Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY S

DI RUANG HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN


SENOPATI BANTUL

Disusun oleh :

DARMATASIYAH BANDA

NPM: 233203005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2023 – 2024

No.RM : 34-55 xx
Nama : Ny. S
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan, bangunharjo bantul
Diagnosa medis : CKD
Tanggal Hemodialisa : 03/Januari 2023

1. PENGKAJIAN
Data Subyektif : Pasien mengatakan merasa pusing dan lemas
Data Obyektif : Pasien tampak lemas dan mengantuk
Keadaan umum : Baik Sedang √√ Lemah
Kesadaran : √ Compos mentis Apatis
Somnolen Delirium Sopor Koma
Vital Sign : TD: 119/71 MmHg HR: 86 x/menit RR: 22 x/menit T: 36,8 *C
BB Pre HD : 57,5 kg
Pemeriksaan Siskemik
- Kepala : √ Anemis Ikterik Edema wajah Sianosis
- Dada : √ Vesikuler Ronchi Wheezing
- Perut : √ Timpani Asites Peristaltik usus: x/menit
- Extermitas : √ Akral hangat/dingin Edema tangan/kaki √ CRT >2
dtk AV cimino/double lumen (vena cath) Lain-lain

Data penunjang

HB: 7.0 gr GDS: 246 mg/dl Ureum: 23 mg/dl Creatinin:10.0 mg/dl Na:-
mmol/L CI: mmol/L PPT: 12.7 detik APTT: 29.4 detik
HBsAg: Non reaktif Anti HIV: Non reaktif AT: ribu/ul EKG:
Radiologi:
DIAGNOSA PRIORITAS

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Gangguan toleransi


Glukosa darah dibuktikan dengan kadar glukosa dalam darah tinggi, Lelah dan lesu,
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Hiperglikemia,penurunan
konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan pengisian kapiler >3 detik akral teraba
dingin,turgor kulit menurun
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Kelemahan,Imobilitas dibuktikan dengan
mengeluh Lelah, merasa lemah,
ANALISA DATA

No Analisa Data Masalah Etiologi


1 DS: Pasien mengatakan kadar gula dalam Ketidakstabilan kadar Glukosa darah Gangguan toleransi Glukosa darah
darahnya tinggi, yaitu sekitar 245 mg/dl

DO: Pasien tampak lemah dan hasil GDS


terakhir 220 mg/dl
2 DS: Pasien mengatakan Hemoglobinnya Perfusi perifer tidak efektif Hiperglikemia,penurunan konsentrasi
rendah, dan kadar glukosannya tinggi hemoglobin

DO: pasien tampak lemah, dan hasil HB


terakhir 7.0 gr hasil GDS 220 mg/dl
3 DS: Pasien mengatakan merasa pusing dan Intoleransi aktifitas Kelemahan,Imobilitas
lemas, jadi tidak bisa berjalan sendiri harus
menggunakan kursi Roda

DO: Pasien tampak lemah dan lemas sebelum


dan sesudah Hemodialisa
RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN SLKI SIKI


1 Ketidakstabilan kadar glukosa darah Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.05022) Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
berhubungan dengan Gangguan toleransi Setelah Tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi:
- Identifikasi kemungkinan
Glukosa darah dibuktikan dengan kesetabilan glukosa darah meningkat dengan kriteria penyebab hiperglikemia
hasil: - Monitor kadar glukosa darah
- Monitor intake dan output cairan
DS: Pasien mengatakan kadar gula dalam 1. pusing menurun ke skala 5
Terapeutik:
darahnya tinggi, yaitu sekitar 245 mg/dl 2. mengantuk cukup menurun ke skala 4 - Berikan asupan cairan oral
3. lesu/lelah menurun ke skala 5 - Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala Hiperglikemia
DO: Pasien tampak lemah dan hasil GDS 4. kadar glukosa darah membaik ke skala 5 tetap ada atau memburuk
terakhir 220 mg/dl Edukasi:
- Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan diabetes
( mis. Penggunaan insulin dan
obat oral)
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian insulin
- Kolaborasi pemberian kalium
jika perlu

2 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan Perfusi perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079)
dengan Hiperglikemia,penurunan konsentrasi Setelah Tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi:
hemoglobin dibuktikan dengan DS: Pasien perfusi perifer meningkat dengan kriteria hasil: -Periksa sirkulasi perifer (mis, nadi perifer,
mengatakan Hemoglobinnya rendah, dan
kadar glukosannya tinggi 1.Kelemahan otot cukup menurun ke skala 4 pengisian kapiler,anklebrachial index)
2. pengisian kapiler cukup membaik dengan skala 4 -Mengidentifikasi faktor risiko gangguan
DO: pasien tampak lemah, dan hasil HB 3. Akral membaik dengan skala 5 sirkulasi (mis,
terakhir 7.0 gr hasil GDS 220 mg/dl 4. turgor kulit cukup membaik dengan skala 4 diabetes,perokok,orangtua,dan kadar
kolestrol tinggi)
Terapeutik:
-Lakukan perawatan kaki dan kuku
-Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area keterbatasan
perfussi
Edukasi:
-Anjurkan melakukan perawatan kulit
yang tepat (mis.melembabkan kulit kering
pada kaki)
-Anjurkan program rehabilitas vesikuler
-Anjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis, rendah lemak
jenuh)
3 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
Kelemahan,Imobilitas dibuktikan dengan Setelah Tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi:
DS: Pasien mengatakan merasa pusing dan Toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil: - Identifikasi gangguan fungsi tubuh
lemas, jadi tidak bisa berjalan sendiri harus - Frekuensi nadi sedang dengan skala 3 yang mengakibatkan kelelahan
menggunakan kursi Roda - Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari- - Monitor kelelahan fisik dan emosional
hari cukup meningkat ke skala 4 - Monitor pola dan jam tidur
DO: Pasien tampak lemah dan lemas - Kekuatan tubuh bagian atas meningkat Terapeutik:
sebelum dan sesudah Hemodialisa - Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat - Sediakan ruangan yang nyaman dan
- Dispnea setelah aktivitas menurun ke skala 5 rendah stimulus

- Perasaan lemah menurun - Lakukan latihan rentan gerak pasif


- Warna kulit membaik dan /atau aktif

- Tekanan darah membaik - Berikan aktivitas distraksi yang


menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi:
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI

Jam Pre Hemodialisa Intra Hemodialisa Post Hemodialisa


10:20 - Mengatur posisi tidur - Pasien mengatakan merasa - Mengukur Vital sign:
√ Semifowler sedikit pusing BP: 123/80 mmHg, HR:
10:25 - Mengukur vital sign BP : 119/71 mmHg - Memberikan obat oral untuk 89x/menit, RR: 20x/menit
HR:86x/menit RR: 22x/menit T: 36,8 *C mengatasi pusing T: 36,7 *C
KU : Cukup, Kesadaran : Composmentis - Vital Sign selama HD KU: Baik,
10:30 - Melakukan akses vaskuler melalui BP: 120/76 mmHg HR: Kesadaran: Composmentis,
√ VenaCath/doublemen 85x/menit, RR: 20x/menit, - Memberikan terapi EPO/Zat
- Menghubungkan AV blood line dengan inlet dan T: 37*C KU: Cukup baik besi secara SC
outlet pasien Kesadaran: Composmentis - Total penggunaan heparin
10:45 - Memprogramkan HD: 300 unit
√ Lama HD: 4 Jam √ UF: 3.00 L √ Quick - Menimbang BB post HD 57
blood: 200 ml/jam kg, pengurangan BB ½ kg
11:00 - Memberikan injeksi Heparin 300 unit - Keluhan post HD: Tidak ada

EVALUASI
Waktu Evaluasi : 15:00 WIB

S : Pasien mengatakan masih merasa pusing, dan sedikit lemas

O: Pasien masih tampak lemas hasil GDS : 197 mg/dl

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Terapi insulin
- Kontrol Tekanan darah
- Kontrol gula darah
- Rutin Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai