LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Perilaku kekerasan merupakan bagian dari rentang respons marah yang paling
maladaptif, yaitu amuk. Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respons
terhadap kecemasan (kebutuhan yang tidak terpenuhi) yang dirasakan sebagai ancaman.
(Stuart dan Sundeen, 1991). Amuk merupakan respons kemarahan yang paling
maladaptif yang ditandai dengan perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai
hilangnya kontrol, yang individu dapat merusak diri sendiri, orang lain, atau lingkungan
1. Internal
a. Kelemahan.
b. Rasa percaya menurun.
c. Takut sakit.
d. Hilang kontrol.
2. Eksternal
a. Penganiayaan fisik.
b. Kehilangan orang yang dicintai.
c. Kritik.
4. Rentang Respons
Adaptif Maladaptif
5. Psikopatologi
1. Faktor predisposisi
Faktor pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan faktorpredisposisi, artinya
mungkin terjadi/mungkin tidak terjadi perilaku kekerasanjika faktor berikut dialami
oleh individu :
a. Psikologis : kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yangkemudian
dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidakmenyenangkan
yaitu perasaan ditolak,dihina,dianiaya, dan sangsipenganiayaan.
b. Perilaku, reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan,sering
mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar rumah, semua aspekini
menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
c. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif)dan
kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akanmenciptakan
seolah-olah perilaku kekerasan yang diterima (permisssive)
d. Bioneurologis banyak bahwa kerusakan sistem limbik, lobus frontal,
lobustemporal dan ketidakseimbangan neurotransmitter turut berperan
dalamterjadinya perilaku kekerasan (Prabowo.2014:143).
e. Faktor sosial budaya
Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan kontrolsosial yang
tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaku
kekerasan yang diterima (Prabowo,2014:142).
f. Seseorang akan berespons terhadap peningkatan emosionalnya secaraagresif
sesuai dengan respons yang dipelajarinya. Sesuai dengan teorimenurut Bandura
bahwa agresi tidak berbeda dengan respon-respon yanglain. Faktor ini dapat
dipelajari melalui observasi atau imitasi, dansemakin sering mendapatkan
penguatan maka semakin besarkemungkinan terjadi. Budaya juga dapat
mempengaruhi perilakukekerasan. Adanya norma dapat membantu
memdefinisikan espresi marahyang dapat diterima dan yang tidak dapat
diterima(Kusumawati,dkk.2010:81)
g. Stress, cemas,marah merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang harusdihadapi
oleh setiap individu. Stress dapat menyebabkan kecemasan yangmenimbulkan
perasaan tidak menyenangkan dan terancam, kecemasandapat menimbulkan
kemarahan.
Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui 3 cara yaitu:
Mengungkapan secara verbal
Menekan
Menantang
Dari ketiga cara ini, cara yang pertama adalah konstrutif sedang 2 cara lainadalah
destruktif. Dengan melarikan diri atau menantang akanmenimbulkan rasa bermusuhan,
dan bila cara ini dipakai terus menerusmaka kemarahan dapat diekspresikan pada diri
sendiri atau lingkungan danakan tampak sebagai depresi psiomatik atau agresi dan
ngamuk.
Kemarahan diawali oleh adanya stresor yang berasal dari internal atau eksternal.
Stresor internal seperti penyakit hormonal, dendam, kesal.Sedangkan stresor eksternal
bisa berasal dari ledekan, cacian, makian ,hilangnya benda
berharga,tertipu,penggusuran,bencana.
E. Diagnosa Keperawatan Utama
Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan
F. Intervensi
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan
Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
2. Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya.
1) Mengucapkan salam terapeutik.
2) Berjabat tangan.
3) Menjelaskan tujuan interaksi.
4) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan ke : 1
1. Kondisi Pasien
Data Subyektif :
a. Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
b. Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal
atau marah.
c. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif :
a. Mata merah, wajah agak merah.\
b. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
c. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
d. Merusak dan melempar barang barang.
2. Diagnose Keperawatan :
Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan
3. Tujuan :
Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
4. Intervensi :
a. Mengucapkan salam terapeutik.
b. Berjabat tangan.
c. Menjelaskan tujuan interaksi.
d. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.
5. Strategi Pelaksanaan