DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Pasien dengan Diabetes Mellitus di Puskesmas Bhakti Jaya
Faktor-faktor resiko :
Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
Obesitas
Riwayat keluarga
MANIFESTASI
Menurut PERKENI gejala dan tanda tanda DM dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
Gejala kronik yang sering dialami oleh penderita DM (PERKENI, 2015) adalah:
Kesemutan
Kulitterasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum
Rasa tebal dikulit
Kram
Mudah mengantuk
Mata kabur
Biasanya sering ganti kaca mata
Gatal disekitar kemaluan terutama pada wanita
Gigi mudah goyah dan mudah lepas
Kemampuan seksual menurun
Dan para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau dengan
bayi berat lahir lebih dari 4kg
PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapidengan Insulin
Obat Antidiabetik Oral
Sulfonilurea
Golongan Biguanid Metformin
Penghambat Alfa Glukosidase/Acarbose
Thiazolidinediones Thiazolidinediones
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
No Pemeriksaan Normal
>200 mg/dl
1 Glukosa darah sewaktu >140 mg/dl
2 >200 mg/dl
3 Glukosa darah puasa
Glukosa darah 2 jam
setelah makan
•Pemeriksaan fungsi tiroid
Peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan
insulin.
•Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning
( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).
•Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. Anamnesa
1. IdentitasKlien:
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, pekerjaan, suku/bangsa,
agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah
sakit (MRS), nomor register, dan diagnosa medik.
2. KeluhanUtama:
Pada umumnya keluhan utama pada kasus
Diabetes Melitus adalah kelemahan dan juga nyeri
bila terdapat Luka
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Perlu dikaji perasaan nyeri atau sakit yang dikeluhkan pasien, Biasanya
klien mengeluhkan nyeri karena adanya luka, dan juga kesemutan pada
esktremitas,luka yang sukar sembuh Sakit kepala, menyatakan seperti
mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan
bingung.
6. Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan
peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau
pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga
ataupun dalam masyarakat.
Pola-Pola Fungsi Pola Persepsi dan Tata laksana hidup sehat
Pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tatalaksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak
gangren pada kaki diabetik, sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap diri dan kecendurangan untuk tidak mematuhi prosedur
pengobatan dan perawatan yang lama,lebih dari 6 juta dari penderita DM tidak menyadari akan terjadinya resiko kaki diabetik bahkan mereka
takut akan terjadinya amputasi (Debra Clair,Jounal Februari 201)
Pola Sensori dan Diabetes Mellitus biasanya akan sering mengalami kepala pusing sampai dengan pingsan juga sulit berkonsentrasi.Terjadi
kelemahan pada anggota gerak yang muncul tiba - tiba
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Klien
Klien terlihat sakit sedang dan terlihat tenang
Tanda-tanda Vital
Suhu : 36°c
Nadi : 116 x/ menit
Pernafasan : 18 x/ menit
Sistem pernafasan
Hidung : Hidung Simetris, pernafasan cuping hidung, Terlihat bersih, Tidak ada sekret/polip
Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar Thyroid
Dada
Sistem kardiovaskuler
Conjungtiva Normal tidak anemis, Mukosa Bibir kering
Arteri carotis Teraba dalam batas normal
Jvp r-2 cm
Sistem pencernaan
Sklera tidak ikterus
Mukosa Bibir kering
Mulut Tidak terlihat stomatitis, tidak tampak adanya palatoskizis, terdapat gigi berlubang dan gigi geraham tanggal,
kemampuan menelan dalam batas normal ,tidak ada keluhan, gerakan lidah bebas
Terdengar gerakan peristaltic normal, tidak ditemukan hyperperistaltik, suara peristaltik 9 x/ menit
abdomen :
Kuadran Kanan Atas : Terdengar suara pekak saat dilakukan perkusi pada hati -/+ 9 cm Hati teraba
tidak terdapat pembesaran hati.saat palpasi tidak di temukan nyeri tekan
Kuadran Kanan bawah : Tidak di temukan nyeri tekan mc Burney (-)
Kuadran Kiri Atas : Terdengar suara Tympani Saat dilakukan Perkusi
pada area gaster dan fleksura lienalis
Kuadran Bawah : Nyeri tekan tidak ditemukan
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada anus
Sistem Indera
Mata
Kelopak mata simetris tidak tampak kelainan mata (lagoptalmus)
Visus Normal
Os: 6/6
Od: 6/6
Lapang pandang : luas
Hidung
Penciuman normal, tidak ada mimisan
Tidak ada sekret yang menghalangi penciuman
Telinga
Daun telinga simetris bersih , tidak ada Riwayat operasi telinga
Kanal auditoris : Normal, ukuran lebar, seruman minimal , tidak terdapat cairan,
Tidak ada benda asing dan tidak ada bengkak atau massa
Membran tympani : Normal, refleks cahaya atau cone of light (+), warna bening
Tidak ada retraksi, tidak ada bulging,Tidak ada vesikel tidak ada bula.
Fungsi pendengaran : Normal, Pasien dapat mendengar suara detak jam tangan dengan jarak 30 cm
Sistem Saraf
Fungsi Cerebral
Status mental : Orientasi Baik, Daya ingat baik, Klien menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa sehari
– hari
GCS : E4 :Eyes dapat membuka mata dengan spontan
Sistem Integumen
Rambut klien terlihat bersih ikal, tebal, terurai
Kulit berwarna sawo matang, lembab, terdapat bulu halus, tidak tampak ruam merah,
Sistem endokrin
Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid
Klien mengalami pertumbuhan normal
Tidak tampak gejala gigantisme maupun keratinsme
Cairan
Klien mengatakan selalu minum air putih,dan suka minuman yang manis
Frekuensi minum :saat sakit klien minum hanya sedikit karena mual, kurang lebih hanya dua botol air mineral ukuran 600ml
Kebutuhan cairan dalam 24 jam : 30 ml /kg BB = 1.950 ml
Eliminasi (BAK & BAB)
Klien menggunakan Toilet dalam rumah dan memiliki Septictank
BAB/BAK teratur setiap hari
Konsistensi lembek
Klien mengatakan lemas tidak dapat ke kamar mandi sendiri, sehingga klien di bantu keluarga dalam pemenuhan kebutuhan BAB / BAK
Klien tidak menggunakan obat untuk memperlancar BAB / BAK
Istirahat Tidur
Klien mengatakan tidak memiliki gangguan pola tidur
Klien tidur malam Jam 21.00
Klien tidak biasa tidur siang
Klien tidur secara rutin dengan Pola tidur yang sama setiap harinya
Olahraga
Klien tidak memiliki program olahraga tertentu
Klien mengatakan melakukan olahraga jalan pagi ketika mau berbelanja ke pasar dan tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga
Klien mengatakan terasa lebih bugar
Rokok/alkohol dan obat-obatan
Klien mengatakan tidak merokok, Tidak meminum minuman yang mengandung alkohol, Tidak mengkonsumsi Obat – obatan Penenang dan tidak mengkonsumsi Obat – Obatan terlarang
Personal Hygiene
Klien mandi 2x sehari dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir
Klien cuci rambut 3 x seminggu
Klien mengatakan gunting kuku 1 minggu sekali
Klien mengatakan gosok gigi 2x sehari
Aktivitas/mobilitas fisik
Aktivitas harian pasien Melakukan kegiatan rumah tangga
Klien melakukan kegiatan rutin harian,
Pergerakan bebas klien tidak menggunakan alat bantu, saat sakit klien membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas
Klien tidak memiliki kesulitan dalam bergerak
Rekreasi
Klien mengatakan senang mengurus rumah tangga walau kadang sangat lelah
Klien memiliki waktu luang disiang hari setelah selesai masak makan siang
Klien mengatakan senang dan puas jika pulang dari rekreasi
Klien mengatakan terkadang menghabiskan waktu libur akhir pekan dengan mengunjungi mall
Klien mengatakan senang jika datang hari libur akhir pekan karena bisa menghabiskan waktu bersama suami
TES DIAGNOSTIK
LABORATORIUM:
TANGGAL 7/6/2021
Pemeriksan Hasil Rujukan Unit
1. TTV : TD : 118/60
N : 116 x/ menit 1. Pasien mengatakan badan lemah dan letih
P : 18 x/ menit 2. Pasien mengatakan sering merasa haus dan
S : 36°c
lapar
2. Gula darah :360
3. Pasien mengatakan sering buang aiar kecil
3. Klien tampak lelah
4. Klien tampak sering buang air kecil lebih dari 10 x/ hari
5. Klien tampak sering minum 4. Klien mengatakan tidak dapat melakukan
6. Klien mengatakan sering merasa lapar
pemenuhan kebutuhan aktivitas harian
7. Klien tampak gelisah
8. Kekuatam otot tanpa bantuan keluarga
4 4
5. Klien mengatakan aktivitas terbatas
4 4
9. Aktivitas klien tampak dibantu keluaraga
6. Klien mengatakan bingung diri klien sakit
10. Saat makan klien nampak dibantu keluarga
apa
11. Saat duduk klien tampak dibantu keluarga
12. Saat kekamar mandi klien tampak dibantu 7. Klien mengatakan sering mendengar
keluarga penyakit Diabetes dari tetangga ada gula
13. Klien tampak bingung dan sering bertanya
kering dan gula basah
tentang sakitnya
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny.M Nama Mahasiswa : Niken Agustian Susanti
No. Rekam Medik : 000244 NPM : 204291517039
Ruang Rawat : Puskesmas Bhakti Jaya
No. Diagnosis Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan dan Rasional
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Ketidakstabilan kadar glukosa Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 60 menit Manajemen hiperglikemia
darah b.d Resistensi insulin diharapkan ketidakstabilan gula darah membaik dengan Kriteria 1.03115 Hal.180
Hasil : Observasi :
- Kestabilan kadar glukosa darah membaik - Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
- Status nutrisi membaik - Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
- Tingkat pengetahuan meningkat (Mis. Penyakit kambuhan)
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor keton urine, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah
ortostatik dan frekuensi nadi
Terapeutik :
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hyperglikemia tetap ada
atau memburuk
- Fasilitasi ambulasi jika ada hypotensi ortostatik
Edukasi :
- Anjurkan menghindari olahraga saaat kadar gula glukosa darah lebih
dari 250 gr/dl
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
- Ajurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
- Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan diabetes (Mis, Penggunaan insulin, obat oral,
monitor asupan cairan penggantian karbohidrat, dan bantuan
professional kesehatan)
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan IV, Jika perlu
- Kolaborasi pemberian Kalium , Jika perlu
2 Intoleransi Aktifitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan Dukungan Perawatan diri: BAB/ BAK
b.d Kelemahan selama 3x60 me nit diharapkan intoleransi 1.11348 hal. 36
aktifitas dapat teratasi dengan kriteria Observasi
hasil : - Identifikasi kebiasaan aktifitas
- Keluarga mendampingi pemenuhan
- Monitor tingkat kemandirian
kebutuhan aktifitas
- Tercipta lingkungan terapeutik - Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
- Pasien Menerima keadaan Berpakaian, berhias, makan
ketergantungan Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang terapeutik
- Siapkan keperluan pribadi
- Damping dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
3 Defisit Pengetahuan tentang Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x60 Edukasi Kesehatan
penyakit Diabetes b.d Kurang menit diharapkan defisit pengetahuan dapat teratasi 1.12383 Hal.65
Terpapar Informasi dengan kriteria hasil : Observasi
- Tingkat pengetahuan tentang diabetes meningkat - Identifikasi kesiapaan kemampuan menerima informasi
- Klien dapat menjelaskan kembali apa yang sudah - Identifikasi faktor – faktor yang dapat meningkatkan dan
di sampaikan perawat menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
- Klien menjadi tenang Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelasakan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat