Anda di halaman 1dari 19

RESUME FARMAKOLOGI

Obat-obat alternative nonfarmakologi dalam asuhan kehamilan, persalinan, pasca


persalinan dan menyusui, Kb, Bbl, neonatus, bayi dan balita

Dosen Pengampu : dr. Dwi Indriani, M.Si

DisusunOleh:

DEVI TRISNAWATI (2015301011)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TANJUNG KARANG

TINGKAT 2 REGULER 1

2021/2022
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nonfarmakologi
Terapi non farmakologis adalah terapi pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan.
Jenis pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan adalah terapi komplementer. Terapi
komplementer tediri dari terapi pikiran tubuh ( relaksasi progresif, imajinasi, yoga,
meditasi, terapi musik, humor dan tertawa, aromaterapi, hipnosis), terapi pengobatan
alternative ( akupuntur, pengobatan herbal) dan terapi sentuhan (massase, reiki,
acupressure, refeleksiologi kaki) “Susilo & Wulandari”

B. Obat-obat alternatif non farmakologi dalam asusahan kehamilan

1. Obat alternatif nonfarmakologi pada ibu hamil smester I


Pengaruh Akupresur Terhadap Pengurangan Nyeri Kepala pada Ibu Hamil Trimester 1

Keluhan yang sering dialami oleh wanita hamil di trimester pertama yaitu cephalgia
sehingga mengganggu aktifitasnya. Bahkan ada yang harus mendapatkan penanganan
medis karena sakit kepala yang tidak tertahankan. Ibu hamil yang mengalami cephalgia
dilarang meminum obat sembarangan karena efek sampingnya menganggu tumbuh
kembang janin. (Mochtar, 2011). Cephalgia pada ibu hamil trimester I disebabkan
adanya aliran darah ke tubuh meningkat pada saat ibu hamil akan merubah posisinya
seperti pada saat berbaring akan duduk dan sebaliknya. Sakit kepala yang dirasakan .
Faktor lain yang dapat menyebabkan cephalgia antara lain perubahan hormonal,
hipoglikemi, dan perubahan emosional.(Sukarni, 2013

 Teri Akupunktur dan Akupresur


Akupunktur adalah bagian dari Pengobatan Tradisional Cina (PTC) dan berprinsip
bahwa tubuh memiliki garis-garis atau saluran energi yang disebut meridian, yang
mengalir dari kepala hingga jari kaki. Terapi akupunktur sudah lama dikenal di Cina,
yaitu kurang lebih sejak 5000 tahun lalu dan untuk beberapa kondisi relatif aman
digunakan dianggap sebagai pilihan terapi pengobatan yang diakui dalam dunia
kesehatan. Pengobatan Tradisional Cina (PTC) ini menggunakan prinsip hubungan
antara jiwa, tubuh, dan pikiran dengan melakukan penusukan jarum akupunktur di
beberapa titik pada bagian punggung, perut, kaki, tangan, dan wajah sehingga semua
keluhan yang dirasakan bisa teratasi (Munjiah & dkk, 2015).

2. Obat alternatif nonfarmakologi pada ibu hamil smester II


“Efektifitas Pemberian Terapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Dengan
Hipertensi Dalam Kehamilan Trimester Ke II”

Hipertensi dalam kehamilan adalah kelainan vaskular yang terjadi pada saat
kehamilan (Marliani & Tantan, 2007), sebelum masa kehamilan, atau pada masa nifas
(Sastrawinta, Martaadisoebrata & Wirakusumah, 2003). Prawirohardjo (2006)
mendefinisikan hipertensi dalam kehamilan sebagai hasil pengukuran pada ibu hamil
atau nifas yaitu Tekanan Distolik kurang dari 90 mmHg atau Tekanan Sistolik 140
mmHg dalam dua kali pengukuran minimal berjarak 6 ja m3

 terapi musik.
Musik adalah rangsangan audio yang terorganisir yang terdiri dari melodi, ritme,
harmoni, timbre, bentuk, dan gaya (Turana, 2008). Musik bukan hanya sekedar bunyi
tetapi merupakan komposisi dari bunyi (Mangoenprasodjo & Hidayati, 2005) dan
mampu membantu tubuh dan pikiran saling bekerja sama (Fauzi, 2006 dalam Hariati,
2010). Mucci dan Mucci (2002) membagi musik dalam dua jenis yaitu musik acid dan
musik alkaline. Kedua jenis musik ini mampu mempengaruhi psikologis dan fisiologis
tubuh terutama bagi jantung dan pembuluh darah (Yunitasari, 2008).
Musik acid adalah musik yang biasanya digunakan untuk stimulasi sedangkan
musik alkaline untuk relaksasi. Musik acid cenderung meningkatkan energi tubuh,
membuat tubuh bereaksi, meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Musik alkaline bersifat sebaliknya yaitu menimbulkan rileks, bahagia, dan mampu
menurunkan tekanan darah (Aprillia, 2010). Musik alkaline adalah musik yang sesuai
digunakan sebagai terapi untuk menurunkan darah pada ibu dengan hipertensi dalam
kehamilan. Musik yang menghasilkan alkaline misalnya adalah musik klasik yang
lembut, instrumental, musik meditatif, dan musik yang menimbulkan rileks dan bahagia
(Mucci & Mucci, 2002).

3. Obat alternatif nonfarmakologi pada ibu hamil smester III

Pemberian Terapi MURATTAL AL-QURAN Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil


Primigravida Trimester III

 Terapi murattal Al-Quran


Al-Quran secara umum memiliki efek fisiologis dan psikologis yang sangat baik
seperti menenangkan, meningkatkan kreatifitas, meningkatkan kekebalan tubuh,
meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit,
menciptakan suasana damai, meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan,
mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa,
dan meningkatkan intelegensi. Murattal merupakan bacaan AlQur’an yang dibacakan
oleh Qori’ atau Qori’ah sesuai dengan tartil dan tajwid yang mengalun indah yang
dikemas dalam media audio seperti kaset, CD atau data digital. Lantunan ayat suci Al-
Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan alat
penyembuh yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau (Azis, 2015)
(Syafei, 2018)
Mendengarkan Al-Qur’an memiliki dampak yang luar biasa, karena dampak dari
keselarasan yang sempurna dalam pengulangan kata dan huruf, dampak irama yang
seimbang terhadap ayat-ayat Al-Quran, dampak dari informasi pada masing-masing
ayat, dan harmonisasi yang indah. Terapi suara mendengarkan bacaan Al-Quran
mempunyai pengaruh yaitu berupa perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan
sirkulasi darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan
tersebut menunjukkan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan otot syaraf (Hakim,
2012). Penelitian (Wulandari, 2015) menunjukkan bahwa ada pengaruh mendengarkan
murattal Al-Quran terhadap penurunan tingkat kesulitan tidur dan kondisi ini juga
memberikan efek yang menetap

C. Obat – obat alternative nonfarmakologi pada persalinan


Metode terapi non-farmakologi dalam menurunkan rasa nyeri pada pasien saat
persalinan dapat beragam. Selain menurunkan rasa nyeri, terapi non-farmakologi diduga
juga dapat mendorong komponen psikoemosional dan spiritual sehingga dapat
meningkatkan kesiapan pasien dalam bersalin.
Beberapa metode terapi non-farmakologi yang dapat dipilih, diantaranya adalah masase
dan sentuhan, pergerakan dan posisi, teknik bernapas dengan relaksasi Masase dan
Sentuhan

 Terapi masase
merupakan manipulasi dari jaringan lunak tubuh yang bertujuan untuk menurunkan
rasa nyeri dan memberi efek relaksasi. Mekanisme terapi masase dalam menurunkan
nyeri diduga dengan meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh. Melalui
peningkatan endorfin, transmisi sinyal antara sel saraf menjadi menurun sehingga dapat
menurunkan ambang batas persepsi terhadap nyeri.

 Pergerakan Dan Posisi Maternal


Salah satu kunci dalam manajemen nyeri persalinan adalah dengan membuat pasien
merasa nyaman. Pasien sering kali bergerak, berjalan, dan mengubah posisinya untuk
mencapai rasa nyaman saat bersalin. Selain itu, posisi tertentu juga dapat memberikan
keuntungan pada pasien bersalin, seperti mempercepat persalinan dan membantu
memperbaiki masalah kegawatdaruratan persalinan. Posisi-posisi,seperti hand-to-
knee dan squatting sudah dinilai dapat mempengaruhi diameter pelvis sehingga dapat
mempercepat persalinan.
Efikasi metode pergerakan dan posisi maternal pada kala satu dan dua sudah diteliti
pada beberapa studi. Beberapa studi menunjukkan bahwa posisi duduk dan banyak
pergerakan saat persalinan kala I memiliki skor intensitas nyeri yang lebih rendah
dibanding posisi terlentang. Menurut studi lain, posisi terlentang memberikan intensitas
nyeri yang lebih tinggi pada pasien dibandingkan dengan posisi lainnya

 Teknik Bernapas Dengan Relaksasi


Ritme dari bernapas sangat penting untuk mencapai relaksasi saat bersalin. Nyeri
persalinan, terutama saat fase laten, dapat menurun dengan teknik bernapas ini. Teknik
yang digunakan biasanya adalah dengan ritme yang lambat (6 – 12 napas / menit)
sampai sedang (30 – 60 napas / menit), tanpa melakukan hiperventilasi. Ritme napas
harus beradaptasi dengan intensitas kontraksi pasien. Sebuah studi menunjukkan bahwa
dibandingkan teknik lainnya, teknik bernapas merupakan metode non-farmakologi yang
paling banyak digunakan dalam menurunkan rasa nyeri. Teknik ini juga dianggap
pasien sangat bermanfaat dalam menurunkan rasa nyeri saat persalinan, namun
berdasarkan review sistematik cochrane, bukti klinis yang ada masih insufisien dan
penelitian lanjutan mengenai korelasi dan kausalitas masih harus dilakukan

 Aplikasi Dingin Atau Panas


Pemberian rasa dingin dan panas secara bergantian merupakan salah satu cara non
farmakologi dalam menurunkan nyeri persalinan. Rasa dingin dapat menyebabkan rasa
baal, menstimulasi reseptor saraf perifer, dan melambatkan transmisi nyeri ke sistem
saraf pusat sehingga intensitas nyeri pada pasien dapat berkurang. Rasa panas sendiri
dapat melambatkan impuls saraf ke otak dengan menstimulasi reseptor panas pada kulit
dan jaringan yang lebih dalam

 Musik Dan Audioanalgesik


Stimulasi suara, seperti musik atau suara alam, dapat menjadi suatu distraksi bagi
pasien bersalin sehingga dapat menurunkan rasa nyeri. Selain itu, metode ini juga
dilaporkan mungkin dapat menurunkan rasa anxietas pada pasien. Metode ini dapat
dilakukan dengan pemilihan musik yang pasien pilih sebelum persalinan. Studi terbaru
menunjukkan bahwa musik dapat menurunkan rasa nyeri persalinan pada fase laten,
namun pada fase aktif tidak ditemukan adanya manfaat. Studi lebih lanjut dibutuhkan
untuk meneliti efikasi dari metode ini

D. Obat – obat alternative nonfarmakologi post partus dan menyusui


Ibu post-partum mengalami penurunan kualitas tidur baik karena peran baru atau
perubahan selama post-partum. Penggunaan obat-obatan pada periode postpartum
membutuhkan pertimbangan karena berisiko pada ibu dan bayi, maka intervensi non
farmakologi adalah pilihan alternatif yang lebih aman. Selama periode postpartum ibu
juga melakukan perawatan sendiri sehingga diperlukan intervensi non farmakologi
karena dapat dilakukan secara mandiri. Literature review ini bertujuan untuk
mengetahui jenis intervensi non farmakologi untuk peningkatkan kualitas tidur ibu
postpartum. Pemenuhan kebutuhan tidur penting untuk pemulihan paska melahirkan.
Intervensi non farmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur postpartum
dikategorikan menjadi lima intervensi.

1. Obat – obat alternative nonfarmakologi asuhan post partus

 Pijat
Intervensi pijat untuk meningkatkan kualitas tidur postpartum diantaranya back
massage (pijat punggung), refleksologi kaki, dan acupressure auricularis. Hasil
studi telah menunjukkan kualitas tidur yang buruk pada postpartum dapat ditingkatkan
melalui pijat punggung hasil ini konsisten dengan penelitian pijat sebelumnya, bahwa
pijatan dapat secara efektif meningkatkan tidur pada wanita.Melalui pijatan, dapat
memberikan rangsangan aktivasi sirkulasi sistem saraf otonom, makan jaringan ikat dan
otot lebih rileks. Penelitian terkait kualitas tidur telah memberikan bukti bahwa terapi
pijat efektif dalam mengatasi insomnia sesaat (Oliviera, Hachul, Tufik, &Bittencourti,
2011).
 Back massage
memiliki efek peningkatan kulaitas tidur. Efek peningkatan kualitas tidur paling
tinggi adalah refleksologi kaki dan paling rendah adalah akupresur. Dari semua
intervensi pijat semua diberikan pada periode rentan gangguan tidur postpartum.
Intervensi pijat ini dilakukannya oleh ahli terapi massage hal ini mungkin dapat
mempengaruhi minat ibu untuk karena ketidaktersediaannya ahli terapi massage atau
pertimbangan lainya sehingga perlu edukasi massage untuk ibu postpartum dan
keluarganya supaya ibu dapat melakukannya sendiri di rumah.

 Olahraga
Kualitas tidur postpartum dapat ditingkatkan melalui latihan pilates dan senam
aerobik. Latihan pilates selama 30 menit sedangkan senam aerobik setidaknya tiga kali
(15 menit per sesi) dilakukan di rumah. Senam dilakukan pada enam minggu setelah
melahirkan. Beberapa ahli menyarankan sebaiknya menunggu enam minggu untuk
melakukan olahraga, sementara juga ada yang mengatakan dapat dilakukan segera,
perempuan yang cukup baik kondisinya dan mampu mungkin bisa melakukan
Olahraga teratur meningkatkan fungsi kekebalan dan meningkatkan produksi zat
antioksidan dalam tubuh, dan akan membantu tidur lebih nyenyak di malam hari. Pilates
merupakan salah satu olahraga yang disarankan untuk ibu postpartum karena dapat
memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas otot (Winarni, 2010).

2. Obat – obat alternative nonfarmakologi kelancaran asi

 konsumsi ekstrak daun katuk sebagai alternatif non farmakologi


Daun katuk mengandung polifenil dan steroid yang berperan dalam reflex prolaktin
atau merangsang alveoli untuk memproduksi ASI, serta merangsang hormon oksitosin
untuk memacu pengeluaran dan pengaliran ASI dapat memperlancar pengeluaran ASI.
(Endang Suwanti, Kuswati 2015) Salah satu upaya memperbanyak ASI, adalah
meningkatkan kualitas makanan yang berpengaruh secara langsung pada produksi air
susu, misalnya sayur-sayuran hijau, daun katuk, daun ubi jalar, daun pepaya dan
sebagainya. (Endang Suwanti,Kuswati 2015) Daun katuk mengandung hampir 7%
protein dan 19% serat kasar, vitamin K, prokarotin -vitamin A. Vitmin B dan C.
Mineral yang dikandung adalah Kalsium (2,8%) zat besi, kalium, fisfor dan magnesium.
Perlu diketahui bahwa daun katuk ini juga mengandung papaverina, yaitu suatu alkaloid
yang juga terdapat pada candu (opium). Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan
efek samping seperti keracunan papaverina. Warna daun katuk yang hijau gelap
menunjukkan kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk mempunyai sifat yang khas yaitu
manis, mendinginkan dan membersihkan darah, khasiat antipiretik dan laktagog
(Suwanti, Endang. 2015.)

E. Obat-obatan Alternatif Nonfarmokologi Asuhan Pelayanan Kb


Kata nonfarmakologis, artinya pada metode kontrasepsi ini tidak digunakan obatobatan
sebagai sarana pencegah kehamilan. Dasar metode kontrasepsi ini adalah mencegah
bertemunya sperma dengan sel telur. Terapi non farmakologis terdiri dari beberapa
metode seperti pantang periodik (metode kalender, metode mukus serviks, metode
Basal Body Temperature), metode barrier, dan tubektomi

 KB Sederhana Tanpa Alat Dengan Lender Serviks

Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings/MOB
atau metode dua hari mukosa serviks dan metode Simtomtermal adalah yang paling
efektif.
Cara yang kurang efektif misalnya Sistem Kalender atau pantang berkala dan Metode
Suhu Basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh
kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Lagi pula
sudah ada cara lain yang lebih efektif dan masa pantang lebih singkat.
Di Indonesia dengan surat dari BKKBN Pusat kepada BKKBN Provinsi dengan SK
6668/K.S. 002/E2/90. Tanggal 28 Desember 1990, Metode Ovulasi Billings (MOB)
sudah diterima sebagai salah satu Metode KB (Mandiri). (Bari Saifuddin, Abdul. 2006)
 Metode KB Sederhana Tanpa Alat Dengan Metode Kalender

Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana


yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau pada
masa subur atau ovulusi.
Mekanisme Kerja Metode Kalender

Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita
dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya
terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang.

Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi
suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
Hendaknya sebelum memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan medik
yang jelas tentang cara ini.

 Metode KB Sederhana Tanpa Alat Dengan Suhu Basal

Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau
dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera
setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya. Tujuan pencatatan suhu
basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu tubuh basal diukur
dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan
secara oral, per vagina , atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu
yang sama selama 5 menit.
Suhu tubuh normal sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan
turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada
suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi. Kondisi kenaikan
suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2
derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini
terjadi karena produksi progesteron menurun, Jika grafik (hasil catatan suhu tubuh)
tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi
sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi karena tidak adanya korpus
luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu
tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan

 Metode KB Sederhana Tanpa Alat Dengan Metode Simptothermal

Metode simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa


serviks. Tetapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini mengamati tiga
indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks
dan perhitungan masa subur melalui metode kalender, Metode simptothermal akan lebih
akurat memprediksikan hari aman pada wanita daripada menggunakan salah satu
metode saja. Ketika menggunakan metode ini bersama-sama, maka tanda-tanda dari
satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi.

 Metode KB Sederhana Tanpa Alat Dengan Coitus Interuptus

Coitus Interuptus (metode withdrawal/senggama terputus) adalah suatu metode


kontrasepsi di mana senggama di akhiri sebelum terjadi ejakulasi intra vaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita, (Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi:58;2004).
Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra
ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method.
Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse. Metode Withdrawal adalah
metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita.( Everett S. Buku Saku Kontrasepsi
& Kesehatan Seksual Reproduktif, Hal : 37).

F. Obat – obat alternative nonfarmakologi pada bbl, neonatus, bayi dan


balita

1. Obat – obat alternative nonfarmakologi pada bbl


 Intervensi Fisik Sebagai Analgesik Non Farmakologi Pasca Penyuntikan Imunisasi
BCG
Intervensi fisik 5S merupakan salah satu metode mengurangi nyeri dan
menenangkan bayi pasca penyuntikan imunisasi berupa pembedongan, memposisikan
sisi tubuh/perut, memberi desisan, mengayun, dan menghisap (memberikan hisapan non
nutritif). Intervensi fisik 5S tersebut dilakukan secara berurutan mulai tahap pertama
sampai kelima. Harrington, et al. (2012) pernah melakukan penelitian tentang intervensi
fisik 5S tersebut di Virginia Amerika Serikat.

2. Obat – obat alternative nonfarmakologi pada Neotatus

 Terapi nonfaramakologi ikterus neonatorum

Fototerapi atau terapi dengan menggunakan sinar ultraviolet, merupakan perawatan


paling umum yang digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin yang tinggi pada
newborn yang mengalami jaundice atau bayi kuning. Jaundice adalah keadaan di mana
bayi lahir terlihat kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera). Kuning pada bayi
biasanya dapat muncul sekitar hari ketiga setelah kelahiran dan menghilang pada saat
bayi berusia dua minggu.

Berikut 2 jenis fototerapi, yaitu :

a. Fototerapi konvensional.

Perawatan fototerapi di mana bayi Mama diletakkan di bawah lampu halogen atau
lampu neon ultraviolet, agar sinar dapat diserap tubuh melalui kulit. Mata bayi ditutup
untuk melindungi lapisan saraf mata dari paparan sinar ultraviolet.

b. Fototerapi serat optik.


Yakni perawatan fototerapi di mana terdapat kabel serat optik pada selimut yang
digunakan bayi untuk menutup tubuhnya. Paparan sinar disalurkan melalui kabel
tersebut ke bagian punggung bayi. Perawatan ini umumnya digunakan pada bayi
prematur
3. Obat – obat alternative nonfarmakologi pada bayi dan balita

 Obat obat nonfarmakologi ISPA non-spesifik pada bayi dan balita


ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) adalah penyakit yang menyerang saluran
pernafasan bagian atas. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri

Adapun tanda dan gejala yang menjadi perhatian orang tua yaitu demam. Demam
merupakan gejala yang paling dominan dari ISPA. Demam adalah suatu keadaan
dimana suhu tubuh lebih tinggi dari suhu normal (Maryunani, 2010). Demam
merupakan respon normal tubuh terhadap infeksi. Demam pada anak umumnya
disebabkan oleh infeksi virus. Demam juga dapat disebabkan oleh paparan panas
yang berlebihan, dehidrasi (kekurangan cairan), alergi maupun dikarenakan
gangguan sistem imun yang menurun (Lubis, 2009)

Kompres merupakan metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan


cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
(Asmadi, 2008) Kompres daun dadap serep merupakan salah satu terapi
komplementer yang menggunakan tanaman tradisional. Pengobatan dengan tanaman
tradisional terbukti tidak menimbulkan efek samping, karena bahan kimia yang
terkandung dalam tanaman tradisional dapat dimetabolisme dengan baik oleh tubuh.
Selain itu harganya murah dan terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Obat
tradisional juga mudah didapat karena jumlahnya melimpah (Septiatitin, 2009)
Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa daun dadap serep mengandung zat
alkaloid yang bersifat mendinginkan dan berfungsi sebagai antipiretik. Tidak hanya
berfungsi sebagai antipiretik, daun dadap serep juga memiliki fungsi sebagai
antimikroba, anti inflamasi dan antimalaria. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Andi
Noor Kholida,dkk (2016) yang melakukan uji aktivitas dari daun dadap serep

 Terapi aternatip non farmakologi dengan menggunakan kerokan untuk


mengurangi mual dan mutah pada balita
prosedur kerokan yang aman bagi balita:

 Potong bawang merah kecil-kecil lalu campurkan dengan minyak kelapa.


 Jangan gosok bawang merah terlalu lama ke kulit si Kecil. Bila terlalu panas,
yang ada malah mengiritasi kulitnya.
 Hindari menggosok tubuh si Kecil terlalu keras saat kerokan.

Kerokan adalah terapi untuk mengobati gejala flu ringan, seperti mual, muntah,
kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan pusing. Biasanya masalah
tersebut disebabkan oleh infeksi virus, yang akan hilang dengan sendirinya dalam
waktu 5-7 hari. Orang yang sakit hanya perlu istirahat, minum banyak air, dan
makan makanan bergizi

 Obat alternatif nin fanakoogi untuk diare pada bayi dan balita
Madu sudah dikenal sebagai obat tradisional berbagai macam penyakit sejak zaman
dahulu, namun madu belum banyak digunakan dalam pengobatan modern karena
banyak munculnya penemuan antibiotik. Rasulullaah SAW serta kandungan di dalam
Al-Quran meriwayatkan bahwa madu merupakan obat yang dapat menyembuhkan
segala macam penyakit. Madu memiliki manfaat yang tinggi bagi dunia medis. Madu
dapat mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau mikroba. Madu
dapat dipakai untuk mengatasi diare karena efek antibakterinya dan kandungan
nutrisinya yang mudah dicerna. Manfaat madu lain adalah membantu dalam
penggantian cairan tubuh yang hilang akibat diare. Dalam cairan rehidrasi, madu dapat
menambah kalium dan serapan air tanpa meningkatkan serapan natrium. Hal itu
membantu memperbaiki mukosa usus yang rusak, merangsang pertumbuhan jaringan
baru dan bekerja sebagai agen anti-inflamasi. Pertumbuhan spesies bakteri yang
menyebabkan infeksi lambung, seperti C. Frundii, P. Shigelloides, dan E. Coli, juga
dapat dihambat oleh ekstrak madu (Nurmaningsih et al., 2015).

Uji klinis pemberian madu pada anak yang menderita gastroenteritis telah diteliti,
Para peneliti mengganti glukosa di dalam cairan rehidrasi oral yang mengandung
elektrolit dan hasilnya diare mengalami penurunan yang signifikan. Dari studi
laboratorium dan uji klinis, madu murni memiliki aktivitas bakterisidal yang dapat
melawan beberapa organisme enteropathogenic, termasuk diantaranya spesies dari
Salmonella, shigela, dan E.colli (Cholid et al., 2016 ).

 Obat terapi non farmakologi kompres air hangat untuk demam pada bayi dan
balita

Pemberian kompres hangat pada daerah pembuluh darah besar merupakan upaya
memberikan rangsangan pada area preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh.
Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus akan meransang area
preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh sistem efektor. Sinyal ini akan
menyebabkan terjadinya pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak melalui dua
mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter & Perry,
2010).

 Terapi asiklovitr alternatip non faramakologi infeksi varicela pada bayi dan
balita

Pengobatan varisela bersifat simtomatik seperti pemberian calamine lotion lokal


pada lesi kulit, untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan kompres dingin, mandi
secara teratur atau pemberian antihistamin. Asiklovir sebagai terapi varisela sudah lama
digunakan termasuk pada anak sehat tanpa penyulit walaupun sampai saat ini masih
kontroversial apakah perlu diberikan secara rutin pada anak sehat tanpa penyulit. Pada
anak sehat atau tanpa penyulit yang menderita varisela, asiklovir terbukti dapat
mengurangi lama terjadinya demam dan mengurangi banyaknya lesi yang timbul.
Namun masih kurangnya bukti tentang asiklovir dapat mencegah terjadinya komplikasi
dan adanya kemungkinan terjadinya resistensi terhadap asiklovir bila dipergunakan
secara luas.4 Masalah biaya pun merupakan salah satu pertimbangan, karena itu timbul
pertanyaan apakah diperlukan pemberian asiklovir secara rutin pada penderita varisela
tanpa penyulit

 Terapi alternatif nonfarmakologi Demam Pada Balita Masa Pandemi COVID-


19
Berdasarkan tabel 3, penanganan demam yang paling banyak dilakukan ibu selama
pandemic COVID-19 adalahKompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan
kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh
(Maharani, 2011). Saat diberikan kompres hangat, pusat pengatur suhu akan menerima
informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh
butuh untuk segera diturunkan. Pada saat demam kita memang merasa kedinginan
meskipun tubuh kita justru mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki
beberapa keuntungan, disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga
menjadikan tubuh terasa lebih nyaman(Arianti, 2013). Menurut Pujiarto (2008)
kebanyakan demam pada anak disebabkan olehinfeksi virus, sehingga tujuan pemberian
terapi bukan hanya menyembuhkan infeksinya melainkan membuat anak lebih nyaman

 Obat alternatip non faramakologi Tinea versi color

Panu alias tinea versicolor adalah infeksi jamur pada kulit yang ditandai dengan
bercak berwarna terang maupun gelap. Panu muncul akibat infeksi jamur Malassezia
yang ditemukan pada permukaan kulit.Pada dasarnya, manusia memang memiliki
jamur yang hidup di kulit dalam jumlah normal. Umumnya, jamur seperti Malassezia
tidak menyebabkan masalah kesehatan. Jamur bahkan dapat hidup berdampingan
dengan sel tubuh, dan saling mendukung (simbiotik).Banyak mikrobiota (atau
organisme mikroskopik), termasuk jamur ini yang berperan untuk melindungi Anda
dari infeksi dan patogen lain yang dapat membahayakan atau menyebabkan penyakit.
Namun, kadang jamur dapat berkembang biak secara berlebihan dan memengaruhi
warna atau pigmentasi alami dari kulit. Itulah sebabnya Anda akan mendapati bagian
kulit Anda berwarna lebih terang atau gelap dibandingkan dengan kulit sekitar saat
terkena panu.
metode paling efektif untuk mencegah panu adalah dengan menjaga kebersihan.
Singkirkan kotoran dan minyak berlebih pada kulit supaya tidak menularkan infeksi
ini kepada orang lain.

Di bawah ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah panu.
 Hindari berjemur atau paparan sinar matahari berlebih. Berjemur menyebabkan panu
lebih mudah terlihat.
 Hindari terlalu banyak berkeringat.
 Hentikan penggunaan produk perawatan kulit yang berminyak. Gunakan produk
yang tidak berminyak atau non-komedogenik.
 Kenakan pakaian longgar.
 Jangan gunakan tanning bed atau sun lamp. Hal-hal tersebut menyebabkan panu
lebih terlihat.
Menggunakan obat resep, terutama saat cuaca kurang bersahabat dan suhu udara
terasa lembap

 Terapi alternatip non faramakologi Miliaria pada bayi dan balita

Biang keringat (dikenal juga miliaria atau heat rash) adalah kondisi yang terjadi
saat keringat, sel kulit mati, atau bakteri terperangkap di bawah kulit. Ini termasuk
jenis masalah kulit yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Biang keringat biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, pada beberapa kasus yang lebih serius, efeknya dapat mengganggu
mekanisme regulasi panas pada tubuh ngobatan ini dapat membantu menenangkan,
mendinginkan kulit, serta mengurangi peradangan dan risiko terjadinya infeksi.Yang
paling penting adalah, hindari menggaruk ruam dan benjolan yang muncul di kulit
Anda. Menggaruk bagian yang gatal justru dapat meningkatkan risiko terjadinya
iritasi dan infeksi.
1. Mandi air dingin
Miliaria dapat diredakan apabila kulit terpapar udara atau air dingin. Oleh karena itu,
Anda dapat mencoba mandi dengan air dingin.
Mandi juga dapat membantu membuka pori-pori kulit Anda. Hal ini penting karena
pori-pori yang tersumbat dapat memicu munculnya ruam dan benjolan.Setelah
mandi, pastikan Anda mengeringkan tubuh Anda dengan benar. Kulit yang tidak
dikeringkan dengan sempurna berisiko mengalami iritasi.
2. Menggunakan kipas angin dan AC
Saat sedang dalam masa pemulihan, pastikan Anda terhindar dari cuaca atau udara
panas dan lembap. Ventilasi ruangan yang baik dapat membantu kulit Anda lebih
tenang dan cepat pulih. Gunakan kipas angin atau pasang air conditioner (AC).
3. Mengenakan pakaian yang tepat
Selain mendinginkan suhu ruangan, Anda harus mengenakan pakaian yang tepat dan
sesuai. Pilihlah bahan pakaian yang ringan dan longgar, sehingga pakaian tidak akan
menggesek kulit atau menyebabkan Anda kepanasan.
Bahan pakaian yang dapat Anda pilih adalah polyester atau kain sintetik lain yang
dirancang untuk olahraga. Pakaian jenis ini bagus untuk menjaga kelembapan kulit.
Anda juga dapat memilih pakaian berbahan katun. Katun baik untuk sirkulasi udara
pada tubuh Anda, sert lebih nyaman dikenakan.
4. Kompres air dingin
Kompres air dingin adalah salah satu cara yang paling mudah untuk menenangkan
iritasi kulit. Anda dapat merendam handuk di air dingin, atau membungkus es batu
dengan kain. Kemudian, kompres kulit Anda yang terkena biang keringat dan iritasi.
5. Menggunakan bahan alami
Beberapa bahan alami seperti oatmeal, baking soda, dan aloe vera bisa dimanfaatkan
untuk mengurangi iritasi pada kulit. Ketiga bahan ini memiliki komponen anti-
peradangan yang dapat meringankan gejala gatal-gatal dan kemerahan
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER/Downloads/940-Article%20Text-2559-1-10-20200530.pdf
https://123dok.com/document/y6o1797y-pengaruh-akupresur-terhadap-
pengurangan-trimester-praktek-muarofah-surabaya.html
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/download/1048/1053
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/viewFile/3970/pdf
https://www.alomedika.com/tatalaksana-non-farmakologi-nyeri-persalinan
PEDOMAN PELAYANAN FARMASI UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI ( 2006 ). Diakses pada 11
Maret 2022 melalui
http://pio.binfar.kemkes.go.id/PIOPdf/PEDOMAN_IBU_HAMIL.pdhttps://www.guesehat.com/boleh
-tidak-anak-kerokan
http://eprintslib.ummgl.ac.id/2370/1/17.0601.0014_BAB%20I_BAB%20II_BAB%20III
_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://stikesmu-sidrap.e-
journal.id/JIKP/article/download/32/22https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/612/547

Anda mungkin juga menyukai