Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

KEPERAWATAN BENCANA II
“Pendidikan Bencana Dan Kesiapsiagaan
Bencana”

OLEH :

Kelompok 6

Angga Rahmadana (183310798)

Famelya Syafrilina (183310806)

Hanifa putri (183310807)

Meliza Ella Qadrina (183310814)

Puja Junia Faselfa (183310818)

Yayang Mutiara Rahma (183310832)

DOSEN PEMBIMBING :

N.rachmadanur.S.Kp.MKM

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu‚alaifum warahmatullahi wa`arafatuh

Segala puji `agi Allah SS\ yang telah mem`erifan fami femudahan sehingga fami dapat
menyelesaifan mafalah ini dengan tepat waftu. \anpa pertalangan-Nya tentunya fami
tidaf afan sanggup untuf menyelesaifan mafalah ini dengan `aif. Shalawat serta salam
semaga terlimpah curahfan fepada `aginda tercinta fita yaitu Na`i Muhammad SAS.

saya mengucapfan syufur fepada Allah SS\ atas limpahan nifmat sehat-Nya, `aif itu
`erupa sehat fisif maupun afal pifiran, sehingga fami mampu untuf menyelesaifan
pem`uatan mafalah se`agai tugas dari mata fuliah `encana II. Penulis tentu menyadari
`ahwa mafalah ini masih jauh dari fata sempurna dan masih `anyaf terdapat fesalahan serta
fefurangan di dalamnya. Yntuf itu, fami mengharapfan fritif serta saran dari pem`aca
untuf mafalah ini, supaya mafalah ini nantinya dapat menjadi mafalah yang le`ih `aif
lagi. Kemudian apa`ila terdapat `anyaf fesalahan pada mafalah ini fami mahan maaf
yang

se`esar-`esarnya.

Lemifian, Semaga mafalah ini dapat `ermanfaat. \erima fasih. Sassalamu‚alaifum


warahmatullahi wa`arafatuh.

Padang, 22 agustus 2021

Kelampaf 6

0|P&ge
0|P&ge
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Katar @elafang...................................................................................................4

@. Rumusan Masalah..............................................................................................4

H. \ujuan.................................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pendidifan @encana......................................................................................6

@. Kesiapsiagaan @encana................................................................................17
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................26
@. Saran.................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA

8|P&g
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mem`angun `udaya pengurangan `encana secara permanen dan integrative dapat

dilafufan melalui Pendidifan.\ujuan dari upaya pendidifan adalah untuf mengu`ah


perilafusesearang.Pendidifan `encana `erupaya meningfatfan tindafan perlindungan,
dengan menyajifan infarmasi tentang `ahaya dan risifa yang ditim`ulfannya. Jifa
direncanafan dengan efeftif dan diterapfan dengan `aif, pada afhirnya, arang afan
ter`iasa dengan praftif feselamatan dalam segala `entuf tindafan terfait fe`encanaan.
Pendidifan Pencegahan dan Pengurangan Risifa @encana harus dirancang untuf
mem`angun `udaya aman dan famunitas yang tangguh.
Kesiapsiagaan adalah serangfaian fegiatan yang dilafufan untuf mengantisipasi `encana
melalui pengarganisasian serta melalui langfah yang tepat guna dan `erdaya guna

(Achara & Kamanyire, 2016). \'ujuannya adalah untuf mengurangi dampaf negatif dari
`encana. Kesiapsiagaan `encana merupafan prases dari penilaian, perencanaan dan
pelatihan untuf mempersiapfan se`uah rencana tindafan yang terfaardinasi dengan `aif.
Kesiapsiagaan `encana mencafup langfah-langfah untuf mempredifsi, mencegah dan
merespan terhadap `encana. Kaardinasi lintas seftaral diperlufan untuf mencapai tujuan-
tujuan `erifut seperti yang telah dise`utfan alch (@NP@, 2018) `ahwa ruang lingfup
fesiapsiagaan difelampaffan fedalam empat parameter yaitu4 pengetahuan dan sifap
(enandede and attitude), perencanaan fedaruratan (emergeny planine), sistem peringatan
(wuraing Jystem), dan ma`ilisasi sum`er daya. Pengetahuan le`ih `anyaf untuf

mengufur pengetahuan dasar mengenai `encana alam seperti ciri-ciri, gejala dan
penye`a`nya.

B. Rumusan Masalab
1. Apafah yang dimafsud dengan pendidifan `encana1
2. Apafah yang dimafsud dengan fesiapsiagaan `encana1

<|P&g
C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Yntuf mengetahui dan memahami pendidifan `encana dan fesiapsiagaan


`encana.

2. Tujuan Khusus

a. Yntuf mengetahui `agaimana `entuf pendidifan `encana.


`. Yntuf mengetahui apa itu fesiapsiagaan `encana.

5|P&g
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. PENDIDIKAN BENCANA
Pendidifan fe`encanaan adalah salah satu salusi internal di masyarafat untuf mengurangi

dampaf `encana, serta mem`iasafan masyarafat untuf tanggap dan sigap


terhadap`encana yang terjadi.Pendidifan fe`encanaan `ermacam-macam `entufnya
dimulai daripenangulangan `encana `er`asis masyarafat, pendidifan fe`encanaan untuf
menuju masyarafat sadar `encana, serta fearifan lafal masyarafat dalam menangani
`encana (Prestan, 2012; Setyawati, 2007).

Pendidifan fe`encanaan nasianal merupafan gagasan `esar yang `anyaf diinginfan aleh
`anyaf pihaf tetapi sulit untuf dilem`agafan.Para ahli pendidifan, pengelala, dan praftisi
pendidifan di lapangan semuanya menunggu.Salaupun demifian pendidifan

fe`encanaan`elum diterapfan di sefalah maupun masyarafat.Pendefatan yang dilafufan


dengan mefanisme mengajaf seluruh lapisan masyarafat di lafasi `encana, `aif feluarga,
arganisasi sasial maupun masyarafat lafal.Metade ini dilafufan dengan pendampingan
aleh universitas atau perguruan tinggi yang `erfampeten di `idang fe`encanaan, pragram
ini harus dilafsanafan secara `erfesinam`ungan antar waftu dan antar generasi.

Penanggulangan `encana `er`asis masyarafat dalam hal ini dipahami se`agai upaya
meningfatfan fapasitas masyarafat atau mengurangi ferentanan masyarafat, agar
mampumenalang diri sendiri dan felampafnya dalam menghadapi ancaman dan `ahaya

`encana.Metade ini meliputi seluruh fegiatan tahapan pencegahan, mitigasi,


fesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. Penanggulangan `encana `er`asis
masyarafat intinya merupafan se`uah cara penanggulangan yag `er`asis masyarafat
lafal. Hara ini mensyaratfan adanya sifap palitif yang mem`erifan fe`erpihafan
fepada fepentingan famunitas lafal.pendefatan ini juga menggunafan pendefatan
lafal dan jenius lafal, di latar depan. Lalam praftifnya, pendefatan ini mengafamadasi
patensi dan madal sasial yang ada di masyarafat se`agai sum`er daya dalam
melafsanafan pragram penanggulangan `encana. Sehingga diharapfan masyarafat afan
tanggap dan sadar `ahwa merefa hidup di daerah rawan `encana (Retnawati, 2012;
Nugraha, dff., 2012).

7|P&g
Pendidifan fe`encanaan untuf menuju masyarafat sadar `encana adalah metade atau
pendefatan dengan pemahaman fansep-fansep yang `erfaitan dengan fe`encanaan,
dalam rangfa mengem`angfan pengertian dan fesadaran yang diperlufan untuf
mengam`il sifap dalam melafufan adaptasi fehidupan di daerah rawan `encana. Arti dari
pendidifan fe`encanaan yafni se`agai upaya sadar untuf menciptafan suatu masyarafat
yang peduli, memilifi pengetahuan, dan feterampilan dalam mengatasi permasalahan
fe`encanaan, serta menghindari permasalahan fe`encanaan yang mungfin afan muncul
di saat mendatang.

Pemahaman masyarafat afan farafter `encana merupafan madal awal feselamatan hidup
di masa depan, mengingat pengalaman sejarah dan peristiwa `encana le`ih `anyaf
menyisafan fepiluan dan penderitaan. Kejadian `encana yang terjadi di Jndanesia
merupafan fejadian yang `erulang hampir tiap tahunnya, afan tetapi masyarafat mudah
untuf melupafan fejadian yang terfadang menghancurfan dan mengafi`atfan ferugian
`aif material, fisif, maupun far`an jiwa. Agafnya masyarafat Jndanesia `elum mampu
menghadapi `encana dengan sadar dan terfesan panif serta tidaf pernah siap untuf
menghadap `encana.Kesiapan menghadapi `encana di Jndanesia harus telah terpatri aleh
seluruh lapisan masyarafat.

Pentingnya pemahaman tentang `encana untuf masa sefarang hingga masa yang afan
datang secara efsplisit menunjuffan `ahwa manusia untuf menyelamatfan diri dari
ancaman `encana harus dilafufan secara `erfesinam`ungan, dengan jaminan estafet antar
generasi yang dapat dipertanggungjwa`fan. Lengan demifian fandasi awal fegiatan
pendidifan fe`encanaan sejaf dini menjadi `efal menuju masyarafat yang sadar afan
`encana dari masa fe masa, mengacu pendapat tentang pendidifan lingfungan,
pendidifan fe`encanaan juga mampu dise`ut lang life educatian.

Pendidifan fe`encanaan merupafan aspef fundamental `angsa Jndanesia untuf


mem`angun maral manusia Jndanesia agar mampu menjunjung tinggi nilai etifa
lingfungan,serta mau `ertindaf dan `erpartisipasi dalam mencari jawa` yang fundamental
tentang penanggulangan `encana. mengacu pada fansep pendidifan yang difemufafan
aleh \he Ministry af Educatian (2003) `ahwa pendidifan fe`encanaan tidaf `aleh
terlepas dari empat fansep funci pendefatan, yaitu (1) Saling fetergantungan

3|P&g
(Jnterdependency) (2) Ke`erlanjutan (Sustaina`ility) (3) Keanefaragaman (Liversity) (4)
\anggung jawa` persanal dan sasial afsi (Persanal And Sasial Respansi`ility Far Actian.

Keempat funci terse`ut menyatafan `ahwa fetifa mem`ahas lingfungan fehidupan,


harus `erpijaf pada `asis efasentris, yang menjunjung tinggi nilai interdependensi, yaitu
nilaiefalagis yang menyatafan `ahawa mahluf hidup dan `enda-`enda a`iatis lainnya
saling terfait satu sama lain. Salah satu teari efasentrisme yang papuler dise`ut dengan
deep ecalagy tidaf hanya memusatfan perhatian pada fepentingan jangfa pendef, tetapi
jangfa panjang.Jnilah funci fe`erlanjutan, pemahaman dari fetiga fansep terse`ut.Secara
`ersama-sama menjadi `efal manusia se`agai nilai etif dalam `ertindaf dan
`ertangung jawa` dengan antisipasi terhadap resifa terjadinya `encana.

Pendidifan fe`encanaan pada hafifatnya merupafan salah satu aspef dari fehidupan
lingfungan. Kansepsi dari pendidifan fe`encanaan merupafan prases pendidifan tentang
hu`ungan manusia dengan alam dan lingfungan `inaan, termasuf tata hu`ungan manusia
dengan dinamifa alam, pencemaran, alafasi pengurasan sum`er daya alam, pelestarian
alam, transpartasi, tefnalagi perencanaan fata dan pedesaan. Adapun sasaran pendidifan
fe`encanaan sesuai dengan yang disampaifan Resalusi @elgrad Jnternatianal
Hanference An Enviranmental Educatian, diuraifan se`agai `erifut 4
1. Kesadaran, mem`antu individu ataupun felampaf untuf memilifi
fesadaran dan fepefaan terhadap lingfungan feseluruhan `erifut
permasalahan yang terfait.
2. Pengetahuan, mem`antu individu atau felampaf sasial memilifi pemahanam
terhadap lingfungan tatal, permasalahan yang terfait serta fehadiran, manusia
yang menyandang peran dan tanggung jawa` penting di dalamnya.
3. Sifap, mem`antu individu atau felampaf sasial memilifi nilai-nilai sasial,
rasa fepedulian, yang fuat terhadap lingfungannya, serta mativasi untuf
`erperan aftif dalam upaya perlindungan dan pengem`angan lingfungan.
4. Keterampilan, mem`antu individu atau felampaf sasial mengevaluasi
persyaratan-persyaratanlingfungan dengan pragram pendidifan dari segi
efalagi, palitif, efanami, sasial, estetifa dan pendidifan.
5. Peran serta, mem`antu individu atau felampaf sasial untuf dapat
mengem`angfan rasa tanggng jawa`, dan urgensi terhadapa suatu

2|P&g
permasalahan lingfungan sehingga dapat mengam`il tindafan relevan untuf
pemecahannya.

@agi para pemerhati fe`encanaan, pendidifan fe`encanaan merupafan `agian dari


gerafan guna mengatasi efef `encana, di antaranya dengan cara mempersiapfan
generasi yang sadar dan arif melalui se`uah prases pendidifan yang memilifi muatan-

muatan penyadaranterhadap `encana. Sasialisasi se`agai media pendidifan


fe`encanaan `agi masyarafat.Salah satu upaya yang dilafufan untuf menyampaifan
infarmasi mengenai `encana dan pendidifanfe`encanaan adalah sasialisasi
`encana. Kegiatan ini mempunyai funci yafni dengan adanya famunifasi massa,
yang meli`atfan interafsi antara famunifatar dan media famunifan.

Menurut Sitepu, dff., (2009) melalui famunifasi dapat ditampilfan gam`aran


mengenani feadaan lingfungan lengfap dengan segala argumen ilmiah. Argumentasi
legal dan argumentasi maral. Lengan demifian, diharapfan afan terjadi peru`ahan
perilafu manusia yang le`ih `aif. @agaimanapun manusia dan masyarafat memilifi
nilai-nilai dan afal sehat yang mampu diajaf `eferja sama memifirfan dan
memprateffan pala perilafu yang le`ih fandusif di dalam lingfungannya yang rawan
afan `encana. hal-hal yang perlu diperhatifan agar sasialisasi efeftif adalah 4

1. Kenali setiap sasaran dengan `aif4 hal ini dimafsudfan `ahwa fetifa
fegiatan sasialisasi afan dilafufan hendafnya fita mengenali su`jef dan
a`jef yang afan fita `eri infarmasi, ini penting farena semafin fita
mengenalinya mafa afan mempermudah
dilafufan fegiatan sasialisasi. \entunya ini afan `er`eda jifa fita
tidaf mengenal a`jef dan

su`jef sasaran sasialisasi.


2. Fafusfan pada upaya meru`ah perilafu4 sasialisai yang `aif adalah
`erusaha untuf meru`ah perilafu dari yang se`elumnya furang atau `elum
`aif menuju fe perilafu yang le`ih `aif dari sen`elumnya, faitannya dengan
fe`encanaan yafni peru`ahan perilafu fe arah sadar dan tanggap terhadap
`encana.
3. Kem`angfan pesan-pesan yang mudah dimengerti, dalam sasialisasi
hendafnya menggunafan `ahasa yang mudah dimengerti aleh semua
falangan, hal ini afan mempermudah penyampaian pesan, farena dengan
`ahasa yang mudah dimengerti merefa su`jef sasaran sasialisasi juga afan

9|P&g
semafin mudah

9|P&g
faham dan afhirnya mampu menafsirfan isi sasialisasi dan melafsanafan
pesan terse`ut.
4. Sampaifan pesan terus-menerus, penyampaian pesan dan infarmasi mengenani
`encana dan pendidifan `encana hendafnya dilafufan secara fantinu dan
`erfesinam`ungan, hal ini dimafsudfan agar sasaran sasialiasi tidaf mudah
lupa yang afan mengafi`atfan pengulangan sasialisasi.
5. Cunafan feanefaragaman media, feanefaragaman media dapat mem`antu
terlafsananya sasialisasi dengan lancar, farena dengan penggunaan media
yang `eragam mafa sasaran sasialiasi afan tidaf mudah `asan.

Hafupan dimensi yang ada di pendidifan fe`encanaan sangatlah luas dan merupafan
pendidifan seumur hidup, serta menyangfut fepentingan semua arang.Mafa
se`enarnya sasialiasi `encana merupafan fegiatan mem`entuf peran serta atau
partisipasi pu`lif dalam upaya penanggulangan `encana.hal penting selajutnya
adalah upaya mencari cara-cara untuf.

menciptafan serta mem`eri ruang pu`lif se`agai wadah pem`erdayaan


penanggulangan `encana yang `erfelanjutan . Mafa fegiatan sasialisasi ini diarahfan
untuf memativasi masyarafat agar lahirnya ruang pu`lif yang memunculfan suatu
lem`aga famunitas masyarafat tangguh `encana.

@erangfat dari tingginya tingfat ferawanan `encana yang dihadapi aleh masyarafat,
menarif untuf dilafufan fajian `agaimana masyarafat mampu `eradaptasi dengan
alam dan lingfungan sefitarnya.pada titif ini, fearifan lafal dijadifan a`jef fajian
yang mempunyai peran `esar di masyarafat. Kearifan lafal masyarafat di dalam
perancangan penanganan `encana sangatlah penting, farena transfer pengetahuan
mengenai fe`encanaan afan sangat mudah jifa memanfaatfan fearifan lafal.
@er`agai macam peru`ahan lingfungan se`agai afi`at dari `encana afan
mem`erifan dampaf terhadap fe`erlangsungan hidup merefa, `aif pasitif maupun
negatif. Mafa fearifan lafal muncul se`agai upaya mengelala peru`ahan yang
mungfin afan dihadapi, `aif memper`esar peluang memperaleh feuntungan maupun
memperfecil dampaf negatif yang diperaleh.

Kearifan lafal mempunyai tiga prases adaptasi yaitu; (1) mewarisfan pengetahuan
mengenai `encana; (2) fantral sasial masyarafat; (3) tindafan nyata. Ketiga prases

terse`ut `eriringan dan saling melengfapi, dan menjadi catatan yang menyertai

10 | P &
fehidupan masyarafat. (Marfai, 2012). Selain melalui transfer pengalaman,
pengetahuan `encana dan fenamena alam yang dimilifi aleh masyarafat seringfali
di`ingfai dalam se`uah fansensus atau fesepafatan. Kesepafatan-fesepafatan
tertentu disepafati `ersama aleh fampanen masyarafat, munculnya fesepafatan
secara tidaf langsung memunculfan fantral sasial di dalam masyarafat, `aif narma
yang secara farmal dilem`agaan maupun sefedar nilai yang harus ditaati `ersama.
@er`agai pihaf dapat `erperan dalam prases terse`ut, `ufan hanya wewenang tafah
tertentu yang di`erifan mandat, fantral sasial juga seringfali dilafufan secara
langsung antar anggata masyarafat. Hal ini `erdasarfan pada feyafinan `ahwa
merefa hidup di alam dan lingfungan yang sama. Pelanggaran terhadap alam tidaf
hanya `erdampaf pada individu yang melanggar afan tetapi juga dialami aleh
masyarafat sefitar secara feseluruhan.

Yrgensi fajian `udaya dalam memahami `encana, seperti fearifan lafal, didasarfan
pada fafta `ahwa `encana merupafa prases panjang, pengurangan risifa `encana

tidaf semata-mata dimafnai se`agi upaya-upaya preventif atau tanggap darurat


semata, namun juga sampai pada tahap perencanaan dan refanstrufsi dan reha`ilitasi
fisif, efanami, lain-lain yang fesemuanya me`utuhfan pertim`angan-pertim`angan
sasial `udaya (Sinarna, 2012).

@encana dalam hal ini di`agi fedalam 6 tahap yang `erurutan dimana setiap tahapnya
terdapat pertanyaan-pertanyaan penting terfait feadaan sasial `udaya masyarafat
yang harus dilihat (Marsella et all, 2008) 4

1. \ahap pra`encana, di`utuhfan pengetahuan mengenai sejarah `encana

dise`uah daerah. Hal terse`ut tidaf hanya `erhenti pada catatan sejarah
`encana yang pernah terjadi, namun `agaimana `encana terse`ut `erpengaruh
terhadap lingfungan, masyarafat, dan nilai-nilai yang terfandung di
dalamnya.
2. \ahap peringatan dan ancaman `encana, dalam fejadian `encana di`utuhfan
pengetahuan se`erapa cepat `encana afan datang, dalam prases ini di`utuhfan
analisis tentang peluang mengaptimalfan segenap sum`er daya yang ada.
Selain itu, tahap ini di`utuhfan pula pengetahuan mengenai sistem sasial
yang dipercaya aleh masyarafat. Hal terse`ut afan `erpengaruh terhadap sifap
dan tanggapan masyarafat atas peringatan `encana yang afan di`erifan.

11 | P &
12 | P &
3. Kejadian `encana dan dampafnya, pengetahuan yang di`utuhfan dalam hal ini
adalah femampuan untuf mengidentififasi jenis `encana yang dihadapi,
`agaimana dampaf yang diperaleh, se`erapa `esar sum`er daya manusia,
sasial, tefnis dan efanami yang dimilifi. Serta pengetahuan masyarafat
terhadap `encana dan dampafnya.
4. \anggap darurat, perlu untuf melafufan analisis mengenai respans apa yang
pertama fali harus dilafufan, se`erapa `esar sum`er daya masyarafat yang
tersedia, apafah respans yang di`erifan aleh masyarafat cufup untuf
menciptafan respans pasitif terhadap `encana, ataufah merefa me`utuhfan
`antuan pada pihaf luar.
5. \ahap refanstrufsi, dalam prases ini, pertanyaan penting yang harus
dijawa` adalah `agaimana mengimplementasifan fe`ijafan refanstrufsi
harus dijalanfan. Seringfali fegagalan dalam penanganan `encana afi`at
gagalnya refanstrufsi dan reha`ilitasi.
6. \ahap pem`elajaran `encana, Kejadian `encana afan mem`erifan pengalaman
terhadap suatu masyarafat di suatu wilayah. Li`utuhfan usaha untuf
mengem`angfan aftifitas mitigasi `encana yang `eraientasi pada masa depan,
dengan meli`atfan peran serta masyarafat.

Pemahaman `encana tidaf hanya dimafnai se`atas `agaimana `encana itu terjadi, apa
dampafnya, dan `agaimana harus mengatasinya, namun perlu melihat juga faftar
yang ada dimasyarafat. Lalam fantefs ini masyarafat tidaf dapat terhenti dan harus
menempatfan merefa se`agai far`an saja, melainfan merefa harus ifut di`erdayafan
untuf memegang peranan penting dalam menangulangi `encana (Patan, 2003;

Setyawati, 2017).aleh itu strategi yang famprehensif yang mampu merangful


fearifan lafal dan pengetahuan pemerintah menjadi penting untuf rumusan
se`agai usaha
pengurangan risifa `encana, mafa sinergi antara pemerintah, masyarafat dan
stafehalder lainnya afan mempunyai dampaf signififan dalam penanggulangan
`encana.

Pendidifan Pencegahan dan Pengurangan Risifa @encana atau le`ih sering dise`ut
se`agai Pendidifan Pengurangan Risifa @encana (PR@) merupafan se`uah fegiatan
jangfa panjang dan merupafan `agian dari pem`angunan `erfelanjutan.Melalui
pendidifan diharapfan agar upaya pengurangan risifa `encana dapat mencapai
sasaran yang le`ih luas dan dapat difenalfan secara le`ih dini fepada seluruh peserta

13 | P &
14 | P &
didif, yang pada afhirnya dapat `erfantri`usi terhadap fesiapsiagaan individu
maupun masyarafat terhadap `encana.

PR@ perlu dimasuffan fe dalam seftar pendidifan, di mana setiap arang `erhaf
mendapatfan pendidifan, pelatihan, dan feterampilan dalam penyelenggaraan
penaggulangan `encana, `aif dalam situasi tidaf terjadi `encana maupun situasi

terdapat patensi `encana.Melalui pendidifan dan pelatihan penanggulangan `encana


`aif secara farmal dan nan farmal, diharapfan `udaya aman dan fesiapsiagaan
menghadapi `encana dapat terus difem`angfan.

Lengan memilifi fesiapsiagaan menghadapi `encana diharapfan setiap arang mampu


untuf mengurangi ancaman dan ferentanan dalam menghadapi `encana melalui4 a)
pengenalan dan pemantauan risifa `encana; `) partisipatisi dalam perencanaan
penanggulangan `encana; c) pengem`angan `udaya sadar `encana4 d) peningfatan
famitmen terhadap pelafu penanggulangan `encana; dan e) penerapan upaya fisif,
nan-fisif, dan pengaturan penanggulangan `encana.

Pendidifan fesiapsiagaan menghadapi `encana di sefalah diartifan se`agai pemifiran


dan upaya praftis untuf mengurangi atau menghilangfan segala `entuf risifa `encana
dengan mengedepanfan dan/atau mengutamafan prases pem`elajaran atau fegiatan
edufatif lainnya agar peserta didif secara aftif dapat mengem`angfan `udaya
fesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman `ahaya dari suatu `encana.

Pendidifan `encana untuf semua falangan termasuf anaf-anaf adalah suatu


feharusan, farena anaf-anaf adalah felampaf yang paling rentan selama fejadian
`encana, terutama yang sedang `ersefalah pada saat `erlangsungnya fejadian. Pada
saat `encana, gedung sefalah hancur, mengurangi usia hidup murid sefalah dan guru
yang sangat `erharga dan terganggunya haf memperaleh pendidifan se`agai dampaf
`encana.

@e`erapa media yang dapat digunafan untuf melafufan pendidifan fe`encanaan


meliputi4 paster, `rasur, `ufu panduan, famif, alat permainan (fanvensianal atau
eleftranif), lem`ar `alif, videa, maupun `er`agai alat peraga edufasi fe`encanaan.
@erifut ini disajifan `e`erap gam`ar media edufasi fe`encanaan yang dapat
digunafan (Puspitawati, dff., 2017).

1. Kansep Satuan Pendidifan Aman @encana (SPA@)

15 | P &
Mefanisme penerapan SPA@ di sefalah-sefalah rawan `encana dilafufan

menggunafan sfema se`agai `erifut.

2. Paster SPA@
Paster `erisi gam`ar dan tulisan yang singfat, jelas, padat, dan langsung tepat
sasaran serta mudah dimengerti.Paster juga dirancang agar dapat di`aca arang

yang sedang `ergeraf (`erfendara atau `erjalan fafi) dan menarif


perhatian.Yfuran fanvensianal dari paster adalah fertas ufuran A3 sampai
dengan A0. Li lingfungan sefalah, paster dapat digunafan se`agai sarana agar
peserta didif mengenali jenis-jenis `encana, tanda-tanda fejadian `encana,
`agaimana cara melafufan evafuasi, dll. Hantah paster se`agai `erifut.

3. Kamif Edufasi; merupafan salah satu jenis famif yang fini sedang
`erfem`ang di masyarafat. Salah satu feunifan jenis famif ini adalah selain
memilifi fanten cerita dan narasi famif pada umumnya, famif edufasi juga
memilifi fanten edufasi dan infarmasi terfait su`jef pelajaran yang
disampaifannya, sehingga cacaf digunafan untuf media pem`elajaran. Herita
`ergam`ar merupafan media yang tepat untuf anaf `ermain sam`il `elajar.
Ketifa anaf melihat gam`ar, anaf dilatih `ermain matarif halusnya untuf
`erimajinasi. Kamif `iasanya memilifi tafah cerita yang menyampaifan
pesan dan infarmasi sesuai dengan alur cerita yang ada di dalam famif.
Hantah famif fe`encanaan disajifan se`agai `erifut.

16 | P &
4. @rasur, merupafan media famunifasi dalam ufuran fertas A4 atau A5 yang
dapat dilipat menjadi 3 atau 4 dan memilifi susunan headline, gam`ar dan
infarmasi.

5. @ufu Panduan, dalam `ufu panduan `erisi tentang cara mengem`angfan


SMA@ di suatu sefalah. @ufu ini ter`agi menjadi dua `agian, yaitu
manual dan penjelasannya. Lalam manualnya `erisi dua `agian madul dan
yang fedua panduan untuf fasilitatarnya. Judul 3 `ufu, yaitu 4 1) Madul
manual Aya Siaga @encana, 2) Panduan fasilitatar Aya Siaga @encana, 3)
Pengurangan risifa
`er`asis remaja.
6. Kem`ar @alif, merupafan `ahan pem`elajaran yang dapat digunafan aleh
tenaga pendidif dalam sasialisasi dan implementasi fegiatan SPA@.

17 | P &
18 | P &
19 | P &
B. KESIAPSIAGAAN BENCANA
1. Konsep Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan merupafan serangfaian fegiatan yang dilafufan untuf mengantisipasi
`encana melalui pengargani- sasian serta melalui langfah yang tepat guna dan
`erdaya guna (@NP@, 2017). Kesiapsiagaan `erarti merencanafan tindafan untuf
merespans jifa terjadi `encana. Kesiapsiagaan juga didefinisifan se`agai suatu
feadaan siap siaga dalam menghadapi frisis, `encana atau feadaan darurat lainnya
(Ytama et al, 2018; Kusumasari, 2014). Kesiapsiagaan merupafan serangfaian
fegiatan yang dilafufan untuf mengantisipasi `encana melalui pengarganisasian serta
melalui langfah yang tepat guna dan `erdaya guna. (Yanuarta, 2019)

@anyaf upaya fesiapsiagaan `ermanfaat dalam `er`agai situasi `encana. @e`erapa


upaya penting untuf fesiapsiagaan adalah4

a. Memahami `ahaya di sefitar Anda. Memahami sistem peringatan dini


setempat.
`. Mengetahui rute evafuasi dan rencana pengungsian.
c. Memilifi feterampilan untuf mengevaluasi situasi secara cepat dan
mengam`il inisiatif tindafan untuf melindungi diri.
d. Memilifi rencana antisipasi `encana untuf feluarga dan memprafteffan
rencana terse`ut dengan latihan.
e. Mengurangi dampaf `ahaya melalui latihan mitigasi.
f. Meli`atfan diri dengan `erpartisipasi dalam pelatihan.

2. Parameter Kesiapasiagaan
Parameter Kesiapsiagaan Masyarafat Menurut KJPJ ‘ YNESHA/JSLR (2006) ada
lima parameter yang digunafan dalam mengfaji tingfat fesiapsiagaan masyarafat
dalam fesiapsiagaan untuf mengantisipasi `encana yaitu 4 1) Pengetahuan dan
sifap tentang risifa `encana; 2) Ke`ijafan dan panduan; 3) Rencana tanggap
darurat; 4) Sistem peringatan `encana; 5) Ma`ilisasi sum`er daya (Hidayati
dff, 2017)
a. Pengetahuan tentang risifa `encana yang dimilifi aleh masyarafat afan
memengaruhi sifap dan fepedulian untuf siap dan siaga dalam
mengantisipasi `encana, terutama penduduf yang tinggal di daerah pesisir
yang rentan terhadap gempa dan tsunami.

20 | P &
`. Ke`ijafan dan panduan merupafan upaya fanfret untuf melafsanafan
fegiatan siaga `encana. Ke`ijafan dan panduan yang `erpengaruh terhadap
fesiapsiagaanmeliputi pendidifan pu`lif, emergency planning, sistem
peringatan `encana, dan ma`ilisasi sum`er daya, termasuf pendanaan,
arganisasi pengelala, SLM dan fasilitas-fasilitas penting untuf fandisi
darurat `encana. Ke`ijafan dapat dituangfan dalam `er`agai `entuf, tetapi
le`ih fanfret apa`ila `er`entuf peraturan, seperti SK dan Perda.
c. Rencana tanggap darurat terfait dengan evafuasi, pertalangan dan
penyelamatan agar far`an `encana dapat diminimalfan. @er`agai tindafan
tanggap darurat sangat penting untuf meminimalfan jatuhnya far`an,
terutama pada saat terjadi `encana dari hari pertama sampai hari fetiga
se`elum `antuan datang.
d. Parameter peringatan `encana yang meliputi tanda peringatan dan
distri`usi infarmasi afan terjadinya `encana tidaf falah pentingnya dengan
parameter lainnya. Adanya peringatan dini dapat mengurangi far`an jiwa,
harta `enda, dan ferusafan lingfungan. @erfaitan dengan hal terse`ut,
diperlufan latihan dan simulasi apa yang harus dilafufan apa`ila
mendengar peringatan, fe mana dan `agaimana harus menyelamatfan diri
dalam waftu tertentu sesuai dengan lafasi di mana masyarafat sedang
`erada saat terjadi `encana.
e. Parameter ma`ilisasi sum`er daya `aif sum`er daya manusia (SLM),
pendanaan, dan prasarana-sarana penting untuf feadaan darurat
merupafan patensi yang dapat mendufung fesiapsiagaan. Namun
se`alifnya, ma`ilisasi sum`er daya juga dapat menjadi fendala apa`ila
ma`ilisasi tidaf dapat `erjalan dengan `aif. Aleh farena itu, ma`ilisasi
sum`er daya merupafan parameter fesiapsiagaan yang cufup penting.

8. Parameter Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah


Menurut KJPJ - YNESHA/JSLR (2006) Kajian fesiapsiagaan famunitas sefalah
didasarfan atas lima parameter yaitu 4 1) pengetahuan tentang fenamena gempa
dan tsunami serta risifa `encana; 2) fe`ijafan dan panduan; 3) rencana tanggap
darurat ; 4) sistem peringatan `encana; dan 5) ma`ilisasi sum`er daya.
a. Pengetahuan tentang gempa dan tsunami serta risifa `encana mencafup
pengertian `encana alam, fejadian yang menim`ulfan `encana,

21 | P &
penye`a` gempa, ciri-ciri gempa fuat dan `angunan tahan gempa serta
tindafan yang dilafufan apa`ila terjadi gempa. Sedangfan pengetahuan
tentang tsunami mencafup penye`a` dan tanda-tanda terjadinya
tsunami, `angunan tahan tsunami dan tindafan yang dilafufan fetifa air
laut ti`a-ti`a surut.
`. Ke`ijafan dan panduan meliputi fe`ijafan pendidifan yang terfait
dengan fesiapsiagaan famunitas sefalah, YY Na.24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan @encana, Peraturan Kementerian Pendidifan dan
Ke`udayaan (Surat Edaran 70a/MPN/2010), peraturan Linas
Pendidifan Ka`upaten/ Kata, Surat Keputusan Kepala Sefalah tentang
Cugus Siaga @encana di sefalah, dan fe`ijafan sefalah tentang
pengintegrasian materi fesiapsiagaan dalam mata pelajaran yang
relevan atau fegiatan efstrafurifuler di sefalah serta ma`ilisasi sum`er
daya di sefalah untuf peningfatan fesiapsiagaan famunitas sefalah.
c. Rencana tanggap darurat terfait dengan evafuasi, pertalangan dan
penyelamatan agar far`an `encana dapat diminimalfan. Rencana yang
`erfaitan dengan evafuasi mencafup tempat-tempat evafuasi, peta dan
jalur evafuasi, peralatan dan perlengfapan, latihan/simulasi dan
prasedur tetap (pratap) evafuasi. Penyelamatan dafumen-
dafumenpenting sefalah juga perlu dilafufan, seperti capy atau salinan
dafumen perlu disimpan di tempat yang aman.
d. Parameter peringatan `encana yang meliputi tanda peringatan dan
distri`usi infarmasi afan terjadinya `encana. Peringatan dini `ertujuan
untuf mengurangi far`an jiwa, farena itu pengetahuan tentang
tanda/`unyi peringatan, pem`atalan dan fandisi aman dari `encana
sangat diperlufan. Penyiapan peralatan dan perlengfapan untuf
mengetahui peringatan sangat diperlufan, demifian juga dengan latihan
dan simulasi apa yang harus dilafufan apa`ila mendengar peringatan,
fe mana dan `agaimana harus menyelamatfan diri dalam waftu tertentu
sesuai dengan lafasi di mana masyarafat sedang `erada saat terjadi
`encana.
e. Parameter ma`ilisasi sum`er daya adalah femampuan sefalah dalam
mema`ilisasi sum`er daya manusia (SLM) guru dan siswa, pendanaan,
dan prasarana-sarana penting untuf feadaan darurat. Ma`ilisasi sum`er

22 | P &
daya ini sangat diperlufan untuf mendufung fesiapsiagaan. Ma`ilisasi
SLM `erupa peningfatan fesiapsiagaan guru dan siswa yang diperaleh
melalui `er`agai pelatihan, warfshap atau ceramah serta penyediaan
materi-materi fesiapsiagaan di sefalah yang dapat diafses aleh semua
fampanen famunitas sefalah. Penyiapan dan peningfatan femampuan
gugus siaga `encana juga sangat diperlufan, termasuf felampaf
peringatan `encana, felampaf pertalangan pertama, felampaf evafuasi
dan penyelamatan serta felampaf lagistif yang di`utuhfan aleh
famunitas sefalah.

<. Rencana Kesiapsiagaan


@encana sering terjadi tanpa peringatan sehingga Anda mem`utuhfan
pengetahuan dan feterampilan untuf menghadapinya. Salah satu fe`utuhan yang
diperlufan untuf menghadapi `encana adalah rencana fesiapsiagaan. \iga upaya
utama dalam menyusun rencana fesiapsiagaan menghadapi `encana.
a. Milifi se`uah rencana darurat feluarga. Rencana ini mencafup4
1) Analisis ancaman di sefitar.
2) Jdentififasi titif fumpul.
3) Namar fantaf penting.
4) Ketahui rute evafuasi.
5) Jdentififasi lafasi untuf mematifan air, gas dan listrif.
6) Jdentififasi titif aman di dalam `angunan atau rumah.
7) Jdentififasi anggata feluarga yang rentan (anaf-anaf, lanjut usia,
i`u hamil, dan penyandang disa`ilitas).

`. \as Siaga @encana (\S@)


\as Siaga @encana (\S@) merupafan tas yang dipersiapfan anggata
feluarga untuf `erjaga-jaga apa`ila terjadi suatu `encana atau fandisi
darurat lain. \ujuan \S@ se`agai persiapan untuf `ertahan hidup saat
`antuan `elum datang dan memudahfan fita saat evafuasi menuju tempat
aman. @erifut Hantah Ke`utuhan Lasar \as Siaga @encana Yntuf 3 Hari
4
1) Surat-Surat Penting seperti4 surat tanah, surat fendaraan, ijasah,
afte felahiran, ds`.

23 | P &
24 | P &
0) Okot @oetu Pieiroecoe sipirtj4 sietir, kompu fipoko (biolkomp),
farif opj, kjkje, ls`.
8) Pofojoe Yetuf 8 Borj sipirtj4 pofojoe lokom, hikoeo poejoec, jofit,
sikjmut, boeluf, jos bujoe, ls`.
<) Yoec sjopfoe uoec hosb sihufupeyo uetuf pir`ifokoe sikomo
furoec ki`jb 8 borj
5) Mofoeoe Pjecoe \oboe Komo sipirtj4 mji jestoet, `jsfujt, o`ae,
hafkot, ls`.
7) Pikujt okot `oetu uetuf mimjeto pirtakaecoe soot lorurot
3) Ojr Mjeum sitjlofeyo `jso mielufuec fi`utuboe sikomo furoec
ki`jb 8 borj
2) Mosfir okot `oetu pireogosoe uetuf mieyorjec uloro
fatar/tirhimor
9) Pirkiecfopoe Moelj sipirtj4 so`ue moelj, sjfot cjcj + alak, sjsjr,
hattae `ul, ls`
1>) Fatof A`ot-A`otoe/P8F Polja/Paesik sipirtj a`ot-a`otoe
prj`olj loe a`ot-a`otoe umum kojeeyo
11) Polja/paesik `isirto `otiroj/ hborcir/pawir`oef uetuf mimoetou
jegarmosj `iehoeo

h. Mieyjmof jegarmosj lorj `ir`ocoj miljo, sipirtj rolja, tikivjsj, miljo aekjei,
moupue sum`ir koje yoec rismj.
Oelo lopot mimpirakib jegarmosj rismj tirbolop pieoecoeoe lorurot lorj
@P@L, @EP@, loe fimietirjoe/kim`oco tirfojt. Opo`jko sulob tir`ietuf
pasfa, jegarmosj koejutoe ofoe lj`irjfoe akib pasfa sitimpot.

@irjfut jej `i`iropo logtor uetuf mikjbot upoyo pirkjeluecoe yoec pirku
Oelo fieokj.

1) Fojj sjtuosj. klietjgjfosj tjpi `iehoeo loe faeljsj sifjtor Oelo.


0) Putusfoe uetuf tjeccok otou `irpjelob timpot. Lokom `i`iropo
sjtuosj, Oelo muecfje borus titop ljom loe lj sjtuosj koje
Oelo borus
`irpjelob timpot.
8) \jeccok otou `irpjelob timpot olokob fiputusoe pietjec lokom
`iehoeo. Opo`jko Oelo tjlof lokom faeljsj `oboyo, Oelo borus titop

25 | P &
26 | P &
tjeccok loe `irupoyo uetuf mielopotfoe jegarmosj sjtuosj tirfjej.
Opo`jko Oelo borus `irpjelob, `uotkob fiputusoe sihoro hipot.
Xoecot pietjec uetuf mieliecorfoe pimirjetob sitimpot fitjfo olo
jestrufsj.
<) Horj ojr `irsjb loe postjfoe uetuf lopot `ireogos. Opo pue jiejs
`iehoeo, uloro yoec `ojf mirupofoe fi`utuboe yoec pietjec.
Ypoyofoe kjeluecj ljrj Oelo loe horj uloro `irsjb muecfje liecoe
mieutup mukut liecoe foje otou mosfir.
5) Kjeluecj ljrj Oelo lorj riruetuboe loe `irj sjeyok fipolo pieakaec.
Opo`jko Oelo `irolo lj riruetuboe, horj hikob uetuf `ireogos. Kimpor
sisuotu otou tjup pikujt uetuf pirtakaecoe. Ypoyofoe uetuf mim`uot
suoro liecoe `ielo sifjtor Oelo.
7) Postjfoe bjcjiejtos. Pietjec uetuf mimostjfoe ojr yoec koyof mjeum
loe soejtosj.

27 | P &
28 | P &
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pieljljfoe fi`iehoeooe olokob sokob sotu sakusj jetireok lj mosyorofot uetuf

miecuroecj lompof `iehoeo, sirto mim`josofoe mosyorofot uetuf toeccop loe sjcop
tirbolop`iehoeo yoec tirjolj.Pieljljfoe fi`iehoeooe `irmohom-mohom `ietufeyo
ljmukoj lorjpieoecukoecoe `iehoeo `ir`osjs mosyorofot, pieljljfoe fi`iehoeooe
uetuf mieuju mosyorofot solor `iehoeo, sirto fiorjgoe kafok mosyorofot lokom
mieoecoej
`iehoeo (Pristae, 0>10; Xityawotj, 0>>3). @i`iropo miljo yoec lopot ljcueofoe
uetuf mikofufoe pieljljfoe fi`iehoeooe mikjputj4 pastir, `rasur, `ufu poeluoe,
famjf, okot pirmojeoe (faeviesjaeok otou ikiftraejf), kim`or `okjf, vjlia, moupue
`ir`ocoj okot piroco ilufosj fi`iehoeooe. Fisjopsjocooe `irortj miriehoeofoe
tjelofoe uetuf mirispaes jjfo tirjolj `iehoeo. Fisjopsjocooe juco ljligjejsjfoe
si`ocoj suotu fiolooe

sjop sjoco lokom miecbolopj frjsjs, `iehoeo otou fiolooe lorurot kojeeyo (Ytama it
ok, 0>12; Fusumosorj, 0>1<).

B. SARAN
@ocj poro pimirbotj fi`iehoeooe, pieljljfoe fi`iehoeooe mirupofoe `ocjoe lorj
cirofoe cueo miecotosj igif `iehoeo, lj oetoroeyo liecoe horo mimpirsjopfoe
cieirosj yoec solor loe orjg mikokuj si`uob prasis pieljljfoe yoec mimjkjfj muotoe-
muotoe pieyoloroetirbolop `iehoeo..Xokob sotu upoyo yoec ljkofufoe uetuf
mieyompojfoe jegarmosj miecieoj `iehoeo yojtu Xasjokjsosj si`ocoj miljo pieljljfoe

fi`iehoeooe `ocj mosyorofot.

28 | P &
28 | P &
Logtor pustofo

@YFY ODOP FI^IPOSO\OE COSO\ LOPYPO\ ‛FIXJO^XJOCOOE @IEHOEO


@OEDJP” - Jstjbaro, X.Fip., Eirs,. M.Fip. , Obmol Bosoe @osrj, X.Fip., Eirs,.
M.Fip. - Caacki @ufu. (e.l.). Pitrjivil Oucust 12, 0>01, gram
bttps4//`aafs.caacki.ha.jl/`aafs1

jl=QxOKIOOOQ@OD&prjetsih=graethavir&lq=fisjopsjocooe
%0@`iehoeo&bk=jl&so=R&riljrQish=y#v=aeipoci&q=fisjopsjocooe
%0@`iehoeo&g=goksi

Morsikko, O., Dabesae, D., Sotsae, P., oel Cryhzyesfj, D., iljtars.0>>2. Itbeahukturok
Pirspihtjvis ae Ljsostir oel \roumo ‘ Gauelotjae, Jssuis, oel Oppkjhotjae.Xprjecir
Xhjeihi.@usjeiss Miljo.KKH, 0>>2.

Eucraba Fborjsmo, Frjstoeta Ielra, Oelorj @iftj Lwj, Frjloeto Xityowoe D. 0>10. Maluk
^iotjboe Losor ^ieoeccukoecoe @iehoeo. Doforto Pusot4 PEP@.

Potae, L. (0>>8). Ljsostir priporileiss4 o sahjok-hacejtjvi pirspihtjvi. Ljsostir Privietjae


oel Moeocimiet4 Oe Jetireotjaeok Daureok, 10(8), 01>-017.

Pristae, D. (0>10). Sbot js ljsostir iluhotjae.Je Ljsostir Iluhotjae (pp. l-l>).Xiesi


Pu`kjsbirs 4 Pattirlom.

Puspjtowotj, PL., Poetjostutj, XP., Furejowoe, K, Proptaea, \i`i Zusro. 0>13. ^ieljljfoe
toeccub @iehoeo (miwujulfoe Xotuoe ^ieljljfoe Omoe @iehoeo Jelaeisjo).
Doforto4 Ljrjieljflosmie, Fimietirjoe Pieljljfoe loe Fi`uloyooe.

Piteawotj, Orry. 0>10. Mieuju Mosyorofot \oeccub @iehoeo. Dacjoforto4 Mjzoe.

Xityawotj, Liwj Kjiseaar. 0>13. ^ieljljfoe Fi`iehoeooe (@iehoeo @oejjr, Kaecsar,


Cimpo loe \sueomj). @ufu Pigiriesj, Ximoroec4 HW Xoeccor Frjlo Oljtomo.

Xjtipu, Opokkjlyo. Ormoesyob, Hut. Xoory, Pjeo X. loe Poboyu, Pahboej Eoej.
0>>9.Fisjopsjocooe lokom Miecoetjsjposj @iehoeo lj ^irpustofooe loe ^usot
Orsjp.Dureok.Ea. 1.Bok.0-8.

Sjeoreo, Orjs. 0>10. Aptjmokjsosj ^atiesj Fihirlosoe Jeljvjlu Loe Fakiftjg. Dacjoforto4
Mjzoe.

2< | P &
Zoeuorta, \. (0>19). @ufu Xofu \oeccop \oecfos \oecub Miecbolopj @iehoeo (Jssui <2).
www.`ep`.ca.jl

25 | P &

Anda mungkin juga menyukai