Askep Anjuwita-2
Askep Anjuwita-2
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Kawin
Tgl MRS : 28 oktober 2022
Diagnosa Medis : Pneumonia
B. RIWAYAT KESEHATAN /PERAWATAN
1. Keluhan Utama :
Pasien mengalami penurunan kesadaran disertai dengan sesak napas.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluarga Ny. W mengatakan bahwa pasien dirawat mulai tanggal 28 oktober
2022, keluhan sebelum dibawa ke Rs adalah sesak napas disertai penurunan
kesadaran. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 03 oktober 2022
didapatkan bahwa pasien dengan penurunan kesadaran. Kesadaran somnolen
dengan gcs E3V2M4, CRT ˃ 2 detik TD: 132/50 nadi 136x/menit RR
43x/menit, SPO2 tidak terbaca, akral teraba dingin. Terpasang ventilator mode
PSV NIV FiO2 100 %, PEEP 8.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Keluarga pasien mengatakan bahwa Ny.W mempunyai riwayat penyakit
Hipertensi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa seluruh keluarganya tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan.
23
GENOGRAM KELUARGA :
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
Primary Survey
A. Airway :
Jalan napas pasien terbuka, tidak mengalami sumbatan jalan napas ( terpasang
ventilator, tidak ada benda asing di rongga mulut, tidak ada secret, lidah tidak jatuh
ke belakang, tidak ada suara napas tambahan seperti gurgling, snoring dan crowing
B. Breathing :
Pola napas meningkat, RR 46x/menit, SPO2 tidak terbaca, terpasang ventilator
mode VIV FiO2 100 %, PEEP 8, terdapat dipsnea, tidak ada suara tambahan
wheezing maupun suara ronchi, Suara napas vesikuler, terdapat sianosis di jari
tangan dan kaki bagian kanan dan kiri.
C. Cirkulation :
CRT : ˃ 2 detik, HR: 136 x/menit, TD: 136/50mmHg, Suhu : 37 C, SPO2 tidak
terbaca, terdapat edema di ekstremitas kiri kana atas dan bawah, warna kulit Sawo
matang akral teraba dingin
D. Disability
GCS : E3V2M4, Kesadaran Delirium, Pupil: Isokor, Reaksi cahaya: (+), Kekuatan
otot:
2 2
2 2
E. Exposure :
Tidak tampak jejas luka, tidak tampak perdarahan
Sekudery Survey
A. Kepala :
kepala simetris, bentuk mesoshepal, rambut beruban dan sedikit berminyak.
24
B. Mata :
Mata cekung, konjungtiva anemis, Tidak teraba adanya hematom
C. Hidung :
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, terpasang NGT tampak
kotor
D. Telinga :
Tampak bersih, tidak ada serumen tidak ada gangguan pendengaran
E. Leher :
Leher tampak bersih tidak ada lesi dan simetris, Tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroit, nandi karotis teraba, tidak ada nyeri tekan.
F. Dada :
ampak pengembangan dada simetris, tidak ada kelainan pada dada maupun
payudara
G. Paru :
Pernafasan kussmaul, simetris, tampak pernapasan tidak teraatur, tidak ada
kelainan, taktil fremitus normal, sonor, terdengar sonor pada kedua paru
H. Jantung :
Iktus cordis tidak tampak, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran jantung, Suara
jantung redup, erdengar suara lup dup
I. Abdomen
Tidak ada pembesaran abdomen, terdengar suara timpani, bunyi paristaltik 35 x/
menit, tidak terdapat nyeri tekan, terdengar suara timpani
J. Genetalia
Tak tampak kelainan pada genital, terpasang kateter
K. Kulit
Akral teraba dingin , crt ˃ 2 detik, kulit utuh, tidak ada tanda tanda decubitus
L. Ekstrimitas
M. Ekstremitas kanan Atas terpasan infus Nacl 20tpm pada ektremitas kanan atas dan
terdapat edema pada ekstremitas bagian kanan dan kiri atas bawah.
25
DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATO RIUM, PENUNJANG LAINNYA)
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 30 september 2022 pukul 17.10 wib
pH 7.43 7.38-7.42
pCO2 22 38-42
26
Hasil pemeriksaan MSCT scan kepala tanggal 27 september 2022 pukul 10.27 WIB
1. Lesi hipodens (5HU) screscent-shaped pada region temporoparietalis bilateral
2. Midline tidak shift
3. Ruang sistem ventrikel dalam batas normal
4. Klasifikasi pada pineal body dan ganglia basalis bilateral
5. CPA, pons dan cerebellum dalam batas normal
6. Sinus paranasalis dan aircell mastoidndalam batas normal
7. Tulang-tulang intak
Kesan
Subdural hygroma region temporoparietalis bilateral
27
PENATALAKSANAAN MEDIS
28
penglihatan pada pasien glaukoma
8. Inj. Omeprazole 8 mg/jam untuk menangani penyakit asam
lambung. Obat ini biasa digunakan
dalam pengobatan tukak lambung,
gastroesofageal refluks disease
(GERD), infeksi Helicobacter
pylori, atau sindrom Zollinger-
Ellison
( Anjuwita)
NIM.2019.C.11a.0999
29
ANALISIS DATA
30
DS : - kurang aktifitas fisik Perfusi perifer tidak
DO : efektif
- Pengisian kapiler > 2 Penurunan aliran arteri vena
detik
- Akral teraba dingin Pengisian kapiler > 2detik
- Warna kulit agak pucat
- SPO2 tidak terbaca Akral teraba dingin
- Nadi perifer teraba
lemah
PRIORITAS MASALAH
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai
dengan RR: 46x/menit ,SaO2: 95%, terpasang alat bantu pernapasan ventilator
mode PSV NIV.
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan arteri dan vena
ditandai dengan kurang aktifitas fisik, penurunan kesadaran, akral teraba dingin ,
warna kulit pucat.
3. Nyeri akut berhbungan dengan aen pencedera fisik ditandai dengan terpasang
ventilator , wajah tampak tegang , gelisah:, alaram berbunyi namun berhenti
sendiri, tegang, kaku, TD: 132/50 N: 136x/menit, RR: 43x/menit.
31
Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Ny. W
Perfusi perifer tidak efektif (L.14137) Perawatan Sirkulasi (I.02079) 1. Untuk mengetahui ketidakefektifan
32
setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam sirkulasi perifer
diharapkan perfusi perifer meningkat Observasi : 2. Untuk meminimalkan terjadinya
dengan kriteria hasil : 1. Periksa sirkulasi perifer infeksi
1. Warna kulit pucat menurun Terapeutik : 3. Untuk melihat adanya keidakefektifan
2. Pengisian kapiler membaik 1. Lakukan pencegahan infeksi perfusi
3. Turgor kulit membaik 2. Lakukan perawatan kaki dan kuku 4. Untuk meminimalkan terjadinya ruam
4. Akral membaik Edukasi : pada bagian bagian yang terdapat
1. Anjurkan melakukan rom pasif tekanan dalam penurunan mesadaran
2. Ajurkan melahkukan perawatan kulit 5. Untuk memastikan keutuhan kulitserta
yang tepat(mis. Melembabkan kulit menjaga kelembaban kulit
kering pada kaki)
38
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak - Nadi meningkat, edem di ekstremitas atas dan
pada ektremitas bawah, warna kulit pucat, suhu tubuh 36,7◦C
4. Melakukan tindakan menghangatkan pasien - Faktor resiko gangguan sirkulasi pada Ny. W adalah
penyakit hipertensi
- Suhu tubuh Ny.w terpantau normal, nyeri di
ekstremitas bawa karena terdapat edema
- TTV :
TD : 132/50 mmHg
RR : 43 x/menit
N : 160x/menit
S : 36,7◦C
SPO2 tidak terbaca
A:
Masalah perfusi jaringan tidak efektif belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3
40
- Terlihat pasien masih sesak
- Pasien terpasang ventilator mode PSV NIV
- PEEP 6
- PS 10
- TTV :
TD : 142/74 mmHg
N : 135 x/m
S : 36 C
RR : 38 x/menit
A:
Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dihendikan pasien meninggal dunia
41
Melakukan tindakan menghangatkan pasien penyakit hipertensi
- Suhu tubuh Ny.w terpantau normal, nyeri di ekstremitas
bawa karena terdapat edema
- TTV :
TD : 142/74 mmHg
RR : 38 x/menit
N : 135 x/menit
S : 36,7◦C
A:
Masalah perfusi jaringan tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dihentikan pasien meninggal dunia
43