mereka lihat. Fajar Rizki
sering ia buka terutama informasi-informasi Aulia mengungkapkan, ”media sosial
mengenai politik.20 sangat menentuk sikap mahasiswa dalam
Media sosial jenis tiktok juga cukup besar menentukan pemimpin negara ini.”22
pengaruhnya juga dibandingkan dengan Menurut Maulidar Fitri, cukup besar
jenis media lainnya khususnya untuk signifikansinya media sosial terutama jenis
pemilu 2024 mendatang. Pada pemilu 2019, instagram di kalangan mahasiswa FISIP
media Instagram paling banyak dibuka oleh UIN Ar-Raniry dalam menentukan presiden
pemilih pemula karena mudah diakses. pada pemilu 2019 silam. ”Mahasiswa
Mahasiswa asal Aceh Barat ini mengetahui umumnya mengetahui visi-misi calon
visi-misi capres melalui instagram, tetapi presiden melalui instagram dan twitter yang
yang lebih menarik di tiktok. ”tiktok lebih lebih banyak, ini untuk tahun 2019, tapi
menarik sekarang dibandingkan instagram, untuk pemilu tahun 2024 yang lebih banyak
pemilu 2019 andalannya instagram.”21 di tiktok. Media ini mudah diakses oleh
Jenis lain media sosial yang digunakan siapapun yang memiliki HP Android.
adalah instagram. Seluruh mahasiswa FISIP Mahasiswa lebih sukan buka media sosial
UIN Ar-Raniry yang menjadi responden daripada terlibat langsung dalam tim
mengatakan bahwa media sosial instagram sukses, maka pengaruhnya cukup besar
yang paling berpengaruh. Adapun sekali.”23
pengaruhnya seperti instagram menjadi Maulidar Fitri menegaskan pada pemilu
platform favorit ditemukannya kampanye 2019 media instagram menjadi favorit
dari pasangan calon kandidat, Lagi-lagi hal baginya. Media sosial mempengaruhi
ini dimanfaatkan oleh para pasangan calon dirinya memutuskan memilih pasangan
untuk menyebarluaskan kampanye guna tertentu pada pemilu 2019. ”Saya pilih
mengambil suara dari pemilih pemula. Prabowo dulu karena terpengaruh dengan
kampanye jenis instagram, sekarang
tiktok.”24
20
Wawancara dengan Fajar Rizki Aulia pada
23
2 Desember 2023. Wawancara dengan Maulidar Fitri pada 5
21
Wawancara dengan Alif Al-Barra pada 2 Desember 2023.
24
Desember 2023. Wawancara dengan Maulidar Fitri pada 5
22
Wawancara dengan Fajar Rizki Aulia pada Desember 2023.
2 September 2023.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
Berdasarkan hal tersebut menunjukkan
presiden 2019. Pemilih pemula menjadikan
bahwa media sosial secara signifikan sangat
media sosial sebagai sumber informasi
efektif karena mampu memudahkan para
politik yang mudah diakses. Informasi dari
pemilih pemula dalam memperoleh
media sosial memiliki peran langsung
informasi dari pasangan calon. Dengan
maupun tidak langsung untuk mendorong
kemudahan informasi yang didapat bisa
peningkatan partisipasi pemilih pemula
mengurangi angka golput ke depannya.
untuk menentukan sikap politik mereka.
Namun dengan tersebarnya informasi
Melalui media sosial para pemilih pemula
terkait pasangan calon di media sosial,
mengenal dan mengetahui visi-misi yang
pemilih pemula juga tetap harus bijak dalam
disampaikan para calon. Mayoritas
mensensor informasi yang didapat karena
mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry Banda
tidak semua informasi yang ada di media
Aceh berpengaruh besar terhadap
sosial mengandung kebenaran. Media sosial
keputusan politik mereka setelah
bisa mempermudah mendapatkan informasi
mendengar visi-misi yang disampaikan oleh
mengenai pasangan calon, namun di sisi
para calon presiden pada pemilu 2019.
lain media sosial juga bisa menjerumuskan
Keberadaan media sosial telah
seseorang kepada informasi yang kurang
memudahkan pemilih pemula dalam
valid dan juga bisa mengandung ujaran
mengakses informasi politik. Salah satu
kebencian. Kampanye melalui media sosial
media sosial yang paling banyak digunakan
menjadi efektif karena murah biaya dan
adalah instagram. Instagram merupakan
dapat menjangkau masyarakat secara luas. 25
jenis media sosial yang paling banyak
Para kontestan capres/cawapres berhasil
digunakan oleh pemilih pemula, khususnya
mempengaruhi sikap mahasiswa di FISIP
pemilih pemula dalam mengakses informasi
UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada pemilu
politik dan berpartisipasi dalam politik pada
2019 lalu setelah mengakses media sosial
pemilihan presiden 2019.
baik di facebook, tiktok, instagram maupun
twitter. Media sosial membentuk mainset DAFTAR PUSTAKA
mahasiswa terhadap pasangan calon Ahmad Nurcholis & Tri Rizki Putra,
tertentu sehingga mereka menentukan ”Pengaruh Media Sosial terhadap
pilihan mereka untuk pasangan calon yang Partisipasi Pemilih Pemula pada Pemilihan
aktif menyampaikan visi-misinya di media Presiden 2019 yang Difokuskan kepada
sosial. Media sosial cukup berpengaruh Mahasiswa FISIPOL UGM”, Jurnal
secara signifikan terhadap mahasiswa PolGov Vol. 2 No. 1/2020.
khususnya pemilih pemula dalam hal
Basuki Rachmat. H & Esther, ”Perilaku
menentukan pilihan politik mereka pada
Pemilih Pemula dalam Pilkada Serentak di
pemilu 2019.
Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang
KESIMPULAN Tahun 2015”, Jurnal llmu Pemerintahan
Berdasarkan hasil penelitian dan Ll/idyapraja, l/ol XLII No. 2, Tahun 2016.
pembahasan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa media sosial memiliki Cakrawala, “ Pemilihan Presiden Indonesia
pengaruh yang signifikan terhadap 2019: Propaganda di Era Post-Truth” akses
partisipasi pemilih pemula pada pemilihan
25
Wawancara dengan Julia Sari pada 5
Desember 2023.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024


Jurnal Real Riset
ISSN : 2685-1024, eISSN : 2774-7263
h t t p :/ /
journal.unigha.ac.id/index.php/JRR DOI
JR
melalui https://news.unair.ac.id pada 10
Juni 2023. Noviyanti, Ubaidullah, Ardiansyah,
“Pengaruh Media Sosial terhadap
Diyah Mustika Anggraeni dan Sunarso,
Partisipasi Pemilih Pemula Pada Pilpres
Persepsi tentang kampanye politik melalui
2019 di Kabupaten Aceh Utara (Studi
media sosial dan partisipasi politik pemilih
Penelitian di Kecamatan Dewantara),”
pemula pada Pilkada Kabupaten Sleman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah,
tahun 2020, Jurnal E-CIVICS_ Student
Volume 6. No. 1 Maret 2021.
UNY: Jurnal Pendidikan
Kewaraganegaraan dan Hukum Vol. 11 No. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi
03 Tahun 2022. Revisi, STAIN Jurai Siwo Metro, 2010.
Devianti Anggraini, Aang Wahyu Ariesta, Wa Ode Mudiani, “Persepsi Pemilih
dan Eka Wenats Wuryanta, “Pengaruh Pemula terhadap Penggunaan Media Sosial
Media Instagram terhadap Partisipasi sebagai Sarana Kampanye pada Pemilu
Politik Pemilih Pemula Pemilihan Umum 2024”, Journal on Education Volume 06,
Presiden RI 2019”, Jurnal Ilmu No. 01, September-Desember 2023.
Komunikasi Vol. 11, No. 1, Juni 2022.
Wawancara Dengan Monica Saiputri pada 5
Farhan Nurikhsan, K.Y.S Putri, ”Efektivitas Desember 2023.
Instagram Sebagai Media Kampanye Nadia
Wawancara dengan Nurul Raudhah pada 5
Fransiska dalam Meningkatakan
Desember 2023.
Ketertarikan Masyarakat,” Jurnal Ilmu
Komunikasi Volume 3, Nomor 2, Wawancara dengan Alif Al-Barra pada 2
September 2021. Desember 2023.
https://andi.link/hootsuite-we-are-social- Wawancara dengan Fajar Rizki Aulia pada
indonesian-digital-report-2023/, akses pada 2 September 2023.
10 Juni 2023.
Wawancara dengan Maulidar Fitri pada 5
https://andi.link/hootsuite-we-are-social- Desember 2023.
indonesian-digital-report-2023, akses pada
10 Juni 2023. Wawancara dengan Julia Sari pada 5
Desember 2023.
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengg
una-internet-di-indonesia-sentuh-212-juta-
pada-2023, akses 10 Juni 2023.
Moleong, Metodologi Penelitian Suatu
Pendekatan, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2009.
Muhammad Arif Laemang, Pengaruh
Media Sosial terhadap Perilaku Pemilih
Pemula dalam Menghadapi Pilkada
Serentak pada Tahun 2020 di Kabupaten
Barru”, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Makassar 2021.

Jurnal Real Riset | Volume 6 Nomor 1, Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai