Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
Bandar Lampung
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung

LAPORAN PENDAHULUAN

I .Kasus ( masalah utama )


Defisit Perawatan Diri
Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya,
klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes
2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi,
berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah
2000 ).
II. Proses Terjadinya Masalah
a.Faktor Predisposisi
Menurut Depkes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah:
a. Factor predisposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

b. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan
kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola
personal hygiene.
3) Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi
yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5) Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan
sabun, sampo dan lain – lain.
7) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.

C. Tanda dan Gejala


Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
a. Fisik
• Badan bau, pakaian kotor
• Rambut dan kulit kotor
• Kuku panjang dan kotor
• Gigi kotor disertai mulut bau
• Penampilan tidak rapi.
b. Psikologis
• Malas, tidak ada inisiatif
• Menarik diri, isolasi diri
• Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c. Social
• Interaksi kurang
• Kegiatan kurang
• Tidak mampu berperilaku sesuai norma
• Cara makan tidak teratur
• BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

D. Rentang Respon
Adaptif

Maladaptif
Pola perawatan diri seimbang
kadang perawatan diri kadang tidak
Tidak melakukan perawatan saat stress

E. Penatalaksanaan
Pasien dengan gangguan defisit perawatan diri tidak membutuhkan perawatan medis karena hanya
mengalami gangguan jiwa, pasien lebih membutuhkan terapai kejiwaan melalui komunikasi terapeutik.

F. PATHWAY
Effect Isolasi Sosial: menarik diri

Core Problem Defisit Perawatan Diri: mandi, berdandan

Causa Harga Diri Rendah Kronis

G. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul


1. Defisit perawatan diri
2. Isolasi sosial
3. Harga diri rendah

H. Data yang Perlu Dikaji


1. Data Subyektif
Klien mengatakan malas mandi, tak mau menyisir rambut, tak mau menggosok gigi, tak mau memotong
kuku, tak mau berhias, tak bisa menggunakan alat mandi / kebersihan diri.
2. Data Obyektif
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor, gigi kotor, mulut bau,
penampilan tidak rapih, tak bisa menggunakan alat mandi.

I. Diagnosis Keperawatan Jiwa


1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Defisit perawatan diri

J. Rencana Tindakan Keperawatan


PENURUNAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI MERAWAT DIRI
1. Untuk Klien
Tujuan Umun: Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri.
Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Kriteria evaluasi: Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat:
1) Wajah cerah, tersenyum
2) Mau berkenalan
3) Ada kontak mata
4) Menerima kehadiran perawat
5) Bersedia menceritakan perasaannya
Intervensi
a. Berikan salam setiap berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
c. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
f. Buat kontrak interaksi yang jelas.
g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
h. Penuhi kebutuhan dasar klien.

2. Untuk Keluarga
a. Beri pendidikan kesehatan tentang merawat klien dan memotivasi klien untuk kebersihan diri melalui
pertemuan keluarga
b. Beri reinforcement positif atas partisipasi aktif keluarga

DEFISIT PERAWATAN DIRI


1. Untuk Klien
Tujuan: Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian,
makan, dan BAB/BAK
Intervensi:
a. Mengkaji kemampuan melakukan perawatan diri secara mandiri
b. Memberikan cara melakukan mandi/membersihkan diri, berhias, makan/minum, BAB/BAK secara
mandiri
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengawali masalah kurang perawatan diri
2. Untuk Keluarga
a. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh klien agar dapat
menjaga kebersihan diri
b. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat dan memantau klien dalam merawat klien
c. Anjurkan klien untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam merawat diri.

STRATEGI PELAKSANAAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 :


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
Klien mngatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju.
Klien terlihat kotor, rambut tidak disisr, baju agak kotor, bau dan menolak diajak mandi.
2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit Keperawatan Diri
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
c. Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.
e. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Menjelaskan kebersihan yang baik.
c. Membantu klien mempraktekkan cara kebersihan yang baik.
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orentasi.
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Khairil Anwar, saya biaya dipanggil Anwar.
Saya perawat yang dinas diruang Madrim ini, saya dinas diruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya
dinas pagi dari jam 7 sampai jam 1 siang, jadi selama 3 minggu ini saya yang merawat ibu.
Nama ibu siapa? Dan senang nya dipanggil apa?”
“ Bagaimana perasaan ibu R saat ini?”
Apakah ibu sudah mandi?.
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita mendiskusikan tentang kebersihan diri?
Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.

2. Fase kerja.
Masalah kebersihan diri
Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu apa kegunaan mandi? Apa alasan ibu sehingga tidak
bisa merawat diri? Menurut ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-
tanda orang yang merawat diri dengan baik seperti apa? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa menurut ibu yang bisa muncul? Sekarang apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri,
seperti kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi apa saja yang disiapkan? Benar sekali, ibu perlu
menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun sikat gigi, odol, shampo serta sisir. Wah bagus sekali, ibu bisa
menyebutkan dengan benar.
Masalah berdandan
apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja tina menyisir rambut? Bagaimana
dengan bedakan? Apa tujuan kita sisiran dan bedandan? Jadi bisakah ibu sebutkan alat yang digunakan
untuk berdandan? Betul, bagus sekali sisir, bedak dan lipstik.
Masalah makan dan minum
Berapa kali ibu makan sehari? Iya bagus ibu makan 3 kali sehari. Kalau minum sehari berapa gelas bu?
Betul, minum 10 gelas perhari. Apa saja yang disiapkan untuk makan? Dimana ibu makan? Bagaimana
cara makan yang baik menurut ibu? Apa yang dilakukan sebelum makan? Apa pula yang dilakukan
setelah makan?
Masalah BAB dan BAK
Berapa kali ibu BAB sehari? Kalau BAK berapa kali? Dimana biasanya ibu BAB/BAK? Bagaimana
membersihkannya?
Kita sudah bicara tentang kebersihan diri, berdandan, berpakaian, makan dan minum serta BAB dan
BAK. sekarang bisakah ibu cerita bagaimana cara melakuakn mandi, keramas dan gosok gigi. Ya benar
pertama ibu bisa siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil shampo gosokkan pada kepala ibu
sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.selanjutnya mabil sabun, gosokkan diseluruh tubuh secara
merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari
arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan ke belakang. Bagus lalu kumur-kumur
sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Ibu
bagus sekali melakukannya. Selanjutnya ibu bisa pasang baju dan sisir rambutnya dengan baik
3. Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri, manfaat dan
alat serta cara melakuakan kebersihan diri? Sekarang coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi?
Apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, bagaimana cara menjaga kebersihan diri? Bagus sekali ibu
sudah menjawabnya dengan benar. Bagaimana perasaan ibu setelah mandi? Coba lihat dicermin, lebih
bersih dan segar ya.
Baiklah ibu. Kalau mandi yang paling baik sehari berappa kali bu? Ya bagus mandi 2 kali sehari, sikat gigi
2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu. Nanti ibu kemasukan ke jadwal ya bu. Jika ibu melakukanya
secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga
atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba
ibu ulangi? Naah bagus ibu.
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara berdandan. apakah ibu
bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
Klien mengatakan sudah mandi
Klien mengatakan malas menyisir rambut
Klien terlihat lebih segar
Klien rambut terlihat tidak disisir
2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit perawatan diri.
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
b. Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri (Berdandan).
c. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (berdandan) dengan bantuan perawat.
d. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara mandiri.
e. Pasien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri (Berdandan)
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan cara berdandan yang benar.
c. Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan memasukkan dalam jadwal.
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah mandi?.Tampak bersih sekali, rambut juga
sudah disisir, kukunya sudah digunting yah? Bagus sekali. Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali
ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x
sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga
sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, kalau ini masih dibantu kemaren ya bu. Yang
masih dibantu sama suster nanti ibu melakukannya sendiri.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan latihan berdandan. Apakah ibu
bersedia?
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, sebelum berdandan alat apa saja yang harus disiapkan? Ya benar sekali sisir, bedak dan
lipstik. Bagaimana cara ibu berdandan? Apakah menyisir rmabut dulu? Bagaimana cara ibu menyisir?
Sekarang sisir rambut dulu ya. Bagus sekali coba lihat dikaca, sudah rapi? Apa kebiasaan ibu berdandan
apakah ibu memakai bedak? Lanjutka dengan merias muka, bagus . ibu tampak cantik. Apakah ibu mau
pakai lipstik? Iya pakainya tipis saja. Coba lihat dikaca cantik ya.

3. Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara berdandan? Lebih cantik dan rapi ya? Bisa tina
sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan untuk berdandan? Yah bagus sekali. Sekarang coba sebutkan
caranya bagaimana? Wah tina memang hebat.
Baiklah ibu kita sudah melakukan berdandan kita masukan kedalam jadwal ya. Berapa kali akan ibu
lakukan? Dua kali sehari? Sehabis mandi yaa? Jadi tina bisa tulis dijadwal harian setiap habis mandi, tina
bisa langsung berdandan. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali
sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju
dan berdandan habis mandi
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang kebutuhan dan latihan cara makan
dan minum yang benar, apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 :


MELATIH CARA MAKAN DAN MINUM YANG BAIK.
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambut
Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar
Klien terlihat lebih segar dan rambut terlihat rapi
Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar.
Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Pasien dapat mengetahui peralatan yang digunakan untuk makan.
b. Pasien dapat mengetahui cara-cara makan dan minum yang baik dan benar
c. Pasien dapat melaksanakan makan dan minum yang baik dan benar dengan bantuan perawat.
d. Pasien dapat melaksanakan cara makan dan minum yang baik secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan cara makan dan minum yang baik dan benar.
c. Membantu pasien mempraktikkan cara makan dan minum yang benar dan memasukkan dalam
jadwal.
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih ya, rambut juga sudah
disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting, bajunya juga cantik. Bagus sekali. Kalau gosok giginya
bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah
melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas
2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, sudah dilakukan secara
mandiri. Jadi tina sudah bagus tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan sama siapa bu?
Oh sudah sendiri bagus sekali. Kalau berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus sekali.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara tentang kebutuhan makan dan
minum, cara makan dan minum. Apakah ibu bersedia?
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau30 menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?

2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, sekarang kita akan diskusikan tentang kebutuhan makan pada orang dewasa sepertin ibu
dalam satu hari. Kebutuhan makan perhari dewasa untuk perempuan antara 2000-2200 kalori dan untuk
laku-laki antara 2400-2800 kalori setiap hari. Biasanya pada orang dewasa membutuhkan semua itu
didapat dari makanan seperti makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : nasi, jagung, ubi jalar,
singkong, dll selain itu perlu juga lauk seperti : lauk hewani berupa daging ayam, ikan dll serta lauk
nabati seperti kacang-kacangan, hasil olahan tahu, dan tempe. Sayur diberikan untuk memberikan rasa
segar dan melancarkan proses menelan makanan, karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah :
sayur dan umbian, kacang-kacangan, buah dan susu sebagai pelengkap, akan lengkap ditinjau dari
kecukupan gizi serta minum 8-10 gelas (2500ml) sehari. Bagaimana tina apakah sudah mengerti?
Kalau kita mau makan alatnya apa saja tina? Jadi harus ada gelas piring dan sendok yah, sekarang piring
gunanya untuk apa? Ya benar sekali untuk menaruh makanan, selanjutnya sendok untuk apa? Kalau
gelas disiapkan untuk apa? Bagus sekali tina sudah bisa menjawab dengan benar, bagaimana kebiasaan
sebelum , saat maupun sudah makan? Makan dimeja makan ya? Sebelum makan kita harus cuci tangan
pakai sabun. Ya mari kita praktekkan.setelah itu duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita
berdoa dulu. Silakan tina yang pimpn. Bagus. Mari kita makan. Saat makan kita harus mnyupakan makan
satu-satu dengan pelan-pelan. Ya mari kita makan. Setelah kita mkan kita bereskan piring dan gelas yang
kotor. Ya betul dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus.

3. Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar makan dan minum? Alat apa saja yang kita gunakan untuk
makan? Setelah makan pa saja yang kita lakuakan?.
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara makan dan minum kita masukan kedalam jadwal ya.
Berapa kali akan ibu mau makan? tiga kali sehari? Kalau pagi jam berapa? Sianbg? Malam? Jadi tina bisa
tulis dijadwal harian. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju dan
berdandan habis mandi pagi dan sore.
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang BAB dan BAK, apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum …

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELATIH BAB DAN BAK YANG BAIK.


A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambur
Klien mengatakan sudah makan pagi dengan baik
Klien mengatakan tidak tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
Klien terlihat bersih dan segar. Rambut tersisir dengan rapi
Klien terlihat BAK sembarangan.
2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
a. Pasien dapat mengetahui cara-cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
b. Pasien dapat melaksanakan cara BAB dan BAK yang baik secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih ya, rambut juga sudah
disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting, bajunya juga cantik. Bagus sekali. Kalau gosok giginya
bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Bagaimana makan dan minum hari ini? Jam
berapa? Jam 8 ya. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x sehari
sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah
mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, sudah dilakukan secara mandiri. Jadi tina sudah bagus
tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan sama siapa bu? Oh sudah sendiri bagus sekali.
Kalau berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus sekali. Kalau makan dan minum masih
dibantu yah. Besok harus sudah melakukannya sendiri yah. Ibu bisa kan ibu pasti bisa karea ibu hebat.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara tentang cara BAB dan BAK.
Apakah ibu bersedia?
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?

2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, ibu BAB dan BAK dikamar mandi yah? Hati-hati pakaian jangan sampai kena ya. Lalu jongkok
diwc? Bagaimana cara ibu cebok? Bagus sebaiknya ibu cebok yang bersih setelah BAB dan BAK. yaitu
dengan menyiram air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya. Cara seperti ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran /tinja yang ada dianus kebagian kemaluan kita. Setelah tina selesei cebok,
jangan lupa tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja / air krncing itu tidak tersisa
dikaskus/ WC. Jika tina membersihkan membersihkan tinja/ air krncing seperti ini, berarti tina ikut
mencegah penyebaran kuman berbahaya yang ada pada kotoran / air kencing. Setelah selesei
membersihkan tinja/air kencing, tina perlu merapikan pakaian sebelum keluar dari wc. Pastikan resleting
sudah tertutup dengan rapi. Dan setelah itu jangan lupa cuci tangan pakai sabun ya bu.

3. Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAB dan BAK? Apa saja yang dilakukan saat
BAB Dan BAK? Bagus sekali bu. Nahsekarang coba ibu sebutkan cara perawatan diri yang telah kita
pelajari dan latih? Bagus sekali.
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara BAB dan BAK. masukan kedalam jadwal ya. Selanjutnya
jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga,
keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju dan berdandan 2 kali sehari habis
mandi pagi dan sore, makan 3 kali sehari dan minum 8-10 gelas sehari. BAB dan BAK ditempatnya.
Bagaimana bu bisa dilakukan sesuai jadwal. Bagus sekali ibu mau mencoba melakukannya
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang halusinasi, apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum ….

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN TN. T


DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pengkajian dilakukan pada hari kamis pada tanggal 2 Juli 2015, Tn.Kokon hasil pengkajian dari keluarga
selama klien di rumah klien selalu di kamar, jarang berbicara, tidak mau mandi selama 5 hari, badan bau
tampak kotor tidak sikat gigi, rambut acak-acakan kuku tangan dan kaki sudah panjang selama di rumah
klien tidak mau di motivasi untuk mandi.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a) Identitas pasien
Nama klien: Tn. K
Umur: 35 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
Agama: Islam
Alamat: Jl. Sultan Agung
b) Identitas penanggung jawab
Nama klien: Ny. L
Umur: 30 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Alamat: Jl. Sultan Agung
Hubungan dengan klien : Istri
c) Identitas rumah sakit
Tanggal masuk : 2 juli 2015
Ruang : Kamboja
DX. Medis: Defisit Perawatan Diri
No. RM: 21089
2. Alasan masuk
Keluarga klien mengatakan klien selalu di kamar, jarang berbicara, tidak mau mandi selama 5 hari, badan
bau, tidak sikat gigi, rambut acak-acakan, kuku tangan dan kaki sudah panjang, selama di rumah klien
tidak mau di motivasi untuk mandi.

3. Faktor predisposisi
a. Riwayat penyakit sekarang
pasien mengeluuh sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, tidak mau mandi selama 5 hari, badan bau
dan tampak kotor.
b. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa seperti saat ini
c. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan fisik
a. Survei umum
Tanda - tanda vital :
TD = 120/80 mmHg,
N = 70 x/mnt,
S = 37, 2 °C dan
RR = 18 x/mnt.
Berat badan 80 kg, tinggi badan 170 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala, leher
Kepala: rambut pasien kusam, acak-acakan dan kusut, berwarna hitam, pada saat dipalpasi tidak
terdapat benjolan dan nyeri tekan pada kepala.
Leher: tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat nyeri tekan.
2) Mata
Bentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan.
3) Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan Tn. K dapat menjawab pertanyaan perawat, telinga kotor

4) Hidung
Hidung Tn. K simetris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat polip.
5) Mulut
Bibir Tn. K simetris, gigi Tn. K kotor, mukosa bibir kering, kotor dan mulut bau.
6) Integumen
Warna kulit hitam, kulit tampak kering dan terlihat kotor, turgor kulit kering
7) Dada
a. Dada: Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas
b. Abdomen: Tidak ada nyeri tekan pada Abdomen, tidak asietas, tidak ada luka memar
c. Ekstremitas:
Ektremitas atas : Tangan kanan terpasang infus,
Ekstremitas bawah : kedua kaki nyeri, kaki terasa nyeri untuk berjalan.
d. Genetalia: kotor
5. Psikososial
a. nogram

Keterangan :

Perempuanpasien
Laki-lakigaris keturunan

Meninggaltinggal serumah

b. Pola istirahat dan tidur


Sebelum masuk RS : pasien tidak mengalami gangguan tidur. Kualitas tidur sekitar 3 jam pada siang hari
dari jam 12.00 WIB – 15.00 WIB dan 7 jam pada malam hari dari jam 22.00 WIB – 05.00 WIB
Setelah masuk RS : kualitas tidur pasien terganggu karena sulit merawat diri, pasien di RS tidur sekitar 2
jam pada siang hari dari jam 13.00 WIB – 15.00 WIB dan 5 jam pada malam hari dari jam 24.00 WIB –
05.00 WIB.
c. Pola Persepsi dan Kognitif
Pendengeran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan, pasien masih bisa mendengar dan
melihat dengan jelas, pasien kurang mampu berkomunikasi dengan lancar.
d. Pola persepsi dan konsep diri
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu halusinasi pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penghidu.
e. Pola Peran dan Hubungan
Pasien berperan sebagai ayah dan tulang punggung keluarga.
f. Pola reproduksi dan seksual
Selama pernikahan dengan istrinya pasien dikaruniai 1 orang anak. Selama di RS pasien tidak pernah
melakukan hubungan seksual lagi.
g. Pola Kooping Terhadap Strees
Dalam menghadapi masalah, pasien selalu menyembunyikannya
h. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Pasien tinggal dalam lingkungan muslim. Sebelum sakit ia bisa melakuka shalat, setelah sakit, klien tidak
bisa shalat
6. Status Mental
a) Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor dan jarang mandi
b) Pembicaraan
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, tidak jelas dan sulit dimengerti. Namun klien tidak
mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain.
c) Aktivitas motorik
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan waktunya
ditempat tidur.
d) Afek dan Emosi
• Afek klien tumpul, berespon apabila di berikan stimulus yang kuat.
• Emosi klien stabil. Pasien mengatakan saat ini sedih karna tidak pernah lagi dijenguk keluarganya.
e) Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan perawat
sehingga perawat harus mengulangi beberapa pertanyaan kepada klien, tingkat konsentrasi klien baik,
ditandai dengan ketika wawancara, klien terfokus kepada perawat. Selain itu klien tidak memiliki
keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat yang memulai.
f) Alam perasaan
Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarga, klien juga mengatakan merasa sedih dan
marah karena tidak pernah di jenguk keluarganya
g) Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien bingung. klien mengalami gangguan orientasi tempat, terbukti dengan klien
mengatakan bahwa dirinya berada di rumah sakit. Orientasi waktu klien baik di buktikan dengan klien
mengetahui hari dan tanggal.
h) Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, namun klien mengalami gangguan mengingat
jangka pendek dan saat ini. Dibuktikan dengan klien masih ingat ketika dibawa ke rumah sakit dan nama
perawat yang setiap hari merawatnya.

i) Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu untuk berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung sederhana dibuktikan dengan klien
dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan sebaliknya dari 10-1.
j) Kemampuan penilaian
Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan pada saat diberi pilihan mau
makan setelah mandi atau mandi setelah makan, klien memilih makan setelah mandi.
k) Daya tilik diri
Klien mengatakan ia tidak tahu sedang sakit apa, ia bertanya-tanya mengapa saya diberi obat yang efek
sampingnya membuat saya mengantuk dan lemah.
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a) Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien tidak mampu memenuhi kebutuhan mandi, ganti pakaian, personal hygine, makan dan minum
secara mandiri, sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti keamanan, perawatan kesehatan, pakaian,
transportasi, tempat tinggal, keuangan dan lain-lain belum dapat dipenuhi secara mandiri.
8. Mekanisme Koping
Klien mengatakan apabila memiliki masalah lebih baik menghindar dari malasah tersebut, dan jika ada
masalah, klien akan menceritaan pada istrinya
9. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mempunyai masalah dengan lingkungannya, karena jarang berinteraksi dengan orang lain. Klien
lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain.
10. Pengetahuan Tentang Masalah Kejiwaan
Klien mengatakan ia tidak tahu ia sakit apa, dan ia juga bingung mengapa ia diberi obat yang efek
sampingnya akan membuat ia menjadi mengantuk dan lemah, klien juga mengatakan saat dirumah
pernah diberi obat, namun klien malas untuk meminum obat tersebut karena akan membuatnya

B. ANALISA DATA
Hari/tgl/jam
No. DX
Data Fokus
Masalah keperawatan
Paraf
Kamis,
2 juli 2015
16.00 WIB
1.
DS:
• Keluarga klien mengatakan klien tidak mau mandi selama 5 hari.
• Klien tidak mau di motivasi untuk mandi
DO:.
• Keadaan pasien tampak bau.
• Bau mulut tidak pernah sikat gigi.
• Klien tampak rambut acak-acakan
• Kuku tangan dan kaki sudah panjang.
Defisit perawatan diri

Kamis,
2 juli 2015
16.00 WIB
2.
DS
• Keluarga klien mengatakan tidak mau mandi, tidak mau ganti baju
DO
• Apatis, ekspresi sedih, selalu menyendiri, komunikasi kurang,
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Kamis,
2 juli 2015
16.00 WIB

3.
DS :
• Keluarga klien di rumah klien selalu di kamar .
DO :
• Klien tampak menyendiri
Isolasi sosial

C. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Defisit perawatan diri
2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
3. Isolasi sosial

D. POHON MASALAH
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Defisit perawatan diri

E.

Isolasi sosial
F. INTERVENSI
DX. Kep.
Rencana tindakan
Rasional

Tujuan
Kriteria evaluasi
Tindakan kep.

Defisit Perawatan Diri


TUM:
Klien mampu melakukan perawatan diri: higiene.
TUK I :
- Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda tanda kebersihan diri
- Klien dapat mengetahui pentingnya kebersihan diri
- Klien dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan diri.
- Klien mampu menjaga kebersihan diri secara mandiri
- Klien mampu menyebut-kan pengertian dan tandatanda kebersihan diri
- Klien dapat mengetahui pentingnya kebersihan diri

SP I :
1. Identifikasi masalah pera-watan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAK/BAB
2. Jelaskan pentingnya kebersi-han diri
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2x sehari), cuci rambut (2x perminggu),
potong kuku (1x perminggu).

2. Mengetahui permasalahan yang terjadi pada diri klien


3. Agar klien tahu pentingnya kebersihan diri
4. Memberitahu klien bagaimana cara perawatan diri dan alat yang digunakannya
5. Agar klien bisa melakukan kebersihan diri secara mandiri

TUK II : Klien dapat berdandan secara mandiri

Klien mampu mengganti baju secara rutin, menyisir rambut dan memotong kuku.
SP II :
1. Evaluasi kegiatan kebersi-han diri. Beri pujian.

2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan.


3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran
untuk pria.
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan.

1. Untuk mengetahui kemajuan klien dalam merawat diri dan sebagai respon positif terhadap tindakan
klien
2. Memberitahu klien bagaimana cara berdandan dan alat yang digunakannya
3. Agar klien bisa berdandan secara mandiri
4. Agar klien terbiasa dengan kegiatan yang telah diajarkan
G. CATATAN PERKEMBANGAN
SP I :
IMPLEMENTASI
EVALUASI
DATA :
- Klien mengatakan malas untuk mandi dan berdandan, merasa lebih nyaman dengan kondisi seperti ini (
tidak mau mandi).
- Bila diminta mandi klien marah-marah, klien tampak rambut acak-acakan dan banyak kutu, kuku
panjang dan hitam, kulit kotor, tampak malas untuk menyisir rambut dan ganti pakaian harus disuruh
petugas
DIAGNOSA :
Defisit perawatan diri
THERAPHY :
1. Mengidentifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAK/BAB.
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
3. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan.
4. Menjelaskan cara menjaga kebersihan.
5. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
RTL :
1. Bantu klien cara membersihkan dirinya
2. Ajarkan cara berdandan pada diri klien
S : Saat ditanya, klien mengatakan akan menjaga kebersihan dirinya.

O : - Penampilan klien terlihat lebih rapi


- Klien menjawab pertanyaan perawat tentang cara menjaga kebersihan.

A : Defisit perawatan diri belum teratasi

P :Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan dirinya

SP II:

IMPLEMENTASI
EVALUASI
DATA :
- Mengatakan tidak mau mandi, tidak mau sikat gigi, tidak menyisir rambut, tidak mau ganti baju, tidak
mau memotong kuku.
- Rambut klien terlihat panjang dan tampak acak-acakan, kuku klien panjang dan kotor.
DIAGNOSA :
Defisit perawatan diri
THERAPHY :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Menjelaskan cara berdandan
3. Membantu klien mempraktekkan cara berdandan
4. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
RTL :
Ajarkan klien bagaiman cara memenuhi kebutuhan makan minum yang baik
S : klien mengatakan mau mandi dan sikat gigi

O : - Klien tampak lebih bersih


- Rambut klien terlihat rapi, dan tidak kotor

A : Gangguan berdandan pada diri klien (-)

P : - Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam jadwal harian


- Berikan reinforcement atas usaha yang klien lakukan

Anda mungkin juga menyukai