Anda di halaman 1dari 7

SAP

“DEFISIT PERAWATAN DIRI”


(DPD)

DISUSUN OLEH:

Annis Azizah
274037

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2009/ 2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

1. TOPIK : Defisit Perawatan Diri


2. PELAKSANAAN :
HARI/TGL :
WAKTU :
TEMPAT :
3. SASARAN :
4. TUJUAN
a. Tujuan Umum : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri
b. Tujuan Khusus :
1. Klien dapat mengetahui pengertian DPD
2. Klien dapat mengetahui jenis-jenis perawatan diri
3. Klien dapat mengetahui keuntukan merawat Diri
4. Klien dapat mengetahui kerugian tidak melakukan perawatan diri
5. Klien dapat mengetahui cara melakukan mandi yang benar
6. Klien dapat mengetahui cara makan yang benar
7. Klien dapat mengetahui cara berhias yang benar
8. Keluarga dapat membantu pasien untuk merawat diri

5. LATAR BELAKANG
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri
adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi,
berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Semua orang dapat mengalami masalah dalam perawatan dirinya, entah itu
perawatan diri mandi, berhias, makan, maupun toileting. Klien dengan gangguan
kejiwaan umumnya mengalami gangguan dalam perawatan dirinya. Salah satu cara
untuk membantu klien adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan mengenai
deficit perawatan diri. Bukan hanya klien yang mengalami gangguan jiwa saja yang
perlu dilakukan penyuluhan kesehatan, akan tetapi keluarga klien pun perlu dilakukan
penyuluhan kesehatan karena masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara
menghadapi atau merawat klien (anggota keluarganya) dengan deficit perawatan diri.
Karena keluarga akan sangat berperan dalam keberhasilan penyembuhan klien.

6. SELEKSI PASIEN DAN KELUARGA


Proses seleksi yang dilakukan dengan cara :
1. Hasil pengamatan sehari-hari
2. Informasi dari perawat ruangan
3. Status kesehatan pasien
4. Pasien dan keluarga yang kooperatif
5. Pasien dengan defisit perawatan diri

6. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Respon Klien Waktu
1. Pre Interaksi
 Menyampaikan salam Membalas salam 2 menit
 Memperkenalkan diri Mendengarkan

 Menjelaskan tujuan Memberikan respon

 Apersepsi
2. Interaksi
 Pengertian DPD Mendengarkan dan 10 menit
 Klasifikasi DPD memperhatikan

 Keuntunngan merawat
diri
 Kerugian tidak
merawat diri
 Penyebab DPD
 Cara merawat diri
3. Terminasi
 Tanya jawab Menanyakan hal yang 8 smenit
 Evaluasi belum jelas

 Menyimpulkan hasil Aktif bersama dalam

penyuluhan menyimpulkan

 Memberikan salam Membalas salam


6. METODE PELAKSANAAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

7. MEDIA DAN ALAT


a. Leaflet
b. Power point

8. SETTING TEMPAT

1 2 3

Keterangan :
1. Perawat
2. Meja
3. Klien

10. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
a) Persiapan pasien dan keluarga sudah terlaksana dengan baik, berupa
kontrak waktu, topic dan tempat.
b) Persiapan alat Bantu dan media yang digunakan untuk penkes
b. Evaluasi Proses
a) Pasien dan keluarga mampu menngikuti penkes dengan baik sampai
selesai.
b) Pasien dan keluarga kooperatif dalam mengikuti penkes.
c) Pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan perawat.
d) Media dan alat Bantu dapat digunakan dengan baik.
e) Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan penkes
c. Evaluasi Hasil
a) Evaluasi kognitif
Setelah mengikuti penkes, diharapkan pasien dan keluarga mampu:
 Klien dapat menjelaskan pengertian DPD
 Klien dapat mengetahui jenis-jenis perawatan diri
 Klien dapat mengetahui keuntukan merawat Diri
 Klien dapat mengetahui kerugian tidak melakukan perawatan diri
 Klien dapat mengetahui cara melakukan mandi yang benar
 Klien dapat mengetahui cara makan yang benar
 Klien dapat mengetahui cara berhias yang benar
 Keluarga dapat membantu pasien untuk merawat diri
b) Evaluasi afekti
 Pasien mau merawat dirinya sendiri.
 Keluarga akan mampu memberikan penatalaksanaan saat klien tidak
mau merawat diri.
c) Evaluasi psikomotor
Keluarga mampu menerapkan penatalaksanaan pada klien dengan
DPD.

11. LAMPIRAN I
Materi Penyuluhan

12. LAMPIRAN II
Lembar Evaluasi
13. LAMPIRAN III
Leaflet
LAMPIRAN I
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri
adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi,
berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
Jenis–Jenis Perawatan Diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas mandi/kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan
aktivitas makan.
4. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79).

B. Keuntungan Perawatan Diri


1. Terhindar dari penyakit
2. Bersih
3. Nyaman
4. Harum
C. Kerugian Tidak Menjaga Perawatan Diri
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang .
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.

D. Penyebab
1. Kelelahan fisik.
2. Penurunan kesadaran.

E. Cara Perawatan Diri


1. Mandi dengan sabun 2x sehari : pagi dan sore.
2. Menggosok gigi minimal 2x sehari : bangun tidur dan sebelum tidur.
3. Berhias : memakai pakaian yang bersih dan rapi.
4. Makan 3x sehari : pagi, siang dan malam.
5. Keluarga membantu menyiapkan sarana perawatan diri.

Anda mungkin juga menyukai