Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

K DENGAN
MASALAH UTAMA KETIDAKSTABILAN GULA DARAH
DIRUANG AL MUKMIN RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG

Untuk Memenuhi Capaian Tugas Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

Disusun oleh:
RIZKIANA RAHMAWATI
202303158

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2023
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. K DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN UTAMA KETIDAKSTABILAN GULA DARAH
DIRUANG ALMUKMIN RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG

Nama : Rizkiana Rahmawati


Nim : 202303158
Prodi : Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

( Yuyun Ika Setiati, S.Kep.Ners ) ( Marsito, M.Kep, Sp.Kom )


BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Ketidak stabilan kadar glukosa darah adalah risiko terhadap
variasi kadar glukosa darah dari rentang normal (Tim POKJA SDKI DPP
PPNI, 2016).
Ketidakstabilan kadar glukosa darah terjadi karena tubuh tidak
mampu menggunakan dan melepaskan insulin secara adekuat
(Irianto, 2015).
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan
kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal (PERKENI, 2015).
B. FAKTOR RISIKO
1. Kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes.
2. Ketidak tepatan pemantauan glukosa darah.
3. Kurang patuh pada rencana manajemen diabetes.
4. Manajemen medikasi tidak terkontrol
5. Kehamilan.
6. Periode pertumbuhan cepat.
7. Stress berlebihan.
8. Penambahan berat badan
9. Kurang dapat menerima diagnosis.
(Tim POKJA SDKI DPP PPNI, 2016).
C. KONDISI KLINIS TERKAIT
1. Diabetes Mellitus
2. Ketoasidosis diabetik
3. Hipoglikemia
4. Diabetes gestasional.
5. Penggunaan kortikosteroid.
6. Nutrisi parenteral total (TPN).
(Tim POKJA SDKI DPP PPNI, 2016).
D. PATOFISIOLOGI
DM Tipe 2 (DMT2) merupakan kondisi multifaktoral. Sebagian
besar pasien DMT2 adalah pasien obesitas atau dengan komponen lemak
viskeral yang menonjol. Keaadaan ini berhubungan dengan resistensi insulin
(RI). Resistensi insulin terjadi beberapa dekade sebelum kejadian DMT2.
Secara fisiologis, tubuh dapat mengatasi resistensi insulin yang terjadi
dengan meningkatkan jumlah sekresi insulin sehingga hiperglikemia tidak
terjadi. Resistensi insulin yang terjadi secara bertahap dan perlahan
menyebabkan hiperglikemia yang awalnya tidak menimbulkan gejala klasik
diabetes.
Pada suatu saat, gabungan antara defek sekresi insulin dan
resistensi insulin menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Periode di mana
tubuh masih dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas
normal (bukan DM, tidak termasuk dalam kriteria diagnosis DM maupun
prediabetes) disebut stadium normoglikemia, sedangkan periode di mana
telah terjadi peningkatan kadar glukosa darah disebut stadium
hiperglikemia. Stadium hiperglikemia dapat dibedakan menjadi prediabetes
dan DM. stadium prediabetes meliputi toleransi glukosa terganggu (TGT)
dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT).
Saat DM terdiagnosis, diperkirakan pasien tersebut sudah
mengalami kehilangan 50% massa sel beta pankreas, sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara sekresi insulin dan resistensi insulin itu. DM
khususnya dalam hal ini hiperglikemia, merupakan bagian sindrom
metabolik/sindrom resistensi insulin. Sindrom metabolik merupakan
sekumpulan kelainan metabolik yang mengarah kepada risiko penyakit
kardiovaskular dan diabetes.
Secara klinis resistensi insulin dikenal dengan ditemukannya
beberapa parameter klinis yang dikenal dengan sindrom metabolik. Adanya
sindrom metabolik menunjukkan risiko DM dan penyakit kardiovaskular
yang tinggi pada individu tersebut.
E. PATHWAY

USIA FAKTOR IMUNOLOGI GENETIK OBESITAS

Penurunan Respon autoimun Individu yang Peningkatan beban


fisiologis abnormal memiliki antigen metabolisme
HLA glukosa

Reaksi autoimun

DIABETES MELLITUS

Kerusakan sel β pankreas

Kelelahan Polidipsia Poliuria Olahraga berlebihan Pola makan


yang buruk

Hiperglikemia Hipoglikemia

Risiko Ketidakstabilan

Kadar gula darah

Bagan 2.1 Pathway Diabetes mellitus (Setiaji,2017)


D. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Ketidakstabilan kadar glukosa (D.0027)
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (D.0057)
3. Resiko jatuh (D.0143)
4. Defisit Pengetahuan (D.0111).
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa SLKI SIKI


1. Ketidakstabilan kadar glukosa Setelah dilakukan tindakan Manajemen hiperglikemi
berhubungan dengan gangguan Observasi :
keperawatan selama 3 x 24 Jam
toleransi glukosa darah  Identifikasi kemungkinan
(D.0027) diharapkan kestabilan gula darah penyebab hiperglikemia.
 Identifikasi situasi yang
meningkat : menyebabkan kebutuhan
Skala insulin meningkat (missal :
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5 penyakit kambuhan).
Mengantuk  Monitor kadar glukosa
menurun darah.
Pusing menurun  Monitor tanda dan gejala
Letih / lesu hiperglikemia (missal :
menurun polyuria,polydipsia,
Keluhan lapar polifagia, kelemahan,
menurun malaise, pandangan kabur,
Kadar GDS sakit kepala).
membaik  Monitor intake dan output
Keterangan : cairan.
1 : Menurun  Monitor keton urin, kadar
2 : Cukup menurun analisa gas darah, elektrolit,
3 : Sedang tekanan darah ortostatik dan
4 : Cukup meningkat frekuensi nadi.
5 : Meningkat Terapeutik :
 Berikan asupan cairan oral.
 Konsultasikan dengan medis
jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau
memburuk.
 Fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik.
Edukasi :
 Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL.
 Aanjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri.
 Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga.
 Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
jika perlu.
 Ajarkan pengelolaan
diabetes (missal :
penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat,
dan bantuan professional
kesehatan).
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
insulin.
 Kolaborasi pemberian
cairan iv, jika perlu.
 Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu.
2. Keletihan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi
kondisi fisiologis (D.0057) Observasi
selama 3x 24 jam diharapkan tingkat
 Identifikasi gangguan fungsi
keletihan menurun : tubuh yang mengakibatkan
kelelahan.
Skala
 Monitor kelelahan fisik dan
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5 emosional.
 Monitor pola dan jam tidur.
Kemampuan
melakukan  Monitor lokasi dan
aktifitas ketidaknyamanan selama
membaik melakukan aktifitas.
Motivasi Terapeutik
membaik  Sediakan lingkungan
Verbalisasi lelah nyaman dan rendah
menurun stimulus (cahaya,suara,
kunjungan)
Lesu menurun
 Lakukan latihan rentang
Sakit kepala gerak pasif dan aktif
menurun  Berikan aktifitas distraksi
Keterangan : yang menenangkan.
1 : Menurun Edukasi
2 : Cukup menurun  Anjurkan melakukan
3 : Sedang aktifitas secara bertahap
4 : Cukup meningkat  Anjurkan menghubungi
5 : Meningkat perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang.
 Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan.
3. Risiko Jatuh (D.0143) b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Keselamatan
penggunaan alat bantu berjalan selama 3x 24 jam diharapkan tingkat Lingkungan :
Observasi :
jatuh menurun :  Identifikasi kebutuhan
Skala keselamatan (kondisi fisik,
Kriteria 1 2 3 4 5 fungsi kognitif, riwayat
Hasil perilaku).
Jatuh dari TT  Monitor perubahan status
Jatuh saat keselamatan lingkungan.
berdiri Terapeutik :
Jatuh saat  Hilangkan bahaya
duduk keselamatan lingkungan jika
Jatuh saat memungkinkan.
berjalan  Modifikasi lingkungan
Jatuh saat untuk meminimalkan
naik tangga bahaya dan risiko.
Jatuh  Sediakan alat bantu
saatdikamar keamanan lingkungan
mandi (missal: pegangan tangan)
Jatuh saat  Gunakan perangkat
membungkuk pelindung (pengekangan
Keterangan : fisik, rel samping, pintu
1 : Meningkat terkunci, pagar)
2 : Cukup meningkat Edukasi :
3 : Sedang Ajarkan kepada individu,
keluarga dan kelompok risiko
4 : Cukup menurun
tinggi bahaya lingkungan.
5 : Menurun

4. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi proses penyakit


berhubungan dengan kurang selama 3 x 24 jam diharapkan tingkat Observasi :
terpapar informasi (D.0111) pengetahuan meningkat  Identifikasi kesiapan dan
Skala kemampuan menerima
informasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Terapeutik :
Perilaku sesuai  Sediakan materi dan media
anjuran pendidikan kesehatan
Verbalisasi minat  Jadwalkan pendidikan
dalam belajar kesehatan sesuai
Kemampuan kesepakatan
menjelaskan  Berikan kesempatan untuk
pengetahuan bertanya.
Kemampuan Edukasi :
menggambarkan  Jelaskan penyebab dan
pengalaman factor risiko penyakit.
Perilaku sesuai  Jelaskan proses patofisiologi
pengetahuan munculnya penyakit.
 Jelaskan tanda dan gejala
Keterangan : yang ditimbulkan penyakit.
1 : Menurun  Jelaskan kemungkinan
2 : Cukup menurun terjadinya komplikasi.
3 : Sedang  Ajarkan cara meredakan
4 : Cukup meningkat atau mengatasi gejala yang
5 : Meningkat dirasakan.
 Ajarkan cara meminimalkan
efek samping dan intervensi
atau pengobatan
 Informasikan kondisi pasien
saat ini.
 Anjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa.
No :F
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GOMBONG Revisi :
Halama :
n

LAMPIRAN KEPERAWATAN GERONTIK

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien

Nama Lengkap Ny K Suku Bangsa Jawa


Tempat/ tgl lahir Kebumen 05-01- Pendidikan terakhir SD
1958
Jenis Kelamin Perempuan Peniron Rt 2/Rw 3
Status Perkawinan Janda Alamat Pejagoan
Agama Islam Kebumen

2. Keluarga yang bisa dihubungi


Nama : Tn. Nardi
Alamat : Peniron Rt 2/Rw 3
No. Telp : 085726442
Hubungan dengan klien : anak
3. Riwayat pekerjaan dan status klien
Pekerjaan saat ini : IRT
Sumber pendapatan : Di bantu anak-anak
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi : duduk-duduk diteras depan dan menonton tv
Bepergian/ wisata :-
Keanggotaan organisasi : -

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : Ny. K mengatakan makan rutin 3x sehari dengan
porsi sedikit nasi sayur bening dan lauk
seadanya
Nafsu makan : Ny. K mengatakan nafsu makannya normal tidak
ada masalah, tetapi akhir akhir ini suka minum
es yang manis
Jenis makanan : Ny. K mengatakan jenis makanannya adalah
padat.
Alergi terhadap makanan : Ny. K mengatakan tidak ada alergi terhadap
makanan apapun
Pantangan makan : Ny. K mengatakan tidak ada pantangan
makanan
2. Eliminasi
Frekuensi BAK : Ny. K mengatakan untuk BAK sehari ada 5-6
kali
Kebiasaan BAK pada malam hari : Ny. K mengatakan BAK pada malam
hari biasanya ketika hanya mau tidur dan
kadang terbangun untuk BAK.
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Ny. K mengatakan tidak pernah
mengalami permasalahan dengan BAK nya
Frekuensi BAB : Ny. K mengatakan BAB 1x perhari tanpa keluhan.
Konsistensi : Ny. K mengatakan untuk konsistensinya lembek.
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : -
3. Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi mandi : Ny. K mengatakan untuk mandinya
selalu rutin sehari 2 kali
Pemakaian sabun (ya/ tidak) : Ny. K mengatakan mandinya
selalu menggunakan sabun
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : Ny. K mengatakan selalu
menggosok gigi di pagi hari dan
sore hari.
Penggunaan pasta gigi (ya/ tidak) : Ny. K mengatakan untuk gosok
giginya selalu menggunakan pasta
gigi
c. Cuci rambut
Frekuensi : Ny. K mengatakan rutin mencuci
rambutnya 2 hari sekali.
Penggunaan shampoo (ya/ tidak) : Ny. K mengatakan selalu
mencuci rambutnya dengan
shampo
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : Ny. K mengatakan rutin selalu
gunting kukunya ketika sudah
panjang
Kebiasaan mencuci tangan : Ny. K mengatakan selalu mencuci
tangan setelah beraktivitas.
4. Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : Ny.K mengatakan tidak ada kesulitan
ketika tidur diwaktu malam hari
tetapi kadang terbangun untuk BAK.
Tidur siang : Ny. K mengatakan tidur siang 1-2 jam
tiap harinya.
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : kadang terbangun untuk BAK..
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Ny. K mengatakan mengikuti olahraga
senam Lansia 1 minggu sekali. Ada
posyandu Lansia tetapi tidak pernah ikut.
Nonton TV : Ny. K mengatakan sering menonton tv
acara yang disukainya sambal isirahat
rebahan.
Berkebun/ memasak : Ny. K mengatakan jarang memasak
karena sering merasa lelah dan pusing.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/ tidak) : Ny. K sama sekali tidak pernah
merokok
Minuman keras (ya/ tidak) : Ny. K mengatakan sama sekali
tidak pernah minum- minuman
keras.
Ketergantungan terhadap obat (ya/ tidak) : Ny. K mengatakan tidak pernah
konsumsi dan ketergantuan obat
apapun
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Lama waktu
Jenis Kegiatan untuk setiap
kegiatan
1.Ny. K mengatakan setelah bangun tidur
Jam 04.00-04.15
membersihkan tempat tidur dan menata bantal
2.Ny. K sholat subuh Jam 04.15-04.30
3.Ny. K tidur lagi Jam 04.30-05.40
4.Ny. K (bersih, bersih rumah, kadang masak, nonton
Jam 05.40-11.30
tv)
5.Ny. K makan siang Jam 11.30-12.00
6.Ny. K tidur Siang Jam 12.00-14.00
7.Ny. main dirumah anaknya, tetangga, atau nonton Jam 13.00-21.00
tv lagi

8.Ny. K beristirahat / tidur Jam 21.00-04.00

C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 6 bulan terakhir: Ny. K mengatakan sering lemes,
pusing, kesemutan dan merasa cepat lelah. Ny.K mengatatakan tidak
rutin periksa ke dokter
b. Gejala yang dirasakan : Ny. K mengatakan sering lemes, kesemutan dan
kelelahan.
c. Faktor pencetus : Ny. K mengatakan penyebabnya karena faktor usia,dan
pola hidupnya.
d. Timbulnya keluhan : (√ ) mendadak ( ) bertahap
Ny. K mengatakan waktu muncul keluhan sudah 6 bulan terakhir ini
e. Waktu timbulnya keluhan :Ny. K mengatakan waktu timbulnya tidak
pasti.
f. Upaya mengatasi : istirahat.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Ny. K merasa tidak mempunyai riwayat
penyakit DM ataupun yang lainnya sebelumnya.
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu,dll) : Ny. K mengatakan
tidak memiliki alergi pada apapun
c. Riwayat kecelakaan : Ny. K mengatakan belum pernah mengalami
kecelakaan
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : Ny. K belum pernah di rawat di RS
sebelumnya
e. Riwayat pemakaian obat : Ny. K mengatakan paling sering
mengkonsumsi paracetamol dan asam mefenamat kalau pusing, beli
OBH di apotek jika batuk
3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
b. TTV
TD 130/80 mmhg Nadi : 92 x per menit RR : 28 x per menit Suhu :
36,7
c. BB: 64 kg TB : 155 cm
d. Kepala
Bentuk kepala terlihat mesosepal tidak terlihat ada jejas di kepala, tidak
terlihat ada benjolan di kepala, wajah terlihat simetris, Ny. K
mengatakan tidak ada nyeri tekan,rambut berwarna putih dan terlihat
bersih
e. Mata
Mata simetris,konjungtiva ananemis, sklera anikterik,Ny. K
mengatakan tidak nyeri tekan dimata,penglihatan agak sedikit kabur.
f. Telinga
Bentuknya simetris,tidak ada penumpukan serumen,pendengaran
sedikit berkurang,Ny. K mengatakan tidak ada nyeri tekan.
g. Mulut, gigi dan bibir
Mukosa mulut lembab,gigi masih utuh, tidak ada sariawan, lidah bersih
pengecap dan perasa baik dan tidak ada kemerahan diorofaring
h. Dada
paru-paru bentuk datar,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada retraksi
dada,bunyi perkusi sonor,bunyi paru vesikuler, jantung bentuk
datar,tidak ada palpitasi, tidak ada jejas, tidak terdapat nyeri tekan
suara perkusi pekak suara jantung normal lupdup,tidak ada suara
tambahan
i. Abdomen
bentuk simetris, tidak ada jejas,tidak ada benjolan dan tidak terdapat
distensi abdomen,bunyi peristaltik usus 18x/menit, tidak ada nyeri
tekan bunyi timpani
j. Kulit
Turgor kulit lembab,kulit bersih,tidak ada jejas,warna coklat, klien
mengeluh gatal-gatal pada kulit, tidak ada kemerahan.
k. Ekstremitas atas

5 5

Kekuatan otot tangan kanan 5


Kekuatan otot tangan kiri 5
l. Ekstremitas bawah

3 3

Kekuatan otot kaki kanan 3


Kekuatan otot kaki kiri 3
D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)
1. Masalah Kesehatan Kronis :Jumlah skor 23 sehingga tidak ada masalah
kesehatan s.d masalah kesehatan kronis ringan pada Ny. K
2. Fungsi kognitif : Jumlah skor salah 3 sehingga fungsi intelektual Ny. K
kerusakan intelektual ringan
3. Status Fungsional :Jumlah skor 10 sehingga hasil dari penilaian status
fungsional Ny R ketergantungan
4. Status Psikologis :Hasil penilaian skornya 5 dengan indikasi normal
5. Screening fall (Resiko Jatuh) :untuk risiko jatuh hasilnya 20-29 detik oderate
to high risk for falling
6. Skor Norton (Resiko Dekubitus) : Jumlah skor 18 sehingga kecil sekali atau
tak terjadi risiko dekubitus pada ny S.J
Lingkungan Tempat Tinggal
1. Jenis lantai rumah :  tanah,  tegel, √ porselin√ lainnya. Sebutkan: cor
2. Kondisi lantai :  licin, √ lembab,  kering  lainnya. Sebutkan! ………
3. Tangga rumah : √ Tidak ada  Ada :  aman (ada pegangan),  tidak
aman
4. Penerangan : √ cukup,  kurang
5. Tempat tidur :  aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi), √ tidak aman
6. Alat dapur : √ berserakan,  tertata rapi
7. WC :  Tidak ada √ Ada :  aman (posisi duduk, ada pegangan), √ tidak
aman (lantai licin, tidak ada pegangan)
8. Kebersihan lingkungan :  √bersih (tidak ada barang membahayakan), 
tidak bersih dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku, dan lain-lain)

II. ANALISA DATA


Selasa, 24 Oktober 2023
No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS : Pasien mengatakan sering Ketidak stabilan gula Gangguan toleransi
merasa lemas, lelah dan pusing. darah (D.0027) glukosa darah.
Pasien mengatakan keluhan
tersebut sudah 6 bulan
terakhir ini
DO : GDS : 362 g/dL.
Pasien tampak lemah
TD : 113/ 78 mmHg, N : 62
x/m, RR : 26 x/m S : 36 ° C

2 DS : Pasien mengatakan sering Keletihan (D.0057) Kondisi fisiologis


merasa lelah.
Pasien mengatakan aktifitas
terganggu karena merasa
cepat lelah
DO : Pasien tampak lemah
TD : 113/ 78 mmHg, N : 62
x/m, RR : 26 x/m S : 36 ° C

3 DS : Pasien mengatakan tidak Defisit pengetahuan Ketidaktahuan


memahami apa saja yang (D.0111) menemukan
boleh di lakukan dan tidak sumber informasi
boleh dilakukan terkait
penyakitnya, serta apa saja
yang boleh atau tidak di
konsumsi.
DO : GDS : 362 gr/dl

Prioritas Diagnosa Keperawatan:


1. Ketidak stabilan gula darah berhubungan dengan gangguan toleransi gula darah
(D.0027)
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (D.0057)
3. Defisit Pengetahuan b.d ketidaktahuan menemukan sumber informasi (D.0111)
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Selasa, 24 Oktober 2023
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Ketidakstabilan kadar glukosa Setelah dilakukan tindakan Manajemen hiperglikemi
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3 x 24 Jam Observasi :
toleransi glukosa darah diharapkan kestabilan gula darah  Identifikasi kemungkinan
(D.0027) meningkat : penyebab hiperglikemia.

Skala  Identifikasi situasi yang


Kriteria Hasil A T menyebabkan kebutuhan
Mengantuk menurun 3 5 insulin meningkat (missal :
Pusing menurun 2 4 penyakit kambuhan).
Letih / lesu menurun 2 5  Monitor kadar glukosa
Kadar GDS membaik 2 4 darah.
Keterangan :  Monitor tanda dan gejala
1 : Menurun hiperglikemia.
2 : Cukup menurun  Monitor intake dan output
3 : Sedang cairan.
4 : Cukup meningkat  Monitor keton urin, kadar
5 : Meningkat analisa gas darah, elektrolit,
tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi.
Terapeutik :
 Berikan asupan cairan oral.
 Konsultasikan dengan medis
jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau
memburuk.
 Fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik.
Edukasi :
 Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL.
 Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri.
 Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga.
 Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
jika perlu.
 Ajarkan pengelolaan
diabetes (misal :
penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat,
dan bantuan professional
kesehatan).
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
insulin.
 Kolaborasi pemberian
cairan iv, jika perlu.
 Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu.
2. Keletihan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi
kondisi fisiologis (D.0057) selama 3x 24 jam diharapkan tingkat Observasi
keletihan menurun :  Identifikasi gangguan fungsi
Skala tubuh yang mengakibatkan
Kriteria Hasil A T kelelahan.
Kemampuan 2 4  Monitor kelelahan fisik dan
melakukan aktifitas emosional.
membaik  Monitor pola dan jam tidur.
Motivasi membaik 2 4  Monitor lokasi dan
Verbalisasi lelah 2 4 ketidaknyamanan selama
menurun melakukan aktifitas.
Lesu menurun 2 4 Terapeutik
Sakit kepala menurun 2 4  Sediakan lingkungan
Keterangan : nyaman dan rendah
1 : Menurun stimulus (cahaya,suara,
2 : Cukup menurun kunjungan)
3 : Sedang  Lakukan latihan rentang
4 : Cukup meningkat gerak pasif dan aktif
5 : Meningkat  Berikan aktifitas distraksi
yang menenangkan.
Edukasi
 Anjurkan melakukan
aktifitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang.
 Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan.
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi proses penyakit
berhubungan dengan kurang keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi :
terpapar informasi (D.0111) diharapkan tingkat pengetahuan  Identifikasi kesiapan dan
meningkat kemampuan menerima

Skala informasi

Kriteria Hasil A T Terapeutik :

Perilaku sesuai anjuran 2 5  Sediakan materi dan media

Verbalisasi minat dalam 2 5 pendidikan kesehatan

belajar  Jadwalkan pendidikan

Kemampuan menjelaskan 2 4 kesehatan sesuai

pengetahuan tentang suatu kesepakatan

topik  Berikan kesempatan untuk

Perilaku sesuai 2 4 bertanya.

pengtetahuan Edukasi :
 Jelaskan penyebab dan
factor risiko penyakit.
Keterangan :
 Jelaskan proses patofisiologi
1 : Menurun
munculnya penyakit.
2 : Cukup menurun
 Jelaskan tanda dan gejala
3 : Sedang
yang ditimbulkan penyakit.
4 : Cukup meningkat
 Jelaskan kemungkinan
5 : Meningkat
terjadinya komplikasi.
 Ajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala yang
dirasakan.
 Ajarkan cara meminimalkan
efek samping dan intervensi
atau pengobatan
 Informasikan kondisi pasien
saat ini.
 Anjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa.

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari/
No Ttd dan
Tgl/ Implementasi Evaluasi Formatif
Dx Nama
Jam
Selasa 1 Mengkaji KU dan VS O : KU Cukup, CM, lemes
+
24/10/ Mengidentifikasi kemungkinan
TD : 113/ 78 mmHg, N : Rizkiana
2023 penyebab hiperglikemia
62 x/m, RR : 26 x/m S :
13.00 36 ° C
WIB 1 S : Pasien mengatakan tidak
melakukan pantangan
makan dan minuman
13.00 Memonitor kadar glukosa darah. apapun
1
WIB O:-

S:-
Monitor tanda dan gejala O : GDS = 362 g/dL
13.30
hiperglikemia.
WIB 1 S : Pasien mengatakan
sering merasa lemes.
O : pasien tampak tidak
bertenaga.
1
S : Pasien mengatakan
15.00 1,2 makan 3x sehari
Monitor intake dan output cairan.

16.00 S : Pasien minum 5-6 gls /


Memberikan asupan cairan oral. hari.
17.00 O:-
Memonitor vital sign O : T : 108 / 72 mmHg, n :
66 x/m RR : 28 x/m
Selasa 2  Mengidentifikasi gangguan S : Pasien mengatakan
24/10/ fungsi tubuh yang sering minum dan
2023 mengakibatkan kelelahan. ngemil manis Rizkiana
13.00 O : GDS : 362 g/dL
WIB
 Memonitor kelelahan fisik dan S : pasien mengatakan
emosional. sering merasa lelah saat
melakukan aktifitas.
Pasien mengatakan
sering merasa bosan dan
khawatir dengan
kondisinya.
O : Pasien tampak lemah.

14.00  Memonitor pola dan jam tidur. S : Pasien mengatakan tidur


WIB dari jam 22 s/d 04.30 dan
kadang terbangun untuk
BAK.

 Memonitor lokasi dan S : Pasien mengatakan kaki


15.00 ketidaknyamanan selama sering kesemutan.
WIB melakukan aktifitas. Pasien mengatakan
sering merasa lemas dan
pusing saat beraktifitas.
O : pasien berjalan tampak
lebih lambat
Selasa 3  Mengidentifikasi kesiapan dan S : Pasien mengatakan siap
24/10/ kemampuan menerima menerima informasi
2023 informasi Rizkiana
13.00  Sediakan materi dan media O: Materi pendidikan
WIB pendidikan kesehatan kesehatan +
 Membuat jadwal pendidikan S : Pasien menyetujui untuk
kesehatan sesuai kesepakatan dilakuikan penkes pada
hari Rabu 25/10/2023
jam 14.00 WIB.

Rabu 1  Mengkaji KU dan VS O : KU Cukup, CM, lemes


25/10/ +
2023 Rizkiana
TD : 106/ 68 mmHg, N :
60 x/m, RR : 26 x/m S :
36,2 ° C

1  Menganjurkan menghindari S : Pasien mengatakan tidak


olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL. S : pasien mengatakan akan
1  Menganjurkan monitor kadar melakukan cek mandiri
glukosa darah secara mandiri. gula darah.
Pasien mengatakan
belum tahu cara
melakukan cek GDS
mandiri.

1,4  Mengajarkan pengelolaan S : Pasien mengatakan lebih


diabetes (misal : penggunaan memahami tentang
insulin, obat oral, monitor penyakitnya dan tata
asupan cairan, penggantian laksananya.
karbohidrat, dan bantuan O : Pasien dapat
professional kesehatan). menjelaskan sebagian
tentang penyakitnya dan
tata laksananya.
Rabu 3  Menjelaskan penyebab dan S : Pasien mengatakan
25/10/ factor risiko penyakit. bertambah pengetahuan
2023  Menjelaskan proses tentang penyakit DM, Rizkiana
patofisiologi munculnya apa yang harus dilakukan
penyakit. dan yang tidak boleh
 Menjelaskan tanda dan gejala dilakukan.
yang ditimbulkan penyakit. O : Pasien dapat menjawab
 Menjelaskan kemungkinan 4 pertanyaan dari 5
terjadinya komplikasi. pertanyaan yang
 Mengajarkan cara meredakan diberikan.
atau mengatasi gejala yang
dirasakan.
 Mengajarkan cara
meminimalkan efek samping
dan intervensi atau pengobatan

Rabu 1  Memonitor KU dan VS O : KU Cukup, CM, Lemes


25/10/  Melakukan kolaborasi +, TD : 112/ 71 mmHg,
2023 pemberian insulin. N : 62 x/m, RR : 24 x/m Rizkiana
S : 36,5 ° C
 Melakukan kolaborasi O : IUVD RL 12 tpm Makro
pemberian cairan iv.
 Menganjurkan kepatuhan S : Pasien mengatakan akan
terhadap diet dan olahraga. mematuhi diet sesuai yang
sudah diajarkan.
 Memonitor Gula darah Pasien O : GDS : 219 g/dL

Rabu 2  Menganjurkan melakukan S : Pasien mengatakan akan


25/10/ aktifitas secara bertahap melakukan aktifitas
2023 secara bertahap.
O:- Rizkiana
 Menganjurkan menghubungi S : Pasien mengatakan akan
perawat jika tanda dan gejala menghubungi perawat
kelelahan tidak berkurang. bila keluhan kelelahan
tidak berkurang.

 Mengajarkan strategi koping S : Pasien mengatakan akan


untuk mengurangi kelelahan. beristirahat bila merasa
lelah.
O:-
Rabu 4  Memberikan informasi kondisi S : Pasien mengatakan
25/10/ pasien saat ini. sudah memahami
2023 kondisinya Rizkiana
O : ada bagian yang terlupa
saat pasien menjelaskan
ulang kondisinya.
 Menganjurkan melapor jika S : pasien mengatakan akan
merasakan tanda dan gejala memriksakan kondisinya
memberat atau tidak biasa. saat ada keluhan atau
kondisi yang tidak biasa.
O:-

V. EVALUASI KEPERAWATAN
Ttd dan
Hari/Tgl/Jam No Dx Evaluasi Sumatif
Nama
Kamis 1 S : Pasien mengatakan masih sering merasa
26/10/2023 lemas dan sering merasa lelah.
13.00 WIB Rizkiana
O : Pasien masih tampak lemah.
GDS : 234 g/dL.
KU Cukup, CM, Lemes +, TD : 112/ 71
mmHg, N : 62 x/m, RR : 24 x/m S : 36,5 ° C.
A : masalah ketidakstabilan gula darah belum
teratasi.

Skala
Kriteria Hasil A T A
Mengantuk menurun 3 5 4
Pusing menurun 2 4 3
Letih / lesu menurun 2 5 3
Kadar GDS membaik 2 4 3
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat

P : Pertahankan Intervensi :
 Anjurkan menghindari aktivitas fisik
berlebih saat kadar glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL.
 kolaborasi monitor kadar glukosa darah.
Kamis 2 S : Pasien mengatakan masih sering merasa
26/10/2023 lemas pusing dan sering merasa lelah.
13.00 WIB Rizkiana
O : Pasien masih tampak lemah.
GDS : 234 g/dL.
KU Cukup, CM, Lemes +, TD : 112/ 71
mmHg, N : 62 x/m, RR : 24 x/m S : 36,5 ° C.
A : Masalah keletihan belum teratasi.
Tingkat keletihan
Skala
Kriteria Hasil A T A
Kemampuan melakukan 2 4 3
aktifitas membaik
Motivasi membaik 2 4 3
Verbalisasi lelah menurun 2 4 3
Lesu menurun 2 4 3
Sakit kepala menurun 2 4 3
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
P : pertahankan intervensi :
 Anjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang.
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan.

Kamis 4 S : Pasien mengatakan sudah memahami tentang


26/10/2023 sakitnya yaitu DM dan bagaimana cara
13.00 WIB menaganinya. Rizkiana
O : Pasien masih tamapk lebih rileks setelah
diberi penyuluhan kesehatan
GDS : 234 g/dL.
KU Cukup, CM, Lemes +, TD : 112/ 71
mmHg, N : 62 x/m, RR : 24 x/m S : 36,5 ° C.
A : Masalah defisit pengetahuan teratasi, dengan
Tingkat pengetahuan.

Skala
Kriteria Hasil A T A
Perilaku sesuai anjuran 2 5 4
Verbalisasi minat dalam 2 5 4
belajar
Kemampuan menjelaskan 2 4 4
pengetahuan
Kemampuan 2 4 4
menggambarkan
pengalaman
Perilaku sesuai 2 4 4
pengetahuan
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
LAMPIRAN PENGKAJIAN KHUSUS LANJUT USIA
A. MASALAH KESEHATAN KRONIS
Jaran Tidak
Selalu Sering
NO Keluhan yang dirasakan g Pernah
3 2 1 0
Fungsi Penglihatan
1 Penglihatan kabur √
A
2 Mata berair √
3 Nyeri pada mata √
Fungsi Pendengaran
B 4 Pendengaran berkurang √
5 Telinga berdenging √
Fungsi Pernafasan
6 Batuk lama disertai keringat malam √
C
7 Sesak nafas √
8 Berdahak/ sputum √
Fungsi Jantung
9 Jantung berdebar-debar √
D 1
0 Cepat lelah √
1
1 Nyeri dada √
Fungsi Pencernaan
1
2 Mual/ muntah √
1
E 3 Nyeri ulu hati √
1
4 Makan dan minum banyak/ berlebih √
1
5 Perubahan kebiasaan BAB (diare/ sembelit) √
Fungsi Pergerakan
1
6 Nyeri kaki saat berjalan √
F 1
7 Nyeri pinggang atau tulang belakang √
1
8 Nyeri persendian/ bengkak √
Fungsi persarafan
1
9 Lumpuh/ kelemahan pada kaki dan tangan √
2
G 0 Kehilangan rasa √
2
1 Gemetar/ tremor √
2
2 Nyeri/ pegal pada daerah tengkuk √
Fungsi perkemihan
2
3 BAK banyak √
H 2
4 Sering BAK pada malam hari √
2
5 Ngompol √
Jumlah = 26
ANALISIS HASIL: Skor < 25 : Tidak ada masalah kesehatan s.d masalah
kesehatan kronis ringan
Skor 26-50: Masalah kesehatan kronis sedang
Skor > 51 : Masalah kesehatan kronis berat
B. Identifikasi Tingkat Kerusakan Intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental
Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi:
Ajukan pertanyaan 1 - 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat sejumlah kesalahan total berdasarkan 10
pertanyaan

NO PERTANYAAN JAWABAN BENAR SALAH


1 Hari apa sekarang? Senin √
2 Tanggal berapa hari ini? 07-11-2022 √
3 Apa nama tempat ini? RS √
Karangmoj
4 Dimana alamat anda? o √
5 Berapa umur anda? 64 tahun √
6 Kapan anda lahir? 05-01-1958 √
7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi √
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya? SBY √
9 Siapa nama ibu anda? Ny. S √
Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap
10 angka baru, semua secara berurutan 14,9,3,2 √
11 Diit mengenai penyakitnya √
Jumlah Salah = 2
Interpretasi hasil:
a.Salah 0 - 2 : Fungsi Intelektual utuh
b.Salah 3 - 4 : Kerusakan intelektual ringan
c.Salah 5 - 7 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 8 - 10 : Kerusakan intelektual berat

C. MODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ


TERGANTUN
NO AKTIVITAS MANDIRI G
1 0
Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan dan
1 √
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya √
3 Memakan makanan yang telah disiapkan √
Memelihara kebersihan diri (menyisir, mencuci rambut,
4 √
menggosok gigi)
5 Buang air besar di WC √
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses √
7 BAK di kamar mandi √
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √
Berjalan di lingkungan tempat tinggal ke luar ruangan
9 √
tanpa alat bantu
10 menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan √
11 Melakukan pekerjaan rumah √
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri dan keluarga √
13 Mengelola keuangan √
14 Menggunakan sarana transportasi untuk bepergian √
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai aturan √
Merencanakan dan mengambil keputusan untuk
16 √
kepentingan keluarga
17 Melakukan aktivitas di waktu luang √
Jumlah = 16
ANALISIS HASIL
13 - 17 : Mandiri
0 - 12 : Ketergantungan

D. SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE (1983)

NO Apakah Bapak/ Ibu dalam satu Minggu Terakhir YA TIDAK

1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani ? √


Banyak meninggalkan kesenangan/ minat dan aktivitas
2
Anda ? √
NO Apakah Bapak/ Ibu dalam satu Minggu Terakhir YA TIDAK

3 Merasa bahwa kehidupan Anda hampa ? √


4 Sering merasa bosan ? √
5 Penuh pengharapan akan masa depan ? √
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu ? √
Diganggu oleh pikiran pikiran yang tidak dapat
7
diungkapkan ? √
8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu ? √
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada Anda ? √
10 Seringkali merasa tidak berdaya ? √
11 Sering merasa gelisah dan gugup? √
Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu
12
yang mermanfaat ? √
13 Seringkali merasa khawatir akan masa datang ? √
Merasa lebih banyak masalah dengan daya ingat
14
dibandingkan dengan orang lain ? √
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang ? √
16 Seringkali merasa merana ? √
17 Merasa kurang bahagia ? √
18 Sangat khawatir terhadapa masa lalu ? √
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan ? √
20 Merasa berat memulai sesuatu hal yang baru ? √
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat ? √
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? √
23 Berpikir bahwa banyak orang lebih baik daripada Anda ? √
24 Seringkali menjadi kesal karena hal yang sepele ? √
25 Seringkali merasa menangis ? √
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi ? √
27 Menikmati tidur ? √
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial ? √
29 Mudah mengambil keputusan ? √
30 Mempunyai pikiran yang jernih ? √
Jumlah Item yang terganggu = 14
NO Apakah Bapak/ Ibu dalam satu Minggu Terakhir YA TIDAK

ANALISA HASIL
Terganggu --> Nilai 1
Normal --> Nilai 0

Nilai 0 - 5 --> Normal


Nilai 6 - 15 --> Depresi ringan sampai sedang
Nilai 16 - 30 --> Depresi berat
E. THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

N
O LANGKAH
1 Posisi pasien duduk dikursi
2 Minta pasienberdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter)
3 Kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik

ANALIS HASIL
≤ 10 detik : low risk of falling
11 - 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling (√)
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
F. Skor Norton (untuk menilai potensi dekubitus)

NO Indikator Skor Hasil


1 Kondisi Fisik Umum
Baik 4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat Buruk 1 3
2 Kesadaran
Kompos Mentis 4
Apatis 3
Konfus/ Soporus 2
Stupor/ Koma 1 4
3 Aktivitas
Ambulan 4
Ambulan dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2
Tiduran 1 3
4 Mobilitas
Bergerak Bebas 4
Sedikit bebas 3
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1 3
5 Inkontinensia
Tidak mengalami 4
Kadang Kadang 3
Sering inkontinensia urin 2
Inkontinensia alvi dan urin 1 3
TOTAL 16
Analisis Hasil
16 - 20 = Kecil sekali/ tak terjadi resiko dekubitus (√)
12 - 15 = Kemungkinan kecil terjadi resiko dekubitus
< 12 = Kemungkinan besar terjadi

BAB III
PEMBAHASAN

Pada pasien Diabetes masalah keperawatan yang sering terjadi adalah ketidakstabilan
gula darah karena fungsi pancreas yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga
menurunnya absorbsi nutrisi dalam tubuh yang mengakibatkan berat badan pasien diabetes
menurun karena menurunya fungsi ginjal untuk menyerap kembali glukosa yang sudah
dilepaskan untuk diikat kembali kedalam darah. Melakukan tindakan keperawatan
ketidakstabilan glukosa dalam darah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk
menstabilkan kadar gula dalam darah.
Tujuan perawatan yang diberikan kepada Ny.K , setelah dilakukan perawatan selama
3 hari klien mengalami ketidakstabilan kadar glukosa darah dengan kriteria hasil tingkat
kesadaran (meningkat), mengantuk (menurun),, lelah lesu menurun,mulut kering (menurun),
kadar glukosa dalam darah (membaik). Intervensi keperawatan yang diberikan kepada Ny. K
adalah manajemen hiperglikemia : Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia,
monitor kadar glukosa darah setiap 2 jam , monitor keton urin dengan melaukan pemeriksaan
lab, Berikan asupan cairan oral dengan air putih sesering mungkin, kolaborasi pemberian
insulin, kolaborasi pemberian cairan IV. Pemberiaan penyuluhan kesehtan terkait dengan
penyakitnya yaitu DM yakni tentang Gejala DM, faktor resiko penyakit DM, serta
pencegahan komplikasi pada DM.

DAFTAR PUSTAKA
Andhika Mahatidanar, K. N. (2017). Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi. Agromed Unila, 4
A’la, M., z., Yosep, l, & Agustina. H. R. (2017). Pengaruh Bereavement Life Review
TerhadapKesejahteraan Spiritual Pada Keluarga Pasien Stroke. Jurnal Keperawatan
Padjajaran. Vol 5. No 2.
Fadhillah, H., & Aprisunadi. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
Fadhillah, H., Krishnajaya, Ariyadi, H., & Aprisunadi. (2017). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Indonesia.
Purjanto, K. A., Khrisnajaya, Sutoto, & Fadhillah, H. (2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Nanda-I. Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2018-2020/editor, T.Heather
Herdman, Shigemi Kamitsuru; Alih Bahasa, Budi Anna Keliat, Henny Suzana Mediani,
Teuku Tahlil. ; Editor Penyelaras, Monica Ester, Wuri Praptiani. – Ed. 11. - Jakarta :
EGC, 2018.

Anda mungkin juga menyukai