Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

DISUSUN OLEH :

1.Samsudin 211030230128
2.Sesilia Utami 211030230195
3.Sri Puji Lestari 211030230201
4.Sunarsih 211030230073
5.Tinah 211030230194
6.Yeti 211030230188

PEMBIMBING
Ns. SRI SUPAMI, S.Kep. S.Pd. M.KeS

JURUSAN PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena kami dapat
menyelesaikan Proposal ini. Penyusunan Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Jiwa tentang Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi:
Mengatasi Defisit Perawatan Diri.Selain itu tujuan dari penyusunan Proposal ini juga untuk
menambah wawasan tentang terapi aktivitas kelompok yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan klien merawat diri.
Kami menyadari dalam penulisan Proposal ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyususnan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.

Tangerang, Januari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat


fisik, mental, dan sosial, bukan keadaan semata- mata keadaan tanpa penyakit atau
kelemahan. Devinisi ini menekankan kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera yang
positif, bukan sekadarkeadaan tanpa penyakit. Orang yang memiliki kesejahteraan
emosional, fisik, dan sosial dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsi dengan
efektif, dalam kehidupan sehari-hari, dan puas dengan hubungan interpersonal dan diri
mereka sendiri. Tidak ada satupun devinisi universal kesehatan jiwa, tetapi kita dapat
menyimpulkan kesehatan jiwa seseorang dari perilakunya. Karena perilaku seseorang
dapat di lihat atau ditafsirkan berbeda oleh orang lain,yang bergantung pada nilai dan
keyakinan, maka penentuan definisi kesehatan jiwa menjadi sulit (Sheila, 2008).
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal, yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kesetabilan emosional (Sheila, 2008).
Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting
secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres
atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau disertai
peningkatan resiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan
kebebasan (Sheila, 2008)
Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang berhubungan dengan
gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri (Personal Hygiene).
Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan : Suatu keadaan
dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan (kegiatan hidup sendiri). Defisit Perawatan Diri merupakan akibat dari
ketidak mampuan seseorang dalam perawatan dirinya karena lupa akan caranya maupun
ketidak tahuan dalam perawatan diri. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak
mampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan
toileting secara mandiri.
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri,
makan secara mandiri,berhias secara mandiri,dan toileting, buang air besar/buang air kecil
(Damaiyanti, 2008).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan dan toileting. (Herdman, 2012)
Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan
diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu, atau
kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri
(Hidayat, 2006).

B. RUMUSAN MASALAH

Diharapkan mahasiswa mampu memahami terapi modalitas keperawatan jiwa pada


klien dengan defisit perawatan diri dan mampu mengaplikasikan TAK (DPD) pada sesi
IA, IB, IC,ID, IIA, IIB.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan
perawatan diri secara maksimal.

2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukkan aktivitas makan.
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.

D. Klien
1. Karakteristik Klien
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri:
defisit perawatan diri
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)

2. Proses Seleksi
a. Mengumpulkan data klien
b. Menganalisis data klien
c. Obsevasi di ruangan klien
d. Menentukan klien
BAB II
PEMBAHASAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI: MENGATASI DEFISIT
PERAWATAN DIRI
(TAK SP: DPD)

A. PENGERTIAN

TAK SP: mengatasi Defisit Perawatan Diri adalah terapi aktivitas kelompok yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan klien merawat diri. Kemampuan merawat diri
yang dilatih dalam TAK ini terdiri dari kemampuan dalam kebersihan diri, kemampuan
dalam berdandan, kemampuan makan-minum, dan toileting.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti TAK SP: DPD klien mampu :


1. Melaksanakan upaya kebersihan diri.
2. Melaksananakan berdandan.
3. Melaksanakan makan dan minum dengan baik.
4. Melaksanakan toileting.

C. INDIKASI

TAK SP: dpd diindikasikan untuk klien gangguan jiwa yang mengalami defisit
perawatan diri atau risiko defisit perawatan diri (pada klien yang mengalami Isolasi
sosial atau Harga diri Rendah).

D. TINJAUAN TEORI

Defisit Perawatan Diri adalah salah satu gejala yang dialami oleh pasien skizofrenia
sebagai salah satu gejala negatif. Tidak ada psikofarmaka yang dapat mengatasi defisit
perawatan diri selain melatih pasien mengatasi ketidakmampuan atau ketidakmauan
melakukan perawatan diri. Klien mungkin mengalami kemunduran kemampuan berpikir
sehingga mengalami kemunduran perkembangan (regresi). Perilaku klien menjadi seperti
masa kanak-kanak yang bergantung kepada oranglain. Proses TAK dilakukan dengan tahapan
menjelaskan manfaat kegiatan perawatan diri, menjelaskan cara melakukan perawatan diri,
memberi kesempatan klien mencoba cara perawatan diri, dan menguatkan kemampuan
perawatan diri dengan memberikan reward terhadap perilaku klien yang positif.
E. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam TAK SP: DPD meliputi:
1. Alat kebersihan
2. Alat berdandan (sesuaikan dengan adat kebiasaan setempat)
3. Alat makan minum
4. Alat toileting.

F. PROSES TAK
TAK Defisit Perawatan Diri terdiri dari 10 sesi meliputi:
1. Sesi IA TAK SP: Kebersihan diri: mandi
2. Sesi IB TAK SP: Kebersihan diri: keramas (perawatan rambut)
3. Sesi IC: TAK SP: Kebersihan diri: menyikat gigi
4. Sesi ID: TAK SP: Kebersihan diri: perawatan kuku
5. Sesi IIA: TAK SP: Berdandan: berpakaian rapi
6. Sesi IIB: TAK SP: Berdandan: berhias diri
7. Sesi IIIA: TAK SP: Tata cara makan
8. Sesi IIIB: TAK SP: Tata Cara Minum
9. Sesi IVA: TAK SP: Tata Cara Buang Air Besar
10. Sesi IVB: TAK SP: Tata Cara Buang Air Kecil
SESI IA:

TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: MANDI

Tujuan :
1. Klien memahami pentingnya mandi.
2. Klien memahami cara mandi yang baik.
3. Klien mampu mandi dengan baik.

Setting :
1. Diskusi: klien duduk melingkar.
2. Praktik: di kamar mandi.
(Catatan: sebaiknya terapis berjenis kelamin sama dengan klien sehingga saat
praktik tidak sungkan).

Alat :
1. Ember.
2. Gayung mandi.
3. Handuk bersih.
4. Sabun mandi.
5. Air bersih.

Metode :
1. Diskusi.
2. Demonstrasi.

Langkah Kegiatan
1. Persiapan tempat: pastikan ruang diskusi tenang dan nyaman: tempat praktik
mandi bersih dan aman.
2. Persiapan alat: siapkan alat selengkap mungkin.
3. Persiapan klien:
a. Pilih klien sesuai indikasi terapi.
b. Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat.
c. Jelaskan manfaat TAK.
d. Jelaskan peraturan yang harus dipatuhi oleh klien:
 Ikut kegiatan sampai tuntas.
 Bila ingin keluar dari ruangan angkat tangan.
 Bekerja sama dengan kelompok.
4. Pelaksanaan
a. Orientasi:
 Ucapkan salam
 Tanyakan perasaan klien hari ini
 Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kegiatan, dan tempat kegiatan.
b. Kerja:
 Tanyakan pentingnya mandi pada klien. Beri kesempatan semua
peserta menjawab. Jika ada klien yang pasif, tanya langsung kepada
klien tersebut.
 Beri rangkuman pendapat klien yang benar tentang manfaat mandi
yang benar. Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien
masih ada yang kurang.

Manfaat mandi:
1. Membersihkan kotoran untuk mencegah infeksi kulit dan gatal-
gatal.
2. Menghilangkan bau badan.
3. Meningkatkan penampilan diri.

 Diskusikan alat-alat untuk mandi. Beri kesempatan kepada setiap klien


untuk menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk mandi.
 Buat rangkuman alat-alat mandi, tunjukkan alat-alat tersebut.

Alat/bahan mandi
1. Sabun
2. Handuk
3. Air bersih
4. Gayung mandi
5. Ember

 Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien


menjelaskan cara mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila
ada pendapat klien yang salah, lakukan koreksi dengan meminta
pendapat klien yang lain.
 Buat rangkuman cara mandi yang benar dari pendapat klien dan
tambahkan informasi jika kurang.
 Lakukan demonstrasi mandi yang benar. Bila tidak dimungkinkan
lakukan simulasi saja dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah
disediakan.
Cara mandi :
1. Basahi seluruh permukaan tubuh dengan air yang tersedia.
2. Ambil sabun, gosokkan ke permukaan tubuh mulai dari
permukaan yang dianggap paling bersih ke permukaan paling
kotor: badan dang anggota badan, wajah, baru kemudian daerah
perineal dan area seputar kelamin.
3. Bilas dengan air hingga sisa sabun hilang di seluruh permukaan
tubuh dan permukaan kulit terasa kesat.
4. Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih.

 Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada
tahapan yang kurang tepat.
c. Terminasi:
 Evaluasi subyektif: tanyakan perasaan klien setelah peragaan atau
praktik mandi.
 Evaluasi objektif: minta klien bergantian menyebutkan kembali
tentang manfaat mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
 Tindak lanjut: anjurkan klien mandi dengan cara yang telah dilatih
sebanyak 2x per hari (pagi dan sore hari).
 Buat kontrak berikut: belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan tempat
kegiatan pelaksanaan.

Evaluasi dan Dokumentasi

NO. Kemampuan Nama Klien

1. Menjelaskan manfaat mandi


2. Menjelaskan alat dan bahan mandi
3. Menjelaskan tahapan mandi
4. Memperagakan mandi dengan tepat
5. Komitmen mandi 2x per hari

Catatan :
1. Beri tanda check (v) untuk kemampuan yang dapat dilakukan.
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu.
3. Klien diangap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.
SESI IB:

TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: KERAMAS

Tujuan :
1. Klien memahami manfaat keramas
2. Klien memahami alat dan bahan untuk keramas
3. Klien mampu melakukan keramas

Setting :
1. Diskusikan perawat dan klien duduk melingkar (boleh dengan kursi atau di
tikar,bergantung fasilitas yang ada)
2. Demonstrasi/stimulasi di kamar mandi.

Alat :
1. Shampo
2. Ember
3. Gayung mandi
4. Air bersih
5. Handuk bersih

Metode :
1. Diskusi
2. Peragaan demonstrasi

Langkah Kegiatan :
1. Persiapkan alat dan bahan.Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Persiapan klien
a. Pilih klien sesuai dengan indikasi
b. Buat kontrak kegiatan,manfaat kegiatan,tempat,dan waktu.
c. Persiapkan tempat dan setting tempat
 Tempat diskusi : siapkan kursi melingkar
 Tempat peragaan : kamar mandi yang bersih dan alat yang digunakan
tersedia
3. Pelaksanaan
a. Orientasi
 Ucapkan salam,perkenalan jika perlu
 Evaluasi/validasi tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak : jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah latihan
keramas yang benar,waktunya 1 jam,bertempat di ruang disukai dan kamar
mandi untuk praktik.
b. Kerja
 Diskusikan manfaat keramas,tanya ke masing-masing klien.Bila ada klien
yang tidak bisa menjawab,beri stimulasi hingga pasien bisa menjawab.
 Buat rangkuman jawaban klien tentang manfaat keramas,tambabhkan
informasi jika jawaban klien belum lengkap.
Manfaat keramas :
1. Mencegah gatal
2. Mencegah infeksi/kutu kulit kepala
3. Menghilangkan bau rambut
4. Meningkatkan penampilan diri

 Diskusikan tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk keramas.Upayakan semua
klien menyampaikan pendapatnya.
 Rangkum jawaban klien,bila ada yang kurang ditambahkan oleh perawat
 Diskusikan cara keramas,tahapan keramas.

Alat dan bahan untuk keramas :


1. Shampo
2. Ember
3. Air bersih
4. Gayung mandi
5. Handuk bersih

Tanya tiap-tiap klien sesuai dengan pengalamannya.


 Rangkum jawaban klien tentang cara keramas.Tambahkan informasi jika jawaban
klien kurang

Cara keramas :
1. Siapkan alat
2. Basahi rambut sampai merata
3. Ambil shampo secukupnya,gosokkan secara
merata diseluruh permukaan kepala
4. Bilas dengan air sampai tidak ada sisa shampo
5. Keringkan rambut

 Ajak klien ke kamar mandi.Peragakan cara keramas tahap demi tahap.Minta salah
satu klien menjadi pemeraga.Sementara klien lain mengamati
 Minta semua klien lain melakukan keramas bersama-sama
 Beri pujian untuk kemajuan klien

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif,tanyakan ke tiap-tiap klien perasaannya setelah
melakukan keramas
 Evaluasi objektif : minta tiap-tiap klien menjelaskan manfaat keramas,alat
dan bahan keramas,dan cara keramas
 Tindak lanjut : minta klien melakukan keramas 2× seminggu
 Kontrak yang akan datang : buat kesepakatan dengan klien kegiatan
berikutnya yaitu : TAK SP : DPD makan dan minum.Kapan akan
dilaksanakan dan bertempat di mana
Evaluasi dan Dokumentasi
Lakukan evaluasi kemampuan masing-masing klien dengan mengisi format berikut
ini.Klien dikategorikan mampu jika semua kemampuan dapat dilakukan oleh klien.Jika ada
satu atau lebih kemampuan tidak bisa dicapai harus distimulasi hingga mampu.Jika belum
mampu jug,pasien dirujuk ke perawat penanggung jawabnya untuk dilatih secara individual.
NO. Kemampuan Nama Klien

1. Menjelaskan manfaat keramas


2. Menjelaskan alat dan bahan keramas
3. Menjelaskan tahapan keramas
4. Memperagakan keramas secara benar
5. Komitmen melakukan keramas mandi 2x
perminggu

Catatan :
1. Beri tanda check (v) untuk kemampuan yang dapat dilakukan.
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu.
3. Klien diangap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.

Sesi IC
TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: MENYIKAT GIGI
Tujuan:
1. Klien memahami manfaat menyikat gigi
2. Klien memahami alat dan bahan untuk menyikat gigi
3. Klien mampu melakukan menyikat gigi secara benar

Setting:
1. Diskusikan: duduk melingkar
2. Demonstrasi: berdiri di wastafel

Alat:
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Gelas plastikbenar/gayung
4. Air bersih satu gelas
5. Handuk kecil

Metode:
1. Diskusikan
2. Demonstras
Langkah Kegiatan:
1. Persiapan alat dan bahan: sesusai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat diskusi dan tempat peragaan (di wastafel atau kamar mandi).
4. Pelaksanaan:
a. Orientasi
 Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu
 Evaluasi/ validasi: tanyakan perassan klien hari ini
 Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu belajar
menyikat gigi, waktu 1 jam, tempatnya di ruang diskusikan, dan dekat
wastafel/ kamar mandi
b. Kerja:
 Diskusikan manfaat menikat gigi. Tanyakan kepada semua klien secara
bergantian tenttang manfaat menyikat gigi. Jika ada klien yang tidak mau
atau tidak mampu menjawab, beri stimulasi hingga menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaat menyikat gigi. Bila ada jawaban
yang kurang, tambahkan informasi yang diperluka.

Manfaat menyikat gigi:


1. mencegah kerusakan gigi dan infeksi gusi
2. menghilangkan bau mulut
3. meningkatkan penampilan diri

 Diskusikan alat dan bahan menyikat gigi. Tanyakan kepada klien sesuai kebiasaan
klien selama ini.
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi jawaban yang belum lengkap.
Alat dan bahan menyikat gigi:
1. sikat gigi yang kelembutannya medium
2. Pasta gigi
3. Gelas plastik/ gayung
4. Air bersih
5. Handuk kecil/tisu

 Diskusikan cara menyikat gigi yang benar


 Rangkum jawaban klien tentang cara menyukai gigi yang benar:

Cara menyikat gigi:


1. Siapkan alat
2. Kumur-kumur
3. Ambils sikat gigi, oleskan pasta gigi sebesar biji jagung
4. Gosok gigi minimal 8x gosokkan di masing-masing sisi
gigi
5. Kumur secukupnya
6. Bersihkan sikat gigi

Stimulasi Persepsi: Mengatasi Defisit Perawat Diri


 Peragakan cara menyikat gigi yang benar. Minta salah satu klien mendemonstrasikan
cara menyikat gigi
 Berikan pujian pada klien

c. Terminasi:
 Evaluasi subjektif: tnyakan perasaan klien setelah belajar menyikat gigi
dan setelah mencoba menyikat gigi.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat menyikat gigi , alat
dan bahan untuk menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang benar.
 Tindak lanjut: anjurkan klien untuk menyikat gigi gigi minimal 2x sehari,
yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Evaluasi dan Dokumentasi


No Kemampuan
1 Menjelaskan manfaatkan
gosok gigi

2 Menyebutkan alat dan


bahangosok gigi

3 Menjelaskan tahapan gosok


gigi

4 Memperagakan gosok gigi


secara benar

5 Komitmen melakukan gosok


gigi 2x/hari

Catatan :
1. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Beri klien tidak mampu, stimulasi / latih sampai klien mampu
3. Klien di anggap mampu jika semua unsure kemampuan tercapai

SESI ID:
TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: PERAWATAN KUKU

Tujuan:
1. Klien memahami manfaat perawatan kuku
2. Klien memahami cara perawat kuku

Setting : Diskusikan prakit demonstrasi ruang diskusi, duduk melingkar

Alat :
1. Gunting kuku
2. Tisu
3. Piala ginjal/ bengkok (boleh ganti bekas wadah sabun colek)
4. Air bersih, lebih bagus apabila ada air hangat.
5. Sabun cuci tangan (Sabun mandi)
Metode :
1. Diskusikan
2. Demonstrasi
Langkah Kegiatan:
1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan Klien: pilih klien sesuai dengan indakasi. Jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanakan:
a. Orientasi:
 Ucapkan salam, perkenalkan diri jika
 Evaluasi/ vadilasi: tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu perawatan kuku,
waktunya 1 jam, dan tempatnya di ruang diskusi.
b. Kerja
 Diskusikan manfaat kuku. Tanya kan kepada semua klien secara berganti
an tentang manfaat perawatan kuku. Jika ada klien yang tidak mau atau
tidak mampu menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaat perawatan kuku. Bila ada
jawaban yang kurang, tambahkan informasi yang di perlukan.

Manfaat perawatan kuku:


1. Mencegah infeksi
2. Menjaga penampilan diri

 Diskusikan alat dan bahan perawatan kuku. Tanyakan kepada klien sesuai
kebiasaan klien selama ini.
Alat dan bahan perawatan kuku:
1. Gunting kuku yang tanjam
2. Tisu
3. Piala ginjal/bengkok atau wadah sabun colek
bekas
4. Air bersih hangat
5. Sabun mandi
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap.
 Diskusikan cara perawat perawatan kuku yang benar

Cara perawatan kuku yang Benar :


1. Rendam kuku di air hangat selamat ±10
menit, keringkan menggunakan tisu
2. potong kuku sampai bersih
3. Cuci tangan menggunakan sabun di
wastafel atau air mengalir
4. Keringkan tangan menggunakan tisu

 Rangkum jawaban klien tentang cara perawatan kuku yang benar


 Peragakan cara perawatan kuku yang benar. Minta salah satu klien
mendemonstrasikan cara perawat kuku
 Berikan pujian kepada klien

c. Terminasi:
 Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar perawatan kuku
dan setelah mencoba perawatan kuku dan setelah mencoba perawatan
kuku.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelasskan manfaat perawatan kuku, alat
dan bahan untuk perawatan kuku, dan caara perawatan kuku yang benar
 Tindakan lanjut: anjurkan klien untuk perawatan kuku minimal 1x
seminggu

Evaluasi dan Dokumentasi

No Kemampuan
1 Menjelaskan manfaat
perawatan kuku
2 Menyebutkan alat dan bahan
perawatan kuku
3 Menjelaskan tahapan
perawatan kuku
4 Memperagakan perawatan
kuku secara benar
5 Komitmen melakukan
perawatan kuku 1x/minggu

Catatan:
1. Berikan tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat di lakukan
2. Bila klien mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu
3. Klien di anggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
SESI IIA:
TAK:BERDANDAN:BERPAKAIAN RAPI

Tujuan
1. Klien memahami manfaat berpakaian rapi
2. Klien mampu mengelola pakaian bekas pakai
3. Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
4. Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai
Setting
Diruang diskusi, duduk melingkar
Alat
1. Satu set pakaian dalam: celana dalam, kaos dalam, BH(wanita)
2. Satu set pakaian luar: kemeja, celana panjang atau rok, jilbab (jika wanita berjilbab)
3. Kaca cermin
Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi. Jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksnaan:
a. Orientasi
 Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu
 Evaluasi/validasi: tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu berpakaian uang
baik, waktunya 1 jam tempatnya di ruang diskusi.
b. Kerja
 Diskusikan manfaat berpakaian yang baik. Tanyakan kepada semua klien
secara bergantian tentang manfaat berpkaian yang baik. Jika ada klien
yang tidak mau tidak mampu menjawab, beri stimulasi hingga mampu
menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaat berpakaian yang baik. Bila ada
jawaban yang kurang, tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat berpakaian yang baik:


1. Mencegah infeksi
2. Menjaga penampilan diri

 Diskusikan alat dan bahan berpakaian yang baik. Tanyakan kepada klien
sesuai kebiasaan klien selama ini.
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap.
Alat dan bahan berpkaiaan yang baik:
1. Satu set pakaian dalam: celana dalam, kaos dalam,
BH(wanita)
2. Satu set pakaian luar: kemeja, celana panjang atau rok, jilbab
(jika wanita bejilbab)
3. Kaca cermin

 Diskusikan cara pakaian yang baik yang benar


 Rangkum jawaban klien tentang cara berpakaian yang baik yang benar.

Cara berpakaian:
1. Siapkan pakaian bersih
2. Pakai pakaian dalam
3. Pakai pakaian luar
4. Bercermin, perhatikan sudah rapi
5. Simpan pakaian kotor di tempat yang disediakan

 Peragakan cara berpakaian yang baik. Minta salah satu klien


mendemonstrasikan cara berpakaian yang baik.
 Berikan pujian kepada klien.
c. Teminasi
 Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar berpakaian
yang baik dan setelah mencoba perawatan kuku.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat berpakaian yang baik,
alat dan bahan untuk perawatan kuku, dan cara berpakaian yang baik yang
benar.
 Tindak lanjut: anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x hari.
Evaluasi dan Dokumentasi
Nama pasien

No Kemampuan

1. Menjelaskan manfaat bepaiakan yang


baik

2. Menyebutkan alat dan bahan


berpakaian yang baik

3. Menjelaskan tahapan berpakian yang


baik

4. Memperagakan berpakaian yang baik

5. Komitmen berpakaian yang baik


2x/hari

Catatan
1. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan.
2. Bia klien tidak mampu, stimulasi/latih samapi klien mampu.
3. Klien di anggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.

SESI IIB:
TAK SP: BERDANDAN BERHIAS DIRI
Tujuan
1. Klien mampu memahami manfaat berhias diri
2. Klien memahami alat dan bahan berdandan diri
3. Klien mampu memahami cara berhias
Setting
1. Diskusi: ruang diskusi yang teang dan nyaman
2. Demonstrasi: ruang rias/ ruang ganti
Alat
1. Alat rias wanita: sisir, bedak, lipstik, ikat rambut
2. Alat rias pria: sisir, alat cukur kumis
3. Cermin
Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi

Langkah kegiatan
1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan.
2. Persiapan klien: pilih klien sesuai ddengan indikasi. Jumlah 5-10 klien.
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan.
4. Pelakanaan:
a. Orientasi
 Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu.
 Evaluasi/validasi: tanyakan erasaan klien hari ini.
 Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu berhias diri,
waktunya 1 jam, dan tempatnya di ruang diskusi.
b. Kerja
 Diskusikan manfaat berhias diri. Tanyakan kepada semua klien secara
begantian tentang manfaat berhias diri jika ada klien yang tidak mau atau
tidak mampu menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manafaat berhias diri. Bila jawaban yang
kurang tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat berhias diri:


1. Membuat rasa nyaman
2. Menjaga penampilan diri

 Diskusikan alat dan bahan berhias diri. Tanyakan kepada klien sesuai
kebiasaan klien selama ini.
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap.

Alat dan bahan berhias diri:


1. Alat rias wanita: sisir, bedak, lipstik, ikat
rambut
2. Alat rias pria: sisir, alat cukur kumis
3. Cermin
 Diskusikan cara berhias diri yang benar.
 Rangkum jawaban klien tentang cara berhias diri.

Cara berdannda wanita:


1. Pakai bedak
2. Pakai lipstik
3. Pakai sisir rambut & ikat rapi
Cara berdandan pria:
1. Rapikan kumis/ cukur rapi
2. Bersih
3. Bercermin, pastikan rapi

 Peragakan cara berhias diri. Minta salah satu klien mendomenstrasikan


cara berhias diri.
 Berikan pujian kepada klien.
c. Terminasi
 Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setalah berhias diri dan setelah
mencoba berhias diri.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat berhias diri, alat dan
bahan untuk berhias diri, dan cara berhias diri.
 Tindak lanjut: anjurkan klien untuk berhias diri minimal 2x hari setelah
mandi.

Evaluasi dan Dokumentasi


Nama pasien

No Kemampuan
1. Menjelaskan manfaat berhias diri

2. Menyebutkan alat dan bahan berhias


diri

3. Menjelaskan tahapan berhias diri

4. Memperagakan berhias diri

5. Komitmen berhias diri 2x/ hari setelah


mandi

Catatan
1. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan.
2. Bia klien tidak mampu, stimulasi/latih samapi klien mampu.
3. Klien di anggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.
SESI III A:
TAK SP: TATA CARA MAKAN

Tujuan:
1. Klien mampu memahami manfaat makan yang baik
2. Klien memahami tata cara makan yang baik
3. Klien mengelola peralatan makanan
Setting: Di ruang makan. Duduk mengelilingi meja makan

Alat:
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Tisu
5. Wastafel dan sabun cuci tangan
Metode:
1. Diskusi
2. Demonstrasi
Langkah Kegiatan:
1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi. Jumlah 5 - 10 klien
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanaan:
a. Orientasi
- Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu.
- Evaluasi / validasi: tanyakan perasaan klien hari ini.
- Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu tata cara makan,
waktunya 1 jam, dan tempatnya di ruang makan.
b. Kerja
- Diskusikan manfaat tata cara makan. Tanyakan kepada semua klien bergantian
tentang manfaat tata cara makan. Jika ada klien yang tidak mau atau tidak
mampu menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab.
- Rangkum jawaban klien tentang manfaat tata cara makan. Bila ada jawaban
yang kurang tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat tata cara makan:


1. Meningkatkan selera makan
2. Meningkatkan penghargaan diri

- Diskusikan alat dan bahan tata cara makan. Tanyakan kepada klien sesuai
kebiasaan klien selama ini.
- Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap.
Alat dan bahan tata cara makan:
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Tisu
5. Wastafel dan sabun cuci tangan

- Diskusikan tata cara makan yang benar.


- Rangkum jawaban klien tentang tata cara makan.

Tata cara makan:


1. Cuci tangan
2. Duduk tertib
3. Siapkan alat makan
4. Ambil makanan dengan tertib
5. Makan pelan dan tertib
6. Selesai makan alat makan dikumpulkan
7. Cuci tangan dan keringkan tangan

- Peragakan tata cara makan. Minta salah satu klien mendemonstrasikan tata
cara makan.
- Berikan pujian kepada klien.

c. Terminasi
- Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara makan dan
setelah mencoba tata cara makan yang sudah dilatih.
- Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat tata cara makan, alat dan
bahan untuk tata cara makan , dan tata cara makan. Tindak lanjut: anjurkan
klien untuk makan sesuai tata cara makan sebanyak 3X / hari, seperti yang
sudah dilatih.
EVALUASI DAN DOKUMENTASI

NO KEMAMPUAN NAMA PASIEN

1 Menjelaskan
manfaat tata cara
makan
2 Menyebutkan alat
dan bahan tata cara
makan
3 Menjelaskan
tahapan tata cara
makan
4 Memperagakan
tata cara makan
5 Komitmen
menerapkan tata
cara makan 3X /
hari

Catatan:
1. Beri tanda check (v) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi / latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai

SESI III.B:
TAK SP: TATA CARA MINUM
Tujuan:
1. Klien memahami cara minum yang baik
2. Klien memahami manfaat minum yang baik
Setting: Di ruang, duduk melingkar.

Alat:
1. Gelas
2. Air minum
Metode: Diskusi, demonstrasi

Lanjut Kegiatan:
1. Persiapan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan.
2. Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi. Jumlah 5 – 10 klien.
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanaan:
a. Orientasi
- Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu.
- Evaluasi / validasi: tanyakan perasaan klien hari ini.
- Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu tata cara minum,
waktunya 1 jam, dan tempatnya di ruang makan.
b. Kerja
- Diskusikan manfaat tata cara minum. Tanyakan kepada semua klien
bergantian tentang minum. Jika ada klien yang tidak mau atau tidak mampu
menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab.
- Rangkum jawaban klien tentang manfaat minum yang baik. Bila ada jawaban
yang kurang, tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat minum:
1. Mencegah dehidrasi
2. Meningkatkan harga diri

- Diskusikan alat dan bahan tata cara minum. Tanyakan kepada klien sesuai
kebiasaan klien selama ini.
- Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap.

Alat dan bahan tata cara minum:


1. Gelas
2. Air minum

- Diskusikan tata cara minum yang benar.


- Rangkum jawaban klien tentang tata cara minum.

Tata cara minum:


1. Pilih air minum yang bersih dan sehat
2. Jumlah minum sehari ±1500 cc atau 7 – 8 gelas
sehari
3. Jenis minuman sebaiknya air putih
4. Pakai gelas pribadi, bukan gelas orang lain untuk
mencegah penularan infeksi
- Peragakan tata cara minum. Minta salah satu klien mendemonstrasikan tata
cara minum.
- Berikan pujian kepada klien.
c. Terminasi
 Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara
minum dan setelah mencoba tata cara minum yang sudah dilakukan
 Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat minum,alat dan bahan
untuk minum dan tata cara minum
 Tindak lanjut : anjurkan klien untuk minum sesuai tata cara minum yang
sudah dilatihkan sesuai kebutuhan
EVALUASI DAN DOKUMENTASI

NO KEMAMPUAN NAMA PASIEN

1 Menjelaskan manfaat
tata cara minum
2 Menyebutkan alat dan
bahan tata cara minum
3 Menjelaskan tahapan tata
cara minum
4 Memperagakan tata cara
minum
5 Komitmen menerapkan
tata cara minum sesuai
kebutuhan

Catatan:
1. Beri tanda check (v) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi / latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
SESI IV A
TAK SP : TATA CARA BUANG AIR BESAR

Tujuan
1. Klien memahami manfaat buang air besar (BAB) yang benar
2. Klien Mampu Menggunakan Peralatan BAB dengan Tepat
3. Klien Mampu BAB Dengan Benar
Seting
1. Diskusi Di Ruang Diskusi,Duduk Melingkar
2. Simulasi : Di WC
Alat
1. Ember
2. Air Bersih
3. Gayung Mandi
4. Sabun
5. Handuk

Metode
Diskusi Dan Simulasi

Langkah Kegiatan
1. Persiapan Alat Dan Bahan : Sesuai Dengan kebutuhan
2. Persiapan klien : pilih klien sesuai dengan indikasi jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat : siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
 Ucapkan salam,perkenalan diri jika perlu
 Evaluasi/validasi : tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak : jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu tata cara
BAB,waktunya 1 jam,dan tempatnya di ruang diskusi.
b. Kerja
 Diskusikan manfaat tata cara BAB.Tanyakan kepada semua klien secara
bergantian tentang manfaat tata cara BAB yang baik.Jika ada klien yang
tidak mau atau tidak mampu menjawab,beri stimulasi hingga mampu
menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaat BAB yang baik.Bila ada jawaban
yang kurang tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat BAB :
1. Mencegah Penyakit
2. Meningkatkan kenyamanan lingkungan

 Diskusikan alat dan bahan tata cara BAB yang baik.Tanyakan kepada
klien sesuai kebiasaan klien selama ini
 Rangkum jawaban klien.Lengkapi yang belum lengkap.
Alat dan bahan tata cara BAB yang baik
1. Ember
2. Air Bersih
3. Gayung Mandi
4. Sabun
5. Handuk

 Diskusikan tata cara BAB yang benar


 Rangkum jawaban klien tentang tata cara BAB

Tata cara BAB :


1. Siram kloset
2. Buka pakaian bawah
3. Lakukan BAB
4. Siram kloset sampai bersih
5. Bersihkan area perineal menggunakan air dan sabun
6. Keringkan menggunakan handuk

 Peragakan tata cara BAB.Minta salah satu klien melaukan stimulasi


tata cara BAB
 Berikan pujian kepada klien

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara BAB
dan setelah mencoba tata cara BAB yang sudah dilatihkan
 Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat BAB,alat dan bahan
untuk BAB,dan tata cara BAB
 Tindak lanjut : anjurkan klien untuk BAB sesuai tata cara BAB yang sudah
dilatihkan sesuai kebutuhan.

Evaluasi dan dokumentasi

NO KEMAMPUAN NAMA PASIEN

1 Menjelaskan manfaat
tata cara BAB
2 Menyebutkan alat
dan bahan tata cara
BAB
3 Menjelaskan tahapan
tata cara BAB
4 Memperagakan tata
cara BAB
5 Komitmen
menerapkan tata cara
BAB sesuai
kebutuhan
Catatan:
1. Beri tanda check (v) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi / latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.

SESI IV B
TAK SP:TATA CARA BUANG AIR KECIL
Tujuan:
1. Klien yang memahami manfaat buang air keil (BAK) yang benar
2. Klien mampu menggunakan peralatan BAK dengan baik
3. Klien mampu BAK dengan benar

Setting:
1. Diskusi di ruang diskusi,duduk melingkar
2. Simulasi di WC

Alat :
1. Ember
2. Air bersih
3. Gayung mandi
4. Sabun
5. Handuk

Metode: diskusi dan stimulasi

Langkah kegiatan :
1. Persiapkan alat dan bahan:sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapkan klien:pilih klien sesuai indikasi.jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat:siapkan tempat diskusi dantempat peraaan
4. Pelaksanaan

a) Orientasi
 Ucapkan salam,perkenalkan diri jika perlu
 Evaluasi/validasi:tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak:jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitiu tatacara
bak,waktunya 1 jam,tempatnya di ruang diskusi.
b) Kerja
 Diskusikan manfaat tatacara bak,tanyakan pada semua klien secara
bergantian tentang manfaat tatacara bak yang baik,jika ada klien yang tidak
mau atau mampu menjawab,beri stimulasi hingga mampu menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaat bk yang baik,bila ada jawaban
kurang tambahkan informasi yang di perlukan.

Manfaat bak:
1. Mencegah penyakit
2. Meningkatkan kenyamanan lingkungan.

 Diskusikan alat dan bahan tatacara bak yang baik.tanyakan kepada klien
sesuai kebiasaan klien selama ini
 Rangkum jawaban klien.lengkapi yang belum lengkap

Alat dan bahan tata cara bak yang baik


1. Ember
2. Air bersih
3. Gayung mandi
4. Sabun
5. Handuk
 Diskusi kan tatacara bak yang benar
 Rangkum jawaban klien tentang tatacara bak

Tatacara bak yang baik


1. Pergi ke wc
2. Siram kloset
3. Mulai bak di kloset
4. Siram kloset secukupnya
5. Bersihkan area perineal
6. Keringkan menggunakan tisu atau handuk

 Peragakan tatacara bak.mintalah salah satu klien melakukan stimulasi tatacara


bak
 Berikan pujian kepada klien

c) Terminasi
 Evaluasi subjektif:tanyakan perasaan klien setelah belajar tatacara bak yang
sudah di latihkan
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat bak,alat dan bahan untuk
bak,dan tatacara bak.
 Tindak lanjut:anjurkan klien untukbak sesuai tatacara bak yang sudah di
latihkan sesuai kebutuhan.

Evaluasi dan dokumentasi


N Kemampuan Nama pasien
o
1. Menjelaskan manfaat tatacara bak
2. Menyebutkan alat dan bahan
tatacara bak
3. Menjelaskan tahapan tatacara bak
4. Memperagakan tatacara bak
5. Komitmen menerapkan tatacara
bak sesuai kebutuhan
Catatan
1. Beri tanda check list untuk kemampuan yang dapat di lakukan.
2. Bila klien tidak mampu,stimulasi/latih sampai klien mampu
3. Klien di anggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik
yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam
kegiatan aktivitas kelompok; tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah
yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan
pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). Kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Sesi yang
digunakan untuk terapi aktivitas kelompok pada defisit perawatan diri yaitu sesi
memperkenalkan diri, sesi manfaat pentingnya perawatan diri, sesi tata cara makan dan
minum, sesi toileting dan sesi tata cara berhias.

B. Saran

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya proposal ini.
Kami selaku penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, baik dari segi penulisan, bahasa, atau data yang kurang lengkap. Oleh karena itu
saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
kami jadikan koreksi dan perbaikan dalam pembuatan proposal yang selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Daftar Putaka

Keliat,Budi Anna dan Pawirowiyono,Akemat.2013.Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas


Kelompok,Edisi 2.Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai