DI SUSUN OLEH:
NIM: PO5303212200199
KELAS: B/II/III
Segala puji dan syukur dihanturkan kehadirat tuhan yang Mahaesa karena perlindungan dan
kasih setianya sehingga dengan saat ini saya sebagai penulis makalah ini boleh sehat
walafiat,teristimewa karena bukti kasihNya yang ia nyatakan didalam mengerjakan tugas ini
yang berjudul”KONSEP DEFISIT PERAWATAN DIRI"dapat dilesaikan tepat pada
waktunya,yang walaupun mungkin tugas yang saya kerjakan tidak begitu sempurna namun
apapun itu bentuknya menurut saya harus menjadi sumber hidup bersyukur yang saya
wujudkan,itulah alasan terbesar sehingga saya selalu mengedepankan rasa syukur yang besar-
besaran.
Tak lupa juga mengucapkan banyak limpa terimakasih kepada setiap pihak,baik bapak ibu
dosen yang selalu memotivasi saya untuk membangunkan niat dan kerja keras dalam
menyelesaikan tugas yang berjudul;KONSEP DEFISIT PERAWATAN DIRI baik orang tua
yang mendukung saya dalam bentuk materi,doa,biaya,dan lain sebagainya,dan bahkan semua
pihak yang telah memberikan semangat,doa,dan berbagai dukungan lainnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penulisan
Kesimpilan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mengapa pasien gangguan jiwa selalu berpenampilan tidak rapih, mamakai pakaian yang
tidak sesuai, terlihat kotor, rambut acak-acakan tidak tersisir, gigi kotor, kulit yang hitam
karena banyak daki (kotoran), bersisik, dan tercium bau yang tidak sedap dari tubuhnya. Pada
saat makan mengapa pasien selalu makan berantakan dan terburu-buru. Apa yang menyebabkan
pasien berpenampilan seperti itu? Saya ingin pasien saya seperti saya berpenampilan rapih,
bersih, makan dengan tertib dan rapih, untuk itu saya harus memberikan asuhan keperawatan
pada pasien dengan defisit perawatan diri, sehingga jika pasien kembali keingkungan di rumah
pasien telah mampu melakukan perawatan diri secara mandiri. Untuk mampu memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri,
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan melalui observasi adalah sebagai
berikut :
a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian
kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada
pasien wanita tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri, ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan dan minum sendiri, makan berceceran, dan makan
tidak pada tempatnya.
d. Ketidakmampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditAndai dengan BAB dan
BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB dan
BAK.
2. Diagnosis Keperawatan Defisit Perawatan Diri
Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tAnda dan gejala defisit perawatan diri yang
ditemukan. Jika hasil pengkajian menunjukkan tAnda dan gejala defisit perawatan diri, maka
diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah
Defisit perawatan diri : Kebersihan diri,berdAndan, makan dan minum, BAB dan
BAK
IMPLEMENTASI EVALUASI
PENUTUP
KESIMPULAN
defisit perawatan diri sebagai suatu gangguan didalam melakukan aktifitas perawatan diri
(kebersihan diri, berhias, makan, toileting). Sedangkan perawatan diri merupakan salah satu
kemampuan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Psikologis, factor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah penting hal ini
dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu sehingga perkembangan
inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa mengalamai defisit perawatan diri dikarenakan
kemampuan realitas yang kurang sehingga menyebabkan pasien tidakpeduli terhadap diri dan
lingkungannya termasuk perawatan diri. Sosial. Kurangnya dukungan sosial dan situasi
lingkungan mengakibatkan penurunan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah penurunan motivasi,
kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Daftar Pustaka
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC