Disusun Oleh:
ZAHRATUSSOLIHAH
030 SYE 17
2019
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
4. Penyebab
Penyebab Defisit Perawatan Diri adalah isolasi sosial. (Keliat, 2006).
Isolasi sosial adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
Tanda dan gejala isolasi sosial :
a. Apatis, ekspresi sedih, efek tumpul
b. Menghindar dari orang lain
c. Komunikasi kurang / tidak ada
d. Tidak ada kontak mata
e. Tidak melakukan aktifitas sehari-hari
f. Berdiam diri dikamar
g. Mobilitas kurang
5. Akibat
Akibat dari deficit perawatan diri adalah gangguan pemeliharaan
kesehatan (Keliat, 2006), gangguan pemeliharaan kesehatan ini
bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa terjadinya infeksi kulit (scabies,
panu, kurap) dan juga gangguan lain seperti grastitis kronis (karena
kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit orofecal (karena hygiene
BAB atau BAK sembarangan) dan lain-lain.
B. Pengkajian
Data Subyektif
- Klien mengatakan dirinya malas mandi
- Klien mengatakan malas makan
- Klien mengatakan tidak tahu cara membersihkan WC setelah bab/bak
Data Obyektif
- Ketidakmampuan mandi dan membersihkan diri ; kotor, berbau
- Ketidakmampuan berpakaian; pakaian sembarangan
- Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri : BAB atau BAK
sembarangan
C. Pohon Masalah
Gangguan pemeliharaan kesehatan
Isolasi sosial
D. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Isolasi sosial
E. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan diri.
Tujuan :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan bab/bak secara mandiri
Tindakan keperawatan
Untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri saudara dapat
melakukan tahapan tindakan yang meliputi :
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
b. Menyiapkan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
2. Membantu pasien berdandan / berhias
Untuk pasien laki-laki membantu meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
Untuk pasien wanita, membantu meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
3. Mengajarkan klien melakukan bab/bak secara mandiri
a. Menjelaskan tempat bab.bak yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah bab/bak
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat bab dan bak
STRATEGI PELAKSANAAN
c. Fase Terminasi
- Validasi
“Wah.. kelihatan segar sekali ibu sekarang. Bagaimana perasaan
ibu setelah mandi? Coba ceritakan lagi bagaimana tadi ibu mandi
dan gosok gigi.”
- Rencana Tidak Lanjut
“Nah, sekarang kita masukkan dijadwal ya bu. Sehari ibu harus
mandi dua kali, pagi jam 6 dan sore jam 4, ya bu.”
- Kontrak
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi besok. Kita
berbincang-bincang bagaimana cara-cara berhias. Mau dimana
kita berbincang-bincang? Mau jam berapa ibu? Mau berapa menit?
Baiklah, besok jam 10 kita ketemu lagi ya bu. Ibu sekarang bisa
menonton tv.”
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal Wahit, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba
Medika.
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(Basic Course).Yogyakarta: EGC.
Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa :Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Mukhripah & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika
Aditama.
Nurjannah. (2004). Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta:
Momedia.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.