Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH SKILL LAB KEPERAWATAN JIWA

PROPOSAL TAK

DEFISIT PERAWATAN DIRI

KELOMPOK 5

Kelas 3B

1. Asshof Rosa Mawaddah 20.012


2. Catur Widhi Hastuti 20.016
3. Hanif Oktavia A. 20.032
4. Miftah Khusnul Janah 20.045
5. Munah Meiliya 20.047
6. Rizha Maharani 20.065
7. Varisa Siti Qomariyah 20.081
8. Theofhila Aldela Y. 20.070

PRODI D3 KEPERAWATAN

POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2022
Daftar Isi
Konsep Defisit Perawatan Diri 1
A. Definisi 1
B. Tanda dan Gejala 1
C. Penyebab Masalah 2
D. Faktor-faktor Personal Hygiene 3
Terapi Aktivitas Kelompok Defisit Perawatan Diri 4
A. Pengertian 4
B. Jenis Jenis TAK4
Daftar Pustaka 5
Lampiran Teks Role Play 6
KONSEP

DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Depkes 2013).Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2014).
Menurut Poter&Perry (2015), Personal hygiene adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak
mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto, 2009).
B. Tanda dan gejala
1. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
2. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada
tempatnya
4. Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak
membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAB

Menurut Depkes (2013) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor
1
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur
e. BAK dan BAB di sembarang tempat

C. Penyebab terjadinya masalah


Menurut Tarwoto (2010) penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut :kelelahan fisikdan penurunan kesadaran.
1. Faktor predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwadengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya danlingkungan termasuk
perawatan diri
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuanperawatan diri
lingkungannya. Situasilingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri
2. Faktor presipitasi

2
Faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah, lemas yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.

D. Faktor Faktor Personal Hygiene


Menurut Depkes (2013) faktor- faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya: dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
kebersihan dirinya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan personal hygiene.
3. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
shampo dan alat mandi semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien menderita
diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seorang mengunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun , shampo dan lain-lain.
7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

3
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : Defisit Perawatan Diri adalah
terapi aktivitas kelompok yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan
klien merawat diri. Kemampuan merawat diri yang dilatih terdiri dari
kemampuan dalam kebersihan diri, kemampuan dalam berdandan,
kemampuan makan-minum, dan toileting(Rusdi, 2013)

B. Jenis – jenis Terapi Aktivitas KelompokSP : DPD


1. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : Kebersihan diri
2. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : Berdandan
3. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : Tata cara makan minum
4. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : Tata cara BAB/BAK

4
SATUAN ACARA PENYULUHAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI

1. TOPIK
Defisit Perawatan Diri
2. Tujuan

a. Umum : Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.

b. Tujuan Khusus :
· Klien dapat mengetahuip pengertian DPD
· Klien dapat mengetahui jenis-jenis perawatan
· Klien dapat mengetahui keuntukan merawat Diri
· Klien dapat mengetahui kerugian tidak melakukan perawatan
diri
· Klien dapat mengetahui cara melakukan mandi yang benar
· Klien dapat mengetahui cara makan yang benar
· Klien dapat mengetahui cara berhias yang benar
· Keluarga dapat membantu pasien untuk merawat diri.

3. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,
makan, toileting) (Nurjannah, 2004).

Semua orang dapat mengalami masalah dalam perawatan dirinya,


entah itu perawatan diri mandi, berhias, makan, maupun toileting. Klien
dengan gangguan kejiwaan umumnya mengalami gangguan dalam
perawatan dirinya. Salah satu cara untuk membantu klien adalah dengan
memberikan penyuluhan kesehatan mengenai deficit perawatan diri.

5
Bukan hanya klien yang mengalami gangguan jiwa saja yang perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan, akan tetapi keluarga klien pun perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan karena masih banyak yang belum
mengetahui bagaimana cara menghadapi atau merawat klien (anggota
keluarganya) dengan deficit perawatan diri. Karena keluarga akan
sangat berperan dalam keberhasilan penyembuhan klien.

4. Seleksi Pasien Dan Keluarga


Proses seleksi yang dilakukan dengan cara :
a. Hasil pengamatan sehari-hari
b. Informasi dari perawat ruangan
c. Status kesehatan pasien
d. Pasien dan keluarga yang kooperatif
e. Pasien dengan defisit perawatan diri

5. Jadwal Kegiatan

Tempat Kegiatan :
Lama Pelaksanaan :
Waktu Kegiatan :

6. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

7. Alat dan Bahan


1. Leaflet
2. Perlengkapan Mandi
3. Perlengkapan Berdandan

8. Pengorganisasian

Nama Tugas

Miftah Khusnul Janah Memimpin dan mengkoordinasi


(20.045) anggota kelompok.

6
Asshof Rosa
Melaksanakan pengelolaan
Mawaddah
administrasi dan mencatat data-
(20.012) dat,melakukan tugas lain yang
berhubungan degan penyuluhan
kesehatan.
Catur Widhi Hastuti
Melaksanakan pengelolaan
(20.016)
administrasi dan mencatat data-
dat,melakukan tugas lain yang
berhubungan degan penyuluhan
kesehatan.
Rizha Maharani
Melakukan pengelolaan
(20.065)
keuangan dan kebutuhan
kelompok.
Varisa Siti Qomariyah
Melakukan pendataan peserta
(20.081)
peyuluhan

Hanif Oktavia A.
Mengamati dan memberikan
(20.032)
evaluasi terhadap jalannya
penkes
Munah Meiliya
Dokumentasi
(20.047)

Theofhila Aldela Y.
Moderator
(20.070)

7
9. Setting Tempat
A A

B B B B

B B B B

B B B B

B B B B

keterangan :

A : Penyaji

B : Peserta

10. Langkah Kegiatan


a. Persiapan
1. Menyiapkan tempat dan perlengkapan penkes yang
dibutuhkan
2. Memilih klien dan keluarga
3. Kontrak dengan klien dan keluarga
b. Orientasi
1. Salam Terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Evaluasi dan Validasi
4. Menjelaskan Tujuan
5. Kontrak Waktu
6. Menjelaskan Prosedur Penkes

c. Kerja
1. Menjelaskan pengertian DPD
2. Menjelaskan jenis-jenis perawatan
3. Menjelaskan keuntungan merawat Diri
4. Menjelaskan kerugian tidak melakukan perawatan diri
5. Menjelaskan cara melakukan mandi yang benar
6. Menjelaskan cara makan yang benar
7. Menjelaskan cara berhias yang benar

8
8. Menjelaskan peran Keluarga dalam terhadap klien

d. Terminasi
1. Penyuluh melakukan evaluasi subjektif klien
2. Penyuluh melakukan evaluasi subjektif keluarga
3. Penyuluh melakukan evaluasi objektif klien
4. Penyuluh melakukan evaluasi objektif keluarga
5. Penyuluh bersama klien dan keluarga membuat rencana
tindak lanjut (RTL) terkait topik penkes untuk
menerapkan dalam aktivitas sehari-hari.

11. Evaluasi
a. Evaluasi proses
b. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijankau
c. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
pasien,misalnya kamar mandi dekat dan tertutup.

9
DAFTAR PUSTAKA

Depkes.(2013). Standar Pedoman Perawatan jiwa. Jakarta

Perry, Potter. (2015). Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC

Tarwoto dan Wartonah.(2012). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.

Townsend, Marry C. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan


Psikiatri.Edisi 3. Jakarta. EGC

10
Lampiran Teks Role Play Kelompok Defisit Perawatan Diri

TEKS ROLEPLAY KELOMPOK DPD

SP 1 Pada Pasien : Mandi

ORIENTASI

Assalamu’alaikum, selamat pagi. Perkenalkan saya perawat indri yang bertugas


pada pagi hari ini, sebelumnya nama ibu siapa? Baik bu… bagaimana perasaan
ibu hari ini? Tadi saya melihat ibu garuk-garuk badan ibu, apa badannya sekarang
gatal-gatal bu? Bagaimana kalau kita sekarang ngobrol tentang kebersihan diri
bu? Nanti waktunya sekitar 15 menit bu, untuk tempatnya ibu mau disini saja atau
diruang tamu bu? Baik bu tempatnya disini ya waktunya 15 menit

FASE KERJA

Ibu biasanya sehari mandi berapa kali bu? Apakah hari ini ibu sudah mandi?
Menurut ibu apa kegunaan atau manfaat mandi untuk tubuh kita bu? Betul bu,
nanti kalau mandi badannya jadi bersih dan nggak gatal-gatal jadi nggak ada luka
ya bu yang disebabkan dari garukan ibu ke tubuh ibu. Lalu apa alasan ibu tidak
bisa merawat diri bu? Menurut ibu apa saja manfaat dari kita menjaga kebersihan
diri bu? Lalu tandatanda orang yang tidak merawat diri itu seperti apa bu? Betul
bu, tanda-tandanya bau badan, badannya gatal-gatal, mulutnya bau. Nah selain
mandi juga harus gosok gigi ya bu, hari ini ibu sudah gosok gigi belum? Biasanya
ibu gosok gigi berapa kali? Nah lalu apa yang ibu lakukan untuk menjaga atau
merawat rambut ibu? Kapan saja ibu biasanya menyisir rambut? Apakah hari ini
sudah menyisir rambut? Selain menyisir kita bisa merawat rambut kita dengan
keramas ya bu, hari ini ibu udah keramas belum? Biasanya keramas seminggu
berapa kali bu? kalau potong kuku ibu sudah apa belum? Coba dilihat kukunya
bu, ada kotorannya ya bu dan sudah panjang-panjang ya bu. Nah hari ini dipotong
ya bu dibersihkan. Bagaimana kalau sekarang kita belajar cara mandi, keramas,
gosok gigi dan potong kuku bu, mau ya bu? Baik bu kalau begitu kita kekamar
mandi ya bu, saya akan membimbing ibu melakukannya. Nah sekarang ibu siram
tubuh ibu dari atas ya bu, dari rambut kalau sudah basah lalu ibu ambil shampo
lalu tuangkan ke tangan secukupnya dan digosok di kepala ya bu sampai berbusa
lalu dibilas menggunakan air, baguss bu sudah benar. Lalu sekarang ambil sabun
11
dan gosokkan di seluruh tubuh secara merata ya bu kalau sudah rata lalu dibilas
sampai bersih ya bu. Nahhh jangan lupa buat gosok gigi pakai odol ya bu, caranya
tuangkan odol ke sikat lalu giginya disikat mulai dari atas ke bawah yang bagian
belakang juga ya bu setelah itu kalau udah selesai kumur-kumur sampai bersih.
Selanjunya keringkan seluruh tubuh ibu menggunakan handuk dan pakai bajunya
ya bu. Lalu selanjunya potong kuku ya bu, ambil potong kukunya lalu potong
sedikit-sedikit kuku yang panjang sampai semua kuku jarinya tidak panjang lagi
ya bu.

TERMINASI

Baik bu sudah selesai ya, bagaimana bu perasaannya setelah mandi dan potong
kuku? Tadi bagaimana bu caranya mandi coba sebutkan. Kalau caranya gosok
gigi bagaimana bu caranya? Dan cara potong kuku bu bagaimana coba disebutkan
caranya? Baik bagus sekali bu sudah benar, besok jangan lupa lakukan apa yang
sudah kita pelajari tadi ya bu, besok kalau ibu sudah mandi dan gosok gigi ibu
bisa centang di kegiatan tersebut ya bu Baik bu besok kita ketemu lagi ya bu
untuk belajar cara yang ke 2 yaitu latihan dandan ya bu untuk waktu dan
tempanya bagaimana bu? Baik bu waktu dan tempatnya sama seperti hari ini ya,
kalau begitu saya kembali dulu ya bu Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarkatuh.

SP 2 Pada Pasien : Berhias

ORIENTASI

Assalamualaikum ibu, selamat pagi. Masih ingat dengan saya bu? Bagaimana bu
perasaannya hari ini? Sudah mandi ya bu? Baik bu baguss Sesuai kontrak waktu
kita kemarin ya bu kita latihan cara yang kedua yaitu berdandan ya bu waktunya
sama ya bu seperti kemarin 15 menit, dan tempatnya disini ya bu

FASE KERJA

Hari ini ibu sudah ganti baju belum? Baik bu, ibu tadikan sudah mandi ya bu,
langkah selanjutnya kalau sudah mandi ibu ganti baju yang bersih ya bu. Caranya
ibu bisa memilih baju yang bersih dan kering di dalam lemari baju ya bu, lalu
letakkan baju kotor ditempat baju kotor ya bu. Nah sekarang latihan sisir rambut

12
ya bu, caranya sisir rambut sebelah kanan dari bagian atas ke bawah ya bu lalu
bagian sebalah kiri sama ya bu caranya. Bagus bu, rambutnya sudah rapi. Apakah
ibu bisa pakai bedak bu? Baik bu coba dibedakan mukanya bu yang rata, bagus bu
sudah rata bedaknya. Lalu bibirnya bisa dioles lipstik ya bu. Nah coba dilihat bu,
cantik ya bu

TERMINASI

Baik bu sudah selesai, bagaimana bu perasaannya hari ini? sudah rapi dan cantik
ya bu, ibu juga tampak lebih segar. Nah kita masukkan kegiatan ini di list ya bu,
besok kalau ibu sudah melakukannya ibu bisa kasih tanda ya bu Baik bu, sudah
selesai besok kita ketemu lagi ya bu untuk belajar cara yang ke tiga yaitu latihan
makan yang tertib ya bu, untuk waktu dan tempatnya bagaimana bu? Apakah
sama seperti hari ini? Baik bu sama ya waktu dan tempanya besok disini. Kalau
begitu saya pamit dulu ya bu, Wassalamualaikum.

SP 3 Pada Pasien : Makan dan Minum yang baik

ORIENTASI

Assalamu’alaikum bu, masih ingat dengan saya ya bu? Bagaimana bu


perasaannya hari ini? Ibu terlihat lebih segar ya bu cantik dan rapi Sesuai kontrak
waktu kita kemarin ya bu, kita hari ini akan latihan makan yang tertib ya bu,
untuk waktunya sama seperti kemarin ya bu 15 menit dan tempatnya disini

FASE KERJA

Ibu biasanya makan sehari berapa kali bu? Lalu apa yang ibu lakukan sebelum
makan? Setalah makan apakah ibu membersihkan alat makan bu? Baik bu,
sebelum makan kita harus cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu ya bu, masih
ingat kan bu caranya cuci tangan, yuk coba kita praktikkan. Bagus bu sudah benar
ya bu cara cuci tangannya, lalu langkah selanjutnya kita ambil makanan yang mau
kita makan dan letakkan dipiring ya bu, setelah itu kita cari tempat duduk dulu
sebelum makan. Nah jangan lupa untuk berdoa sebelum makan ya bu. Setelah
berdoa kita bia makan ya bu, jangan lupa sayurnya dimakan bu. Bagus bu, seperti
itu ya bu dihabiskan makannya. Kalau sudah selesai kita bersihkan piringnya bu,

13
dicuci pakai sabun lalu letakkan piring yang bersih di tempatnya, ya bu bagus
setelah cuci piring kita cuci tangan ya bu.

TERMINASI

Bagaimana bu perasannya setelah kita makan sama-sama bu? Tadi apa saja yang
dilakuakn sebelum makan dan sesduah makan? Betul sekali bu, jangan lupa nanti
sebelum makan dan setelah makan dilakukan lagi ya bu, nah hari ini sudah selesai
ya bu, besok kita akan bertamu lagi untuk belajar cara yang ke 4 ya bu yaitu
latihan toileting. Untuk waktu dan tempatnya masih sama bu? Baik bu masih
sama ya bu, kalau begitu saya kembali dulu keruangan ya bu. Wassalamualaikum.

SP 4 Pada Pasien : Toileting

ORIENTASI

Assalamualaikum bu, selamat pagi. Bagaimana bu perasannya hari ini? Ibu


tampak lebih segar ya bu, sesuai kontrak waktu kita kemarin ya bu, kita belajar
cara yang ke 4 bu yaitu toileting untuk waktunya 15 menit ya bu dan tempatnya
sama ya bu

FASE KERJA

Nah ibu kalau mau buang air kecil atau buang air besar didalam kamar mandi ya
bu dan pintunya harus ditutup ya bu, setlah buang air besar atau buang air kecil
ibu harus cebok ya bu, caranya dengan menyiramkan air dari arah depan ke
belakang, jangan sampai terbaik ya bu. Cara seperti ini bisa menjaga kebersihan
diri kita ya bu. Setelah selesai buang air kecil atau besar jangan lupa tinja atau air
kencingnya dibersihkanya bu, caranya siram dengan air secukupnya sampai bersih
ya bu sampai tinja atau air kencingnya hilang. Nah setelah itu jangan lupa untuk
cuci tangan ya bu agar tangan kita tetap bersih. Lalu cara yang terakhir yaitu
rapikan pakaian ya bu sebelum keluar dari kamar mandi

TERMINASI

14
Baik bu apakah ibu sudah paham? Coba sebutkan tadi kita harus buang air besar
atau kecil dimana? Lalu setelah selesai buang air kecil atau besar apa yang harus
kita lalukan? Bagus bu benar lalu langkah terakhir apa bu yang harus kita lakukan
agar tangan kita tetap bersih? Baik bu bagus, sudah benar ya bu. Nanti ibu bisa
menarapkan langkah langkah yang sudah kita pelajari pada pagi hari ini ya bu.
Kalau begitu saya kembali dulu ya bu keruang perawat, Wassalamualaikum.

SP 1 Pada Keluarga

Memberikan Pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah


perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami
masalah kurang perawatan diri

ORIENTASI

“Selamat pagi Pak/Bu, saya D, perawat yang merawat Tn A”

“Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, Tn A?”

“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami Tn A dan bantuan
apa yang dapat diberikan”

“Berapa lama waktu Bapak? Ibu yang bersedia? Bagaimana kalua 20 menit? Mari
kita duduk di kantor perawat”

FASE KERJA

“Apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat Tn A?” Perawatan
diri yang utama

adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.

“Perilaku yang ditunjukkan oleh Tn A itu dikarenakan gangguan jiwanya yang


membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan
saya jelaskan untuk kebersihan diri, kami telah melatih Tn A untuk mandi,
keramas, gosok gigi, cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan
Bapak/Ibu dapat menyediakan alat-alatnya. Tn A juga telah mempunyai jadwal
pelaksanaanya untuk berdandan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk
sisiran yang rapi. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, Tn
A telah mengetahui langkah-langkahnya: Cuci tangan, ambil makanan, berdoa,
15
makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas
jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk BAB
BAK, dirumah ada WC Bapak/Ibu? Iya..., Tn A juga sudah belajar BAB/BAK
yang bersih. Kalau Tn A kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak
lakukan? Bapak juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga
dapat diketahui apakah Tn A sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam
melakukannya. “Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan Pak J setelah kita bercakap-

cakap?”

“Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu
anak Bapak, Tn A dalam merawat diri.”

” Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada T.n A”

“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan membantu Tn A saat


membersihkan diri.”

“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk
memotivasi Tn A dalam merawat diri.”

SP 2 Pada Keluarga

Melatih keluarga cara merawat pasien

ORIENTASI

“Assalamualaikum Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang
ketemu lagi”

“Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan
dua hari yang lalu?”

“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?”

“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke Tn A ya?”
16
“Berapa lama ada waktu Bapak/Ibu?”

FASE KERJA

“Sekarang anggap saya adalah Tn A, coba bapak praktekkan cara memotivasi Tn


A untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan”

“Bagus, betul begitu caranya”

“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada Tn A”

“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi Tn A minum obat dan melakukan


kegiatan positifnya sesuai jadual?”

“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat Tn A”

“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada Tn A?”

(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat Tn A?”

“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk Tn A”

“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan
kita akan mencoba lagi cara merawat Tn A sampai bapak dan ibu lancar
melakukannya”

“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”

“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”

SP 3 Pada Keluarga

Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

ORIENTASI
17
“Assalamualaikum Bapak/Ibu hari ini Tn A sudah boleh pulang, untuk itu perlu
dibicarakan jadwal Tn A selama dirumah”

“Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih
cara merawat Tn A?”

“Nah sekarang mari kita bicarakan jadwal di rumah tersebut disini saja?”

“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?”

FASE KERJA

“Pak Bu, ini jadwal kegiatan Tn A dirumah sakit, coba perhatikan apakah dapat
dilaksanakan

dirumah.?

“Pak/ Bu..jadwal yang telah dibuat selama Tn A di rumah sakit tolong dilanjutkan
dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadual minum obatnya”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya Tn A menolak terus
menerus untuk makan,minum, dan mandi serta menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, maka segera hubungi Suster
S di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini
nomor telepon puskesmasnya: (0651) 446xxx.

Selanjutnya suster S yang akan membantu memantau perkembangan T selama di


rumah”

TERMINASI

“Bagaimana Pak, Bu ada yang belum jelas? Ini jadwal harian Tn A untuk dibawa
pulang.”

Dan ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Indrapuri.”

“Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala-gejala
yang

18
tampak.”

“Silahkan selesaikan administrasinya.”

19

Anda mungkin juga menyukai