DISUSUN OLEH :
DUWIK RUKAYANTI
(010117A021)
3. Eiologi
Menurut (Ah. Yusuf, 2017), penyebab kurang perawatan diri adalah:
a. Factor predisposisi
- Perkembangan: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
- Biologis: Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
- Kemampuan realitas turun: Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
- Sosial: Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2) Faktor presipitasi
Kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
4. Rentang Respon
Menurut (Azizah, 2016):
ADAPTIF MALADAPTIF
aktivitas makan.
d. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas toileting sendiri
6. Psikopatologi
Menurut (Wijayaningsih, 2015)
7. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan ke : 1
1. Kondisi pasien
Klien mngatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju.
Klien terlihat kotor, rambut tidak disisr, baju agak kotor, bau dan menolak
diajak mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri
b. Tujuan Khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
4. Intervensi
a. Berikan salam setiap berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
c. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
f. Buat kontrak interaksi yang jelas.
g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
h. Penuhi kebutuhan dasar klien.
5. Strategi pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1) Salam terapiutik
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf. (2017). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (I). Jakarta: Salemba Medika.
Azizah, L. M. (2016). BUKU AJAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA (Teori dan Aplikasi Praktik
Klinik) (I). Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Kusumawati dan Hartono. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Nurhalimah. (2016). KEPERAWATAN JIWA. In Anang (Ed.), The British Journal of Psychiatry (1st
ed., Vol. 111). https://doi.org/10.1192/bjp.111.479.1009-a
Wijayaningsih, K. s. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta Timur: TIM.