Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KEADAAN BENCANA
(DISASTER) DI KOMUNITAS”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT PADA KEADAAN BENCANA (DISASTER) DI KOMUNITAS” ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................5
2.1 Definisi Bencana.........................................................................................5
2.2 Manajemen Penangulangan Bencana.........................................................6
2.3 Community Based Disaster Riskanagement (CBDRM)
Penangulangan Bencana Berbasis Masyarakat.................................................13
2.4 Komponen Komponen Dalam Pengkajian CBDRM..................................16
2.5 Indikator Keberlanjutan Penanggulangan Bencana Berbasis Komunitas...20
2.6 Peran Perawat Dalam Penanggulangan Bencana .......................................22
2.7 Asuhan KGD Pada keadaan Bencana.........................................................23
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................24
3.1 Kesimpulan.................................................................................................24
3.2 Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Managemenpenangananbencanatelahmemilikidasarhukumatauperaturanyang jelas
secara Nasional dan Internasional. Rengelolaan bencana International
antaralaintelahterbentuknyabadanatauorganisasipenanggulanganbencanaantaralainInterna
tional Decade for Natural Disaster Reduction (IDNDR) tahun 1990-2000,
WorldConference on Natural Disater Reduction di Yokohama tahun 1994, World
Conferencefor Disaster Reduction (WCDR) di Kobe tahun 2005. Organisasi tersebut
melakukankoordinasidenganorganisasipenanggulanganbencanalokaldidaerahbencanadan
memberikan bantuan berupa materi, fasilitas dan personil dalam penanggulangan
bencanakepada negaranegaradidunia.
Managemen penanggulangan bencana di Indonesia telah memiliki dasar
hukumyang jelas seperti yang tertuang dalam UU Penanggulangan Bencana No. 24 tahun
2007bahwa kordinasi penanggulangan bencana yang sebelumnya dilaksanakan oleh
BadanKoordinasiNasional(Bakornas)sesuaiKeppresNo.11/2001digantikanolehBadanNasi
onal Penanggulangan Bencana (BNPB).Dalam pasal pasal UU No. 24/2007
telahmengatur tanggung jawab dan wewenang organisasi atau lembaga nasional, daerah
daninternasional dalam penanggulangan bencana; mengatur hak dan kewajiban
masyarakat;managemen penanggulangan bencana yang terdiri dari pra bencana
(Predisaster), selamabencana (during diaster) dan setelah bencana (after disaster), serta
mengaturprosespendanaan, pengelolaan bantuan, pengawasan dan penyelesaian sengketa
akibat bencana.Meskipun setelah dilakukan evaluasi, kinerja Badan Nasional
Penanggulangan Bencanasecara umum berjalan baik namun tidak efektif dalam
menanggulangi masalah LumpurLapindo (ADPC2003 dalam www.ntt-academia.org)
Usaha penanggulangan bencana yang bersifat mengandalkan peran
aktifBadanNasional Penanggulangan Bencana (Bakornas) memiliki banyak kelemahan
antara lainsangat tergantung pada stabilitas ekonomi negara, krisis keuangan negara dan
utang
luarnegerisehinggamengalamimasalahdalampembiayaanpersiapandanpengadaanpersonil,
fasilitas, penyelesaian sengketa dengan korban bencana sehingga
penekananbantuanyangdiberikanhanyapadaresponemergency
(selamabencana)danresponpemulihan; hanya fokus pada bantuan fisik, material dan
teknis semata serta hanya
2
fokuspadapenyelesaiansengketapadasatuankeluarga(ADPC2003dalamwww.ntt-
academia.org)
2. MemberikangambarantentangPenanggulanganBencanaBerbasisKomunitas
3. MemberikangambarantentangperanperawatdalamPenanggulanganBencanaBerbasis
Komunitas
5
BAB II
PEMBAHASAN
5
tsunami, angin putting beliung yang terjadi tanpa peringatan dini yang
menyebabkanketidaksiapandalammenghadapibencana.
Berikut ini akan diuraikan definisi terminologi tentang bencana yang
terdapatdalam UU PenanggulanganBencanaNo.24 tahun 2007 :
Bencanaadalahperistiwaataurangkaianperistiwayangmengancamdanmengganggukehi
dupandanpenghidupanmasyarakatyangdisebbakanbaikolehfaktoralamdanataufaktorno
nalammaupunfaktormanusiasehinggamengakibatkantimbulnyakorbanjiwamanusia,ker
usakanlingkungan,kerugianharta bendadan dampakpsikologis.
Bencanaalamadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaatauserangkaianperistiwaya
ngdisebabkanolehalamantaralainberupagempabumi,tsunami,gunungmeletus,
namjir,kekeringan, angin topan dantanahlongsor.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaianperistiwa non alam antara lain berupa gagal tekhnologi, gagal
modernisasi, epidemi,dan wabahpenyakit.
Bencanasosialadalah bencanayang diakibatkanoleh peristiwa atau
serangkaianperistiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antar kelompokatau antarkomunitasmasyarakatdanteror
6
penanganan bencana di tempat kejadianseperti tenaga/personil bantuan,
transportasi,farmakologi, alat dan bahan pertolongan kegawat daruratan (lokal facility),
organisasipenanganbencanalokal(Safetycommittee),kantoratauposkopenangananbencana(
Safety Officer or emergency department). Setelah dilakukan pengkajian secara
lengkapkemudiandisusunPanduanPenangananBencanabaikpanduanantisipasiataupencega
han bencana (Preparedness), panduan penanganan saat bencana (during disaster)serta
panduan penanganan setelahbencana(Postdisaster).
Komponen komponen penting yang terdapat dalam Panduan Penanganan
Bencana(EOP)adalahsebagaiberikut:
Informasisecaracepatdanmudah.Fasilitaspenangananbencana(healthcarefacility)harus
dapatdiaksesdengancepatdanmudahkapanpundandimanapunbencana terjadi misalnya
perlu ada jalur telepon emergency yang gratis, cepat danmudah kekantor
ataufasilitaspenanganan bencana.
Jalur komunikasi secara internal dan eksternal. Jalur komunikasi untuk
koordinasipersonil, fasilitas dan transportasi dalam penanggulangan bencana harus
jelas dansiaga termasuk informasi dari tempat kejadian bencana ke posko atau rumah
sakitrujukan korban bencana.
Perencanaanterhadappenanganankorbanbencana(coordinatedpatientcare),termasukdi
dalamnyatriagekorbaanbencana,sistem rujukandantransportasi keposkoataurumah
sakitrujukan korban bencana.
Perencanaan keamanan terhadap korban, fasilitas dan personil terhadap kondisi
yangsangat parah danmengancam
Identifikasi sumber atau fasilitas penanganan bencana baik lokal, regional dan
negaraserta bagaimanamenghubunginya
Pedoman penanganan korban bencana, masyarakat, media dan strategi
pembagiantugasdalamtim
Strategimanagemendatakorbandankejadianbencana
Penangananresponpascabencana
7
Antisipasikebutuhanmasyarakatsetelahbencanasepertiairbersihdanmakananuntuk
jangkawaktuyang lama
Perkiraaninsidenkejadianbencanasertastrategiidentifikasibencanasepertialarmbencana
Personildalampenangananbencanaharusmemilikipengetahuandanketerampilanyan
gbaikdanahliterhadapsetiapkondisi bencanasehinggamemilikikesiapan dan kesigapan
dalam melakukan tindakan sesuai tugas dan perannya masingmasing berdasarkan
pedoman penanganan bencanayang telahada.
PedomanPenangananbencanajugatermasukstrukturataualurpenangananbencana
beserta tugas dan peran masing masing mulai dari penanganan di daerah
bencanasampaitransportasi danpersiapan poskoataurumah sakit rujukankorbanbencana.
Petugas penanganan bencana juga harus memiliki pengetahuan tentang
bahasa,latar belakang budaya dan aspek spiritual yang ada pada berbagai komunitas. Hal
inidilatar bekangi oleh karena kesulitan bahasa dapat meningkatkan ketakutan dan
frustasipara korban, terdapat kepercayaan dan praktek spiritual yang berbeda terhadap
terapipengobatan, hygiene atau diet, waktu dan tempat khusus untuk berdoa, ritual
khususmenanganikorban yang meninggaldanlainlain.
ManagemenpenanggulanganbencanadiIndonesiatelahmemilikidasarhukumyangjel
assepertiyangtertuangdalamUUPenanggulanganBencanaNo.24tahun2007bahwakordinasi
penanggulanganbencanayangsebelumnyadilaksanakanolehBadanKoordinasiNasional(Bak
ornas)sesuaiKeppresNo.111/2001digantikanolehBadanNasionalPenanggulanganBencana(
BNPB).DalampasalpasalUUNo.24/2007telahmengaturtanggungjawabdanwewenangorgan
isasiataulembaganasional,daerahdaninternasionaldalampenanggulanganbencana,mengatur
hakdankewajibanmasyarakat,managemenpenanggulanganbencanayangterdiridariprabenca
na(Predisaster),selamabencana(duringdiaster)dansetelahbencana(afterdisaster),sertamen
gatur
8
a. PenangananSebelumBencana(Predisaster)
10
Organization (NATO) adalah dengan menggunakan kode warna yang terdiri dari
warnamerah, kuning, hijau dan hitam. Masing masing warna memiliki perbedaan
tingkatanprioritasyang secarajelasdiuraikansebagaiberikut :
11
sampaibeberapahari.Pasie ataugangguanpsikologis.
n dalam kategori
iniharusdipisahkandari
lokasitriage utama.
Expectant:Cederayang 4 Hitam Luka penetrasi pada kepala
sangatparah dan tidak dengan pasien yang tidak
dapat bertahan hidup berespon,cederatulangbelakang
meskidenganperawatan yangparah,lukapadamultisisi
emergency.Korbanharus danorgan tubuh, luka bakar
dipisahkan dari pasien derajat2 dan3 dengan luas
yang lain tapi tidak permukaantubuhterbakar60%
diabaikan.Tindakanyang ataulebih,kejangataumuntah
diberikan adalah setelahterkenaradiasilebihdari
menyediakankenyamanan 24jam,shockdenganmultiple
bagi korban jika injury, nadi tidak teraba,
memungkinkan Tekanan darahtidakteraba, Pupil
dilatasi ataupinpoint.
c. PenangananSetelahBencana(Post disaster)
Penanganansetelahbencanameliputipengkajianterhadapkerugianataukerusakanyan
gterjadiakibatbencana(damageassessment),rehabilitasidanrekonstruksi. Rehabilitasi
adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publikataumasyarakatsampaitingkatyangmemadaipadawilayahpascabencanadengansasara
n utama untuk normalisasi/berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan
dankehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana. Rekonstruksi adalah
pembangunankembalisemua prasaranadan sarana,kelembagaanpada wilayahpasca
bencanabaikpadatingkatpemerintahmaupunmasyarakatdengansasaranutamatumbuhdanber
kembangnyakegiatanperekonomian,sosialdanbudaya,tegaknyahukumdanketertiban,danba
ngkitnyaperansertamasyarakatdalamsegalaaspekkehidupanbermasyarakatpadawilayahpas
cabencana.
12
Selain rehabilitasi dan rekonstruksi fisik sarana dan prasarana serta
lingkungan,juga perlu dilakukan rehabilitasi terhadap mental dan psikologis korban
bencana karenameskipun mengalami bencana yang sama, beberapa individu dapat
mengalami traumapsikologis yang berkepanjangan. Beberapa respon yang biasanya
terjadi adalah
depresi,ansietas,gangguanpsikosomatis(fatigue,malaise,sakitkepala,gangguansalurangastr
ointestinal, kemerahan pada kulit), posttraumatic disorder, keracunan zat,
konflikinterpersonal,dan gangguanpenampilan(Brunner & Suddarth).
Faktoryangmempengaruhiresponindividuterhadapbencanayangdialamiadalah
derajat atau tingkat keterpaparan terhadap bencana, kehilangan teman atau
orangyangdicintai,kehilanganrumahdanhartakepemilikanyanglain,tidakadekuatnyakoping
strategis, hilang atau kurang sumber dukungan atau support, serta pandangan
ataupenerimaanindividuterhadapbencanayangdialami.Kondisiketerpaparanterhadapkorba
n kematian, cedera, dan kekuatan bencana, respon histeris saat bencana, aktivitaspetugas
penananganan bencana dalam membantu korban dapat menjadi keadaan
yangmenimbulkan gangguanemosionalpadaindividu.
2.3COMMUNITYBASEDDISASTERRISKMANAGEMENT(CBDRM)/
PENANGGULANGANBENCANABERBASISMASYARAKAT
1. PENGERTIAN
Dasar dari Penanggulangan bencana berbasis masyarakat adalah reduksi resiko
bencana.Masyarakat berperan serta dalam kegiatan pengelolaan bencana yang meliputi
kegiatantanggap darurat dasar yang dapat dilakukan oleh masyarakat, dan kegiatan –
kegiatanyangdapatmengurangiresikobencana(Yodmani,S.2006).AdapundefinisidariCom
munity based disaster risk management (CBDRM) adalah pemberdayaan komunitasagar
dapat mengelola bencana dengan tingkat keterlibatan pihak/kelompok masyarakatdalam
perencanaan dan pemanfaatansumber daya lokal dalam kegiatan implementasioleh
masyarakat sendiri(ADPC2003dalamwww.ntt-academia.org).
Communitybaseddisasterriskmanagement(CBDRM)adalahkerangkakerjapengelolaan
bencanayanginklusifdimanamasyarakatterlibatataudifasilitasiuntuk
13
terlibat aktif dalam pengelolaan risiko bencana (perencanaan, implementasi,
pengawasan,evaluasi)denganinputsumberdayalokalmaksimumdaninputeksternalminimum
(Indosasters2006 dalamwww.ntt-academia.org).
2. TUJUANCBDRM
Penanggulangan bencana berbasis masyarakat/CBDRMmerupakan suatu
prosesyang sistematik untuk mengidentifikasi, membuat perkiraan dan membuatt
prioritas dariresiko bencana. Kondisi ini membuat masyarakat menjadi lebih sadar
terhadap
resikobencanayangadadidaerahnya.Penganggulanganbencanaberbasismasyarakatmerupak
an suatu pengambilan keputusan yang bersifat bottom up untuk menentukanstrategi,
perencanaandan program dalamredusksiresiko bencana.
a. Faktor
eksternalTahap1:Invo
lvement
1. Pengkajianwilayah–wilayahyangberresikoterhadapbencana
2. Mengidentifikasibahayadankerentanan yangada
3. Bencanayangmungkinterjadidiwilayahtersebut
4. Pengetahuantentangmanajemenbencanadansumberdayayangada
5. Pengetahuantentang situasilokal,prosesdansistem
14
b. Faktor
masyarakatTahap2:Community
profilling
Communityprofillingmerupakangambaranperkembanganposisidanisidimanabencanaa
kanterjadi,halyangdiidentifikasiadalah:Kelompoksosialyangadadimasyarakat,Kebudayaan
, Kegiatan ekonomi, danKarakteristik masyarakat
Tahap3:Pengkajianresikodimasyarakat
Tujuannyaadalahmenyeimbangkanpengetahuantentangresikodansumberdayayang
ada. Identifikasimeliputi:
a. Pengkajianbahaya
b. Pengkajiankerentanan
c. Pengkajiansumberdaya
Halinidapatdijadikandasaruntukmengetahuibesarnyamasalahdankesempatanuntukmelakukan
penanggulangan.
Tahap 4 : Perencanaan penganggulangan
bencanaMeliputi:
a. Penilaianterhadappersiapan
b. Penilaianterhadapreduksiresiko(peran,tanggungjawab,jadwaldan input)
Tahap 5 : Implementasi dan
monitoringTahap6Evaluasi dan
Umpanbalik
15
2.4 KOMPONEN–KOMPONEN
DALAM PENGKAJIAN
CBDRM
Identifikasipersepsimasyarakatterhadapresikobencanayangadadidaerahnyasehinggadapatmen
gidentifikasipenilaianmasyarakatterhadapbencana yangakanterjadi
TypeofHazards(TipeAncaman)
a. SocialHazards(AncamanSosial)meliputiKriminalitas/kekerasan,perang,konflik,
kemiskinanabsolut,terorisme.
b. TechnologicalHazard(AncamanTeknologi)meliputiIndustrialexplosions,kebakara
n,polusi udara,waste exposure,kecelakaannuklir,lumpur Lapindo
c. BiologicalHazards(AncamanBiologis)meliputiHIV/AIDS,Ebola,danepidemic,
etc.
d. Hydro-ClimaticHazard(Ancamanhirdoklimatis)meliputiBanjir,kebakaranhutan,
kekeringan
e. Geo-
Hazard(AnacamanGeofisik)meliputiGempa,tsunami,gunungapi.Karakter
hazard/ancaman
pemicu
tanda-tandailmiahmaupuntradisional
jarakantaraperingatan dankejadian
lamanyakejadian
kekerapan
waktu/polawaktu
ancaman ikutanyangtimbul
16
kemungkinanjangkauan dampak
C.Pengkajiankerentanan
1. Pemetaankerentanan
Suatu proses yang menghasilkan pengertian akan jenis dan tingkat kerentanan
darimanusia, harta benda dan lingkungan terhadap efek dari ancaman tertentu
padawaktu tertentu.
Proses ini lebih pada mengidentifikasi kondisi fisik, sosial dan ekonomi
yangrawanterhadapdampak suatuancaman.
Suatu proses partisipasi untuk mengidentifikasi unsur-unsur risiko pada
setiapancaman,danuntukmenganalisaakarmasalahadanyaunsur-
unsurrisikotersebut.
Penilaian kerentanan adalah proses perkiraan kerentanan pada ancaman-
ancamanyang potensial dengan cara (1.) Mengidentifikasi unsur-unsur risiko pada
setiaptypeancaman(2).Menganalisaakarmasalahadanyaunsur-unsurrisikotersebut.
2. Pengkajiankerentanan meliputi:
a. KerentananFisik/Materialmeliputi:
Kepemilikkanasetyangtidakmencukupiuntukbertahandarikemungkinan
yang merugikan; kurangnya alternatifekonomi,
tidakcukupnyakeanekaragamanalamyangmenyebabkansuatuekosistem
tidak mampu bertahan/pulih dari suatu ancaman,
masyarakat yang tinggal di daerah rawan ancaman (di tempat
rawanbanjir, rawan gempa,dll),
sarana dan prasarana (rumah, jalan, jembatan, saluran irigasi, dll)
yangmenyebabkan mereka tidak mampu untuk menghadapi dan bertahan
darisuatu ancaman.
17
Lokasirumah-
rumahmasyarakatpadadaerahyangrawan,lahanpertanian,infrastrukturdan
pelayanandasar
Modeldankonstruksibahan-bahanrumahdanbangunan
Sumberpenghidupanyangtidakamandanberbahaya
Kurangnyaaksesdankontrolterhadapprasyarat2Xproduksi(tanah,input
pertanian,hewandan modal)
Ketergantunganpadalintahdarat(kontroversi)
Peristiwakekuranganpanganyanggawatataukronis
Latarbelakang pendidikandanketrampilanyangtidakmemadai
Tingkat kematian yang tinggi, malnutrisi, peristiwa
penyakit,kemampuanperawatanyangtidakmemadai
Eksploitasisumberdayaalamyangberlebihan
Kekuranganpelayananmendasar:pendidikan,kesehatan,airbersih,perumah
an, sanitasi,jalan, listrik,komunikasi.
Kekerasanyangterselubung(rumahtangga,konflikmasyarakatatauperang)
b. KerentananPerilaku/motivasi
Sikapnegatif/reaktifterhadapperubahan
Ketidakpedulian,fatalisme,tidakpunyaharapan,bergantungpadaoranglain
Tergantungpadabantuandaripihakluar/mentalbantuan,sikap
yangnegatif terhadapperubahan
Ketidakpedulian,fatalisme,tidakpunyaharapan,bergantungpadaoranglain
Kurangnyainisiatif,tidakmemilikisemangatjiwa
Kurangbersatu,kerjasamadansolidaritas
Tidakmenyadariancamandankonsekuensinya
c. KerentananSosial/Kelembagaan
Kurangnyainformasiyangmenyangkutbencana
18
Kurangnya pelayanan publik, perencanaan, kesiapan dan
responterhadap keadaandarurat
Minimnyaperan&ketiadaaninformasitentangkeberadaanorganisasi-
organisasi kemasyarakatan,mekanismedukungansosial
Masalahgender,diskriminasiras,etnik,agama
Strukturkekeluargaan/persaudaraanyanglemah
Terisolasisecarasosial
Kurangnya kepemimpinan, leadership, struktur organisasi
untukmemecahkan masalahataukonflik
Pengambilankeputusanyangtidakefektif,masyarakat/kelompok-kelompok
dihapuskan
Kondisipartisipasimasyarakatyangtidakmerata
Kekuranganataulemahnyaorganisasi-
organisasimasyarakat(formal,pemerintahan danlokal/pendudukasli)
Desas-desus,pembagian,konflik,etnis,kelas,kepercayaan,kasta,ideologi
Praktek-praktekyangtidakadil,kurangnyaaksespadaprosespolitik
3. Pengkajiansumberdaya
Dikelompokkannyakedalam5kelompokasetyangseringdisebutsebagai
PentagonAsetatauPentagonCapitalyaitu:
▪ HumanCapital (SumberDayaManusia)
Meliputi:tenagakerja,ketrampilan,pendidikan,pengetahuan,dll
▪ NaturalCapital(SumberDayaAlam)
Meliputi : Tanah dan produksinya, air dan sumber daya air
didalamnya,pohondanhasilhutan,kehidupanliar,seratdanpanganyangtidakdibud
idayakan,keanekaragaman hayati, dan sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan terkaitlingkungan
▪ Financial Capital(SumberDayaKeuangan)
19
Meliputitabunganatausimpanan,kredit/
hutangbaikfomalmaupuninformalmaupun yang diberikan LSM, kiriman dari
keluarga yang bekerja di luar daerah,dana pensiun, dan upah/gaji
▪ SocialCapital(SumberDayaSosial)
Meliputi jaringan dan koneksi (patron yang terbangun, kerukunan antar
tetanggadan hubungan baik ), hubungan yang berbasis rasa saling percaya dan
salingmendukung,kelompokformaldaninformal,peraturanumumdansanksi,kete
rwakilan,mekanismeberpartisipasidalamprosespengambilankeputusan,dan
kepemimpinan
▪ PhysicalCapital(SumberDayaInfrastruktur)
Meliputi Infrastruktur ( jaringan transportasi, jalan, kendaraan,
gedunggedungdan tempat tinggal yang aman,sarana kebersihan dan air bersih,
energi, jaringankomunikasi), serta teknologi dan alat-alat (alat alat dan
peralatan untuk produksi,bibit, pupuk, pestisida,teknologitradisional)
2.5 INDIKATORKEBERLANJUTANPENANGGULANGANBENCANABERBAS
ISKOMUNITAS
PrasyaratKeberlanjutanCBDRM(ADPC2003dalamwww.ntt-academia.org):
Adalahrakyat/manusia/komunitasyangmembuatprosesCBDRMberkelanjutan
Keberlanjutanpartisipasirakyat/komunitasbergantungpada‘linkandmatch’antara
kegiatan reduksi risiko bencana dan proyek/program dengan kebutuhanseketika
(strategis/praktis)
Terlibatnyamasyarakatsecaraaktifdalamprosesstudidanpengambilankeputusan
dalam identifikasisolusi realistis, kesiapan yang mampu dilakukan,dan
solusisolusimitigasi
Relevansiketerlibatanmenciptakankepemilikanbahkanketikacapaianyangdihasilka
ntidakbesar,makakeberlanjutankegiatanCBDRMbisadipastikan.
20
Kesatuan/kohesifitasrakyat/komunitas/orang/masyarakatdalamkomitmenreduksi
bencanadilanggengkan olehpraktek CBDRM
Faktor kelembagaan tetap/menetap yang ada dikomunitas mampu
melanggengkanproses-proses CBDRM yang bertujuan memproteksi penghidupan
dan kehidupanrakyat secaraberkelanjutan.
2.6 PERANPERAWATDALAMPENANGGULANGANBENCANA
21
b. Melakukanevakuasidantriageterhadapkorbanbencanaberdasarkantingkatkeparahan
cederayangdialamikorban.
c. Memberikanpertolongandanperawatanemergencypadakorbanbencanasesuaitriage
yangdilakukan
d. Terusmenerusmembuatlaporanperkembangankejadianbencana
Peranperawatkesehatankomunitaspadatahapsetelahbencana(recovery)adalah:
a. Membantudalampemenuhankebutuhankorbanbencanasepertiairbersih,makanan,
minumandan lainlain
b. Membantukesehatanmentalkorbanyangmengalamitraumadanmerujukkepadaterapi
smentaluntuk penanganan lebihlanjut.
c. Memperhatikanbahayalingkunganyangdapatterjadisetelahbencana
d. Melakukanhomevisituntuk memastikanterpenuhinyakebutuhan korban
bencanaakan rumah sehat,air bersih dan listrik.
e. Memperhatikankemungkinanadanyabinatangyanghidupataumatiyangdapatmemba
hayakan kesehatankorban bencana
f. Casefindingdanmemberikanasuhankeperawatanpadakorbanbencanaberdasarkan
masalahyang ditemukan
g. Membantukorbanagardapatberaktivitassecaranormalsesuaiperannyadimasyarakat.
22
fasilitatordalammengawasidanmengevaluasiprogrampenanggulanganbencanadimasyarak
at.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. CBDRM memiliki kelebihan dibanding penanggulangan bencana
mengandalkanperan aktif BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
antara lain peranserta aktif masyarakat dalam pengelolaan bencana dengan cara
mereduksi
risikobencana/kerentanandanmeningkatkankapasitasindividu/keluarga/
komunitasdalam menghadapidampakbencana.
2. Peranperawatkomunitassangatpentingdalammeningkatkankemandirianmasyarakat
dalam penanggulangan bencana karena perawat komunitas denganilmu dan
keterampilan keperawatan yang dimiliki dan kemampuan
pengelolaanmasyarakatdalampeningkatan status kesehatannya
3. CBDRMdapatdiaplikasikandansangatsignifikandalammereduksiresikobencana
olehmasyarakat
B. SARAN
1.
SebagianbesarwilayahdiIndonesiamerupakandaerahyangrawanbencanasehinggape
rludisosialisasikansistemCBDRMsecaramenyeluruh
2. CBDRMperludijadikansebagaiprogramdidaerah–daerahyang
rawanbencana
3.
Diperlukanmonitoringuntukkeberlanjutanprogramdanindikatoryang
jelasdalampelaksanaanCBDRM
24
DAFTAR PUSTAKA
ADPC(2003).RiskDisasterManagement.Diambildaridalamwww.ntt-
academia.org.Diakses tanggal8 April2008.
Brunner&Suddarth’s.(2000).MedicalSurgicalNursing:textbookofmedicalsurgical
nursing.10th edition.JB.Lippincott:Philadelphia.
Kandasamy,M.(2007)CommunityHealthNurseinDisasterManagement.
Diambil dariwww.proquest.pqdauto.Diaksestanggal8April2008.
25
26