Anda di halaman 1dari 21

A.

KONSEP DASAR DEFISIT PERAWATAN DIRI


1. Pengertian
Herdman (2012) mendefinisi defisit perawatan diri sebagai suatu gangguan didalam
melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias, makan, toileting).
Sedangkan perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia untuk
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK
(toileting) (Fitria, 2009).

2. Faktor-Faktor yang Menyebabakan Individu Mengalami Deficit Perawatan Diri


a. Faktor prediposisi
1) Biologis
seringkali defisit perawaan diri disebabkan karena adanya penyakit fisik dan
mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan diri dan
adanya faktor herediter yaitu ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
2) Psikologis
factor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah penting hal ini
dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu sehingga
perkembangan inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa mengalamai defisit
perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang kurang sehingga
menyebabkan pasien tidakpeduli terhadap diri dan lingkungannya termasuk
perawatan diri.
3) Sosial.
Kurangnya dukungan sosial dan situasi lingkungan mengakibatkan penurunan
kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor presipitasi
Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah penurunan
motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan
diri.

1
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala defisit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan pasien tentang
kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum, BAB dan BAK dan
didukung
dengan data hasil observasi
a. Data subjektif
Pasien mengatakan tentang :
 Malas mandi
 Tidak mau menyisir rambut
 Tidak mau menggosok gigi
 Tidak mau memotong kuku
 Tidak mau berhias/ berdandan
 Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
 Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
 BAB dan BAK sembarangan
 Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK
 Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
b. Data objektif
 Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang,
 Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak mandi dengan
benar
 Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta tidak mampu
berdandan
 Pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil, memakai, mengencangkan
dan memindahkan pakaian, tidak memakai sepatu, tidak mengkancingkan baju
atau celana.
 Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian,mis memakai pakaian
berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak sesuai. Melepas barang-barang
yang perlu dalam berpakaian, mis telajang.
 Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak menggunakan alat
makan, tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan makanan ke alat
makan (dari panci ke piring atau mangkok, tidak mampu menggunakan sendok

2
dan tidak mengetahui fungsi alat-alat makan), memegang alat makan,
membawamakanan dari piring ke mulut, mengunyah, menelan makanan secara
aman dan menghabiskan makanaan).
 BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah BAB dan
BAK, tidak mampu ( menjaga kebersihan toilet dan menyiram toilet setelah BAB
atau BAK.)

B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI


1. Pengkajian Defisit Perawatan Diri
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi kepada pasien dan
keluarga.
Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan dengan wawancara,
melalui pertanyaan sebagai berikut:
a) Coba ceritakan kebiasaan/ cara pasien dalam membersihkan diri?
b) Apa yang menyebabkan pasien malas mandi, mencuci rambut, menggosok gigi
dan,menggunting kuku?
c) Bagaimana pendapat pasisen tentang penampilan dirinya? Apakah pasien puas
dengan penampilan sehari-hari pasien?
d) Berapa kali sehari pasien menyisir rambut , berdAndan, bercukur (untuk laki-laki)
secara teratur?
e) Menurut pasien apakah pakaian yang digunakan sesuai dengan kegiatan yang
akan dilakukan
f) Coba ceritakan bagaimana kebiasaaan pasien mandi sehari-hari ? peeralatan
mandi apa saja yang digunakan pasien ?
g) Coba ceritakan bagaimana kebiasaan makan dan minum pasien ?
h) Menurut pasien apakah alat makan yang digunakan sesuai dengan fungsinya ?
i) Coba ceritakan apa yang pasien lakukan ketikan selesai BAB atau BAK ?
j) Apakah pasien membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan
BAK?
k) Tanyakan mengenai pengetahuan pasien mengenai cara perawatan diri yang
benar

3
Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan melalui observasi
adalah sebagai berikut :

a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri, ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan dan minum sendiri, makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya.
d. Ketidakmampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditAndai dengan BAB dan
BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB
dan BAK.
Data hasil observasi dan wawancara didokumentasikan pada kartu status pasien
di Contoh pendokumentasian hasil pengkajian sebagai berikut:
Data : Pasien mengatakan belum mandi, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan
bau, kuku panjang dan kotor.Rambut acak-acakan,tidak disisir, pakaian kotor dan
tidak rapi, pakaian tidak sesuai, makan dan minum diambilkan oleh keluarga, makan
berceceran, dan tidak pada tempatnya. Tidak menyiram dan membersihkan diri
setelah BAB dan BAK.

2. Diagnosis Keperawatan Defisit Perawatan Diri


Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala defisit perawata diri
yang ditemukan. Jika hasil pengkajian menunjukkan tanda dan gejala defisit
perawatan diri, maka diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah
Defisit perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAK dan
BAB.

3. Tindakan Keperawatan Defisit Perawatan Diri


Tindakan keperawatan defisit perawatan diri dilakukan terhadap pasien dan
keluarga. Saat memberikan pelayanan di rumah sakit (bila ada pasien dikunjungi atau
didampingi keluarga), puskesmas atau kunjungan rumah, maka perawat menemui

4
keluarga terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga, perawat
mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga.
Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan melatih cara
untuk mengatasi defisit perawatan diri yang dialami pasien. Setelah perawat selesai
melatih pasien, maka perawat kembali menemui keluarga dan melatih keluargauntuk
merawat pasien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap
pasien dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih
kemampuan mengatasi defisit perawatan diri yang telah diajarkan oleh perawat.
Tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan,
minimal empat kali pertemuan hingga pasien dan keluarga mampu mengatasi defisit
perawatan diri.
a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
Tujuan: Pasien mampu:
1) Membina hubungan saling percayaDefisit perawatan diri : Kebersihan
diri,berdAndan, makan dan minum, BAB dan BAK
2) Melakukan kebersihan diri secara mandiri
3) Melakukan berhias/berdAndan secara baik
4) Melakukan makan dengan baik
5) Melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
1) Membina hubungan saling percaya dengan cara:
 Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
 Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan
yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan
pasien
 Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
 Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama pasien,
berapa lama akan dikerjakan dan tempatnya di mana.
 Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
 Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
 Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan

5
2) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri , perawat dapat
melakukan tahapan tindakan yang meliputi:
 Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
 Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
 Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
 Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
3) Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :Berpakaian, Menyisir rambut dan
Bercukur.
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :Berpakaian, Menyisir rambut dan
Berhias.
4) Melatih pasien makan dan minum secara mandiri
Untuk melatih makan dan minum pasien, perawat dapat melakukan tahapan
sebagai berikut:
 Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-
2200 kalori (untuk perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-
2800 kalori setiap hari makan minum 8 gelas (2500 ml setiap hari)
dan cara makan dan minum
 Menjelaskan cara makan dan minum yang tertib.
 Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan dan minum setelah
makan dan minum
 Mempraktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5) Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK secara mandiri
Perawat dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan
berikut:
 Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
 Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
 Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
 Mempraktikkan BAB dan BAK dengan baik
c. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga Pasien Defisit Perawatan Diri
Keluarga diharapkan dapat merawat pasien defisit perawatan diri di rumah dan
menjadi sistem pendukung yang efektif bagi pasien

6
Tujuan: Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami defisit
perawatan diri
Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien defisit perawatan
diri
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit
perawatan diri dan mengambil keputusan merawat pasien
3) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
4) Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdAndan,
makan dan minum, BAB dan BAK pasien
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan diri pasien
6) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan
segera ke fasilitas kesehatan.
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

4. Evaluasi Kemampuan Pasien dan Keluarga Dalam Defisit Perawatan Diri


a. Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan ditandai dengan peningkatan
kemampuan pasien dalam perawatan diri, seperti
1. Klien mampu melakukan mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan
menggunting kuku dengan benar dan bersih
2. Mengganti pakaian dengan pakaian bersih
3. Membereskan pakaian kotor
4. Berdandan dengan benar
5. Mempersiapkan makanan
6. Mengambil makanan dan minuman dengan rapi
7. Menggunakan alat makan dan minum dengan benar
8. BAB dan BAK pada tempatnya
9. BAB dan BAK air kecil dengan bersih.
b. Evaluasi kemampuan keluarga defisit perawatan diri berhasil apabila keluarga
dapat :
1. Mengenal masalah yg dirasakan dalam merawat pasien (pengertian, tanda
dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan diri )

7
2. Menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien
3. Merawat dan membimbing pasien dalam merawat diri : kebersihan diri ,
berdandan (wanita), bercukur (pria), makan dan minum, BAB dan BAK.
4. Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan.

5. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan pasien dan
keluarga (pelaku rawat). Berikut ini contoh pendokumentasian asuhan keperawatan
defisit perawatan diri pada kunjungan keempat
Tabel 6.7
Dokumentasi Keperawatan

IMPLEMENTASI EVALUASI
12November 2015 pkl. 10.00 S :Pasien
Data:  Pasien mengatakan sudah
Data pasien dan kemampuan melakukan mandi sehari 2 kali, ,
Pasien tampak bersih, badan dan sikat gigi (2 kali perhari), cuci
rambut bersih dan tidak bau, rambut rambut (2 kali perminggu),
sudah disisir rapi , wajah potong kuku (satu kali
menggunakan bedak, kuku pendek perminggu), Berdandan dan
dan bersih, gigi bersih dan tidak bau. mengganti pakaian dua kali
Pakaian bersih dan sesuai, dapat sehari sehabis mandi pagi dan
mengambil makan sendiri, makan sore, makan 3 kali sehari dan
pada tempatnya Kemampuan pasien minum 6-8 gelas sehari. BAB
Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x dan BAK dikamar mandi
sehari, keramas sudah 1x, gunting
kuku 1x seminggu, berdandan dan S : keluarga
berpakaian, makan dan minum 1. Keluarga mengatakan
(semua kegiatan dilakukan secara anaknya dapat melakukan
mandiri ) Pasien mengatakan kegiatan sesuai jadwal
kadang masih suka BAK 2. Keluarga mengatakan senang
sembarangan. dapat membimbing anaknya
untuk melakukan kebersihan
Data keluarga dan kemampuan diri.

8
Keluarga mengatakan sudah 3. Keluarga mengatakan akan
mengetahui apa itu kebersihan diri, terus memotivasi anaknya
kurang perawatan diri, tanda dan untuk melakukan sesuai
gejala serta proses terjadinya jadwal
masalah. 4. Keluarga mengatakan akan
Keluarga mampu melatih dan berobat rutin ke puskesmas
membimbing pasien cara melakukan dan mencegah agar anaknya
perawatan diri, tidak kambuh lagi
berdandan,berpakaian
makan/minum . O: Pasien
DK: 1. Pasien tampak bersih, badan
Defisit perawatan diri dan rambut bersih dan tidak
bau, rambut sudah disisir
Intervensi: rapi , wajah menggunakan
Tindakan ke pasien bedak, kuku pendek dan
Evaluasi kegiatan kebersihan diri, bersih, gigi bersih dan tidak
berdandan, makan dan minum. Beri bau. Pakaian bersih dan
pujian Jelaskan cara BAB dan BAK sesuai, dapat mengambil
yang baik, melatih BAB dan BAK makan sendiri, makan pada
yang baik , memasukkan pada tempatnya, BAB dan BAK
jadwal kegiatan untuk latihan dikamar mandi,
kebersihan diri, berdandan, makan membersihkan diri setelah
dan minum dan BAB dan BAK BAB dan BAK dan menyiram
WC setelah BAB dan BAK.
Tindakan ke keluarga 2. pasien Mandi 2x sehari
Evaluasi kegiatan keluarga dalam ,dilakukan sendiri , gosok gigi
merawat/melatih pasien kebersihan 2x sehari (mandiri), keramas
diri, berdandan, makan dan minum. sudah 1x (mandiri) gunting
Beri pujian, membimbing keluarga kuku 1x seminggu
BAB dan BAK pasien. jelaskan (mandiri),berdandan (mandiri)
follow up ke PKM, tanda kambuh, dan berpakaian (mandiri),
rujukan, Anjurkan membantu pasien makan dan minum (mandiri ),
sesuai jadwal dan memberikan BAB dan BAK (mandiri)
pujian
9
O: Keluarga
RTL: 1. Keluarga tampak melatih dan
Pasien membimbing cara merawat
Melakukan kebersihan diri sesuai kebersihan diri dan berdandan
jadwal dan makan dan minum , BAB
Keluarga dan BAK terhadap anaknya
Memotivasi dan membimbing untuk 2. Keluarga kooperatif
melakukan kebersihan diri sesuai 3. Keluarga mengerti tanda-
jadwal. Follow up ke puskesmas dan tanda kekambuhan dan
pencegahan kekambuhan control teratur ke puskesmas

A:
Pasien mampu melakukan kebersihan
diri, berdandan dan berpakaian,
makan dan minum, BAB dab BAK.

P:
P untuk pasien
Pasien mandi sehari 2 kali, , sikat gigi
(2 kali per hari), cuci rambut (2 kali
per minggu), potong kuku (satu kali
per minggu), Berdandan dan
mengganti pakaian dua kali sehari
sehabis mandi pagi dan sore, makan 3
kali sekali dan minum 8 gelas sehari.
BAB dan BAK ditempatnya.
P . Keluarga
Memotivasi dan membimbing pasien
sesuai dengan jadwal : mandi sehari 2
kali, , sikat gigi (2 kali per hari), cuci
rambut (2 kali per minggu), potong
kuku (satu kali per minggu),
Berdandan dan mengganti pakaian
dua kali sehari sehabis mandi pagi
10
dan sore , makan 3x sehari dan
minum 8 gelas perhari, BAB dan
BAK ditempatnya.
Berobat membawa anaknya ke
puskesmas secara teratur. Merujuk ke
puskesmas bila ada tanda-tanda
kekambuhan

C. STRATEGI PELAKSANAAN DEFISIT PERAWATAN DIRI


1. STATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 :
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien.
Klien mngatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju.
Klien terlihat kotor, rambut tidak disisr, baju agak kotor, bau dan menolak diajak
mandi.
2) Diagnosa Keperawatan.
Defisit Keperawatan Diri
3) Tujuan Tindakan Keperawatan.
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b) Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
c) Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d) Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.
e) Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4) Tindakan Keperawatan.
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Menjelaskan kebersihan yang baik.
c) Membantu klien mempraktekkan cara kebersihan yang baik.
d) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1) Fase Orentasi.
“Assalamu’alaikum, selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Khairil Anwar, saya
biaya dipanggil Anwar. Saya perawat yang dinas diruang Madrim ini, saya dinas

11
diruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 1
siang, jadi selama 3 minggu ini saya yang merawat ibu.
Nama ibu siapa? Dan senang nya dipanggil apa?”
“ Bagaimana perasaan ibu R saat ini?”
Apakah ibu sudah mandi?.
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita mendiskusikan tentang kebersihan diri?
Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.
2) Fase kerja.
Masalah kebersihan diri
Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu apa kegunaan mandi? Apa
alasan ibu sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut ibu apa manfaatnya kalau
kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang merawat diri
dengan baik seperti apa? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah
apa menurut ibu yang bisa muncul? Sekarang apa saja alat untuk menjaga
kebersihan diri, seperti kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi apa saja yang
disiapkan? Benar sekali, ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun sikat
gigi, odol, shampo serta sisir. Wah bagus sekali, ibu bisa menyebutkan dengan
benar.
Masalah berdandan
Apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja tina
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa tujuan kita sisiran dan
bedandan? Jadi bisakah ibu sebutkan alat yang digunakan untuk berdandan?
Betul, bagus sekali sisir, bedak dan lipstik.
Masalah makan dan minum
Berapa kali ibu makan sehari? Iya bagus ibu makan 3 kali sehari. Kalau
minum sehari berapa gelas bu? Betul, minum 10 gelas perhari. Apa saja yang
disiapkan untuk makan? Dimana ibu makan? Bagaimana cara makan yang baik
menurut ibu? Apa yang dilakukan sebelum makan? Apa pula yang dilakukan
setelah makan?
Masalah BAB dan BAK
Berapa kali ibu BAB sehari? Kalau BAK berapa kali? Dimana biasanya ibu
BAB/BAK? Bagaimana membersihkannya?

12
Kita sudah bicara tentang kebersihan diri, berdandan, berpakaian, makan dan
minum serta BAB dan BAK. sekarang bisakah ibu cerita bagaimana cara
melakuakn mandi, keramas dan gosok gigi. Ya benar pertama ibu bisa siram
seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil shampo gosokkan pada kepala ibu
sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.selanjutnya mabil sabun, gosokkan
diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa
sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok
seluruh gigi ibu mulai dari depan ke belakang. Bagus lalu kumur-kumur sampai
bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. Ibu bagus sekali melakukannya. Selanjutnya ibu bisa pasang baju dan
sisir rambutnya dengan baik
3) Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri, manfaat dan alat serta cara melakuakan kebersihan diri? Sekarang
coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi? Apa saja alat untuk menjaga
kebersihan diri, bagaimana cara menjaga kebersihan diri? Bagus sekali ibu sudah
menjawabnya dengan benar. Bagaimana perasaan ibu setelah mandi? Coba lihat
dicermin, lebih bersih dan segar ya.
Baiklah ibu. Kalau mandi yang paling baik sehari berappa kali bu? Ya bagus
mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu. Nanti ibu
kemasukan ke jadwal ya bu. Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu
menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau
teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah
ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara
berdandan. apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam
11:00? Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok ibu.
saya permisi Assalamualaikum WR,WB.

2. STATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 :


a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien.
Klien mengatakan sudah mandi

13
Klien mengatakan malas menyisir rambut
Klien terlihat lebih segar
Klien rambut terlihat tidak disisir
2) Diagnosa Keperawatan.
Defisit perawatan diri.
3) Tujuan Tindakan Keperawatan.
a) Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
b) Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri (Berdandan).
c) Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (berdandan) dengan bantuan
perawat.
d) Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara mandiri.
e) Pasien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri
(Berdandan)
4) Tindakan Keperawatan.
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Menjelaskan cara berdandan yang benar.
c) Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan
memasukkan dalam jadwal.
d) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan  
1) Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah mandi?.Tampak
bersih sekali, rambut juga sudah disisir, kukunya sudah digunting yah? Bagus
sekali. Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu
lakukan. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya.
Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah,
keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x
seminggu, kalau ini masih dibantu kemaren ya bu. Yang masih dibantu sama
suster nanti ibu melakukannya sendiri.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan latihan
berdandan.  Apakah ibu bersedia? Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit? Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana
kalau di ruang tamu?

14
2) Fase Kerja.
Baiklah ibu, sebelum berdandan alat apa saja yang harus disiapkan? Ya benar
sekali sisir, bedak dan lipstik. Bagaimana cara ibu berdandan? Apakah menyisir
rmabut dulu? Bagaimana cara ibu menyisir? Sekarang sisir rambut dulu ya.
Bagus sekali coba lihat dikaca, sudah rapi? Apa kebiasaan ibu berdandan apakah
ibu memakai bedak? Lanjutka dengan merias muka, bagus . ibu tampak cantik.
Apakah ibu mau pakai lipstik? Iya pakainya tipis saja. Coba lihat dikaca cantik
ya.
3) Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara berdandan? Lebih cantik dan
rapi ya? Bisa tina sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan untuk berdandan?
Yah bagus sekali. Sekarang coba sebutkan caranya bagaimana? Wah tina
memang hebat.
Baiklah ibu kita sudah melakukan berdandan kita masukan kedalam jadwal
ya. Berapa kali akan ibu lakukan? Dua kali sehari? Sehabis mandi yaa? Jadi tina
bisa tulis dijadwal harian setiap habis mandi, tina bisa langsung berdandan.
Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali
sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1
kali seminggu, ganti baju dan berdandan habis mandi.
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang kebutuhan
dan latihan cara makan dan minum yang benar, apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00. Ibu maunya dimana kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum
WR,WB.

3. STATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 :


Melatih cara makan dan minum yang baik
a. Proses Keperawatan.
1) Kondisi Klien
Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambut
Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar

15
Klien terlihat lebih segar dan rambut terlihat rapi
Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar.
Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
2) Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3) Tujuan Tindakan Keperawatan.
a) Pasien dapat mengetahui peralatan yang digunakan untuk makan.
b) Pasien dapat mengetahui cara-cara makan dan minum yang baik dan benar
c) Pasien dapat melaksanakan makan dan minum yang baik dan benar dengan
bantuan perawat.
d) Pasien dapat melaksanakan cara makan dan minum yang baik secara mandiri.
4) Tindakan Keperawatan.
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Menjelaskan cara makan dan minum yang baik dan benar.
c) Membantu pasien mempraktikkan cara makan dan minum yang benar dan
memasukkan dalam jadwal.
d) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. Strategi pelaksanaan tindakan keperwatan
1) Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih
ya, rambut juga sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting,
bajunya juga cantik. Bagus sekali. Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali
ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah
melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi
sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku
juga sudah 1 x seminggu, sudah dilakukan secara mandiri. Jadi tina sudah bagus
tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan sama siapa bu? Oh sudah
sendiri bagus sekali. Kalau berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus
sekali.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara
tentang kebutuhan makan dan minum, cara makan dan
minum.  Apakah ibu bersedia? Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?

16
Bagaimana kalau30 menit? Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana
kalau di ruang tamu?
2) Fase Kerja.
Baiklah ibu, sekarang kita akan diskusikan tentang kebutuhan makan pada
orang dewasa sepertin ibu dalam satu hari. Kebutuhan makan perhari dewasa
untuk perempuan antara 2000-2200 kalori dan untuk laku-laki antara 2400-2800
kalori setiap hari. Biasanya pada orang dewasa membutuhkan semua itu didapat
dari makanan seperti makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : nasi, jagung,
ubi jalar, singkong, dll selain itu perlu juga lauk seperti : lauk hewani berupa
daging ayam, ikan dll serta lauk nabati seperti kacang-kacangan, hasil olahan
tahu, dan tempe. Sayur diberikan untuk memberikan rasa segar dan melancarkan
proses menelan makanan, karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah :
sayur dan umbian, kacang-kacangan, buah dan susu sebagai pelengkap, akan
lengkap ditinjau dari kecukupan gizi serta minum 8-10 gelas (2500ml) sehari.
Bagaimana tina apakah sudah mengerti?
Kalau kita mau makan alatnya apa saja tina? Jadi harus ada gelas piring dan
sendok yah, sekarang piring gunanya untuk apa? Ya benar sekali untuk menaruh
makanan, selanjutnya sendok untuk apa?  Kalau gelas disiapkan untuk apa?
Bagus sekali tina sudah bisa menjawab dengan benar, bagaimana kebiasaan
sebelum , saat maupun sudah makan? Makan dimeja makan ya? Sebelum makan
kita harus cuci tangan pakai sabun. Ya mari kita praktekkan.setelah itu duduk dan
ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan tina yang pimpn.
Bagus. Mari kita makan. Saat makan kita harus mnyupakan makan satu-satu
dengan pelan-pelan. Ya mari kita makan. Setelah kita mkan kita bereskan piring
dan gelas yang kotor. Ya betul dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus.
3) Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar makan dan minum? Alat apa saja
yang kita gunakan untuk makan? Setelah makan pa saja yang kita lakuakan?.
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara makan dan minum kita masukan
kedalam jadwal ya. Berapa kali akan ibu mau makan? tiga kali sehari? Kalau pagi
jam berapa? Sianbg? Malam? Jadi tina bisa tulis dijadwal harian. Selanjutnya
jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok
gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu,
ganti baju dan berdandan habis mandi pagi dan sore.

17
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang BAB dan
BAK, apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ?
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya
permisi Assalamualaikum

4. Strategi Pelaksanaan (SP) : Melatih BAB dan BAK yang Baik


a. Proses Keperawatan.
1) Kondisi Klien
Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambur
Klien mengatakan sudah makan pagi dengan baik
Klien mengatakan tidak tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
Klien terlihat bersih dan segar. Rambut tersisir dengan rapi
Klien terlihat BAK sembarangan.
2) Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3) Tujuan Tindakan Keperawatan.
a) Pasien dapat mengetahui cara-cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
b) Pasien dapat melaksanakan cara BAB dan BAK yang baik secara mandiri.
4) Tindakan Keperawatan.
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Menjelaskan cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
c) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1) Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih
ya, rambut juga sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting,
bajunya juga cantik. Bagus sekali. Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali
ternyata sudah ibu lakukan. Bagaimana makan dan minum hari ini? Jam berapa?
Jam 8 ya. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya.
Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah,
keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x
seminggu, sudah dilakukan secara mandiri. Jadi tina sudah bagus tentang

18
kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan sama siapa bu? Oh sudah sendiri
bagus sekali. Kalau berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus sekali.
Kalau makan dan minum masih dibantu yah. Besok harus sudah melakukannya
sendiri yah. Ibu bisa kan ibu pasti bisa karea ibu hebat.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara
tentang cara BAB dan BAK.  Apakah ibu bersedia? Berapa lama ibu mau
berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit? Ibu mau berbincang-bincang
dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2) Fase Kerja.
Baiklah ibu, ibu BAB dan BAK dikamar mandi yah, hati-hati pakaian jangan
sampai kena ya. Lalu jongkok diwc, bagaimana cara ibu cebok? Bagus sebaiknya
ibu cebok yang bersih setelah BAB dan BAK. yaitu dengan menyiram air  dari
arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya. Cara seperti ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran /tinja yang ada dianus kebagian kemaluan kita.
Setelah tina selesei cebok, jangan lupa tinja/air kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai tinja / air krncing itu tidak tersisa dikaskus/ WC. Jika tina
membersihkan membersihkan tinja/ air krncing seperti ini, berarti tina ikut
mencegah penyebaran kuman berbahaya yang ada pada kotoran / air kencing.
Setelah selesei membersihkan tinja/air kencing, tina perlu merapikan pakaian
sebelum keluar dari wc. Pastikan resleting sudah tertutup dengan rapi. Dan
setelah itu jangan lupa cuci tangan pakai sabun ya bu.
3) Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAB dan BAK? Apa
saja yang dilakukan saat BAB Dan BAK? Bagus sekali bu. Nahsekarang coba ibu
sebutkan  cara perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih? Bagus sekali.
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara BAB dan BAK. masukan kedalam
jadwal ya. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi
2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting
kuku 1 kali seminggu, ganti baju dan berdandan 2 kali sehari habis mandi pagi
dan sore, makan 3 kali sehari dan minum 8-10 gelas sehari. BAB dan BAK
ditempatnya. Bagaimana bu bisa dilakukan sesuai jadwal. Bagus sekali ibu mau
mencoba melakukannya? Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan
membicrakan tentang halusinasi, apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 11:00? Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang?

19
Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00
sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum

20
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta
: EGC.
Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa.
Yogyakarta : Momedia
Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and
Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN -
Basic Course). Jakarta: EGC
Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition.
Missouri: Mosby

21

Anda mungkin juga menyukai