Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA


IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF

PRESENTASI Di susun oleh :

JURNAL Darmatasiyah Banda (233203005)


Puji Pangestu (233203022)
Nur Wahida (233203024)
Tiara Aghivana Pratiwi (233203025)
Latar
Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran janin dari dalam rahim melalui
jalan lahir. Saat proses persalinan, diawali dengan adanya kontraksi
rahim yang menyebabkan terbukanya dan penipisan serviks serta
iskemia rahim, sehingga menimbulkan rasa nyeri (Solehati, 2018).
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi
fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan (Fitriyanti, 2017). Penanganan
nyeri persalinan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu penanganan
farmakologis (Obat anti nyeri) dan non farmakologis (relaksasi,
tehnik pernafasan, fokus perhatian, latihan fisik, terapi musik, dll
(Judha, 2012).
PENGERTIAN

Terapi musik adalah suatu proses yang menggabungkan antara aspek


penyembuhan musik itu sendiri dengan kondisi dan situasi baik fisik,
emosi, mental, kognitif, spiritual, dan kebutuhan sosial. Terapi musik
efektif digunakan untuk menurunkan nyeri pada saat proses persalinan
karena dapat menutupi perasaan yang tidak menyenangkan,
mempengaruhi pernafasan, mempengaruhi denyut jantung, nadi dan
tekanan darah manusia, mempengaruhi suhu tubuh manusia, serta dapat
menimbulkan rasa aman, sejahtera dan bisa mempengaruhi rasa sakit
seseorang. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks
secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan
mencegah rasa sakit. Mauluddina and Epriyanti (2018)
TUJUAN
Untuk mengetahui gambaran penerapan pengaruh terapi musik
terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif
RESUME JURNAL
Populasi dan Sampel Penelitian
 Judul Artikel
Pengaruh Terapi Musik Terhadap Ibu inpartu yang partus di PMB Hj. Siti
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Ibu Saudah pada bulan Maret - Juni 2019
Inpartu Kala I Fase Aktif
dengan jumlah sampel 34 ibu yang dibagi

 Nama Penulis menjadi 2 kelompok yaitu 17 ibu inpartu


Sofia Mawaddah yang diberikan essensial oil dan 17 ibu
inpartu diberikan terapi musik.
Resume (IMRAD)

Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2017 didapatkan bahwa proporsi kelahiran
berdasarkan metode persalinan normal di Indonesia sebanyak 89,2% sedangkan di Provinsi
Kalimantan Tengah sebanyak 89,8%. Pada proses persalinan normal tentunya seorang ibu akan
merasakan rasa nyeri yang menjalar sampai tulang belakang ibu. nyeri persalinan pada tahap
pertama atau kala 1 disebabkan karena kontraksi rahim yang menyebabkan dilatasi dan penipisan
servik serta ischemia rahim akibat kontraksi miometrium. Karena nyeri yang semakin kuat inilah
seringkali ibu bersalin meminta untuk diberikan obat-obatan analgesic atau dilakukan operasi
caesar.
et o de
o d (m
Meth tian) Desain Penelitian ini menggunakan two eksperiment pre-test dan post-test
en eli
p with control grup, Penelitian ini dilakukan di PMB Hj. Siti Saudah pada
bulan Maret - Oktober 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
inpartu yang partus di PMB Hj. Siti Saudah dengan jumlah sampel 34 ibu
yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 17 ibu inpartu yang diberikan
essensial oil dan 17 ibu inpartu diberikan terapi musik
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non
probability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu salah satu
teknik sampling non random sampling. Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar penilaian nyeri FLACC, format isian, essential
oil mawar,diffuser, earphone dan musik yang diberikan yaitu musik suling
baluwung. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann
Whitney.
Hasil

Berdasarkan hasil penelitian diketahui, sebelum diberikan terapi musik, 2 ibu


(11,76%) merasakan nyeri ringan, 8 ibu (47,06%) merasakan nyeri sedang
dan 7 ibu (41,18%) merasakan nyeri berat, setelah diberikan terapi musik, 10
ibu (58,82%) merasakan nyeri ringan dan 6 ibu (35,29%) merasakan nyeri
sedang dan 1 ibu (5,88%) merasakan nyeri berat. Hal ini menunjukkan, rata-
rata ibu inpartu sebelum diberikan terapi musik merasakan nyeri sedang dan
sesudah diberikan terapi musik ibu inpartu merasakan nyeri ringan.
Discussion (pembahasan)

 Musik mempengaruhi persepsi nyeri dengan cara distraksi,


relaksasi serta menciptakan rasa nyaman. Musik mampu
mengurangi persepsi dan pengalaman nyeri serta
meningkatkan toleransi terhadap nyeri akut dan kronis. Hal ini
didukung oleh pelepasan endorfin yang menghasilkan efek
paliatif
 Nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik dapat dilihat
hasilnya, yang sebelum dilakukan terapi musik 3 ibu (11,76%)
pada intensitas nyeri ringan dan setelah dilakukan terapi musik
LANJUTAN . . . .

perubahan menjadi 10 ibu (58,82%) pada intensitas nyeri ringan.


Nyeri sedang sebelum dilakukan terapi musik sebanyak 8 ibu
(60%) dan setelah dilakukan terapi musik terjadi penurunan
menjadi 6 ibu (46,7%). Nyeri berat terkontrol pada persalinan kala
I fase aktif sebelum mendapat terapi musik sebanyak 7 ibu
(41,18%) dan setelah dilakukan terapi musik terjadi penurunan
menjadi 1 ibu (5,88%). Hal ini membuktikan bahwa terapi musik
efektif dalam menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif.
Aplikasi Jurnal pada Kasus

Cara penerapan terapi pada jurnal


 mencari pasien ibu yang masuk pada kala I fase aktif.
 Pasien yang dipilih untuk diberikan intervensi adalah NY. X
 Sebelum dilakukan intervensi, kami terlebih dahulu menjelaskan prosedur tindakan, lamanya
tindakan, tujuan tindakan, dan menanyakan kesediaan Ny. X untuk mengikuti Tindakan yang
akan kami berikan, Kami memberikan intervensi setelah mengkaji tingkat nyeri pasien dan
pemberian intervensi diberikan selama kala I fase aktif ketika mengalami kontraksi didapatkan
hasil: :
DS : Klien mengeluh nyeri
P = nyeri bertambah saat rahim terasa kencang, berkurang saat tidak kencang
Q = Mules, R = dipinggang menjalar sampai punggung, dan bagian bawah (area genetalia)
S = 5, T = Intermitten/hilang timbul
Analisis
Jurnal

Terapi musik diberikan selama kala I fase aktif yaitu dengan musik suling
baluwung. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mawaddah (2020) menunjukkan perbedaan yang signifikan tingkat nyeri
pada ibu inpartu kala I fase aktif antara sebelum dan sesudah diberikan
terapi musik yaitu tingkat nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik
adalah nyeri sedang dengan skala 4-6 (100%), setelah diberikan terapi
musik klasik kini intensitas nyeri adalah 59,1% yang mengalami nyeri
sedang dan 40,9% yang mengalami nyeri ringan..
LANJUTAN , , ,

Mekanisme distraksi dalam mengurangi nyeri persalinan terjadi dengan memblokir transmisi sinyal
nyeri yang dirasakan selama kontraksi ke pusat nyeri. Berdasarkan gate control theory, kornu dorsal
medula spinalis berfungsi sebagai gerbang dan berperan dinamis dalam proses transmisi nyeri ke otak
(Yurtsev, 2021). Transmisi rangsang nyeri dilakukan oleh sel substantia gelatinosa (SG), kornu dorsal,
dan T sel di sumsum tulang belakang. Sel-sel SG di tanduk dorsal mengirimkan rangsangan ke sel T,
dan rangsangan nyeri ditransmisikan ke otak. Jika ibu menerima terapi musik dengan mendengarkan
musik klasik, gerbang pada tanduk dorsal tertutup sehingga mencegah transmisi rasa sakit dengan
memfokuskan korteks serebral pada rangsangan tersebut (Amiri, 2019).
Hubungan hasil penelitian dengan kondisi real di lapangan

Ny. X diperoleh hasil bahwa pasien tersebut kooperatif. Pasien selain diberikan terapi musik,
pasien juga mendapatkan terapi napas dalam serta massage punggung.Dalam pemberian Terapi
Musik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif
Pada Ny. X sebelum diberikan terapi musik:
DS: Pasien mengeluhkan nyeri
P = nyeri bertambah saat rahim terasa kencang, berkurang saat tidak kencang
Q = Mules,
R = dipinggang menjalar sampai punggung, dan bagian bawah (area genetalia)
S = 7,
T = Intermitten/hilang timbul
DO: Ekspresi wajah meringis pasien menahan sakit
Lanjutan. .
.. Sesudah diberikan terapi musik

DS: Pasien masih mengeluhkan nyeri

P = nyeri bertambah saat rahim terasa kencang, berkurang saat tidak kencang
Q = Mules, R = dipinggang menjalar sampai punggung, dan bagian bawah (area
genetalia),
S = 5,
T = Intermitten/hilang timbul
DO: Ekspresi wajah meringis berkurang
1. SOP pemberian terapi musik terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala i
fase aktif
a) Pasien dengan kala I dan bersedia untuk diberikan terapi
b) Terapi diberikan ketika pasien merasakan kontraksi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil intervensi yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan penerapan pemberian
pemberian terapi musik mampu menurunkan
intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif. .
SARAN
Diharapkan perawat mampu memberikan terapi
untuk mengurangi intensitas nyeri pada ibu
inpartu kala I fase aktif yaitu salah satunya
terapi musik. .

Anda mungkin juga menyukai